Anda di halaman 1dari 27

1

MAKALAH
TUGAS AKHIR

ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL
PROYEK APARTEMEN HIGH POINT
SURABAYA






FREDY YULIANSYAH
NRP 3108 100 652



Dosen Pembimbing :
Ir. RETNO INDRYANI, MS







JURUSAN TEKNIK SIPIL
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2011
S 13


2

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA
PROYEK PEMBANGUNAN TRILLIUM OFFICE &
RESIDENCE SURABAYA

Nama Mahasiswa : Fredy Yuliansyah
NRP : 3108 100 652
Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS
Dosen Pembimbing : Ir. Retno Indryani, MS

Abstrak
Perencanaan persediaan material merupakan salah satu
bagian terpenting dalam suatu proyek konstruksi. Hal ini
dikarenakan kebutuhan material menyerap hampir sebagian
besar total biaya proyek. Keterlambatan dan kehabisan
persediaan material karena perencanaan yang kurang baik
mengakibatkan pekerjaan akan tertunda sehingga secara tidak
langsung akan mempengaruhi waktu pelaksanaan dan biaya
proyek.
Dalamtugas akhir ini, persediaan material pada proyek
Apartemen High Point dianalisa menggunaan metode Material
Requirement Planning (MRP). Data berupa kebutuhan
material, biaya pesan, biaya simpan dan lead time dianalisa
melalui beberapa tahapan antara lain perhitungan kebutuhan
bersih (netting), perhitungan jumlah pemesanan (lotting) serta
penentuan waktu pemesanan (offsetting) guna mendapatkan
total pesanan yang paling optimum dan biaya persediaan yang
paling minimum.. Teknik lot size yang digunakan dalam
tahapan lotting adalah Lot for Lot, Economic Order Quantity,
Period Order Quantity, Fixed period Requirement dan Part
Period Balancing.
Hasil proses analisa dengan metode Material
Requirement Planning menunjukkan bahwa pada material
multyplek 12 mm, teknik lot sizing Period Order Quantity dan
Fixed period Requirement menghasilkan biaya persediaan
minimum, sedangkan untuk besi beton D19 dapat
menggunakan teknik Period Order Quantity dan Part Period
Balancing. Untuk material kayu meranti 5/7 dan besi beton
13, teknik Period Order Quantity menghasilkan total biaya
persediaan minimum. Teknik lot sizing dengan biaya
minimumuntuk material besi beton 8, 10 dan 12 adalah
teknik Part Period Balancing. Sedangkan untuk material besi
beton D22 dan besi beton D25, biaya persediaan minimum
diperoleh dengan menggunakan teknik Lot for Lot. Apabila
dibandingkan total biaya persediaan material sebesar
Rp.1.795.961.375,00 dan total biaya persediaan material
dengan menggunakan teknik Lot for Lot yang biasa dipakai
dalam memenuhi kebutuhan material pada kebanyakan proyek
konstruksi termasuk dalam proyek ini yaitu Rp.
1.796.221.950,00, maka biaya persediaan material memiliki
selisih Rp. 260.575,00.

Kata kunci : Apartemen, Material Requirement
Planing, Persediaan, lot sizing

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Persedaiaan menjadi salah satu faktor produksi yang
harus dikelola dengan benar, karena merupakan asset yang
sangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi. Selain itu
perencanaan persediaan material merupakan salah satu bagian
terpenting dalamsuatu proyek konstruksi. Hal ini dikarenakan
kebutuhan material menyerap hampir sebagian besar total
biaya proyek, sehingga jika persediaan material tidak diatur
dengan sistem yang baik akan mengakibatkan kehabisan
persediaan material yang berdampak pada tertundanya
pekerjaan. Secara tidak langsung sistimpersediaan material
akan berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek dan
biaya total proyek. Oleh karena itu, dengan perencanaan
pengendalian persediaan yang baik dapat mengurangi biaya
dan memperlancar pelaksanaan proyek.
Proyek Pembangunan Apartemen High Point merupakan
investasi hunian oleh PT. Sambadha Wahana Development
untuk memenuhi kebutuhan hunian yang moderen dan nyaman
untuk warga kota Surabaya. Proyek ini terdiri dari 13 lantai
dan dibangun di atas lahan yang sempit dengan luas 3.758,52
m, sehingga material tidak dapat disimpan dalamwaktu yang
lama dan jumlah yang besar. Waktu pelaksanaan proyek ini
dimulai pada bulan Maret 2009 dan dijadwalkan selesai pada
bulan Maret 2010 untuk tahap konstruksi. Maka dengan
keterbatasan waktu, dan area proyek serta kebutuhan sumber
daya material yang tidak sedikit, maka perlu adanya
perencanaan persediaan material yang tepat agar proyek dapat
berjalan dengan lancar dan selesai sesuai waktu yang
dijadwalkan.
Pada proyek pembangunan Apartemen High Point ini
materialnya bersifat saling bergantung (dependent deman)
yang memiliki hubungan langsung antara suatu itemdengan
item-item yang lain. Kebutuhan ini terjadi karena item-item
tersebut digunakan dalammemproduksi itemyang lain.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan
analisa persediaan material untuk menjamin kelancaran
mekanisme pemenuhan material. Secara kronologis metode
pengendalian persediaan dapat diklasifikasikan menjadi
metode persediaan tradisional, metode perencanaan kebutuhan
material (MRP), dan metode Just in time (J IT /Kanban).
Metode pengendalian tradisional digunakan pada persediaan
yang bersifat tidak bergantung (independent), kontinu dan
perubahan ukuran pemesanan tidak terlampau drastis. J umlah
pesanan dihitung atas dasar peramalan kebutuhan dengan
pendekatan matematis selama waktu ancang, dan dilakukan
jika waktu pemesanan telah tiba. Namun salah satu kesulitan
dari metode persediaan ini adalah menentukan tingkat
persediaan optimal untuk item yang mempunyai sifat
bergantung (dependent). J ika metode ini diterapkan, maka
akan terjadi penumpukan material yang berlebih.
Metode MRP digunakan pada kebutuhan yang
bergantung (dependent), serta dapat digunakan pada
kebutuhan yang bersifat deterministik. Metode ini dipakai
untuk mengetahui ukuran pemesanan dan waktu kapan
kebutuhan harus terpenuhi. Perhitungan jumlah pesanan
dengan cara mengalokasikan harga-harga persediaan terhadap
kebutuhan bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pada satu atau beberapa perioda berdasarkan jadwal induk
produksi, struktur produk dan status persediaan. Kekurangan
dari metode ini adalah pemrosesan data yang terlalu sering
sehingga biayanya akan lebih mahal, namun cocok untuk
situasi yang tidak menentu.
Konsep dasar sistemJ IT sangat mirip dengan ide dasar
dari MRP yaitu item-itemakan diproduksi pertamakali hanya
ketika dibutuhkan. Namun pada metode ini jumlah pemesanan
hanya dalamukuran kecil dan mereduksi lead time, sehingga
membuat perencanaan menjadi lebih mudah dan meminimasi
jumlah perubahan dalam sistem persediaan. Karena jumlah
pemesanan yang kecil maka pengiriman bahan menjadi lebih
sering, bahkan pengiriman bisa terjadi lebih dari sekali dalam
sehari. Oleh karena itu lokasi dengan akses yang sulit menjadi
masalah utama dalammetode J IT.
Dari ketiga metode persediaan diatas, metode Material
Requirement Planning (MRP) merupakan metode yang paling
tepat diterapkan dalamproyek Apartement High Point yang
memiliki akses proyek yang sulit, area proyek yang sempit,
waktu yang terbatas serta kebutuhan material dependent yang
tidak sedikit.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam menganalisa persedian material dengan metode
Material Requirement Planning (MRP) yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menentukan jumlah pesanan

3

yang optimumpada material yang bersifat saling bergantung
(Dependent) dengan biaya total persediaan yang paling
minimum.
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan analisa persediaan material ini
adalah untuk mendapatkan jumlah pemesanan yang paling
optimumdengan biaya total persediaan yang paling minimum.
1.4. Ruang lingkup dan Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya topik pembahasan, maka
permasalahn dibatasi sebagai berikut:
1. Teknik lot sizing yang digunakan dalam penentuan
jumlah pesanan optimumadalah Lot for Lot, Economic
Order Quantity, Period Order Quantity, Fixed period
Requirement dan Part Period Balancing.
2. J adwal proyek dianggap tidak mengalami perubahan
3. Material yang dihitung meliputi material pada pekerjaan
struktur saja.
4. Harga material berdasarkan pada harga tahun 2009 dan
hanya dilakukan pada material utama antara lain
multipleks, kayu, besi tulangan dan beton
5. Proyek dianggap tidak memiliki persedian awal.
6. Lingkup perencanaan persediaan material adalah
perencanaan jumlah dan waktu pemesanan yang
dilakukan untuk itempekerjaan struktur atas pada lantai
dasar yang meliputi pekerjaan bekisting, pembesian dan
pengecoran.
7. Perencanaan persediaan pada item pekerjaan struktur
lantai dasar tidak berkaitan dengan item pekerjaan
struktur lain.
8. Diasumsikan supplier dapat memenuhi setiap jumlah
pesanan material dengan waktu ancang untuk setiap item
telah diketahui.
1.5. Manfaat
Dengan melakukan analisa persediaan material ini
diharapkan dapat merencanakan persediaan material yang baik
dengan metode perencanaan material (MRP), sehingga aliran
persediaan material dapat berjalan lancar, dan proyek bisa
selesai tepat pada waktu yang telah dijadwalkan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Persediaan
Persediaan merupakan bahan yang disimpan untuk tujuan
tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan
mentah maka akan diproses lebih lanjut, jika berupa
komponen (spare part) maka akan dijual kembali menjadi
barang dagangan (Siagian, 2005 : 161)
Sedangkan menurut Nasution & Prasetyawan (2008),
persediaan adalah :
Sumber daya menganggur (idle resources ) yang menunggu
proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut
tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem
manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi
ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistemrumah tangga.
2.2. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar persediaaan sebenarnya sangat sederhana,
yaitu meningkatkan profitability perusahaan. Selain fungsi
dasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan yang
lainnya, yakni fungsi wilayah, fungsi decoupling, fungsi
penyeimbang dengan permintaan dan funsi penyangga (buffer
stock) (Siagian, 2005).
Fungsi utama persediaan adalah menjamin kelancaran
mekanisme pemenuhan permintaan barang sesuai dengan
kebutuhan konsumen sehingga sistem yang dikelola dapat
mencapai kinerja (performance) yang optimal (Nasution &
Prasetyawan, 2008).
2.3. Permasalahan Persediaan
Dua masalah yang umumyang dihadapi suatu sistemdi
dalammengolah porsedian adalah sebagai berikut
1. Masalah Kuantitatif yaitu berbagai hal yang berkaitan
dengan penentuan kebijakan persediaan.
2. Masalah Kualitatif yaitu semuahal yang berkaitan dengan
sistem pengoperasian persediaan yang akan menjamin
kelancaran, pengelolaan sistempersediaan.
Permasalahan utama dari persediaan material adalah
menentukan jumlah pemesanan ekonomis (Economic Order
Quantity) yang akan menjawab persoalan berapa jumlah
material dan kapan material tersebut dipesan sehingga dapat
meminimasi biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya
penyimpanan (holding cost) (Nasution & Prasetyawan, 2008:
118).
2.4. Jenis Persediaan
Assauri (1993) membedakan jenis-jenis persediaan
menurut fungsinya menjadi 3 (tiga) yang terdiri atas :
1. Batch Stock atau Lot Size inventory adalah persediaan
yang diadakan karena membeli atau membuat bahan-
bahan/barang-barang dalam jumlah yang lebih besar
dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan
untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang
tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock adalah persediaan yang diadakan
untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat
dalamsatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau
permintaan yang meningkat.
Dilihat dari jenisnya fungsinya, ada 4 macam
persediaan secara umumyaitu :
1. Bahan baku (raw materials) adalah barang-barang yang
dibeli dari pemasok (supplier) dan akan digunakan atau
diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh
perusahaan.
2. Bahan setengah jadi (work in-process) adalah bahan
baku yang sudah diolah atau dirakit menjadi komponen
namun masih membutuhkan langkah-langkah lanjutan
agar menjadi produk jadi.
3. Barang jadi (finished goods) adalah barang jadi yang
telah selesai diproses, siap untuk disimpan di gudang
barang jadi, dijual, atau didistribusikmke lokasi-lokasi
pemasaran.
4. Bahan pembantu atau penolong (supplies) adalah
barang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang
produksi, namum tidak akan menjadi bagian pada
produk akhir yang dihasilkan perusahaan. (Nasution &
Prasetyawan, 2008 : 114).
2.5. Biaya Persediaan
Menurut Imam (2007) ada beberapa biaya biaya yang
sering digunakan dalammanajemen persediaan yaitu :
1. Ordering cost adalah biaya yang ditimbulkan oleh
adanya kegiatan pemesanan persediaan, misalnya :
formulir supplies, proses pemesanan, administrasi dan
lain-lain selama bahan/barang belum tersedia untuk
diproses lebih lanjut.
2. Setup cost adalah biaya yang timbul dalam
mempersiapkan proses produksi untuk membuat suatu
barang, atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk
melalukan penyesuian pada saat bahan/barang diproses.
Secara prinsip, setup cost adalah order cost pada saat
bahan telah/sedang diproses
3. Holding cost adalah biaya yang ditimbulkan oleh
penyimpanan persediaan dalam gudang termasuk di
dalamnya biaya asuransi, kerusakan, penyusutan,
administrasi dan lain- lainnya.

4

4. Biaya pembelian adalah biaya yang harus dikeluarkan
untuk pembelian barang berdasarkan harga per unit.



2.6. Model Persediaan
Tujuan dari setiap model persediaan adalah keputusan
mengenai berapa banyak produk yang harus dipesan dan
kapan sebaiknya pesanan dilakukan.
Bila ditinjau dari sifat kejadiannya, permintaan
diklasifikasikan menjadi deterministik dan probabilistik.
1. Permintaan Deterministik
Permintaan yang bersifat statis, dalamarti bahwa laju
pemakaian tetap sepanjang waktu atau dinamis.
2. Permintaan probabilistik
Permintaan ini memiliki dua klasifikasi serupa : kasus
stasioner, dimana fungsi kepadatan probabilitas
permintaan tetap tidak berubah sepanjang waktu, dan
kasus nonstasioner dimana fungsi kepadatan bervariasi
dari waktu ke waktu.
2.6.1 Permintaan Independent
Kebutuhan Independent yaitu kebutuhan untuk
suatu itemyang tidak ada hubungannya dengan item
yang lain (Nasution & Prasetyawan, 2008).
Metode ini berusaha mencari jawaban optimal
dalammenentukan :
1. Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ)
2. Titik pemesanan kembali (Reorder point)
3. Jumlah cadangan pengaman (Safety stock)
Meskipun item-item yang bersifat
independent dibutuhkan secara kontinyu, item-
item tersebut akan lebih ekonomis bila diproduksi
secara lot.
2.6.2 Permintaan Dependent
Kebutuhan dependent yaitu kebutuhan yang
memiliki hubungan langsung antara suatu item
dengan item-item yang lain pada level yang lebih
tinggi. Kebutuhan item-item yang bersifat
dependent merupakan hasil dari kebutuhan yang
disebabkan oleh penggunaan item-item tersebut
dalam memproduksi item yang lain. Kebutuhan
dependent tidak terjadi secara acak, tetapi terjadi
secara lumpy yang berasal dari penerapan jadwal
produksi yang berdasarkan lot-lot. (Nasution &
Prasetyawan, 2008).
Misalnya saja pada besi tulangan kolomK5
berikut :









Gambar 2.1. Tulangan Kolom
Permintaan untuk besi beton ulir D25 dan besi polos
12 adalah tergantung pada permintaan untuk besi
tulangan kolom type K5. Hubungan ini dapat
digambarkan seperti pada gambar 2.2.






Gambar 2.2. Struktur Produk Tulangan KolomK5
Dari gambar di atas menunjukkan struktur
produk yang artinya bahwa setiap besi tulangan
kolomtype K5 terbentuk dari 9 besi beton D22 dan
5 besi beton 12
2.7. Metode Pengendalian Persediaan
Dalam mencari jawaban atas permasalahan dalam
pengendalian persediaan seperti yang telah diuraikan diatas,
secara kronologis metode pengendalian persediaan yang ada
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Metode pengendalian tradisional.
2. Metode perencanaan kebutuhan material (MRP)
3. Metode JIT/kanban
2.7.1. Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
Metode ini menggunakan matematika dan
statistik sebagai alat bantu utama dalam
memecahakan masalah kuantitatif dalamsistemper-
sediaan.
Menurut Siagian (2005) dalam pengendalian
tradisional (Basic Economic Order) memiliki
beberapa syarat yaitu:
1. Permintaan (demand) diketahui, konstan, dan
bersifat bebas (independent).
2. Waktu tunggu (lead time) diketahui dan
konstan.
3. Penerimaan barang (seketika dan lengkap)
pada satu waktu tertentu.
4. Tidak berlaku potongan harga artinya
berapapun jumlah barang yang dibeli, harga
beli sama.
5. Biaya variable terdiri dari biaya pesan
(ordering cost), atau biaya penyiapan (setup
cost) dan biaya simpan (holding cost).
6. Kehabisan barang (stockouts/shortages) dapat
dihindari jika pemesanan dilakukan pada
waktu yang tepat.
2.7.2. Metoda Perencanaan Kebutuhan Material
(MRP)
Ide dasar dari Metode MRP adalah membuat
item-item tersedia ketika sejumlah item-item
tersebut dibutuhkan (Nasution & Prasetyawan,
2008: 309). Metode ini bersifat komputer oriented,
yang terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan-aturan
keputusan dan seperangkat mekanisme pencatatan
yang dirancang untuk menjabarkan J adual Induk
Produksi (MPS).












Gambar 2.3. Components of MRP (Pheng & Dung, 2007 : 21)
2.7.3. Metode JIT
J IT merupakan suatu filosofi yang tujuannya
adalah mengeliminasi segala sumber-sumber yang
tidak produktif seperti persediaan yang tidak perlu
dan skrap dalam proses produksi (Nasution &
Prasetyawan, 2009: 307)
Tujuan metode ini adalah memberi suatu tanda
terhadap kebutuhan komponen yang lebih banyak
dan menjamin bahwa komponen-komponen tersebut
diproduksi tepat pada waktunya sehingga
Besi Beton D22
(9)
Besi Beton 12
(5)
Besi Tulangan Kolom
K5

5

mendukung kegiatan perakitan pada tahap
berikutnya.
2.8. Material Requirement Planning (MRP)
Material Requirement Planning dapat didefinisikan
sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis dalam
penentuan kuantitas serta waktu dalamproses pengendalian
kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan
yang saling bergantung (Dependent demand item).
Menurut Nasutio & Prasetyawan (2008) MRP adalah
prosedur logis, aturan keputusan dengan teknik pencatatan
terkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan
"J adwal Induk Produksi" atau MPS (Master Production
Schedulling) menjadi "kebutuhan bersih" atau NR (Net
Requirement) untuk semua item. SistemMRP juga dikenal
sebagai perencanan kebutuhan berdasarkan tahapan waktu
(time-phases requirements planning).
Dasar-dasar penyusunan MRP yaitu :
1. MRP menurunkan permintaan terikat untuk bahan-bahan
baku, bahan-bahan pembantu, dan barang-barang setengah
jadi berdasarkan jadwal pengolahan barang jadi.
2. MRP menetapkan jadwal pengadaan (seperti jadwal
pengolahan atau pembelian) tidak jauh menyimpang dari
jadwal penggunaannya.
Tujuan dari MRP dari sudut pandang logistik adalah
untuk menghindari sebanyak mungkin membawa barang-
barang dalampersediaan (Siagian, 2005: 194).
2.8.1 Manfaat Sistem MRP
Manfaat penggunaan sistemMRP antara lain
adalah :
1. Penurunan jumlah persediaan yang
dibutuhkan. MRP menentukan jumlah bahan
atau bagian barang yang benar-benar
dibutuhkan untuk setiap satuan waktu sesuai
dengan rencana produksi induk (MPS),
sehingga tingkat persediaan yang berlebihan
dapat dihindari.
2. Pengurangan masa tunggu pembuatan dan
pemesanan. MRP menunjukkaan jumlah, dan
ketersediaan bahan atau bagian barang, serta
tindakan pengadaan yang dibutuhkan untuk
memenuhi waktu penyerahan sehingga dapat
menghindari penundaan kegiatan pengolahan.
3. Penentuan jadwal yang lebih tepat. Dengan
MRP, pesanan-pesanan yang baru diterima
dapat langsung ditambahkan ke dalam
perencanaan, dan jadwal pengolahan baru,
setelah masuknya pesanan baru, dapat
ditangani dengan mempertimbangkan daya
hasil yang dimilki.
4. Peningkatan kehematan. MRP mensyaratkan
kerjasama dan penyelarasan antar berbagai
pusat kerja pada saat bahan-bahan mengalir
diantara pusat-pusat kerja tersebut (Pardede,
2005: 477).
2.8.2 Kemampuan Sistem MRP
MRP memiliki 4 kemampuan yang menjadi
ciri utamanya (Nasution & Prasetyawan, 2008: 248),
yaitu:
1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang
tepat, maksudnya adalah menentukan secara,
tepat kapan suatu pekerjaan harus diselesaikan
atau kapan material harus tersedia untuk
memenuhi suatu pekerjaan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap
item, dengan diketahuinya bahan baku dalam
suatu pekerjaan, MRP dapat menentukan
secara tepat sistempenjadwalan (berdasarkan
prioritas) untuk memenuhi semua kebutuhan
minimal setiap itemkomponen.
3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan,
maksudnya adalah memberikan indikasi kapan
pemesanan atau pembatalan terhadap pesanan
harus dilakukan.
4. Menentukan penjadwalan ulang atau
pembatalan atas suatu jadwal yang sudah
direncanakan.
2.8.3 Input Sistem MRP
Berbagai data dan keterangan yang
diperlukan sebagai Input di dalam MRP adalah:
1. Master Product Schedule (MPS) yaitu jadwal
induk produksi yang dibuat dengan tujuan
mengetahui jenis produksi yang akan dibuat /
digunakan dan waktu pembuatan / pemakaian
produk (Zulfikarijah, 2005: 166).

Gambar 2.4. J adwal Produksi (Siagian, 2005 : 198)

2. Bill of Material (BOM) yaitu daftar material
dan komponen secara lengkap, baik jenis dan
jumlah setiap itemuntuk membuat satu unit
produk. BOM merupakan daftar komponen,
deskripsi komponen dan jumlah setiap yang
diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Salah satu cara untuk menentukan BOM
produk adalah dengan menyusun struktur
produk.
Struktur Produk ini dibutuhkan dalam
menentukan kebutuhan kotor dan kebutuhan
bersih suatu komponen. Selain itu, Stuktur
Produk juga berisi informasi tentang jumlah
kebutuhan komponen" dan jumlah produk
akhir" yang harus dibuat (Nasution &
Prasetyawan, 2008: 252).

Gambar 2.5. Struktur Produk (Siagian, 2005 : 197)

3. Inventory availability yaitu Catatan Keadaan
Persediaan yang menggambarkan status semua
item yang ada dalam persediaan. Catatan
Keadaan Persediaan terdiri dari data-data
setiap jenis barang persediaan, dimana setiap
jenis barang persediaan tersebut nantinya
dibutuhkan untuk menentukan jumlah
kebutuhan bersih. Catatan Keadaan Persediaan
ini juga berisikan tentang faktor perencanaan
yang digunakan untuk menetapkan jumlah
waktu untuk merencanakan pemesanan,
diantaranya adalah lead time (waktu
pengadaan). Lead time yaitu waktu yang

6

dibutuhkan dari saat pemesanan sampai
dengan barang diterima (Siagian, 2005 : 195).
2.8.4 Tahapan Proses Pengelolaan MRP
Menurut Nasution & Prasetyawan (2008),
proses pengolahan MRP dapat dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut
1. Netting
Proses netting adalah proses perhitungan untuk
menetapkan jumlah kebutuhan bersih. Data yang
diperlukan dalam perhitungan kebutuhan bersih ini
adalah :
a. Kebutuhan kotor untuk setiap periode.
b. Persediaan yang dipunyai pada awal
perencanaan.
c. Rencana penerimaan untuk setiap periode
perencanaan.
2. Lotting
Proses lotting adalah suatu proses untuk
menentukan besarnya pesanan yang optimal untuk
masing-masing item produk berdasarkan pada
hasil perhitungan kebutuhan bersih
3. Offsetting
Proses ini bertujuan untuk menentukan saat yang
tepat untuk melakukan pemesanan dalamrangka
memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan
diperioleh dengan mengurangkan saat awal
tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan
basarnya "lead time.
4. Eksplosion
Proses eksplosion adalah proses perhitungan
kebutuhan kotor item yang berada di tingkat
komponen yang lebih bawah, didasarkan atas
rencana pemesanan yang telah disusun pada
proses offsetting. Dalam proses eksplosion ini
data struktur produk (bill of material) memegang
peranan penting, karena atas dasar struktur
produk.
Agar dapat memahami proses pengolahan
MRP dengan lebih jelas, maka dibawah ini akan
dijelaskan langkah-langkah dasar mengenai sistem
MRP.
Tabel 2.1 Kebutuhan dan Rencana Penerimaan Material













Tabel 2.2 Contoh Proses Perhitungan MRP





























2.8.5 Output Sistem MRP
Menurut Nasution & Prasetyawan (2008)
secara umum output dari sistem Material
Requirement Planning (MRP) terdiri dari laporan
mengenai :
1. Memberikan catatan tentang jadwal pemesanan
material yang harus dilakukan atau harus
direncanakan baik dari pabrik maupun dari
supplier.
2. Memberikan indikasi bila perlu penjadwalan
ulang.
3. Memberikan indikasi untuk pembatalan atas
pesanan.
4. Memberikan indikasi untuk keadaan parsediaan.

2.8.6 Asumsi-asumsi Sistem MRP
Asumsi-asumsi dari sistemMRP yang standard
menurut Nasution & Prasetyawan (2008) adalah
sebagai berikut :
1. Adanya data file yang terintegrasi.
2. Waktu ancang untuk samua itemdiketahui.
3. Setiap item persediaan selalu ada dalam
pengendalian.
4. Semua komponen untuk suatu perakitan dapat
disediakan pada saat perakitan akan dilakukan.
5. Pengadaan dan pemakaian komponen bersifat
diskrit.
6. Proses pembuatan sesuatu itemtidak bergantung
terhadap proses pembuatan itemlainnya.
2.8.7 Teknik Penentuan Ukuran Lot
Ukuran lot (lot size) adalah menyatakan jumlah
bahan baku yang harus dipesan untuk suatu periode.
Teknik penentuan ukuran lot sangat tergantung pada
beberapa hal, antara lain:
a. Variasi dari kebutuhan, baik dari segi jumlah
maupun periodenya.
b. Rentang waktu perencanaan.
c. Ukuran periodenya (hari, minggu, bulan dan
sebagainya).
d. Perbandingan biaya pesan dan biaya simpan.
Adapun untuk menentukan salah satu yang
terbaik adalah cara menggunakan perbandingan total
biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
Biaya-biaya yang digunakan adalah biaya
pemesanan, biaya pembelian, dan biaya
penyimpanan (Nasution, 2008). Berikut metode yang
akan digunakan dalampenentuan ukuran pemesanan
diantaranya sebagai berikut :

7

a) Lot for Lot (L4L)
Teknik penetapan ukuran lot dengan ini dilakukan atas
dasar pesanan diskrit. Penggunaan teknik ini
bertujuan untuk meminimumkan ongkos
simpanan, sehingga dengan teknik ini ongkos
simpan menjadi nol (Nasution,2008: 271).
b) Economic Order Quantity (EOQ)
Dalam teknik ini besarnya ukuran lot adalah tetap.
Namun perhitungannya sudah mencakup biaya pesan
sertabiayasimpan..
h
Dk
EOQ
2
=

Dimana : D =Demand/ kebutuhan rata-rata
k = Order cost/ biaya pesan per pemesanan
h =Holding cost/ biaya simpan per periode
c) Period Order Quantity (POQ)
Satu aturan penentuan jumlah pesanan secaradinamis
adalah jumlah pesanan berkala(Periodic Order Quantity
= POQ). POQ adalah jumlah yang samadengan jumlah
yang dibutuhkan selamabeberapaminggu sejak bahan
yang dipesan diterima, ditambah dangan jumlah
persediaan pengaman dan dikurangi dengan jumlah
persediaan awal atau persediaan ditangan (Pardede, 2005
: 496).
Interval pesanan ekonomi (EOI) diperoleh dari
persamaan berikut:
RPh
RC
R
EOQ
EOI
2
= EOI = =

