Anda di halaman 1dari 22

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis berjudul Serba-Serbi Buah
Mengkudu ini dengan tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti. Tak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
Pembuatan karya tulis ini tidak sekedar pembelajaran belaka, namun juga
sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca nya. Agar penulis
dan pembaca dapat mengetahui manfaat tanaman di sekitar kita.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
baik penulis maupun pembaca. Namun tak ada gading yang tak retak, begitu
penusunan karya tulis ini, tak lupa penulis ucapkan permohonan maaf. Untuk
itu, penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran sebagai perbaikan dalam
penyusunan selanjutnya.

Semarang, 20 Desember 2013









DAFTAR ISI HALAMAN
2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI . 2
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.. 3
B. RUMUSAN MASALAH. 4
C. TUJUAN. 4
BAB II : ISI
A. DESKRIPSI. 5
B. MORFOLOGI.. 7
C. ZAT BERKHASIAT 9
D. KHASIAT 11
E. PENGARUH TERHADAP MIKROORGANISME. 18
F. BUDIDAYA.. 19
BAB III : PENUTUP
A. SIMPULAN.. 21
B. SARAN 21
C. DAFTAR PUSTAKA.. 22










3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika era globalisasi melanda Indonesia, masyarakat banyak yang
memilih kembali ke alam dalam pola hidupnya. Hal ini terutama
menyangkut pola makan maupun dalam menyembuhkan penyakit yang
dideritanya. Dengan mengonsumsi makanan alami, badan akan lebih sehat
dibandingkan dengan mengonsumsi makanan cepat saji yang sekarang
banyak beredar. Untuk mengonsumsi makanan alami, memang agak tidak
praktis dalam mengolahnya. Begitupun dalam hal pengobatan, masyarakat
lebih memilih memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sekitar. Karena bahan
alamiah cenderung tidak memiliki efek samping dalam takaran dosis yang
tepat.
Media massa pun membantu penyebaran informasi mengenai pola hidup
back to nature (kembali ke alam). Media tersebut mencoba menarik
simpati dari masyarakat. Sehingga, masyarakat merespon dengan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berkaitan dengan dunia
kesehatan yang gencar mengadakan penelitian mengenai obat tradisional yg
berasal dari bahan alam.
Salah satunya adalah buah mengkudu yang dapat digunakan sebagai
bahan pengobatan dan menjaga stamina tubuh. Beberapa peneliti telah
berhasil membuktikan khasiat buah mengkudu untuk menyembuhkan
penyakit kecing manis, penyakit darah tinggi, dan penyakit tumor. Dengan
berbagai macam pengolahan terhadap buah mengkudu sangat bermanfaat
sebagai pengganti obat berbahan kimia.

4

B. Rumusan masalah
a. Apa tanaman mengkudu itu?
b. Bagaimana morfologi tanaman mengkudu ?
c. Apa isi zat berkhasiat dari tanaman mengkudu ?
d. Apa khasiat dari tanaman mengkudu ?
e. Apa pengaruh tanaman mengkudu terhadap mikroorganisme?
f. Bagaimana budidaya tanaman mengkudu ?

C. Tujuan
a. Untuk mengenal karakteristik tanaman mengkudu.
b. Untuk mengenal struktur tanaman mengkudu.
c. Untuk mengetahui zat yang berkhasiat dari tanaman mengkudu.
d. Untuk mengetahui manfaat tanaman mengkudu.
e. Untuk memahami pengaruh tanaman mengkudu terhadap mikroorganisme.
f. Untuk mengetahui budidaya tanaman mengkudu.








5

BAB II
ISI
A. Deskripsi
1. Asal Usul Tanaman Mengkudu
Mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM,
penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan
Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap
penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki
banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan
dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas,
sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa
setempat disebut "Noni" adalah salah satu jenis tanaman obat penting
yang turut dibawa.
Bangsa Polinesia memanfaatkan mengkudu untuk mengobati
berbagai jenis penyakit, diantaranya : tumor, luka, penyakit kulit,
gangguan pernapasan, demam, dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan
tentang pengobatan menggunakan mengkudu diwariskan dari generasi ke
generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang
disebut kahuna adalah orang memegang peranan penting dalam dunia
pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan
mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman mengkudu juga terdapat
pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu,
yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina, dan juga dimuat
dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan
raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu Perkembangan industri
tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai
6

ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis
belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat
pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi
nama "Morindone" dan "Morindin".
2. Habitus Tanaman Mengkudu
Tanaman mengkudu termasuk tanaman berperawakan pohon,
tanaman menahun dengan tinggi antara 3-8 meter.
3. Klasifikasi Tanaman Mengkudu
Menurut Anonim (2012) klasifikasi tanaman mengkudu adalah
sebagai berikut :
kingdom : Plantae
subkingdom : Tracheobionta
super divisi : Spermatophyta
divisi : Magnoliophyta
kelas : Magnoliopsida
subkelas : Asteridae
ordo : Rubiales
famili : Rubiaceae
genus : Morinda
spesies : Morinda citrifolia L.
4. Habitat Tanaman Mengkudu
Tanaman mengkudu dapat tumbuh baik pada daerah dataran
rendah dengan ketinggian 1-1500 meter diatas permukaan laut, suhu
udara antara 22-30 C, namun masih dapat tumbuh hingga suhu 32 C.
kelembaban udara antara 50-70 %. Curah hujan antara 2000-3000
mm/tahun, dan cukup mendapat sinar matahari. Jenis tanah yang cocok
bagi pertumbuhan mengkudu adalah alivial, latosol, dan podsolik merah
kuning.

7

B. Morfologi
Tanaman mengkudu memiliki organ-organ utama antara lain akar,
batang, dan daun. Organ lainnya yaitu bunga, buah dan biji.
1. Pohon
Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya sekitar 4-6 m.
2. Akar
Akar mengkudu bersistem tunggang yang tertancap dalam
3. Batang
Batang mengkudu memiliki tipe batang berkayu, bentuknya bulat
dan bengkok-bengkok, berdahan kaku, permukaan batang kasar, dan
memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang berwarna
cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuningan, berbelah dangkal,
tidak berbulu, anak cabangnya bersega empat. Tipe percabangannya
adalah monopodial, yaitu dapat dibedakan antara batang pokok dan
cabang.
4. Daun
Daun mengkudu bertipe daun tunggal, yaitu pada setiap tangkai
daun terdapat satu helaian daun serta urat daun menyirip. Berwarna hijau,
daging daun tebal dan besar, permukaan atas mengkilap dan tidak
berbulu. Bentuknya jorong-lanset,berukuran 15-50 x 5-17 cm. Ujungnya
lancip pendek, pangkal daun berbentuk pasak dan pendek, berukuran 0,5-
2,5 cm serta tepi daun rata. Ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk
segitiga lebar terletak berhadap-hadapan.
5. Bunga
Bunga mengkudu termasuk bunga majemuk, bertipe bunga
sempurna, bonggol bulat dan bergagang 1-4 cm. Bentuk bunga
aktinomorf, letak bunga axillaris (tumbuh di ketiak daun penumpu yang
berhadapan dengan daun yang tumbuh normal), dan berkelamin dua.
8

Mahkota bunga putih dan harum berbentuk corong dengan panjangnya
bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota, dan
kepala putik terbagi dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti
tandan.
6. Buah
Buah mengkudu terbentuk dari kelopak bunga yang tumbuh
menjadi buah yang berbentuk bulat lonjong. Permukaan buah seperti
terbagi dalam sel-sel poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan
berkutil. Buah yang muda berwarna hijau, menjelang masak menjadi
putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak.
Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida, berwarna
cokelat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak
mengandung air yang aromanya seperti keju busuk. Bau busuk pada buah
mengkudu tersebut timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan
asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya
mudah menguap, menjadi bersifat seperti minyak atsiri) yang berbau
tengik dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak. Diduga kedua senyawa
ini bersifat aktif sebagai antibiotik.
7. Biji
Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan
ruang udara yang tampak jelas.









9


C. Isi Zat Berkhasiat
1. Scopoletin
Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai
tambahan para ahli percaya bahwa scopoletin adalah salah satu di antara
zat-zat yang terdapat dalam buah Mengkudu yang dapat mengikat
serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia.
Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang
mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu
scopoletin juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri,
bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga
bersifat antiperadangan dan anti-alergi.
2. Zat Anti-kanker (Damnacanthal)
Beberapa penelitian terbaru tentang Mengkudu dilakukan untuk
mengetahui kandungan zat-zat antikanker (damnacanthal ). Empat
ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak
Mengkudu ketika mereka sedang mencari zat-zat yang dapat merangsang
pertumbuhan struktur normal dari selsel abnormal K-ras-NRK.
3. Xeronine dan Proxeronine
Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah Mengkudu
adalah xeronine. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam
jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan
mengatur fungsi protein di dalam sel. Xeronine ditemukan pertama kali
oleh Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia). Walaupun buah Mengkudu
hanya mengandung sedikit xeronine, tetapi mengandung bahanbahan
10

pembentuk (prekursor) xeronine, yaitu proxeronine dalam jumlah besar.
Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula,
asam amino atau asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya dengan
bobot molekul relatif besar, lebih dari 16.000. Apabila kita
mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan
meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan zat-zat
lain akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama
xeronine adalah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-
protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini penting mengingat bila
protein-protein tersebut berfungsi abnormal maka tubuh kita akan
mengalami gangguan kesehatan. Secara keseluruhan Mengkudu
merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat
budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah
Mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik
Selatan mengkonsumsi buah Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada
waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan
Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah
Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.
4. Zat Pewarna
Kulit akar tanaman Mengkudu mengandung zat pewarna (merah),
yang diberi nama morindon dan morindin.




11

D. Khasiat


1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut
Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang
kemampuan sari buah Mengkudu, diantaranya yaitu merangsang produksi
sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam
melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama
makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan efek anti-
bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat
pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya
menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal.
Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine
dan direktur medis pada D.C. General Hospital, USA melaporkan bahwa
Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang
dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

2. Menormalkan Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari
Amerika, buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu
scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah
yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu
bekerja terlalu keras untuk memompa darah sehingga tekanan darah
menjadi normal.
Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin
menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi
yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah
12

Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan
yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah
tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang
sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah
normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi).
Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University
of California (UCLA), Union College of London, Universitas of Meets di
Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini
berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.
Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD
(dari Mt. Sinai School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa
banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka
menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu dan kembali
normal bila mengonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur.

3. Melawan Tumor dan Kanker
Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan
American Association fin. Cancer Research ke-83 di San Diego,
California, tahun 1992 adalah "Aktivitas Anti-tumor Morinda citrifolia
pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus." Dalam
penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung
Carcinoma aktif (sejenis kanker).
Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan Mengkudu
mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus yang
mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105
hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan
tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih).
Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti
secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker
13

dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu.
Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat
menghambat pertumbuhan tumor.
Setahun kemudian, jurnal Cancer Letters melaporkan penemuan
zat anti kanker/damnacanthal dalam ekstrak Mengkudu yang mampu
menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengonsumsi sari buah
Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison
(D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan pembengkakan
perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan.
Selama 7 hari mengonsumsi sari Mengkudu, bengkak pada
perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap cairan perutnya
menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap.
Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu
bekerja sinergis dengan mikronutrien lain dalam menghamhat aliran
darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan
minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor
otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat
peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor.
4. Menghilangkan Rasa Sakit
Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal
dalam sejarah pengobatan tradisional sehingga tanaman ini disebut
"painkiller tree" atau "headache tree". Riset-riset ilmiah telah
membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa
sakit.
Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang
signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas
analgesik tikus-tikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan
efek analgesiknya akan semakin kuat).
14

Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme
kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr.
Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang mengatakan bahwa
xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit.
Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan
protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak,
tempat berasalnya rasa sakit. Beberapa kasus rasa sakit yang kronis
seperti sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri
sendi disembuhkan setelah mengonsumsi sari buah Mengkudu.
5. Mengatasi Peradangan dan Alergi
Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif
sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran
melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, carpal tunnel
syndrome, dan alergi dengan menggunakan scopoletin.
Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan
keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang
dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang
pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak
terasa selama mengonsumsi sari buah Mengkudu.
Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami
kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang
mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata
setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah
Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen dan bukan sebagai obat
kepada para pasiennya.



6. Mengkudu Sebagai Anti-bakteri
15

Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Pacific Science
melaporkan bahwa Mengkudu mengandung bahan anti-bakteri yang
dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung dan masalah
pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar
Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang
menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang
menyebabkan disentri.
Mengkudu bersifat anti-bakteri terhadap: Bacillus subtilis,
Escherichia coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella
montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella
dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z,
Staphylococcus aureus.
Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan
yeast molds dan jamur beserta racun yang dihasilkannya dapat
menyebabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH) meningkat.
Dengan mengonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat
diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh
sehingga meningkatkan kemampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin,
mineral dan protein.
7. Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)
Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh scopoletin adalah
dapat mengikat serotonin. Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital,
USA) scopoletin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang
terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin
diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon
melatonin.
Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah
(trombosit) manusia yang melapisi saluran pencernaan dan otak. Di
16

dalam otak, serotonin berperan sebagai neurotransmitter, penghantar
sinyal saran dan prekursor hormon melatonin.
Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan
tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa
pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual.
Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit
migrain, pusing, depresi, bahkan penyakit Alzheimer.
8. Mengatur Siklus Energi Tubuh
Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi
tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek
yang ditimbulkan antara lain; dapat menstabilkan gula darah, mengurangi
rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada
malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.
Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut
berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya
sebagai berikut, xeronine akan diserap pada tempat yang berdekatan
dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai prekursor
hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang
memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak
dan memiliki banyak energi setelah mengonsumsi sari buah Mengkudu.

Khasiat-Khasiat Tambahan
Mengkudu memiliki khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan
secara medis, namun secara empiris telah banyak orang yang mengalami
perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah mengonsumsi sari buahnya.
Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan menggunakan
Mengkudu:
Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang
lambung, muntah-muntah dan keracunan makanan.
17

Sistem pernapasan: Batuk, bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera,
demam pada bayi, sinusitis, asma.
Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung,
meningkatkan transportasi oksigen di dalam sel.
Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit,
ketombe, kurap, dan radang pada kulit, borok pada kulit, serta
masalah-masalah pada kulit lainnya.
Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk,
sariawan, sakit gigi.
Gangguan menstruasi: Sindrom pra-menstruasi, siklus haid yang tidak
teratur, nyeri pada waktu haid.
Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik
untuk mengatasi keriput akibat proses penuaan.
Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetes, hepatitis kronis, sakit
pinggul, sakit kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, gangguan
pada hormon tiroid.






E. Pengaruh terhadap Mikroorganisme
18

1. Bakter Ralstonia sp
Ekstrak buah mengkudu dapat menekan pertumbuhan bakteri
Ralstonia sp. Secara in Vitro dengan sangat nyata secara linear. Buah
mengkudu utuh (daging dan biji) lebih efektif dibandingkan dengan
bagian daging buah maupun bijinya secara terpisah. Tingkat konsentrasi
juga berpengaruh nyata yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah
mengkudu semakin tinggi pula kemampuannya untuk menekan bakteri.
2. Bakteri Vibrio harveyi
Ekstrak buah mengkudu (Morinda cirtifolia L.) memiliki pengaruh
nyata dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi secara in vitro.
Perlakuan dengan 0,50 ml ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.)
merupakan dosis optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri V.
harveyi secara in vitro karena membentuk zona hambat maksimum 5,
250, 85 mm dan daya hambat selama 48 jam waktu inkubasi.
3. Koloni Pityrosporum ovale
Kombinasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) dan
selenium secara proporsi efektif dalam menghambat pertumbuhan koloni
Pityrosporum ovale. Konsentrasi efektif kombinasi ini adalah ekstrak
buah mengkudu 1,5% dengan selenium sulfida 1% serta ekstrak buah
mengkudu 2% dengan selenium sulfida 0,75%





