Komputer Grafis

3D Viewing
Viewing Pipeline
MC
Modelling
Transformation
Viewing
Transformation
Viewport
Transformation
DC
WC
Projection
Transformation
VC
PC
Viewing Pipeline
Transformasi 3D Affine
Transformation Viewing
Transformasi Proyeksi
Proyeksi Parallel
Projeksi Perspekstif
Transformasi Window-to-Viewport
Drawing Primitives
Transformasi Proyeksi
Transformasi titik/poin dari dimensi yang lebih
tinggi (misal n) ke dimensi yang lebih rendah
(kurang dari n)
Sub-kelas Transformasi Proyeksi
Implementasi Matriks

Proyeksi
Ray Tracing
bidang
projection

pusat proyeksi
proyektor
Proyeksi Geometrik Planar
Proyeksi benda yang dibentuk oleh perpotongan garis yang disebut
proyektor dengan bidang yang disebut bidang proyeksi.
Proyektor adalah garis dari sembarang titik yang disebut pusat
proyeksi, melalui setiap titik dalam suatu objek.
Jika proyektor berupa garis lurus, dan bidang proyeksi datar, proyeksi
adalah Proyeksi geometrik planar.
Proyeksi Geometrik Planar
Jika pusat proyeksi (COP) terletak pada titik terbatas dalam
ruang 3D, hasilnya adalah proyeksi perspektif.
Jika COP terletak di tak terhingga, semua proyektor sejajar dan
hasilnya adalah proyeksi paralel.
Contoh proyeksi perspektif Contoh proyeksi paralel
Proyeksi Paralel


Projektor
Bidang projeksi
Obyek yang
diproyeksikan
DOP
Projeksi objek
Proyeksi Perspektif
Projektor
Bidang projeksi
Obyek yang
diproyeksikan
Pusat
Projeksi
Projeksi objek
Proyeksi Geometrik Planar:
Subclasses
Proyeksi Paralel
Orthographic
Top-view, side-view, front-view
Axonometric
Any angle of rotation
Oblique
Cavalier, Cabinet, dll.
Proyeksi Perspektif
3D Projections
Perspective Parallel
Orthographic Oblique
Elevations Axonometric
Isometric
Cavalier
Cabinet
Rays parallel
Rays converge on eye position
Rays perpendicular to view plane
Rays at angle to view plane
View plane aligned with principal axes View plane not aligned with principal axes
Dimetric
Trimetric
Perspective and Parallel Projections
View plane
Perspective Parallel
Proyeksi Paralel
Kurang realistis; dapat digunakan untuk pengukuran
yang tepat
Garis paralel tetap paralel
Dua jenis, tergantung pada
hubungan antara DOP (arah
bidang proyeksi) dan
normal terhadap bidang
proyeksi: orthographic dan
oblique

Proyeksi Orthographic Paralel
Proyektor
Bidang proyeksi
Objek yang
diproyeksikan
DOP
Proyeksi objek
Proyeksi Orthographic Paralel
DOP tegak lurus terhadap bidang proyeksi
Pandangan depan (front), atas (top), dan
samping (side): Bidang proyeksi normal atau
sejajar dengan sumbu prinsip/utama
Proyeksi orthographic Axonometric : Bidang
Proyeksi tidak tegak lurus terhadap sumbu
prinsip, jadi menunjukkan beberapa
muka/wajah dari obyek sekaligus
Top view
Side view
Front view
Proyeksi Orthographic Paralel
(Front, top, and side views)
Proyeksi Orthographic Paralel
(Axonometric projection)
Proyeksi Orthographic Paralel
dalam Bentuk Matriks
Front, top, side views: Proyeksi dilakukan ke
salah satu dari bidang-bidang koordinat
dengan menetapkan salah satu koordinat ke 0.
| |
P
x
=






(

(
(
(
(
0 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
| |
P
z
=






(

(
(
(
(
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 0 0
0 0 0 1
| | P
y
=






(

(
(
(
(
1 0 0 0
0 0 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1

Proyeksi Axonometric
dalam bentuk Matriks
Dibangun dengan memanipulasi objek,
menggunakan rotasi dan translasi.
Setelah itu proyeksi ke salah satu bidang-bidang
koordinat diterapkan.
| || |
(
(
(
(

(
(
(
(

=
(
(
(
(

1 1 0 0 0
0 0 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
1
z
y
x
R R
z
y
x
vert horiz
1 2
Proyeksi Oblique
Proyektor
Bidang proyeksi
Objek yang
diproyeksikan
DOP
Proyeksi objek
Proyeksi Oblique
Arah proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi
DOP memotong bidang proyeksi pada sudut oblique.
Proyeksi cavalier diperoleh ketika sudut adalah 45.
Proyeksi cabinet diperoleh ketika sudut adalah 63.43.
Proyeksi matriks adalah kombinasi transformasi proyeksi
shear dan orthographic.
Proyeksi cavalier
45
45
45
Proyeksi cabinet
63.43
Proyeksi Oblique dalam bentuk
Matriks
Turunkan matriks transformasi viewing
proyeksi Cavalier pada XY
z

Proyektor

u

y


|

x
Proyeksi Oblique dalam bentuk
Matriks
Untuk unit vektor v sepanjang proyektor :
x
V
= cos u cos|
y
V
= cos u sin|
z
V
= - sin u

z

Proyektor

u

y


x
Vektor DOP
v=(cos u cos|, cos u sin|, -sin u).
|
Proyeksi Oblique dalam bentuk
Matriks
Untuk setiap titik P(x,y,z) pada proyektor,
proyeksi titik P adalah (x,y,0)
z

Proyektor

u

y

|
x
P
P
v=
(cos u cos|, cos u sin|, -sin u),

PP=k v =(kx ky kz)

Proyeksi Oblique dalam bentuk
Matriks
x = x + k cos u cos|
y = y + k cos u sin|
0 = z - k sin u


v=(x y z)
(cos u cos|, cos u sin|, -sin u),

PP=k v =(kx ky kz)

P=P+PP
z

Proyektor

u

y

|
x
P
P
Proyeksi Oblique dalam bentuk Matriks
x = x + k cos u cos|
y = y + k cos u sin|
z = k sin u


v=(x y z)
(cos u cos|, cos u sin|, -sin u),

PP=k v =(kx ky kz)

z
u
| u
sin
cos cos
x = x' +
z
in
u
| u
sin
s cos
y = y' +
Jadi k = z/sinu
Proyeksi Oblique dalam bentuk
Matriks
z
u
| u
sin
cos cos
x = x' +
z
in
u
| u
sin
s cos
y = y' +
(
(
(
(

(
(
(
(
(
(

1
1 0 0 0
0 0 0 0
0
sin
sin cos
1 0
0
sin
cos cos
0 1
z
y
x
u
| u
u
| u
Proyeksi Perspektif
vanishing point
horizon
vanishing point
Proyeksi Perspektif
Realistis: Ukuran Proyeksi dari sebuah objek berbanding
terbalik dengan jarak dari COP (foreshortening)
Tidak berguna untuk merekam bentuk dan pengukuran
yang tepat
Proyeksi dari setiap set garis paralel tidak sejajar dengan
bidang proyeksi konvergen ke titik hilang (vanishing point)
Jika himpunan garis sejajar dengan salah satu dari tiga sumbu
utama, titik hilang disebut sumbu titik hilang.
Di sini paling banyak tiga poin lenyapnya.
Dikategorikan dengan jumlah vanishing point yang
prinsip/utama: one point, two point, three point
Perspektif One Point
Perspektif One Point
Perspektif Two Point
Perspektif Three Point
Penggunaan Proyeksi Perspektif
Satu poin -> Top View , Side View, Front View
Dua Poin -> Engineering, arsitektur, industrial
design
Tiga poin -> jarang digunakan. Pemodelan
objek seperti CAD.


Perspektif satu poin, dua poin, tiga poin
Bergantung pada seberapa banyak sumbu prinsip
berpotongan dengan bidang pandang (view).
Garis paralel tidak sejajar dengan bidang pandang memiliki
titik hilang (vanishing point) yang sama.
Perspektif satu poin: Satu sumbu prinsip memotong bidang pandang
Perspektif satu poin, dua poin, tiga poin
Perspektif dua poin: Dua sumbu prinsip memotong bidang pandang
Perspektif satu poin, dua poin, tiga poin
Perspektif tiga poin: tiga sumbu prinsip memotong bidang pandang
Perspektif satu poin, dua poin, tiga poin
One point
Two point
Three point
View Plane
Transformasi Perspektif
zr
x
d
z
x
x
z d
xd
x
z d
x
d
x
p
p
p
+
=

=
1
1
(x,y,z)
x
p
d
Z

X

COP
bidang
proyeksi
z
x
dimana r=-1/d
Transformasi Perspektif
Hal yang sama dapat ditulis untuk koordinat y
yang menghasilkan:
(
(
(
(
(
(
(

+
+
+
=
(
(
(
(

+
=
(
(
(
(

(
(
(
(

=
(
(
(
(

=
+
=
+
=
1
1
1
1
1 1 1 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
1
'
'
'
/ 1 ,
1
,
1
rz
z
rz
y
rz
x
rz
z
y
x
z
y
x
r
z
y
x
d r
zr
y
y
zr
x
x
Perhatikan: kita masih memiliki tiga koordinat setelah
transformasi ini
Transformasi Perspektif Titik-tunggal
d
P(x,y,z)
Bidang proyeksi
COP
Transformasi Perspektif Titik-tunggal
d1
P(x,y,z)
Projection
plane
COP1
COP2
d2
Kontrol Perspektif
Semakin besar d, scaling lebih kecil dari koordinat
x dan y dilakukan.
Semakin kecil d, perubahan yang lebih besar
untuk koordinat x dan y dilakukan yang sesuai
dengan karakteristik perspektif yang dramatis.
Hal ini memberikan kesempatan untuk
menciptakan tampilan 3D aneh (bizarre) di mana
perspektif yang aneh sekali atau eksotik
berlebihan.
Pindah bentuk lebih jauh atau lebih dekat ke
objek.
Proyeksi Perspektif
COP
Transformasi perspektif diikuti dengan proyeksi ortografi paralel
Proyeksi Perspektif
Z
Y
vanishing
point
y
x
Perspective
transformation
Parallel
orthographics
projection
Transformasi Proyeksi Perspektif
dalam Bentuk Matriks
Sebuah transformasi affine adalah kombinasi dari
transformasi linear. Untuk transformasi Affine, baris
terakhir dalam matriks transformasi 4x4 umumnya
adalah [0 0 0 1].
Jika baris terakhir adalah dalam bentuk [p q r 1],
bilinear perspective transformation didefinisikan.
Pusat Proyeksi dan Vanishing Point
[0 0 r 1], r = -1/d
Titik (0 0 -1/r) adalah pusat proyeksi.
Titik (0 0 1/r) adalah vanishing point.
d
Transformasi Proyeksi Perspektif
(
(
(
(

=
(
(
(
(

(
(
(
(

1 0 0
0 0 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
1 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
1 0 0 0
0 0 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
r r
Proyeksi
orthographic paralel
Transformasi Perspektif
Transformasi Proyeksi Perspektif
Satu-titik
(
(
(
(
(
(

+
+

(
(
(
(

+
=
(
(
(
(

(
(
(
(

=
(
(
(
(

1
0
1
1
1
0
1 1 0 0
0 0 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
1
'
'
'
rz
y
rz
x
rz
y
x
z
y
x
r
z
y
x
Titik (0 0 -1/r) adalah pusat proyeksi.
Titik (0 0 1/r) adalah vanishing point.

Z
Y
X
Pusat Proyeksi dan Vanishing Point
Untuk transformasi perspektif, pusat proyeksi
dapat dianggap sebagai posisi pengamat pada
masing-masing sumbu koordinat
Visible - Invisible
Visible bidang yang terlihat langsung oleh
pengamat
Invisible bidang yang tertutup oleh bidang
yang visible
Untuk menerapkan Visible dan Invisible dapat
dilakukan dg cara sbb
Gambar dahulu bidang yang invisible
Kemudian gambar bidang yang visible
Depth Cuing / pengenalan kedalaman
Dengan mengetahui kedalaman suatu bangun kita
dapat menentukan bidang visible dan bidang
invisible
View Volume
Batas bagian dari dunia yang
akan dipotong dan diproyeksikan
ke bidang tampilan.
Perspektif: piramida semi-tak
terbatas dengan puncaknya pada
PRP dan tepinya melewati sudut-
sudut jendela.
Pandangan volume dituntut untuk terbatas sehingga
membatasi jumlah primitif proyeksi ke bidang tampilan.
Bidang kliping depan dan belakang.
Bidang Pandang
Bidang pandang gambar perspektif dapat dikontrol
dengan memperbaiki batas untuk koordinat-x dan y
yang terlihat oleh VO.
Melihat frustum
Bidang Pandang
Bidang pandang lensa dan panjang focal terkait
Focal length (mm) Field of view
20 94
28 75
35 63
50 46
85 28.5
3D Viewing: Ringkasan
Proyeksi Geometrik Planar
Proyeksi paralel:
DOP (Direction of Projection)
Orthographic dan Oblique
Proyeksi Perspektif:
COP (Centre of Projection)
VP (Vanishing Point)
Volume tampilan 3D membatas bagian dunia
yang akan dipotong dan diproyeksikan ke
bidang tampilan