Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM BASIS DATA


MODUL 1
PERANCANGAN BASIS DATA











Disusun Oleh :

TANGGAL PRAKTIKUM
NAMA
NRP
KELAS

DOSEN PENGAMPU


: 19 Maret 2013

: Shobihatul Mubarokah Ayu A.

: 11.04.111.00039

: C2

: M. Kautsar Sophan, S. Kom., M. MT.



TELAH DISETUJUI TANGGAL
..
Asisten Praktikum



(Farid Ilham Al-Qorni)
NRP. 09.04.111.00053









COMMON COMPUTING LABORATORY
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
TRUNOJOYO
2 0 1 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Informasi merupakan kumpulan dari beberapa komponen
yaitu manusia, IT, dan prosedur kerja yang memproses data menjadi
informasi untuk mencapai suatu tujuan/sasaran. Di dalam sistem
informasi terdapat basis data. Basis data adalah kumpulan informasi
bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus.
Untuk dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang sempurna
pastilah telah dilakukan perancangan basis data yang baik. Sehingga
sistem informasi tersebut dapat menghasilkan informasi-informasi yang
bermanfaat. Di modul ini akan dijelaskan bagaimana kita dapat
mempraktekkan perancangan basis data yang nantinya dapat digunakan
untuk keperluan informasi yang dibutuhkan.
1.2 Tujuan
1 Praktikan dapat memahami konsep basis data.
2 Praktikan dapat memahami model data
3 Praktikan dapat memahami \perancangan basis data.
4 Praktikan dapat memahami dan membuat ER sederhana.













BAB II
DASAR TEORI

2.1 Konsep Data, Informasi, Basis Data
Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda,
peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai
arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau
simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal
dengan istilah basis data (database).
Basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang
diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang
telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan
seseorang.
2.2 Hirarki Data
Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman
(record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi
menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama,
Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait.
Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel. Berkas adalah himpunan
seluruh rekaman yang bertipe sama.




