Anda di halaman 1dari 29

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

RESPONSI KASUS

DISUSUN OLEH : Monica Adriani (406127032)


PEMBIMBING : Dr. Kevin Gunawan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

UNIVERSITAS TARUMANEGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT SUMBER WARAS
NAMA MAHASISWA

Monica Adriani

NIM

406127032

PEMBIMBING

Dr. Kevin Gunawan

PRESENTASI KASUS
ILMU KESEHATAN ANAK
TANGGAL PRESENTASI : 28 Agustus 2013
ANAMNESA DIPEROLEH DARI : Ibu kandung pasien (alloanamnesa)
TANGGAL PEMERIKSAAAN : 5 Agustus 2013
TANGGAL MASUK RUMAH SAKIT

: 5 Agustus 2013

IDENTITAS PASIEN
NAMA

: Felicitas Iesha Putri Nugraha

UMUR

: 3 tahun 5bulan

JENIS KELAMIN

: Perempuan

ALAMAT

: Jl.Tomang Tinggi XVII no.24 RT 04/07 Grogol Jakarta Barat

IDENTITAS ORANGTUA :
Nama

Umur

Pekerjaan

Pendidikan terakhir
Agama

Alamat

Ayah

Ibu

Tn. Lim Iman Nugraha Ny. Cossa Yuliana Gunawan


35 tahun
karyawan swasta
Katholik

34 tahun
karyawan swasta
Katholik

Jl.Tomang Tinggi XVII no.24 RT 04/07 Grogol Jakarta Barat


Anamnesa

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Keluhan utama
Sesak napas
Riwayat perjalanan penyakit
Pasien datang dengan keluhan utama sesak napas sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Sesak terjadi pada malam hari. Sesak saat beraktivitas dan saat beristirahat. Sesak
terjadi saat posisi berbaring dan mereda dengan posisi duduk. Pasien tidak bisa tidur karena
sesak napasnya . Dada tidak sakit. Tidak tampak kebiruan. Nenek pasien memiliki riwayat
asma. Pasien memiliki riwayat asma sejak usia 1 tahun.
Pasin juga memiliki keluhan batuk sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk
terus menerus dengan disertai dahak, dahak dapat dikeluarkan berwarna hijau kekuningan
kental, tidak ada darah, tidak ada penurunan berat badan, tidak ada keringat malam. Pasien
sudah diberikan obat triaminik 2 kali sehari,1sendok takar. Tetapi batuk tidak
mereda.disekitar pasien tidak ada yang memiliki keluhan batuk. Saat batuk pasien bias
sampai mengalami sesak napas.
Pasien mengalami demam 1 hari sebelum masuk rumah sakit, timbul mendadak dan
terus menerus. Ibu pasien mengukur suhu tubuh pasien dengan perabaan tangan. Tidak ada
riwayat kejang, tidak menggigil, tidak ada gusi berdarah tidak mimisan, tidak ada sakit
telinga, tidak keluar cairan dari telinga. Pasien tampak lemas.
Riwayat buang air besar : lancar, warna kuning kecoklatan, konsistensi lunak, tidak ada
darah, tidak ada lendir, tidak menangis dan merintih saat buang air besar, frekuensi 1- 2 x/
hari.
Riwayat buang air kecil : lancar, warna kuning, tidak ada darah, tidak menangis dan merintih
saat buang air kecil
Riwayat penyakit dahulu
Pernah dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas saat usia 1 tahun

Riwayat keluarga
Anak pertama. Ayah dan Ibu dalam keadaan sehat.

Riwayat kehamilan dan kelahiran


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

ANC : ibu rajin kontrol selama kehamilan sebulan sekali ke dokter


Persalinan : lahir sesar, cukup bulan. langsung menangis ,tidak kuning dan tidak biru.
Berat Badan Lahir : 3200 gram
Panjang Badan Lahir : 47 cm
Kesan Bayi Cukup Bulan Cukup Masa Kehamilan.