Dimana : C =Biaya pemesanan pada tiap pemesanan.
P =Harga pembelian per Unit
h =Holding cost/ biaya simpan per periode
R =Rata-rata permintaan pada tiap periode
d) Fixed Period Requirement (FPR)
Dalammetoda ini penentuan ukuran lot berdasarkan
padaperiodetertentu saja. Besarnyajumlah kebutuhan
tidak berdasarkan ramalan, tetapi dengan cara
menjumlahkan kebutuhan bersih padaperiodeyang akan
datang. Padametodeini selang waktu antar pemesanan
dibuat tetap dengan ukuran lot sesuai padakebutuhan
bersih.
e) Part Period Balancing (PPB)
Part Period Balancing (PPB) merupakan pendekatatan
yang cukup dinamis dengan menyeimbangkan biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan. DalamPPB ini
terdapat EPP (Economic Part Period) yang berisi resiko
biayapemesanan dan biayapenyimpanan (Zulfikarijah,
2005 : 191).
2.8.8 Program POM-QM for windows
ProgramPOM-QM for Windows adalah versi
baru dari perangkat lunak windows yang merupakan
gabungan dari POM for Windows dan QM for
Windows. Perangkat lunak ini merupakan produk
yang fleksibel dan paling banyak digunakan
dibidang manajemen operasi. Program POM-QM
merupakan sebuah program bantu komputer yang
memiliki beberapa metode untuk memecahkan
permasalahanpermasalahan yang berkaitan dengan
manajemen operasi dan riset operasi. Dalam
penelitian ini, programPOM-QM digunakan dalam
proses lotting yaitu menentukan ukuran pemesanan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai analisa persediaan
material struktur atas pada proyek pembangunan apartemen
High Point Surabaya. Analisa persediaan material yang
dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pada jumlah
pemesanan (lot size) dan waktu pemesanan material dengan
menggunakan Material Requirement Planning (MRP) sebagai
metode dalampengendalain material. Penentuan lot size pada
penelitian ini menggunakan lima macamteknik, yaitu Lot for
Lot, Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Fixed Period
Requirement dan Part Period Balancing. Dengan membandingkan
hasil analisa dengan teknik-teknik tersebut dibandingkan
untuk dipilih teknik mana yang menimbulkan biaya persediaan
yang ekonomis.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang yang digunakan
dalam menentukan tingkat persediaan material yang optimal
dalampenelitian ini diperoleh secara langsung dari hasil tanya
jawab dari pihak yang bersangkutan dalamproyek tersebut
dan data-data yang bersumber dari dokumen proyek, antara
lain :
1. Data umumproyek
Data yang menggambarkan kondisi umum proyek
meliputi nama proyek, spesifikasi proyek, owner,
perencana, kontraktor, waktu pelaksanaan dan biaya
proyek.
2. Data material
a. Analisa bahan
Berisikan informasi jenis-jenis material yang
digunakan dalamsuatu itempekerjaan
b. Lokasi Pengambilan Material
Berisikan informasi lead time yang dibutuhkan
dalampemesanan material.
c. Harga material
Memberikan informasi biaya pembelian material.
3. Data teknis proyek
Data teknis adalah data-data yang digunakan dalam
pelaksanaan pembangunan proyek, yaitu :
a. Gambar perencanaan
Digunakan untuk menghitung volume material dari
pekerjaan yang ditinjau sehingga dapat diketahui
volume kebutuhan material yang harus dipesan.
b. Schedule proyek
Berisikan waktu rencana penyelesaian item
pekerjaan yang nantinya digunakan untuk
menentukan waktu pemesanaan material yang
dibutuhkan.
3.3 Identifikasi Objek Penelitian
Pelaksanaan pembangunan apartemen High Point
Surabaya secara umum dilaksanakan secara bertahap per lantai
dengan beberapa item pekerjaan utama seperti pekerjaan
persiapan, pekerjaan semi basement, pekerjaan sub struktur
dan pekerjaan struktur atas. Berdasarkan time schedule
proyek, brake down pekerjaan struktur apartemen dapat dilihat
pada gambar 3.1.
Dari Gambar tersebut memberikan gambaran bahwa
pekerjaan struktur atas pada apartement High Point terdiri dari
pekerjaan struktur pada lantai Lt. Dasar, Lt. 1, Lt. 1A
(Mezzanine), Lt. 2, dan seterusnya sampai lantai 15
(penamaan Lt.4, Lt. 13 & Lt 14 tidak digunakan). Untuk
pelaksanaanya pada setiap lantai terdiri dari pekerjaan plat
lantai, balok, kolom, tangga & ramp. Sedangkan pada
pekerjaan semi basement terdiri dari Galian tanah, potong
kepala pancang, pile cap, tie beam, plat lantai, kolom& shear
wall, basement wall, tangga & ramp. Salah satu struktur
produk dalam pekerjaan struktur plat lantai terlihat pada
gambar 3.2.



8

Gambar 3.2. Struktur Produk Material Struktur Balok























Gambar 3.1. Break Down Apartement High Point









3.4 Metode Analisa
3.4.1. Penentuan Jumlah Pesanan Kebutuhan Material
Proses ini merupakan perhitungan jumlah total
Lotting (penentuan jumlah pemesanan)
Proses ini bertujuan untuk menentukan
besarnya pemesanan (lot size) yang optimum
berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan
bersih. Dalam proses ini data yang diperlukan
antara lain kebutuhan bersih, besarnya biaya
pesan dan biaya simpan material. Teknik
penentuan lot size yang digunakan yaitu Lot for
Lot (L4L), Economic Order Quantity (EOQ),
Period Order Quantity (POQ), Fixed period
Requirement (FPR), Part Period Balancing
(PPB). Dalampenentuan jumlah pemesanan ini
dipertimbangkan pengaruh frekuensi pemesanan
dengan biaya pemesanan serta besarnya biaya
simpan yang dikeluarkan. Dalam proses ini
dilakukan dengan bantuan program komputer
POM-QM
3.4.2. Penentuan Biaya Total Persediaan
Biaya total persediaan diperoleh dari seluruh
biaya yang dikeluarkan akibat adanya proses
persediaan. Dari kelima teknik penentuan jumlah
pemesanan dipilih biaya yang dihasilkan yang paling
minimal
3.5. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dalampelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan latar belakang penelitian dari wacana
mengenai proyek konstruksi serta permasalahan-
permasalahan yang sering dihadapi.
2. Menentukan permasalahan pengadaan persediaan
material dalam proyek pembangunan apartemen High
Point sesuai latar belakang dalampenelitian.
3. Studi literatur mengenai perencanaan persediaan
material yang dapat dipergunakan dalam menunjang
penyusunan penelitian.
4. Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan tugas
akhir, yaitu :
a. Gambar- gambar perencanaan proyek
b. Schedule proyek
c. Data kebutuhan material (BOQ)
d. Data analisa material
e. Melakukan tannya jawab dengan pihak yang
bersangkutan
5. Membuat break down pekerjaan sebagai hasil
identifikasi pada obyek penelitian. Dalamhal ini obyek
penelitian adalah pekerjaan struktur atas proyek
pembangunan apartemen High Point.
6. Membuat struktur produk (Bill of Material) tiap item
induk produksi dari hasil break down pelaksanaan
pekerjaan struktur bangunan atas dan menentukan
material penyusun yang akan dianalisa kebutuhannya.
7. Menyusun jadwal induk produksi.
8. Menghitung kebutuhan bersih material (netting) dari
material-material penyusun yang telah ditentukan pada
struktur produk.
9. Menentukan ukuran pemesanan (lotting) pada material
yang telah dihitung kebutuhan bersihnya menggunakan
teknik lot size yang telah ditentukan menggunakan
bantuan shoftware POM-QM.
10. Mengitung biaya total pengadaan tiap material dari
semua teknik lot size yang dilakukan.
11. Menentukan waktu pemesanan (offsetting) berdasar lead
time yang dibutuhkan material.
12. Menghitung biaya total yang diakibatkan dari pengadaan
material.
13. Menarik kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.


STRUCTURE OF
HIGH POINT
APARTMENT
Pek. Persiapan
Pembuatan Keet,
Bedeng, Pagar
proyek dll
Pek. Pengukuran
Pek. Semi
Basement
Galian Tanah
Potong Kepala
Pancang
Pile Cap
Tie Beam
Slab
Column & Shear
Wall
Basement Wall
Stair Basement -
Lt. Dasar &
Ramp
Pek. Struktur
Atas
LANTAI DASAR
Beam & Slab
Column
Stair Lt Dasar - Lt
1 & Ramp
Lt. 1
Beam & Slab
Column
Stair Lt. 1 - Lt. 1A
& Ramp
LANTAI 1A
(MEZZANINE)
Beam & Slab
Column
Stair Lt. 1A - Lt. 2
& Ramp
Lt. 2, 3, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, &
15
Beam & Slab
Column
Stair & Ramp
Pek. Atap
Gedung
Beam & Slab
(+45,00)
Column
Roof Floor
(+48,50)
Pek. Non
Struktur
Pasang Tower
Crane
Pengiriman
Instal Tower
Crane
Pek. Pagar
Retaining Wall
Pek.
Pembersihan
Kayu Glugu
5/7
Kayu Meranti
5/7
Kayu Meranti
6/12
Multiplek
12 mm

Besi Beton
D22
Besi Beton
13
Besi Beton
12
Struktur Balok
Bekisting Besi tulangan Beton Ready Mix
K. 300
Besi Beton
10
Besi Beton
8

8

Langkah-langkah pengerjaan penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3.







































Gambar 3.3. Bagan Alur Penelitian

BAB IV
ANALISA DATA

4.1. Gambaran Umum Proyek
Proyek Apartement High Point yang berlokasi berdekatan
dengan salah satu Universitas Swasta terkemuka di Surabaya,
merupakan sebuah hunian yang memiliki konsep Luxury
Student Apartment yang dirancang dengan sistem hemat
energi. Dilengkapi dengan fasilitas bintang lima, area parkir
pribadi serta menggunakan spesifikasi bahan yang berkualitas
menjadikan apartement ini sebagai student apartment yang
menyediakan privasi dan kenyamanan bagi para penghuninya.
Selain sebagai sebuah investasi hunian, apartemen High Point
juga membuka kesempatan bagi para pengusaha yang ingin
membuka tempat usaha di apartement ini.
Proyek ini terdiri dari 13 lantai yang dibangun diatas
lahan seluas 3.758,52 m. Pelaksanaan pembangunan struktur
atas proyek ini dibagi menjadi 3 zona pekerjaan tiap lantainya.
Pada pekerjaan struktur balok lt. 5 - lt. 15 merupakan
pekerjaan typical, sedangkan pekerjaan struktur kolomyang
typical pada lt. 5 lt. 9 dan lt. 10 lt. 15.
Gambaran umum mengenai proyek Apartement High
Point dilihat sebagai berikut :
4.1.1. Data Proyek

Nama Proyek : High Point.
J enis Proyek : Student Apartement.
Lokasi Proyek : J l. Siwalankerto No.185
Wonocolo, Surabaya.
Nilai Kontrak : Rp. 34.650.000.000,-
(Untuk Pekerjaan Struktur Atas)
Tipe Kontrak : Lump Sump Fix Price.
Pemilik Proyek : PT. Sambadha Wahana
Development.
Konsultan Arsitektur : PT. Archi Metric.
Kontraktor Pelaksana : PT. Nusa Raya Cipta.
Luas Area : 3.758,52 m.
Luas Bangunan : Basement =2695,96 m.
Lt. Dasar lt. 3 =1.659,41 m.
Lt. 5 lt. 15 =1.568 m.
J umlah 15 lantai : Basement =1 lantai.
Retail Shop =2 lantai.
Unit apartement =12 lantai.
Struktur Bangunan : Pondasi =Tiang Pancang
Str. Atas =Beton Bertulang
Atap =Plat Beton
4.1.2. Data Item Pekerjaan
Pelaksanaan pembangunan apartemen High
Point Surabaya secara umumdilaksanakan secara
bertahap per lantai dengan beberapa item
pekerjaan utama seperti pekerjaan persiapan,
pekerjaan semi basement, pekerjaan sub struktur
dan pekerjaan struktur atas. Pembangunan
struktur atas proyek ini dibagi menjadi 3 zona
Perumusan Permasalahan
Studi Literatur
Input MRP
LOTTING pada level material (Penentuan J umlah Pesanan) dengan
teknik :
a. Lot for Lot d. Part Period Balancing
b. Economic Order Quantity e. Fixed period Requirement
c. Periodic Order Quantity

Membuat Struktur
Produk (BOM)
Menyusun J adwal Induk
Produksi
Menghitung Kebutuhan Bersih
( Netting )
Lead Time
Menentukan Waktu Pemesanan
( Offsetting )
Biaya Pesan dan
simpan
Menghitung Kebutuhan level di bawahnya
( Explosion )
Latar Belakang
Pengumpulan data-data :
Data umum, material, teknis
Biaya Total Persediaan
Kesimpulan
Pembuatan Break Down

9

Durasi
Hari
4 LANTAI DASAR 56
BALOK & PLAT 14
KOLOM & DINDING GESER 7
TANGGA Lt. DASAR - Lt. 1 14
ItemPekerjaan No. UraianPekerjaan
Pekerjaan beton bertulang pada balok & plat, pekerjaan
kolom, pekerjaan tanggalantai dasar - lantai 1 dindinggeser
untuk lift.
N0. Pekerjaan Material Volume Sat
1 Balok
Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)
Kayu Glugu 5/7 per-4 meter
Kayu Meranti 5/7 per-4 meter
Kayu Meranti 6/12 per-4 meter
Besi tulangan D-22
Besi tulangan -13
Besi tulangan -12
Besi tulangan -8
Besi tulangan -10
Beton Beton K.300 223.46 m
3





m
2
Kg 86826.42 Besi Tulangan
Bekisting 1782.07
N0. Pekerjaan Material Volume Sat
2 Plat
Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)
Kayu Glugu 5/7 per-4 meter
Kayu Meranti 6/12 per-4 meter
Pipa 1,5"
Hory beam
Besi tulangan -10
Besi tulangan -8
Beton Beton K.300 281.56 m
3
3 Kolom
Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)
Kayu Glugu 5/7 per-4 meter
Besi tulangan D-25
Besi tulangan D-19
Besi tulangan -13
Besi tulangan -12
Besi tulangan -10
Beton Beton K.300 209.96 m
3
4 Dinding Geser
Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm)
Kayu Meranti 5/7 per-4 meter
Kayu Meranti 6/12 per-4 meter
Besi Tulangan Besi tulangan -13 4507.49 Kg
Beton Beton K.300 34.90 m
3
2098.49
683.30
236.52
Bekisting
Bekisting
Besi Tulangan
m
2
Besi Tulangan
Bekisting
21328.32
37706.79
Kg
Kg
m
2
m2
pekerjaan tiap lantainya pada pekerjaan balok dan
plat. Dari masing-masing itempekerjaan tersebut
terdiri dari beberapa sub item pekerjaan dan
memiliki rangkaian aktivitas. Sedangkan item
pekerjaan yang akan direncanakan persediaan
materialnya adalah itempekerjaan pada struktur
lantai dasar yang dijelaskan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data ItemPekerjaan Struktur Lantai Dasar







Pekerjaan struktur lantai dasar yang akan
analisa merupakan pekerjaan struktur beton
bertulang yaitu balok, plat, kolomdan dinding
geser dimana pada masing-masing komponen
struktur tersebut meliputi pekerjaan bekisting,
pembesian dan pengecoran. Pekerjaan tangga
tidak dianlisa karena bukan merupakan
struktur utama yang pelaksanaannya tidak
bergantung pada pekerjaan struktur yang lain.

4.1.3. Jadwal Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan pembangunan Proyek
Apartement High Point dimulai pada Agustus
2008 dan direncanakan selesai pada Nopember
2010, sehingga pada awal tahun 2011
bangunan apartement high point dapat diserah
terimakan kepada investor. Pelaksanaan
pekerjaan struktur atas proyek apartement ini
dimulai pada tanggal 10 Maret 2009 sampai
dengan tanggal 9 Maret 2010, sehingga lama
waktu penyelesaian pekerjaan struktur atas
adalah 12 bulan. Sedangkan pada pekerjaan
struktur lantai dasar dimulai pada tanggal 4
Mei 2009 sampai tanggal 25 Mei 2009.
4.2. Struktur Produk
Struktur Produk berisi tentang informasi yang
mengidentifikasikan semua kebutuhan komponen dan sub
komponen yang akan dipergunakan untuk menghasilkan
produk akhir dari suatu pekerjaan. Untuk menyusun struktur
produk ini berdasar pada break down struktur pekerjaan yang
dapat dilihat pada time schedule proyek dan BOQ proyek.
Material yang akan dianalisa persediaannya adalah
material utama yang diperlukan pada pekerjaan bekisting,
pembesian dan pengecoran pada struktur bangunan atas
diantaranya adalah multipleks, balok kayu, besi tulangan dan
beton readymix. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
struktur produk lantai dasar pada gambar 4.1
Pada gambar struktur produk lantai dasar tersebut terdiri
dari 4 level, antara lain level 0 yang paling atas merupakan
produk akhir dari analisa yang dilakukan yaitu Struktur Lantai
Dasar. Sedangkan pada level dibawahnya yaitu 1, 2, dan 3
secara berurutan merupakan komponen, sub komponen
penyusun dan material-material yang dibutuhkan. Pada
Struktur produk tersebut juga menunjukkan adanya hubungan
antara setiap itempekerjaan dengan material yang dibutuhkan.
Hubungan tersebut merupakan kebutuhan antara material pada
level paling bawah terhadap item pekerjaan pada level
diatasnya. Misalnya kebutuhan akan material multipleks dan
balok kayu tergantung pada kebutuhan akan bekisting.
Sedangkan kebutuhan akan bekisting tergantung akan
komponen-komponen yang akan dikerjakan, dalam hal ini
adalah kolom, balok , plat, dan dinding geser.
Dari struktur produk yang dibuat diperoleh Bill of
Material untuk pekerjaan struktur lantai dasar yang akan
dihitung yang dijelaskan pada tabel 4.2.














Keterangan :
Mltp. 12 =Multipleks 12 mm =Diameter besi beton polos
K.Mr =Kayu Meranti D =Diameter besi beton ulir
K.Gl =Kayu Glugu
PP =Pipa
HB =Horry Beam

Tabel 4.2. Bill of Material Lantai Dasar



























Gambar 4.1. Struktur Produk Struktur Lantai Dasar

Beton
K.300
Balok


Besi
Tul


D22 13 12 8 10
Bekisting


Mltp
12
K Gl
5/7
K Mr
5/7
K Mr
6/12
Bekisting


Plat


Besi
Tul


8 10 Mltp
12
K Gl
5/7
K Mr
6/12
PP
1,5"
HB

Bekisting


Beton
K.300
Besi
Tul



Dinding Geser


13 Mltp
12
K Mr
6/12
K Mr
5/7
Bekisting


Beton
K.300
Struktur Lt. Dasar

Kolom


D25 19 13 10 12
Besi
Tul


Mltp
12
K Gl
5/7
Bekisting


Beton
K.300
Beton
K.300
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3

10


Durasi Kuantitas
Total Per hari
a b c d e f = d/e
1 Bekisting Balok m
2
1782.07 9 198.01
2 Bekisting Plat m
2
2098.49 9 233.17
3 Pembesian Balok Kg 86826.42 9 9647.38
4 Pembesian Plat Kg 21328.32 9 2369.81
No Pekerjaan Volume Sat
4.3. Jadwal Induk Produksi
J adwal induk produksi merupakan proses alokasi untuk
membuat sejumlah produk dalamsuatu periode waktu dengan
memperhatikan kapasitas yang dimiliki. Untuk menyusun
jadwal induk produksi diperlukan data jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang menunjukkan hubungan antar aktivitas
pekerjaan. J adwal pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada
gambar 4.2.










Gambar 4.2. J adwal Pelaksanaan Pekerjaan

4.3.1. Zona Pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyek
dengan denah tidak simetris serta memiliki
keterbatasan waktu pelaksanaan dan bobot
pekerjaan yang cukup besar, maka untuk
mempermudah pelaksanaan pekerjaan di lapangan
perlu dilakukan pembagian zona pekerjaan.
Dengan membagi kedalam beberapa zona
pekerjaan diharapkan pelaksanaan pekerjaan
dapat tersusun dan termonitoring dengan baik.
Pembagian zona pekerjaan tersebut dibagi
menjadi 3 zona antara lain zona 1 (as 1 - 5
dengan as A - F), zona 2 (as 5 - 10 dengan as
A - F), dan zona 3 (as 5+0,428 10 dengan as
F M), selengkapnya dapat dilihat seperti yang
terlihat pada gambar 4.3. berikut ini.


















Gambar 4.3. Pembagian Zona Pekerjaan

4.3.2. Hubungan antar aktivitas pada pekerjaan
struktur lantai dasar
Langkah awal dalam menyusun J adwal
induk Produksi adalah perlu diketahuinya
hubungan antar aktivitas guna mengetahui
urutan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Berdasarkan ketergantungan antar aktivitas maka
dapat disusun secara tepat kapan pekerjaan harus
selesai atau material harus tersedia di lapangan.
Untuk jadwal pekerjaan struktur lantai dasar
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4.
berikut ini.
Pada jadwal perencanaan pekerjaan di atas
dapat dilihat bahwa untuk menyelesaikan
pekerjaan struktur Lantai dasar diperlukan waktu
selama 3,2 minggu dengan rincian 2 minggu
untuk pekerjaan balok dan plat, 1 minggu untuk
pekerjaan kolomdan dinding geser lift. Secara
rinci hubungan aktivitas pekerjaan lantai dasar
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pekerjaan pembesian balok dikerjakan
setelah bekisting balok terpasang
dilapangan.
b. Pekerjaan bekisting plat dikerjakan
bersamaan dengan pekerjaan bekisting
balok.
c. Pekerjaan bekisting balok dan plat harus
telah selesai sehari sebelum pekerjaan
pembesian balok dan plat selesai.
d. Pekerjaan pengecoran pada balok dan plat
dimulai setelah seluruh pekerjaan bekisting
dan pekerjaan pembesian telah selesai
dikerjakan.
e. Pekerjaan struktur kolom dimulai 1 hari
setelah pekerjaan balok dan plat selesai
dikerjakan (adanya proses curring pada
beton).
f. Pekerjaan bekisting kolom dan dimulai
setelah pekerjaan pembesian kolom
terpasang di lapangan.
g. Pekerjaan dinding geser dilakukan
bersamaan dengan pekerjaan kolom.

4.3.3. Durasi pekerjaan
Sebelum melakukan penyusunan jadwal
induk produksi, perlu diketahui durasi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu item
pekerjaan. Secara teori durasi pekerjaan untuk
tiap itempekerjaan diperoleh dengan membagi
volume pekerjaan dengan kuantitas yang dapat
diselesaikan dalamsehari.
Durasi pekerjaan balok dan plat Lt. dasar
adalah 11 hari dengan rincian 1 hari untuk
pekerjaan pengecoran, pekerjaan bekisting harus
selesai 1 hari sebelum pekerjaan pembesian
selesai dikerjakan dan pekerjaan pembesian
dimulai 1 hari setelah pekerjaan bekisting mulai
dikerjakan. Sehingga, durasi untuk pekerjaan
bekisting dan pembesian adalah 9 hari.
Berdasarkan volume pekerjaan seperti
tabel 4.2, dapat diketahui kuantitas pekerjaan per
hari pekerjaan bekisting dan pembesian balok
dan plat yang dijelaskan pada tabel 4.3. Data
kuantitas tersebut digunakan untuk menghitung
durasi per zona seperti tabel 4.4.

Tabel 4.3. Kuantitas Bekisting dan Pembesian Per Hari







11

Kuantitas
per hari
Bekisting
Zona 1 661.72 m
2
198.01 3.342 dipakai 3
Zona 2 530.63 m
2
198.01 2.680 dipakai 3
Zona 3 589.73 m
2
198.01 2.978 dipakai 3
Zona 1 781.25 m
2
233.17 3.351 dipakai 3
Zona 2 612.45 m
2
233.17 2.627 dipakai 3
Zona 3 704.80 m
2
233.17 3.023 dipakai 3
Pembesian
Zona 1 30321.77 Kg 9647.38 3.143 dipakai 3
Zona 2 27040.12 Kg 9647.38 2.803 dipakai 3
Zona 3 29464.53 Kg 9647.38 3.054 dipakai 3
Zona 1 7548.22 Kg 2369.81 3.185 dipakai 3
Zona 2 6458.04 Kg 2369.81 2.725 dipakai 3
Zona 3 7322.06 Kg 2369.81 3.090 dipakai 3
No Pekerjaan Volume Sat
Durasi
hr
1
Balok
Plat
2
Balok
Plat
Durasi
hr 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5
Bekisting Balok
Zona 1 661.72 m
2
3 220.57 220.57 220.57
Zona 2 530.63 m
2
3 176.88 176.88 176.88
Zona 3 589.73 m
2
3 196.58 196.58 196.58
Pembesian Balok
Zona 1 30321.77 Kg 3 10107.26 10107.26 10107.26
Zona 2 27040.12 Kg 3 9013.37 9013.37 9013.37
Zona 3 29464.53 Kg 3 9821.51 9821.51 9821.51
Bekisting Plat
Zona 1 781.25 m
2
3 260.42 260.42 260.42
Zona 2 612.45 m
2
3 204.15 204.15 204.15
Zona 3 704.80 m
2
3 234.93 234.93 234.93
Pembesian Plat
Zona 1 7548.22 Kg 3 2516.07 2516.07 2516.07
Zona 2 6458.04 Kg 3 2152.68 2152.68 2152.68
Zona 3 7322.06 Kg 3 2440.69 2440.69 2440.69
Pengecoran Balok dan Plat
5 Zona 1, 2 dan 3 505.02 m
3
1 505.02
480.99 480.99 480.99 381.02 381.02 381.02 431.51 431.51 431.51
12623.33 12623.33 12623.33 11166.05 11166.05 11166.05 12262.20 12262.20 12262.20
505.02 Jumlah Kuantitas Pengecoran
Jumlah Kuantitas Pembesian
1
2
3
4
Jumlah Kuantitas Bekisting
No Pekerjaan Volume Sat Minggu ke- 18 Minggu ke- 19
Kuantitas
Durasi 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Hari
Balok
Zona 1
Bekisting 661.72 m
2
3 220.57 220.57 220.57
Pembesian 30321.77 Kg 3 10107.26 10107.26 10107.26
Pengecoran K.300 79.81 m
3
1 79.81
Zona 2
Bekisting 530.63 m
2
3 176.88 176.88 176.88
Pembesian 27040.12 Kg 3 9013.37 9013.37 9013.37
Pengecoran K.300 68.78 m
3
1 68.78
Zona 3
Bekisting 589.73 m
2
3 196.58 196.58 196.58
Pembesian 29464.53 Kg 3 9821.51 9821.51 9821.51
Pengecoran K.300 74.88 m
3
1 74.88
Plat
Zona 1
Bekisting 781.25 m
2
3 260.42 260.42 260.42
Pembesian 7548.22 Kg 3 2516.07 2516.07 2516.07
Pengecoran K.300 99.87 m
3
1 99.87
Zona 2
Bekisting 612.45 m
2
3 204.15 204.15 204.15
Pembesian 6458.04 Kg 3 2152.68 2152.68 2152.68
Pengecoran K.300 83.96 m
3
1 83.96
Zona 3
Bekisting 704.80 m
2
3 234.93 234.93 234.93
Pembesian 7322.06 Kg 3 2440.69 2440.69 2440.69
Pengecoran K.300 97.74 m
3
1 97.74
Kolom
Bekisting 683.30 m
2
4 227.77 113.88 113.88 227.77
Pembesian 37706.79 Kg 5 8379.29 8379.29 6284.46 6284.46 8379.29
Pengecoran 209.96 m
3
1 209.96
Dinding Geser
Bekisting 236.52 m
2
2 118.26 118.26
Pembesian 4507.49 Kg 2 2253.75 2253.75
Pengecoran 34.90 m
3
1 34.90
Pekerjaan Volume Sat
Minggu ke-18 Minggu ke-19 Minggu ke-20
Selengkapnya durasi pekerjaan dapat
dijelaskan pada tabel 4.4. berikut:

Tabel 4.4. Durasi Pekerjaan Balok dan Plat per Zona


































































4.3.4. Jadwal Induk Produksi Tiap Zona
Dengan mengetahui durasi dari masing-
masing item pekerjaan dan hubungan antar
aktivitasnya, maka jadwal induk produksi tiap
zona dapat disusun dengan memasukkan data
kuantitas pekerjaan tiap durasinya ke dalam
jadwal pekerjaan.
Perhitungan kuantitas pada tiap satuan
waktu pekerjaan diperoleh dari hasil pembagian
volume dengan durasi yang telah direncanakan
pada jadwal pekerjaan. Kuantitas tiap periode
selengkapnya dijelaskan pada tabel 4.5.


























































Tabel 4.5. Kuantitas Balok dan Plat Tiap Durasi Pekerjaan

J adwal Induk Produksi tiap zona pekerjaan untuk selengkapnya disajikan dalam bentuk tabel seperti yang
ditunjukkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. J adwal Induk Produksi Tiap Zona Pekerjaan


12

Satuan Harga Material Alamat
Pembelian Per Satuan Pembelian Supplier
1 Multypleks 12mm Lembar 137,000 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 23,000 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 33,500 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 55,000 Rp
5 Besi tulangan -8 Lonjor 39,875 Rp
6 Besi tulangan -10 Lonjor 68,200 Rp
7 Besi tulangan -12 Lonjor 82,500 Rp
8 Besi tulangan -13 Lonjor 105,295 Rp
Besi tulangan D-16 Lonjor 159,500 Rp
9 Besi tulangan D-19 Lonjor 224,920 Rp
10 Besi tulangan D-22 Lonjor 289,300 Rp
11 Besi tulangan D-25 Lonjor 374,000 Rp
12 Beton K. 300
m
3
465,000 Rp SURABAYA
SIDOARJ O
Jenis Material
SURABAYA
No.
Jarak (Km) Time Band Tari Telpon
(Rp.)
0-20 08.00-18.00 122
18.00-08.00 83
> 20 08.00-18.00 163
18.00-08.00 122
No. Lokasi Pengiriman J ml Lembar
BiayaFax /
Dokumen Teks Total Biaya
a c d e f=d*e
1 Sidoarjo 2 Rp. 2,175.00 Rp. 4,350.00
2 Surabaya 2 Rp. 1,375.00 Rp. 2,750.00
BiayaTelepon BiayaFax BiayaCetak Total
10 mnt 2 lembar 6 lembar Biaya
a b c d e f =c+d+e
1 Multypleks 12mm 1,220.00 Rp 2,750.00 Rp 1,500.00 Rp 5,470.00 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 1,220.00 Rp 2,750.00 Rp 1,500.00 Rp 5,470.00 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 1,220.00 Rp 2,750.00 Rp 1,500.00 Rp 5,470.00 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 1,220.00 Rp 2,750.00 Rp 1,500.00 Rp 5,470.00 Rp
5 Besi tulangan -8 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
6 Besi tulangan -10 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
7 Besi tulangan -12 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
8 Besi tulangan -13 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
9 Besi tulangan D-16 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
10 Besi tulangan D-19 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
11 Besi tulangan D-22 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
12 Besi tulangan D-25 1,220.00 Rp 4,350.00 Rp 1,500.00 Rp 7,070.00 Rp
J enis Material No.
4.4. Biaya Persediaan
Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian
yang timbul sebagai akibat dari adanya persediaan. Biaya
persediaan yang dihitung dalamtugas akhir ini meliputi biaya
pembelian, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan pada
pekerjaan struktur lantai dasar. Adapun asumsi yang
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Harga material tidak terpengaruh oleh ukuran
pembelian, sehingga berapapun jumlah pembelian
harga material tetap.
b. Lead time tetap setiap kali pemesanan material.
c. Biaya Pesan konstan untuk setiap kali pemesanan.

4.4.1. Biaya Pembelian Material
Biaya pembelian material adalah biaya
yang dikeluarkan untuk membeli material.
Besarnya biaya pembelian ini tergantung pada
jumlah material yang dibeli dan harga satuan
material. Data umummengenai harga material
ditunjukkan pada tabel 4.7. dibawah ini :

Tabel 4.7. Daftar Harga Material













4.4.2. Biaya Pemesanan Material
Biaya pemesanan adalah semua biaya
pengeluaran yang timbul dari usaha
mendatangkan material dari luar. Biaya
pemesanan ini tergantung pada frekuensi
pemesanan yang meliputi biaya telekomunikasi,
pengiriman purchase order dan biaya
administrasi dalam melakukan pemesanan
terhadap supplier.
a. Biaya telekomunikasi yang dikeluarkan
merupakan biaya untuk melakukan
pemesanan material pada supplier dengan
menggunakan media telepon. Biaya
telekomunikasi ini dipengaruhi oleh faktor
durasi percakapan serta lokasi supplier
material dimana diasumsikan terjadi
percakapan selama 10 menit setiap kali
pemesanan material. Karena lokasi
supplier berada di Surabaya dan Sidoaarjo,
maka untuk biaya telepon menggunakan
tarif lokal. Tarif telepon tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.8. Dari data tersebut,
tarif telepon lokal yang digunakan sebesar
Rp 122,-.