2.3 Sistem Basis Data
Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD (Sistem
Manajemen Basis Data) termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat
dan bekerja dalam satu sistem disebut dengan Sistem Basis Data.
2.4 Data Base Management System (DBMS)
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk
memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh
data/informasi dengan praktis dan efisien.
2.5 Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan
deskripsi struktur basis data, yaitu:
A. Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman
user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan
tiga konsep penyajian data yaitu:
Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep
dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan
disimpan dalam basis data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah,
Dosen, Nilai dan lain sebagainya.
Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan
karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas,
Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara
satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan
berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
B. Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi
detail data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi
tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data
yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.
Model data implementasi (representational) merupakan konsep
deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan
sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran
global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan
konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan
relasional.
2.7 Metodologi Perancangan Basis Data
Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan
basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu
bagaimana basis data yang akan dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan saat
ini dan masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan perancangan basis data
baik secara fisik maupun secara logik. Metodologi perancangan basis data
adalah kumpulan teknik terorganisasi untuk pembuatan rancangan basis data.
Teknik terorganisasi ini merupakan kumpulan tahap-tahapan yang memiliki
aturan-aturan terurut. Teknik yang digunakan pada perancangan basis data
dibagi menjadi dua, yaitu:
Perancangan basis data tingkat logik.
Perancangan basis data tingkat fisik.
Perancangan basis data secara logik dimulai dengan penciptaan model
konseptual dari organisasi dan seluruhnya tak bergantung rincian
implementasi seperti perangkat lunak DBMS, program aplikasi, bahasa
pemrograman, platform perangkat keras, dan pertimbangan fisik lainnya.
Model konsep ini kemudian dipetakan menjadi model data secara logik yang
telah dipengaruhi model data target basis data seperti model relasional. Dalam
perancangan basis data secara logik, kita dapat melakukannya dengan cara :
a. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui.
b. Langsung membuat model Entity-Relationship (ER).
Model data secara logik merupakan sumber informasi perancangan fisik.
Model ini menyediakan perancang suatu kendaraan untuk pertimbangan
dalam merancang basis data yang efisien.
Perancangan basis data secara fisik adalah proses memproduksi deskripsi
implementasi basis data pada penyimpanan sekunder, mendeskripsikan
struktur-struktur penyimpanan dan metode-metode pengaksesan dalam
meningkatkan efektifitas pengaksesan. Pada tahap ini, perancangan fisik telah
ditujukan untuk sistem DBMS tertentu. Perancangan basis data tingkat fisik
sudah dikaitkan dengan platform dan perangkat lunak sistem manajemen
basis data dimana basis data diimplementasikan.
Langkah-langkah Metodologi Perancangan Basis Data. Berikut adalah
perancangan basis data relasional :
Dimulai dari perancangan basis data logik untuk basis data relasional pada
tahap 1 sampai dengan tahap 3.
Perancangan dan implementasi basis data fisik untuk basis data relasional
pada tahap 4 sampai dengan tahap 7.
a. Tahap 1
Membangun rancangan data konseptual lokal berdasarkan
pandangan pemakai. Yaitu mengidentifikasikan himpunan entitas -
himpunan entitas. Mengidentifikasikan keterhubungan-
keterhubungan (relationship), mengidentifikasikan dan asosiasikan
atribut-atribut pada entitas atau keterhubungan, menentukan
domain atribut, menentukan atribut-atribut candidate key dan
primary key, melakukan spesialisasi/generalisasi, menggambarkan
diagram ER, melakukan review model data konsep dengan
pemakai.
b. Tahap 2
Membangun dan validasi model data logik lokal. Yaitu
memetakan model data konsep ke model data logik, melakukan
turunan relasi-relasi dari model data logik, validasi model
menggunakan normalisasi, validasi model berdasarkan transaksi
transaksi pemakai, menggambarkan ER nya, mendefinisikan
kontsrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, melakukan review
model data logik dengan pemakai.
c. Tahap 3
Membangun dan validasi model data logik global. Yaitu
menggabungkan model data logik lokal menjadi model global,
validasi model data logik global, periksa untuk pertumbuhan masa
datang, menggambarkan diagram ER akhir, melakukan review
model logik global dengan pemakai.
d. Tahap 4
Menerjemahkan model data logik global untuk DBMS
target. Yaitu merancang relasi-relasi basis untuk DBMS target,
merancang aturan-aturan integritas untuk DBMS target.
e. Tahap 5
Merancang dan implementasi representasi fisik. Yaitu
menganalisa transaksi-transaksi, memilih organisasi file, memilih
indeks-indeks sekunder, mempertimbangkan penambahan
redudansi yang terkendali, estimasikan ruang disk yang diperlukan.
f. Tahap 6
Merancang dan mengimplementasikan mekanisme
pengamanan. Yaitu merancang view-view pemakai, merancang
aturan-aturan pengaksesan.
g. Tahap 7
Memonitor dan menyesuaikan sistem yang sedang operasi.
















BAB III
TUGAS PENDAHULUAN


1. Jelaskan yang dimaksud dengan basis data dan manfaatnya !
2. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen penyusun DBMS !
3. Sebutkan model data yang anda ketahui dan jelaskan dengan contoh !
4. Apakah yang dimaksud dengan perancangan basis data relasional ?
Berikan contohnya !

Jawab :
1. Basis Data adalah Koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian
rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui,
dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu, dan dihapus).
Manfaat dari basis data yaitu :
a. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi.
b. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan
c. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
d. Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
e. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
f. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
g. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
h. Melakukan perlindungan dan pengamanan data.
i. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi
dari data.
2. Komponen-komponen penyusun DBMS
Perangkat Keras (hardware) : Komputer sebagai perangkat keras
dibutuhkan untuk media pembuatan dan penyimpanan aplikasi
program serta software database.
Perangkat Lunak (Software) : dibutuhkan sebagai pembuatan program dan
database.
Data : elemen penting yang dibutuhkan dalam pembuatan database.
User : Pengguna yang menggunakan ketiga komponen diatas
3. Model data :
a. Model Data Hierarkis
field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang
berhubungan, menyerupai diagram pohon, dengan level lebih
rendah berada di bawah level yang lebih tinggi.
Contoh :

b. Model Data Jaringan
Konsep database yang memiliki kelompok level rendah yang dapat
memiliki lebih dari satu kelompok yang lebih tinggi. Selanjutnya
setiap kelompok level rendah dapat dimiliki oleh lebih dari satu
record parent.
Contoh :










c. Model Data Relasional
Database Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada
file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau
elemen data yang umum.
Contoh :

4. Sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah program
komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program
komputer) yang dirancang untuk mengatur/memanajemen sebuah basis
data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan
melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.



BAB IV
KEGIATAN PRAKTIKUM
4.1 Kegiatan Praktikum
Untuk latihan modul 1, silahkan buat perancangan ER-model basis data dari 2
kasus di bawah ini :
1. Sistem Basis Data Kantin Bersama (NRP Ganjil)
Kantin Bersama merupakan kantin yang dimiliki Lab Fakultas
Teknik Universitas Trunojoyo. Seiring dengan berkembangnya waktu,
dimana barang di kantin semakin banyak, maka diperlukan sebuah sistem
basis data yang menyimpan informasi barang yang ada Kantin Bersama.
Barang yang ada di kategorikan dalam beberapa kategori. Tiap
barang dicatat informasi nama barang, jumlah stok, supplier, harga barang,
jenis/ kategori barang.
DB mencatat barang masuk dan barang keluar. Setiap barang
masuk dan barang keluar, tercatat juga penjaga kantin yang menangani
barang masuk/ keluar tersebut.
Kantin bersama memiliki beberapa karyawan tetap untuk menjaga
kantin dengan beberapa informasi karyawan yang harus di masukkan ke
DB.
Karena semakin berkembang, maka banyak supplier yang ingin
memasukkan barang mereka ke Kantin Bersama. Sehingga di butuhkan
juga informasi supplier dalam DB.

2. Sistem Basis Data Akademik Siakad (NRP Genap)
Pada waktu praktikum basis data, Setia ingin membuat sistem basis
data akademik siakad sederhana dengan entity Dosen, Mahasiswa, Mata
Kuliah.
Dari entity Dosen dan Mata kuliah membentuk entity baru yaitu
Nilai.
Mahasiswa memiliki informasi nama mahasiswa, NRP, jurusan
dan alamat.
Dosen memiliki informasi nama dosen dan NIP.
Mata kuliah memiliki informasi Kode MK, Nama MK, SKS, Dosen
Pengajar.

Jawab :



















ERD Kantin Bersama

Barang
H
arga Barang
N
am
a Barang
Stok Barang
Jum
lah
Id. Supplier
K
o
d
e
B
a
ra
n
g
Jenis/katagori
Barang
Pegawai
Id. Suplier
N
am
a Pegaw
ai
Id. Pegaw
ai
H
ari/Jam
Kode Barang
Supplier
Id. Pegaw
ai
Id. Supplier
Jum
lah Barang
N
am
a Supplier
Kode Barang
H
ari/Jam
Shift
Id. Pegaw
ai
H
ari/Jam
Stok/
Ketersediaan
Barang
Penataan &
Pencatatan
Barang
Jadwal Kerja
P
e
n
d
a
t
a
a
n

K
e
lu
a
r
/
M
a
s
u
k

B
a
r
a
n
g
BAB V
TUGAS PRAKTIKUM
5.1 Tugas Akhir
1. Pilihlah Study Kasus yang sudah ada:
a. Tour & Travel
b. Rumah Sakit
c. Perwalian
d. E-KTP
e. Kepegawaian
f. KRS
g. Perpustakaan
h. E-Commerce
i. Persewaan VCD
j. E-Banking
k. Pengiriman Barang
l. Pembayaran PDAM
m. E-journal
n. Penerimaan Mahasiswa Baru
o. SIMTAK
2. Ceritakan Study Kasus yg dipilih
3. Buatlah ERD dari Study Kasus yang dipilih