Riwayat imunisasi
imunisasi dasar lengkap di dokter
BCG 1x ( 2bulan ), tidak terdapat scar di lengan kanan atas
HepatitiS B 2x (0, 1, 6 bulan)
DPT 3x (2, 4, 6 bulan)
Polio 4x (0, 2, 4, 6 bulan)
Campak (9 bulan)
Riwayat tumbuh kembang
BB dan TB selalu bertambah sesuai usia
Perkembangan :
-

Usia 3 bulan mulai tersenyum dan tengkurap

Usia 7 bulan duduk tanpa pegangan dan bicara 1 2 kata

Usia 12 bulan berjalan tanpa pegangan dan bicara lancar

Riwayat makanan:
-

Usia 0 2 bulan : minum ASI

Usia 2 - 6 bulan : ASI dan susu formula 30 ml setiap anak minta

Usia 6 12 bulan : ASI, susu formula 30 ml bila anak minta, dan bubur saring
setengah mangkok (3 kali sehari)

Usia 12 bulan sekarang : susu formula 100ml bila anak minta, buah 1 kali sehari dan
nasi setengah piring 3 kali sehari

Pemeriksaan jasmani
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Keadaan umum

Tampak sakit sedang , kesadaran compos mentis GCS15 (E4M6V5)

Tampak irritable

Tidak ikterik

Tidak sianosis

Tidak anemis

Tidak letargis

Tanda vital
Frekuensi nadi : 118 x /min (isi cukup,teratur)
Frekuensi nafas : 50 x /min (ada pernapasan cuping hidung)
Suhu tubuh

: 37,10C

BB : 15 Kg
TB : 97 cm
BB/U : > 0 SD (normal)
TB/U : > 0 SD (normal)
BB/TB : > 0 SD (gizi cukup)
Status gizi : Gizi Cukup
Pemeriksaan fisik
Kepala

: bentuk dan ukuran kepala normal, tidak makrosefal, maupun mikrosefal,


tidak teraba benjolan, rambut terdistribusi merata ,warna rambut hitam, ubun
ubun menutup.

Mata

: palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak cekung dan tidak edema.
konjungtiva anemis ,sclera tidak ikterik.Pupil bulat,isokor, reflex cahaya +/+

Hidung

: bentuk normal, tidak ada septum deviasi, tidak ada sekret di kedua lubang
hidung, tidak ada darah, mukosa di kedua lubang tidak hiperemis. Terdapat
pernapasan cuping hidung.

Telinga

: bentuk normal, kedua liang telinga lapang, tidak ada serumen di kedua liang
telinga, nyeri tekan tragus tidak ada, nyeri tarik aurikuler tidak ada, kelenjar
getah bening pada pre aurikuler sinistra -dextra, retro dan post aurikuler
dextra-sinistra tidak teraba .
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032


Mulut

August 28, 2013

: bibir tidak kering, tidak tampak sianosis perioral, mukosa mulut tidak kering,
lidah tidak kotor, pinggiran lidah tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak tampak
hiperemis, faring tidak tampak hiperemis.

Leher

: trakea di tengah, Kelenjar tiroid tidak teraba, Kelenjar getah bening


submandibula, supra-infra clavicula tidak teraba, cervical tidak teraba
membesar. Terlihat retraksi di supraclavicula dan suprasternal

Thorax
Inspeksi :bentuk normal,simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Palpasi : stem fremitus kanan-kiri depan-belakang sama kuat
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru ,batas paru hepar : ICS VI midclavicula line dextra

Paru
Auskultasi

: suara napas vesikuler, ronkhi -/-, slym -/-, wheezing saat inspirasi dan
ekspirasi pada kedua lapang paru

Jantung
Inspeksi

: tampak pulsasi ictus cordis di ICS V midclavicula line sinistra

Palpasi

: teraba pulsasi ictus cordis di ICS V midclavicula line sinistra.

Perkusi

: redup, batas jantung atas di ICS III parasternal line sinistra


batas jantung kanan sejajar ICS IV midsternal line
batas jantung kiri di ICS V Midclavicula line sinistra

Auskultasi

: bunyi jantung I dan II reguler, tidak ada gallop, tidak ada murmur.

Abdomen
Inspeksi

: datar

Auskultasi

: bising usus = 8x permenit. Normal.

