Bencana Dibalik Kemudahaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Oleh : Rifqi Aditya Faishal Reza Adhitama
Seiring dengan berkembangnya zaman , tak bisa dipungkiri, teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Semenit saja kita tertinggal , maka akan banyak penemuan-penemuan baru yang muncul. Hal tersebut didukung oleh sifat manusia yang tidak mudah menyerah dan selalu berinovasi. Setiap hari, diciptakan berbagai kreasi alat-alat unik oleh manusia. Teknologi pun telah mempengaruhi setiap bagian dari kehidupan di muka bumi. Segala kegiatan yang manusia lakukan sangat bergantung dengan bantuan teknologi. Perubahan yang signifikan pun dirasakan oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia tak kalah dengan negara-negara lain. Hal tersebut dipermudah dengan adanya sarana atau wadah untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan sanak saudara, seperti internet yang dapat diakses dengan mudah lewat ponsel ataupun komputer dan juga media informasi seperti televisi yang sebagian besar penduduk Indonesia memilikinya. Dewasa ini , internet sangat digemari , karena dengan internet masyarakat dapat berkomunikasi dengan sanak saudara walaupun terpisah jarak yang sangat jauh. Internet juga dapat digunakan sebgai sarana mencari berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Minat masyarakat terutama remaja dalam memanfaatkan kemudahan akses informasi dan komunikasi sangat tinggi. Pada dasarnya , teknologi informasi dan komunikasi berfungsi sebagai alat yang dapat mempermudah masyarakat , terutama remaja untuk mencari informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Remaja dapat menggunakan internet sebagai sarana untuk menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan oleh Bapak dan Ibu guru. Tetapi , kenyataan yang terjadi justru teknologi informasi dan komunikasi lebih banyak membawa pengaruh negatif pada remaja yang akhirnya merubah perilaku dan kebiasaan para remaja menjadi buruk. Remaja merupakan masa yang rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif . Tidak sedikit kasus kriminalitas yang terjadi di kalangan remaja akibat penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi. 2
Remaja merupakan masa peralihan antara masa kana-kanak menuju kedewasaan. Masa ini berlangsung pada usia 10 19 tahun. Perkembangan-perkembangan yang pesat , baik perkembangan fisik maupun cara berpikir terjadi di masa ini. Masa remaja merupakan masa yang labil dan masa mencari jati diri. Remaja sangat udah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitar. Sehingga , masa ini juga disebut sebagai masa penentu untuk kehidupan di masa depan. Oleh karena itu , pengaruh buruk yang dibawa oleh teknologi informasi dan komunikasi dapat dengan mudah mempengaruhi remaja untuk berperilaku buruk. Perilaku buruk pertama yang diakibatkan oleh pengaruh negatif teknologi informasi dan komunikasi ialah malas. Dengan adanya internet , remaja akan lebih banyak menghabiskan waktunya di depan komputer dan menjelajahi dunia maya. Remaja akan kecanduan bermain game online dan berhubungan lewat social media. Hal tersebut membuat remaja mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada lingkungan sekitar. Mereka menjadi malas berkomunikasi di dunia nyata karena terlalu banyak berkomunikasi lewat dunia maya. Mereka juga malas belajar karena asyik menggunakan social media / jejaring sosial dan menghabiskan waktu untuk bermain game online. Seperti yang dilansir di media Merdeka.com , bahwa menurut statistik jejaring sosial Facebook , ada sekitar 65 juta warga Indonesia yang menjadi pengguna aktif jejaring sosial tersebut dan didominasi oleh pengguna berumur 18-24 tahun. Artikel tersebut membuktikan bahwa sebagian besar remaja berinteraksi di dunia maya. Jika remaja terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya dan kurang berkomunikasi di dunia nyata , dapat mengakibatkan mereka kurang berempati dan menjadi pribadi yang tertutup di lingkungan sekitar. Sikap malas belajar akan mengakibatkan para remaja malas mengerjakaan tugas , malas membaca buku pelajaran dan malas berlatih. Hal itu dapat membuat kualitas SDM rendah karena kurangnya ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Padahal , harapan pemerintah dengan adanya akses internet yang mudah adalah agar masyarakat Indonesia tidak gaptek atau gagap teknologi sehingga kualitas SDM masyarakat dapat meningkat dan tidak tertinggal dengan bangsa lain. Selain itu , ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki merupakan modal utama yang diperlukan seorang manusia untuk berkompetisi di dunia luar/dunia kerja. Akibat lain yang dapat ditimbulkan oleh pengaruh buruk teknologi informasi dan komunikasi ialah tindak kriminal. Beberapa waktu yang lalu , media pemberitaan diwarnai oleh kasus penculikan , perkosaan dan pencurian kendaraan bermotor yang diawali oleh 3
