Anda di halaman 1dari 11

KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH REMAJA DI WILAYAH HUKUM

POLTABES PALEMBANG

Kasus Penyalahgunaan Narkoba oleh Remaja di Wilayah Hukum Poltabes Palembang
Berdasarkan keterangan Kapolda Sumsel bahwa tingginya jumlah remaja dan
mahasiswa yang menggunakan narkoba justru karena aparat kepolisian di Sumsel
aktif melakukan penangkapan. Akibat banyaknya tersangka narkoba yang ditangkap
menyebabkan jumlah pemakai narkoba di Sumsel tinggi. Setiap dilakukan
penangkapan selalu dilaporkan. Semakin intensif penangkapan, semakin berdampak
pada tingginya angka pemakai narkoba. Berdasarkan hal ini maka penulis mencoba
mengangkat kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dengan
contoh kasus diambil dari wilayah hukum Poltabes Palembang. Adapun kasus
kenakalan remaja tergambar dari adanya puluhan remaja digelandang ke kantor
polisi, karena diduga terlibat peredaran narkoba. Diantara remaja yang ditangkap,
sebagian diduga juga berprofesi sebagai penjaja seks. Puluhan remaja tanggung ini,
diciduk aparat kepolisian Polsekta Gandus Palembang. Mereka dijaring Operasi
Sapugajah. Seperti dilaporkan sejumlah warga, mereka terlibat peredaran narkoba
dan senjata tajam. Penangkapan dilakukan petugas di sebuah kawasan Gandus, yang
disinyalir sering dijadikan mereka sebagai sarang transaksi narkoba. Selain remaja
pria, turut dijaring pula sejumlah remaja wanita yang masih ABG. Mereka diduga
bekerja sebagai penjaja seks komersil.
Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka tidak memiliki kartu identitas yang jelas.
Untuk itu, langsung diamankan ke Mapolsekta Gandus Palembang. Saat ditangkap,
kebanyakan mereka sedang dalam kondisi mabuk minuman keras dan ekstasi.
Sementara remaja wanita mayoritas para gadis dibawah umur, akan diamankan dan
orang tuanya akan dipanggil. Kapolsekta Gandus yang memimpin langsung operasi
menegaskan, akan terus meningkatkan penertiban terhadap para remaja tersebut,
mengingat bahaya narkoba dan prostitusi dibawah umur, sangat rentan dikalangan
generasi muda di wilayah hukum Poltabes Palembang.


KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH PILOT LION AIR






VIVAnews - Pilot Lion Air berinisial SS dibekuk usai pesta shabu di hotel Garden
Palace, Surabaya, Jawa Timur, pagi tadi sekitar pukul 03.30 WIB. Dalam
penggerebekan itu, pilot berinisial SS tidak sendiri. Ada tiga pilot lain yang sedang
bersama SS.

"Telah dilakukan pemeriksaan kepada tiga pilot lain," kata Direktur Penindakan dan
Pengejaran Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigadir Jenderal Polisi Benny
Mamoto, dalam pesan singkat kepada VIVAnews.com, Sabtu, 4 Februari 2012.

Menurut Benny, SS dan tiga pilot lain itu sedang asyik bermain kartu di kamar
nomor 2109. BNN pun langsung melakukan tes urine kepada keempatnya. Hasilnya,
hanya pilot SS terbukti positif menggunakan sabu.

"Hasil tes urine tiga pilot lainnya negatif. Saat ini, tersangka SS sudah dibawa ke
Jakarta," kata Benny. Tiga pilot lainnya tidak ditetapkan sebagai tersangka.

SS sudah terbukti menggunakan shabu sebelum menerbangkan pesawat. Rupanya,
sekitar tiga jam usai menggunakan shabu pilot SS akan menerbangkan pesawat dari
Bandara Juanda, Surabaya.

"Rencananya SS akan terbang jam 06.00 tujuan Surabaya-Ujung Pandang-
Balikpapan-Surabaya," ujar Benny.

Ini bukan pertama kalinya pilot Lion Air dibekuk karena menggunakan shabu. Pilot
Lion Air lain berinisial HA ditangkap BNN di Makassar, Sulawesi Selatan pada
Selasa malam 10 Januari 2012. HA dibekuk saat penggerebekan di Hotel Grand
Clarion, Makassar. Saat itu, HA sedang asyik di ruangan karaoke.

