Anda di halaman 1dari 9

A.

Pendahuluan
Makalah ini kami buat salah satu tujuannya adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah akuntansi biaya yang sedang kami tempuh di semester ini. Dimana dalam tugas
tersebut, mewajibkan kami melakukan survey lapangan dengan tujuan untuk
mengaplikasikan pembelajaran kami atas mata kuliah tersebut selama setengah
semester berlangsung. Selain tujuan tersebut, kami juga berharap bawasanya makalah
ini dapat menjadi sebuah media informasi dan media pembelajaran bagi para
pembacanya. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang process costing
sebuah perusahaan/toko, dimana kami menjatuhkan survey pada salah satu toko roti
yang berinisial MC brownies.
Dengan bermodal ilmu dari dosen mata kuliah akuntansi biaya dan referensi-
referensi yang kami punya tentang ilmu terkait, kami berusaha untuk mempraktekannya
pada survey dan pembuatan makalah ini. Dimana survey dan makalah ini juga menjadi
alat pembuktian bagi kami, dan alat pertimbangan bagi dosen kami, apakah ilmu yang
sekiranya telah diberikan selama ini dapat kami cerna dengan baik, dan pada akhirnya
juga dapat menghasilkan suatu hasil survey yang diinginkan.
Terlepas dari itu semua, kami juga tidak lupa untuk mengucapkan terimaksih
kepada Tuhan YME, dan pihak-pihak yang ikut berperan dalam penyelesaian makalah
ini. Walaupun demikian, kesalahan mungkin masih menghiasi makalah ini dari berbagai
aspek, bukan berarti kita tidak bersungguh-sungguh dalam pembuatan makalah ini,
terlepas dari itu semua mungkin kita tidak dapat menyuguhkan kesempurnaan di dalam
makalah ini, tetapi kami berusaha untuk menyuguhkan sebuah makalah yang terbaik
yang bisa kami suguhkan.



B.Metode survey
Dalam makalah ini kami menggunakan sebuah metode survey langsung, dimana
dalam metode ini kami sebagai pelaku survey akan melakukan survey secara langsung
kepada obyek survey. Dengan metode survey yang kami pilih, setidaknya memberikan
keakuratan data yang dapat dikatakan besar.



C.Profil perusahaan
MC Brownies merupakan salah satu toko roti yang berdomisili di kota Malang, jawa
timur, tepatnya berada pada jl. Veteran dalam no.7, Malang. Toko roti ini didirikan oleh
salah seorang wanita asal pati, jawa tengah, Eva Lativa. Pada awalnya toko roti ini
hanya dijalankan oleh satu orang saja, tapi seiring berjalannya waktu, dan seiring
bertambahnya permintaan, membuat Eva Lativa mau tidak mau menambah
karyawannya, dengan tujuan dapat menyeimbangkan antara supply dan demand dari
para konsumennya. Walaupun memiliki umur yang relative muda, toko roti ini dapat
dikatakan sukses, berkaca dari banyaknya konsumen yang datang silih berganti untuk
melakukan transaksi di toko roti ini.
Selain menyuguhkan roti-roti jadi setiap harinya, MC Brownies juga menerima
pesanan bagi para pemesannya yang menginginkan jenis-jenis roti tertentu dengan
jumlah tertentu. Jikalau ditinjau dari pemasarannya, toko roti ini memiliki strategi-
strategi promosi yang cukup ampuh. Selain mengandalkan media promosi mouth to
mouth, toko roti ini memaksimalkan segi promosinya lewat pemasangan-pemasangan
dan penyebaran-penyebaran brosur. Walau mengorbankan anggaran yang cukup
banyak untuk media promosi, tetapi hal tersebut ternyata dapat memberikan timbal
balik yang setimpal bagi toko roti ini.
D.Deskripsi Produksi
Di dalam produksi internal MC brownies, terdapat dua departemen, dimana setiap
departemen dijalankan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Dalam membuat brownies di toko ini menggunakan 2 bahan baku. Antara lain lain
bahan baku A terdiri dari : Telur, Tepung, Gula dan Baking powder. Dan bahan baku B :
Coklat hitam, Coklat bubuk, Cream kental, dan Mentega. Dan bahan baku tersebut di
olah di dalam 2 departemen. Penjelasan dari departemen-departemen tersebut dapat
anda lihat dari perincian di bawah ini :
- Departemen Produksi : departemen ini berfungsi sebagai tempat
pencampuran bahan baku, menjadi roti setengah jadi dan setelah itu
pemanas/pengovenan roti yang setengah jadi, menjadi roti matang/jadi.
- Departemen Pengepakan : departemen ini berfungsi sebagai
pengepakan roti-roti jadi, yang kemudian siap untuk dipasarkan

Secara garis besar di MC Brownies terjadi beberapa proses myang terjadi di dalam
operasinya.
1. Pemilihan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Membuat brownies dari bahan baku yang sudah dibeli sebelumnya
3. Mengemas brownies ke dalam kotak brownies
4. Menata brownies di etalase didalam toko
Di MC brownies ini sendiri tidak hanya melaydi ani konsumen yang datang ke toko,
dan membeli brownies secara langsung, tapi juga melayani pemesanan dalam jumlah
yang lumayan besar. Namun di MC brownies ini belum melayanani pesanan melalui
delivery order, dikarenakan keterbatasan sumber daya. Dan berikut ini data operasional
yang ada di MC brownies :
1. Bahan baku
a. Bahan baku A : telur, tepung, gula, dan baking powder
b. Bahan baku B : coklat hitam, coklat bubuk, cream kental, dan mentega
2. Data produksi
Data biaya yang dikeluarkan dalam departemen ini ;











Departemen Produksi
BDP, Persediaan awal:
Bahan baku A 275.000
Bahan baku B 475.000
TKL 1.750.000
Overhead Pabrik 1.950.000
Total Persediaan Awal 4.250.000

Biaya ditambahkan selama periode berjalan:
Bahan Baku A 582.000
Bahan Baku B 960.000
TKL 3.000.000
Overhead Pabrik 3.500.000
Total Biaya yang ditambahkan selama
periode berjalan 8.042.000
Departemen
produksi
Persediaan awal 200
Dimulai dan diselesaikan di masing- masing departemen

1700
Jumlah unit ditransfer ke departemen penyelesaian 1600
Persediaan akhir (BB 100%, 85% Konversi) 200
Barang Cacat (BB 100%, 85% Konversi) 100
E. Penutup
Di dalam proses produksinya, MC brownies setidaknya memiliki cara penentuan
biaya produksi yang baik dan cukup terperinci. Dimana dalam menentukan biaya
produksi, pihak MC Brownies menggunakan setiap faktor yang ada. Salah satu
faktornya adalah biaya bahan baku, selain mempertimbangkan biaya bahan baku, MC
brownies juga mempertimbangkan adanya biaya lainnya. Biaya lainnya tersebut antara
lain, biaya overhead dan biaya tenaga kerja untuk kemudian dijadikan sebagai tolak
ukur untuk menentukan harga penjualan per unit browniesnya. Biaya overhead di MC
brownies sendiri, terdiri dari biaya atas beban listrik, air, gas, minyak, penyusutan
mesin, dan penuyusutan peralatan.
Untuk menghindari ketimpangan perhitungan antara perhitungan tertulis, dan
perhitungan di lapangan tentang biaya produksi, biasanya MC Brownies melakukan
pengecekan setiap seminggu sekali, dimana bertujuan untuk
mengendalikan/mengontrol pembebanan biaya produksi yang dilapangan, agar tidak
terjadi pembebanan-pembebanan biaya produksi yang dapat dikatakan berlebihan dan
tidak efisien. Pemberlakuan kebijakan tersebut ternyata cukup efektif di dalam
menjalankan fungsinya sebagai tindak pengawasan/pengontrolan pembebanan biaya
produksi di lapangan, dan berkat kebijakan tersebut pula toko roti ini dapat berjalan
dengan baik sampai saat ini.
Secara keseluruhan, seperti yang saya ungkap di paragraf awal,
pembebanan/penentuan biaya produksi pada MC Brownies sudah dapat dikatakan
bagus, dan diharapkan pembebanan biaya produksi tersebut dapat dilakukan secara
berkelanjutan, dan dipantau dengan teliti seiring berjalannya waktu, demi kelancaran
dan kemajuan dari toko roti ini.



Kesimpulan
MC Brownies terbilang cukup efektif dalam mengelola biaya yang digunakan
dalam proses produksinya dengan menganut standar yang saat ini digunakan oleh
kebanyakan perusahaan roti. Proses produksi yang digunakan oleh MC Brownies
terdiri dari 2 departemen dan proses akhir browniesnya juga bervariatif sehingga cara
menghitung biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan harus menggunakan
perhitungan yang berdasarkan proses, agar perusahaan brownies ini dapat menilai
kinerja maupun laba yang diperoleh. Dalam perhitungan biaya produksi dengan
pendapatan yang dihasilkanpun juga harus cermat dan terperinci dalam setiap
perhitungan biaya produksi perusahaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
karena hal tersebut sangat menentukan kelangsungan hidup toko brownies ini di
kedepannya, apakah dapat bertahan lama atau tidaknya. Dari hasil tersebut pihak
manajemen MC Brownies dapat menentukan dan menetapkan strategi yang tepat
bagi perusahaan demi kemajuan toko kue browniesnya.
MC Brownies yang menghasilkan berbagai jenis kue Brownies ini termasuk
jenis homogeny dan perhitungan biaya produksinya berdasarkan pada proses sesuai
dengan produk yang mereka jual setiap harinya dan dengan pertimbangan tertentu
perusahaan ini mempergunakan metode perhitungan biaya rata-rata. Sehingga
mereka dapat melihat dengan jelas perhitungan laba/rugi dengan cepat. Seperti data
yang diatas, MC Brownies menjual brownies mereka dengan harga Rp.18.000 per
kotak. Dalam perhitungan kegiatan produksi di atas, mereka menghasilkan roti
sebanyak 600 kotak per bulan. Dengan total sekitar Rp.8.000.000 dan penjualan
Rp.10.800.000. mereka sudah mendapatkan profit bersih sekitar Rp. 2.800.000.




Saran
Setelah kami melakukan survey ke toko roti MC Brownies, dan mendapatkan proses
produksi dan cara pembebanan biaya produksinya, terlihat fakta-fakta dari MC
Brownies dari aspek pembebanan biaya produksi yang telah kami rangkum dalam bab
penutup dan kesimpulan. Setelah kami menyimpulkan, ada baiknya kami dari pihak
pengamat dan pelaku survey memberikan beberapa saran yang kemudian dapat
dijadikan sebagai pemicu dan bahan pertimbangan untuk perkembangan/kemajuan
usaha toko roti ini kedepannya,
1. Walau hanya terdapat dua departemen saja, alangkah baiknya jika tanggung
jawab setiap departemen dibagi berdasarkan jumlah departemnnya. Dengan
melakukan hal tersebut, setidaknya pengerucutan tanggung jawab akan terjadi,
dan para penanggung jawab tersebut bisa lebih fokus pada satu departemen
yang dipantaunya.
2. Untuk meminimalisasi tindak kelalaian/kecerobohan para pekerjanya sebaiknya
dilakukan rentetan tindakan-tindakan yang berujung kepada kata kedisiplinan.
Contoh : jika salah satu pekerja lalai/ceroboh akan takaran pada saat
pengadonan dan menyebabkan adonan jadi sebuah adonan yang gagal,
sebaiknya dari penanggung jawab departemen terkait memberikan peringatan
kepada pekerja tersebut, tetapi jika kesalahan tersebut ternyata dilakukan secara
terus menerus, walaupun atas dasar tidak sengaja, alangkah baiknya
penanggung jawab departemen tersebut memberikan tindakan yang tegas
kepada pegawai tersebut, untuk kelancaran proses produksi kedepannya.
3. Lakukan juga tindakan perawatan pada mesin-mesin produksi yang ada, dimana
dengan tindakan perawatan tersebut setidaknya nilai dan kegunaan dari mesin
tersebut dapat berguna dalam jangka waktu yang lebih lama.



STUDI KASUS LAPORAN BIAYA PRODUKSI
MC Brownies
Unrtuk Memenuhi Tugas Akuntansi Biaya
Disusun oleh:
1. Rendy Gigih P. 105020300111036
2. Rio Dwie P 105020300111045
3. Paul Maurit 105020300111048
4. Dedy Christiyanto 105020304111053
5. Muhammad Naufal R 105020304111002

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
2011
DAFTAR ISI :
Pendahuluan 1
Metode Survey 2
Profil Perusahaan 2
Deskripsi Produksi 3
Penutup 6
Kesimpulan 7
Saran 8
Dokumentasi 9

Anda mungkin juga menyukai