Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana cara mengobati rematik?

- Obat-obatan obat antiinflamasi nonsteroid


(OAINS) tidak bisa untuk menyembuhkan rematik,
tetapi hanya bisa mengurangi gejala-gejalanya.
Contoh OAINS minum ibuprofen, meloxicam,
naproxen, piroxicam, natrium diklofenak.
Contoh OAINS oles voltaren gel.

- Suntik asam hialuronat bisa mengurangi sakit
sendi, memperbaiki pergerakan serta meningkatkan
fungsi sendi.
- Suntik kortikosteroid (seperti hydrocortisone)
untuk mengurangi nyeri tidak untuk
pemakaian jangka panjang.
- Kompres hangat dan dingin untuk mengurangi
nyeri.
- Menurunkan berat badan.
- Menggunakan alat bantu berjalan.
- Operasi pergantian sendi.
Mari mencegah rematik! Caranya:
- Tidak merokok dan tidak mengonsumsi
alkohol.
- Berolahraga secara teratur (jalan cepat,
bersepeda, yoga).

- Banyak mengkonsumsi kalsium (susu, keju,
yogurt, bayam, brokoli, tahu, kacang kedelai,
telur) dan vitamin D (berjemur di matahari pagi
sebelum jam 10 pagi selama 15 menit, ).

- Mengurangi makanan tinggi kolesterol dan
tinggi purin (hindari makanan cepat saji,
seafood, jeroan, hati, daun singkong, melinjo).

- Suplemen glucosamine dan chondroitine
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sendi dan
tulang rawan.
RSUD Ciawi
Jalan Raya Puncak No. 479


REMATIK


Apa itu REMATIK..???
Rematik bukan merupakan suatu penyakit,
tetapi merupakan suatu kumpulan gejala atau
keluhan pada gangguan yang berhubungan
dengan sendi, otot, dan jaringan lunak tubuh.


Gejala:
- Rasa sakit/nyeri, mati rasa atau kesemutan
- Pegal linu
- Sendi terasa kaku pada pagi hari
- Gangguan gerak
- Pembengkakan atau pembesaran sendi
- Perubahan bentuk tubuh
Faktor resiko terjadinya rematik:
- Proses penuaan
- Jenis kelamin lebih banyak mengenai
perempuan, khususnya setelah menopause.

- Infeksi
- Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga

- Keturunan orang dengan riwayat keluarga
rematik punya resiko 2x lebih besar.
- Kegemukan.

Bagaimana cara pemeriksaan rematik?
- Pemeriksaan laboratorium yang
dikombinasikan dengan pemantauan gejala
klinik sangat berguna untuk membedakan jenis
rematik.
Anti-streptolisin O (ASTO)
ASTO merupakan antibodi yang paling
dikenal dan paling sering digunakan
untuk indikator terdapatnya infeksi
streptococcus.
Pemeriksaan Laboratorium
C-Reactive Protein (CRP)
CRP adalah protein yang dihasilkan oleh
hati pada proses kerusakan jaringan dan
peradangan. Makin tinggi kadar CRP,
maka makin luas proses peradangan
atau kerusakan jaringan.
Rheumatoid Factor (RF)
RF adalah pemeriksaan penyaring untuk
mendeteksi adanya antibodi golongan
IgM, IgG atau IgA yang terdapat dalam
serum pada penderita rematik.
LED (Laju Endap darah)
LED merupakan indikator penyakit
infeksi dan tingkat peradangan yang
tidak spesifik.



- Pemeriksaan radiologi (foto rontgen).

Anda mungkin juga menyukai