Perkusi

: timpani

Palpasi

: supel, tidak ada nyeri tekan abdomen, hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas

: ekstremitas superior et inferior dextra et sinistra tidak ada


deformitas pada digiti manus dextra, tidak ada edema, tidak ada
clubbing finger, capillary refill < 2 detik. Akral dingin.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

Genitalia

August 28, 2013

genitalia eksterna perempuan, tidak hiperemis, tidak tampak

kelainan dari luar, tidak teraba membesar kelenjar getah bening


inguinal.
Status Neurologis
Rangsang meningen :

kaku kuduk -

Laseq -/-

Brudzinki I -

Kerniq -/-

Brudzinki II -/Reflek fisiologis

tendo Achellis +/+ normal


Patella +/+ normal

Normorefleks

Biceps +/+ normal


Triceps +/+ normal
Reflek patologik

Babinski -/Chaddock -/Oppenheim -/-

Status lokalis

: -

Columna vertebralis :

skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-), spina bifida (-)

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium tanggal 5 agustus 2013
Darah rutin
Jenis
Hemoglobin

Hasil

Satuan
13,1

Nilai normal
g/dl

L : 13-18
P : 12-16

Hematokrit

36,2

L : 40-52
P : 35-47

Eritrosit

4,88

juta/ul

L : 4,4-5,9
P : 3,8-5,2

Trombosit
Leukosit

293

ribu/ul

150 440

13.000

/ul

4.0 11.0

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

Laju endap darah

31

August 28, 2013

mm/jam

L : 0 15
P : 0 20

Hitung Jenis (tanggal 20 Mei 2013)


Jenis
Basofil

Hasil
0

Satuan
%

Nilai Normal
01

Eosinofil

03

Batang

06

Segmen

80

50 70

Limfosit

17

20 40

Monosit

28

Urinalisa
Warna

: Jernih

pH

: 7,5

albumin

: (-)

glukosa

: (-)

keton

: (-)

darah/Hb

: (-)

bilirubin

: (-)

urobilinogen

: 0,2 Eu/dl (N:0,1-1Eu/dl)

nitrit

: (-)

SEDIMEN :Leukosit : 7 - 8 /lpb (N :0-5/lpb)


Eritrosit

: 0-2 /lpb (N:0-1/lpb)

Silinder

: (-)

Epitel

: (+)

Kristal

: (-)

Resume
Telah diperiksa seorang anak perempuan usia 3 tahun 4 bulan dengan keluhan sesak
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak terjadi pada posisi berbaring dan sedikit
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

mereda saat duduk. Pasien tidak tampak kebiruan, dengan suara napas mengi. Pasien
memiliki riwayat asma sejak umur 1 tahun.
Pasien mengalami batuk sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk disertai
dahak, dahak dapat dikeluarkan. Dahak berwarna hijau kekuningan kental dan tidak ada
darah. Sudah diberikan obat triaminik 2 kali sehari 1 sendok takar. Namun batuk tidak
mereda.
Pasien juga mengalami demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam
timbul mendadak dan terus menerus. Pasien tampak lemas.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan :

Growth chart

BB / U = >0SD (normal)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

TB / U = < 0SD (NORMAL)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

10

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

BB / TB = > 0 SD (GIZI CUKUP)

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :


Tanda vital
Frekuensi nadi : 118 x /min (isi cukup,teratur)
Frekuensi nafas : 50 x /min (ada pernapasan cuping hidung)
Suhu tubuh

: 37,10C

BB : 15 Kg
TB : 97 cm
BB/U : > 0 SD (normal)
TB/U : > 0 SD (normal)
BB/TB : > 0 SD (gizi cukup)
Status gizi : Gizi Cukup
Pemeriksaan fisik
Mata : palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak cekung dan tidak edema.
konjungtiva anemis ,sclera tidak ikterik.Pupil bulat,isokor, reflex cahaya +/+

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

11

MONICA ADRIANI 406127032


Hidung

August 28, 2013

: bentuk normal, tidak ada septum deviasi, tidak ada sekret di kedua lubang

hidung, tidak ada darah, mukosa di kedua lubang tidak hiperemis. Terdapat pernapasan
cuping hidung.
Mulut : bibir tidak kering, tidak tampak sianosis perioral, mukosa mulut tidak kering, lidah
tidak kotor, pinggiran lidah tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak tampak hiperemis, faring
tidak tampak hiperemis
Leher : trakea di tengah, Kelenjar tiroid tidak teraba, Kelenjar getah bening submandibula,
supra-infra clavicula tidak teraba, cervical tidak teraba membesar. Terlihat retraksi di
supraclavicula dan suprasternal
Thorax
Inspeksi :bentuk normal,simetris dalam diam dan pergerakan nafas.
Palpasi : stem fremitus kanan-kiri depan-belakang sama kuat
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru ,batas paru hepar : ICS VI midclavicula line dextra
Paru
Auskultasi

: suara napas vesikuler, ronkhi -/-, slym -/-, wheezing saat inspirasi dan

ekspirasi pada kedua lapang paru


Jantung
Inspeksi

: tampak pulsasi ictus cordis di ICS V midclavicula line sinistra

Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis di ICS V midclavicula line sinistra.


Perkusi

: redup, batas jantung atas di ICS III parasternal line sinistra


batas jantung kanan sejajar ICS IV midsternal line
batas jantung kiri di ICS V Midclavicula line sinistra

Auskultasi

: bunyi jantung I dan II reguler, tidak ada gallop, tidak ada murmur.

Abdomen
Inspeksi

: datar

Auskultasi

: bising usus = 8x permenit. Normal.

Perkusi

: timpani

Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan abdomen, hepar dan lien tidak teraba

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

12

MONICA ADRIANI 406127032


Ekstremitas

August 28, 2013

: ekstremitas superior et inferior dextra et sinistra tidak ada deformitas pada

digiti manus dextra, tidak ada edema, tidak ada clubbing finger, capillary refill < 2 detik.
Akral dingin.
Genitalia

genitalia eksterna perempuan, tidak hiperemis, tidak tampak

kelainan dari luar, tidak teraba membesar kelenjar getah bening inguinal.
Status Neurologis
Rangsang meningen : kaku kuduk (-)
brudzinki I (-)

Diagnosis kerja

brudzinki II (-/-)

kerniq (-/-)

laseq (-/-)

: Asma derajat berat tanpa ancaman henti napas


Bronchitis Akut

Diagnosis banding

: Bronkopneumoni
Bronkiolitis

Diagnosis gizi

: BB/TB : > 0 SD (Gizi Cukup)

Anjuran pemeriksaan
Pemeriksaan darah lengkap
Cek elektrolit
Analisa gas darah
Foto rontgen thorax
Penatalaksanaan :
Terapi :
IVFD D5%- 0,225% Saline 1000cc/24jam
Paracetamol sirup 3 x 1 sendok teh perhari
Nebuliezer 3 x/ hari berisikan :
Ventolin 0,25mg dalam 1 ml NaCL 0,9%
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

13

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Bromhexine HCL (bisolvon) 2 x 1 sendok teh perhari


Prognosis
Asma : Ad vitam

: ad bonam

Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Bronchitis : ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Karies gigi molar 3 : ad bonam

ANALISIS KASUS
I.DASAR DIAGNOSA : ASMA derajat berat tanpa ancaman henti napas
Dari anmnesa didapatkan :
Sesak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak terjadi pada posisi berbaring
dan sedikit mereda saat duduk. Pasien tidak tampak kebiruan, dengan suara napas
mengi. Pasien memiliki riwayat asma sejak umur 1 tahun.

Pasien mengalami batuk sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk disertai
dahak, dahak dapat dikeluarkan. Dahak berwarna hijau kekuningan kental dan tidak
ada darah. Sudah diberikan obat triaminik 2 kali sehari 1 sendok takar. Namun batuk
tidak mereda.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

14

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Pasien juga mengalami demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam
timbul mendadak dan terus menerus, tidak tergantung waktu. Pasien tampak lemas.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
Tanda vital
Frekuensi nadi : 118 x /min (isi cukup,teratur)
Frekuensi nafas : 50 x /min (ada pernapasan cuping hidung)
Suhu tubuh

: 37,10C

BB : 15 Kg
TB : 97 cm
BB/TB : > 0 SD (gizi cukup)
Hidung : Terdapat pernapasan cuping hidung.
Leher : Terlihat retraksi di supraclavicula dan suprasternal
Paru : Auskultasi

: suara napas vesikuler, wheezing +/+ saat inspirasi dan

ekspirasi
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas

: Akral dingin.

Gambaran foto thorax dan lab :- infiltrate interstitial


Dari hasil tersebut dapat didiagnosa : ASMA
derajat
berat tanpa ancaman henti napas
(corakan
bronkovask,peribronchial
cuffing,hiperaerasi)
Bronchitis
akut
-

Diagnosa banding
Bronkopneumoni

Infiltrate alveolar (konsolidasi paru )

