LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK DI BLITAR OLEH : BARUNA HANIEF ROSIDI FATHUR RAHMAN MOCH. FARIS WAHYU HANDRIANTO MEITA TRISNA PERTIWI DICKI RISCA FERRISTA DEVRINA PUSPITA HADI YAN KRISTI OKKY NATANAEL NURINA AYUNINGTYAS DINA WIDYANINGSIH RISCHA DIANITA ICHLASUL AMAL SHOHIB ADHI JOKO PRASETYO AYU ARDHITA PERMATA MOH PROBOGINANTO FERRI PRIMA NOER ADZIDZAH KELOMPOK II B PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MALANG JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG TAHUN AJARAN 2009/200 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya penyusun mampu menyelesaikan laporan psikologi ini dengan baik. Penyusunan laporan ini merupakan tugas yang merupakan kewajiban bagi seluruh mahasiswa sebagai persyaratan memperoleh nilai mata kuliah psikologi. Laporan ini membahas tentang lembaga pemasyarakatan anak. Makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik dan tepat waku tanpa bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, baik secara langsung maupun tak langsung. alam kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada ! ". #apak$%bu Tim osen Ajar Mata &uliah Psikologi yang telah memberikan masukkan baik berupa materi perkuliahan maupun koreksi dalam laporan ini. '. &eluarga tercinta yang telah memberikan dorongan moral dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. (. Teman)teman &elas " # Prodi &eperawatan Malang yang telah memberikan semangat dan bantuan yang tidak mungkin diberikan orang lain kepada penyusun. *. Teman)teman di luar prodi yang juga memberikan bantuan. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak kekurangan. +leh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu penyusun dalam penyempurnaan laporan)laporan selanjutnya. Semoga segala sesuatu yang telah dihasilkan dalam laporan ini dapat berman,aat bagi banyak pihak, khususnya bagi penyusun dan terlebih kepada masyarakat luar. Malang, -o.ember '//0 Penyusun DAFTAR ISI &ATA P1-2A-TA3 ....................................................................... " A4TA3 %S% 55555555555555555.. ' #A# % P1-A67L7A- A. LATA3 #1LA&A-2 5555555555555555.5. ( #. T787A- 55555555555555555.. 9 #A# %% T%-A87A- &AS7S 555555555555555555. #A# %%% P1M#A6ASA- 555555555555555555. #A# %: &1S%MP7LA- A- SA3A- 5555555555555........5.... A4TA3 P7STA&A 555555555555555555. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG alam Pembukaan 77 "0*9 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembangunan nasional adalah untuk mencerdaskan bangsa, agar dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, bertanggung jawab, maju dan mandiri sesuai dengan tatanan kehidupan masyarakat yang berdasarkan Pancasila. alam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut, diperlukan suatu penyelenggaraan pendidikan yang dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Anak merupakan dambaan bagi setiap orang tua dan anak adalah bagian dari generasi sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita)cita perjuangan bangsa. alam penulisan laporan ini penulis hanya membatasi masalah pengertian anak dengan mengacu pada pasal " 77 -o ( Tahun "00; tentang Pengadilan Anak yang menyebutkan bahwa anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur < tahun tetapi belum mencapai umur "< tahun dan belum pernah kawin. engan adanya perkembangan dunia kearah modernisasi dan adanya tuntutan keadaan ekonomi maka tidak menyebabkan sedikitnya orangtua turut dalam semua gerak kemajuan masyarakat dan mencari na,kah hingga kerap kali meninggalkan rumah tangga dengan seringnya meninggalkan rumah tangga akibatnya anak)anak kurang mendapatkan asuhan, bimbingan, pengawasan dan juga kasih sayang yang justru masih mereka butuhkan. Anak yang kurang mendapatkan perhatian kasih sayang dari orangtuanya akan merasa tidak aman, tidak bahagia dan banyak dipenuhi kon,lik bathin serta mengalami kekecewaan yang terus menerus sehingga menjadi agresi,. &emarahan, kekecewaan serta dendam akan dilampiaskannya kedalam bentuk perbuatan ,isik seperti lari dari rumah, membolos, membuat keributan bahkan melakukan tindakan yang dapat diklasi,ikasikan sebagai tindak pidana yang tercantum dalam #uku %% &76P yang akhirnya dapat memaksa anak itu untuk berhadapan dengan para penegak hukum. B.TUJUAN ". 7ntuk mengetahui kasus yang terjadi di LP anak di #litar '. 7ntuk dapat mengidenti,ikasi perilaku warga LP anak (. 7ntuk mengetahui proses berpikir warga LP anak *. 7ntuk mengetahui interkasi sosial di dalam LP BAB II TINJAUAN TEORI BAB III TINJAUAN KASUS #L%TA3 ) 1mpat penghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak &elas %% A #litar mengikuti 7jian Akhir Sekolah #erstandar -asional Sekolah asar =S> Senin =""$9>. Aris Wahyudianto warga &abupaten Lumajang, Ahmad #asori warga &abupaten #litar, Saman 3ais warga &abupaten Probolinggo dan 4ahrur 3o?i warga &abupaten Pasuruan yang terjerat kasus pemerasan dan pencurian mengikuti ujian sebagaimana la?imnya peserta 7AS#- pada umumnya. 1mpat anak yang mengerjakan soal #ahasa %ndonesia dijaga dua orang guru yang juga sipir Lapas. @Soal yang diujikan sama dengan sekolah pada umumnya. Peserta juga diawasi dua pengawas,@ ujar &epala Sekolah S %stimewa /( Lapas Anak #litar -anang Saputro kepada wartawan, Senin =""$9$'//0>. S %stimewa /( merupakan lembaga sekolah khusus untuk penghuni Lapas Anak #litar. 8umlah siswa S %stimewa pada tahun '//0 sebanyak "* anak. Selain diawasi, peserta 7AS#- juga menggunakan seragam sekolah layaknya siswa sekolah dasar. Setiap peserta duduk terpisah satu sama lain. @Setelah #ahasa %ndonesia, ujian selanjutnya Matematika dan %PA,@ terangnya. -anang menambahkan, jumlah peserta 7AS#- tahun ini lebih kecil dibanding tahun ajaran '//<. @&alau tahun '//< lalu ada sekitar "/ anak yang mengikuti ujian,@ pungkasnya. PENYELESAIAN Anak yang telah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan dari pengadilan untuk dapat dididik dan ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Anak atau atas permintaan dari orangtuanya atau walinya yang telah memperoleh penetapan dari pengadilan untuk dapat dididik di Lembaga Pemasyarakatan Anak agar mendapatkan pembinaan dan bimbingan, pendidikan serta keterampilan. Agar nantinya dapat diharapkan anak itu dapat menjadi manusia yang seutuhnya, menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Pelaksanaan pendidikan terhadap Anak idik yang telah melakukan tindak pidana dapat dilaksanakan dengan mengacu pada 77 -o "' Tahun "009 tentang Pemasyarakatan dan 77 -o ( Tahun "00; tentang Pengadilan Anak.Lembaga Pemasyarakatan Anak #litar merupakan suatu instansi pembinaan terhadap Anak idik yang melakukan tindak pidana berkewajiban untuk dapat melaksanakan tugas dan ,ungsi institusionalnya dalam melaksanakan pendidikan agar dapat menyiapkan Anak idik Pemasyarakatan untuk dapat berintegrasi secara sehat kepada masyarakat. &egiatan pendidikan ini dimulai dari usia anak)anak dengan diarahkan pada pemantapan kepribadian dan kemampuannya, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan sekolah, karena disebabkan oleh ,aktor sosial ekonomi orangtua yang tidak mampu memberikan pendidikan sekolah kepada anak. Anak)anak yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Anak atau yang disebut dengan Anak idik Pemasyarakatan pada umumnya tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah di luar Lembaga Pemasyarakatan secara bebas dan leluasa, padahal telah dijelaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara. &egiatan pendidikan yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Anak disamping berbentuk pendidikan sekolah dapat juga dilaksanakan dalam bentuk pendidikan keterampilan atau latihan kerja. Anak idik yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Anak #litar sampai saat ini berjumlah 0( =akhir bulan Agustus '//'>. ari 0( Anak idik tersebut dibedakan berdasarkan status hukumnya, "* orang berstatus Anak -egara, " orang berstatus Anak Sipil, ;< orang berstatus Anak -api. ari kesemuanya Lembaga Pemasyarakatan Anak #litar tidak membedakan perlakuan dalam hal upaya pembinaan, misalnya pembinaan pendidikan ,ormal, keterampilan, rohani dan sosial kepada seluruh Anak idik. Satu)satunya yang dibedakan hanyalah berdasarkan dari bentuk jenis kelaminnya. imana untuk Anak idik yang berkelamin wanita ditempatkan dalam kamar khusus yang berbeda dengan Anak idik yang berkelamin laki)laki. 4okus utama dari pemberian pembinaan terhadap Anak idik itu dititik beratkan pada pendidikan ,ormal S, SMP Terbuka, SM7. 6al ini dimaksudkan supaya Anak idik mendapatkan kesempatan menyelesaikan pendidikan ,ormalnya dan mendapatkan ija?ah sesuai dengan kemampuannya. Selain dari pendidikan ,ormal juga ada pendidikan keterampilan juga diberikan dalam rangka menyiapkan Anak idik dalam menyalurkan bakat yang ada pada dirinya untuk dapat dikembangkan setelah selesai masa. BAB III PEMBAHASAN . P!"#$%&'. Perilaku ke)* anak itu termasuk menyimpang karena mereka telah melakukan hal yang melanggar hukum =kriminal> dan tidak sewajarnya dilakukan oleh anak)anak. 6al ini bisa dikarenakan banyak ,aktor diantaranya kurang perhatian orang tua,kurang kasih sayang orang tua,lingkungan dan pergaulan. 2. K!("#)%*#%+ &epribadian dari ke)* anak tersebut adalah masih belum konsistensi dan masih labil. Mereka belum menemukan jati diri mereka sehingga mereka mudah terpengaruh dan masih belum bisa membedakan mana yang benar dan salah. ,. B!"(#&#". alam menghadapi msalah ke)* anak tersebut perlu berpikir positi, agar terhindar dari perilaku meyimpang. Mereka hanya melakukan tindakan tersebut tanpa memikirkan e,ek ari tindakan mereka. -. B!$%.%" #elajar merupakan angkaian proses berpikir,menginat,memecahkan masalah dan mengambil keputusan.ke)* anak tersebut. alam proses mengingatbdipengaruhi oleh pengalaman, pengalaman ke)* anak tersebut bisa dikatakan kurang baik sehingga mereka salah dalam mengambil keputusan dan menyebabkan perilaku menyimpang. /. I+0!"%&1# 121#%$ alam inteaksi sosial ke)* anak tersebut dipengaruhi oleh sugesti, sugesti berperan dalam pembentukan norma kelompok, petunjuk sosial dan pedoman moral. &arena car berpikir mereka yang kurang positi, maka mereka melakukan perilaku yang menyimpang. Sugesti mereka dikarenakan keadaan pkiran yang terpecah)pecah.mereka mengalami kesulitan yang majemuk sehingga mereka bingung. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN B. SARAN