Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Biogas
Biogas merupakan gas yang mudah terbakar (flamable) yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob yang berasal dari limbah
rumah tangga, kotoran hewan (sapi, babi, ayam) dan sampah organik. Pemanfaatan biogas
memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah
kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global jika dibandingkan dengan karbon
dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh
fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah
jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil
(Anonim, 2008). Kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat mendukung usaha
pertanian tanaman sayuran. Dari sekian banyak kotoran ternak yang terdapat di daerah
sentra produksi ternak banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian di
antaranya terbuang begitu saja, sehingga sering merusak lingkungan yang akibatnya akan
menghasilkan bau yang tidak sedap. Satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg
kotoran tiap harinya. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan
beberapa unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, seperti terlihat pada Tabel 1.



2.2 Manfaat Biogas
Diharapkan penerapan teknologi tepat guna berupa biogas ini memberi manfaat untuk:
1. Penyediaan energi untuk rumah tangga di desa
2. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan energi konvensional, yaitu
minyak tanah dan gas elpiji/LPG,
3. Meningkatkan ekonomi dan taraf hidup masyarakat desa,
4. Mengurangi penggunaan sumberdaya alam (kayu) sehingga kelestarian sumber daya alam
dapat terjaga, khususnya di hutan.

2.3 Komposisi Biogas
Metana (CH
4
) 55 75%
Karbon dioksida(CO
2
) 25-45%
Nitrogen (N
2
) 0 0,3%
Hidrogen (H
2
) 1 5%
Hidrogen sulfide (H
2
S) 0 3%
Oksigen (O
2
) 0,1 0,5%
Nilai kalori dari 1 m
3
Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan : elpiji 0,46 kg,
minyak tanah 0,62 liter, minyak solar 0,52 liter, bensin 0,80 liter, gas kota 1,50 m3, dan kayu
bakar 3,50 kg. Sedangkan produksi biogas dari berbagai bahan organik dapat dilihat pada
tabel 2.

Tabel 2. Produksi Biogas dari Berbagai Bahan Organik

2.4 Pembentukan Biogas
Biogas dapat dihasilkan pada hari ke 45 sesudah biodigester terisi penuh, dan
mencapai puncaknya pada hari ke 2025. Akan tetapi perlu juga dipertimbangan ketinggian
lokasi pembuatannya karena pada suhu dingin biasanya bakteri lambat berproses sehingga
biogas yang dihasilkan mungkin lebih lama.
Ada tiga kelompok bakteri yang berperan dalam proses pembentukan biogas:
1. Kelompok bakteri fermentatif, yaitu: Steptococci, Bacteriodes, dan beberapa jenis
Enterobactericeae,
2. Kelompok bakteri asetogenik, yaitu Desulfovibrio,
3. Kelompok bakteri metana, yaitu Mathanobacterium, Mathanobacillus, Methanosacaria,
dan Methanococcus.


Gambar 2.4.1 Proses Pembuatan Biogas
2.6 Jenis Digester
Prinsip utama proses pembentukan biogas adalah pengumpulan kotoran ternak atau
kotoran manusia ke dalam tangki plastik/pralon yang kedap udara, yang disebut dengan
tanki digester.
Dari segi konstruksi, digester dibedakan menjadi:
1. Fixed dome, digester ini memiliki volume tetap sehingga produksi gas akan
meningkatkan tekanan dalam reaktor (digester)
2. Floating dome, pada tipe ini terdapat bagian pada konstruksi reaktor yang bisa bergerak
untuk menyesuaikan dengan kenaikan tekanan reaktor

2.7 Aplikasi Biogas

1. Kompor Biogas 2. Lampu Biogas

Gambar 2.7.1 Kompor Biogas Gambar 2.7.2 Lampu Biogas

3. Kendaraan Berbahan Bakar Biogas 4. Generator Berbahan Bakar Biogas

Gambar 2.7.3 Bus Biogas Gambar 2.7.4 Generator Biogas

2.7 Rumus yang Digunakan
Jumlah kotoran sapi per hari

Jumlah kotoran sapi = n x 25 kg/hari

Dimana : n = jumlah sapi ; 28 kg/hari adalah jumlah kotoran yang dihasilkan oleh 1 ekor
sapi.

Komposisi kotoran padat dari kotoran sapi

Bahan kering = 0,2 x jumlah kotoran sapi

Dimana : 0,2 diperoleh dari komposisi kotoran sapi 20% kandungan padat dan 80%
kandungan cair

Perbandingan komposisi kotoran padat dan air

Air yang harus ditambahkan = 4 x bahan kering

Dimana : perbandingan komposisi antara bahan kering dan air yaitu 1:4

Volume larutan kotoran

V
f
= m
t
/
m


Dimana : V
f
= Volume larutan kotoran ; m
t
= massa total bahan kering + air yang harus
ditambahkan ;
m
= massa jenis air (1.000 kg/m
3
)

Volume digester

V
d
= V
f
x t
r


Dimana : V
d
= volume digester ; V
f
= vlume larutan kotoran ; t
r
= waktu penyimpanan (30
hari)

Potensi biogas yang dihasilkan

Potensi biogas yang dihasilkan = bahan kering x 0,023 m
3
/kg

Dimana : 0,023 m
3
/kg adalah biogas yang dihasilkan per kg bahan kering kotoran sapi

Anda mungkin juga menyukai