V Bercak infiltrate meluas sampai ke perifer


disertai peningkatan coarakan peribronkial.
-

Leukositosis 15-40.000/mm3 ,LED


mningkat,anemia

uji serologis (antisteptolisin, IgM-IgG untuk


RSV,sitomegalo,Adeno,parainfluenza

pemeriksaan Gram / kultur dari usap


tenggorok ,secret nasofaring ,pungsi
pleura(>25leukosit dan <40 sel epitel/lpb

Anamesis dan pemeriksaan fisik


-

sesak nafas

napas cepat >40x/mnt

retraksi

ronkhi

napas cuping hidung

sianosis (tanda bahaya)

lebih suka berbaring pada


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
sisi yang sakit dengan kaki
Periode Juli 2013 September 2013
tertekuk karena nyeri dada

kadang disertai
OMA,faringitis

15

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Kuman penyebab:
S.pneumoniae
H.influenzae tipe B
S.aureus
Chlamidia pneumoniae

Bronkiolitis
Pemeriksaan fisik:

Anamesa :
tersering usia 3-6bln
demam tidak tinggi
Rinorea,takipneu,sesak napas,sulit
makan
batuk kering+ mengi khas
bronkiolitis

nafas cepat,anak rewel

retraksi dinding dada dengan


bentuk hiperinflasi

fine inspiratory crackles pada


seluruh lapang paru dan high
pitched expiratory wheeze

Pem.penunjang :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


Warasatau16
- Rumah
KulturSakit
virus Sumber
RSV (ELISA
Periode Juli
2013

September
2013
PCR)

foto thorax :patchy


inflitrat,ateletaxis (tak spesifik)

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Tinjauan pustaka

ASMA
Definisi asma :
1. Penyakit yang ditandai oleh obstruksi saluran napas yang reversible yang dapat
teratasi dengan pengobatan (1950)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

17

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

2. Penyakit episodic yang ditandai dengan adanya obstruksi aliran udara akibat
peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap adnaya stimuli, dengan manifestasi
berupa penyempitan saluran napas yang luas, yang kemudian berubah derajatnya, baik
secara spomtan maupun dengan pengobatan.
3. Keadaan kronik yang ditandai bronkospasme rekuren akibat penyempitan lumen
saluran napas sebaugai respon terhadap suatu stimuli yang tidak menyebabkan
penyempitan serupa pada kebanyakan orang (WHO, 1975)
4. Penyakit inflamasi kronik yang ditandai oleh obstruksi saluran napas yang reversible
dan hiperesponsivitas saluran napas (1990)
5. Ganggian inflamasi kronik saluran napas yang disertai oleh peranan berbagai sel
khususnya sel mast, eosinophil dan limfosit T (GINA 2006)
6. Mengi berulang dan/atau batuk persisten dengan karakteristik sebagai berikut : timbul
secara episodic, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah
aktivitas fisik, serta terdapat riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau
keluarganya (PNAA 2004)

Pembagian derajat penyakit asma pada anak menurut PNAA:


Parameter

klinis, Asma

episodic Asma

kebutuhan

obat jarang

sering

dan faal paru


Frekuensi serangan
Lama serangan
Diantara serangan

< 1 x / bulan
< 1 minggu
Tanpa gejala

episodic Asma persisten

>1x / bulan
>1 minggu

Sering
Hamper

Sering ada gejala

tahun
Gejala

sepanjang
siang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

18

dan

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Tidur dan aktivitas Tidak terganggu


Pemeriksaan fisik normal

Sering terganggu
terganggu

diluar serangan
Obat pengendali

Nonsteroid

Tidak perlu

steroid
Uji

faal

paru PEF/FEV1 > 80%

(diluar serangan)
Variabilitas
paru

faal Variabilitas > 15%

malam
Sangat terganggu
Tidak pernah normal
/ Steroid hirupan/oral

hirupan

dosis rendah
PEF/FEV1 60 PEF/FEV1 < 60%
80%

VARIABILITAS

Variabilitas > 30%

20-30%
Variabilitas > 50%

(saat

serangan)
-

Derajat serangan asma menurut GINA 2006


Parameter
faal

klinis, Ringan

paru

sedang

Berat
Tanpa ancaman Ancaman

henti

dan
henti napas

laboratorium
Sesak

napas

Berjalan ; bayi Berbicara: bayi Istirahat;

bayi

menangis keras

mau

tangis

pendek tidak

dan lemah, sulit minum


Posisi

Bias berbaring

menyusu
Lebih
duduk

Bicara
Kesadaran

kalimat
Mungkin

suka Duduk
bertopang

lengan
Penggal kalimat Kata kata
irritable
irritable

Kebingungan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

19

MONICA ADRIANI 406127032

Sianosis
Mengi

irritabel
Tidak ada
Tidak ada
Sedang, hanya Nyaring

Ada
Nyata
Sangat nyaring, Sulit/tidak

pada ekspirasi

terdengar tanpa terdengar

sepanjang
ekspirasi

Penggunaan

August 28, 2013

otot tidak

dan stetoskop pada

inspirasi

saat

ekspirasi

ada

dan inspirasi
ada

pernapasan

Gerakan
paradox

Retraksi

Frekuensi napas
Frekuensi nadi
Pulsus paradoksus

Dangkal,

Sedang,

Dalam,

retraksi

ditambah

ditambah

intrakostal

retraksi

pernapasan

torakoabdominal
Dangkal, hilang

suprasternal
takipnea
takipnea
normal
takikardi
Tidak ada < 10 Ada 10 mmHg

cuping hidung
takipnea
Bradipnea
takikardi
Bradikardi
Ada
>
20 Tidak ada

mmHg

mmHg

PEFR atau FEV1


Prabonkodilator

>60%

40 60%

<40%

Pascabronkodilator >80%

60 80%

<60%respon

SAO2%
PaO2
PaCO2

91-95%
>60mmHg
<45mmHg

<2jam
<90%
<60mmHg
>45mmHg

>95%
normal
<45mmHg

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

20

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Patofisiologi ASMA

Pencetus

Bronkokonstriksi, edema mukosa, sekresi


mucus berlebihan

Obstruksi jalan
napas

Ateletaksis

Ventilasi tidak
seragam

Hiperventilasi
paru

Ventilasi
perfusi tidak
seimbang

Gangguan
compliance

Penurunan
surfaktan
Hipoventilasi
alveolar

Peningkatan
kerja napas

Asidosis

Vasokontriksi
PaCO2
pulmonal
Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013
PaCO2

21

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan fungsi paru
-

Volume paru bermanfaat pada penyakit paru restriktif seperti kelemahan otot napas,
derformitas dinding dada, dan penyakit interstisial paru

Fungsi jalan napas, dengan melakukan maneuver ekspirasi paksa secara maksimal.hal
ini terutama berguna pada penyakit dengan obstruksi jalan napas seperti asma dan
fibrostik kistik.dapat dilakukan pada anak usia diatas 6 tahun yaitu dengan forced
expiratory volume in 1 second (FEV1) dan vital capacity (VC) serta peak expiratory
flow (PEF) dengan menggunakan alat spirometri.
Pengukuran variabilitas dan reversibilitas fungsi paru dalam 24 jam sangat penting
untuk diagnosis asma, menilai derajat penyakit asma dan menjadi acuan dalam
strategi pengelolaan asma.

Pertukaran gas : analisis gas darah untuk mengetahui adanya hypoxemia atau
hipercarbia akibat hipoventilasi, pulse oximetry.

2. Pemeriksaan hiperaktivitas saluran napas


Uji provokasi bronkus dengan histamine, metakolin, latihan/olahraga, udara
kering/dingin, atau dengan saline hipertonik. Pengukuran ini sensitive terhadap asma
namun spesifitasnya rendah. Hasil positif tidak selalu berarti pasien mengalami asma.
Hal ini disebabkan karena hiperaktifitas saluran napas juga terdapat pada pasien

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

22

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

dengan rhinitis alergi dan kondisi lain seperti fibrosis kistik, bronkiektasis, dan
penyakit paru obstruktif menahun.
3. Pengukuran penanda inflamasi sakuran napas non invasive
4. Penilaian status alergi
Nilai derajat
serangan

Klinik /unit Gawat Darurat


Tatalaksana awal

Nebulisasi B-agonis 1 2x selang 20menit


Nebuisasi kedua + antikolinergik
Jika serangan sedang/berat, nebulisasi langsung dengan B-agonis + antikolinergik

Serangan ringan

Serangan sedang

(nebulisasi 1x respon
baik)

(nebulisasi 2x respon
parsial)

Observasi 1 2 jam

Berikan oksigen

Jika efek bertahan, boleh


pulang

Nilai kembali derajat


serangan

Jika gejala timbul lagi,


perlakukan sebagai
serangan sedang

Berikan steroid oral

Pulang
-Bekali obat B-agonis
-Teruskan obat
pengendali

Ruang rawat
sehari/observasi
-pemberian oksigen
Steroid oral

-Hindari pencetus

-nebulisasi tiap 2 jam

-Jika pencetusnya infeksi


virus, beri steroid oral

Boleh pulang bila 12jam


perbaikan klinis stabil.

