Anda di halaman 1dari 9

Stabilitas Obat

Suspensi Trisuspen

Septiana Meliana
(10330020)
Definisi Suspensi
Suspensi adalah sediaan yang mengandung
bahan obat dalam bentuk halus yang tidak larut
tetapi terdispersi dalam cairan. Zat yang
terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat
mengendap, jika dikocok perlahan-lahan endapan
haris segera terdispersi kembali.
Suspensi umumnya mengandung zat tambahan
untuk menjamin stabilitasnya, sebagai stabilisator
dapat dipergunakan bahan-bahan disebut
sebagai emulgator
Karakteristik Suspensi
Karakteristik fisik suspensi yang baik:
Suspensi harus tetap homogen sampai batas waktu tertentu minimal
Antara waktu pengocokkan dalam wadah sampai dituang untuk sejumlah
dosis yang diperlukan.

Endapan yang terbentuk pada saat penyimpanan harus mudah terdispersi
dengan pengocokkan yang tidak terlalu kuat.

Suspensi kemungkinan memerlukan pengentasl untuk mengurangi
kecepatan pengendapan dari pertikel. Viskositas tidak boleh terlalu tinggi
sehingga sulit dipindahkan dari wadah ke alat penakar.

Partikel yang tersuspensi harus kecil dan uniform untuk mendapatkan
sediaan yang halus, aseptabel dan bebas dari gritty texture (berpasir)
Komposisi Sediaan Suspensi
Zat Aktif
Zat Tambahan
o Zat Pensuspensi
o Zat Pembasah
o Pemanis
o Pewarna dan pemberi warna
o Pengawet
Evaluasi Sediaan Suspensi
Evaluasi dari sediaan susensi sebagai berikut:
Penetapan bobot jenis
Penetapan bobot per militer
Homogenitas
Volume terpindahkan
Viskositas
Volume sedimentasi dan kemampuan redispersi
Uji Batas Mikroba
Definisi Stabilitas
Stabilitas obat adalah kemampuan obat atau
produk untuk mempertahankan sifat dan
karakteristiknya agar sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat atau di produksi.
Identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian
dalam batasan yang ditetapkan sepanjang
periode penyimpanan dan penggunaan.
Metode Pengujian Stabilitas Obat
Uji stabilitas Jangka Panjang
Uji stabilitas dipercepat

Stabilitas Suspensi Trisuspen
Uji sedimentasi
Masukkan sediaan yang sudah jadi kedalam beker glass. Biarkan dan amati pemisahannya
atau pengendapannya dalam waktu yang telah ditentukan (15 menit, 30 menit, 1 hari, 3 hari,
5 hari, 7 hari). Kemudian amati sediaan memisah atau tidak, jika tampak memisah maka
bagian yang bening diukur.
Cara menghitung BJ
Timbang masing - masing sulfa 25 gr. Masukkan ke dalam mattglass 100 ml. Mampatkan
serbuk dengan cara diketuk ketukan di meja sampai serbuk tidak bisa turun lagi (mampat).
Ukur volumenya. Hitung BJ dengan rumus. Rata - rata hasil ketiga BJ Sulfa.
Menghitung diameter partikel menggunakan mikroskop
Letakan sedikit cairan sebagai sample diatas object glass lalu encerkan dengan air. Letakkan
object glass di atas meja benda kemudian jepit dengan penjepit specimen. Cari bagian dari
objectglass dengan sekrup vertical dan horizontal sampai terlihat gambar yang jelas. Catat
hasil pengukuran diameter minimal 10 partikel lingkaran dan 10 partikel oval / memanjang
yang berbeda beda lalu hitung rata ratanya.
Pengukuran pH
Dengan cara mencelupkan indicator pH ke dalam suspensi, kemudian bandingakn perubahan
warna yang terjadi pada indicator dengan tabel perubahan warna.
pH suspensi : 4

Kesimpulan
Obat dibuat suspensi karena obat obat tertentu tidak
stabil secara kimia, bila ada dalam larutan tapi stabil bila
dibuat dalam bentuk suspensi, dan jika ada bahan obat
yang tidak dapat larut.
Faktor yang mempengaruhi kestabilan suspensi :
Pengecilan ukuran partikel dari suatu suspensoid berguna
untuk kestabilan suspensi karena laju endap dari partikel
padat berkurang jika ukuran partikel diperkecil. Selain itu
jumlah bahan pensuspensi jangan terlalu sedikit dan jangan
terlalu banyak karena mempengaruhi kestabilan cairan
tersebut. Sedikit banyaknya pergerakan partikel, tolak
menolak antar partikel karena adanya muatan listrik pada
partikel, dan konsentrasi suspensoid juga dapat
mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai