Seorang mahasiswa usia 22 tahun datang ke dokter gigi di
sebuah Rumah Sakit ST dengan keluhannya bengkak dan sakit di gigi geraham terakhir Oleh dokter gigi karena masih sakit pasien tersebut di berikan terapi dengan harapan setelah obat habis, pasien kembali ke dokter gigi RS ST utuk dilakukan pencabutan. Sewaktu dilakukan pencabutan drg mengalami kesulitan yang mengakibatkan akar gigi patah sehingga masih ada sisa akar yang tertinggal tanpa memberitahukan kepada pasien.
Skenario perhatian . perhatian
Dokter gigi : Pihak yang mempunyai keahlian di bidang kedokteran/kedokteran gigi yang merupakan lulusan pendidikan kedokteran gigi di dalam maupun luar negri yang diakui oleh pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. RS ST : Rumah Sakit Swasta Terapi : Remediasi masalah kesehatan biasanya mengikuti diagnosa Pasien : Orang yang mengkonsultasikan masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi Terminologi
1. Pasien tersebut datang dengan keluhan giginya bengkak dan sakit pada gigi geraham terakhir? 2. Dokter mengalami kesulitan saat pencabutan mengakibatkan akar gigi patah dan merahasiakan tentang akar gigi yang patah tersebut kepada pasien? Masalah
1. Pasien tersebut datang dengan keluhan giginya bengkak dan sakit pada gigi geraham terakhir?
Bisa jadi pasien tersebut mengalami peradangan pada giginya yang mengakibatkan adanya rasa sakit dan bengkak pada gigi tersebut dan tidak bisa dilakukan perawatan selama masih kondisi dalam kondis sakit dan bengkak dan harus di tungggu sampai kondisinya kembali normal. Hal yang dilakukan dokter sudah benar dengan memberikan terapi dengan harapan setelah obat terapi habis kondisi pasien kembali normal dan baru bisa dilakukan penangan yang lebih lanjut.
Analisa Masalah
2. Dokter mengalami kesulitan saat pencabutan mengakibatkan akar gigi patah dan merahasiakan tentang akar gigi yang patah tersebut kepada pasien?
Di dalam hal ini dokter gigi melanggar kewajiban umum dokter terhadap pasien. Dalam pasal 7C kode etik kedokteran Indonesai dijelaskan bahwa seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak sejawatnya,dan hak tenaga kesehatan lainnya harus menjaga kepercayaan pasien . Dalam hal ini tindakkan dokter salah dalam merahasiakan tindakkan yang dilakukan karana melangggar hak-hak pasien.
Analisa Masalah
Skema RS ST (Rumah Sakit Swasta) PASIEN DOKTER GIGI MENGUNJUNGI KELUHAN SAKIT (BENGKAK DAN SAKIT GIGI DI GERAHAM TERAKHIR) TERAPI DENGAN OBAT PENCABUTAN AKAR GIGI PATAH SISA AKAR TERTINGGAL DOKTER TIDAK MEMBERITAHUKAN TERHADAP PASIEN
Hal yang sudah dilakukan dokter sudah benar dimana dia memberikan terapi pada saat keadaan pasien tesebut sakit dan bengkak dengan memberikan obat dengan harapan setelah sembuh baru bisa dilakuakan tindakkan pencabutan Hal yang salah dilakukan dokter tersebut adalah dimana dokter dalam melakukan tindakkan pencabutan mengalami kesulitan dan mengakibatkan akar gigi patah sehingga masih ada akar gigi yang tertinggal tanpa memberitahukan kepada pasien Learning Objective
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang : 1. Kode etik kedokteran gigi 2. Kewajiban dan hak-hak dokter
Learning Objective
Hubungan Dokter - Pasien Priestly Model (paternalistik) = Dokter dominan Collegial Model (partnership) = Dokter dan pasien adalah mitra
Engineering Model = Pasien yang dominan
PASIEN DOKTER Informasi Negoisasi Sumber buku Dr. Djaja Surya Atmadja-FK UI
6 Sifat Dasar yang Harus di Tunjukkan Oleh Dokter 1. Ketuhanan 2. Kemurnian niat 3. Keluhuran budi 4. Kerendahan hati 5. Kesungguhan kerja 6. Integritas ilmiah dan sosial
Hal yang diharapkan oleh pasien tersebut adalah kesehatan. . Kesehatan itu sendiri meliputi kesehatan badan, rohani dan sosial, dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, kelemahan. Kesehatan suatu perikehidupan taraf tertentu dalam masyarakat . Perikehidupan itu harus sedemikian rupa, sehingga setiap warga masyarakat mempunyai kemampuan yang cukup untuk : 1. memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri; 2. memelihara dan memajukan kehidupan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkan bekerja, beristirahatlah dan menikmati hiburan pada waktunya. (Periksa. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok- pokok Kesehatan Nasional).
Selanjutnya dalam UU Nomor 23 Tahun 1993, sebagai pengganti UU Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan Nasional, kesehatan ialah keadaan sejahtera dari badan , jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis (Pasal 1 angka 1). Dalam Pasal 10 UU Nomor 23 Tahun 1993 , ditentukan bahwa Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (prefentif), penyembuhan penyakit(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitative), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
Syarat Utama Hubungan Dokter - Pasien Membangun rasa saling percaya Memahami hak dan kewajiban masing- masing
1. Kewajiban Dokter Kewajiban dokter dapat dibedakan dalam tiga kelompok,yaitu(periksa .Fred Ameln,1991:56-57). a. Kewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan kesehatan(health care) b. Kewajiban yang berhubungan dengan hak pasien, meliputi: Hak atas informasi Hak memberikan persetujuan Hak memilih dokter Hak memilih sarana kesehatan(RS) Hak atas rahasia kedokteran Hak menolak pengobatan /perawatan Kewajiban dan Hak Dokter
Hak menolak suatu tindakan medis tertentu Hak untuk menghentikan pengobatan Hak atas second opinion(pendapat kedua) Hak melihat rekam medis
c. Kewajiban yang berhubungan dengan standar profesi kedokteran dan kewajiban yang timbul dari standar profesi kedokteran.
2. Hak Dokter Hak dokter meliputi antara lain ,sebagai berikut:(periksa.Fred Ameln,1991:64-66) Hak untuk bekerja menurut standarmedik; Hak menolak pelaksanaan tindakan medik,karena secara profesional tidak dapat dipertanggungjawabkannya Hak melakukan tindakan medik yang menurut suara hatinya tidak baik Hak mengakhiri hubungan dengan pasien
Hak atas privacy dokter Hak atas informasi pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap dokter; Hak atas balas jasa Hak atas pemberian penjelasan yang lengkap oleh pasien tentang penyakitnya Hak membela diri Hak memilih pasien Hak menolak memberi keterangan tantang pasien di pengadilan.
1. Hak Pasien Menurut H.j.j. Leenen,hak pasien yang bersifat umum dapat dirinci sebagai berikut:(Periksa Prasetyo Hadi Purwandoko dan Suranto,1991:66-67) Hak atas perawatan dan pengurusan perawatan Hak menolak cara perawatan tertentu Hak untuk memilih tenaga kesehatan dan rumah sakit Hak atas informasi Hak menolak cara perawatan tanpa ijin Hak atas rasa aman dan tidak diganggu (privacy) Hak atas pembatasan terhadap pengaturan kebebasan perawatan Hak untuk mengakhiri perjanjian perawatan.
Hak dan Kewajiban Pasien
Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien. 1. Mendapatkan informasi yang lengkap. 2. Meminta pendapat dr/drg lain. 3. Mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan. 4. Menolak tindakan medis. 5. Mendapatkan isi rekam medis.
Di dalam Pasal 7C Kode Etik Kedokteran Indonesia Kewajiban Dokter Terhadap Pasien
1. Pasien tidak mendapatkan informasi yang lengkap atas tindakan yang dilakukan oleh dokter tersebut dimana mengakibatkan patah dan tertinggalnya akar gigi. 2. Apabila tindakkan yang dilakukan oleh dokter tersebut dirahasiakan saja maka pasien dapat meminta pendapat ke dokter lain untuk melakukan perawatan. Dari dokter lain tersebut di dapatkan informasi bahwa dokter yang pertama mengakibatkan akat gigi patah dan dibiarkan tetap di RM. Pasien dapat mengadukan pelanggaran yang dilakukan dokter tersebut kepada
Hal yang Dirasakan Pasien (dari pasal 7C)
Apabila hal itu tetap dilakukan maka bisa jadi sang dokter akan terkena tuntutan pidana meliputi: KELALAIAN : 359-361 KUHP KETERANGAN PALSU : 267-268 KUHP ABORSI ILEGAL : 347-349 KUHP PENIPUAN : 382 BIS KUHP PERPAJAKAN : 209, 372 KUHP EUTHANASIA : 344 KUHP PENYERANGAN SEKS : 284-294 KUHP
Tuntutan Perdata PS 1365 KUH PERDATA : Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantinya PS 1366 KUH PERDATA : Juga akibat kelalaian PS 1367 KUH PERDATA : Juga respondeat superior Ps 55 UU KESEHATAN : Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan
Pravelensi kebersihan mulut berdasarkan derajat kebersihan mulut ringan,sedang, buruk Hasilnya = Prevalensi = Jumlah orang yang menderita penyakit Jumlah orang pada populasi
3/158= 0.0189
Hasilnya Prevelensi : Jumlah orang yang menderita penyakit Jumlah orang pada populasi