SEKITAR tahun 2001 saya pernah untuk pertama kalinya nekat mengirim
sebuah tulisan resensi buku ke Kompas, hasilnya sukses ditolak dan
dikembalikan dengan catatan yang dikirim dengan amplop berwarna coklat. Ini yang membuat saya berpikir ulang kalau mau mengirimnya lagi. Saya sempat tidak berpikir lagi untuk menulis untuk sementara waktu. Baru empat- lima tahun kemudian, atau di akhir 2005 saya mulai memberanikan diri lagi untuk menulis dan mengirimkan lagi artikel-artikel saya keKompas atim dan abar, karena saya dalam rentang waktu itu mondar-mandir tinggal di dua tempat itu. !amun, se"ak awal tahun lalu, #ompas edisi daerah, "uga koran- koran daerah di bawah $benderanya% sudah tak memberi ruang lagi kepada penulis lepas. Bisa "adi karena sudah ada #ompasiana yang geliatnya semakin men"adi-"adi &' (asilnya lumayan, setidaknya empat tulisan pertama saya langsung dimuat tanpa ada catatan dan surat balasan. Baru untuk artikel yang kelima sempat mendapat $penolakan%. Setiap penolakan dari redaksi #ompas, selalu disertai dengan catatan-catatan, kenapa artikel tak bisa dimuat. Inilah yang saya suka, meskipun artikel kita tak dimuat, setidaknya ada masukan untuk memperbaikinya lagi. )eskipun saya tak tahu surat atau email itu men"awab secara otomatis atau tidak. Berikut ini adalah kriteria umum untuk menulis artikel di Kompas yang terkadang saya terima "ika artikel saya dikembalikan redaksi Kompas& 1. *sli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan ter"emahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat+buku orang lain. 2. Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan "uga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain. ,. -opik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang aktual, rele.an, dan men"adi persoalan dalam masyarakat. /. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komunitas tertentu, karena #ompas adalah media umum dan bukan ma"alah .ak atau "urnal dari disiplin tertentu. 5. *rtikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik in0ormasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya. 1. 2raiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau 0enomena. 3. 4enya"ian tidak berkepan"angan, dan menggunakan bahasa populer+luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. 4an"ang tulisan ,,5 halaman kuarto spasi ganda atau 300 kata atau 5000 karakter 5dengan spasi' ditulis dengan program words. 6. *rtikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih. 7. )enyertakan data diri+da0tar riwayat hidup singkat 5termasuk nomor telepon + (4', nama bank dan nomor rekening. *lamat e-mail opini8kompas.co.id S9*:*- ; $#ita 5(arian #ompas' sangat perlu artikel-artikel dari penulis baru yang pan"angnya sekitar ,.500 sampai 5.000 karakter% Itu kutipan langsung Tati Samhadi, editor opini (arianKompas, yang masih tertera di pesan blackberry saya. Saya senga"a meminta waktunya untuk bercakap-cakap secara tertulis di sela-sela persipannya boarding di ruang tunggu bandara mengingat banyaknya pertanyaan klasik para penulis yang dialamatkan kepada saya& bagaimana cara menulis opini Kompas halaman 1 dan 3 itu dan bagaimana kiat menembusnya. Beberapa teman mengeluh betapa sulitnya menembus opini #ompas, meski sudah berpuluh-puluh kali mencobanya. Berkali-kali mengirim, berkali-kali pula dikembalikan. *kan tetapi ada pula yang menyampaikan sukacitanya karena satu artikelnya berhasil menembus halaman 1-3 #ompas. *da pula yang pesimistis dengan mengatakan, $*h, yang nulis itu-itu melulu, nggak ada nama baru, bosenin deh;% -entu sa"a dalam beberapa kali kesempatan bertemu dengan )bak -at, demikian saya memanggil wartawan senior #ompas itu, se"umlah masukan sekaligus kritikan disampaikan. -erkait dengan hal itu, yakni agar para penulis $yang itu-itu melulu% berganti wa"ah baru, )bak -at beru"ar, $#ita sangat perlu artikel-artikel dari penulis baru.% 4ertanyaan saya mewakili teman-teman penanya itu begini, apakah $13 tabu% sebagai syarat dimuatnya artikel atau opini di #ompas masih berlaku. )bak -at mengatakan, $13 tabu% 5ini hanya istilah saya sa"a' sebagai panduan. Sekadar mengingatkan, inilah $13 tabu% yang dimaksud& 1. -opik atau tema kurang aktual 2. *rgumen dan pandangan bukan hal baru ,. <ara penya"ian berkepan"angan /. <akupan terlalu mikro atau lokal 5. 4engungkapan dan redaksional kurang mendukung 1. #onteks kurang "elas 3. Bahasa terlalu ilmiah+akademis, kurang populer 6. 2raian -erlalu sumir 7. =aya tulisan pidato+makalah+kuliah 10. Sumber kutipan kurang "elas 11. -erlalu banyak kutipan 12. >iskusi kurang berimbang 1,. *lur uraian tidak runut 1/. 2raian tidak membuka pencerahan baru 15. 2raian ditu"ukan kepada orang 11. 2raian terlalu datar 13. *linea pengetikan pan"ang-pan"ang. >alam postingan terdahulu, saya mengatakan, secara sederhana kepada para penulis saya sarankan agar menegasikan 5men"adikannya terbalik' $13 tabu% itu, sehingga kalau dikatakan $topik atau tema kurang aktual%, maka $topik atau tema harus aktual%. #alau dikatakan $argumen dan pandangan bukan hal baru%, maka $argumen dan pandangan baru% yang dikirimkan ke #ompas. Begitu seterusnya. -etapi pertanyaan mendasar yang saya sampaikan kepada )bak -at adalah, adakah $syarat% lain selain $13 tabu% itu, misalkah adakah pre0erensi editor sendiri terhadap artikel-artikel yang layak dimuat di halaman opini #ompas? )bak -at men"awabnya dengan senang hati, meski mungkin ada yang bersinggungan dengan $13 tabu% itu. ika diringkas, beginilah harapan )bak -at sebagai editor opini (arian #ompas& Sebisa mungkin isu yang aktual #alau isunya tidak aktual, isu yang sangat penting buat orang banyak seperti analisis atau mendudukkan persoalan yang sedang men"adi perhatian atau concern banyak orang. -ulisan si0atnya re0lekti0, kontemplati0 dan komprehensi0. (arus pandangan orisinil. (arus ada nilai tambah atau pencerahan yang diberikan kepada pembaca. angan cuma common sense atau kutip sana sini Bahasa yangg mengalir 4enyampaian tidak .ulgar angan terlalu teknis angan bernada mendikte (arus ditulis satu orang angan dikirim ke tempat lain. 4ertanyaan saya lainnya, apakah artikel+opini itu harus ditulis oleh seorang yang benar-benar pakar? )bak -at men"elaskan, untuk sampai pada syarat- syarat yang disebutkan tadi, memang tidak semua orang bisa menulis sepeti yang disyaratkan tadi atau atau kepakarannya sudah sampai le.el itu. $#arena itu sebisa mungkin, tulis sa"a apa yang men"adi bidang keahlian atau spesialisasinya. Bagus "uga kalau hasil pengamatan, ka"ian atau penelitian, dengan re0erensi ilmiah yang cukup. #alau bukan bidang keahliannya, "angan deh,% pesan )bak -at. )bak -at "uga mengingatkan, karena halaman opini #ompas sangat terbatas, maka pan"ang tulisan tidak boleh melebihi ketentuan yang disyaratkan, yakni ,.500-5.000 karakter dengan spasi. $#adang nyari artikel pendek susah, padahal artikel pendek lebih besar peluang masuk. -entu pendeknya yang padat, concise dan langsung ke pokok persoalan,% pungkasnya. 4ercakapan lewat gadget ini senga"a saya bagi di sini, siapa tahu bisa berman0aat buat persiapan menulis dan mengirimkan artikelnya ke (arian Kompas. Ini memang bukan panduan pasti, tetapi setidak-tidaknya dengan $meraba% keinginan, kecenderungan, dan pre0erensi dari editor opininya sendiri, setidak-tidaknya ini merupakan panduan berharga. Selamat mencoba; @@@ akarta, 17 uni 2012