Anda di halaman 1dari 44

EKONOMI PANGAN DAN GIZI

SKS (2-0)


Dr. Ir. Sri Marwanti,MS
Prodi Agribisnis
Fakultas Pertanian UNS



SATUAN ACARA PERKULIAHAN EKONOMI PANGAN DAN GIZI (EPG)
SEMESTER: pebruari - juli 2014

TM POKOK BAHASAN
DOSEN
1
Pendahuluan :Pengertian dan Ruang Lingkup EPG
2
Masalah Ekonomi dalam Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi
3
4
Kebutuhan dan Kecukupan Gizi dengan pendekatan MDER, AKG, PPH dan KFM/GKM
Ujian KD 1
5

Konsumsi Pangan dan Gizi :-Konsumsi pangan dan pengukurannya-Konsumsi gizi dan
pengukurannya -Analisis konsumsi pangan dan gizi
6
Hubungan Harga dengan Konsumsi pangan dan gizi
7
8
Hubungan Pendapatan dengan Konsumsi pangan dan gizi
Ujian KD 2
9
Pendekatan Neraca Bahan Makanan (NBM) untuk menilai ketersediaan pangan dan gizi
10
Pengelolaan Cadangan dan Distribusi Pangan
11
12
Perdagangan Pangan (Ekspor dan Impor) dan stabilitas penyediaan pangan
Ujian KD 3
13
Tingkat konsumsi Gizi dan Produktivitas Kerja
14
Krisis Ekonomi dan Krisis Pangan
15
16
Investasi pangan gizi untuk pembangunan manusia
Ujian KD 4
Bahan Bacaan
1. Darwin Karyadi & Muhilal,1988. Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan. Penerbit
Gramedia Jakarta
2. Hardinsyah & Drajat Martianto, 2000. Menaksir Kecukupan Energi dan Protein
Serta Penilaian Mutu Gizi Konsumsi Pangan. Penerbit Wira Sari
3. Sayogyo, 1994. Menuju Gizi Baik yang merata di pedesaan dan di Kota. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta
4. Suhardjo, dkk, 1985. Pangan, Gizi dan Pertanian. UI Press.Jakarta
5. Alan Berg, 1986. Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional. Penerbit Rajawali
Jakarta.
6. Suhardjo, Hardinsyah, Hadi Haryadi, 1988. Survey Konsumsi Pangan. IPB Bogor
7. Laksmi Widayanti, 2009. Survei Konsumsi Gizi . UNDIP Semarang
8. Bappenas, Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi.
7. Widyakarya Nasional Pangan Gizi (WNPG) terakhir 2012
8. Data Produksi, Ketersedian dan Konsumsi Pangan dan Gizi di laman Kementrian
Pertanian (bkp.kementan.go.id),( pusdatin.kementan.go.id) dan Badan Pusat
Statistik ( bps.go.id)
3
Evaluasi
1. Kehadiran
2. Penyelesaian Tugas Terstrutur
3. Kuis
4. Ujian
4
I. PENDAHULUAN
1.1. PENGERTIAN ILMU EKONOMI PANGAN DAN GIZI
Ilmu ekonomi adalah:
ilmu pengetahuan mengenai pilihan menggunakan
sumberdaya yang terbatas untuk memproduksi komoditi-
komoditi berharga dan mendistribusikannya untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat luas yang tidak terbatas
(Samuelson dan Nordhaos, 2001; Walter Nicholson, 2004 )
Kegiatan Ekonomi Utama:
Produksi
Distribusi
Konsumsi


5
Pangan & Gizi
Pangan adalah :
Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan
sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman.

Zat gizi adalah: unsur-unsur kimia tubuh yang terkandung
dalam pangan , terdiri karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan
kesehatan manusia.


6
Pengelompokan pangan
No Kelompok pangan

Beberapa Jenis bahan pangan
1 Padi-padian Beras, jagung, gandum, sorghum
2 Umbi-umbian Ubikayu, ubijalar, garut, kentang
3 Pangan hewani Daging, ikan, telur, susu
4 Minyak+Lemak Minyak sawit, minyak kelapa,
mentega
5 Buah/biji berminyak Kelapa, kemiri,
6 Kacang2an Kedelai, kacang hijau, kacang tanah
7 Gula Gula putih, gula merah
8 Sayur+buah Sayuran dan buah berwarna
9 Pangan Lain-lain Makanan dan minuman jadi
Jenis pangan sumber zat gizi utama
Contoh jenis pangan sumber zat gizi utama:
Pangan sumber karbohidrat : beras, terigu , jagung,
ubi kayu, ubi jalar, gula
Pangan sumber protein : kacang-kacangan, daging,
telur, susu, ikan.
Pangan sumber lemak : biji-biji berminyak dan
minyak goreng
Pangan sumber vitamin dan mineral : sayur-sayuran
dan buah-buahan

8
Komposisi Gizi dalam Pangan
Kandungan gizi dalam pangan dinilai berpedoman pada
beberapa sumber antara lain :
Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, yang
diterbitkan Departemen Kesehatan RI tahun 1995.
Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan, yang
diterbitkan Pusat Penelitian dan Pengembangan
(Puslitbang) Gizi, Departemen Kesehatan tahun 1996
Daftar Pengganti Bahan Makan menurut Ukuran
Rumahtangga (URT)
Daftar Bahan Makanan Penukar


9
Kandungan gizi dalam Pangan
Contoh kandungan gizi dalam 100 gram bagian pangan
yang dapat dimakan (dalam DKBM):
100 gr Beras giling mengandung air 13 %; 360 kkalori
energi; 6,8 gr protein; 0,7 gr lemak; 79 gr hidrat
arang
100 gr Nasi mengandung 57 % air; 178 kkalori energi;
2,1 gr protein; 0,1 gr lemak; 41 gr hidrat arang
100 gr Roti putih mengandung 40% air; 248 kkalori
energi ; 8,0 gr protein; 1,2 gr lemak; 50 gr hidrat
arang

10
Hubungan Ekonomi Mikro dgn Pangan & Gizi
Status Gizi Individu
Ketersediaan Pangan
Konsumsi Pangan
Pemilihan Pangan
Distribusi Pangan
Produksi Pangan
Perilaku
Konsumen
Perilaku
Produsen
Pasar
Kepentingan Ekonomi Pangan dan Gizi
1. Makanan/gizi dibutuhkan mns utk hidup salah satu
kebutuhan dasar manusia.
2. Dlm proses konsumsi pangan & gizi, mns dihadapkan pd
pilihan (alternatif) pembelian & penggunaan krn:
Pendapatan terbatas
Pangan beragam
Nilai gizi berbeda antar jenis pangan
3. Ketersediaan pangan & gizi terbatas scr umum melalui
proses produksi, bukan benda bebas di alam.
Dihadapkan pd pengelolaan sumberdaya (alam,
mns, biologil) dgn berbagai alternatif tujuan
(minimalisasi biaya, max keuntungan)
12
Kepentingan Ekonomi Pangan dan Gizi
4. Gizi dlm satuan zat gizi (energi/protein) dpt dijadikan
ukuran/indikator:
keberhasilan pembangunan
pemerataan pendapatan
kemiskinan
5. Gizi dpt mempengaruhi produktifitas kerja, prestasi kerja, &
pendapatan andil dlm pembangunan ekonomi & kualitas
mns.
6. Tindakan merumuskan kebijakan pangan & gizi mll proses
penentuan tujuan & alternatif cara utk mencapai tujuan.

13
Subsistem
1.2. Ruang lingkup : Sistem Pangan & Gizi
Produksi Ketersediaan Distribusi Konsumsi
Status Gizi
Menghasilkan
dinamika
Industri &
penanganan
Pascapanen:
Menyiapkan &
mengolah
Mengawetkan
Mengemas
Mengubah bentuk
pangan
Sub-
sub
sistem
Cadangan
Impor
Ekspor
Akses
fisik &
ekonomi
Stabilitas
harga
Keragaman
Keamanan
Jumlah
Mutu gizi
Individu
Keluarga
Masyarakat
Gizi
kurang
gizi
lebih
Sistem Gizi Sistem pangan
Kuis 1
15
Identifikasi kegiatan ekonomi yang berada dalam
sistem pangan
di tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan
rumahtangga ?

Identifikasi kegiatan ekonomi yang berada dalam
sistem gizi ?
di tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan
rumahtangga
2. MASALAH POKOK EKONOMI PANGAN GIZI
Paradigma kaum Maltusian bahwa ketidaktahanan pangan dan kelaparan adalah soal
produksi dan ketersediaan semata sehingga masalahnya : bagaimana meningkatkan
produksi pangan? -> melahirkan teknologi intensifikasi dan program swasembada
pangan

Armantya Sen (1981) berpendapat bahwa produksi pangan bukan determinan tunggal
ketahanan pangan, melainkan hanyalah salah satu faktor penentu. Faktor penentu lain
adalah ketiadaan akses terhadap pangan (akses fisik, sosial dan ekonomi).

Berdasar berbagai kasus di India dan Afrika, Sen menunjukkan bahwa ketidaktahanan
pangan dan kelaparan justru sering terjadi karena ketiadaan akses atas pangan, bahkan
ketika produksi pangan berlimpah.

Kerawanan pangan bisa terjadi disaat situasi pangan tersedia tetapi tidak mampu diakses
rumah tangga karena keterbatasan sumberdaya ekonomi (pendapatan rendah atau
kemiskinan) dan hambatan distribusi .
.
16
Konsep ketahanan pangan seringkali diidentikkan dengan penyediaan pangan
yang cukup dari produksi domestik (swasembada pangan).
Suatu negara bisa menghasilkan dan mengekspor komoditas pertanian
yang bernilai ekonomi tinggi dan barang-barang industri, kemudian
membeli komoditas pangan di pasar internasional. Sebaliknya :
Suatu negara yang melakukan swasembada produksi pangan pada level
nasional, namun dijumpai masyarakatnya yang rawan pangan karena
ada hambatan akses dan distribusi pangan
Contoh:










Tahan pangan Tidak tahan pangan
Swasembada
Pangan
Contoh:
USA, Kanada, Australia, Brunei,
etc
Contoh:
Myanmar,Indonesia,
Filipina,ect
Tidak
Swasembada
Pangan
Contoh:
Norwegia,Jepang,
Singapura, etc
Contoh:
Malawi, Eritrea,Kenya,
Kongo, Timor Timur,ect
17

Tabel 1:
Perbedaan Swasembada Pangan dengan Ketahanan Pangan
















Peningkatan produksi
Kecukupan pangan oleh

Indikator Swasembada Pangan
(Produksi pangan)
Ketahanan Pangan
(Konsumsi Pangan)

Lingkup

Nasional Rumah tangga dan individu
Sasaran

Komoditas pangan

Manusia yang sehat dan produktif
Strategi Peningkatan Produksi dan
Substitusi impor
Peningkatan ketersediaan pangan, akses
pangan, dan penenggunaan pangan
Output

Pangan yang cukup bagi
seluruh penduduk

Status gizi masyarakat baik (penurunan :
kelaparan, gizi kurang dan gizi buruk)
Outcome

Produksi dalam negeri Manusia sehat dan produktif (angka
harapan hidup tinggi)
Angka kematian bayi rendah, Angka
morbiditas rendah)
18
Kerangka Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi
19
Kebutuhan pangan
Wajib dipenuhi dari konsumsi


bila konsumsinya dibawah batas minimum /diatas
batas maximum


berdampak gangguan kesehatan
akibat kelaparan/ gizi kurang
atau kekenyangan/gizi lebih

PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN
20

Isu Strategis berkaitan dengan Pangan dan Gizi :

1. Terbatasnya kapasitas produksi pangan yang berdampak
pada terbatasnya penawaran pangan (kelangkaan) sehingga
terjadi kenaikan/gejolak harga pangan
2. Terbatasnya akses fisik dan ekonomi yang berdampak pada
ketersediaan pangan di tkt rumah tangga kurang tercukupi
(permintaan dan konsumsi pangan rendah)
3. Tidak seimbangnya konsumsi gizi (KG) dengan Angka
kecukupan gizi (AKG) yang berdampak masalah kesehatan
(gizi lebih dan gizi kurang)
4. Pola konsumsi pangan masih didominasi oleh padi-padian
sementara konsumsi buah, sayuran dan pangan hewani
masih rendah (diversifikasi kurang- PPH blm terpenuhi)
5. . Masih tingginya prevalensi kurang gizi pada balita dan
Wanita Usia Subur (WUS)



Perbedaan Swasembada Pangan dengan Ketahanan Pangan
















Peningkatan produksi
Kecukupan pangan oleh

Indikator Nasional Rumahtangga/ Individu
Produksi Beras
Ketersediaan
Distribusi
Konsumsi
Status Gizi
22
3. KEBUTUHAN dan
KECUKUPAN
GIZI
Pendekatan:
Pola Pangan Harapan (PPH)& Angka Kecukupan Gizi (AKG)
KHM dan GKM

23
Kebutuhan Gizi / MDR
Kebutuhan gizi adalah jumlah minimal zat gizi
yang dibutuhkan manusia untuk hidup sehat
dan produktif MDR (Minimum Dietary
Requirement).
6 jenis utama zat gizi dari pangan: energi,
protein, lemak,vitamin, mineral, air.
Rata-rata Penduduk Indonesia (FAO, 2009):
Kebutuhan energi minimal (MDER)
th 2004-2006: 1810 kkal/kapita/hari


24
Food Needs
Minimum Dietary Energy Requirement/MDER
(kcal/person/day)
Indonesia (FAOstat, 2009)
th 1990-92: 1760 kcal/person/day
th 1995-97: 1780 kcal/person/day
th 2000-02: 1800 kcal/person/day
Th 2004-06: 1810 kcal/person/day
25
Kebutuhan gizi individu
Kebutuhan gizi individu, dipengaruhi: umur, sex,
kegiatan, berat badan, kondisi fisiologis.
Kebutuhan gizi biasanya disusun untuk kelompok
umur, berat badan menurut jenis kelamin.
Kebutuhan energi per kg berat badan semakin
menurun dengan semakin bertambahnya umur
Kebutuhan energi per kg bb laki-laki lebih besar
dari perempuan untuk kelompok umur tertentu.

26

Perbandingan kebutuhan energi per kg berat badan per hari
(kebutuhan energi per kg BB semakin menurun
dengan bertambahnya umur)

27
KECUKUPAN GIZI INDIVIDU
Besarannya dipengaruhi oleh :
1. Umur ( < 1 th, 1-9 th, 10-19 th, 20 th)
2. Sex (laki-laki, perempuan)
3. Berat badan (Kurus, sedang, gemuk)
4. Tinggi badan (Pendek, sedang, tinggi)
5. Kegiatan (ringan, sedang, berat)
6. Kondisi Fisiologis (hamil, menyusui, sakit)

Perubahan jumlah penduduk, struktur umur dan jenis
kelamin, tahap pertumbuhan dan perkembangan,
kegiatan dan kondisi fisiologis akan merubah AKG rata-
rata penduduk Indonesia.

28
Tabel 1.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dianjurkan (rata-rata per orang per hari)
No Kelompok Umur B-badan T-Badan Energi Protein Vit.A Vit D Vit.C Kalsium Besi Yodium
(kg) (cm) (Kkal) (g) (RE) -(ug) - (mg)- (mg) - (mg) - (ug)


Anak
1 0-6 bl 6 60 550 10 375 5 40 200 0,5 90
2 7-12 bl 8,5 71 650 16 400 5 40 400 7 90
3 1-3 th 12 90 1000 25 400 5 40 500 8 90
4 4-6 th 17 110 1550 39 450 5 45 500 9 120
5 7-9 th 25 120 1800 45 500 5 45 600 10 120

Laki-laki
6 10-12 th 35 138 2050 50 600 5 50 1000 13 120
7 13-15 th 46 150 2400 60 600 5 75 1000 19 150
8 16-18 th 55 160 2600 65 600 5 90 1000 15 150
9 19-29 th 56 165 2550 60 600 5 90 800 13 150
10 30-49 th 62 165 2350 60 600 5 90 800 13 150
11 50-64 th 62 165 2250 60 600 10 90 800 13 150
12 60+ th 62 165 2050 60 600 15 90 800 13 150

29
Lanjutan tabel 1... AKG
No Kelompok Umur Berat badan Tinggi badan Energi Protein Vit.A -Vit D- Vit.C- Kalsium Besi- Yodium
(kg) (cm) (Kkal) (g) (RE) -(ug) - (mg)- (mg) - (mg) - (ug)

Wanita
13 10-12 th 37 145 2050 50 600 5 50 1000 20 120
14 13-15 th 48 153 2350 57 600 5 65 1000 26 150
15 16-18 th 50 154 2200 50 600 5 75 1000 26 150
16 19-29 th 52 156 1900 50 500 5 75 800 26 150
17 30-49 th 55 156 1800 50 500 5 75 800 26 150
18 50-64 th 55 156 1750 50 500 10 75 800 12 150
19 60+ th 55 156 1600 50 500 15 75 800 12 150

Hamil (+an)
20 Trimester 1 +180 +17 +300 +0 +10 +150 +0 +50
21 Trimester 2 +300 +17 +300 +0 +10 +150 +0 +50
22 Trimester 3 +300 +17 +300 +0 +10 +150 +0 +50
Menyusui
23 6 bl pertama +500 +17 +350 +0 +45 +150 +6 +50
24 6 bl kedua +550 +17 +350 +0 +45 +150 +6 +50

Sumber : Widiakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004
30
AKE Rumahtangga (AKER)
Angka Kecukupan Energi Rumahtangga
digunakan untuk menyusun menu makan
suatu rumahtangga
AKER merupakan penjumlahan AKE semua
anggota rumahtangga
AKEi AKEr AKEm Kebutuhan Pasokan
Makanan+minuman Kebutuhan Bhn
Pangan Permintaan Produk Pertanian
Perencanaan Pembangunan Pertanian
31
Angka Kecukupan Gizi
(Recommended dietary allowances/RDA)
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah :
Sejumlah zat gizi yang seharusnya terpenuhi dari
makanan oleh seseorang dalam suatu populasi untuk hidup
sehat.
AKG energi : 2000 kkal/kapita/hari (WNPG ,2004)
AKG protein: 52 gr/kapita/hari (WNPG, 2004)


AKG =
Rata-rata MDER + 2 simpangan baku (sbg cadangan jk pdk)
Simpangan baku energi berkisar 5%; protein berkisar 10%
Ada AKG baru hasil WNPG 2012, cari ?
32
Kegunaan 1
AKG Individu untuk menilai Tingkat Konsumsi Gizi
dan kebutuhan biaya pemenuhan gizi individu
AKG Rumahtangga untuk menilai ketahanan
pangan rumahtangga, menyusun menu utk
makanan keluarga, kebutuhan biaya makan
AKG Masyarakat untuk menilai permintaan
potensial akan pasokan produk pertanian pangan
dan menilai ketahanan pangan daerah/nasional
33
Kegunaan 2
ANGKA KECUKUPAN GIZI- Energi dan protein
(Individu , -Rumahtangga, -Masyarakat)
PERENCANAAN & EVALUASI
PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI
(GLOBAL, NASIONAL, DAERAH,PASAR) produksi dan cadangan
(RUMAHTANGGA, INDIVIDU) distribusi , konsumsi, status gizi
(PROGRAM KETAHANAN PANGAN) terpenuhi kebutuhan P&G i-r-m
PEMBANGUNAN EKONOMI : Pertanian, Industri dan Jasa
PENENTUAN UPAH MINIMUM: utk pekerja by propinsi/kabupaten, sektor
PENENTUAN GARIS KEMISKINAN MAKANAN: kab/propinsi/nasional
KEBUTUHAN HIDUP MINIMUM :kab/propinsi/nasional
34
Pendekatan PPH
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah:
Susunan jumlah pangan menurut 9 kelompok
pangan yang didasarkan pada kontribusi energi
yang memenuhi kebutuhan gizi/ kecukupan gizi
secara kuantitas, kualitas maupun keragaman
dengan mempertimbangkan aspek sosial,
ekonomi, budaya, agama dan cita rasa
skor PPH ideal: 100
Kebutuhan gizi (MDER) 1810 kkal/kapita/hr
Kecukupan Gizi (AKG) 2000 kkal/kapita/hr




35
Makanan Seimbang- beragam
(model pola pangan harapan-PPH)
36
Penilaian Skor PPH berdasar kontribusi energi
terhadap AKG 2000 kkal/kapita/hari
No Kelompok pangan

Bobot Anjuran
Energi
(kkal)
Kontribusi
Anjuran (%)
SKOR PPH
(bobot x
kontribusi)
1 Padi-padian 0,5 1.000 50 25
2 Umbi-umbian 0,5 120 6 3
3 Pangan hewani 2,0 240 12 24
4 Minyak dan lemak 0,5 200 10 5
5 Kacang-kacangan 2,0 100 5 10
6 Buah/biji berminyak 0,5 60 3 1,5
7 Gula 0,5 100 5 2,5
8 Sayur dan buah 5,0 120 6 30
9 Pangan lain-lain 60 3
Jumlah 2.000 100 100
37
Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
Kebutuhan hidup minimum (KHM) adalah
biaya hidup minimum yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar (makanan dan
non makanan) untuk kelangsungan hidup
Biaya hidup minimum menjadi dasar
penentuan upah minimum dan garis
kemiskinan
Biaya hidup minimum : lebih 60 % untuk
makanan pengeluaran untuk makanan



38
Komposisi Gizi dalam 100 g Bahan Makanan (DKBM, 1996)
No (jenis bahan pangan)

Energi
(kkal)
Protein
(gram)
Bagian dapat
dimakan /Bdd(%)
1 (beras giling) 360 6,8 100
2 (gaplek/ tepung tapioka) 360 1,5 100
3 (telur) 162 12,8 90
4 Minyak kelapa 870 0,1 100
5 (tempe kedelai murni)
(tahu)
(kedelai murni)
149
68
331
18,30
7,8
34,9
100
100
100
6 Buah/biji berminyak (kelapa) 364 0 100
7 Gula (gula pasir) 364 0 100
8 (buah pepaya kupas) 46 0,5 100
9 Pangan lain-lain (roti putih) 248 8,0 100
39
Menghitung Kebutuhan Bahan Pangan
untuk memenuhi AKG 2000 kkal/kapita/hari
No (jenis bahan pangan)

Anjuran
Energi
Kecbutuhan Bahan pangan
Gr/hari
1 th (364
hari)
Kg/tahun
1 Beras giling 1.000 (1000/360)x 100x100/100= 277 100,8
2 gaplek/tepung tapioka 120 (120/360)x100x 100/100=33 12,1
3 Pangan hewani (telur ayam) 240 (240/162)x100x100/90= 165 60
4 Minyak kelapa 200 (200/870)x 100x100/100= 23 8,4
5 Kacang-kacangan (tempe)

100 (100/149)x100x100/100= 67 24,4
6 Buah/biji berminyak (kelapa) 60 (60/364)x100x100/100= 16,5 6
7 Gula (gula pasir) 100 (100/364)x100x100/100= 27,5 10
8 Sayur & buah ( pepaya
kupas)
120 (120/46)x 100x100/100= 260,9 95
9 Pangan lain-lain (roti putih) 60 (60/248)x100x100/100= 24,2 8,8
Jumlah 2.000
40
Nilai Kebutuhan Pangan
Nilai kebutuhan Pangan menjadi petunjuk akan
kebutuhan pengeluaran untuk membiayai pemenuhan
kebutuhan pangan (Sm).
Sm = (MixPi)
Mi = jumlah pangan jenis i yang dibutuhkan
Pi = harga pangan jenis i yang dibutuhkan
Perkembangan harga pangan antar waktu ditunjukkan
oleh indeks harga pangan tunggal, indeks harga
kelompok pangan dan indeks harga pangan.
Mengukur Inflasi dan Indeks Harga Konsumen



41
Garis Kemiskinan Makanan/GKM
Garis kemiskinan makanan (GKM) dari BPS mengukur
nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan
setara dengan 2100 kkal/kapita/hari.
Paket komoditi pangan diwakili oleh 52 jenis dari 9
kelompok bahan pangan yang paling sering dikonsumsi
oleh penduduk miskin
Proporsi pengeluaran untuk 52 jenis makanan berkisar
70% dari total pengeluaran penduduk miskin
Pada bulan Maret 2012,
GKM perkotaan Rp .../kap/bl; GK = Rp 267.408,- GKM
pedesaan Rp /kap/bl; GK = Rp 229.226,-


42
Kontribusi Pengeluaran Pangan
Terhadap Garis Kemiskinan
Pada bulan Maret 2009,
Beras: 25,06 % di perkotaan dan 34,67 % di
perdesaan.
Gula Pasir: 2,83 % di perkotaan, 3,72 % di
perdesaan),
Telur :(3,61 % di perkotaan, 2,68 % di perdesaan),
Mie instan (3,21 % di perkotaan, 2,70 % di
perdesaan),
Tempe (2,47 % di perkotaan, 2,09 % di perdesaan)
Tahu (2,24 % di perkotaan, 1,60 % di perdesaan)
43
UKD 1
44

Anda mungkin juga menyukai