Sirosis Hepatis Pengerasan hati akibat kerusakan sel-sel hati kronik disertai proses regenerasi berulang yang tidak sempurna dimana terbentuk jaringan ikat (fibrosis) serta regenerasi nodular. Etiologi : Alkohol (60-70%) Viral hepatitis (10%) Hep B kronik, Hep C kronik Autoimun hepatitis Penyakit metabolik (5%) hemochromatosis, dll Penyakit saluran empedu (5%) Penyakit vaskular budd chiari synd, CHF Non alcoholic fatty liver desease (NAFLD) Anamnesis (1) Sering tanpa gejala saat medical checkup atau pemeriksaan penyakit lain Gejala awal (compensated) : Mudah lelah dan lemas Selera makan berkurang Perasaan perut kembung Mual Berat badan menurun Laki laki : impotensi, testis mengecil, gynecomastia, hilangnya dorongan seksualitas Anamnesis (2) Gejala lanjut (decompensated) : Tanda gagal hati atau HT portal Rambut badan menghilang Gangguan tidur Demam (subfebris) Gangguan koagulasi perdarahan gusi, epistaxis Ikterus, BAK warna teh pekat Muntah hitam (seperti kopi) atau BAB hitam Perubahan mental mudah lupa, gangguan tidur, bingung, agitasi, koma. Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Secara sistematis dan komprehensif dari kepala sampai kaki Pemeriksaan fisis yang khas pada sirosis hepatis : Spiderangioma / spidernevus / spiderteleangiectasia Suatu lesi vaskuler yang dikelilingi beberapa vena-vena kecil. Sering ditemukan di bahu, muka dan lengan atas. Mekanisme kejadian tidak diketahui, kemungkinan disebabkan peningkatan rasio estradiol/testoteron bebas. Juga bisa ditemukan selama hamil, malnutrisi berat, kadang pada orang sehat dng ukuran lebih kecil. Eritema Palmaris Warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan. Juga dikaitkan dengan perubahan metabolisme hormon estrogen. Tidak spesifik untuk sirosis, juga ditemukan pada kehamilan, artritis reumatoid, hipertiroidisme dan keganasan hematologi. Kuku Muehrckes lines Pita putih horisontal di kuku dipisahkan dengan warna normal kuku. Mekanisme belum diketahui, diperkirakan akibat hipoalbumin. Juga ditemukan pada keadaan hipoalbumin yang lain seperti sindroma nefrotik. Clubbing finger Lebih sering ditemukan pada sirosis bilier Osteoartropati hipertrofi (periostitis proliferatif kronik) Menimbulkan nyeri. Kontraktur Dupuytren Akibat fibrosis fasia palmaris menimbulkan kontraktur fleksi jari-jari. Berkaitan dengan alkoholisme, tidak secara spesifik berkaitan dengan sirosis. Dapat ditemukan pada penderita diabetes melitus, distrofi reflek simpatetik dan perokok yang mengkonsumsi alkohol. Ginekomastia Secara histologis berupa proliferasi benigna jaringan glandula mammae laki-laki. Kemungkinan akibat peningkatan androstenedion. Juga ditemukan hilangnya rambut dada dan aksila pada laki-laki sehingga laki-laki mengalami perubahan kearah feminisme. Pada perempuan ditemukan menstruasi cepat berhenti sehingga dikira fase menopause. Atrofi testis Atrofi testis hipogonadisme menyebabkan impotensi dan infertil. Tanda ini menonjol pada alkoholik sirosis dan hemokromatosis. Hepatomegali / Irregular / Nodular Ukuran hati yang sirotik bisa membesar, normal atau mengecil. Bila teraba biasanya didapatkan permukaan keras dan nodular.
Splenomegali Sering ditemukan terutama pada sirosis yang penyebabnya non-alkoholik. Pembesaran akibat kongesti pulpa merah lien karena hipertensi porta. Ascites Penimbunan cairan dalam rongga peritoneum akibat hipertensi porta dan hipoalbuminemia. Dapat disertai caput medusa, kongesti vena akibat hipertensi porta. Ikterus Akibat hiperbilirubinemia pada kulit dan membran mukosa. Warna urin terlihat seperti warna teh. Asterixis Berupa gerakan mengepak (flapping) dari tangan, dorsofleksi tangan. Ditemukan pada kedua tangan tapi tidak sinkron. Fetor hepatikum Bau napas yang khas pada penderita sirosis akibat peningkatan kosentrasi dimetil-sulfid pada pintasan porto-sistemik yang berat. Pemeriksaan penunjang (1) Laboratorium Peningkatan AST (SGOT) dan ALT (SGPT), tidak terlalu tinggi, AST > ALT, dapat pula ditemukan normal. Alkali fosfatase meningkat kurang dari 2-3 x nilai normal. Kadar yang tinggi ditemukan pada kolangitis sklerosis primer dan sirosis bilier primer. Gamma-glutamil transpeptidase (GGT) dapat ditemukan meningkat. Kadar yang lebih tinggi ditemukan pada penyakit hati alkoholik kronik. Bilirubin ditemukan meningkat pada dekompensata, dapat normal pada sirosis kompensata. Pemeriksaan penunjang (2) Laboratorium Albumin kadar menurun sesuai progresivitas penyakit. Globulin dapat ditemukan meningkat sekunder akibat pintasan antigen (bakteri) dari sistem porta ke jaringan limfoid yang dapat menginduksi produksi imunoglobulin. Waktu protrombin (PT) ditemukan memanjang akibat gangguan sintesis faktor koagulasi yang berkaitan vitamin K. Penurunan kadar natrium akibat hipervolemik dilusional. Pemeriksaan penunjang (3) Laboratorium Kelainan hematologi (anemia, leukopenia dan/atau trombositopenia) akibat hipersplenisme atau anemia pada penyakit kronik atau defisiensi besi. Pemeriksaan penunjang lain : USG Abdomen CT Scan Abdomen Diagnosis Stadium kompensasi sempurna sangat sulit menegakkan diagnosis Anamnesis cermat riwayat faktor resiko, gejala- gejala minimal, riwayat penyakit sebelumnya Diagnosis pemeriksaan fisis, laboratorium dan USG Biopsi hati atau Fibroscan atau peritoneoskopi membedakan hepatitis kronik stadium lanjut dengan awal sirosis hati Stadium dekompensata tidak sulit krn telah terjadi komplikasi Komplikasi (1) Peritonitis bakterial spontan Infeksi cairan asites oleh bakteri tanpa bukti infeksi sekunder intraabdominal Dapat tanpa gejala, bisa demam, nyeri abdomen Sindrom hepatorenal Oliguri, peningkatan ureum dan kreatinin Tanpa kelainan organik ginjal Kerusakan hati lanjut menurunnya perfusi ginjal Komplikasi (2) Varises esofagus 20 40% varises pecah hematemesis, melena Mortalitas tinggi 2/3 dapat meninggal dlm 1 tahun Ensefalo hepatikum Kelainan neuropsikiatrik Awal : gangguan tidur (insomnia atau hiprsomnia) Lanjut : gangguan kesadaran sampai koma Sindrom hepatopulmonal Hidrotoraks, hipertensi portopulmonal