Saat ini, belum ada pihak Lion Air yang bisa dikonfirmasi atas peristiwa ini. Telepon
selular Direktur Umum Lion Air Edward Sirait masih tidak aktif. Sementara,
Direktur Produksi Lion Air Ertata Lananggalih menolak menanggapi. (hp)


KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH ANGGOTA POLDA METRO JAYA
BRIPTU SAHALA SIMBOLON

JAKARTA- Seorang anggotal Polda Metro Jaya, Briptu Sahala Simbolon, yang
diduga menjadi pengedar narkoba ditangkap. Ini menambah daftar polisi yang
terlibat narkoba.
Briptu Simbolon ditangkap di kawasan Jl Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa
(13/3/2012) sore. Dalam penangkapan tersebut sempat terjadi keributan karena
dia mengaku anggota kepolisian.
Setelah diselidiki ternyata polisi membenarkan bila target yang diamankan
tersebut merupakan anggota Polri yang bertugas di salah satuan kerja di Polda
Metro Jaya (PMJ). Sebelumnya Simbolon bertugas di Resmob PMJ.
AKP Heru Budhi Sutrisno, Iptu R, dan Briptu Simbolon merupakan oknum Polri yang
terungkap terlibat dalam kepemilikan dan peredaran narkoba sepekan terakhir.
Sebelumnya, Wakil Direktur (Wadir) Reserse Narkoba Kepolisian Daerah (Polda)
Sumatera Utara (Sumut), AKBP Apriyanto Basuki Rahmat dicopot dari jabatannya
karena diduga terlibat narkoba.









KASUS PENCURIAN MOTOR JUPITER






Kasus Curanmor atau pencurian sepeda motor terjadi pada malam Selasa tepatnya
jam 08:00 ( perkiraan saya ). Honda Yupiter milik saya sore sekitar jam 17:30
dicuci oleh seorang santri. Setelah dicuci langsung diletakkan di teras rumah.
Karena tidak menyangka bahwa akan terjadi kejahatan maka sepeda saya biarkan
dengan kunci ada di jok sepeda. Sekitar jam 20:45 ( setelah santri mengaji quran
kepada saya ), anak saya yang palig kecil menangis minta jajan ke toko. Karena
siangnya sudah banyak belanja akhirnya tidak saya berikan. Saya suruh saja untuk
makan malam. Tapi anak saya tetap menangis merengek rengek minta jajan. Saya
tetap bertahan bahkan sempat saya tegur agak keras. Lalu saya shalat isya
berjemaah dengan istri saya. Setelah shalat isya lalu saya makan malam ( maka
bakso waktu itu ). Entah kenapa bakso yang panas itu diletakkan di piring, piring
langsung pecah. Saya langsung punya firasat nggak enak? Waktu itu saya ingat
orang tua ( ibu saya ) di Mekkah Arab Saudi. Sekitar jam 21:45 saya mau keluar
untuk menjaga toko di seberang jalan sambil membawa anak saya yang memang
sejak tadi minta jajan. Ketika saya membuka pintu dan menoleh ke kanan, sepeda
motor tidak ada. Sedikit terkejut saya tanya pada istri, Ding ( sebutan adik di
Banjar ), mana sepedanya. Ada di situ ba ( istri panggil saya aba ), jawab istri saya.
Mana nggak ada , kata saya. Akhirnya kami sadar bahwa sepeda motor telah raib.
Saya tanya ke santri-santri mereka nggak tahu. Karena pas kejadian santri sedang
shalat berjemaah.









KASUS PENCURIAN TAS DI MARINA BAY SANDS ( MBS )






Kasus pencurian yang pertama kali di Marina Bay Sands (MBS) sejak pertama kali
dibuka minggu lalu terjadi. Pencuri diadili hari Senin (3 Mei 2010).
Penata rambut asal Malaysia, Tey Chin Wei, berusia 18 tahun, menjadi tersangka
pencuri tas Ms. Yan Hwee Leng yang berisi uang tunai S$600, koin kasino MBS
seharga S$600 dan sebuah iPhone seharga S$1200. Kejadian berlangsung sekitar
pukul 2.15 dini hari pada hari Minggu.
Jika terbukti mencuri, tersangka akan terkena hukuman penjara maksimum 3 tahun
atau didenda atau keduanya.
Tey yang mencoba mencari pertolongan pengacara saat ini dibebaskan dengan
jaminan S$10,000. Paspornya saat ini ditahan.













KASUS HOMOSEKSUAL MUJIANTO ALIAS MENTHOK ALIAS GENTHONG







KEDIRI - Masih ingat kasus Very Idam Heryansyah alias Ryan? pelaku kelainan
orientasi seksual yang telah membunuh banyak orang? Kasus serupa, kini terjadi di
Kediri, Jawa Timur.
Seperti diberitakan detik.com, polisi, kini sedang mengembangkan keterangan
Mujianto alias Menthok alias Genthong (24) yang mengaku telah membunuh 15
pasangan seksnya. Polisi juga tengah memeriksa kejiwaan pelaku asal Desa
Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kediri itu, segera dicek.
"Kalau soal kelainan jiwa, masih perlu kita cek. Tapi jelas dia mengalami disorientasi
seksual," kata Kapolres Nganjuk AKBP Anggoro Sukartono kepada detikcom, Rabu
(15/2/2012).
Menurut Anggoro, pembunuhan berantai tersebut dilatarbelakangi asmara. Pelaku
cemburu kepada pasangan homonya berinisial J yang diketahui berhubungan dengan
orang lain. Orang-orang yang berhubungan dengan J dibunuh satu persatu setelah
diajak berhubungan seks.
Kasus kesadisan pasangan kelainan orientasi seksual seperti ini bukan hal baru.
Sebelumnya, tahun 2008, Ryan yang kemudian dijuluki jagal asal Jombang
diketahui telah membunuh 11 orang. Ryan kini berada di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Cirebon, Jawa Barat, dengan vonis hukuman mati.






KASUS HOMOSEKSUAL VERRY IDHAM HENYAKSYAH ( RYAN )







KASUS mutilasi dan pembunuhan berantai yang diduga dilakukan Ryan menggegerkan
publik. Tak sedikit media membahas kasus pembunuhan dan mengenal lebih jauh sosok
pemilik nama asli Verry Idham Henyaksyah itu. Tak tanggung-tanggung, sejauh ini sudah
ditemukan sepuluh korban pembunuhan.
Perbuatan Ryan dilakoni sejak tahun 2007. Mengapa Ryan kejam membunuh Heri? Ia
mengaku menghilangkan nyawa korban lantaran cemburu. Heri diakui menyukai pacar
sesama jenisnya bernama Novel. "Dia mau pakai pacar saya dan mau bayar mahal pacar
saya," kata pemuda berusia 30 tahun itu. Akibat perbuatan ini Ryan terancam hukuman
mati.
Dari kasus ini terungkap adanya hubungan sejenis Ryan dan korbannya. Mutilasi yang
dilakukan Ryan memunculkan teka-teki. Para gay yang cemburu kerap berbuat sadis di
akhirnya? Beberapa pasangan gay mengaku sering bertengkar. Jupiter Fortussimo misalnya.
Pria yang pernah menderita homoseksual ini pernah mendapat perlakuan kasar dari
pasangannya. Hidung Jupiter pernah dipukul sampai dioperasi.











KASUS PEDOFILIA BULE AUSTRALIA GRANFELD PHILIP ROBERT ALIAS
PHILIP







KabarIndonesia - Bule Australia yang sudah kakek-kakek, Granfeld Philip Robert
alias Philip, telah membuat geger masyarakat Buleleng, Bali, karena ulahnya yang
diduga melakukan pencabulan kepada empat remaja pria dengan pancingan uang
puluhan ribu rupiah.

Siapa sebenarnya Philip? Beralamat di Jalan Tasbih, Gang Buntu, Kelurahan
Kaliuntu, Singaraja, Bali, akhir-akhir ini tampak sangat sepi apalagi semenjak Philip
sudah ditangkap aparat kepolisian setempat. Philip diduga telah berani melakukan
pencabulan (PEDOFILIA) terhadap ABG pria yang masih duduk di bangku sekolah
SMP dan SMA. Dengan modalnya berupa uang yang mungkin sudah disiapkan lebih
awal, maka dengan mudah memperdaya para korbannya yang rata-rata masih muda
dan dalam status pelajar SMP dan SMA. Dengan bermodal uang itulah Philip mampu
memperdaya korbannya.

Bagaimana latar belakang Philip? Beberapa teman dekatnya menuturkan kepada
wartawan yang mewawancarainya, bahwa Philip dulunya bekerja sebagai akunting.
Sejak pensiun dari sebuah perusahaan di Brisbane, Philip kemudian datang ke
Indonesia dan tinggal di Singaraja, Bali sejak 10 tahun lalu. Selama berada di Bali
Philip sama sekali tidak melakukan apa-apa. Dia betul-betul ingin menikmati hari
tuanya dengan sangat santai tanpa melakukan aktivitas. Dia hidup dengan uang
pensiunannya itu, ujar lelaki yang sudah kenal dengan sang pedofilia itu.

Dengan uang pensiunannya itu pula Philip dengan leluasa pula dapat menikmati hidup
serta memenuhi semua keinginannya, termasuk hasrat seks menyimpang yang dia
miliki, dan mungkin juga kelainan seks itu sudah lama menjangkitinya hingga dia
harus menularkannya ke Indonesia. Diduga dia sengaja membujang karna mengidap
kelainan seks itu hingga usia sudah kepala enam. Hingga akhirnya baru seminggu lalu
pengidap seks nyelenehnya terungkap.
KASUS PEDOFILIA PRESIDEN PERSATUAN ATLETIK AMATIR (AMATEUR
ATHLETIC UNION /AAU) ROBERT DODD






ORLANDO, KOMPAS.com- Dunia olahraga di Amerika Serikat (AS) terguncang
oleh kasus pedofilia setelah dua orang mantan atlet basket putra membuka kasus
pelecehan seksual yang mereka alami kepada stasiun televisi ESPN, Jumat
(9/12/2011).
Tertuduh dalam kasus pedofilia tersebut adalah presiden Persatuan Atletik Amatir
(Amateur Athletic Union /AAU) Robert Dodd. AAU adalah lembaga sosial yang
menangani program pembinaan olahraga untuk atlet amatir dan remaja di seluruh
AS.
Salah satu korban yang berani buka mulut adalah Ralph West (43), seorang mantan
atlet basket. Menurut Ralph, pelecehan seksual yang dilakukan Robert Dodd terjadi
tahun 1984 saat Ralph berusia 16 tahun. Ralph mengatakan, Robert telah
menyerang dirinya. Robert Dodd juga dituduh melakukan pelecehan seksual kepada
teman Ralph West yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Menurut para korban, pada November 2011 mereka telah menghubungi Robert
Dodd melalui telepon agar pria yang kini berusia 63 tahun itu meminta maaf atas
perbuatannya. Dodd mau mengakui perbuatannya dan telah meminta maaf kepada
para korban. Kedua korban sepakat tidak melanjutkan masalah itu ke ranah hukum.
Menurut pejabat sementara presiden AAU, Louis Stout, pihaknya sangat serius
menanggapi tuduhan yang dilancarkan dua mantan pemain basket tersebut. "AAU
telah membentuk tim independen untuk menyelidiki kasus tersebut bekerjasama
dengan aparat keamanan," kata Louis Stout.





KASUS KUMPUL KEBO DELAPAN REMAJA WARGA ULAKKARANG





Delapan Remaja Diduga Kumpul Kebo
WARGA ULAKKARANG GERAH PADA AKTIVITAS DI RUMAH KOS
PADANG, HALUAN Aktivitas menjurus maksiat, hingga maksiat itu sendiri makin
kerap terungkap. Pelakunya, makin berani seperti yang digerebek warga di Jalan
Buton, Ulakkarang, Kecamatan Padang Utara, Jumat (3/6) dini hari sekitar pukul
02.30 WIB. Mereka, delapan remaja putra dan putri itu kedapatan dalam satu
kamar, diduga kumpul kebo. Dua remaja putri itu bahkan ada yang tengah hamil.
Warga dan pemuda setempat yang gerah, menyerahkan delapan mahasiswa itu ke
petugas di Polsekta Padang Utara untuk selanjutnya diproses ke Pol PP Kota Padang.
kedelapan mahasiswa tersebut diantaranya dua pria yakni AB (25) dan A (25)
warga Jalan Buton. Sedangkan enam wanita masing-masing NH (18) warga
Payakumbuh, ID (21) warga Simpang Gia, JH (16), dan AW (19) warga Jalan Joni
Anwar, DC (21) Olo Ladang, dan DA (16) Parupuk Raya .























Boyolali (Soloraya Online) -Dua pasangan kumpul kebo yang tega membuang bayi
nya di teras rumah warga di kampung Mangun Jiwo, Kelurahan Banaran, Kecamatan
Boyolali kota, pada Jumat (3/2) lalu, berhasil ditangkap. Di depan petugas, kedua
pelaku mengaku sengaja membuang bayi hasil hubungan telarang karena tidak kuat
menahan malu. Kamis (23/2/2012).
Kedua pasangan kumpul kebo , Ahd (50) wargaPakem, Sleman, Daerah Istimewa
Jogjakarta dan Brt (23) warga Mangun Jiwo, Banaran, Kecamatan Boyolali kota.
Kapolres Boyolali AKB Hastho Raharjo mengatakan kedua pelaku sengaja membuang
bayi yang diletakan di atas kursi teras rumah yang tidak lain adalah rumah orang
tua kandung si pelaku wanita.
Bayi itu diletakkan di kursi teras orang tua Brt, berikut selimut dan tas berisi
pakaian dan susu bayi, katanya.
Sementara pelaku Ahd, mengaku pembuangan bayi itu dilakukan sedemikian rupa,
karena menghindari rasa malu dan takut terhadap keluarga pasangannya. Terlebih
wanita yang digaulinya masih berstatus mahasiswi tingkat akhir sebuah perguruan
tinggi swasta di Sukoharjo. Disisi lain, Ahd juga masih berstatus suami yang
memiliki beberapa anak di Jogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai