Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Gangren Pulpa Adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati sebagai sistem pertahanan
pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi
semakin banyak dan menempati sebagian besar ruang pulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut
akan mati dan menjadi antigen sel-sel sebagian besar pulpa yang masih hidup. Proses terjadinya
gangrene pulpa diawali oleh proses karies. Karies dentis adalah suatu penghancuran struktur gigi
(email, dentin dan cementum) oleh aktivitas sel jasad renik (mikro-organisme) dalam dental
plak. Jadi proses karies hanya dapat terbentuk apabila terdapat 4 faktor yang saling tumpang
tindih. Adapun faktor-faktor tersebut adalah bakteri, karbohidrat makanan, kerentanan
permukaan gigi serta waktu. Perjalanan gangrene pulpa dimulai dengan adanya karies yang
mengenai email (karies superfisialis), dimana terdapat lubang dangkal, tidak lebih dari 1mm.
selanjutnya proses berlanjut menjadi karies pada dentin (karies media) yang disertai dengan rasa
nyeri yang spontan pada saat pulpa terangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan
segera hilang jika rangsangan dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies
pada pulpa yang didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm. pada
pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pempuluh limfe,
sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies berlanjut dan mencapai bagian yang
lebih dalam (karies profunda). Maka akan menyebabkan terjadinya gangrene pulpa yang
ditandai dengan perubahan warna gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, dan pada
lubang perforasi tersebut tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan dari toksin kuman.
Berikut ini akan dipaparkan sebuah laporan kasus mengenai gangren pulpa yang dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri pada karies gigi, yang dirawat di RSUD Kanjuruhan.
BAB II
STATUS PASIEN

2.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Mayeroh
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Karang suko Pagelaran
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal Periksa : 21 Desember 2010
Konsul dari : - Menderita : -

2.2 ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Gigi berlubang sebelah kanan bawah, terasa ngilu saat dibuat makan
lubang sudah lama sekitar 7 bulan pasien menginginkan cabut gigi.
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Linu saat dibuat makan (+), bengkak (-), Panas (-)
3. Riwayat Perawatan
Gigi : Pasien pernah cabut gigi di puskesmas
Jar.lunak rongga mulut dan sekitarnya : Pasien tidak pernah memeriksakan.
1. Riwayat Kesehatan :
- Kelainan darah : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Kelainan endokrin : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Kelainan Jantung : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Gangguan nutrisi : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Kelainan kulit/kelamin : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Gangguan pencernaan : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Kelainan Imunologi : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Gangguan respiratori : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Gangguan TMJ : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Tekanan darah : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Diabetes Melitus : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Lain-lain : -
1. Obat-obatan yang telah/sedang dijalani : saat ini pasien tidak melaksanakan pengobatan
lain.
2. Keadaan sosial/kebiasaan : cukup,
3. Riwayat Keluarga :
- Kelainan darah : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Kelainan endokrin : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Diabetes melitus : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Kelainan jantung : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Kelainan syaraf : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- Alergi : Pasien mengaku tidak ada kelainan
- lain-lain : -

2.3 PEMERIKSAAN FISIK
1. Ekstra Oral
- Muka : simetris
- Pipi kiri : tampak normal
- Pipi kanan : tampak normal
- Bibir atas : tampak normal
- Bibir bawah : tampak normal
- Sudut mulut : tampak normal
- Kelenjar submandibularis kiri : tidak teraba
- Kelenjar submandibularis kanan : tidak teraba
- Kelenjar submental : tidak teraba
- Kelenjar leher : tidak teraba
- Kelenjar sublingualis : tidak teraba
- Kelenjar parotis kanan : tidak teraba
- Kelenjar parotis kiri : tidak teraba


1. Intra Oral
- Mukosa labial atas : tampak normal
- Mukosa labial bawah : tampak normal
- Mukosa pipi kiri : tampak normal
- Mukosa pipi kanan : tampak normal
- Bukal fold atas : tampak normal
- Bukal fold bawah : tampak normal
- Labial fold atas : tampak normal
- Labial fold bawah : tampak normal
- Gingival rahang atas : tampak hiperemis
- Gingival rahang bawah : tampak hiperemis
- Lidah : tampak bercak putih
- Dasar mulut : tampak normal
- Palatum : tampak normal
- Tonsil : tampak normal
- Pharynx : tampak normal

2.4 DIAGNOSIS KERJA
Gangren Pulpa 8
Karies 7

2.5 RENCANA PERAWATAN
Pro Ekstraksi 8

1. Pengobatan
- Tab. Amoxicilin 500mg 3 x1
- Tab. Asam mefenamat 500mg 3 x 1

2. Pemeriksaan Penunjang :
Lab.Rontgenologi mulut/ Radiologi : -
Lab.Patologi anatomi : -
Sitologi : -
Biopsi : -
Lab.Mikrobiologi : -
Bakteriologi : -
Jamur : -
Lab.Patologi Klinik : -