Serangan berat
(nebulisasi 3x, respon
buruk)
Sejak awal berikan O2
Pasang jalur parenteral
Foto rontgen toraks

Ruang rawat inap


-teruskan oksigen
-atasi dehidrasi atau
asidosis
-steroid IV tiap 6 8 jam
-Nebulisasi tiap 1 2 jam

IV
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit -Aminofilin
Sumber Waras
23
-24 48 jam kontrol
Periode Juli 2013 September 2013
-pulang bila dalam 24 jam
perbaikan klinis stabil

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Tatalaksana
Terapi medikamentosa
1. Bronkodilator
Beta adrenergic kerja pendek
Merupakan terapi fundamental dan obat pilihan pada serangan asma. Stimulasi
terhadap reseptor reseptor beta adrenergikmenyebabkan perubahan ATP menjadi
cAMPsehingga timbul relaksasi otot polos jalan napas yang menyebabkan terjadinya
bronkodilatasi. Efek lain yang dapat terjadi juga seperti peningkatan klirens
mukosilier, penurunan permeabilitas vaskuler dan berkurangnya pelepasan mediator
sel mast.
-

Epinefrin / Adrenalin : diberikan jika ada reaksi anafilaktik atau angioedema. Obat ini
deiberika secara subkutan atau inhalasi aerosol. Pemberian subkutan adalah sebagai
berikut : larutan epinefrin 1 :1000 (1 mg/ml), dengan dosis 0,01 ml/kgBB (maksimum
0,3 ml), dapat sebanyak 3 kali, dengan selang waktu 20 menit. Mula kerja adrenalin
subkutan 5 15 menit, efek puncak 30 120 menit,durasi efeknya 2 3 jam.
Efek samping epinefrin : sakit kepala, gelisah, palpitasi, takiaritmia, tremor dan
hipertensi. Epinefrin aerosol efek bronkodilatasinya hanya 1 1,5 jam dan
menimbulkan efeksamping pada jantung dan CNS.

B2-agonis selektif : salbutamol, terbutalin, fenoterol.


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

24

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Salbutamol oral 0,1 0,5 mg/kgBB/kali tiap 6 jam. Terbutalin 0,05 mg/kgBB/kali tiap
6 jam. Fenoterol 0,1 mg/kgBB/kali tiap 6 jam. Pemberian secara oral menimbulkan
efek bronkodilatasi setelah 30 menit, kadar puncak dicapai 2 4 jam, lama kerja 5
jam. Salbutamol inhalasi 0,1 - 0,15 mg/kgBB (dosis maksimum 5 mg/kali)interval 20
menit, onset kerja 1 menit, efek puncak 10 menit, lama kerja 4 6 jam. Bila pasien
tidak responsive terhadap pemberian 2 kali inhalasi dikategorikan non-responder dan
pada inhalasi ketiga berikan ipratropium bromide. Efek samping B2 agonis adalah
tremor otot skeletal, sakit kepala, agitasi, palpitasi, takikardi.
Methyl Xantine (Teofilin kerja cepat)
Efek bronkodilasinya sama dengan B2 agonis inhalasi.selain bronkodilator, teofilin
merangsang pusat respiratorik dan meningkatkan kontraktilitas otot otot respiratorik.
Tetapi karena efek sampingnya lebih banyak dan batas keamanannya sempit.obat ini
diberikan pada asma berat.
Dosis : usia 1 6 bulan : 0,5 mg/kgBB/jam
Usia 6 11 bulan : 1,0 mg/kgBB/jam
Usia 1 9 tahun : 1,2 1,5 mg/kgBB/jam
Usia > 10 tahun : 0,9 mg/kgBB/jam
Efek samping : mual, muntah, sakit kepala, kejang, takikardi, aritmia.
2. Antikolinergik
Ipratropium bromide
dosis 0,1 ml/kgBB nebulisasi tiap 4 jam. Dapat diberikan dalam larutan 0,025% dengan dosis
berikut menurut usia : >6 tahun 8 20 tetes; <6 tahun 4 10 tetes.efek sampingnya
kekeringan, rasa tidak enak dimulut.
Kortikosteroid

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

25

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Jika anak mengalami serangan wheezing akut berat berikan kortikosteroid sistemik
metilprednisoslon0,3 mg/kgBB/kali 3 kali sehari pemberian selama 3 5 hari.
3. Obat obat lain
-

Magnesium sulfat sebagai bronkodilator, mregulasi kompleks adenyl cycclase pada


reseptor B2 yaitu kofaktor enzim yang mengatur keluar masuknya Na dan K melalui
membrane sel, memiliki efek sedative, mengurangi pelepasan asetilkolin dan
menstabilkan sel mast. Dosisnya 25 50 mg/kgBB iv.

Mukolitik

Antibiotic

Obat sedasi

Antihistamin

TERAPI SUPORTIF
1. Oksigen
Pertahankan pulse oximetry > 95%
2. Campuran Helium oksigen

TERAPI CAIRAN
Dehidrasi dapat terjadi pada serangan asma berat. Hal ini karena kurang adekuatnya asupan
cairan, peningkatan insensible water lost, takipnea serta efek diuretic teofilin. Pada asma
berat terjadi peningkatan sekresi ADH yang memudahkan terjadinya retensi cairan serta
terdapat tekanan negative yang tinggi dari pleura pada puncak inspirasi yang memudahkan
terjadinya edema paru. Jumlah cairang yang diberikan adalah 1 1,5 kali kebutuhan rumatan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

26

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

BRONKITIS AKUT
Bronkitis akut adalah proses inflamasi selintas yang mengenai trakea, bronkus utama
dan menengah yang bermanifestasi batuk serta biasanya membaik dalam 2 minggu
Bronchitis pada anak mungkin tidak dijumpai sebagai wujud klinis tersendiri dan
merupakan akibat dari beberapa keadaan pada saluran respiratori atas dan bawah yang lain.
Manifestasi klinis biasanya terjadi secara akut mengikuti suatu infeksi respiratory atau karena
virus atau secara kronis mendasari penyakit asma, fibrous kistik, aspirasi benda asing,
defisiensi imun, immorile cilia syndrome, serta penyakit lainnya.
Bronchitis akut virus
Etiologi : Rhinovirus, RSV, virus influenza, Parainfluenza, Rubeola, Paramyxovirus.
Bronchitis akut biasanya mengikuti gejala gejala infeksi saluran respiratori sseperti rhinitis
dan faringitis. Batuk pada mulanya keras dan kering, kemudian seringkali berkembang
menjadi batuk lepas ringan yang produktif. Karena anak anak tidak membuang lender,
tetapi menelannya. Maka dapat terjadi gejala muntah saat batuk keras dan memuncak.
Proses patologis yang terjadi

adalah peningkatan aktivitas kelenjar mucus dan

terjadinya deskuamasi sel sel epitel bersilia. Adanya infiltrasi leukosit PMN ke dalam
dinding serta lumen saluran respiratori menyebabkan sekresi tampak purulent.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras
Periode Juli 2013 September 2013

27

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

Hasil auskultasi didapatkan berbagai macam ronki, suara napas yang berat dan kasar,
wheezing, ataupun suatu kombinasi. Hasil pemeriksaan radiologis biasanya terdapat
peningkatan corakan bronkial. Pada umumnya gejala menghilang dalam 10 14 hari.
Diberikan terapi suportif yaitu istirahat yang cukup, kelembaban udara yang
cukup,masukan cairan yang adekuat, asetaminofen bila demam, obat penekan batuk
sebaiknya tidak diberikan, bila terdapat wheezing dapat diberikan bronkodilator B2 agonis.
Bronchitis akut bakteri
Invasi bakteri ke bronkus dapat merupakan infeksi sekunder setelah terjadi kerusakan
permukaan mukosa oleh virus sebelumnya.
Bakteri penyebab bronchitis akut adalah Staphylococcus Aureus, Streptokokus Pneumonia,
dan Haemophillus Influenzae.
Hasil pemeriksaan laboratorium patologi menunjukan adanya infiltrasi mukosa oleh
limfositdan leukosit PMN. Dapat diberikan parasetamol bila demam, berikan eritromisin atau
tetrasiklin untuk anak diatas 9 tahun.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

28

MONICA ADRIANI 406127032

August 28, 2013

DAFTAR PUSTAKA
1.

Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta.

2.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008. Buku Ajar Respirologi Anak. Badan Penerbit

IDAI : Jakarta
3.

Nelson, Ilmu Kesehatan Anak volume 2, edisi 15, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,

Jakarta
4.

WHO.Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.2009.Jakarta:WHO Indonesia

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sumber Waras


Periode Juli 2013 September 2013

29

Anda mungkin juga menyukai