19

F. Budidaya
Cara Budidaya Mengkudu :
1. Pemilihan Bibit Mengkudu
Pemilihan bibit unggul harus dilakukan karena bibit unggul lebih
cepet dalam pertumbuhan, tahan penyakit dan menghasilkan buah
berkualitas. Bibit mengkudu terdiri dari tiga jenis yaitu Bibit Generatif,
Bibit Vegetatif dan Bibit Siap Tanam. Bibit Generatif diperoleh dengan
cara menyemai benih mengkudu dari indukan berkualitas. Bibit Vegetatif
didapat dari cara stek batang, diambil dari batang indukan unggul.
Sedangkan bibit siap tanam ddapat dengan cara membeli di tempat
penjualan bibit tanaman.
2. Persiapan Lahan
Bersihkan lahan dari bekas-bekas tanaman pengganggu seperti
rumput liar. Tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul.
Lakukan pengapuran dengan cara menaburkan kapur Dolomite di atas
tanah 7 14 hari sebelum dilakukan penanaman. Pengapuran bertujuan
untuk menggemburkan tanah, menambah unsur hara dan menghilangkan
zat-zat beracun dari dalam tanah. Buat lubang tanam dengan ukuran 40 x
40 x 40 cm dan jarak antar tanaman 3 x 4 meter.
3. Penanaman Bibit Mengkudu
Setelah bibit berumur tiga bulan bibit bisa dipindahkan ke lahan
pertanian. Buka plastik polibag secara hati-hati jangan sampai melukai
akar tanaman. Kurangi daun pada bbit sebanyak 1/3 untuk mengurangi
20

penguapan. Bibit ditanam tegak lurus dan ditimbun dengan tanah.
Padatkan tanah disekitar bibit dan lakukan penyiraman.
4. Perawatan Tanaman
Penyiangan dilakukan secara rutin untuk menghilangkan gulma
pengganggu tanaman. Lakukan penyulaman pada bibit yang mati setelah
tanaman berumur dua minggu. Pemupukan dilakukan dengan
memberikan pupuk organik sebanyak 50 kg/batang, dilakukan pada saat
tanaman berumur 2 bulan, 6 bulan dan satu tahun.
5. Panen
Pemanenan buah mengkudu dapat dilakukan setelah tanaman
berumur satu atau dua tahun dengan catatan pertumbuhan tanaman
tersebut lancar tanpa gangguan hama atau penyakit lain.









21

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Seiring perkembangan zaman yang begitu cepat, kini orang sering
menggunakan bahan kimia untuk mengatasi atau mengobati beberapa
penyakit. Diantaranya adalah kencing manis yaitu tingginya gula dalam
darah, penyakit darah tinggi yaitu peningkatan tekanan darah secara
kronis. Penyakit kronis seperti yangn disebutkan adalah penyakit yang
bisa menyerang siapapun. Sepengetahuan orang-orang, penyakit tersebut
hanya bisa diatasi dengan jalan operasi atau dengan mengonsumsi obat-
obat berbahan kimia yang terkadang tidak diketahui betapa bahayanya
kandungan kimia yang ada pada obat tersebut. Tapi kini para peneliti
berhasil membuktikan bahawa buah mengkudu bisa digunakan sebagai
obat tradisional untuk menyembuhkan sebuah penyakit.

B. Saran
Kita telah mengetahui banyak hal bahwa tanaman disekitar kita
menyimpan beberapa manfaat yang besar. Kita sebagai generasi penerus
bangsa yang cerdas, sebaiknya lebih sering melakukan penelitian
terhadap semua tanaman disekitar kita. Sehingga kita dapat mengatasi
penyakit dengan menggunakan bahan yang lebih alamiah.






22

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/bptpi/lengkap/IPTANA/fullteks/JilmuTer/5400_10.pdf
http://kedokteran.unsoed.ac.id/Files/Jurnal/mandala%20mei%202011/EFEKTIVITAS%20KOMBINASI
%20EKSTRAK%20BUAH%20MENGKUDU%20%28Morinda%20citrifolia%29.pdf
http://citation.itb.ac.id/pdf/JURNAL/JURNAL%20HAMA%20&%20PENYAKIT%20TUMB.TROPIKA/VOL.
4%20NO.2%20SEPTEMBER%202004/452.pdf

Anda mungkin juga menyukai