perkenalan lewat jejaring sosial. Seperti yang diberitakan oleh media Tempo , pada tanggal 15 Januari 2014 , seorang siswi yang masih duduk dibangku kelas tiga SMP di Ciledug, Kota Tangerang diculik mahasiswa. Korban yang berinisial IP , 16 tahun kenal dengan para pelaku lewat jejaring sosial Facebook. Pelaku mengancam akan memperkosa korban atau memutilasi korbaan jika tuntutan tebusannya tidak dipenuhi oleh orang tua. Pemberitaan tersebut membuktikan bahwa remaja sudah terbuai oleh kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh jejaring sosial yaitu kemudahan untuk berkenalan dengan orang lain. Padahal , orang yang ditemui di jejaring sosial tidak jelas asal usulnya. Hanya terpampang foto dan data diri yang mungkin dibuat sembarangan. Apabila remaja tidak berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan jejaring sosial , apalagi mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal lewat jejaring sosial, maka kasus tersebut akan terulang kembali. Pencurian kendaraan bermotor juga terjadi akibat kemudahan yang ditawarkan oleh jejaring sosial. Dikutip dari Harian Semarang , 25 September 2013 , seorang remaja menggelapkan 55 sepeda motor dengan memanfaatkan Facebook. Remaja tersebut awalnya berkenalan dengan korban dan kemudian mengajak bertemu. Pada saat bertemu , remaja tersebut pura-pura meminjam motor untuk keluar sebentar. Tapi, setelah ditunggu pelaku beserta sepeda motor tidak kembali. Dari berita tersebut, dapat kita simpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi dapat menjerumuskan remaja kedalam lingkaran kegelapan , karena jejaring sosial digunakan sebagai media tindak kriminal. Kejadian tersebut terjadi karena orang-orang mulai menggantungkan hidupnya di jejaring sosial dan melupakan kehidupan nyata. Selain itu , kurangnya pengawasan dari keluarga yang membuat remaja tersebut melakukan tindakan kriminal Selain kedua perilaku diatas , perilaku buruk remaja yang patut disorot ialah pornografi. Masa remaja adalah masa dimana organ reproduksi mulai bekerja dan nafsu sudah mulai tumbuh. Hal inilah yang membuat sifat remaja selalu ingin tahu segalanya. Sayangnya , belum banyak pihak yang peduli untuk memberikan informasi tentang reproduksi pada remaja. Hal inilah yang membuat remaja berusaha mencari informasi sendiri di internet. Internet merupakan dunia yang luas , dan apabila remaja mencari informasi seperti itu tanpa didampingi orang dewasa , maka remaja akan salah dalam mengartikan informasi yang ia dapatkan. Seperti yang dilansir di media Kompas , menurut survei KPA yang dilakukan terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar seluruh Indonesia juga menemukan 97 persen remaja pernah menonton atau mengakses pornografi 93 persen remaja pernah berciuman, dan 62,7 persen pernah berhubungan badan, dan 21 persen remaja telah 4
melakukan aborsi. Tentulah internet sangat berperan besar dalam kekacauan tersebut. Karena internet sangat mudah diakses baik lewat ponsel maupun komputer. Di dunia maya , terlalau banyak konten eksplisit yang dapat dengan mudah remaja unduh dan mereka simpan. Kemudian , mereka akan menyebarkan konten-konten eksplisit tersebut kepada teman-teman mereka. Dalam hal ini , teknologi sangat berperan besar , karena tanpa teknologi hal tersebut tidak dapat dilakukan dan disebar luaskan. Sehingga , teknologi mempunyai andil yang cukup besar dalam perubahan perilaku remaja sekarang. Mengesampingkan pengaruh negatif dari teknologi, seharusnya , dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi informasi dan komunikasi , kita dapat berprilaku bijaksana. Walaupun teknologi membantu kehidupan kita sehari-hari , jangan terbuai dengan kenikmatan yang ditawarkan oleh teknologi. Dekatkan diri kepada Allah SWT agar kita semua diajauhi dari segala bentuk kemaksiatan. Pengawasan orangtua terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan. Kita sebagai remaja juga harus tetap waspada dan memilah antara baik dan buruk agar penggunaan teknologi dapat bermanfaat di masa kini maupun di masa mendatang.