Anda di halaman 1dari 30

Tantangan Profesi Teknik Industri

dalam Memajukan Sektor Riil


Nasional pada Era Industri Modern
Nyoman Pujawan
Professor of Supply Chain Engineering
Jurusan Teknik Industri ITS
E-mail: pujawan@ie.its.ac.id
Disampaikan pada seminar tentang membangun ekonomi bangsa melalui kemandirian industri nasional
yang diselenggarakan ISTMI, BKSTI, dan ITB tanggal 11 Juli 2009 di ITB.
Industri Nasional Kita
Industri kita banyak yang hanya
mengerjakan bagian kecil dari
proses nilai tambah pada rantai
yang panjang
Banyak yang kita ekspor adalah
bahan yang belum mendapat
nilai tambah yang cukup (kita
belum mampu mengoptimalkan
proses nilai tambah di dalam
negeri untuk memperkuat
kemandirian industri nasional)
P1
P2
P3 P4
P5
Product
Design
Production Branding
Marketing
Market
Research
Highest physical value added
Lowest profit margin
RM
extraction
Export
process
P1 P4
P3
P2 import
Final
production
Marketing
Kita menjual bahan baku
Kemudian
mengimpor lagi
produk atau
komponen yang
dihasilkan dari
bahan tersebut
Produksi
X
Produksi
Z (dari Y)
X diproses
menjadi Y
Ekspor X Impor Y
Produksi
X
Produksi
Z (dari Y2)
X diproses
menjadi
Y1
Ekspor X
Impor Y2
Y1 diproses
menjadi Y2
Produk Y berpotensi
diproduksi di dalam
negeri
Produk Y1 dan Y2
Berpotensi diproduksi
di dalam negeri
Studi kasus: Industri Petrokimia Aromatik
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
0 100000 200000 300000 400000 500000 600000
Nilai Ekspor (ribuan US$)
N
i
l
a
i

I
m
p
o
r
t

(
r
i
b
u
a
n

U
S
$
)
SBR
Polyester
PET
ABS
PTA
PS
SBL
UPR
SAN
Metodologi Penentuan Jenis Industri:
Skenario Rantai
Bahan baku X
selama ini tidak
termanfaatkan
dengan baik untuk
industri nasional
Produk X Produk Y
Industri pemakai Y
selama ini
mengimpor Y
karena pasokan
domestik kurang
Manfaat Mendirikan Industri Antara
Manfaat mendirikan industri antara:
Peningkatan nilai tambah akibat penundaan
ekspor ke produk yang lebih di hilir
Pengurangan impor
Peningkatan efisiensi akibat pengurangan
biaya-biaya transportasi, persediaan, dan
biaya-biaya administrasi ekspor dan impor.
Infrastruktur Logistik Nasional
Sangat vital bagi daya
saing industri nasional,
namun kondisinya tidak
memadai biaya-biaya
logistik relatif tinggi,
ketidakpastian waktu
kirim tinggi, tingkat
kerusakan barang
dalam perjalanan juga
tinggi
% of Company Revenue Spent on Supply Chain
Activities
10.40%
9.06%
13.28%
8.77%
14.06%
14.09%
11.85%
11.00%
7.42%
5.80%
3.78%
6.52%
4.32%
6.35%
7.29%
8.08%
0% 5% 10% 15%
Telecom
Semiconductor
Pharmaceutical
Packaged Goods
Computer
Chemical
Appliances
Automotive
Best in class
Average
http://www.baf.cuhk.edu.hk/research/cbex/4_.ppt#258,1,Slide 1
Germany
Singapore
J apan
United Kingdom
Dominican Republic
Philippines
China Indonesia Argentina
Guatemala
Nicaragua Italy
Sierra Leone
Togo
Colombia
Nigeria
Bangladesh
Austria
Czech Republic
Hungary
Paraguay
Nepal
Botswana
Lesotho
Zambia
Burkina Faso
Mongolia
Kazakhstan
Rwanda
Burundi
Uzbekistan
0
5
0
1
0
0
1
5
0
1 10 20 30 40 1 10 20 30 40
D
a
y
s

