Anda di halaman 1dari 4

Nata de pina, Kenyal dan Aplikatif

Posted Aug.03, 2012 under IDE, Penelitian, Pergerakan Mahasiswa, Renungan, TEKNOLOGI
Ada yang asing dengan nata de pina?
wah, kayaknya masih banyak yang belum kenal sama produk berbahan nanas ini. Tapi kalau nata de
coco udah pada tahu kan dan pernah nyobain juga? Kenyal, enak, dan menyegarkan.Nah, intinya
bentuknya kayak produk fermentasi dari sari kelapa tsb.
Pengen tau cara pembuatan nata de pina?
Beneran? Check it out!!!
Bakteri sangat berperan penting dalam pembuatan nata dari media sari nanas ini. Tahukah kamu?
gak cuma dari buahnya aja yang bisa kita manfaatkan sebagai media pertumbuhan bakteri, bonggol
dan kulitnya pun bisa.

Ada beberapa komponen yag terkandung dalam kulit nanas, di antaranya air, protein, karbohidrat,
serat kasar, dan gula reduksi. Karbohidrat dan gula reduksi lah yang akan diubah oleh
bakteri Acetobacter xylinum menjadi selulosa bakteri (nata de pina).

Tentunya kulit nanas yang terkadang dibuang percuma oleh banyak orang, kita kumpulkan dab
dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu dihancurkan untuk memperoleh filtratnya.

Nah ini filtrat nanas yang telah disaring juga. Pemanasan ini salah satu tujuannya untuk membunuh
kontaminan-kontaminan yang dapat mengganggu proses fermentasi. Setelah pemanasan,
penambahan sumber karbon yaitu sukrosa atau gula pasir sebanyak 7.5% dan sumber nitrogen yaitu
amonium sulfat sebanyak 0.5%. Sumber C dan N ini sebagai makanan untuk pertumbuhan A.
xylinum. Setelah itu pengontrolan pH dan suhu dilakukan. Suhu optimal 28-32 oC dan pH 4-5. Jika
pH masih di atas kisaran itu, perlu ditambahkan beberapa tetes asam asetat glasial atau asam asetat
pekat sehingga akan diperoleh kondisi yag optimum.
Media tersebut siap dituangkan di dalam tempat inokulasi dan didiamkan selama 1 hari.

Baru bisa kita tuangkan bakterinya sebanyak 10%. Fermentasi kurang lebih 15 hari. Bisa lebih cepat
juga, 5-10 hari.


Tuh kan nata yang udah jadi berbentuk lembaran dan elastis.
Pencucian, perebusan, perendaman dalam basa, dan perendaman dalam asam dilakukan berurutan
untuk memurnikan nata dari bakteri kontaminan.
Tahap selanjutnya tinggal diolah sesuai keinginan. Bisa dibuat hidangan es campur, makanan
penutup, atau bisa juga dibuat produk yang lebih aplikatif lagi. Membran contohnya atau bahkan
berpotensi untuk dibuat menjadi plastik biodegradabel. Tentunya dengan pengolahan lebih lanjut.
Bahkan di Jepang, nata de coco bisa dijadikan LCD. Keren kan, siapa tau nata de pina pun bisa atau
dijadikan produk yang lebih canggih. Bahan dasar murahan menjelma menjadi produk
menakjubkan.
Memang sih nata de pina masih jarang ditemukan dipasaran. Mungkin salah satu faktor terdapat
kesulitan dalam membentuk natanya dibandingkan nata de coco. Terkadang hasil dari nata nya
sering terkontaminasi mikroba lain. Patut diperhatikan bakteri yang digunakan mesti segar, kondisi
pH dan suhu yang optimum, tempat inokulasi yang bersih, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai