Anda di halaman 1dari 30

GANGGUAN TIDUR

TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Sesudah anda membaca bab ini dengan baik, maka anda sudah haus da!a" #
$% &emahami bebagai macam gangguan "idu%
- &embedakan !a'( n(k"unus, hi!es(mnia, dan s(mn()ensi%
- &en*im!u)kan !eng(ba"an gangguan"idu "esebu" dia"as ini%
+% &enge"ahui bebea!a gangguan ,i-a )ain *ang ,aang dida!a"i%
- &embeikan sind(ma Gi))es de )a "(ue""e dan sind(ma .a!gas%
TUJUAN AFEKTIF
Jika bab ini dibaca dengan !enuh !eha"ian, maka dihaa!kan sesudahn*a anda
akan da!a" #
$% &enun,ukkan kesadaan akan !en"ingn*a gangguan "idu%
- &embei naseha" ke!ada !endei"adengan gangguan "idu%
+% &enun,ukkan ke!ekaan "ehada! !ei)aku )ain *ang men*im!ang%
- Be"an*a "en"ang sind(ma sind(ma Gi))es de )a T(ue""e dan sind(ma
.a!gas%
- &embaca /kemba)i0 "en"ang sind(ma Ganse, 1()iea deu2 dan sind(ma
*ang "eika" !ada kebuda*aan se"em!a"%
1
3ENDA4ULUAN
Sejak zaman purbakala manusia tertarik pada masalah mimpi dan tidur. Hobson,
1989, mengemukakan bahwa : lebih banyak dipelajari mengenai tidur selama ! tahun
belakangan ini dibanding seluruh waktu !!! tahun sebelumnya, tidur merupakan
perilaku dinamis, bukan hanya tiadanya bangun. "idur adalah suatu akti#itas akti# khusus
dari otak, dikelola oleh mekanisme yang rumit dan tepat. $ebih dari ! juta dari
masyarakat %merika memiliki keluhan yang berhubungan dengan tidur, dan sekitar &!'
dari pasien-pasien yang berperan sebagai praktisi umum mengalami gangguan tidur.
(nsomnia adalah keluhan gangguan tidur yang tersering) setiap tahun, antara &!' dan
*!' orang dewasa melaporkan kesulitan dalam tidur, dan sekitar 1+' dipertimbangkan
sebagai masalah yang serius.
,anguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada
penderita yang berkunjung ke praktek. ,angguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan
masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda,
serta yang paling sering ditemukan pada usia lanjut. -ada orang normal, gangguan tidur
yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur
biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah
tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain. .enurut beberapa peneliti
gangguan tidur yang berkepanjangan didapatkan &,* kali lebih sering mengalami
ke/elakaan mobil dibandingkan pada orang yang tidurnya /ukup. 0iperkirakan jumlah
penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama semakin meningkat sehingga
menimbulkan masalah kesehatan. 0i dalam praktek sehari-hari, ke/enderungan untuk
mempergunakan obat hipnotik, tanpa menentukan lebih dahulu penyebab yang mendasari
penyakitnya, sehingga sering menimbulkan masalah yang baru akibat penggunaan obat
yang tidak adekuat. .elihat hal diatas, jelas bahwa gangguan tidur merupakan masalah
kesehatan yang akan dihadapkan pada tahun-tahun yang akan datang.
.aka dengan ini, penulis ingin membahas mengenai gangguan-gangguan tidur
dan penanganannya agar dapat berman#aat untuk kita dalam menghadapi masalah-
masalah tersebut di dalam praktek sehari - hari.
3E&BA4ASAN
A% 3OLA TIDUR
"idur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang memiliki #ungsi
perbaikan dan homeostatik 1mengembalikan keseimbangan #ungsi-#ungsi normal tubuh2
serta penting pula dalam pengaturan suhu dan /adangan energi normal. 3asa kantuk
berkaitan erat dengan hipotalamus dalam otak. 0alam keadaan badan segar dan normal,
hipotalamus ini bekerja baik sehingga mampu memberi respon normal terhadap
perubahan tubuh maupun lingkungannya. 4amun, setelah badan lelah usai bekerja keras
seharian, ditambah jam rutin tidur serta sesuatu yang bersi#at menenangkan di
sekelilingnya, seperti suara burung berki/au, angin semilir, kasur dan bantal empuk,
udara nyaman, dll., kemampuan merespon tadi berkurang sehingga menyebabkan
2
seseorang mengantuk. 0isini yang berperan adalah suatu zat yang disebut ,%5%
1Gamma Aminobutyric Acid2, merupakan asam amino yang ber#ungsi sebagai
neurotransmiter 1penghantar sinyal sara#2.
Sebenarnya tidur tidak sekedar mengistirahatkan tubuh, tapi juga
mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks, yakni bagian otak terpenting atau
#ungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk mengingat, mem6isualkan, serta
membayangkan, menilai dan memberikan alasan sesuatu.
0ikatakan sehat dan normal bila begitu naik ke atas tempat tidur dengan tatanan
rapi, bantal enak dan empuk, kurang lebih selang 7! menit sudah tertidur, bahkan ada
orang begitu men/ium bantal dalam 7-* menit langsung tertidur. Salah satu kriteria yang
digunakan adalah 5Sik)us K)ei"man6, yang terdiri dari akti6itas bangun 8 akti6itas harian
dan siklus tidur yang juga dikenal sebagai a/ti6ity 8 rest /y/le. Siklus ini terdiri dari 3apid
9ye .o6ement 139.2 dan 4on-3apid 9ye .o6ement 1439.2. Sebenarnya bentuk pola
tidur dapat dibedakan dengan memperhatikan pergerakan bola mata yang dimonitor
selama #ase tidur. Se/ara obyekti#, 99, dapat digunakan untuk men/atat #ase 39.
maupun 439. selama tidur. "idur yang dipengaruhi oleh 439. ditandai dengan
gelombang 99, yang ber6oltase tinggi tetapi ber#rekuensi rendah, sedangkan tidur yang
dipengaruhi oleh 39. ditandai oleh gambaran 99, yang ber#rekuensi tinggi tetapi
ber6oltase rendah.
Siklus dari :leitman akan berulang selama periode tidur setiap pengulangan
diserati dengan pemendekan #ase 7-; dari 439. yang disebut S<S 1Slow <a6e Sleep2
sedangkan lama 39. lebih panjang. :enyenyakan tidur sebenarnya tergantung pada
lamanya #ase-#ase yang dilalui dari #ase pertama sampai #ase empat dari 439..
Sedangkan #ase ini berjalan /epat, maka orang itu belum tidur nyenyak.
-ada usia lanjut, jumlah tidur yang dibutuhkan setiapa hari akan makin berkurang
dan disertai #ragmen-#ragmen tidur yang banyak sehingga jumlah S<S makin berkurang
dan ini menunjukkan bahwa mereka mengalami masa tidur yang tidak terlalu nyenyak.
Tidu dibagi men,adi + "i!e *ai"u#
1. "ipe 3apid 9ye .o6ement 139.2
&. "ipe 4on 3apid 9ye .o6ement 1439.2
=ase awal tidur didahului oleh #ase 439. yang terdiri dari ; stadium, lalu
diikuti oleh #ase 39.. :eadaan tidur normal antara #ase 439. dan 39. terjadi se/ara
bergantian antara ;-+ kali siklus semalam. 5ayi baru lahir total tidur 1-&!jam8hari, anak-
anak 1!-1& jam8hari, kemudian menurun 9-1! jam8hari pada umur diatas 1! tahun dan
kira-kira +-+,* jam8hari pada orang dewasa.
Taha! "idu n(ma) (ang de-asa ada)ah sebagai beiku" #
- Stadium 0 adalah periode dalam keadaan masih bangun tetapi mata menutup. =ase ini
ditandai dengan gelombang 6oltase rendah, /epat, 8-1& siklus per detik. "onus otot
meningkat. %kti6itas al#a menurun dengan meningkatnya rasa kantuk. -ada #ase
mengantuk terdapat gelombang al#a /ampuran.
- Stadium 1 disebut onset tidur. "idur dimulai dengan stadium 439.. Stadium 1
439. adalah perpindahan dari bangun ke tidur. (a menduduki sekitar *' dari total
waktu tidur. -ada #ase ini terjadi penurunan akti6itas gelombang al#a 1gelombang al#a
menurun kurang dari *!'2, amplitudo rendah, sinyal /ampuran, predominan beta dan
teta, tegangan rendah, #rekuensi ;-+ siklus per detik. %kti6itas bola mata melambat,
tonus otot menurun, berlangsung sekitar 7-* menit. -ada stadium ini seseorang mudah
dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur.
- S"adium + ditandai dengan gelombang 99, spesi#ik yaitu didominasi oleh akti6itas
teta, 6oltase rendah-sedang, kumparan tidur dan kompleks :. :umparan tidur adalah
3
gelombang ritmik pendek dengan #rekuensi 1&-1; siklus per detik. :ompleks : yaitu
gelombang tajam, negati#, 6oltase tinggi, diikuti oleh gelombang lebih lambat,
#rekuensi &-7 siklus per menit, akti6itas positi#, dengan durasi *!! mdetik. "onus otot
rendah, nadi dan tekanan darah /enderung menurun. Stadium 1 dan & dikenal sebagai
tidur dangkal. Stadium ini menduduki sekitar *!' total tidur.
- S"adium 7 ditandai dengan &!'-*!' akti6itas delta, #rekuensi 1-& siklus per detik,
amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta. "onus otot meningkat tetapi tidak ada
gerakan bola mata.
- S"adium 8 terjadi jika gelombang delta lebih dari *!'. Stadium 7 dan ; sulit
dibedakan. Stadium ; lebih lambat dari stadium 7. 3ekaman 99, berupa delta.
Stadium 7 dan ; disebut juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Stadium ini
menghabiskan sekitar 1!'-&!' waktu tidur total. "idur ini terjadi antara sepertiga
awal malam dengan setengah malam. 0urasi tidur ini meningkat bila seseorang
mengalami depri6asi tidur.
39. ditandai dengan rekaman 99, yang menyerupai tahap pertama, yang
terjadi bersamaan dengan gerak bola mata yang /epat dan penurunan le6el muscle tone.
-eriode 39. akan disertai dengan #rekuensi perna#asan dan #rekuensi jantung yang
ber#luktuasi. -eriode ini dikenal sebagai desynchronized sleep.
-ada orang dewasa muda normal periode tidur 439. berakhir kira-kira 9! menit
sebelum periode pertama 39., periode ini dikenal sebagai periode 39. laten.
3angkaian dari tahap tidur selama tahap awal siklus adalah sebagai berikut : 439.
tahap 1,&,7,;,7, dan &) kemudian terjadi periode 39.. >umlah siklus 39. ber6ariasi
dari ; sampai tiap malamnya, tergantung pada lamanya tidur.
Siklus tidur lebih pendek pada bayi dibandingkan pada orang dewasa. -eriode
39. pada bayi berkisar antara *!-! menit pada awalnya, yang lama-kelamaan akan
meningkat. Siklus tidur dewasa berlangsung +!-1!! menit selama masa remaja.
3()a "idu beubah se!an,ang kehidu!an sese(ang%
-ola tidur-bangun berubah sesuai dengan bertambahnya umur. -ada masa
neonatus sekitar *!' waktu tidur total adalah tidur 39.. $ama tidur sekitar 18 jam.
-ada usia satu tahun lama tidur sekitar 17 jam dan 7! ' adalah tidur 39.. <aktu tidur
menurun dengan tajam setelah itu. 0ewasa muda membutuhkan waktu tidur +-8 jam
dengan 439. +*' dan 39. &*'. :ebutuhan ini menetap sampai batas lansia.
5anyak penelitian menunjukkan bahwa peristiwa tidur dipengaruhi oleh beberapa
hormon antara lain serotonin, asetilkolin, dan dopamin yang saling berinteraksi dalam
menidurkan dan membangunkan seseorang.
:eadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim %3%S 1%s/ending
3eti/ulary %/ti6ity System2. 5ila akti#itas %3%S ini meningkat orang tersebut dalam
keadaan tidur. %kti#itas %3%S menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur.
Ak"i1i"as ARAS ini sanga" di!engauhi ()eh ak"i1i"as neu("ansmi"e seperti sistem
serotoninergik, noradrenergik, kholinergik, histaminergik.
? Sis"em se("(negik
Hasil serotonergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisme asam amino
trypthopan. 0engan bertambahnya jumlah tryptopan, maka jumlah serotonin yang
terbentuk juga meningkat akan menyebabkan keadaan mengantuk 8 tidur. 5ila serotonin
dari trypthopan terhambat pembentukannya, maka terjadi keadaan tidak bisa tidur 8 jaga.
.enurut beberapa peneliti lokasi yang terbanyak sistem serotogenik ini terletak pada
nukleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat hubungan akti#itas serotonis
dinukleus raphe dorsalis dengan tidur 39..
? Sis"em Adenegik
4
4euron-neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di badan sel
nukleus /ereleus di batang otak. :erusakan sel neuron pada lokus /ereleus sangat
mempengaruhi penurunan atau hilangnya 39. tidur. @bat-obatan yang mempengaruhi
peningkatan akti#itas neuron noradrenergik akan menyebabkan penurunan yang jelas
pada tidur 39. dan peningkatan keadaan jaga.
? Sis"em Kh()inegik
Sitaram et al 119+2 membuktikan dengan pemberian prostigimin intra 6ena
dapat mempengaruhi episode tidur 39.. Stimulasi jalur kholihergik ini, mengakibatkan
akti#itas gambaran 99, seperti dalam keadaan jaga. ,angguan akti#itas kholinergik
sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi,
sehingga terjadi pemendekan latensi tidur 39.. -ada obat antikolinergik 1s/opolamine2
yang menghambat pengeluaran kholinergik dari lokus sereleus maka tamapk gangguan
pada #ase awal dan penurunan 39..
? Sis"em his"aminegik
-engaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur.
? Sis"em h(m(n
-engaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti
%A"H, ,H, "SH, dan $H. Hormon hormon ini masing-masing disekresi se/ara teratur
oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipotalamus patway. Sistem ini se/ara teratur
mempengaruhi pengeluaran neurotransmiter norepine#rin, dopamin, serotonin yang
bertugas mengatur mekanisme tidur dan bangun.
5eberapa orang se/ara normal adalah petidur yang normal yang memerlukan
tidur kurang dari enam jam setiap malam dan yang ber#ungsi se/ara adekuat. -etidur lama
adalah mereka yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malamnya untuk dapat ber#ungsi
se/ara adekuat.
"idur dipengaruhi oleh #aktor internal dan eksternal. =aktor internal yang
dimaksud disini adalah irama biologis tubuh, dimana dalam periode &; jam, orang
dewasa tidur sekali, kadang & kali. Sedangkan #aktor eksternal dipengaruhi oleh siklus
terang gelap, rutinitas harian, periode makan, dan penyelaras eksternal lainnya. =aktor-
#aktor inilah yang membentuk siklus &; jam.
B% GANGGUAN 3OLA TIDUR
Hampir semua orang pernah mengalami gangguan tidur selama masa
kehidupannya. 0iperkirakan tiap tahun &!'-;!' orang dewasa mengalami kesukaran
tidur dan 1+' diantaranya mengalami masalah serius. -re6alensi gangguan tidur setiap
tahun /endrung meningkat, hal ini juga sesuai dengan peningkatan usia dan berbagai
penyebabnya. :aplan dan Sado/k melaporkan kurang lebih ;!-*!' dari populasi usia
lanjut menderita gangguan tidur. ,angguan tidur kronik 11!-1*'2 disebabkan oleh
gangguan psikiatri, ketergantungan obat dan alkohol. .enurut data internasional o# sleep
disorder, pre6alensi penyebab-penyebab gangguan tidur adalah sebagai berikut: -enyakit
asma 11-+;'2, gangguan pusat perna#asan 1;!-*!'2, kram kaki malam hari 11'2,
psy/hophysiologi/al 11*'2, sindroma kaki gelisah 1*-1*'2, ketergantungan alkohol
11!'2, sindroma terlambat tidur 1*-1!'2, depresi 1*2. 0emensia 1*'2, gangguan
perubahan jadwal kerja 1&-*'2, gangguan obstruksi sesak saluran na#as 11-&'2, penyakit
ulkus peptikus 1B1'2, nar/olepsy 1mendadak tidur2 1!,!7'-!,1'2. :lasi#ikasi dan
penatalaksanaan gangguan tidur masih terus berkembang seiring dengan penelitian yang
ada. 5erikut ini merupakan klasi#ikasi menurut International Classification of Sleep
Disorders.
5
In"ena"i(na) .)assi1ica"i(n (1 S)ee! Dis(des /I.SD0
Dyssomnias Parasomnias Sleep Disorders Associated with
Medical / Psychiatric Disorders
Intrinsic
sleep
disorders
Extrinsic
sleep
disorders
Circadian
Rhythm
Sleep
Disorders
Arousal
Disorders
Parasomnias
usually
associated
with RE
sleep
!ther
parasomnias
Associated
with
ental
Disorders
Associated
with
"eurolo#ical
Disorders
Dyssomnias
Intrinsic sleep
disorders
Extrinsic sleep disorders Circadian Rhythm Sleep
Disorders
$
Psychophysiological
insomnia
Sleep State
Misperception
Idiopathic Insomnia
"arcolepsy
Recurrent
%ypersomnia
&diopathic
%ypersomnia
Posttraumatic
%ypersomnia
!'structi(e sleep
apnoea syndrome
Central sleep apnoea
syndrome
Central al(eolar
hypo(entilation
syndrome
Periodic lim'
mo(ement disorder
Restless le#s
syndrome
&nade)uate sleep
hy#iene
En(ironmental sleep
disorder
Altitude insomnia
Ad*ustment sleep
disorder
&nsu++icient sleep
syndrome
,imit-settin# sleep
disorder
Sleep-onset
association disorder
.ood aller#y insomnia
"octurnal eatin#
/drin0in#1 syndrome
%ypnotic-dependent
sleep disorder
Stimulant-dependent
sleep disorder
Alcohol-dependent
sleep disorder
2oxin-induced sleep
disorder
2ime 3one /*et la#1
syndrome
Shi+t wor0 sleep
disorder
&rre#ular sleep-wa0e
pattern
Delayed sleep phase
syndrome
Ad(anced sleep phase
syndrome
"on 24-hour sleep-
wa0e disorder
Parasomnias
4
Arousal Disorders Parasomnias usually
associated with RE
sleep
!ther parasomnias
Con+usional arousals
Sleepwal0in#
Sleep terrors
"i#htmares
Sleep paralysis
&mpaired sleep-related
penile erections
Sleep-related pain+ul
erections
RE sleep-related
sinus arrest
RE sleep 'eha(iour
disorder
Sleep 'ruxism
Sleep enuresis
Sleep-related a'normal
swallowin# syndrome
"octurnal paroxysmal
dystonia
Sudden unexplained
nocturnal death
syndrome
Primary snorin#
&n+ant sleep apnoea
Con#enital central
hypo(entilation
syndrome
Sudden in+ant death
syndrome
5eni#n neonatal sleep
myoclonus
Sleep Disorders Associated with Medical/Psychiatric Disorders
Associated with Mental
Disorders
Associated with
"eurolo#ical Disorders
Associated with other
medical disorders
Psychoses
ood Disorders
Anxiety Disorders
Panic Disorder
Alcoholism
Cere'ral de#enerati(e
disorders
Dementia
Par0insonism
.atal .amilial
&nsomnia
Sleep-related epilepsy
Sleepin# Sic0ness
"octurnal cardiac
ischaemia
Chronic o'structi(e
pulmonary disease
Sleep-related asthma
Sleep-related
#astroesopha#eal
6
Electrical status
epilepticus o+ sleep
Sleep-related
headaches
re+lux
Peptic ulcer disease
.i'rositis syndrome
Proposed sleep disorders

Short sleeper
,on# sleeper
Su'wa0e+ulness syndrome
.ra#mentary myoclonus
Sleep hyperhidrosis
enstrual-associated sleep disorder
Pre#nancy-associated sleep disorder
2erri+yin# %ypno#o#ic %allucinations
Sleep-related neuro#enic tachypnea
Sleep-related larnyn#ospasm
Sleep cho0in# syndrome
5erikut ini adalah gangguan tidur menurut 0S.-(C-"3.
I% GANGGUAN TIDUR 3RI&ER
(.1 0issomnia
(.1.a (nsomnia primer
(.1.b Hipersomnia primer
(.1./ 4arkolepsi
(.1.d ,angguan tidur berhubungan dengan perna#asan
(.1.e ,angguan tidur irama sirkadian 1gangguan jadwal tidur-bangun2
(.1.# 0issomnia yang tidak ditentukan
(.& -arasomnia
((.&.a ,angguan mimpi buruk
((.&.b ,angguan teror tidur
((.&./ ,angguan tidur berjalan
((.&.d -arasomnia yang tidak ditentukan
II% GANGGUAN TIDUR 9ANG BER4UBUNGAN DENGAN GANGGUAN
&ENTAL LAIN
((.1 (nsomnia berhubungan dengan gangguan aksis ( atau aksis ((
((.& Hipersomnia berhubungan dengan gangguan aksis ( atau aksis ((
III% GANGGUAN TIDUR LAIN
7
(((.1 ,angguan tidur karena kondisi medis umum
(((.1.a :ejang epilepsi) asma berhubungan dengan tidur
(((.1.b 4yeri kepala kluster D hemikrania paroksismal kronik berhubungan
dengan tidur
(((.1 / Sindrom menelan abnormal berhubungan dengan tidur
(((.1.d %sma berhubungan dengan tidur
(((.1.e ,ejala kardio6askuler berhubungan dengan tidur
(((.1.# 3e#luks gastrointestinal berhubungan dengan tidur
(((.1.g Hemolisis berhubungan dengan tidur 1Hemoglobinuria 4okturnal
-aroksismal2
(((.& ,angguan tidur akibat zat
(((.&.a -emakaian obat hipnotik jangka panjang
(((.&.b @bat antimetabolit
(((.&./ @bat kemoterapi kanker
(((.&.d -reparat tiroid
(((.&.e %nti kon6ulsan
(((.&.# %nti depresan
(((.&.g @bat mirip hormon %denokortikotropik 1%A"H2) kontrasepsi oral) al#a
metil dopa) obat penghambat beta.
GANGGUAN TIDUR 3RI&ER
DISSO&NIA
%dalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesukaran menjadi jatuh
tidur 1 #ailling as sleep2, mengalami gangguan selama tidur 1di##i/ulty in staying as sleep2,
bangun terlalu dini atau kombinasi diantaranya. ,ambaran penting dari dissomnia adalah
perubahan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur. ,angguan ini meliputi insomnia,
yang mana terjadi gangguan tidur pada awal dan pemeliharaannya) hipersomnia, yaitu
gangguan dari waktu tidur yang berlebihan atau sleep attacks) gangguan tidur
berhubungan dengan perna#asan) dan gangguan tidur irama sirkadian, dimana terdapat
ketidaksesuaian antara pola tidur seseorang dengan pola tidur normal lingkungannya.
INSO&NIA 3RI&ER
(nsomnia adalah ketidakmampuan se/ara relati# pada seseorang untuk dapat tidur
atau mempertahankan tidur baik pada saat ingin tidur, Ekeadaan tidur yang tenang8sedang
tidurF ataupun bangun saat pagi sebelum waktunya 1hal ini dikenal sebagai insomnia jenis
awal8initial, jenis intermediate dan jenis terminal8late insomnia2 atau jika orang tadi
bangun dalam keadaan segar.
,angguan insomnia biasa terjadi sebelum seseorang berusia ;! tahun tetapi
pre6alensi tertinggi dijumpai pada usia di atas * tahun. (nsomnia dapat disebabkan oleh
gangguan mental lainnya, penyakit organik atau akibat penggunaan obat tertentu
1insomnia sekunder2 atau mungkin idiopatik 1insomnia primer2.
(nsomnia dikelompokan menjadi :
(nsomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak
berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian.
(nsomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, ke/emasan
obat, depresi, atau stres yang hebat.
(nsomnia primer /irinya ditandai dengan adanya kesulitan dalam memulai atau
mempertahankan tidur atau non restorati# atau tidur tidak nyenyak selama 1 bulan dan
tidak disebabkan oleh gangguan mental, keadaan medikal umum, dan penggunaan zat.
18
(nsomnia sering terjadi di masyarakat umum dan lebih sering terjadi pada pasien
yang mengalami gangguan kejiwaan) meskipun hanya sedikit jumlah orang-orang dengan
insomnia yang berkonsultasi ke dokter. :esulitan tidur lebih sering terjadi pada orang
tua, wanita, indi6idu dengan pendidikan rendah dan status ekonomi rendah, dan orang-
orang dengan masalah medis kronis.
Transient insomnia sering terjadi pada orang yang biasanya tidur normal. 5entuk
insomnia ini terjadi bersamaan dengan adanya stres piskologis akut, seperti saat
kehilangan. :eadaan ini /enderung untuk sembuh sendiri.
(nsomnia kronis adalah kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama
sebulan atau lebih. Salah satu penyebab kronik insomnia yang paling umum adalah
depresi. -enyebab lainnya adalah arthritis, gangguan ginjal, gagal jantung, sleep apnea,
sindrom restless legs, parkinson, dan hypertyroidism. 4amun demikian, insomnia kronis
bisa juga disebabkan oleh #aktor perilaku, termasuk penyalahgunaan ka#ein, alkohol, dan
substansi lain, siklus tidur8bangun yang disebabkan oleh kerja lembur dan kegiatan
malam hari lainnya, dan stres kronik.
a. -enyebab
(nsomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki
berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan #isik, dan pemakaian obat-
obatan.
Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut) dan seringkali
timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti ke/emasan, kegelisahan,
depresi, atau ketakutan. :adang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya
tidak lelah.
-ola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. 5eberapa
orang tertidur se/ara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk
tertidur kembali. :adang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas
tidur. "erbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari
depresi.
@rang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik,
mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur. Selain itu,
perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan insomnia pada beberapa orang :
Higienitas tidur yang kurang se/ara umum 1/u/i muka2
:ekhawatiran tidak dapat tidur
.enkonsumsi ka#ein se/ara berlebihan
.inum alkohol sebelum tidur
.erokok sebelum tidur
"idur siang8sore yang berlebihan
>adwal tidur8bangun yang tidak teratur
b. ,ejala
-enderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari
dan sepanjang hari merasakan kelelahan. (nsomnia bisa dialami dengan berbagai /ara :
Sulit untuk tidur
"idak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur
1sering bangun2
5angun terlalu awal
:esulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia. ,ejala yang dialami
waktu siang hari adalah mengantuk, resah, sulit berkonsentrasi, sulit mengingat,
gampang tersinggung.
11
/. 0iagnosis
Gntuk mendiagnosa insomnia, dilakukan penilaian terhadap : pola tidur
penderita, pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang, tingkatan stres psikis,
riwayat medis, akti6itas #isik
(nsomnia /enderung bertambah kronis jika terjadi stres psikologi 1/ontohnya :
per/eraian, kehilangan pekerjaan2 dan juga penggunaan mekanisme pertahanan yang
keliru. ,angguan tidur seringkali timbul sebagai eksaserbasi yang dapat memberi
petunjuk apakah berkaitan dengan peristiwa hidup tertentukahH %tau mungkin
disebabkan oleh etiologi lainnya. 0emikian pula riwayat pola tidur maupun siklus
harian 1rest8a/ti6ity /y/le2 sangat berman#aat dalam menentukan suatu diagnosis.
(nsomnia juga dapat menjadi suatu keluhan dari pasien yang sebenarnya menderita
sleep apnea atau myo/lonus-no/turnal.
-ada pasien dengan insomnia primer harus diperiksa riwayat medis dan
psikiatrinya. 3iwayat medis harus dinilai se/ara seksama, mengenai riwayat
penggunaan obat dan pengobatan.
-engukuran sleep hygiene digunakan untuk memonitor pasien dengan insomnia
kronis. -engukuran ini meliputi :
-5angun dan pergi ke tempat tidur pada waktu yang sama setiap hari, walaupun pada
akhir pekan.
-5atasi waktu ditempat tidur setiap harinya.
-"idak menggunakan tempat tidur sebagai tempat untuk memba/a, nonton "C atau
bekerja.
-.eninggalkan tempat tidur dan tidak kembali selama belum mengantuk
-.enghindari tidur siang.
-$atihan minimal tiga atau empat kali tiap minggu 1tetapi bukan pada sore hari, kalau
hal ini akan mengganggu tidur2.
--emutusan atau pengurangan konsumsi alkohol, minuman yang mengandung ka#ein,
rokok dan obat-obat hipnotik-sedati#.
5anyak aspek dari program yang mungkin akan menyulitkan pasien. .eskipun
demikian, /ukup banyak pasien yang termoti6asi untuk meningkatkan #ungsinya
dengan /ara melakukan pengukuran ini.
d. -engobatan
.eskipun pengobatan hipnotik-sedati# 1misalnya pil tidur2 tidak dapat men/egah
insomnia, tetapi dapat memberikan perbaikan se/ara bertahap. @bat-obat tersebut
seharusnya kita gunakan terutama untuk merawat transient dan insomnia jangka
pendek. .an#aat jangka panjang biasanya sulit untuk dinilai dan kebanyakan pasien
menjadi tergantung pada pengobatan ini. 5enzodiazepin merupakan obat pilihan
pertama untuk alasan kenyamanan dan man#aatnya. 5enzodiazepin sebagai obat tidur
meliputi estazolam, 1-& mg malam hari) #lurazepan, 1*-7! mg malam hari) Iuazepam,
+,* J 1* mg malam hari) temazepam, 1*-7! mg malam hari dan triazolam, !,&* J !,&*
mg malam hari. 4on benzodiazepin alternati# adalah zolpidem, *-1! mg malam hari)
dan zaleplon, 1!-&! mg malam hari, kedua obat ini menimbukan sedikit e#ek
ketergantungan, toleransi, dan /enderung untuk menyebabkan somnolen seharian.
@bat-obat lain yang sering digunakan meliputi /hloralhydrate 1*!!-&!!! mg2,
hipnotik-sedati# golongan non barbiturat akan meningkat potensinya bila
dikonsumsi bersama alkohol, antihistamin diphenhydramine 1&*-1!! mg2 dan
doKylamine 1&*-1!! mg2. Sedati# antidepresan seperti trazodone 1*!-&! mg2 sering
digunakan dalam dosis rendah sebagai hipnotik untuk pasien yang menderita
insomnia primer.
12
Ki"eia Diagn(s"ik un"uk Ins(mnia 3ime menuu" DS&:I;:TR
%. :eluhan yang menonjol adalah kesulitan untuk memulai atau mempertahankan
tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan, selama sekurangnya satu bulan.
5. ,angguan tidur 1atau kelelahan siang hari yang menyertai2 menyebabkan
penderitaan yang bermakana se/ara klinis atau gangguan dalam #ungsi sosial,
pekerjaan, atau #ungsi penting lain.
A. ,angguan tidur tidak terjadi semata-mata selama perjalanan narkolepsi, gangguan
tidur berhubungan perna#asan, gangguan tidur irama sirkadian, atau parasomnia.
0. ,angguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan mental lain
1misalnya, gangguan depresi berat, gangguan ke/emasan umum, delirium2.
9. ,angguan bukan karena e#ek #isiologis langsung dari suatu zat 1misalnya, obat
yang disalahgunakan, medikasi2 atau suatu kondisi medis umum.
4I3ERSO&NIA 3RI&ER
Hipersomnia primer terdapat pada *' populasi dewasa, pria dan wanita
mempunyai kemungkinan sakit yang sama.
Lang dimaksud dengan hipersomnia primer adalah tidur yang berlebihan atau
terjadi serangan tidur ataupun perlambatan waktu bangun. Hipersomnia mungkin
merupakan akibat dari penyakit mental, penyakit organik 1termasuk obat-obatan2 atau
idiopatik. ,angguan ini merupakan kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita
dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. -enderita hipersomnia membutuhkan
waktu tidur lebih dari ukuran normal. -asien biasanya akan tidur siang sebanyak 1-& kali
per hari, dimana setiap waktu tidurnya melebihi
1 jam. .eski banyak tidur, mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari. ,angguan
ini tidak terlalu serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen diri.
Polysomnography memperlihatkan penurunan gelombang delta, peningka-tan
kesadaran, dan pengurangan masa laten 39. pada pasien dengan hipersomnia primer.
-engobatan dari hipersomnia primer meliputi kombinasi antara pengu-kuran
sleep hygiene, obat-obatan stimulan, dan tidur siang untuk beberapa pasien. @bat-obat
stimulan dapat mempertahankan kesadaran) deKtroamphetamine dan methylphenidate
keduanya mempunyai masa paruh yang singkat dan di minum dalam dosis terbagi.
=emoline, stimulan kerja lama, dapat juga digunakan. .oda#inil, yang digunakan untuk
mengobati narkolepsi, dapat juga digunakan untuk mengobati hipersomnia primer.
%ntidepresan trisiklik 1seperti protriptyline2 dapat juga digunakan. :arena obat-obatan
stimulan dapat menimbulkan ketergantungan, maka penggunaannya harus benar-benar
diawasi.
Ki"eia Diagn(s"ik un"uk 4i!es(mnia 3ime menuu DS&:I;:TR
%. :eluhan yang menonjol adalah mengantuk berlebihan di siang hari selama
sekurangnya satu bulan 1atau lebih singkat jika rekuren2 seperti yang ditunjukkan
oleh episode tidur yang memanjang atau episode tidur siang hari yang terjadi
hampir setiap hari.
5. .engantuk berlebihan di siang hari menyebabkan penderitaan yang bermakna
se/ara klinis atau gangguan dalam #ungsi sosial, pekerjaan, atau #ungsi penting
lain.
A. .engantuk berlebihan di siang hari tidak dapat diterangkan oleh (nsomnia dan
tidak terjadi semata-mata selam perjalan gangguan tidur lain 1misalnya, narkolepsi,
13
gangguan tidur berhubungan perna#asan, gangguan tidur irama sirkadian, atau
parasomnia2 dan tidak dapat diterangkan oleh jumlah tidur yang tidak adekuat.
0. ,angguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan lain.
9. ,angguan bukan karena e#ek #isiologis langsung dari suatu zat 1misalnya, obat
yang disalahgunakan, medikasi2 atau suatu kondisi medis umum.
NARKOLE3SI
4arkolepsi adalah salah satu bentuk hipersomnia yang paling sering terjadi.
4arkolepsi adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan hanya
bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dokter ahli jiwa.
4arkolepsi ditandai dengan bertambahnya waktu tidur yang berhubungan dengan
keinginan tidur yang tidak dapat ditahan sebagai salah satu gejala, atau kombinasi antara
gejala seperti cataplexy, sleep paralysis, atau hypnagogic hallucinations. :elainan ini
menyerang 1 diantara &!!! orang, jumlah penderita pria yang sama dengan wanita.
4arkolepsi mungkin merupakan penyakit herediter karena setengah pasien narkolepsi
mempunyai keluarga yang sakit serupa.
,ejala dari narkolepsi adalah ditemukannya serangan tidur yang berakhir dari
beberapa detik hingga 7! menit atau lebih lama. -asien narkolepsi juga dapat mengalami
serangan tidur pada saat bekerja, selama per/akapan atau pada keadaan normal lainnya.
4arkolepsi dijumpai pada pasien yang berusia di bawah &* tahun 19!'2. 8!' pasien
narkolepsi mengalami episode cataplexy, dimana terjadi kehilangan kontrol otot se/ara
tiba-tiba yang dapat menyebabkan orang tersebut pingsan tanpa kehilangan kesadaran.
:eadaan ini dapat terjadi sebagai respon terhadap suatu keadaan emosional seperti
mengalami kegembiraan atau kejutan.
Sleep paralysis lebih jarang terjadi dibandingkan dengan cataplexy. Sleep
paralysis akan menyebabkan kehilangan muscle tone yang bersi#at sementara sehingga
menimbulkan ketidakmampuan untuk bergerak. Hyponagonic hallucination merupakan
penerimaan halusinasi yang menyenangkan, biasanya melihat atau mendengar sesuatu
yang terjadi ketika orang-orang jatuh tidur 1hypnopompic hallucinations terjadi hanya
setelah bangun2. ,ejala auxillary ini se/ara umum akan timbul beberapa tahun setelah
gangguan tidur.
%namnesis mengenai riwayat tidur memegang peranan penting dalam
menegakkan narkolepsi. Polysomnography dengan .S$" digunakan untuk
menegakkan diagnosa narkolepsi dan membantu para dokter untuk menemukan gangguan
tidur lain seperti gangguan perna#asan yang berhubungan dengan gangguan tidur. -asien
narkolepsi akan mengalami masalah-masalah psikologis, yang akan mempengaruhi
kehidupan keluarganya, lingkungan kerja, dan interaksi sosial.
-enatalaksanaan dari narkolepsi men/akup pengobatan yang berbeda untuk
serangan tidur dan gejala auKilary. Stimulan adalah obat yang sering digunakan untuk
mengatasi serangan tidur karena mula kerjanya yang singkat dan sedikitnya e#ek samping
yang ditimbulkan. Sebagai /ontoh, me"h*)!henida"e sangat tepat untuk mengatasi
serangan tidur/sleep attack, digunakan dalam dosis terbagi dengan dosis awal * mg, dosis
tersebut dinaikkan se/ara bertahap hingga ! mg per hari. 0eKtroamphetamine dapat
digunakan dengan dosis yang serupa. -emoline digunakan dengan dosis antara 18,+*
sampai 1*! mg, dengan dosis yang terbagi. .oda#inil, merupakan obat baru yang
disetujui oleh U.S. ood and !rug Administration sebagai alternati# lain dalam
pengobatan narkolepsi. @bat tersebut toleransinya baik dan e#ek kardio6askular-nya
sedikit) dosis hariannya &!! sampai ;!! mg. %ntidepresan trisiklik sering digunakan
untuk menangani cataplexy atau sleep paralysis tetapi mempunyai sedikit e#ek pada
14
serangan tidur) dosis yang digunakan untuk mengontrol gejala ini lebih rendah
dibandingkan dengan dosis yang digunakan untuk mengobati depresi 1misalnya,
imipramin, 1! sampai +* mg malam hari2.
0okter harus menjelaskan tentang gangguan ini kepada pasien dan keluarganya.
3ekan kerja dan lingkungan sosial harus juga diberikan pengeta-huan mengenai gejala
dari narkolepsi. :erjasama dan pertolongan dari lingkungan sosial diperlukan untuk
mengurangi kesulitan kerja dan membantu menurunkan tingkat kebutuhan pasien
terhadap obat-obatan stimulan.
GANGGUAN TIDUR BER4UBUNGAN DENGAN 3ERNA3ASAN
%pnea merupakan gangguan tidur yang /ukup serius. $ebih dari * juta penduduk
%S mengalaminya. "entral apnea timbul sebagai akibat kerusakan pada pusat
perna#asan sehingga tidak dapat memulai usaha respirasi periperal. -ada orang dewasa
gangguan perna#asan yang berkaitan dengan gangguan tidur di/irikan dengan episode
penghentian na#as selama 1! detik atau lebih selama tidur, dengan #rekuensi 1! kali atau
lebih tiap jam, dan dengan penurunan desaturasi oksigen yang signi#ikan, tanda no/turnal
lainnya seperti mendengkur, na#as yang terengah-engah, gastro#esophageal re$lux,
ngompol, pergerakan tubuh yang hebat, berkeringat pada malam hari dan pagi hari, sakit
kepala. ,ejala pada siang hari meliputi keinginan untuk tidur yang sangat hebat atau
serangan tidur. ,angguan tersebut mempunyai e#ek psiklologis yang serius, meliputi
proses ber#ikir yang lambat, kerusakan ingatan, dan perhatian. -asien sering merasa
/emas, dysphoric mood, keluhan #isik yang ber6ariasi. -asien dengan sleep apnea
biasanya gemuk, usia pertengahan 1dapat pula mengenai semua kelompok umur2, dan
wanita. %pnea juga disebut penyakit Eto #all asleep at the wheelF karena sering terjadi
ketika penderita sedang mengemudi mobil. %pnea terjadi karena #luktuasi atau irama
yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. :etika serangan datang,
penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. -enderita mengalami kesulitan
berna#as, bahkan terheti pada saat tidur 1dalam bahaa >awa disebut tindihan2. 4aik-
turunnya denyut jantung dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian
seketika pada penderita.
-asien gemuk dianjurkan untuk mengurangi berat badan. %ntidepresan trisiklik
1misalnya protriptyline, 1!-! mg malam hari2 dapat digunakan untuk mengatasi
gangguan ini, buspirone dan #luoKetine juga berman#aat untuk mengatasi gangguan ini.
5enzodiazepin sebaiknya tidak digunakan sebab akan menekan perna#asan bila
digunakan dalam dosis tinggi.
"ontinuous positi%e air &ays pressure '"PAP( se/ara luas digunakan untuk
merawat pasien tersebut. Aara lain yaitu dengan melakukan u%ulopalatopharingoplasty,
yang dilakukan untuk pasien-pasien dengan jaringan oropharingeal yang berlebihan.
Tracheostomy biasanya dilakukan pada pasien yang tidak memberikan respon terhadap
A-%- dan u%ulopalatopharingoplasty.
GANGGUAN TIDUR IRA&A SIRKADIAN /GANGGUAN JAD<AL
BANGUN TIDUR0
,ambaran penting gangguan ritmik sirkadian yaitu pola menetap dan berulang
gangguan tidur akibat tidak sinkronnya jam biologik sirkadian internal seseorang dengan
siklus tidur-bangun. Hal ini terjadi karena tidak /o/oknya jam sirkadian dengan tuntutan
eksogen mengenai saat dan lama tidur misalnya karena perjalanan melintasi zona waktu
yang berbeda. -enyebab lain dapat berupa dis#ungsi ritmik biologik dasar.
15
%kibat tidak samanya siklus sirkadian, seseorang dengan gangguan ini dapat
mengeluh insomnia pada waktu tertentu 1misalnya malam hari2 dan tidur berlebihan pada
siang hari sehingga terjadi gangguan #ungsi sosial, pekerjaan, #ungsi lainnya atau dapat
menyebabkan penderitaan se/ara subyekti#. 0iagnosis ditegakkan bila terjadi gangguan
#ungsi sosial, pekerjaan, atau penderitaan subyekti# se/ara signi#ikan. :emampuan
indi6idu beradaptasi dengan perubahan sirkadian ber6ariasi sangat luas. :ebanyakan
indi6idu dengan gejala ini tidak men/ari pertolongan karena gejalanya tidak berat.
5agian-bagian yang ber#ungsi dalam pengaturan sirkadian antara lain temperatur
badan, plasma darah, urine, #ungsi ginjal dan psikologi. 0alam keadaan normal
#ungsi irama sirkadian mengatur siklus biologi irama tidur bangun, dimana sepertiga
waktu untuk tidur dan dua pertiga untuk bangun8akti6itas. Siklus irama sirkadian ini
dapat mengalami gangguan, apabila irama tersebut mengalami peregseran. .enurut
beberapa penelitian terjadi pergeseran irama sirkadian antara onset waktu tidur reguler
dengan waktu tidur yang irreguler 1bringing irama sirkadian2. -erubahan yang jelas
se/ara organik yang mengalami gangguan irama
sirkadian adalah tumor pineal. ,angguan irama sirkadian dapat dikategorikan
dua bagian:
1. Sementara 1a/ut work shi#t, >et lag2
&. .enetap 1shi#t worker2
:eduanya dapat mengganggu irama tidur sirkadian sehingga terjadi perubahan
pemendekan waktu onset tidur dan perubahan pada #ase 39.. 5erbagai ma/am
gangguan tidur gangguan irama sirkadian adalah sebagai berikut:
1. Ti!e 1ase "idu "e)amba" /de)a*ed s)ee! !hase "*!e0 yaitu ditandai oleh waktu tidur
dan terjaga lebih lambat yang diinginkan. ,angguan ini sering ditemukan dewasa
muda, anak sekolah atau pekerja sosial. @rang-orang tersebut sering tertidur
1kesulitan jatuh tidur2 dan mengantuk pada siang hari 1insomnia sekunder2.
&. Ti!e Je" )ag ialah menangantuk dan terjaga pada waktu yang tidak tepat menurut jam
setempat, hal ini terjadi setelah berpergian melewati lebih dari satu zone waktu.
,ambaran tidur menunjukkan sleep laten panjang dengan tidur yang terputus-putus.
7. Ti!e !egesean ke,a /shi1" -(k "*!e0% -ergeseran kerja terjadi pada orang tidak
se/ara teratur dan /epat mengubah jadwal kerja sehingga akan mempengaruhi jadwal
tidur. ,ejala ini sering timbul bersama-sama dengan gangguan somatik seperti ulkus
peptikum. ,ambarannya berupa pola irreguler atau mungkin pola tidur normal
dengan onset tidur #ase 39..
;. Ti!e 1ase "e)a)u ce!a" "idu /ad'anced s)ee! !hase s*nd(me0%
"ipe ini sangat jarang, lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut,dimana onset
tidur pada pukul -8 malam dan terbangun antara pukul 1-7 pagi. <alaupun pasien
ini merasa /ukup ubtuk waktu tidurnya. ,ambaran tidur tampak normal tetapi
penempatan jadwal irama tidur sirkadian yang tdk sesuai.
=% Ti!e bangun:"idu bea"uan
>% Ti!e "idak "idu:bangun da)am +8 ,am%
,angguan tidur timbul sebagai akibat siklus tidur-bangun yang tidak sinkron
dengan jadwal tidur harian seseorang. Sebagai /ontoh, orang-orang dengan kerja shi#t
malam hari atau dimana mereka yang shi#t kerjanya sering berubah 1misalnya perawat,
pekerja bangunan2 dapat mengalami gangguan tidur irama sirkadian. @rang-orang yang
sering berpergian ke daerah dengan waktu yang saling bersilangan akan menyebabkan
gangguan tidur, dan dikenal dengan )et lag. @rang-orang dengan gangguan ini tidak
pernah dapat merasakan istirahat penuh. :etika mereka ingin tidur, mereka justru tidak
1$
dapat tidur dan ketika mereka bangun, mereka justru ingin tidur dan mengantuk. Aara
yang paling baik adalah menghindari kerja shi$t.
-enatalaksanaan )et lag yaitu meliputi penyesuaian jam tidur dengan waktu
didaerah yang baru. :ebanyakan orang dewasa memerlukan satu hari untuk
menyesuaikan waktu ke arah timur dan sedikit lebih singkat jika perjalanan tersebut ke
arah barat. -ara wisatawan dapat meminimalkan kekurangan tidurnya dengan
menggunakan obat-obat hipnotik 1seperti : zolpidem, *-1! mg saat akan tidur malam2 dan
menghindari penggunaan alkohol dan zat-zat lain yang dapat mempengaruhi jet lag.
3ARASO&NIA
Laitu merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari kejadian-kejadian episode
yang berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu antara bangun dan
tidur. :asus ini sering berhubungan dengan gangguan perubahan tingkah laku dan aksi
motorik potensial, sehingga sangat potensial menimbulkan angka kesakitan dan kematian,
(nsidensi ini sering ditemukan pada usia anak berumur 7-* tahun 11*'2 dan mengalami
perbaikan atau penurunan insidensi pada usia dewasa 17'2.
%da 7 #aktor utama presipitasi terjadinya parasomnia yaitu:
a. -eminum alkohol
b. :urang tidur 1sleep depri6ation2
/. Stress psikososial
:elainan ini terletak pada aurosal yang sering terjadi pada stadium transmisi
antara bangun dan tidur. ,ambaran berupa akti6itas otot skeletal dan perubahan sistem
otonom. ,ejala khasnya berupa penurunan kesadaran 1kon#uosius2, dan diikuti aurosal
dan amnesia episode tersebut. Seringkali terjadi pada stadium 7 dan ;.
-arasomnia terdiri dari mimpi buruk, an/aman tidur dan tidur berjalan 1atau
somnambulism2. :etiga gangguan tersebut relati# sering terjadi pada anak-anak.
,angguan ini biasanya akan berkurang pada akhir masa remaja teapi dapat juga berlanjut
ke masa dewasa.
GANGGUAN &I&3I BURUK /&I&3I .E&AS0
,angguan mimpi buruk adalah suatu kegelisahan atau ketakutan yang amat
sangat pada waktu malam, dan mimpi sema/am ini akan selalu diingat oleh pasien
sebagai sesuatu yang sangat men/ekam. :eadaan ini terjadi pada *' manusia dari
seluruh penduduk dan akan berlangsung menjadi kronis.
.impi buruk /enderung terjadi selama 39. tidur. Hal ini dapat terjadi setiap
waktu selama malam hari tetapi lebih sering terjadi pada setengah jam kedua dari satu
periode tidur, dimana siklus 39. meningkat dalam #rekuensi dan lamanya. -ada anak-
anak, mimpi buruk sering dihubungkan terhadap #ase perkembangan spesi#ik dan terjadi
pada masa usia sebelum sekolah dan awal sekolah. -ada kelompok usia tersebut, anak-
anak mungkin tidak mampu untuk membedakan kenyataan dari mimpi yang dialami.
.impi buruk juga sering dihubungkan dengan penyakit demam dan delirium,
terutama pada usia lanjut dan pada orang-orang yang menderita penyakit kronis. ,ejala
putus obat, seperti benzodiazepin, akan juga menyebabkan mimpi buruk. -eningkatan
39. tidur setelah gejala putus obat barbiturat atau alkohol sering dihubungkan dengan
meningkatnya intensitas bermimpi dan mimpi buruk. Saat ini, penggunaan inhibitor
serotonin 1seperti : /italopram, #luoKatine, #lu6oKamine, paroKetine, sertraline2 dan gejala
putus obat dapat dihubungkan dengan mimpi buruk.
14
0iagnosis banding utama untuk gangguan mimpi buruk adalah penyakit psikiatri
mayor yang mempunyai ke/enderungan untuk mimpi buruk 1misalnya mayor
depression2, e#ek pengobatan, dan putus obat atau alkohol.
Ki"eia Diagn(s"ik un"uk Gangguan &im!i Buuk menuu" DS&:I;:TR
%. "erbangun berulang kali dari periode tidur utama atau tidur sejenak dengan ingatan
yang terin/i tentang mimpi yang panjang dan sangat menakutkan,
biasanya berupa an/aman akan kelangsungan hidup, keamanan, atau harga diri.
"erjaga biasanya terjadi pada separuh bagian kedua periode tidur.
5. Saat terjaga dari mimpi menakutkan, orang dengan segera berorientasi dan sadar
1berbeda dengan kon#usi dan disorientasi yang terlihat pada gangguan teror tidur
dan beberapa bentuk epilepsi.
A. -engalaman mimpi, atau gangguan tidur yang menyebabkan terjaga, menyebabkan
penderitaan yang bermakna se/ara khas atau gangguan dalam #ungsi sosial,
pekerjaan, atau #ungsi penting lain.
0. .impi buruk tidak terjadi semata-mata selam perjalanan gangguan mental lain
1misalnya, delirium, gangguan stres pas/atraumatik2 dan bukan karena e#ek
#isiologis langsung dari suatu zat 1misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi2
atau kondisi medis umum.
GANGGUAN TEROR TIDUR
9pisode dari gangguan ini terjadi selama dua pertiga dari masa tidur dan sering
dimulai dengan teriakan yang keras diikuti oleh ke/emasan yang hebat dengan tanda-
tanda autonomic hyperousal, seperi takikardia dan na#as yang /epat. @rang-orang
dengan teror tidur tidak sepenuhnya kembali sadar setelah suatu episode, dan biasanya
tidak mempunyai ingatan yang mendetil tentang kejadian yang terjadi.
-enyebab gangguan ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi gangguan ini sering
terjadi bersamaan dengan tidur berjalan. :edua keadaan dimulai pada masa anak-anak
dan akan berakhir pada masa dewasa. %pabila episode ini terjadi pada masa remaja dan
dewasa, maka biasanya juga disertai gangguan psikiatrik yang lain.
Ki"eia Diagn(s"ik un"uk Gangguan Te( Tidu menuu" DS&:I;:TR
%. 9pisode rekuren terjaga tiba-tiba dari tidur, biasanya terjadi selama sepertiga
bagian pertama episode tidur utama dan dimulai dengan teriakan panik.
5. 3asa takut yang kuat dan tanda rangsangan otonomik, seperti takikardia, na#as
/epat, dan berkeringat, selama tiap episode.
A. 3elati# tidak responsi# terhadap usaha orang lain untuk menenangkan penderita
tersebut selama episode.
0. "idak ada mimpi yang diingat dan terdapat amnesia untuk episode.
9. 9pisode menyebabkan penderitaan yang bermakna se/ara klinis atau gangguan
dalam #ungsi sosial, pekerjaan, atau #ungsi penting lain.
=. ,angguan bukan karena e#ek #isiologis langsung dari suatu zat 1misalnya, obat
yang disalahgunakan, medikasi2 atau kondisi medis umum.
-ada teror tidur yang utama adalah daya ingat pasien tentang mimpi tadi.
.enurut :andouw, ada perbedaan mimpi buruk dan teror tidur. :etika mengalami mimpi
buruk, penderita sadar dan bisa berorientasi dengan sekitarnya. .impi buruk terjadi pada
separuh akhir tidur. -enderita mampu mengingat dan menggambarkan kembali mimpinya
se/ara detail dan nyata.
>ika mimpi buruk terjadi pada akhir tidur, teror tidur terjadi di sepertiga awal
tidur. 9pisode teror ini berulang-ulang, dimana penderita bangun dan berteriak ketakutan,
16
mengalami ke/emasan hebat dan hiperakti#. 4amun, penderita kurang bisa mengingat
kejadian yang telah dialami. -enderita juga mengalami disorientasi.
TIDUR BERJALAN /SO&NA&BULIS&0
@rang yang tidur berjalan dide#inisikan sebagai episode pengulangan dari tidur
dan berjalan. Hal ini biasanya terjadi selama sepertiga waktu tidur. Selama tidur berjalan,
orang biasanya tidak tahu arah, relati# tidak memberikan respon terhadap komunikasi
seseorang, dan hanya dapat dibangunkan dengan usaha keras. -ada saat sadar, orang
tersebut tidak dapat mengingat kejadiannya. 9pisode tidur berjalan dan mimpi buruk
terjadi dalam waktu tiga jam setelah jatuh tidur. 3ekaman 99, memperlihatkan
gelombang lambat dengan amplitudo tinggi yang mendahului akti6asi otot yang akan
mema/u timbulnya serangan) tidur berjalan terjadi selama tahap 7 dan ; 439. tidur.
"idur berjalan /irinya terjadi dalam waktu kurang dari 1! menit. @rang-orang
akan berjalan tanpa tujuan, tanpa menghiraukan keadaan lingkungan sekitarnya. -asien
tidur berjalan dapat melakukan kegiatan-kegiatan ringan seperti membuka pintu atau
jendela sehingga dapat membahayakan jiwanya.
Hal penting dalam mengatasi pasien tidur berjalan adalah melindungi pasien dari
bahaya. Gsaha untuk menginter6ensi episode serangan akan membingungkan dan
menakutkan pasien. Aara terbaik adalah dengan mengun/i pintu dan memasang alarm,
dan menempatkan tempat tidur pasien di lantai satu.
,angguan lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Hampir 1*' anak-anak pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode dari tidur
berjalan, dan lebih dari 7' disertai dengan gangguan mimpi buruk. :urang lebih *'
dari orang dewasa sehat dilaporkan pernah mengalami tidur berjalan. @rang tua perlu
diberitahukan bahwa kelainan yang dialami anaknya mungkin akan bertambah berat pada
akhir masa remaja. -ada orang dewasa, tidur berjalan sering berhubungan dengan
gangguan kejiwaan yang berat seperti depresi.
@bat-obat yang dapat menekan tahap 7 dan ; seperti benzodiazepin 1misalnya
diazepam *-1! mg tiap malam2, dapat diberikan untuk orang dewasa yang mengalami
tidur berjalan dan mimpi buruk. 3elaps dapat terjadi ketika obat-obatan dihentikan atau
pada waktu stres. %ntidepresan trisiklik 1misalnya impramine, *!-1!! mg malam hari2
juga berman#aat dalam mengurangi #rekuensi dari tidur berjalan dan mimpi buruk. @bat-
obat juga dapat diberikan untuk anak-anak meskipun dosis yang digunakannya lebih
rendah.
Ki"eia Diagn(s"ik un"uk Gangguan Tidu Be,a)an menuu" DS&:I;:TR
%. 9pisode berulang bangkit dari tempat tidur saat tidur dan berjalan berkeliling
terjadi selama sepertiga bagian pertama episode tidur utama.
5. Saat berjalan sambil tidur, orang memiliki wajah yang kosong dan menatap, relati#
tidak responsi# terhadap usaha orang lain untuk berkomunikasi dengannya, dan
dapat dibangunkan hanya dengan susah payah.
A. Saat terbangun 1baik dari episode tidur berjalan atau pagi harinya2, pasien
mengalami amnesia untuk episode tersebut.
0. 0alam beberapa menit setelah terjaga dari episode tidur berjalan, tidak terdapat
gangguan akti6itas mental atau perilaku 1walaupun awalnya mungkin terdapat
periode kon#usi atau disorientasi yang singkat2.
9. "idur berjalan menyebabkan terjaga, menyebabkan penderitaan yang bermakna
se/ara klinis atau gangguan dalam #ungsi sosial, pekerjaan, atau #ungsi penting
lain.
17
=. ,angguan adalah bukan karena e#ek #isiologis langsung dari suatu zat 1misalnya,
obat yang disalahgunakan, medikasi2 atau kondisi medis umum.
II% GANGGUAN TIDUR 9ANG BER4UBUNGAN DENGAN
GANGGUAN &ENTAL LAIN
:ategori gangguan tidur yang dihubungkan dengan gangguan mental lain
dihubungkan dengan gangguan mental spesi#ik, termasuk psikotik, mood, dan gangguan
ke/emasan. ,angguan tidur juga dapat dihubungkan dengan keadaan medis umum atau
e#ek #isik langsung dari suatu zat 1misalnya penyalahgunaan obat, pengobatan2.
Gambaan E)ec"(ence!ha)(gam Gangguan Tidu *ang behubungan dengan
Gangguan &en"a) Lain
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Diagn(sis 3enemuan Umum da)am Tidu
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
3sik(sis
S/hizophrenia "anda yang ber6ariasi dalam kontinuitas tidur.
-engurangan 39. tidur setelah 39. tidur
dihilangkan.
-engurangan gelombang tidur lambat.
,angguan a#ekti# ,angguan kontinuitas tidur.
-engurangan gelombang tidur lambat.
-ergantian 39. tidur yang lebih awal pada malam
hari.
,angguan /emas :esulitan untuk memulai tidur.
:esulitan mempertahankan tidur.
-engurangan waktu total tidur.
,angguan panik :esulitan untuk memulai tidur.
:esulitan mempertahankan tidur.
-engurangan waktu total tidur.
Serangan panik diwaktu tidur terjadi pada tahap &
atau tahap 7 dari tidur.
3enggunaan A)k(h()
-enggunaan akut -engurangan waktu bangun dan 39. tidur,
dengan peningkatan gelombang delta tidur pada
setengah jam pertama dimalam hari, pantulan dari
39. tidur dan peningkatan terbangun pada
setengah jam kedua dimalam hari.
-enggunaan kronis =ragmentasi tidur dengan seringnya waktu
terbangun.
%bstinensi =ragmentasi yang berkelanjutan dan pengu-rangan
gelombang tidur lambat.
28
Gangguan Ke!ibadian
5orderline 39. tidur mengalami perubahan yang
berhubungan dengan gangguan keadaan hati.
0emensia :ontinuitas tidur terganggu.
>adwal tidur-bangun yang poli#asik
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
II%$ GANGGUAN 3SIKOTIK
,angguan tidur utama pada pasien psikotik adalah insomnia dan hipersomnia.
-asien s/hizophrenia, misalnya dapat mengalami gangguan berat pada tidur mereka
selama terjadinya peristiwa psikotik. -erubahannya meliputi pengurangan waktu tidur,
6ariabilitas dalam waktu 39. dan peningkatan densitas 39.. 5erkurangnya tahap ;
439. tidur merupakan bentuk yang paling sering ditemukan.
II%+ GANGGUAN AFEKTIF
(nsomnia pada depresi digambarkan sebagai bangun sangat pagi sebelum
waktunya 1misalnya bangun lebih awal dibanding biasanya dan kemudian tidak dapat
tidur kembali2. Hipersomnia kadang-kadang perlu diobser6asi, terutama pada pasien
dengan bipolar depresi atau dysthymia. -asien dengan manic dan hypomanic dapat tidak
tidur dan tidur lebih singkat dibanding orang normal, karena mereka hanya membutuhkan
waktu tidur yang singkat.
-erubahan polysmonographic pada pasien depresi meliputi lamanya masa tidur,
meningkatnya kesadaran di malam hari, dan kesadaran di awal pagi, gelom-bang tidur
1tahap 7 dan ;2) perubahan pada 39. tidur, meliputi terjadinya 39. tidur lebih awal
pada malam hari 1.isalnya masa laten 39. lebih pendek2 dan peningkatan #rekuensi
dari pergerakan bola mata selama 39. tidur.
GANGGUAN KE.E&ASAN
,angguan /emas sering dihubungkan dengan masalah tidur yang ada. ,ambaran
polysomnographic meliputi perubahan nonspesi#ik pada masa laten tidur, penurunan
e#isiensi tidur, peningkatan sejumlah tahap 1 dan & tidur, penurunan gelombang tidur.
Stress pas/a trauma berperan penting dalam terjadinya insomnia dan gangguan
tidur, tetapi perubahan polysomnographic nya tidak spesi#ik. ,angguan panik dapat
dihubungkan dengan terbangun tiba-tiba dari tidur, yang sering dikeluhkan pasien.
,ambaran polysomnographic meliputi peningkatan masa laten tidur dan penurunan
e#isiensi tidur.
3E&AKAIAN ATAU KETERGANTUNGAN ALKO4OL
:etergantungan alkohol dapat berkembang menjadi insomnia atau hipersomnia.
9#ek alkohol ini berbeda-beda, pada penggunaan akut akan menimbulkan rasa ingin tidur
dan mengurangi kesadaran selama 7-; jam pertama dari tidur, yang kemudian akan
meningkatkan kesadaran dan mimpi yang berhubungan dengan ke/emasan pada
pertengahan malam. -ada penggunaan alkohol kronis, tidur menjadi terputus-putus
dengan periode singkat dari tidur dalam yang diselingi oleh periode terbangun singkat.
0engan abstinensi, tidur pada awalnya akan terganggu) insomnia dan mimpi buruk dapat
terjadi, tetapi kemudian akan mengalami perbaikan bertahap.
GANGGUAN 3SIKIATRIK LAINN9A
21
0elirium berperan terhadap terjadinya agitasi selama awal sore atau malam hari.
Se/ara klinis, tidur akan terputus-putus dengan #rekuensi terbangun yang sering, awal
insomnia, atau terbangun di awal pagi hari. Polysomnographic akan memperlihatkan
tidur yang terputus-putus, rendahnya e#isiensi tidur, penurunan tahap 7 dan ; tidur,
penurunan presentasi 39. tidur.
GANGGUAN TIDUR LAIN
GANGGUAN TIDUR KARENA KONDISI &EDIS U&U&
5erbagai keadaan medis dan neurologis memegang peranan terhadap gangguan
tidur. Aontohnya meliputi hipertensi atau /ardio6as/ular insu##isiensy, hipertiroid,
rematik, penyakit parkinson, esophageal re#luK, asma, trauma kepala, penyakit
perna#asan, penyakit arteri koroner, angina pe/toris, dan artritis. <anita hamil dapat
mengalami kesulitan tidur sebab seringnya ken/ing, pergerakan janin, dan masalah yang
berkaitan dengan kenyamanan posisi.
5erbagai zat legal dan ilegal, mempunyai kemampuan untuk menimbulkan
gangguan tidur. Sebagai /ontoh, stimulus yang berlebihan 1misalnya kokain2 dapat
menyebabkan kesulitan untuk tidur. -engobatan juga dapat menimbulkan gangguan tidur)
sebagai /ontoh, pasien kejang yang diberikan karbamazepin dilaporkan akan tidur
berlebihan.
Keadaan &edis dan Neu()(gis dan 3enggunaan ?a" *ang behubungan dengan
Gangguan Tidu
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Gangguan &edis dan Neu()(gis Subs"ansi
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
-enyakit %lzheimer %lkohol
%ngina %nti :ejang
%sma %nti 0epresan
-enyakit %rtei :oroner %nti -sikotik
0iabetes .elitus $ithium
9/zema @pioid
,astrointestinal 3e#luK -sy/hostimulants
Hipertensi Hipnotik-sedati#
Hipertiroid
0istro#i @tot
0istro#i .iotonik
-enyakit -aru @bstrukti#
-ain Syndromes
-aroKysmal 4o/turnal Hemoglobinuria
Glkus -eptikum
:ehamilan
-rogressi6e Supranu/lear -alsy
Shy-0rager Syndrome
Gremia
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
GANGGUAN TIDUR 3ADA LANJUT USIA
22
$ansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh tidur,
tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya. -erubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi
pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium ;, gelombang al#a menurun, dan
meningkatnya #rekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya #ragmentasi tidur
karena seringnya terbangun. ,angguan juga terjadi pada dalamnya tidur sehingga lansia
sangat sensiti# terhadap stimulus lingkungan.
Selama tidur malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun sekitar &-;
kali. "idak begitu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun. <alaupun demikian,
rata-rata waktu tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda. 3itmik sirkadian
tidur-bangun lansia juga sering terganggu. >am biologik lansia lebih pendek dan #ase
tidurnya lebih maju. Seringnya terbangun pada malam hari menyebabkan keletihan,
mengantuk, dan mudah jatuh tidur pada siang hari. 0engan perkataan lain, bertambahnya
umur juga dikaitkan dengan ke/enderungan untuk tidur dan bangun lebih awal. "oleransi
terhadap #ase atau jadual tidur-bangun menurun, misalnya sangat rentan dengan
perpindahan jam kerja.
%danya gangguan ritmik sirkadian tidur juga berpengaruh terhadap kadar hormon
yaitu terjadi penurunan sekresi hormon pertumbuhan, prolaktin, tiroid, dan kortisol pada
lansia. Hormon-hormon ini dikeluarkan selama tidur dalam. Sekresi melatonin juga
berkurang. .elatonin ber#ungsi mengontrol sirkadian tidur. Sekresinya terutama pada
malam hari. %pabila terpajan dengan /ahaya terang, sekresi melatonin akan berkurang.
a% 4IGIENE TIDUR 3ADA LANSIA
,angguan tidur dapat berbentuk buruknya higiene tidur dan gangguan tidur
spesi#ik. 96aluasi keluhan tidur lansia hendaklah selalu dilakukan. :eluhan tidur
hendaknya jangan diabaikan meskipun mereka sudah tua. 5uruknya higiene tidur dapat
disebabkan oleh harapan yang berlebihan terhadap tidur atau jadual tidur. %kibatnya,
lansia sering menghabiskan waktunya di tempat tidur atau sebentar-sebantar tertidur di
siang hari.
b. CHECKLIST 4IGIENE TIDUR
Tidur bangun
<aktu tidur yang tidak teratur menunjukkan adanya gangguan ritmik sirkadian
tidur. -emanjangan latensi tidur menunjukkan adanya ketegangan atau ke/emasan
sehingga terjadi insomnia. -eningkatan #rekuensi dan durasi terbangun di malam hari
dikaitkan dengan nokturia, kejang otot kaki, perna#asan pendek, dan ke/emasan.
"erbangun dini hari atau memanjangnya durasi tidur dapat menunjukkan depresi.
-eningkatan #rekuensi dan durasi mengantuk di siang hari menunjukkan tidak adekuatnya
tidur di malam hari. -asien mesti didorong untuk mengatur dan mengurangi waktunya di
tempat tidur. Selain itu, pasien mesti didorong untuk lebih akti# di siang hari 1#isik dan
sosial2.
Lingkungan
Suara gaduh, /ahaya, dan temperatur dapat mengganggu tidur. $ansia sangat
sensiti# terhadap stimulus lingkungannya. -enggunaan tutup telinga dan tutup mata dapat
mengurangi pengaruh buruk lingkungan. "emperatur dan alas tidur yang tidak nyaman
juga dapat mengganggu tidur. :ebiasaan-kebiasaan yang tidak baik di tempat tidur juga
harus dihindari misalnya makan, menonton "C, dan meme/ahkan masalah-masalah
serius. =aktor-#aktor ini mesti die6aluasi ketika berhadapan dengan lansia yang
23
mengalami gangguan tidur. $ansia mesti dianjurkan untuk men/iptakan suasana yang
nyaman untuk tidur.
Diet dan enggunaan obat
.inum kopi, teh, dan soda, serta merokok sebelum tidur dapat mengganggu
tidur. %lkohol dapat memper/epat onset tidur tetapi beberapa jam kemudian pasien
kembali tidak bisa tidur. @bat-obat tidur atau obat-obat yang diresepkan untuk gangguan
kondisi medik dapat kadang-kadang dapat mengganggu tidur. -engaruhnya dapat terjadi
se/ara berangsur-angsur setelah beberapa lama menggunakan obat tersebut. -asien
dianjurkan untuk mengurangi atau mengubah jam-jam penggunaan obat atau diet yang
dapat mempengaruhi tidur.
Hal!"al #mum
9dukasi tentang tidur malam perlu diberikan kepada lansia. -asien dianjurkan
untuk membuat kontak sosial dan akti6itas #isik se/ara teratur di siang hari. -asien harus
pula dibantu untuk menghilangkan ke/emasannya. .emba/a sampai mengantuk
merupakan salah satu /ara untuk menghilangkan ke/emasan yang mengganggu tidur .
Gangguan "idu !ada )ansia
,angguan tidur pada lansia dapat bersi#at nonpatologik karena #aktor usia dan
ada pula gangguan tidur spesi#ik yang sering ditemukan pada lansia. %da beberapa
gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia.
INSO&NIA 3RI&ER
0itandai dengan:
? :eluhan sulit masuk tidur atau mempertahankan tidur atau tetap tidak segar meskipun
sudah tidur. :eadaan ini berlangsung paling sedikit satu bulan.
? .enyebabkan penderitaan yang bermakna se/ara klinik atau impairment sosial,
okupasional, atau #ungsi penting lainnya.
? ,angguan tidur tidak terjadi se/ara eksklusi# selama ada gangguan mental lainnya.
? "idak disebabkan oleh pengaruh #isiologik langsung kondisi medik umum atau zat.
Seseorang dengan insomnia primer sering mengeluh sulit masuk tidur dan
terbangun berkali-kali. 5entuk keluhan tidur ber6ariasi dari waktu ke waktu. .isalnya,
seseorang yang saat ini mengeluh sulit masuk tidur mungkin suatu saat mengeluh sulit
mempertahankan tidur. .eskipun jarang, kadang-kadang seseorang mengeluh tetap tidak
segar meskipun sudah tertidur. 0iagnosis gangguan insomnia dibuat bila penderitaan atau
impairmentnya bermakna.
Seorang penderita insomnia sering berpreokupasi dengan tidur. .akin berokupasi
dengan tidur, makin berusaha keras untuk tidur, makin #rustrasi dan makin tidak bisa
tidur. %kibatnya terjadi lingkaran setan.
Ins(mnia k(nik disebut juga insomnia psiko#isiologik persisten. (nsomnia ini
dapat disebabkan oleh ke/emasan) selain itu, dapat pula terjadi akibat kebiasaan atau
pembelajaran atau perilaku maladapti# di tempat tidur. .isalnya, peme/ahan masalah
serius di tempat tidur, kekhawatiran, atau pikiran negati# terhadap tidur 1 sudah berpikir
tidak akan bisa tidur2. %danya ke/emasan yang berlebihan karena tidak bisa tidur
menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tetapi ia semakin tidak bisa tidur.
:etidakmampuan menghilangkan pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha tidur
dapat pula menyebabkan insomnia psiko#isiologik. Selain itu, ketika berusaha untuk tidur
terjadi peningkatan ketegangan motorik dan keluhan somatik lain sehingga juga
menyebabkan tidak bisa tidur. -enderita bisa tertidur ketika tidak ada usaha untuk tidur.
(nsomnia ini disebut juga insomnia yang terkondisi.
24
.ispersepsi terhadap tidur dapat pula terjadi. 0iagnosis ditegakkan bila
seseorang mengeluh tidak bisa masuk atau mempertahankan tidur tetapi tidak ada bukti
objekti# adanya gangguan tidur. .isalnya, pasien mengeluh susah masuk tidur 1lebih dari
satu jam2, terbangun lebih lama 1lebih dari 7! menit2, dan durasi tidur kurang dari lima
jam. "etapi dari hasil polisomnogra#i terlihat bahwa onset tidurnya kurang dari 1* menit,
e#isiensi tidur 9!', dan waktu tidur totalnya lebih lama. -asien dengan gangguan seperti
ini dikatakan mengalami mispersepsi terhadap tidur.
Ins(mnia idi(!a"ik adalah insomnia yang sudah terjadi sejak kehidupan dini.
:adang-kadang insomnia ini sudah terjadi sejak lahir dan dapat berlanjut selama hidup.
-enyebabnya tidak jelas, ada dugaan disebabkan oleh ketidakseimbangan neurokimia
otak di #ormasio retikularis batang otak atau dis#ungsi $orebrain.
$ansia yang tinggal sendiri atau adanya rasa ketakutan yang dieksaserbasi pada
malam hari dapat menyebabkan tidak bisa tidur. (nsomnia kronik dapat menyebabkan
penurunan mood 1risiko depresi dan anKietas2, menurunkan moti6asi, atensi, energi, dan
konsentrasi, serta menimbulkan rasa malas. :ualitas hidup berkurang dan menyebabkan
lansia tersebut lebih sering menggunakan #asilitas kesehatan.
Seseorang dengan insomnia primer sering mempunyai riwayat gangguan tidur
sebelumnya. Sering penderita insomnia mengobati sendiri dengan obat sedati#-hipnotik
atau alkohol. %nksiolitik sering digunakan untuk mengatasi ketegangan dan ke/emasan.
:opi dan stimulansia digunakan untuk mengatasi rasa letih. -ada beberapa kasus,
penggunaan ini berlanjut menjadi ketergantungan zat.
-emeriksaan polisomnogra#i menunjukkan kontinuitas tidur yang buruk 1latensi
tidur buruk, sering terbangun, e#isiensi tidur buruk2, stadium 1 meningkat, dan stadium 7
dan ; menurun. :etegangan otot meningkat dan jumlah akti6itas al#a dan beta juga
meningkat.
$% GANGGUAN TIDUR TERKAIT 3ERNAFASAN /A3NEA TIDUR0
,angguan tidur terkait perna#asan atau *reathing#+elated Sleep !isorders atau
apnea tidur ditandai dengan episode berulang henti na#as yang menyebabkan terjadinya
hipoksia dan terbangun berkali-kali. :eadaan ini dapat terjadi akibat gangguan 6entilasi
ketika tidur 1hipo6entilasi al6eolar sentral2. ,angguan tidur ini tidak disebabkan oleh
gangguan mental lain dan tidak pula akibat langsung pengaruh #isiologik atau zat
1termasuk medikasi2.
-enderita sering mengeluh mengantuk berlebihan di siang hari sehingga
mengganggu #ungsinya. 3asa kantuk yang berlebihan ini terjadi akibat seringnya
terbangun di malam hari karena penderita berusaha untuk berna#as normal. 3asa kantuk
sering mun/ul pada situasi santai misalnya ketika memba/a dan menonton "C atau dalam
pertemuan. 5ila rasa kantuk sangat berlebihan, penderita bisa jatuh tidur meskipun ia
sedang dalam keadaan akti# misalnya sedang ber/akap-/akap, makan, berjalan, atau
berkendara. "ertidur sejenak tidak menyegarkan bahkan dapat menimbulkan nyeri kepala.
%pnea tidur lebih sering terjadi pada laki-laki terutama bila ia tidur telentang.
-eristiwa-peristiwa respirasi abnormal yang terjadi pada apnea tidur yaitu apnea
1episode berhenti na#as2, hipopnea 1respirasi lambat dan dangkal2, dan hipo6entilasi
1 abnormal kadar oksigen dan karbon dioksida darah2. 9pisode apnea dapat dieksaserbasi
oleh penggunaan obat-obat yang mendepresi susunan sara# pusat dan alkohol.
.endengkur, hipertensi, dan penyakit kardio6askuler berkaitan dengan apnea tidur. 5ila
sindrom apnea tidur derajatnya berat dan tidak diobati, gangguan #ungsi jantung dapat
terjadi dan mortalitas meningkat.
$da tiga bentuk apnea tidur %aitu&
Sindrom apnea tidur obstrukti#
25
Sindrom apnea tidur sentral
Sindrom hipo6entilasi al6eolar sentral.
Sindrom apnea tidur obstrukti# adalah bentuk apnea tidur yang paling sering
ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan episode berulang obstruksi jalan na#as atas
1apnea-hipopnea2 selama tidur. 5iasanya terjadi pada penderita yang sangat gemuk.
-enderita biasanya tidur mendengkur 1sangat keras2 dan na#as pendek bergantian dengan
episode diam yang berlangsung sekitar &!-7! detik. 0engkuran yang keras terjadi karena
ia berna#as melalui aliran udara yang tersumbat sebagian. %danya periode diam atau
berhenti na#as disebabkan terjadinya obstruksi sempurna jalan na#as. 5erhenti na#as
kadang-kadang terjadi !-9! detik sehingga bisa terjadi sianosis. Sebagian besar
penderita tidak menyadari gangguannya ini.
Sindrom apnea tidur sentral ditandai dengan penghentian episodik 6entilasi ketika
tidur 1apnea dan hipopnea2 tanpa obstruksi jalan udara. ,angguan ini sering terjadi pada
lansia akibat gangguan jantung atau neurologik yang mengganggu regulasi 6entilasi.
.endengkur ringan sering ditemukan pada penderita dengan gangguan tidur ini.
Sindrom hipo6entilasi al6eolar sentral ditandai dengan gangguan pengontrolan
6entilasi yang mengakibatkan rendahnya kadar oksigen arteri. 5entuk ini paling sering
terjadi pada orang yang sangat gemuk dan adanya keluhan tidur berlebihan di siang hari.
Seseorang dengan apnea tidur sering mengeluh adanya rasa tidak enak di dada pada
malam hari, rasa ter/ekik, dan ke/emasan. -asien mengalami gangguan memori,
konsentrasi buruk, dan iritabel. ,angguan mood 1gangguan depresi mayor, distimia2,
gangguan /emas 1gangguan panik2 dan demensia sering dikaitkan dengan apnea tidur.
.engantuk di siang hari dapat menyebabkan ke/elakaan misalnya tertidur saat
berkendara. Selain itu, dapat pula terjadi impairmen okupasional dan sosial.
4okturia dan inkontinensia nokturnal merupakan salah satu gejala apnea tidur
obstrukti#. Hal ini terjadi karena ekskresi urin meningkat dan juga karena #aktor mekanik
1tekanan dia#ragma2. 4okturia juga meningkatkan risiko terjadinya ke/elakaan 1jatuh2
terutama pada lansia yang menggunakan sedati#-hipnotik. -re6alensi penyakit renal
kronik meningkat dengan bertambahnya umur) gangguan ini sering menyebabkan
nokturia.
Tanda:Tanda dan Ge,a)a A!nea Tidu Obs"uk"i1
Susunan saraf pusat
Somnolen berlebihan di siang hari
,elisah nokturnal
0epresi
0eteriorasi kogniti#
4yeri kepala di pagi hari
5erkurangnya dorongan seksual

'espirasi
.endengkur
.ulut dan tenggorok kering
Kardio(askuler
Hipertensi
,agal jantung
%tritmia
'enal
9nuresis, nokturia
Hematologi
2$
-olisitemia.

+% RESTLESS LEG S9NDRO&E /RLS0 dan 3ERIODI. LEG &O;E&ENT
/3L&0
$ansia dapat mengalami dis#ungsi neuromuskular yang berkaitan dengan tidur.
+estless ,eg Syndrome disebut juga sindrom 9kbom. Sindrom ini ditandai dengan adanya
dorongan yang kuat untuk memindah-mindahkan kaki dengan /epat ketika mau jatuh
tidur. ,erakan-gerakan kaki sering bersamaan dengan apnea tidur. -asien sering
mengeluh adanya rasa sakit atau parestesia yang menjalar. :adang-kadang ada sensasi
seperti semut atau /a/ing menjalar di tungkai. ,agal ginjal, diabetes, anemia kronik, dan
gangguan sara# peri#er sering dihubungkan dengan 3$S. +estless leg syndrome dapat
pula diinduksi oleh neuroleptik, antidepresan, lithium, diuretik, dan narkotik. %gonis
dopamin dapat mengurangi 3$S. 4arkotik juga e#ekti# tetapi harus hati-hati karena dapat
menimbulkan resistensi.
Gntuk gangguan ini belum ada terapi yang ideal. 5enzodiazepin 1/lonazepam2
dan temazepam dapat mengurangi #rekuensi terbangun tetapi kurang berman#aat terhadap
gerakan-gerakan kaki. Selain itu, obat ini dapat menyebabkan sedasi di siang hari. @bat-
obat seperti opioid, dan le6odopa, serta /arbamazepine, juga /ukup berman#aat.
Periodic ,eg -o%ement disebut juga mioklonus nokturnal yaitu gerakan kaki
berulang, stereotipi, dan durasinya pendek. ,erakan berupa #leksi /epat dan periodik
tungkai dan telapak kaki. :eadaan ini dapat menyebabkan terbangun berulang kali
sepanjang malam. -re6alensinya meningkat dengan bertambahnya umur. ,angguan ini
dihubungkan dengan sebab-sebab metabolik, 6askuler, anemia, de#isiensi asam #olat, dan
gangguan neurologik.
%pnea tidur dan gerakan kaki periodik juga sering pada lansia. -re6alensinya
berkisar antara &*'-!'. (ndi6idu dengan gerakan kaki periodik memiliki waktu tidur
satu jam lebih kurang bila dibandingkan dengan kontrol normal.

7% GANGGUAN RIT&IK SIRKADIAN TIDUR
3itme sirkadian dapat berkurang amplitudonya dengan bertambahnya umur.
$ansia /enderung tidur lebih awal dan bangun juga lebih awal. 0ewasa normal
membutuhkan dua jam /ahaya siang hari untuk mendapatkan ritme tidur yang stabil,
tetapi lansia hanya membutuhkan sekitar ;* menit. @leh karena itu, lansia disarankan
menggunakan ka/amata hitam bila keluar rumah di pagi hari. -ajanan /ahaya terang
buatan antara pukul +-9 malam dapat meningkatkan keterjagaan. Suara gaduh juga bisa
mempengaruhi tidur. 3itme sirkadian yang dangkal dikaitkan dengan gangguan tidur.

.% 3ENATALAKSANAAN GANGGUAN TIDUR
$% 3endeka"an hubungan an"aa !asien dan d(k"e, "u,uann*a:
? Gntuk men/ari penyebab dasarnya dan pengobatan yang adekuat
? Sangat e#ekti# untuk pasien gangguan tidur kronik
? Gntuk men/egah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh penggunaan obat
hipnotik,alkohol, gangguan mental
? Gntuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek
+% K(nse)ing dan 3sik("hea!i
-sikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri seperti
1depressi, obsessi, kompulsi2, gangguan tidur kronik. 0engan psikoterapi ini kita dapat
24
membantu mengatasi masalah-masalah gangguan tidur yang dihadapi oleh penderita
tanpa penggunaan obat hipnotik.
7% S)ee! h*giene "edii dai#
a. "idur dan bangunlah se/ara reguler8kebiasaan
b. Hindari tidur pada siang hari8sambilan
/. >angan mengkonsumsi ka#ein pada malam hari
d. >angan menggunakan obat-obat stimulan seperti de/ongestan
e. $akukan latihan8olahraga yang ringan sebelum tidur
#. Hindari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut kosong
g. Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur 11*-7! menit2
h. Hindari rasa /emas atau #rustasi
i. 5uat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak
8% 3endeka"an 1amak()(gi
0alam mengobati gejala gangguan tidur, selain dilakukan pengobatan se/ara
kausal, juga dapat diberikan obat golongan sedati# hipnotik. -ada dasarnya semua obat
yang mempunyai kemampuan hipnotik merupakan penekanan akti#itas dari reti/ular
a/ti6ating system 1%3%S2 diotak. Hal tersebut didapatkan pada berbagai obat yang
menekan susunan sara# pusat, mulai dari obat anti anKietas dan beberapa obat anti depres.
@bat hipnotik selain penekanan akti6itas susunan sara# pusat yang dipaksakan dari proses
#isiologis, juga mempunyai e#ek kelemahan yang dirasakan e#eknya pada hari berikutnya
1long a/ting2 sehingga mengganggu akti#itas sehari-hari. 5egitu pula bila pemakaian obat
jangka panjang dapat menimbulkan o6er dosis dan ketergantungan obat. Sebelum
mempergunakan obat hipnotik, harus terlebih dahulu ditentukan jenis gangguan tidur
misalnya, apakah gangguan pada #ase latensi panjang 1439.2 gangguan pendek, bangun
terlalu dini, /emas sepanjang hari, kurang tidur pada malam hari, adanya perubahan
jadwal kerja8kegiatan atau akibat gangguan penyakit primernya. <alaupun obat hipnotik
tidak ditunjukkan dalam penggunaan gangguan tidur kronik, tapi dapat dipergunakan
hanya untuk sementara, sambil di/ari penyebab yang mendasari. 0engan pemakaian obat
yang rasional, obat hipnotik hanya untuk mengkoreksi dari problema gangguan tidur
sedini mungkin tanpa menilai kondisi primernya dan harus berhati-hati pada pemakaian
obat hipnotik untuk jangka panjang karena akan menyebabkan terselubungnya kondisi
yang mendasarinya serta akan berlanjut tanpa penyelesaian yang memuaskan.
>adi yang terpenting dalam penggunaan obat hipnotik adalah mengidenti#ikasi
dari problem gangguan tidur sedini mungkin tanpa menilai kondisi primernya danharus
berhati-hati pada pemakain obat hipnotik untuk jangka panjang karena akan
menyebabkan terselubungnya kondisi yang mendasarinya serta akan berlanjut tanpa
penyelesaian yang memuaskan.
>adi yang terpenting dalam penggunaan obat hipnotik adalah mengidenti#ikasi
penyebab yang mendasarinya atau obat hipnotik adalah sebagai pengobatan tambahan.
-emilihan obat hipnotik sebaiknya diberikan jenis obat yang bereaksi /epat 1short a/tion2
dengan membatasi penggunaannya sependek mungkin yang dapat mengembalikan pola
tidur yang normal.
$amanya pengobatan harus dibatasi 1-7 hari untuk transient insomnia, dan
tidak lebih dari & minggu untuk short term insomnia. Gntuk long term insomnia dapat
dilakukan e6aluasi kembali untuk men/ari latar belakang penyebab gangguan tidur yang
sebenarnya. 5ila penggunaan jangka panjang sebaiknya obat tersebut dihentikan se/ara
perlahan-lahan untuk menghindarkan terapi withdrawal.
26
3ENUTU3
"idur adalah proses yang amat diperlukan manusia untuk terjadinya pembentukan
sel-sel tubuh yang baru, perbaikan sel-sel tubuh yang rusak, memberi waktu bagi organ
tubuh untuk beristirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan
biokimiawi tubuh. 3ata-rata orang dewasa membutuhkan +,* jam tidur setiap malamnya,
walaupun ada beberapa orang yang memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit dari
biasanya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai #aktor, diantaranya usia, akti6itas #isik,
penggunaan obat, dan sebagainya.
%pabila keadaan tersebut mengalami kelainan maka akan timbul gangguan tidur.
Sebagai dokter, kita harus melakukan anamnesis dan pemeriksaan yang teliti dan seksama
agar diagnosis tipe gangguan tidur dapat ditegakkan. :riteria diagnosis untuk masing-
masing gangguan tidur berbeda-beda menurut jenisnya.
5eberapa kondisi medik umum seperti penyakit kardio6askuler, penyakit paru,
neurodegenerasi, penyakit endokrin, kanker, dan penyakit saluran pen/ernaan, serta
penyakit muskuloskeletal sering menimbulkan gangguan tidur.
,angguan mental seperti depresi, anksietas, demensia serta delirium dapat pula
menimbulkan gangguan tidur. -ola gangguan tidur pada penderita depresi berbeda
dengan yang tidak menderita depresi) pada depresi terjadi gangguan pada setiap stadium
gangguan tidur. $angkah pertama mengobati gangguan tidur adalah mengoptimalkan
terapi terhadap penyakit yang mendasarinya.
9dukasi penting diberikan kepada pasien tentang sleep hygiene yang baik dalam
mengatasi berbagai gangguan tidur. -enggunaan obat hipnotik-sedati# harus dibatasi dan
diawasi dengan /ermat, mengingat e#ek samping yang dapat ditimbulkannya, oleh
karenanya penggunaan obat tersebut harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan
indi6idual dari pasien.
DAFTAR 3USTAKA
1. =rost 3. Sleep 0isorder. 0alam: (ntrodu/tory "eKtbook o# -sy/hiatry, %ndreasen 4A,
5la/k 0<. eds, 7rd ed. %m -sy/hiatri/ -ubl. (n/, <ashington 0A, $ondon. &!!1.
&. 0iagnosti/ and Statisti/al .anual o# .ental 0isorders, ;
th
ed, "eKt 3e6ision, %meri/an
-sy/hiatri/ %sso/iation, &!!!.

7. Setiabudhi, "ony. ,angguan "idur. Aatatan (lmu :edokteran >iwa 1-sikiatri2, /etakan
ke sembilan. $ektor :epala =akultas :edokteran Gni6ersitas "risakti. &!1!8&!11.
;. -rintz -4, Cittelo .C. Sleep disorders. 0alam: Aomprehensi6e "eKtbook o#
-sy/hiatry. Sado/k 5>, Sado/k C%, eds, +th ed, $ippin/ott <illiams D <ilkins. %
<olters :luwer Ao.) &!!!.
*. Sado/k 5>. 4ormal sleep and Sleep disorders. Synopsis o# -sy/hiatry, 1!th ed,
$ippin/ott <illiams D <ilkins. % <olters :luwer Ao.) &!!+.

. www. /erminduniakedokteran./om
27
38

Anda mungkin juga menyukai