f
o
r

a
n

I
m
p
o
r
t

T
r
a
n
s
a
c
t
i
o
n
GDP per capita (thousands of dollars)
Median=30
Median=61
Landlocked Countries face bigger constraints
Italy
Coastal countries Land Locked Countries
Source: World Bank Global Logistics Indicators Survey
Di sisi lain, terjadi perubahan yang
signifikan pada model pengelolaan
industri yang mengakibatkan perlunya
perubahan mindset dan keterampilan
bagi sarjana TI,.... dan ujungnya pada
perlunya perubahan kurikulum......
Tantangan Industri Modern 1:
Increasing Uncertainty & Complexity
Uncertainty Drivers:
Global suppliers
Increasing product variety, short
product life cycle
Changes in political &macro
economic situation
Technology innovation
Changes in customer demand
Complexity Drivers:
Global network, outsourcing,
offshoring, many parties
Culture differences
Time zones
Deconstruct of value chain
Typical Supply Chain Structure: network Model
Customers
Retailers
Wholesalers/Distributors
1st Tier Suppliers 1st Tier Suppliers
2nd Tier Suppliers 2nd Tier Suppliers 2nd Tier Suppliers
Customers Customers
Retailers Retailers Retailers
Wholesalers/Distributors
Manufacturing Manufacturing Manufacturing
Li & Fung (Hongkong), an entrepreneurial supply
chain, has an excellent capability in ochestrating best
talents around the world to create a healthy business
Global sourcing network of over 80 offices
covering over 40 economies around the world
Nearly 12,000 international suppliers
14,000+ staff around the world give Li & Fung
the global reach and local presence
Strict quality assurance testing through factory
evaluations, lab testing, on-site production
monitoring and multiple inspections
Likewise, Boeing only performs
35% of the value creation
process in house, the rest are
relied on the dispersed suppliers
/ subcontractors.
P & G
APL
Kamajaya
Trucking C.
Custom SR
DISTRIBUTOR
GIANTS
Kemampuan
integrasi sangat
penting
3PL Businesses are
Growing
More and more companies are
engaged in logistics outsourcing
3PL companies grow rapidly as there is
a quick increase in demand
Hong Kong has over 12000 transport
and logistics companies
China has over 20000 logistics
companies
We have many in Indonesia
Sarjana TI memiliki kompetensi menghadapi
complexity & uncertainty
Complexity
Understanding complex
system
Coordination
Modeling
Use of information
smartly
Uncertainty
Risk analysis
Forecasting
Buferring
Flexibility
Use of information
smartly
Managing Industrial Projects as a New Trend
improvements
innovation
PROJECTS
survive
Product development
Product launching
Six sigma improvement projects
In US, 40% of revenues come from new products (introduced within 1 year)
So, what aspects are becoming more
important?
Skills in managing projects is becoming more
important
Reducing fixed cost is becoming more
important than the variable cost.
Performance improvement is not only based
on continuous improvement, but more
importantly is on learning across development
projects
Menjawab tantangan modern, industri
kita harus bisa melakukan......
Koordinasi yang lebih
baik
Kolaborasi
Sharing informasi
Evolutiontowardbetterinternalandexternal
integration
(AdaptedfromChristopher,1998)
Purchasing
Material Ctrl Production
Sales
Distribution
Materials Mgmt Mfg. Mgmt Distribution
Suppliers Internal SC Customers
Cross function
SC integration
Traditional Model: Functional Silos
Marketing Produksi Pengadaan Distribusi
Bagaimana Profesi Teknik Industri Memberikan
Kontribusi yang Lebih Berarti Bagi Industri Nasional?
Jumlah yang cukup dan
sebaran merata
Bisa merespon atas
tantangan industri
modern
Harus banyak yang
masuk birokrasi untuk
menata proses bisnis
agar lebih efisien dan
efektif
Perguruan Tinggi di Indonesia
Jenis Perguruan Tinggi
Jumlah
(2007/2008)
Public Universities 47
Public Institutes 6
Polytechnics 26
Islamic Institutions 52
Private Universities 372
Private Institutes 42
Private Polytechnics 118
Others 985
Sekolah Tinggi 1249
Jumlah 2897
Sekitar 100 diantaranya menyelenggarakan program sarjana Teknik Industri.
PTN dengan Jurusan Teknik Industri dan
Kapasitas SNMPTN 2009
USU 10
Andalas 85
SA Tirtayasa 95
ITB ?
UI 15
UNDIP 24
UNS 35
UGM 16
ITS 90
UNIBRAW 35
TRUNOJOYO 50
MULAWARMAN 45
UNHAS 60
PATTIMURA 50
SUMATERA
JAWA
Kawasan Timur
Indonesia
Wrap Up
Kita perlu berpikir lebih mendasar dalam menentukan strategi
industri nasional agar sumber daya alam kita termanfaatkan
dengan lebih baik untuk kepentingan nasional
Untuk meningkatkan daya saing, sangat perlu kita mendorong
pembangunan infrastruktur logistik yang memadai jumlah
maupun kapasitasnya
Rancangan kurikulum TI perlu mengakomodasikan tantangan
industri modern terutama pentingnya pengelolaan network
dan proyek
Pendidikan teknik industri perlu lebih merata di semua
wilayah Indonesia untuk mendukung pengembangan industri
di tiap wilayah serta membantu pemerintah dalam membuat
kebijakan yang lebih kondusif bagi kebutuhan industri

Anda mungkin juga menyukai