3. Rujukan :
Poli Penyakit Dalam : -
Poli THT : -
Poli Kulit & Kelamin : -
Poli Syaraf : -
VI. DIAGNOSE AKHIR :
Gangren Pulpa 8
Karies 7

BAB III
TELAAH KASUS

3.1 DEFINISI
Gangren Pulpa Adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati sebagai sistem pertahanan
pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi
semakin banyak dan menempati sebagian besar ruang pulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut
akan mati dan menjadi antigen sel-sel sebagian besar pulpa yang masih hidup. Proses terjadinya
gangrene pulpa diawali oleh proses karies. Karies dentis adalah suatu penghancuran struktur gigi
(email, dentin dan cementum) oleh aktivitas sel jasad renik (mikro-organisme) dalam dental
plak. Jadi proses karies hanya dapat terbentuk apabila terdapat 4 faktor yang saling tumpang
tindih. Adapun faktor-faktor tersebut adalah bakteri, karbohidrat makanan, kerentanan
permukaan gigi serta waktu. Perjalanan gangrene pulpa dimulai dengan adanya karies yang
mengenai email (karies superfisialis), dimana terdapat lubang dangkal, tidak lebih dari 1mm.
selanjutnya proses berlanjut menjadi karies pada dentin (karies media) yang disertai dengan rasa
nyeri yang spontan pada saat pulpa terangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan
segera hilang jika rangsangan dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies
pada pulpa yang didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm. pada
pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pempuluh limfe,
sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies berlanjut dan mencapai bagian yang
lebih dalam (karies profunda). Maka akan menyebabkan terjadinya gangrene pulpa yang
ditandai dengan perubahan warna gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, dan pada
lubang perforasi tersebut tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan dari toksin kuman.

3.2 ETIOLOGI
Etiologi dari gangren pulpa pada dasarnya dimulai oleh terjadinya karies, sedangkan karies gigi
disebabkan oleh 4 faktor/komponen yang saling berinteraksi yaitu:
a) Komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi : Komposisi gigi, morphologi gigi,
posisi gigi, Ph Saliva, Kuantitas saliva, kekentalan saliva
b) Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam
melalui peragian yaitu ; Streptococcus, Laktobasillus, staphilococus
c) Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat
misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam
d) Komponen waktu

3.3 PATOGENESIS

Bagan Patifisiologi terjadinya gangrene pulpa
Bakteri + karbihidrat makanan + Kerentanan permukaan gigi + waktu
(Saling tumpang tindih)
Karies superfisialis
Karies Media
Karies Profunda
Radang pada pulpa (Pulpitis)
Pembusukan jaringan pulpa
(ditemukan gas-gas indol, skatol, putresin)
Bau Mulut
Keluar Gas H2S, NH3
Gigi non vital
(Gangren pulpa)

3.5 MANIFESTASI KLINIS

Gejala yang didapat dari pulpa yang gangrene bisa terjadi tanpa keluhan sakit, dalam keadaan
demikian terjadi perubahan warna gigi, dimana gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-
abuan Pada gangrene pulpa dapat disebut juga gigi non vital dimana pada gigi tersebut sudah
tidak memberikan reaksi pada cavity test (tes dengan panas atau dingin) dan pada lubang
perforasi tercium bau busuk, gigi tersebut baru akan memberikan rasa sakit apabila penderita
minum atau makan benda yang panas yang menyebabkan pemuaian gas dalam rongga pulpa
tersebut yang menekan ujung saraf akar gigi sebelahnya yang masih vital.

3.6 DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extra oral dan intra oral).
Berdasarkan pemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan :
Karies profunda (+)
Pemeriksaan sonde (-)
Dengan menggunakan sonde mulut, lalu ditusukkan beberapa kali kedalam karies,
hasilnya (-). Pasien tidak merasakan sakit
Pemeriksaan perkusi (-) Dengan menggunakan ujung sonde mulut yang bulat, diketuk-
ketuk kedalam gigi yang sakit, hasilnya (-). pasien tidak merasakan sakit
Pemeriksaan penciuman
Dengan menggunakan pinset, ambil kapas lalu sentuhkan pada gigi yang sakit kemudian cium
kapasnya, hasilnya (+) akan tercium bau busuk dari mulut pasien
Pemeriksaan foto rontgen
Terlihat suatu karies yang besar dan dalam, dan terlihat juga rongga pulpa yang telah terbuka
dan jaringan periodontium memperlihatkan penebalan.

3.7 KOMPLIKASI
Periodontitis merupakan komplikasi dari karies profunda non vitalis atau gangrene pulpa,
dimana pada pemeriksaan klinis ditemukan gigi non vital, sondase (-), dan perkusi (+).
Gangren pulpa Periodontitis
Pemeriksaan sonde (-)
Pemeriksaan perkusi (-)
Reaksi panas/dingin (-)
Pemeriksaan sonde (-)
Pemeriksaan perkusi (+)
Pemeriksaan panas/dingin (-)

Untuk menentukan apakah pulpa masih dapat disela

Anda mungkin juga menyukai