HEPATITIS

Anatomi (1)
Anatomi (2)
Virus Hepatitis (1)
Hepatitis A (HAV) Picornaviridae (1973)

Hepatitis B (HBV) Hepadnaviridae (1970)

Hepatitis C (HCV) Flaviviridae (1988)

Hepatitis D (HDV) ? (1977)

Hepatitis E (HEV) (Caliciviridae) (1983), Hepeviridae

Hepatitis F Not separate entity Mutant of B Virus.

Hepatitis G (HGV) Flaviviridae (1995)
Virus Hepatitis (2)
A B C D E
Source of
virus
Feces Blood
Blood
derived
Body fluids
Blood
Blood
derived
Body fluids
Blood
Blood
derived
Body fluids
Feces
Route of
Transmissio
n
Feco-oral Percutaneou
s
Permucosal
Percutaneou
s
Permucosal
Percutaneou
s
Permucosal
Feco-oral
Chronic
Infection
No Yes Yes Yes No
Prevention Pre Post
Exposure
Immunizatio
n
Pre Post
Exposure
Immunizatio
n
Blood donor
screening

Blood donor
screening
Pre Post
Exposure
Immunizatio
n
Ensure
Safe
Drinking
water
Epidemiologi (1)
Epidemiologi (2)
1/3 Populasi dunia diduga pernah terpajan
350.000.000 400.000.000 pengidap
Hepatitis B
Indonesia, pengidap hepatitis b pada populasi
sehat mencapai 4.0 20.3%
Genotip: B 66%, C 26%, D 7%, A 0.8%

Transmisi (1) : BLOOD BORNE

Transmisi (2)
Seksual
Prenatal
Individu dengan resiko tinggi
Hemofili
Pasien dialisa
Pengguna obat-obatan terlarang (jarum suntik)
Tenaga / Petugas Kesehatan
Homoseksual aktif
Gonta-ganti pasangan
Bayi dengan ibu yang terinfeksi
Transmisi (3)
Cairan tubuh dan kandungan HBV
10

High Moderate
Low/Not
Detectable
blood semen urine
serum vaginal fluid feces
wound exudates saliva sweat
tears
Breast milk
Symptoms
HBeAg
anti-HBe
Total anti-HBc
IgM anti-HBc
anti-HBs
HBsAg
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 52 100
Acute Hepatitis B Virus Infection with Recovery
Typical Serologic Course
Weeks after Exposure
Titre
IgM anti-HBc
Total anti-HBc
HBsAg
Acute
(6 months)
HBeAg
Chronic
(Years)
anti-HBe
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 52
Years
Weeks after Exposure
Titre
Progression to Chronic Hepatitis B Virus Infection
Typical Serologic Course
Symptomatic Infection
Chronic Infection
Age at Infection
Chronic Infection (%)
S
y
m
p
t
o
m
a
t
i
c

I
n
f
e
c
t
i
o
n

(
%
)

Birth 1-6 months 7-12 months 1-4 years Older Children
and Adults
0
20
40
60
80
100 100
80
60
40
20
0
Outcome of Hepatitis B Virus Infection
by Age at Infection
C
h
r
o
n
i
c

I
n
f
e
c
t
i
o
n

(
%
)

Perjalanan Penyakit
Infeksi HBV
Hepatitis Akut
Sembuh
Spontan
Terbentuk
kekebalan
Hepatitis Akut
Hepatitis
Kronik
Fase immune
tolerant
DNA HBV
tinggi, ALT
Normal
Fase immune
clearance
Fluktuasi level
ALT & DNA HBV
Fase pengidap
inaktif
DNA HBV <2.000
IU/ml, ALT Normal,
Kerusakan Hati
minimal
Fase reaktivasi
DNA HBV
>2.000 IU/ml,
inflamasi
kembali terjadi
Tanda & Gejala (1)
Gambaran klinis hepatitis akut
Stadium prodormal (3-7 hari)
Demam
Gejala2 saluran pencernaan
Gejala2 saluran pernafasan
Nyeri sendi pegal otot, sakit kepala
Tanda & Gejala (2)
Stadium Ikterik (1-4 minggu)
Stadium ikterik (1-4 minggu)
Mata dan kulit menjadi kuning (ikterus)
Hepatomegali dan nyeri tekan
SGOT dan SGPT meningkat
Petanda virus (+)
Stadium rekovalesen (1-2 minggu) Ikterus
menghilang
Kencing menjadi jernih
Nafsu makan membaik


Diagnosis (1)
Proses peradangan
Nekrosis yg aktif dan kronik
Tetapi : etiologi perjalanan penyakit berbeda
respon pengobatan
Diagnosis
Dengan biopsi hati (PA)
Tidak bisa hanya dengan gambaran klinik
Etiologi di indonesia Hepatitis virus B
Hepatitis virus C
Sebab2 lain : hepatitis toksik, Hepatitis autoimun,
Penyakit wilson, dll

Diagnosis (2)
HBsAg Penanda umum infeksi
HBsAb Penanda bahwa pasien pernah terinfeksi
atau sudah memiliki kekebalan terhadap HBVused to
document recovery and/or immunity to HBV infection.
anti-HBc IgM Penanda infeksi akut.
anti-HBcIgG Penanda infeksi lampau atau kronik.
HBeAg Mengindikasikan adanya replikasi aktif
virus
Anti-Hbe Virus tidak lagi bereplikasi, namun pasien
masih dapat HBsAg (+)
HBV-DNA
Kriteria Diagnosis Infeksi HBV
Hepatitis B Kronik Pengidap Inaktif Resolved Hepatitis
Infection
HBsAg seropositif > 6 bulan + Riwayat infeksi Hepatitis B,
adanya anti-HBc dalam
darah
DNA HBV Serum >20.000
IU/ml
HBeAg (-) anti Hbe (+) HBeAg (-)
Peningkatan ALT persisten /
intermiten
ALT serum dbn ALT serum dbn
Biopsi hati: hepatitis kronik
dengan derajat
nekroinlamasi sedang
sampai berat
DNA HBV <2.000-20.000
IU/ml
DNA HBV serum tidak
terdeteksi
Biopsi hati tidak
menunjukkan inflamasi
yang dominan
Indikasi Terapi
Nilai DNA HBV serum
Status HBeAg
Nilai ALT
Gambaran Histologi Hati
Tatalaksana (1)
Hepatitis B Akut
Simtomatik
Bed Rest
Anti Emetik
Cairan dan Karbohidrat
Agen hepatotropik

Tatalaksana (2)
Hepatitis B Kronik
Interferon - for HBeAg +ve carriers with chronic active
hepatitis. Response rate is 30 to 40%.
Lamivudine - a nucleoside analogue reverse
transcriptase inhibitor. Well tolerated, most patients will
respond favorably. However, tendency to relapse on
cessation of treatment. Another problem is the rapid
emergence of drug resistance.
Successful response to treatment will result in the
disappearance of HBsAg, HBV-DNA, and
seroconversion to HBeAg.

Pencegahan
Vaksinasi
Hepatitis B Immunoglobulin (HBIG)
Terpapar <48 jam / neonatus dengan Ibu yang
HBsAg (+) dan HBeAg (+)
Lain-lain
Skrining darah atau cairan tubuh lain
Prognosa
Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Ad Functionam : Dubia Ad Malam
Ad Sanationam : Dubia Ad Malam