Jawab :
1. SIMTAK
2. Tugas akhir merupakan hal yang penting dan selalu ada di sebuah
universitas. Dan proses prosedur tugas akhir ini pun lumayan rumit
sehingga seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama bagi
mahasiswa maupun dosen untuk mengurusnya.
Saat ini proses menejemen tugas akhir masih dilakukan secara manual.
Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang mampu mengelola proses
menejemen tugas akhir secara komputerisasi. Sehingga diharapkan
prosesnya dapat berjalan lebih cepat, akurat, dan efisien.
Di dalam sistem ini menggunakan database MySQL. Sehingga proses
menejemen tugas akhir mulai proses pengajuan, disetujui, pemilihan
pembimbing sampai keluarnya SK dapat dilakukan dengan cepat, akurat,
dan efisien. Sistem Informasi TA perlu dilakukkan revisi dan penambahan
fitur yang mendukung terlaksananya proses Tugas Akhir dengan
terstruktur dan efisien.
Alur TA (Tugas Akhir) :
a. Mahasiswa yang telah menempuh SKS minimal yang telah ditentukan
mengajukan Permohonan bidang Tugas Akhir (TA) ke TU yang telah
diketahui dan dikonsultasikan kepada dosen wali.
b. Mahasiswa meghubungi dosen pembimbing yang telah.
c. Mahasiswa Mengerjakan dan berkonsultasi secara berkala dan
mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing sebelum mengikuti
Sidang Tugas Akhir.
d. Tugas Akhir yang sudah disetujui Dosen Pembimbing wajib
didaftarkan pada semester yang sudah ditentukan.
e. Mahasiswa harus mendaftarkan diri untuk mengikuti Sidang Ujian
Tugas Akhir, dengan syarat telah menyelesaikan Tugas Akhir.
f. Dosen Penguji dan pembimbing menyerahkan penilaian ke BAAK untuk
perekapan nilai yang nantinya nilai tersebut dapat menentukan bisa tidaknya
mahasiswa melaksanakan yudisium.
g. Mahasiswa mengambil transkrip nilai ke BAAK. Apabila mahasiswa lulus sidang
TA maka mahasiswa tersebut dapat melaksanakan yudisium.









3. R


























ERD SIMTAK

M
a
h
a
s
is
w
a
N
R
P
S
e
m
e
s
te
r
N
a
m
a
M
a
h
a
s
is
w
a
J
u
m
la
h
S
K
S
J
u
r
u
s
a
n
D
o
s
e
n

P
e
m
b
im
b
in
g

T
A
N
am
a D
osen
N
IP
Kode Jurusan
D
o
s
e
n
P
e
n
g
u
ji
T
A
N
a
m
a
D
o
s
e
n

N
IP
K
o
d
e
J
u
r
u
s
a
n

BAAK
N
R
P
N
IP
R
ekap N
ilai
T
U
N
R
P
N
IP
Bimbingan dan
Penilaian
Pengujian dan
Penilaian
R
e
k
a
p

N
ila
i
Pendaftaran TA
Pendataan TA
Rekap Nilai
dan Ujian
Rekap Nilai dan
Bimbingan
5.2 Tugas tambahan

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari laporan praktikum modul 1 ini, dapat disimpulkan:
1. Basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang
diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Gabungan antara basis
data dan perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Basis Data)
termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam
satu sistem disebut dengan Sistem Basis Data. Sedangkan Metodologi
perancangan basis data adalah kumpulan teknik terorganisasi untuk
pembuatan rancangan basis data. Teknik terorganisasi ini merupakan
kumpulan tahap-tahapan yang memiliki aturan-aturan terurut.
2. Model data dibagi menjadi dua yaitu Model data konsepsual (high level)
dan Model data fiskal (low level).
3. Teknik yang digunakan pada perancangan basis data dibagi menjadi dua:
Perancangan basis data tingkat logik.
Perancangan basis data tingkat fisik.

6.2 Saran
Dalam menjelaskan materi praktikum diharapkan asisten lebih jelas dan tidak
tergesa-gesa sehingga pratikan dapat memahaminya dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai