Anda di halaman 1dari 29

Arya A.

Purba
RSUD PATUT PATUH PATJU
Pendahuluan
WHO:
3% (3,6 juta)dari 120 juta bayi baru lahir Asfiksia
1 juta meninggal
Indonesia:
47% kematian bayi pd masa neonatal
Penyebab: BBLR (29%), Asfiksia (27%), trauma lahir,
tetanus neonatorum, infeksi lain dan kel kongenital
Upaya utk mencegah dan mengatasi kematian bayi
baru lahir:
Pelatihan Antenatal yg berkualitas
Asuhan persalinan normal oleh tenaga profesional
Pertolongan persalinan yg dilakukan oleh tenaga dng
kemampuan manajemen asfiksia
Asfiksia
Keadaan bayi baru lahir tidak bernapas secara
spontan dan teratur
Penyebab asfiksia:
Ibu: Preeklamsia dan eklamsia, perdarahan
antepartum,partus lama atau macet, demam selama
persalinan, infeksi berat, postmaturitas
Tali pusat: Lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul
tali pusat, prolap tali pusat
Bayi: Prematuritas, persalinan sulit, kelainan
konginetal, air ketuban bercampur mekoneum
Bayi yg mengalami gawat janin asfiksia>>>

Asfiksia
AMERICAN ACADEMY OF PEDIATRICS:
1. Asidosis metabolik atau mix
2. Skor Apgar 0-3 > 5 menit
3. Manifestasi neurologis: kejang, hipotonus, koma
atau ensefalopati iskemik hipoksik (s/d hari ke-3)
4. Manifestasi sindroma disfungsi organ multipel

Skor APGAR
Pelaporan keadaan neonatus dan ke-efektifan
resusitasi
Bayi dengan skor APGAR 0-3 saat 5 menit, kemudian
membaik 4 saat 10 menit, memiliki kemungkinan
>99 % tidak menderita cerebral palsy (CP) saat usia 7
thun; 75% anak menderita CP dengan skor APGAR
normal.
KETERLIBATAN MULTI ORGAN
1. Sistem kardiovaskuler: syok, hipotensi, insufisiensi
trikuspidalis, nekrosis myokardial, gagal jantung
kongesti, disfungsi ventrikuler
2. Fungsi ginjal: oliguria-anuria, akut tubular nekrosis,
gagal ginjal
3. Fungsi hepar: peningkatan aktivitas serum gamma
glutamil transpeptidase, amonia dan bilirubin
indirek, penurunan faktor pembekuan darah
4. Gastrointestinal: ileus paralisis atau enterokolitis
nekrotikans (EKN)
KETERLIBATAN MULTI ORGAN
5. Paru-paru: sindrom distress respirasi
6. Sistem hematologis: trombositopenia
7. Metabolik: asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia,
hiponatremia
8. Saraf: kejang, hipotonus, koma atau ensefalopati
iskemik hipoksik
TATALAKSANA ASFIKSIA
1. Beri oksigen, bila diperlukan untuk gangguan nafas
2. Ukur suhu setiap 2 jam, bila abnormal tangani
3. Yakinkan bayi dapat minum dengan baik:
a. Bila refleks hisap baik, tidak sedang mendapat O2
anjurkan netek ASI
b. Bila bayi sedang mendapat O2 atau tidak dapat menetek
beri ASI peras
c. Bila bayi tidak dapat menerima minum termasuk melalui
pipa lambung beri infus
4. Bila bayi dapat minum dengan baik, tidak ada masalah
lain bayi dapat dipulangkan
5. Edukasi
RESUSITASI
Cukup bulan ?
Ketuban jernih?
Bernafas atau menangis?
Tonus otot baik?
Perawatan rutin:
Beri kehangatan
Bersihkan jalan nafas
Keringkan
Nilai warna kulit
Beri kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan nafas (bila perlu) *
Keringkan, rangsang, posisikan kembali
Evaluasi: nafas, frekuensi jantung, warna kulit
Ventilasi Tekanan Positif (VTP) *
VTP + kompresi *
Epinefrin *
TIDAK
YA
Observasi
O2
Ventilasi efektif
HR > 100 x/menit
Kulit merah
HR< 100
Apnea
Sianosis
Sianosis menetap
HR < 60 x/ HR > 60 x/
HR < 60 x/ HR > 60 x/
30
30
30
*: Pertimbangkan intubasi
40-60 x/
Satu-dua-tiga-pompa
1: 90 kompresi + 30 ventilasi
5 siklus dalam 10 detik
LAHIR
kemerahan
Perawatan
paska resusitasi
Ventilasi efektif
HR > 100 x/menit
Kulit merah
Langkah awal
1:10.000 (0,1-0,3 ml/kg)
ALAT UNTUK VENTILASI
1. Balon mengembang sendiri: terisi spontan setelah
diremas, menyedot gas (oksigen atau udara atau
campuran)
2. Balon tidak mengembang sendiri (balon anestesi):
terisi hanya bila gas berasal dari sumber gs
bertekanan mengalir ke dalam balon
3. T-piece resucitator: bekerja hanya bila dialiri gas
Balon Mengembang Sendiri
Bagian
2
B.M.S.:
1. Pintu masuk udara & tempat
memasang reservoar O
2
2. Pintu masuk O
2
3. Pintu keluar O
2
4. Susunan katup
5. Reservoar O
2
6. Katup pelepas tekanan (pop-
off valve)
7. Tempat memasang
manometer (bagian ini
mungkin tidak ada)
1
6
5
2
7
3
4
Reservoar Oksigen
Reservoar
Ujung terbuka
Ujung tertutup
240 ml
SUNGKUP
Ukuran
Tepi
Bentuk

S U N G K U P
Sebelum ventilasi dgn balon &
sungkup, perlu dipikirkan:
Pilih sungkup ukuran yg sesuai
Jalan napas terbuka
Posisi kepala bayi
Posisi penolong
Tekanan pada ventilasi
Pernapasan awal segera setelah lahir :
> 30 cmH
2
O
Paru normal: 15 - 20 cmH
2
O
Paru yang sakit atau imatur: 2040
cmH
2
O

Kecepatan Melakukan Ventilasi
40-60 kali/menit


remas lepas remas lepas
(pompa) (dua..tiga) (pompa) (dua....tiga)

OKSIGEN DALAM RESUSITASI
AAP dan AHA: memperbolehkan penggunaan oksigen
100% tetapi hanya saat awal untuk waktu tidak lama
Resusitasi O2<100%: naikkan sampai 100% bila tetap
tidak ada perbaikan setelah 90 detik
KONDISI TINDAKAN
Lekatan tidak
adekuat

Pasang kembali sungkup ke wajah.
Jalan napas
tersumbat

Reposisi kepala.
Periksa sekresi, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dengan mulut
sedikit terbuka.
Tidak cukup
tekanan

Naikkan tekanan sampai tampak
gerakan naik turun dada yang mudah
Pertimbangkan intubasi
Bila dada tidak mengembang
ADA MEKONIUM ?
BUGAR ?
LANJUTKAN:
BERSIHKAN SEKRET
KERINGKAN, RANGSANG, POSISIKAN LAGI
HISAP MULUT + TRAKEA
TIDAK
YA
YA
TIDAK
KETUBAN BERCAMPUR MEKONIUM
BAYI BUGAR:
HR > 100 x/
Nafas spontan
Tonus baik
HR < 100 X/
APNEA/ GRUNTING
SIANOSIS MENETAP
VTP
HR < 60
VTP + KOMPRESI
HR 60
LANJUT VTP
HR < 60
INTUBASI
ADRENALIN
HR 60-100 HR > 100
LANJUT VTP VTP , LIHAT RESPONS,
SIANOSIS?
YA TIDAK
O2 PASKA RESUSITASI
30
30 30
STOP RESUSITASI
Tidak melakukan resusitasi: kehamilan < 23 minggu
atau BBL < 400 g, anensefalus, terbukti trisomi 13 dan
18
Resusitasi dinyatakan gagal/dihentikan apabila
asistole 10 setelah resusitasi ekstensif
TERAPI OKSIGEN
OKSIGEN KONSENTRASI
Nasal kanul 1 L / menit 24 %
2 L / menit 28 %
3 L / menit 32 %
Neonatus :
Konsentrasi rendah: 0,5 L/menit
Konsentrasi tinggi: 1 L/menit

Sungkup oksigen biasa 5 - 6 L / menit 40 %
6 - 7 L / menit 50 %
7 - 8 L/ menit 60 %

OKSIGEN KONSENTRASI
Sungkup dengan reservoar: 6 L / mt 60 %
7 L / mt 70 %
8 L / mt 80 %
9 L / mt 90 %

Kotak oksigen (Headbox/Oxyhood)
Rendah: 3 L/menit
Tinggi: > 5L/menit

Sungkup terbuka (Face tent)
Lebih nyaman untuk anak
Konsentrasi 40 % dengan aliran 10 - 15 L / menit

EVALUASI GAWAT NAFAS PADA NEONATUS
DENGAN SKOR DOWNES
Pemeriksaan Skor
0 1 2
Frekuensi nafas
Retraksi
Sianosis

Air entry

Merintih
< 60 x/menit
(-)
(-)

Udara masuk

(-)
60-80 x/menit
Retraksi ringan
Sianosis hilang
dengan 02
Penurunan ringan
udara masuk
Dapat didengar
dengan stetoskop
80 x/menit
Retraksi berat
Sianosis menetap
walau dengan 02
Tidak ada udara
masuk
Dapat didengar
tanpa alat bantu

Total Diagnosis Terapi Oksigen
1-3 Sesak nafas ringan Headbox (oxyhood)
4-5 Sesak nafas sedang C-PAP
6 Sesak nafas berat ventilator

Anda mungkin juga menyukai