Dengan semakin mengguritanya korupsi di Indonesia, kecilnya partisipasi dari
masyarakat sipil (civil society) melalui pemberdayaan gerakan sosial kolektif, menambah permasalahan yang terjadi dan akan membuat daftar panjang pelaku korupsi di negeri ini. Mereka yang seharusnya bisa melakukan proses kontrol dan advokasi secara aktif, malah tidak mampu untuk mencegah dan membendung terjadinya korupsi yang semakin marak. Upaya untuk mencegah dan memberantas korupsi, salah satunya dapat melalui kekuatan kolektif yang dibangun oleh masyarakat sipil (civil society). Istilah civil soceity sendiri dirumuskan oleh De oc!ueville yang berangkat dari tradisi liberal dengan semangat sebagai penyeimbang kekuatan negara. "rti dari civil society biasanya merujuk kepada pemberdayaan masyarakat dengan ciri utama seperti kes#asembedaan (self generating), kes#adayaan (self supporting), kesukarelaan (voluntary), dan kemandirian ($rimahendra, %&&'). Meskipun bukan aktor dominan, civil society sangat penting karena pertama, dalam sejarah Indonesia banyak perubahan sosial dilakukan oleh civil society, seperti kelompok intelektual muda dan organisasi mahasis#a. Kedua, isu pemberantasan korupsi di Indonesia sesungguhnya disung oleh civil society juga. "palagi selama satu decade setelah reformasi civil society juga berperan penting untuk mendorong berbagai reformasi dan perubahan kebijakan untuk memberantas korupsi. Ketiga, ketika institusi negara telah dibajak oleh oligarki korup, tidak mungkin mengharapkan keberhasilan dari inisiatif internal. (leh karena itu, program pemberantasan korupsi harus mendasarkan pada inisiatif dan tekanan dari luar, terutama oleh kelompok)kelompok yang selama ini dirugikan oleh praktik korupsi (*idoyoko, %&&+). ,alah satu bentuk aktivisme civil society yang cukup khas adalah gerakan sosial. ,ebagai bentuk aktivisme, gerakan sosial didefinisikan sebagai bentuk aksi kolektif dengan orientasi konfliktual yang jelas terhadap la#an sosial dan politik tertentu, dilakukan dalam konteks jejaring lintas kelembagaan yang erat oleh aktor)aktor yang diikat rasa solidaritas dan identitas kolektif yang kuat melebihi bentuk)bentuk ikatan dalam koalisi dan kampanye bersama (Diani - .ison, %&&/). .erangkat dari pemahaman itu, gerakan sosial merupakan aksi kolektif dari berbagai macam organisasi dan kelompok dengan artikulasi tujuan yang jelas. 0erakan sosial sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu old social movement yang bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan. 1ang kedua yaitu new social movement yang lebih mengedepankan upaya perubahan kebijakan untuk mengadopsi nilai)nilai positif seperti pemberantasan korupsi. 0erakan anti korupsi yang ada di Indonesia bisa dikategorikan ke dalam kategori new social movement karena bertujuan untuk memberantas korupsi (*idoyoko, %&&+). ,tudi kasus di 0arut menjadi salah satu contoh menarik yang belum banyak dikaji oleh para peneliti terkait peran gerakan sosial terhadap pemberantasan korupsi. ,etelah melalui proses yang panjang, .upati 0arut periode %&&')%&&2 yang bernama "gus ,upriadi akhirnya ditahan oleh 3$3 dan diadili di pengadilan tindak pidana korupsi. Dibalik keberhasilan itu, peran penting tersebut dimainkan oleh civil society di 0arut yang dimotori oleh 0arut 0overnance *atch (0%*). (rganisasi ini adalah sebuah 40( lokal yang tidak hanya membongkar kasus korupsi, tetapi juga secara terus menerus melakukan advokasi untuk mendorong penegakan hukum. "dvokasi mela#an korupsi yang dilakukan oleh .upati 0arut itu tidak hanya dilakukan oleh 0%*, tetapi juga dilakukan oleh organisasi mahasis#a, kelompok diskusi santri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) 0arut dan berbagai ormas lainnya. etapi gerakan sosial di Indonesia dalam rangka pemberantasan anti korupsi juga mempunyai kelemahan. 3elemahan utamanya adalah ketiadaan jaringan dan organisasi di akar rumput. anpa ikatan yang kuat dengan massa akar rumput, maka gerakan sosial anti korupsi tidak akan mendapatkan dukungan yang luas. .ahkan gerakan antikorupsi bisa terjebak menjadi sekedar selebritis politik karena berbagai kegiatan yang mereka lakukan mendapatkan liputan luas dari media massa. "ksi pembongkaran kasus korupsi tanpa memiliki relasi dengan kepentingan rakyat akan dengan sangat mudah tergelincir dalam persaingan kompetisi antar elit. anpa kesadaran itu, gerakan sosial justru bisa menjadi kepanjangan tangan elit. 0erakan anti korupsi juga bisa terjebak menjadi sekedar lobi)lobi untuk membuat aturan, UU dan berbagai kebijakan lainnya. anpa jaringan dengan basis massa, lobi itu tidak akan memiliki representasi yang kuat sehingga bisa jadi malah terjebak oleh kepentingan lain (*idoyoko, %&&+). 3eberhasilan 0arut menggulingkan .upati korup mirip dengan keberhasilan di daerah lain seperti $adang. Di $adang, aktor utama yang menjadi motor adalah 5orum $eduli ,umatra .arat (5$,.). 5$,. tidak bekerja sendiri melainkan membangun aliansi dengan berbagai elemen masyarakat lainnya. "ksi kolektif di $adang akhirnya memaksa penegak hukum mengadili /' dari // anggota D$6D dalam kasus korupsi. .elajar dari kasus 0arut dan $adang, tanpa desakan public yang kuat, penegak hukum di Indonesia nyatanya tidak akan menangani kasus korupsi. 3arena di tengah banyaknya kasus korupsi yang terungkap, penegak hukum seperti 3$3 hanya akan mengambil kasus yang menjadi perhatian publik. (leh karena itu, bentuk partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi tidak sebatas hanya pembongkaran kasus. Dalam kasus 0arut dan juga di berbagai daerah lain, kasus korupsi tidak cukup dibongkar. Civil society harus memiliki energi untuk tidak pernah lelah melakukan perla#anan terhadap praktik korupsi tersebut. 3erjasama dalam bentuk aliansi dan koalisi antar berbagai elemen dalam civil society menjadi kunci. ambahkan juga perspektif gerakan populis yang menargetkan segmentasi anak muda kreatif untuk ikut ambil bagian atau turun tangan memberantas korupsi melalui aksi kolektif. 7ika civil society berhasil menemukan common platform yang mampu menjadi penggerak, maka seluruh elemen akan bergerak untuk melakukan perla#anan sebagai satu bentuk 8collective action9. $ada akhirnya, mengutip :edi ;adi< (%&&=), perjuangan memberantas korupsi oleh civil society merupakan bagian dari pertempuran yang jauh lebih besar mela#an kepentingan predator yang telah belajar dan bertransformasi mengikuti aturan main yang selalu baru. 3emenangan atas korupsi hanya terjadi sebagai bagian dari proses yang lebih besar dan fundamental mela#an elit predator, baik di tingkat nasional dan lokal dengan aksi)aksi kolektif yang berkelanjutan. DAFTAR PUSTAKA ;adi<, :edi. %&&=. Dinamika Kekuasaan Ekonomi Politik Pasca-Soeharto. 7akarta> ?$'@,. $rimahendra, 6i<a. %&&'. Pemberdayaan Masyarakat Sipil Sebuah Pengantar. Depok> $usat 3ajian 0lobal Aivic ,ociety, 5I,I$ Universitas Indonesia. *idoyoko, Danang. %&&+. Civil Society dan !erakan "ntikorupsi. Ditulis khusus untuk buku 93orupsi Mengorupsi Indonesia9. 7akarta> 0ramedia.