Anda di halaman 1dari 46

C U R I C U L U M V I T A E

Nama : dr.Rini Ardiana Rahayu, Sp THT



Alamat : Taman Surya Agung G2/8 Wage
Sidoarjo 031-7882197

Riwayat Pendidikan:
Dokter Umum FK UNDIP Semarang
1984
Dokter Spesialis THT FK UNAIR
Surabaya 1998

Riwayat Pekerjaan:
1984-1986 RS Siti Khodijah Kudus
1986-1986 Ka Puskesmas Keling II
Kab Jepara

1986-1993 KA puskesmas Jepara II
Pengajar SPK Muh Kudus

1993-1998 PPDS THT FK UNAIR Surabaya

1998-1999 SMF THT RSUD Soetomo Surabaya

1999-sekarang Ka SMF THT RSD Sidoarjo
Dosen Akper Depkes Sidoarjo

2006-sekarang Ka SMF THT RSD Sidoarjo
Dosen Akper Depkes Sidoarjo
Dosen UWK Surabaya


BENDA ASING JALAN NAFAS

KARSINOMA LARING

BENDA ASING JALAN MAKANAN

KARSINOMA TONSIL
OBSTRUKSI LARING
( SUMBATAN LARING)
* Gejala / tanda
1. Disfoni ( parau)
2. Dispneu (sesak nafas): yg ditandai dg:
+ stridor: nafas bunyi wkt inspirasi
+ retraksi (cekungan/ intreking) saat
inspirasi, terdapat di: - suprasternal
- epigastrium
- intercostal
- supraclavikuler
3. Gelisah : < O2
4. Pucat sianosis


Jackson membagi obstruksi laring progresif mjd
4 stadia:
I . Penderita tenang
Stidor dan retraksi suprasternal
II . Penderita mulai gelisah
Retraksi suprasternal makin dalam
Wkt inspirasi terjadi retraksi epigastrium
III. Penderita sangat gelisah
Retraksi suprasternal, epigastrium, inter
costal dan supraclaviculer
IV . Penderita sangat gelisah, ketakutan dan
sianosis
Retraksi stadium III tambah jelas
Bila stadium IV ini berlangsung terus
kehabisan tenaga hiperkapni paralise
pusat nafas Penderita tampak tenang dan
tertidur meninggal krn asfiksi

PENYEBAB OBSTRUKSI LARING:
I . Kelainan kongenital: - Laringomalacia
- Laringeal Web
II . Radang: - Epiglotitis
- Laringitis akut
+ Laringitis pd bayi
+ Laringo-trakheo-bronchitis
+ Laringitis difteri
III . Benda asing dalam laring
IV . Paralise Korda vokalis, terutama Paralise
Abduktor Bilateral
V . Tumor: - Papiloma laring
- Karsinoma laring
VI. Trauma laring: - kontusio laring
- fraktur laring
- luka tembak laring

BENDA ASING JALAN NAFAS
* Di hipofaring terdapat 2 jalur yg bersilang,
yaitu: - jalur udara pernafasan dan
- jalur makanan
* Secara fisiologis, waktu menelan tidak bersa
maan dengan bernafas. Namun bisa terjadi
kesalahan dimana benda asing terhirup, misal
1. Pada wkt makan anak menangis/ terkejut,
maka terjadi gerakan inspirasi --- makanan
yg berada dimulut terhisap masuk trakea
2. Saat makan sambl bermain, tertawa
3. Bekerja sambil mengulum sesuatu di bibir


* Faktor yang ikut mempengaruhi:
- naluri anak masukkan sesuatu ke mulut
- anak < 2 th gigi geraham (-) makan kacang

* Kejadian terbanyak:
- anak < 2 th
- benda asing kacang, biji2an, nasi, roti dll

* Gejala:
- Pd waktu terjadi batuk hebat krn rangsangan
benda asing pd mukosa trakea tdk sempat
inspirasi biru/ sianosis.

- Ada wkt adaptasi dmn rangsangan <, batuk <
( benda asing berhenti pd salah satu cabang
bronkus, umumnya kanan) periode bebas
batuk.

* Pemeriksaan:
Kalau benda asing ada di salah satu bronkus:
- Inspeksi: + gerak nafas sisi sakit tertinggal
+ sesak nafas inspiratoir,
tampak retraksi: intercostal
epigastrium
supraclavicula
- Palpasi: + gerak nafas sisi sakit berkurang
+ stem fremitus menurun
- Perkusi: redup pd sisi sakit
- Auskultasi: suara nafas sisi menurun

* Foto Thoraks:
- baru terjadi sering tak, kecuali logam
- Kalau sdh lama nampak:
+ obstruksi, lama2 terjadi atelektasis
+ emphysema paru
+ bronkitis/ pneumonia.

* Terapi:
Prinsip: kirim ke RS yg ada Bronkoskopi
Korpus alienum trakea yg baru terjadi bisa
diambil dengan cara trakeotomi
Prinsip
Ketika mengiris trakea tjd rangsangan mukosa
batuk hebat benda asing terlempar keatas
dapat diambil atau kadang keluar sendiri
lewat irisan trakea

Komplikasi:
- Benda asing organik ( biji2an) : bhy jangka
pendek obstruksi, bronkopneumonia
- Benda asing anorganik (logam): bhy jangka
panjang bronkhitis, bronkopneumonia
KARSINOMA LARING
* Merupakan keganasan urutan kedua dari
seluruh keganasan THT
* Penderitanya biasanya lanjut (> 40 th)
* Jenis tumor: sebagian besar ( 90%)
Epidermoid karsinoma
* Menurut lokasinya:
1. Supra glotik: tumor di plika ventrikularis,
aritenoid, epiglotis, sinus piriformis
2. Glotik : tumor di korda vokalis
3. Subglotik: tumor dibdwah korda vokalis

* Menurut stadiumnya: berdasarkan T-N-M:

Stadium I : Tumor masih berada pada
1 daerah asal ( Supraglotik, gotik,
subglotik). Dapat 1 atau 2 sisi (T)
Stadium II : Tumor berada pada 2 daerah
Glotik dan subglotik (T)
Stadium III: Sudah ada pembesaran kel limfe
regional ( N)
Stadium IV: Sudah ada metastase jauh ( M)

* Gejala:
1. Suara parau: sbg gjl dini tu glotik & sub
glotik, sdk tumor supraglotik blm parau
2. Rasa ada sesuatu dilaring, pada fase lanjut
sakit menelan/ bicara
3. Sesak nafas waktu inspirasi: ini sebagai
gejala lanjut setelah tumor menutup separo
lebih lumennya
4. Pembesaran kel limfe regional

* Pemeriksaan:
- Laringoskopi indirek/ direk
- Biopsi: dg Laringoskopi direk --- Pem PA


* Prognose:
- Bila cepat datang pada stadium dini >baik
- Tapi sering datang terlambat oleh karena
+ obstruksi 50% sesak nafas terjadi
saat aktifitas keras
+ tumor supraglotik stadium dini belum
parau. tapi karena banyak saluran limfe
cepat metastase ke kelenjar datang
sudah stadium III

* Terapi:
- Stadium I & II radiasi
- Stadium III & IV Laringektomi
* Laringektomi: yaitu mengambil seluruh laring
dan kelenjar, potongan trakea
dihubungkan dengan kulit di
leher
Selanjutnya penderita dilatih berbicara
menggunakan suara esofagus
Dengan cara ini, penderita diharapkan masih
dapat hidup sekurang-kurangnya 5 tahun
PENANGGULANGAN SUMBATAN
LARING
* Konservatif:- Anti inflamasi
- Anti Alergi
- Pemberian O2

* Operatif- resusitasi
1. Intubasi dengan pipa endotrakeal melalui:
- mulut : orotrakeal
- hidung : nasotrakeal
2. Trakeotomi atau Krikotyreotomi
TRAKEOTOMI
* Alat2: - Semprit dengan obat anestesi
- Pisau/ scalpel
- pinset anatomis
- Gunting panjang tumpul
- Sepasang pengait (haak ) tumpul
- Klem arteri
- Gunting kecil tajam
- Kanul trakea
* Tehnik:
- Penderita telentang, bahu diganjal, kepala
leher ekstensi pd persendian atlantoocipital
leher lurus< trakhea letak medial

- Kulit leher diasepsis, ditutupi kain/
duk lubang steril
- Infiltrasi anestesi antara krikoid dan
fosa supra sternal
- Sayatan kulit vertikal/ horizontal 5 cm
- Dengan gunting tumpul kulit dan jaringan
sekitarnya dipisahkan lapis demi lapis dan
di tarik ke lateral dg pengait tumpul smp
ketemu trakea:
* pembuluh darah disisihkan ke lateral
* istmus tyroid ditarik keatas, dan
* semua perdarahan dihentikan
- Aspirasi percobaan dengan menusuk
jarum antara cincin trakea
- dibikin stoma dengan memotong
cicin trakea 2-3 dengan gunting tajam
- dipasang kanul trakea sesuai ukuran
Terlalu becil bergerak2 merangsang trakea
Terlalu besar, sulit masuk dan menekan
trakea nekrosis
Panjang kanul harus sesuai: terlalu pendek
mudah keluar, terlalu panjangiritasi mukosa
mudah granulasi
- Dibawah kanul dilapisi kain kasa
Catatan: - Irisan vertikal di garis tengah leher
dr bwh krikoid smp fosa suprasternal
- Irisan horizontal: pd pertengahan
kartilago krikoid dg fosa supra
sternal kira2 2 jari bawah krikoid
* Perawatan kanul trakeotomi:
- Sekret dalam kanul dan trakea harus selalu
dihisap
- Anak kanul perlu dicuci sekurang2nya 1-2X
sehari
- Bila kanul harus dipasang untuk jangka lama
maka kanul harus dibersihkan setiap 2 mg
- Kain kasa dibawah kanul harus diganti tiap
basah untuk menghindari dermatitis
BENDA ASING JALAN MAKANAN
* Insiden: - dulu kebanyakan pada org dewasa/
tua, karena daging, tulang,gigi palsu
- sekarang banyak juga pd anak2,
berupa uang logam
* Faktor penyebab:
Pada anak: - ada insting memasukkan sesuatu
dalam mulut
- juga faktor belum punya geraham
Pada orang tua: faktor geraham yg sudah
tanggal, makan daging ditelan saja
* Esofagus mempunyai 3 penyempitan dimana
benda asing sering tersangkut:
1. Daerah crico faring (os hioid): 80% benda
asing nyangkut disini
2. Persilangan esofagus dengan aorta/
bronkus /thoracal IV
3. Daerah cardia

* Gejala:
- Pada orang dewasa: mengeluh menelan
sesuatu dan berhenti. Sering disertai kesu
litan menelan/ minum atau muntah, shg
menyebabkan dehidrasi
- Pada anak umumnya dari heteroanamnesa
dari orang tuanya.

Kadang tidak dikeluhkan apa2, hny kebe
tulan uang logam yang dipakai main2 tdk ada
Gejala benda asing esofagus pada anak sering
tdk jelas dan mungkin anak masih bisa minum
dan kalau makan muntah kembali

* Untuk diagnose dilakukan :
- Tes minum: + Bila obstruksi total, muntah
+ Bila parsial( uang logam),
masih bisa minum
- Foto: cervico-thoraco-abdominal: bila benda
nya logam tampak radio opaq

* Terapi:
- Kirim ke RS dimana ada esofagokopi
Kalau dehidrasinya infus

* Tidak dianjurkan mendorong dengan
sonde ke lambung, sebab tidak tahu pasti
keadaan esofagus apa ada tumor/stenosis
Kalau dipaksa perforasi
Kalau uang logam telah masuk lambung
ditunggu saja di tempat buang air besar,
tanpa diet khusus dan tanpa pencahar

* Komplikasi:
- Benda asing yang tajam, mis tulang, peniti
terbuka, dlm jangka pendek bahaya menusuk
dd esofagus mediastinitis mati
- Benda asing tumpul, berbahaya dalan jangka
panjang, tidak menusuk, tp oleh krn tiap
menit manusia menelan ludah
ada gelombang peristaltik memeras benda
asing dan berusaha mendorong kelambung
Jadi bila sekali permenit, berarti dlm sehari
360X, lama2 akan mengakibatkan pressure
nekrosis perforasi esofagus mediastinitis
KARSINOMA TONSIL
Sebagian besar keganasan tonsil merupakan
jenis epidermoid carcinoma

Distribusi umur:
Banyak terdapat pada usia dekade 40 50 th
Hampir tidak pernah didapatkan pd umur anak2

Distribusi jenis kelamin:
Angka kejadian hampir sama antara wanita dan
pria
T-N-M sistem:

T1 : diameter tumor < 2 cm
T2 : diameter tumor 2-5 cm, belum ada
ekstensi dalam struktur sekitar
T3 : diameter tumor > 5 cm dan belum ada
ekstensi dalam struktur sekitarnya
T4 : didapatkan tumor masif dan meluas dari
daerah nasofaring kearah bawah, lidah,
epiglotis atau dinding lateral faring
N : metastase limfonodi sekitar leher

N1 : terdapat pembesaran kelenjar,
tunggal, diameter < 3 cm, mobile
N2 : pembesaran kelenjar tunggal,
diameter > 3 cm atau multipel ipsi
lateral , mobile
N3 : pembesaran kelenjar yang fixed
unilateral atau bilateral
- Lesi karsinoma tonsil ini merupakan lesi awal
yang paling sering didapatkan dari semua
keganasan orofaring
- Penyebaran:
* Langsung mengenai arkus palatinus, bagian
basis dari lidah, dinding faring dan hipofaring
* Penyebaran sepanjang periosteum mandibula
invasi ke m. Pterygoideus dan masseter
nyeri dan trismus
* Langsung kearah atap rongga mulut dan
meluas ke spatium submaksilaris
* Dapat invasi ke m. Konstriktor faring sup,
spatium parafaring, N. Hipoglossus,
N. Glossofaringeus dan Alveolaris inferior
meluas ke basis kranii
Terapi:

* Operasi
* Radiasi : dpt dilakukan pre operatif atau
post operatif atau radiasi sendiri
* Kemoterapi: dapat dikombinasi dengan
radiasi
TUMOR JINAK ESOFAGUS

* Jarang, penderita umumnya dewasa muda
* Jenisnya:
Menurut asalnya: dibagi 2 golongan:
- Dari epitel: + Papiloma, polip
+ Adenoma
+ Kista
- Dari non epitel:
+ Leiomioma, limfangioma, lipoma
+ Mixofibroma, Neurofibroma


Menurut bentuknya:
+ bertangkai: Pedunculated tumor
+ tak bertangkai: Sessile tumor
* Gejala:
Tidak ada gjl khas dari tumor jinak esofagus
Gejala timbul pelan2 dibanding tumor ganas
+ Gejala sumbatan timbul bila tumor besar
+ Disfagi lambat, tergantung besarnya
+ Kadang2 ditemukan:
- rasa tak enak epigastrium/ substernal
- rasa penuh dan sakit yang menjalar ke
punggung dan bahu
- muntah, mual, regurgitasi

* Diagnose: didasarkan pada:
- Pem fisik dan lab: tak banyak membantu
- Pem radiologi dan endoskopi
- Diagnose pasti: Biopsi dan Sitologi
Pemeriksaan radiologi:
- Esofagogram dengan barium kontras defek
+ Smooth filling defect --- kecil
+ Lobulated filling defect --- besar
- CT Scan: jelas lokasi tumor
Pemeriksaan endoskopi --- esofagoskopi
- dapat melihat lokasi, bertangkai atau tidak
- asal dari tumor
Pemeiksaan ini perlu untuk tindakan bedah
* Penatalaksanaan:
Terapi tumor jinak: pembedahan
- Bila tumor di 1/3 tengah esofagus: Thoraco
tomi dari sisi sebelah kanan
- Bila tumor terletak di 1/3 distal esofagus:
Thoracotomi dari sisi sebelah kiri
TUMOR GANAS ESOFAGUS

* Secara histologis digolongkan menjadi:
- Karsinoma sel skuamosa (paling sering)
- Adenokarsinoma
- Karsinosarkoma
- Sarkoma
* Etiologi:
- Belum diketahui
- Faktor yang erat berhubunga adalah maka
nan yang mengandung bahan krsiogenik:
nitrosamin, alkohol, tembakau, makanan
yang berjamur
* Gejala: Gejala dini dapat berupa:
- Saat menelan bisa terasa bolus makanan
tertahan di suatu tempat
- nyeri waktu menelan yang daoat menjalar ke
telinga, tenggorok, dada dan lengan, serta
spasme dari esofagus bag proximal tumor
- Gejala disfagi yang biasanya timbul bila
lumen esofagus sudah terisi tumor > 50%:
+ mula2 disfagi tjd bila makan padat
+ dengan meningkatnya sumbatan ---pen
derita akan mengelu juga sulit menelan
makanan lunak, dan akhirnya sulit juga
makan cair
- Jika tumor telah menginfiltrasi trakea, dapat
timbul jg gejala batuk, stridor exp dan sesak


- Selanjutnya gejala dapat digoongkan dalam:
+ Gejala sumbatan
+ Gjl penyebaran tumor ke mediastinum
+ Gejala metastase ke kelenjar limfe
1. Gejala sumbata:
+ disfagi yang progresif
+ regurgitasi dan penurunan BB
2. Gejala penyebaran tumor ke mediastinum:
+ suara parau
+ nyeri daerah punggung, cervikal
+ gejala bronko pulmonal
3. Gejala metastase ke kel limfe: dapat tera
ba di daerah supra klavikula
* Diagnose ditegakkan dengan:
- Pemeriksaan Patologi Anatomi:
+ melalui biopsi tumor atau
+ pemriksaan sitologi
- Pemeriksaan radiologi:
+ Esofagogram: dg kontras barium
Tanda khas: - lumen sempit dan ireguler
- kekakuan ddng esofagus
Tumor yang exofitik: nampak ada filling
defek, multipel dan ireguler
Esofagogram dengan kontras ganda ---
dapat memperlihatkan adanya lesi tumor
yang kecil
+ CT Scan dan MRI: dapat membantu me
negakkan diagnosa lebih tepat
CT Scan dapat menentukan ukuran tumor
primer dan mencari adanya pembesaran
limfe disepanjang esofagus
- Pemeriksaan Esofagoskopi:
+ Tumor ganas esofgus exofitik akan nampak
- merah atau putih ke abu2an
- irreguler dan mudah berdarah
+ Melalui esofagoskop dapat dilakukan biopsi
dan pemerksaansitologi

* Stadium tumor:
Dibagi berdasar sistem TNM
The American Joint Committee on Cancer
Staging ( AJCC ) th 1987:
T : tumor primer
N : pembesaran kelenjar limfe
M : metastase jauh
* Penatalaksanaan:
Tergantung pada lokasi, jenis dan adanya
metastase tumor, dapat dilakukan terapi:
- Operasi
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Kombinasi
Terapi kombinasi:
- Operasi dan kemoterapi
- Operasi dan radioterapi
- Operasi + radioterapi + kemoterapi
Tindakan operasi dapat dilakukan untuk
tindakan kuratif dan paliatif
- Pada tumor stadiun dini dilakukan operasi
Enbloc Esofagotomy
- Pada tumor stadium lanjut pengobatan hny
bersifat paliatif, dengan operasi:
+ By pass End to end esofago- gastrotomi
atau side to end esofago-colostomy
+ Kadang dilakukan pemasangan protesa
menggunakan pipa celestine dilanjut
kan radioterapi paliatif
Tujuan: agar penderita masih dapat
menikmati makan peroral.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai