Infeksi, utamanya bakteri dan jamur, merupakan masalah yang paling sering pada telinga.
Kebanyakan penyebab otitis eksterna (infeksi telinga luar) termasuk air dalam kanalis auditorius
aksternus (telinga perenang), trauma kulit kananlis memungkinkan masuknya organisme ke
jaringan, dan kondisi sistemik seperti defisiensi vitamin dan kelainan endokrin. Kanalis telinga
normal steril pada beberapa orang; sedang lainnya mengandung Staphylococcus albus dan/atau
organism lain seperti difteroid. Patogen otitis eksterna yang paling sering adalah Staphylococcus
aureus dan spesies Pseudomonas. Jamur yang paling sering dapat terisolasi dari telinga normal
maupun yang terinfeksi adalah Aspergillus. Otitis eksterna sering disebabkan oleh dermatosis
seperti psoriasis, eczema, atau dermatitis sebore. Bahkan reaksi alergi terhadap semprot rambut,
cat rambut, dan losion pengeriting rambut permanen dapat mengakibatkan dermatitis, yang akan
hilang bila bahan penyebabnya dihilangkan.
Manifestasi klinis. Pasien biasanya datang dengan nyeri, cairan dari kanalis auditorius ekternus,
nyeri tekan aural (biasanya tak terdapat pada infeksi telinga tengah), dan kadang demam,
selulitis, dan linfadenopati. Keluhan lain dapat meliputi pruritus dan kehilangan pendengaran
atau perasaan penuh. Pada pemeriksaan otoskopis kanalis telinga Nampak eritema dan edema.
Cairan berwarna kuning atau hijau dan berbau busuk. Pada infeksi jamur bahkan dapat terlihat
spora hitam seperti rambut.
Penatalaksanaan. Prinsip terapi ditujukan untuk menghilangkan ketidaknyamanan, mengurangi
pembengkakan kanalis telinga, dan mengeradikasi infeksi. Tak jarang pasien mendapat resep
analgetik selama 48 sampai 92 jam pertama. Bila jaringan di kanalis eksternus mengalami
edema, perlu dipasang sumbu untuk menjaga kanalis tetap terbuka sehingga cairan obat (missal
larutan Burow, sediaan antibiotika telinga dapat dimasukka. Obat tersebut dapat diberikan
dengan penetesan dengan suhu ruangan. Obat yang dipakai biasanya kombinasi antibiotika dan
kortikosteroid untuk melemaskan jaringan yang terinflamasi. Jika terdapat selulitis atau demam,
maka perlu diberikan antibiotika sistemik. Bahan anti-jamur dapat diberikan bila perlu.
Pasien diingatkan untuk tidak memberihkan sendiri kanali eksternus menggunakan lidi kapas.
Pasien juga dilarang untuk berenang atau memasukkan air ke dalam telinga ketika mencuci
rambut atau mandi. Wool kambing atau kapas dapat diolesi jel yang tak larut air ( seperti veselin)
dan diletakkan di telingan untuk mencegah kontaminasi air. Pasien dapat mencegah infeksi
dengan menggunakan preparat antiseptik telinga sehabis berenang, seperti Swim Ear atau Ear
Dry, kecuali ada riwayat perforasi membrane timpani atau infeksi telinga berulang.
OTITIS EKSTERNA MALIGNA
Bentuk yang jarang namun lebih serius infeksi telinga luar adalah otitis eksterna maligna
(osteomielitis tulang temporal). Merupakan infeksi progresif, melemahkan dan terkadang fatal
pada kanalis auditorius eksternus, jaringan sekitarnya, dan dasar tengkorak. Biasanya disebabkan
oleh Pseudomonas Aeruginosa pada pasien dengan ketahanan rendah terhadap infeksi, seperti
diabetes. Penanganan yang berhasil meliputi pengontrolan diabetes, pemberian antibiotika
(biasanya intravena), dan perawatan luka lokal agresif. Penanganan antibiotics parenteral standar
meliputi kombinasi bahan antipseudomonas dan aminoglikosida, keduanya mempunyai potensial
efek samping serius. Karena aminoglikosida bersifat nefrotoksik dan ototoksik, maka kadar
aminoglikosida serum pasien dan fungsi ginjal dan auditori pasien harus dipantau selama terapi.
Perawatan luka lokal meliputi debridemen terbatas jaringan yang terinfeksi, termasuk tulang dan
kartilago, tergantung perluasan infeksi.
MASSA DI TELINGA LUAR
Tampak penonjolan tulang kecil, kerasdi bagian tulang posterior bawah kanalis telinga yang
dinamakan eksostosis. Biasanya terjadi bilateral. Kulit yang menutupinya normal. Banyak yang
menganggap `eksostosis disebakan karena pemajanan terhadap air dingin, seperti pada penyelam
atau atlet selancar.
Tumor maligna juga dapat ditemukan di telinga luar. Tumor yang paling banyak adalah
karsinoma sel basal pada pinna dan karsinoma sel skuamosa dalam kanalis telinga. Bila tidak
ditangani, karsinoma sel skuamosa akan menyebar melalui tulang temporal, menyebabkan
paralisis nervus fasialis dan kehilangan pendengaran. Karsinoma harus ditangani secara bedah.