Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mewujudkan Kota Bekasi 2010, Pembangunan Kesehatan di Kota
Bekasi tidak dapat dilakukan sendiri oleh aparat pemerintah di sektor kesehatan,
tetapi harus dilakukan secara bersama-sama melibatkan peran serta masyarakat
!egala upaya kesehatan yang dilakukan baik oleh sektor kesehatan dan non
kesehatan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan upaya mengatasi
masalah kesehatan perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem
in"ormasi kesehatan
Kebutuhan data dan in"ormasi kesehatan dari hari ke hari semakin meningkat
#asyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan
kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah terutama terhadap masalah-
masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kesehatan mereka, sebab
kesehatan menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan semua orang butuh untuk
sehat Kepedulian masyarakat akan in"ormasi kesehatan ini memberikan nilai
positi" bagi pembangunan kesehatan itu sendiri $ntuk itu pihak pengelola
program harus bisa menyediakan dan memberikan data dan in"ormasi yang
dibutuhkan masyarakat yang dikemas secara baik, sederhana, in"ormati", dan tepat
waktu
Pro"il kesehatan hanyalah salah satu produk dari !istem %n"ormasi Kesehatan
yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi in"ormati",
untuk dipakai sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan kesehatan di Kota
Bekasi sekaligus juga sebagai bahan e&aluasi program-program kesehatan dalam
upaya mewujudkan Kota Bekasi !ehat 2010
Pro"il Kesehatan Kota Bekasi adalah gambaran situasi kesehatan yang
memuat berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama
satu tahun Pro"il Kesehatan Kota ini berisi data'in"ormasi yang menggambarkan
1
derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan capaian indikator hasil
pembangunan kesehatan di Kota Bekasi selama satu tahun
1.2 Tujuan
(ujuan dari diadakan pro"il kesehatan dan dilakukan secara rutin adalah
supaya memperoleh gambaran secara menyeluruh keadaan kesehatan di suatu
wilayah tersebut beserta bidang-bidang lain yang ikut serta mempengaruhi derajat
kesehatan Dengan demikian, dapat dilihat kekurangan dan kelebihan sektor-
sektor kecil dari bidang kesehatan tersebut, sehingga mengetahui masalah
kesehatan dan pelayanan kesehatan dan dapat menganalisa serta mencari
solusinya
1.3 Sistematika Penulisan
)dapun sistematika penulisan Pro"il Kesehatan adalah sebagai berikut *
BAB 1: Pena!uluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Pro"il Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya
BAB 2: "am#aran Umum $%ta
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten'kota !elain uraian
tentang letak geogra"is, administrati", dan in"ormasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas "aktor-"aktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan "aktor-"aktor
lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan
lingkungan
BAB 3: Derajat $ese!atan &as'arakat
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, dan angka status gi+i masyarakat
BAB (: U)a'a Pela'anan $ese!atan &as'arakat
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
2
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gi+i masyarakat, pelayanan ke"armasian
dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana $paya pelayanan
kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
!tandar Pelayanan #inimal Bidang Kesehatan ,!P#-BK- serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten'kota
BAB *: Pr%gram Unggulan
Bab ini menguraikan program kesehatan unggulan Kota Bekasi
BAB +: $esim)ulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari pro"il kesehatan kabupaten'kota di tahun yang
bersangkutan !elain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan
3
BAB II
"A&BA,AN U&U& $-TA
2.1 "e%gra.is
"am#ar 2.1. Peta $%ta Bekasi
Kota Bekasi merupakan salah satu kota terbesar di %ndonesia Kota Bekasi
merupakan salah satu kota yang terdapat di pro&insi .awa Barat, %ndonesia Kota
ini berada dalam lingkungan megapolitan .abodetabek dan menjadi kota besar
keempat di %ndonesia !aat ini kota Bekasi berkembang menjadi kawasan sentra
industri dan kawasan tempat tinggal kaum urban /etaknya antara 1001223 bujur
timur dan 0143 - 01123 lintang selatan, dengan ketinggian 15 m diatas permukaan
laut
4
/uas wilayah Kota Bekasi sebesar 210,65 km7, dengan Kecamatan #ustika .aya
sebagai wilayah yang terluas ,26,48 km
2
- sedangkan Kecamatan Bekasi (imur
sebagai wilayah terkecil ,18,65 km
2
- Batas-batas wilayah administrasi yang
mengelilingi wilayah Kota Bekasi adalah *
!ebelah $tara * Kabupaten Bekasi
!ebelah !elatan * Kabupaten Bogor
!ebelah Barat * Propinsi DK% .akarta
!ebelah (imur * Kabupaten Bekasi
"am#ar 2.2. Persentase Luas /ila'a! menurut $e0amatan.
2.2 1ua0a
!uhu rata-rata 28,0 9 86,2
o
: dengan kelembaban udara rata-rata ;2 <,min
0;,5< dan maks 51,2<- Kecepatan angin 2,6-18,4 km'jam (otal curah hujan
yang tercatat sepanjang tahun 2010 adalah 216; mm
2.3 $e)enuukan
2.3.1 Pertum#u!an an Perse#aran Penuuk
5
Penduduk Kota Bekasi tahun 2010 menurut Kependudukan = :atatan
!ipil tercatat Dinas Kependudukan = :atatan !ipil sebanyak 2886;41 jiwa
.umlah penduduk ini tersebar pada 12 kecamatan Penyebaran tertinggi pada
Kecamatan Bekasi $tara sebanyak 18,02< ,2;6264 jiwa-, Bekasi Barat 11,01<
,262062 jiwa-, Pondokgede 11,80< ,282245 jiwa- dan terendah di Kecamatan
.atisampurna sebesar 8,42< ,4;0;0 jiwa-
2.3.2 ,asi% 2enis $elamin
"am#ar 2.3. 2umla! Penuuk menurut $e0amatan an 2enis
$elamin.
Penduduk Kota Bekasi tahun 2010 menurut Kependudukan = :atatan !ipil
tercatat Dinas Kependudukan = :atatan !ipil sebanyak 2886;41 jiwa terdiri dari
penduduk laki-laki sebanyak 11;8020 dan perempuan 1121221 jiwa >asio
jenis kelamin sebesar 102;1 )dapun perbandingan komposisi proporsi penduduk
Kota Bekasi menurut .enis Kelamin dari tahun 2004 sampai tahun 2010 dapat
dilihat pada tabel berikut*
6
Ta#el 2.1
Per#aningan $%m)%sisi Pr%)%rsi Penuuk $%ta Bekasi menurut 2enis
$elamin ari Ta!un 2334 sam)ai Ta!un 2313.
Ta!un Laki5laki Perem)uan T%tal
2334 1040108 1004061 2168;06
2336 1106421 1188550 228;414
2337 112461; 1102100 281521;
2313 11;8020 1121221 2886;41
2.3.3 $%m)%sisi Penuuk &enurut $el%m)%k Umur
!truktur'komposisi penduduk Kota Bekasi menurut kelompok umur dan jenis
kelamin menunjukkan bahwa penduduk laki-laki maupun perempuan mempunyai
proporsi terbesar pada kelompok umur 22-25 tahun dan 80-86 tahun
2.3.( Angka 8ertilitas T%tal 9Total Fertility Rate:
Berdasarkan sumber Dinas Kesehatan Kota Bekasi angka "ertilitas pada tahun
2010 meningkat dari tahun sebelumnya Pada tahun 2005 angka "ertilitias
sebanyak 85260 dan meningkat pada tahun 2010 sebanyak 61210
2.( Tingkat Peniikan
(ingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan
menerima in"ormasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam
pembangunan kesehatan #asyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi,
pada umumnya mempunyaii pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga
7
lebih mudah menyerap dan menerima in"ormasi, serta dapat ikut berperan serta
akti" dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya
.umlah sekolah dan guru bertambah setiap tahunnya Data terakhir tercatat
untuk tingkat pendidikan dasar terdapat 440 buah !D'#% dengan jumlah guru
sebanyak ;544 orang !edangkan untuk tingkat pendidikan !/(P'#(s terdapat
225 buah sekolah dengan jumlah guru 2420 orang dan untuk tingkat pendidikan
!#$'#) terdapat 181 buah sekolah dengan jumlah guru 822; orang !ementara
untuk !#K ,!ekolah #enengah Kejuruan- ada sekitar 58 buah sekolah dengan
jumlah guru 1522 orang Dengan bertambahnya sarana dan prasarana sekolah
diharapkan mampu mengimbangi pertambahan jumlah murid setiap tahunnya
Pada tahun 2010, untuk tingkat !D'#% jumlah murid sudah mencapai 280000
murid $ntuk tingkat !/(P'#(s sebanyak 51451 murid dan untuk tingkat
!#$'!#K'#) sebanyak ;0122 murid
2.* S%sial Ek%n%mi
2.*.1 Pr%uk D%mestik ,egi%nal Brut% 9PD,B:
Kota Bekasi yang dibentuk (ahun 1554 sebelumnya merupakan bagian
dari wilayah Kabupaten Bekasi, dimana masing-masing wilayah tersebut dalam
perkembangannya mempunyai potensi perekonomian yang berbeda )walnya,
kedua daerah memiliki karakteristik perekonomian yang hampir sama yang
ditunjukkan dengan besarnya peranan sektor industri dalam perekonomiannya
?amun, dalam perkembangannya perekonomian Kota Bekasi mengalami
perubahan potensi ekonomi dari sektor %ndustri ke sektor Perdagangan dan .asa
$ntuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu daerah diperlukan suatu
indikator ekonomi yaitu data Produk Domestik >egional Bruto ,PD>B-
PD>B dihitung atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan,
dimana (ahun dasar yang dipakai adalah (ahun 2000 Data PD>B biasanya
disajikan secara series cara series sehingga dapat diketahui dari tahun ke tahun,
sehingga dapat diketahui perkembangan dari setiap sektor Data yang disajikan
pada publikasi ini adalah data series tahun 2004 sampai 2010 Disajikan menurut
8
atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan Dimana PD>B tahun 2010
merupakan angka sangat sementara
"am#ar 2.(. Pr%uk D%mestik ,egi%nal Brut% 9PD,B: $%ta Bekasi
atas asar Harga $%nstan an Harga Berlaku
Berdasarkan data PD>B 2004-2010 pertumbuhan ekonomi mengalami
pola yang berbeda Pertumbuhan ekonomi 2000-2004 menunjukkan kenaikan tren
tetapi sejak 200; terjadi koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi /aju
pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi tahun 2010 mengalami percepatan setelah dua
tahun sebelumnya mengalami perlambatan Kondisi ini disebabkan oleh
membaiknya kinerja perekonomian nasional dan membaiknya perekonomian
global /aju Pertumbuhan @konomi Kota Bekasi tahun 2010 adalah sebesar 2,;6
persen Dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6,18 persen mengalami
percepatan
PD>B per kapita di Kota Bekasi tahun 2010 adalah sebesar >p
1285;2;5,- meningkat 10,;2 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya
sebesar >p 18;56602,- )ngka ini memiliki makna bahwa setiap orang di Kota
Bekasi diperkirakan memiliki pendapatan sebesar >p 1285;2;5,-
9
BAB III
DE,A2AT $ESEHATAN &AS;A,A$AT
3.1 Angka $ematian Ba'i 9A$B:
)KB di Kota Bekasi tahun 2010 sebesar 02'1000 kelahiran hidup, meningkat
bila dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar 68'1000 kelahiran hidup
"am#ar 3.1
Angka $ematian Ba'i i $%ta Bekasi Ta!un 233752313
Peningkatan )KB di Kota Bekasi pada tahun 2010 dapat memberi gambaran
adanya penurunan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat !ebagai
contoh, pelayanan kesehatan antenatal yang menurun ditunjukkan oleh cakupan
kunjungan K6 serta pemberian tablet Ae 50 yang pada tahun 2005 juga mengalami
penurunan
3.2 Angka $ematian Balita 9A$ABA:
10
)K)B) di Kota Bekasi pada tahun 2010 sebesar 8'1000 kelahiran hidup,
cenderung menurun bila dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar ;' 1000
kelahiran hidup
"am#ar 3.2
Angka $ematian Balita i $%ta Bekasi Ta!un 233752313
3.3 Angka $ematian I#u 9A$I:
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu
yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai "asilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan
pelayanan di "asilitas kesehatan !elain itu penyebab kematian maternal juga tidak
terlepas dari kondisii ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 6
BterlaluC, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan ,D 82 tahun-, terlalu muda pada
saat melahirkan ,E 20 tahun-, terlalu banyak anak ,D 6 anak-, terlalu rapat jarak
kelahiran'paritas ,E 2 tahun-
)ngka kematian ibu di Kota Bekasi untuk tahun 2010 berdasarkan laporan
sebesar 12'100000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan bila dibandingkan
dengan )K% pada tahun 2005 sebesar 20'100000 kelahiran hidup
11
Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu ni"as sebesar
2'100000 kelahiran hidup dan pada waktu bersalin sebesar 2'100000 kelahiran
hidup, kemudian disusul dengan waktu hamil sebesar 2'100000 kelahiran hidup
Penyebab kematian adalah perdarahan sebesar 60<, @mboli air ketuban sebesar
12< dan eklampsi sebesar 10< serta lain-lain sebesar 10<
"am#ar 3.3
Angka $ematian I#u $%ta Bekasi Ta!un 233752313
3.( Status "i<i
Status gizi masyarakat dapat diukur malalui beberapa indikator, diantaranya
adalah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status Gizi balita, status gizi
wanita usia subur Kurang Energi Konis (KEK)
3.(.1 "i<i Buruk
!tatus Fi+i merupakan suatu indikator yang sangat penting untuk menilai
status indikator derajat Kesehatan #asyarakat Di dalam %ndikator %ndonesia
!ehat 2010, status gi+i merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
derajat kesehatan masyarakat
12
Fi+i buruk adalah suatu istilah teknis yang umumnya dipakai oleh
kalangan gi+i, kesehatan dan kedokteran Fi+i buruk adalah bentuk terparah dari
proses terjadinya kekurangan gi+i menahun )nak balita sehat atau kurang gi+i
secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan
menurut umurnya dengan rujukan ,standar- yang telah ditetapkan )pabila berat
badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gi+i baik Kalau sedikit
di bawah standar disebut gi+i kurang )pabila jauh di bawah standar dikatakan
gi+i buruk Fi+i buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus
atau kwashiorkor !ementara itu, pengertian di masyarakat tentang GBusung
/aparG adalah tidak tepat !ebutan GBusung /aparG yang sebenarnya adalah
keadaan yang terjadi akibat kekurangan pangan dalam kurun waktu tertentu pada
satu wilayah, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan +at gi+i yang diperlukan,
yang pada akhirnya berdampak pada kondisi status gi+i menjadi kurang atau
buruk dan keadaan ini terjadi pada semua golongan umur (anda-tanda klinis pada
GBusung /aparG pada umumnya sama dengan tanda-tanda pada marasmus dan
kwashiorkor )nak kurang gi+i pada tingkat ringan dan atau sedang tidak selalu
diikuti dengan gejala sakit Dia seperti anak-anak lain, masih bermain dan
sebagainya, tetapi bila diamati dengan seksama badannya mulai kurus
"am#ar 3.(
Angka $eaaan "i<i Balita $%ta Bekasi
13
Berdasarkan hasil rekapitulasi /aporan Program !eksi Fi+i Dinas
Kesehatan Kota Bekasi (ahun 2010, terdapat kasus gi+i buruk sebanyak 1120
kasus dari 184542 Balita yang ditimbang ,0,;6<-
Pada gambar 86, terlihat bahwa kasus gi+i baik terbanyak di Kota Bekasi
yaitu sebanyak 115061 kasus, diikuti oleh Fi+i /ebih sebanyak ;401 kasus,
sedangkan gi+i kurang sebanyak ;614 kasus
3.(.2 Ba'i engan Berat Baan La!ir ,ena! 9BBL,:
!ecara umum bayi BB/> ini berhubungan dengan usia kehamilan yang
belum cukup bulan ,prematur- disamping itu juga disebabkan dismaturitas, artinya
bayi lahir cukup bulan ,usia kehamilan 8; minggu-, tapi berat badan ,BB-
lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2200
gram GBiasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi
sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya
kelainan plasenta, in"eksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang
menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurangG ,Pringgardani, !p)-
Berat Badan /ahir >endah ,E 2200 gram- merupakan salah satu "aktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan nenonatal Barker dkk
dalam Hardiansyah dkk ,2000- mengungkapkan bahwa BB/> mempunyai
dampak yang kompleks sampai usia dewasa antara lain meningkatkan resiko
terkena penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, gangguan metabolik dan
kekebalan tubuh serta katahanan "isik yang resultantenya adalah beban ekonomi
indi&idu dan masyarakat
Di Kota Bekasi, berdasarkan rekapitulasi data pro"il kesehatan tahun 2010,
terdapat 850 bayi dengan BB/> dari 24210 bayi lahir hidup yang ditimbang
,0,0;<-
3.* &%r#iitas
3.*.1 Angka $esakitan &alaria
14
#alaria disebabkan oleh proto+oa dari genus plasmodium Pada manusia
plasmodium terdiri dari empat spesies, yaitu plasmodium "alciparum, plasmodium
&i&aI, plasmodium malariae, dan plasmodium o&ale Plasmodium "alciparum
merupakan penyebab in"eksi berat bahkan dapat menimbulkan kematian Keempat
spesies plasmodium yang terdapat di %ndonesia yaitu plasmodium "alciparum
yang meyebabkan malaria tropika, plasmodium &i&aI yang menyebabkan malaria
tertiana, plasmodium malariae yang menyebabkan malaria kuartana dan
plasmodium o&ale yang menyebabkan malaria o&ale ,!oedarmo, dkk, 200;-
#alaria biasanya didapat dari gigitan nyamuk anopheles betina yang
sebelumnya terin"eksi Pada keadaan lain, malaria berkembang pasca-penularan
transplasenta atau sesudah trans"usi darah yang terin"eksi #asa inkubasi ,antara
gigitan nyamuk yang terin"eksi dan adanya parasit dalam darah- ber&ariasi sesuai
dengan spesiesJ pada P "alciparum masa inkubasinya 10 9 18J pada P&i&aks dan
P o&ale, 12 9 10 hariJ dan pada P malariae 24 9 84 hari, tergantung pada ukuran
inokulum #alaria yang ditularkan melalui tran"usi darah yang terin"eksi nampak
nyata pada waktu yang lebih pendek ,?elson, 2000-
Data KHL menyebutkan tahun 200; terdapat 266640 kasus malaria
positi" di %ndonesia, sedangkan pada tahun 2005 terdapat 1100000 kasus malaria
klinis, dan pada tahun 2010 meningkat lagi menjadi 1;00000 kasus malaria
klinis dan telah mendapatkan pengobatan ,Pusat Komunikasi Publik, !ekretariat
.enderal Kementerian Kesehatan >%-
Penyakit #alaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
%ndonesia Berdasarkan rekapitulasi laporan !eksi Bimdal Pemberantasan
Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi (ahun 2010 terdapat 8 kasus #alaria
tanpa pemeriksaan sediaan darah dan 8 kasus #alaria dengan pemeriksaan
sediaan darah
3.*.2 Angka kesakitan TB Paru
15
(uberculosis ,(B:- adalah penyakit in"eksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis (B: terutama menyerang paru-paru sebagai tempat
in"eksi primer !elain itu, (B: dapat juga menyerang kulit, kelenjar lim"e, tulang,
dan selaput otak (B: menular melalui droplet in"eksius yang terinhalasi oleh
orang sehat Pada sedikit kasus, (B: juga ditularkan melalui susu Pada keadaan
yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah Mycobacterium bovis.
Berdasarkan Hasil rekapitulasi laporan (B Dinas Kesehatan Kota Bekasi
tahun 2010 tercatat (B Paru dengan B() Positi" ,M- sebanyak 265; kasus
dengan angka kesakitan 52 per 100000 penduduk !edangkan untuk persentase
kematian penderita (B Paru di Kota Bekasi sebesar 0 kasus dan untuk persentase
kesembuhan sebanyak 102; kasus (B paru dengan kasus baru di Kota Bekasi
sebanyak 2208 kasus, sedangkan kasus lama sebanyak 22 kasus
3.*.3 HI=>AIDS
Penyebab meningkatnya H%N dan )%D! lebih banyak dikarenakan adanya
heteroseksual atau bergonta-ganti pasangan, homoseksual, jarum suntik atau %D$,
dan ibu yang sedang hamil yang mengidap H%N dan )%D! yang mengakibatkan
terjadinya penularan terhadap bayi yang dikandungnya
Pada tahun 2010, di Kota Bekasi berdasarkan rekapitulasi data pro"il
kesehatan kota, kasus H%N sebesar 8 kasus, sedang )%D! ada sebesar 01 kasus
Sedangkan in!eksi menular seksual lainnya sebanyak "#$ kasus dan %umlah kematian akibat &'(S
sebesar # kasus
)ersentasi donor darah diskrining terhadap *'+,&'(S menurut pro!il kesehatan Kota
Bekasi dengan %umlah sampel darah pendonor yang diperiksa sebanyak #-./ kasus, didapatkan
hasil positi! *'+ sebanyak $0 kasus
3.*.( A0ute 8la00i Paral'sis 9A8P:
Kejadian )AP diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan
program @radikasi Polio ,@rapo- $paya pemantauan terhadap keberhasilan @rapo
16
yaitu dengan melaksanakan kegiatan G !ur&eilans !ecara )kti" G untuk
menemukan kasus )AP sebagai upaya untuk mendeteksi secara dini munculnya
&irus polio liar yang mungkin ada di masyarakat untuk segera dilakukan
penanggulangannya
(ahun 2010, berdasarkan hasil rekapitulasi data pro"il kesehatan kota tahun
2010 terdapat 102$23 %umlah penduduk 4 2- 5ahun, %umlah kasus &6) sebesar 1 kasus
penduduk berisiko (usia 4 2- 5ahun)
3.*.* Demam Berara! Dengue 9DBD:
Penyakit Demam Berdarah Dengue ,DBD- adalah penyakit in"eksi &irus
akut yang disebabkan oleh &irus dengue terutama menyerang anak-anak dengan
ciri-ciri demam tinggi mendadak dengan mani&estasi perdarahan dan bertendensi
menimbulkan shock dan kematian Penyakit DBD ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan mungkin %uga &edes Albopictus.
Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok %ndonesia
kecuali di ketinggian lebih 1000 meter diatas permukaan laut #asa inkubasi
penyakit ini diperkirakan lebih kurang 4 hari Penyakit DBD dapat menyerang
semua golongan umur !ampai saat ini penyakit DBD lebih banyak menyerang
anak-anak, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan
kenaikan proporsi penderita Demam Berdarah Dengue pada orang dewasa
,Aa+iah, 2006-
Di Kota Bekasi pada tahun 2010 terjadi 2852 kasus DBD dengan angka
kematiab 28 per 2///// penduduk
3.*.+ Persentase Balita Dengan Pneum%nia Ditangani
Berdasarkan sur&ei kematian balita tahun 2002 kematian pada balita sebagian
besar disebabkan karena pneumonia ,28,0<- Berdasarkan !K>( 2001 angka
kematian E 1 th disebabkan karena saluran na"as ,2;<- dan Perinatal ,80<-
17
Penyebab kematian anak 1 9 6 tahun adalah dikarenakan saluran na"as 28<
%n"eksi !aluran Perna"asan )kut ,%!P)- adalah penyebab kematian anak yang
paling umum di negara berkembang Hampir semua kematian karena %!P) pada
anak adalah akibat %!P) bagian bawah terutama Penumonia
Di Kota Bekasi berdasarkan laporan tahun 2010 persentase balita dengan
pneumonia ditangani didapatkan sebesar 6162 kasus atau 152 persen dari jumlah
balita sebanyak 210154
3.*.4 Penanganan Diare )aa Balita
:akupan penemuan diare di Kota Bekasi tahun 2010 sebanyak 111200 kasus,
dan kasus diare yang ditangani sebanyak 82;06 kasus atau 82,2 <
3.*.6 Persentase $asus Baru $usta
Penemuan penderita kusta baru di Kota Bekasi tahun 2010 pada golongan
Pausi Basiler ,kusta Kering- untuk 0-16 tahun sebanyak 0 kasus, sedangkan D12
tahun sebanyak 4 kasus dari jumlah total sebanyak 4 kasus Pada golongan
#ultibasiler ,Kusta Basah - untuk 0-16 tahun sebanyak 12 kasus sedangkan D12
tahun sebanyak 40 kasus dari jumlah total sebanyak ;; kasus
"am#ar 3.*
2umla! $asus Baru $usta $%ta Bekasi ta!un 2313
18
3.+ $LB 9$ejaian Luar Biasa:
Kejadian /uar Biasa ,K/B- penyakit menular dan keracunan masih
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di .awa Barat (ingginya
"rekuensi K/B seperti :hikungunya, Keracunan #akanan, Ailariasis, :ampak,
)AP, Diare, bencana serta munculnya penyakit baru seperti Avian Influenza ,Alu
Burung-, disamping menimbulkan korban kesakitan dan kematian juga
berdampak pada situasi sosial ekonomi masyarakat secara umum ,keresahan
masyarakat, produkti&itas menurun- Kondisi tersebut menuntut adanya
upaya'tindakan secara cepat dan tepat ,kurang dari 26 jam- untuk menanggulangi
setiap K/B serta melaporkan kepada tingkat administrasi kesehatan di atasnya
Pada Kota Bekasi tahun 2010 yang terkena Kejadian /uar Biasa ,K/B-
adalah sebanyak 22 desa dari jumlah total 20 desa, dengan rata-rata kejadian
perjumlah desa 062< dan desa yang ditangani kurang dari 26 jam ,E26 jam -
sebanyak 22 desa
"am#ar 3.+
2enis $ejaian Luar Biasa Di $%ta Bekasi Ta!un 2313
19
BAB I=
UPA;A PELA;ANAN $ESEHATAN &AS;A,A$AT
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat telah dilakukan sebagai program unggulan Kota Bekasi (ibawah ini
diuraikan beberapa hal mengenai program unggulan pada 5ahun 0/2/
(.1 Pela'anan Antenatal 9$15$(:
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
pro"esional ,dokter, bidan maupun perawat- kepada ibu hamil dimasa
kehamilannya dengan mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada
dengan titik berat pada kegiatan promoti" dan pre&enti" Hasil kegiatan antenatal
dapat dilihat berdasarkan cakupan pelayanan K1 dan K6
:akupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamil,
menggambarkan besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
20
pertama'kontak pertama dengan tenaga kesehatan' "asilitas kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal %ndikator akses ini digunakan untuk
mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat !edangkan cakupan K6 adalah besaran ibu hamil yang
telah mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar minimal empat kali
kunjungan selama masa kehamilannya dengan distribusi satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga
%ndikator ini ber"ungsi untuk menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di
suatu wilayah dan untuk menggambarkan kemampuan manajemen ataupun
kelangsungan program K%)
Persentase K2 pada Kota Bekasi pada tahun 0/2/ berdasarkan data )ro!il Kesehatan
Kabupaten,Kota adalah $-7, sedangkan K3 sebesar $3,27
(.2 Pert%l%ngan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu dari
enam indikator pemantauan program K%) Dengan indikator ini dapat
diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan sekaligus
menggambarkan kemampuan manajemen program K%) dalam menangani
persalinan secara pro"esional
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini dapat disebabkan persalinan yang
tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai potensi kebidanan
)dapun de"inisi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan adalah %bu bersalin yang mendapat pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
:akupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Kota Bekasi
berdasarkan hasil analisis dari pro"il kesehatan Kabupaten'Kota tahun 2010 adalah
;2,87
21
(.3 Pela'anan I#u Ni.as
:akupan pelayanan ibu ni!as di wilayah Kota Bekasi berdasarkan hasil analisis dari
pro!il kesehatan Kabupaten,Kota tahun 0/2/ adalah ..,37
(.( Kunjungan Bayi
:akupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 6 kali disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu %ndikator ini mengukur kemampuan manajemen
program K%) dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan
Kun%ungan bayi pada kota Bekasi tahun 0/2/ sebesar 0#$32 atau ."7 dari %umlah bayi
sebanyak 3/$1/ bayi
(.5 Pelayanan KB
.jumlah peserta KB akti" pada Kota Bekasi (ahun 2010 sebesar 802122
dan peserta KB Baru sebesar 4628; )dapun untuk penggunaan alat kontrasepsi
oleh peserta KB akti" secara rinci ditunjukan pada Fambar 61
"am#ar (.1 Alat k%ntrase)si )eserta $B Akti.
22
Fambar 61 menunjukan bahwa pada tahun 2010 di Kota Bekasi,
penggunaan suntik sebagai alat untuk menunda kehamilan paling banyak dipilih
oleh Pasangan usia !ubur ,P$!- yaitu sebanyak 61,50<, kemudian diikuti oleh
penggunaan pil sebanyak 22,;0< !edang penggunaan #LP dan #LK
merupakan alat kontrasepsi yang paling sedikit diminati oleh P$! untuk menunda
kehamilannya yaitu masing-masing sebesar 2,5< untuk #LK dan 0,5< untuk
#LP
!edangkan untuk penggunaan alat kontrasepsi oleh peserta KB baru secara rinci
ditunjukan pada Fambar 61
"am#ar (.2 Alat kontrasepsi peserta KB Baru
23
(.6 Pelayanan Imunisasi
Pencapaian $ni&ersal :hild %mmuni+ation ,$:%- pada dasarnya merupakan
suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi
secara lengkap dengan ditunjukan pada cakupan imunisasi campak Bila cakupan
$:% dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu ,desa-, hal ini berarti dalam
wilayah tersebut dapat diprediksi tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
:akupan $:% tingkat Kota Bekasi pada tahun 2010 adalah 5;,6< dari 1;4
jumlah desa'kelurahan
(.7 Pemberian Kapsul Vitamin A
Nitamin ) merupakan salah satu +at gi+i penting, ber"ungsi untuk
penglihatan, pertumbuhan dan dan meningkatkan daya tahan tubuh !ecara
nasional masalah kekurangan &itamin ) pada balita secara klinis sudah tidak
merupakan masalah kesehatan masyarakat !tudi masalah gi+i mikro di 10
propinsi tahun 2000, diperoleh gambaran pre&alensi Ieropthalmia pada balita
0,18< dan indeks serum retinol kurang dari 20ug'dl adalah 16,0< Hasil studi
tersebut menggambarkan terjadinya penurunan, jika dibandingkan dengan hasil
sur&ei &itamin ) pada tahun 1552
24
Di Kota Bekasi, berdasarkan hasil pengolahan data dari pro"il kesehatan
kabupaten'kota, pada tahun 2010 menunjukan bahwa pencapaian cakupan
pemberian kapsul &itamin ) 2 kali pada balita sebesar 41,4<, kemudian bayi
mendapatkan 8itamin & sebesar 3$,-7 dan ibu ni!as sebesar -1,7
(.8 Pemberian Tablet Besi
Penanggulangan masalah anemia gi+i besi saat ini ter"okus pada
pemberian tablet tambah darah ,Ae- %bu Hamil mendapat tablet tambah darah 50
tablet selama kehamilannya 9umlah ibu hamil di kota Bekasi tahun 0/2/ yang mendapatkan
tablet 6E2 ("/ tablet) sebesar $",37 dan yang mendapatkan 6E"(#/ tablet) sebesar $/,37
(.7 Pela'anan $ese!atan Anak Pra Sek%la! an Usia Sek%la!
(.7.1 1aku)an Penjaringan $ese!atan Sis?a SD an setingkat
$ntuk siswa !D dan setingkat ditargetkan 100 < mendapatkan pemantauan
kesehatan melalui penjaringan kesehatan Dengan melakukan penjaringan
kesehatan siswa !D dan setingkat diharapkan dapat menapis ' menjaring anak
yang sakit dan melakukan tindakan inter&ensi secara dini sehingga anak yang
sakit menjadi sembuh dan anak yang sehat tidak tertular menjadi sakit
:akupan penjaringan kesehatan siswa !D dan setingkat di kota Bekasi pada
tahun 2010 mencapai 5441<
(.13 Pela'anan $ese!atan "igi
(.13.1 &uri SD>&I &ena)at Pemeriksaan "igi an &ulut
25
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah $paya
Kesehatan Figi !ekolah yang merupakan upaya promoti" dan pre&enti" kese
hatangigi khususnya untuk anak sekolah Kegiatan $KF! meliputi pemeriksaan
gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan murid yang perlu perawatan gigi,
kemudian melakukan perawatan pada murid yang memerlukan
Prosentasi jumlah murid pada Kota Bekasi yang diperiksa untuk tahun 2010
sebesar 88,41< atau sejumlah 101128 murid dari jumlah total murid 644;08
(.13.2 &uri SD>&I &ena)at Pera?atan "igi an &ulut
:akupan perawatan gigi dan mulut murid !D'#% di Kota Bekasi tahun 2010
sebesar 80,2< atau sejumlah 24,02; murid dari jumlah total murid 644;08
(.11 Pela'anan $ese!atan Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut yang dimaksudkan adalah
penduduk usia 62 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan, baik di Puskesmas maupun di
Posyandu'Kelompok $sia /anjut Oang termasuk dalam kelompok pra usia lanjut
adalah kelompok umur 62 9 25 tahun, sedangkan usia lanjut adalah kelompok
umur lebih atau sama dengan 00 tahun
:akupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut pada Kota
Bekasi tahun 2010 yang telah mendapatkan pelayanan sebesar 15,62< atau
sejumlah ;212 orang dari jumlah total 58066 jiwa
BAB =
P,-",A& UN""ULAN
26
!alah satu program unggulan Kota Bekasi yaitu adanya kegiatan penyuluhan
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan ?)PP)'?)>KLB) ,P8
?)PP)'?)>KLB)- oleh tenaga kesehatan adalah semua usaha secara sadar dan
berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-
prinsip pendidikan yakni pada tingkat sebelum seseorang menggunakan
?)PP)'?)>KLB)
)dapun data cakupan penyuluhan P8 ?)PP)'?)>KLB) di Kota Bekasi
tahun 2010 sebesar 15,50<, mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan
cakupan tahun 2005 sebesar 15,04< ?amun cakupan ini masih dibawah target
!tandar Pelayanan #inimal ,!P#- tahun 2010 sebesar 80< Hal ini kemungkinan
karena masih ada kabupaten'kota yang belum melaporkan,atau karena minimnya
pencatatan dan pelaporan terkait kegiatan penyuluhan termasuk penyuluhan P8
?)PP)'?)>KLB) (etapi persentase cakupan cenderung mengalami kenaikan
dari tahun 2000 sampai 2005, yang kemungkinan juga perilaku masyarakat
sasaran, lambat laun semakin sadar untuk menerima in"ormasi kesehatan
BAB =I
$ESI&PULAN
27
Penyusunan pro"il kesehatan sebagai salah satu instrumen dalam !istem
%n"ormasi Kesehatan Daerah, memegang peranan penting bagi semua pihak yang
terlibat dalam pembangunan Hal ini karena data dan in"ormasi merupakan
sumber daya strategis bagi organisasi maupun indi&idu dalam menjalankan sistem
manajemen yaitu dalam proses perencanaan sampai pengambilan keputusan
Keputusan yang baik dapat dihasilkan apabila ditunjang dengan data yang akurat
dan &aliditasnya tidak diragukan
Data dan %n"ormasi merupakan sumber daya strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan in"ormasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan juga sebagai alat monitoring dan e&aluasi berjalannya kegiatan
sehingga menjadi lebih e"esien dan e"ekti" Data dalam pembuatan Pro"il
Kesehatan Kota Bekasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem in"ormasi
kesehatan berdasarkan pro"il maupun dra" data Pro"il Kesehatan Kabupaten'Kota
dan data dari masing-masing pemegang program
Kalaupun pro"il kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang
memadai, karena belum dapat menyajikan data dan in"ormasi yang sesuai dengan
harapan, namun pro"il ini merupakan salah satu publikasi data dan in"ormasi
yang meliputi data pencapaian !tandar Pelayanan #inimal ,!P#- dan %ndikator
%ndonesia sehat 2010
Demikianlah Pro"il Kesehatan Kota Bekasi (ahun 2010 ini disusun,
diharapkan dapat berman"aat untuk semua pihak yang memerlukannya,
DA8TA, PUSTA$A
28
Dinas Kesehatan 2010 Pro"il Kota Bekasi dalam angka 2010
http*''wwwbekasikotagoid'read'4016'kota-bekasi-dalam-angka-2010,
2 Lktober 2012
Dinas Kesehatan 2010 Buku Pro"il Kesehatan Pro&insi .awa Barat (ahun 2010
Pro"il Kota Bekasi 2010
http*''ciptakaryapugoid'pro"il'pro"il'barat'jabar'bekasipd"
2 Lktober 2010
29

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kegiatan Prolanis1
    Laporan Kegiatan Prolanis1
    Dokumen4 halaman
    Laporan Kegiatan Prolanis1
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Auotopsi
    Auotopsi
    Dokumen8 halaman
    Auotopsi
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Alur Layanan Laboratorium
    Alur Layanan Laboratorium
    Dokumen1 halaman
    Alur Layanan Laboratorium
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Status 3
    Status 3
    Dokumen1 halaman
    Status 3
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Status
    Status
    Dokumen4 halaman
    Status
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Portofolio PPC
    Portofolio PPC
    Dokumen7 halaman
    Portofolio PPC
    jere17
    Belum ada peringkat
  • BPJS
    BPJS
    Dokumen6 halaman
    BPJS
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Auotopsi
    Auotopsi
    Dokumen8 halaman
    Auotopsi
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Jaga Masni
    Jadwal Jaga Masni
    Dokumen2 halaman
    Jadwal Jaga Masni
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Bab I PHBS
    Bab I PHBS
    Dokumen8 halaman
    Bab I PHBS
    Jeremia Jerez
    Belum ada peringkat
  • Status Keluar Masuk
    Status Keluar Masuk
    Dokumen2 halaman
    Status Keluar Masuk
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Forensix
    Forensix
    Dokumen7 halaman
    Forensix
    jere17
    Belum ada peringkat
  • PENGARUH FAKTOR
    PENGARUH FAKTOR
    Dokumen50 halaman
    PENGARUH FAKTOR
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Anak
    Portofolio Anak
    Dokumen13 halaman
    Portofolio Anak
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Devita
    Devita
    Dokumen123 halaman
    Devita
    jere17
    Belum ada peringkat
  • PENELITIAN Minpro Sugihmukti
    PENELITIAN Minpro Sugihmukti
    Dokumen50 halaman
    PENELITIAN Minpro Sugihmukti
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Croup
    Croup
    Dokumen8 halaman
    Croup
    danur09142
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen23 halaman
    Bab Ii
    Jeremia Jerez
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen48 halaman
    Refer at
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Wawancara
    Lampiran Wawancara
    Dokumen8 halaman
    Lampiran Wawancara
    jere17
    Belum ada peringkat
  • F2 New
    F2 New
    Dokumen19 halaman
    F2 New
    jere17
    Belum ada peringkat
  • F6 Bagus
    F6 Bagus
    Dokumen16 halaman
    F6 Bagus
    jere17
    Belum ada peringkat
  • F1
    F1
    Dokumen10 halaman
    F1
    jere17
    Belum ada peringkat
  • F2
    F2
    Dokumen19 halaman
    F2
    jere17
    Belum ada peringkat
  • f4 Sugihmukti Fix
    f4 Sugihmukti Fix
    Dokumen23 halaman
    f4 Sugihmukti Fix
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Case Presentation DM
    Case Presentation DM
    Dokumen30 halaman
    Case Presentation DM
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Case Presentation LTB
    Case Presentation LTB
    Dokumen19 halaman
    Case Presentation LTB
    jere17
    Belum ada peringkat
  • Bab I STT
    Bab I STT
    Dokumen3 halaman
    Bab I STT
    Jeremia Jerez
    Belum ada peringkat
  • Soal Anestesi
    Soal Anestesi
    Dokumen4 halaman
    Soal Anestesi
    jere17
    100% (3)