Tabel 4.8. Biaya Telepon






Sumber data: PT. Telkom
b. Biaya pengiriman dokumen pesanan
tergantung pada jumlah dan lokasi
supplier. Lembar purchase order dikirim
melalui fax dan setiap kali pemesanan
diperkirakan sebanyak 2 lembar. Biaya fax
dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9. Biaya Fax






Sumber data: PT. Telkom
c. Biaya Administrasi adalah semua biaya
yang dikeluarkan dalam pembuatan
purchase order yang akan dikirim ke
supplier dan digunakan dalam back up
tagihan, serta data arsip pendataan saat
kedatangan material (2 lembar rangkap 3).
Biaya Administrasi yang dihitung pada
proyek ini meliputi biaya pencetakan
sebesar Rp 250,-/lembar. Sehingga biaya
administrasi setiap kali pemesanan adalah
6 x Rp 250,-

Total biaya pemesanan material untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Biaya Pesan
















4.4.3. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan adalah semua
pengeluaran yang timbul akibat menyimpan
barang. Dalam tugas akhir ini biaya
penyimpanan yang diperhitungkan adalah biaya
modal dan biaya kerusakan atau penyusutan.
a. Biaya modal merupakan biaya yang
ditimbulkan karena memiliki persediaan
yang harus diperhitungkan dalamsystem
persediaan. Biaya ini diukur sebagai
persentase nilai persediaan pada periode
waktu tertentu, yang dapat diukur dengan
suku bunga bank. Besarnya suku bunga
adalah 6,5% per hari berdasarkan suku
bunga Bank Indonesia tahun 2010,
sehingga biaya modal adalah 6,5% x harga
material per unit.
b. Biaya penyusutan atau kerusakan
merupakan biaya yang ditimbulkan karena
barang yang disimpan mengalami
kerusakan dan penyusutan karena
jumlahnya berkurang atau hilang. Biaya
penyusutan atau kerusakan selama
penyimpanan yang diasumsikan sebesar
2% per hari untuk jenis material kayu dan
0,5% per hari untuk jenis material besi
tulangan.
Sumber data : Jurnal Harga Material

13

Persentase Persentase Biaya
BiayaModal
Biayakerusakan
/penyusutan
Simpan /unit
/hari
a b c d e f =((d+e)/365)*c
1 Multypleks 12mm 137,000 Rp 6.5% 2% 31.90 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 23,000 Rp 6.5% 2% 5.36 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 33,500 Rp 6.5% 2% 7.80 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 55,000 Rp 6.5% 2% 12.81 Rp
5 Besi tulangan -8 39,875 Rp 6.5% 0.5% 7.65 Rp
6 Besi tulangan -10 68,200 Rp 6.5% 0.5% 13.08 Rp
7 Besi tulangan -12 82,500 Rp 6.5% 0.5% 15.82 Rp
8 Besi tulangan -13 105,295 Rp 6.5% 0.5% 20.19 Rp
9 Besi tulangan D-16 159,500 Rp 6.5% 0.5% 30.59 Rp
10 Besi tulangan D-19 224,920 Rp 6.5% 0.5% 43.14 Rp
11 Besi tulangan D-22 289,300 Rp 6.5% 0.5% 55.48 Rp
12 Besi tulangan D-25 374,000 Rp 6.5% 0.5% 71.73 Rp
No. J enis Material
HargaMaterial
/Unit
1 Multypleks 12mm Lembar 137,000.00 Rp 5,470.00 Rp 31.90 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 23,000.00 Rp 5,470.00 Rp 5.36 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 33,500.00 Rp 5,470.00 Rp 7.80 Rp









Biayapemesanan
/Pesan
Biaya
penyimpan
/unit /hari
Satuan
/Unit
No. J enis Material
Biayapembelian
/Unit
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 55,000.00 Rp 5,470.00 Rp 12.81 Rp
5 Besi tulangan -8 Lonjor 39,875.00 Rp 7,070.00 Rp 7.65 Rp
6 Besi tulangan -10 Lonjor 68,200.00 Rp 7,070.00 Rp 13.08 Rp
7 Besi tulangan -12 Lonjor 82,500.00 Rp 7,070.00 Rp 15.82 Rp
8 Besi tulangan -13 Lonjor 105,295.00 Rp 7,070.00 Rp 20.19 Rp
9 Besi tulangan D-16 Lonjor 159,500.00 Rp 7,070.00 Rp 30.59 Rp
10 Besi tulangan D-19 Lonjor 224,920.00 Rp 7,070.00 Rp 43.14 Rp
11 Besi tulangan D-22 Lonjor 289,300.00 Rp 7,070.00 Rp 55.48 Rp
12 Besi tulangan D-25 Lonjor 374,000.00 Rp 7,070.00 Rp 71.73 Rp







Durasi 1 2 3 4 5 6 7 Konversi 1 2 3 4 5 6 7
Satuan
Hari c
Balok
Bekisting 1782.07 m
2
9 220.57 220.57 220.57 176.88 176.88 176.88
Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm) 0.3359 lbr 1 74.10 74.10 74.10 59.42 59.42 59.42 lembar
Kayu Glugu 5/7 per-4 meter 0.0307 m
3
1btg=0.014m 484.29 484.29 484.29 388.35 388.35 388.35 batang
Kayu Meranti 5/7 per-4 meter 0.0070 m
3
1btg=0.014m 109.55 109.55 109.55 87.84 87.84 87.84 batang
Kayu Meranti 6/12 per-4 meter 0.0155 m
3
1btg=0.029m 118.35 118.35 118.35 94.90 94.90 94.90 batang
Pembesian
D- 22 63898.55 Kg 9 7272.90 7272.90 7272.90 6704.29 6704.29 1.05 kg 1lonjor =35.79kg 213.37 213.37 213.37 196.69 196.69 lonjor
- 8 513.57 Kg 9 66.03 66.03 66.03 65.04 65.04 1.05 kg 1lonjor = 4.73kg 14.65 14.65 14.65 14.43 14.43 lonjor
- 10 2370.58 Kg 9 426.47 426.47 426.47 164.20 164.20 1.05 kg 1lonjor = 7.39kg 60.56 60.56 60.56 23.32 23.32 lonjor
- 12 14022.63 Kg 9 1432.53 1432.53 1432.53 1538.82 1538.82 1.05 kg 1lonjor =10.65kg 141.26 141.26 141.26 151.74 151.74 lonjor
- 13 6021.09 Kg 9 909.32 909.32 909.32 541.02 541.02 1.05 kg 1lonjor =12.50kg 76.40 76.40 76.40 45.46 45.46 lonjor
Pengecoran K.300 223.46 m
3
1
Plat
Bekisting 2098.49 m
2
9 260.42 260.42 260.42 204.15 204.15 204.15
Multypleks 1220x2440 mm2 (12mm) 0.3359 lbr 1 87.48 87.48 87.48 68.58 68.58 68.58 lembar
Kayu Glugu 5/7 per-4 meter 0.0094 m
3
1btg=0.014m 174.14 174.14 174.14 136.51 136.51 136.51 batang
Kayu Meranti 6/12 per-4 meter 0.0097 m
3
1btg=0.029m 87.47 87.47 87.47 68.57 68.57 68.57 batang
Pipa 1,5" 131.00 bh 43.67 43.67 43.67 1 43.67 43.67 43.67 buah
Hory beam 65.00 bh 21.67 21.67 21.67 1 21.67 21.67 21.67 buah
Pembesian
- 10 18987.21 Kg 9 2229.00 2229.00 2229.00 1920.29 1920.29 1.05 kg 1lonjor = 7.39kg 316.50 316.50 316.50 272.67 272.67 lonjor
- 8 2341.10 Kg 9 287.07 287.07 287.07 232.40 232.40 1.05 kg 1lonjor = 4.73kg 63.69 63.69 63.69 51.56 51.56 lonjor
Pengecoran K.300 281.56 m
3
1
a b (a x b) / c
Minggu ke-18 material Minggu ke-18 Pekerjaan Volume Sat
Koef
Sat
Apabila diasumsikan dalam 1 tahun ada
365 hari, maka perhitungan biaya penyimpanan
material/unit per hari untuk masing-masing
material dapat dijelaskan dalam tabel 4.11.
berikut :

Tabel 4.11. Biaya Penyimpanan

















4.7.1. Biaya Persediaan Material
Biaya persediaan material adalah biaya
yang terdiri dari biaya pembelian, biaya
pemesanan dan juga biaya penyimpanan
material.
Dari hasil perhitungan masingmasing
biaya diatas, maka biaya persediaan material
dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut ini :

Tabel 4.12. Biaya Persediaan Material






4.5. Analisa Kebutuhan Material
Analisa kebutuhan material adalah besarnya jumlah
material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian
pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan. Dalam kaitannya
dengan proses tahapan MRP, analisa kebutuhan material
merupakan suatu proses awal sebelum memasuki proses
tahapan MRP yang meliputi jadwal induk produksi dan
kebutuhan material per periode. Hasil dari analisa kebutuhan
material tersebut untuk selanjutnya akan dipergunakan dalam
proses tahapan MRP, yaitu :
a. Penentuan kebutuhan bersih
b. Penentuan ukuran pemesanan
Dalam proses tahapan MRP, selain hasil analisa
kebutuhan material juga diperlukan informasi mengenai biaya-
biaya persediaan dan waktu tunggu kedatangan material.
Informasi ini yang nantinya akan digunakan dalamtahapan
penentuan ukuran pemesanan (lotting).
Kebutuhan material per periode dapat dihitung dari
analisa bahan atau material untuk masing-masing item
pekerjaan berdasarkan jadwal induk produksi tiap zona.
Kuantitas pekerjaan tiap periode yang awalnya terbagi
kedalam zona pekerjaan dijumlahkan sesuai dengan
periodenya, sedangkan pada pekerjaan pembesian lebih
didetailkan sesuai dengan kebutuhan jenis tulangan yang
dibutuhkan.
Kebutuhan material per periode dihitung dengan
memasukkan data koefisien atau indeks (angka) analisa bahan
pada jadwal induk produksi. Setiap itempekerjaan memiliki
koefisien kebutuhan material yang berbeda-beda.
Apabila satuan dalam analisa bahan berbeda dengan
satuan unit dalam pembelian material, maka jumlah kebutuhan
material dikonversikan ke dalamsatuan pembelian.
Analisa kebutuhan material untuk minggu ke-18 disajikan
dalamtabel 4.13.
Rekapitulasi kebutuhan material untuk masing-masing
itempekerjaan per periode berdasar hasil analisa kebutuhan
material dapat dilihat pada tabel 4.14.








Tabel 4.13. Kebutuhan Material Minggu Ke-18



























14

D
u
r
a
s
i
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
H
a
r
i
B
a
l
o
k
B
e
k
i
s
t
i
n
g
1
7
8
2
.
0
7
9
M
u
l
t
y
p
l
e
k
s

1
2
2
0
x
2
4
4
0

m
m
2

(
1
2
m
m
)
l
e
m
b
a
r
7
4
.
1
0
7
4
.
1
0
7
4
.
1
0
5
9
.
4
2
5
9
.
4
2
5
9
.
4
2
6
6
.
0
4
6
6
.
0
4
6
6
.
0
4
K
a
y
u

G
l
u
g
u

5
/
7

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
4
8
4
.
2
9
4
8
4
.
2
9
4
8
4
.
2
9
3
8
8
.
3
5
3
8
8
.
3
5
3
8
8
.
3
5
4
3
1
.
6
0
4
3
1
.
6
0
4
3
1
.
6
0
K
a
y
u

M
e
r
a
n
t
i

5
/
7

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
1
0
9
.
5
5
1
0
9
.
5
5
1
0
9
.
5
5
8
7
.
8
4
8
7
.
8
4
8
7
.
8
4
9
7
.
6
3
9
7
.
6
3
9
7
.
6
3
K
a
y
u

M
e
r
a
n
t
i

6
/
1
2

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
1
1
8
.
3
5
1
1
8
.
3
5
1
1
8
.
3
5
9
4
.
9
0
9
4
.
9
0
9
4
.
9
0
1
0
5
.
4
7
1
0
5
.
4
7
1
0
5
.
4
7
P
e
m
b
e
s
i
a
n
D
-
2
2
6
3
8
9
8
.
5
5
l
o
n
j
o
r
9
2
1
3
.
3
7
2
1
3
.
3
7
2
1
3
.
3
7
1
9
6
.
6
9
1
9
6
.
6
9
1
9
6
.
6
9
2
1
4
.
8
2
2
1
4
.
8
2
2
1
4
.
8
2

-
8
5
1
3
.
5
7
l
o
n
j
o
r
9
1
4
.
6
5
1
4
.
6
5
1
4
.
6
5
1
4
.
4
3
1
4
.
4
3
1
4
.
4
3
8
.
9
0
8
.
9
0
8
.
9
0

-
1
0
2
3
7
0
.
5
8
l
o
n
j
o
r
9
6
0
.
5
6
6
0
.
5
6
6
0
.
5
6
2
3
.
3
2
2
3
.
3
2
2
3
.
3
2
2
8
.
3
3
2
8
.
3
3
2
8
.
3
3

-
1
2
1
4
0
2
2
.
6
3
l
o
n
j
o
r
9
1
4
1
.
2
6
1
4
1
.
2
6
1
4
1
.
2
6
1
5
1
.
7
4
1
5
1
.
7
4
1
5
1
.
7
4
1
6
7
.
9
1
1
6
7
.
9
1
1
6
7
.
9
1

-
1
3
6
0
2
1
.
0
9
l
o
n
j
o
r
9
7
6
.
4
0
7
6
.
4
0
7
6
.
4
0
4
5
.
4
6
4
5
.
4
6
4
5
.
4
6
4
6
.
7
7
4
6
.
7
7
4
6
.
7
7
P
e
n
g
e
c
o
r
a
n
K
.
3
0
0
2
2
3
.
4
6
1
2
2
9
.
0
5
P
l
a
t
B
e
k
i
s
t
i
n
g
2
0
9
8
.
4
9
9
M
u
l
t
y
p
l
e
k
s

1
2
2
0
x
2
4
4
0

m
m
2

(
1
2
m
m
)
l
e
m
b
a
r
8
7
.
4
8
8
7
.
4
8
8
7
.
4
8
6
8
.
5
8
6
8
.
5
8
6
8
.
5
8
7
8
.
9
2
7
8
.
9
2
7
8
.
9
2
K
a
y
u

G
l
u
g
u

5
/
7

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
1
7
4
.
1
4
1
7
4
.
1
4
1
7
4
.
1
4
1
3
6
.
5
1
1
3
6
.
5
1
1
3
6
.
5
1
1
5
7
.
1
0
1
5
7
.
1
0
1
5
7
.
1
0
K
a
y
u

M
e
r
a
n
t
i

6
/
1
2

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
8
7
.
4
7
8
7
.
4
7
8
7
.
4
7
6
8
.
5
7
6
8
.
5
7
6
8
.
5
7
7
8
.
9
1
7
8
.
9
1
7
8
.
9
1
P
i
p
a


1
,
5
"
1
3
1
.
0
0
b
u
a
h
4
3
.
6
7
4
3
.
6
7
4
3
.
6
7
H
o
r
y

b
e
a
m
6
5
.
0
0
b
u
a
h
2
1
.
6
7
2
1
.
6
7
2
1
.
6
7
P
e
m
b
e
s
i
a
n

-
1
0
1
8
9
8
7
.
2
1
l
o
n
j
o
r
9
3
1
6
.
5
0
3
1
6
.
5
0
3
1
6
.
5
0
2
7
2
.
6
7
2
7
2
.
6
7
2
7
2
.
6
7
3
0
9
.
5
2
3
0
9
.
5
2
3
0
9
.
5
2

-
8
2
3
4
1
.
1
0
l
o
n
j
o
r
9
6
3
.
6
9
6
3
.
6
9
6
3
.
6
9
5
1
.
5
6
5
1
.
5
6
5
1
.
5
6
5
7
.
8
8
5
7
.
8
8
5
7
.
8
8
P
e
n
g
e
c
o
r
a
n
K
.
3
0
0
2
8
1
.
5
6
m
3
1
2
8
8
.
6
0
K
o
l
o
m
B
e
k
i
s
t
i
n
g
6
8
3
.
3
0
4
M
u
l
t
y
p
l
e
k
s

1
2
2
0
x
2
4
4
0

m
m
2

(
1
2
m
m
)
l
e
m
b
a
r
7
6
.
5
1
3
8
.
2
6
3
8
.
2
6
7
6
.
5
1
K
a
y
u

G
l
u
g
u

5
/
7

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
1
9
0
.
2
6
9
5
.
1
3
9
5
.
1
3
1
9
0
.
2
6
P
e
m
b
e
s
i
a
n
D
-
2
5
2
4
8
7
2
.
0
5
l
o
n
j
o
r
5
1
2
5
.
5
7
1
2
5
.
5
7
9
4
.
1
8
9
4
.
1
8
1
2
5
.
5
7
D
-
1
9
2
4
8
3
.
7
5
l
o
n
j
o
r
5
2
1
.
7
1
2
1
.
7
1
1
6
.
2
8
1
6
.
2
8
2
1
.
7
1

-
1
3
8
9
8
6
.
1
7
l
o
n
j
o
r
5
1
6
7
.
7
8
1
6
7
.
7
8
1
2
5
.
8
4
1
2
5
.
8
4
1
6
7
.
7
8

-
1
2
1
0
2
6
.
3
9
l
o
n
j
o
r
5
2
2
.
4
9
2
2
.
4
9
1
6
.
8
7
1
6
.
8
7
2
2
.
4
9

-
1
0
3
3
8
.
4
4
l
o
n
j
o
r
5
1
0
.
6
8
1
0
.
6
8
8
.
0
1
8
.
0
1
1
0
.
6
8
P
e
n
g
e
c
o
r
a
n
2
0
9
.
9
6
m
3
1
2
1
5
.
2
1
D
i
n
d
i
n
g

G
e
s
e
r
B
e
k
i
s
t
i
n
g
2
3
6
.
5
2
2
M
u
l
t
y
p
l
e
k
s

1
2
2
0
x
2
4
4
0

m
m
2

(
1
2
m
m
)
l
e
m
b
a
r
3
9
.
7
3
3
9
.
7
3
K
a
y
u

M
e
r
a
n
t
i

5
/
7

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
4
8
.
0
0
4
8
.
0
0
K
a
y
u

M
e
r
a
n
t
i

6
/
1
2

p
e
r
-
4

m
e
t
e
r
b
a
t
a
n
g
3
4
.
2
0
3
4
.
2
0
P
e
m
b
e
s
i
a
n

-
1
3
4
5
0
7
.
4
9
l
o
n
j
o
r
2
1
8
9
.
3
6
1
8
9
.
3
6
P
e
n
g
e
c
o
r
a
n
3
4
.
9
0
m
3
1
3
5
.
7
8
M
i
n
g
g
u

k
e
-
1
8
M
i
n
g
g
u

k
e
-
1
9
M
i
n
g
g
u

k
e
-
2
0
P
e
k
e
r
j
a
a
n
V
o
l
u
m
e
S
a
t












































































































































T
a
b
e
l

4
.
1
4
.

R
e
k
a
p
i
t
u
l
a
s
i

K
e
b
u
t
u
h
a
n

M
a
t
e
r
i
a
l

P
e
r

P
e
r
i
o
d
e


15

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 Multypleks (12mm) Lbr
Balok 74.10 74.10 74.10 59.42 59.42 59.42 66.04 66.04 66.04
Plat 87.48 87.48 87.48 68.58 68.58 68.58 78.92 78.92 78.92
Kolom 76.51 38.26 38.26 76.51
Dinding geser 39.73 39.73
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77
2 Kayu Glugu 5/7 (4 m) Btg
Balok 484.29 484.29 484.29 388.35 388.35 388.35 431.60 431.60 431.60
Plat 174.14 174.14 174.14 136.51 136.51 136.51 157.10 157.10 157.10
Kolom 190.26 95.13 95.13 190.26
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191
3 Kayu Meranti 5/7 (4 m) Btg
Balok 109.55 109.55 109.55 87.84 87.84 87.84 97.63 97.63 97.63
Dinding geser 48.00 48.00
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48
4 Kayu Meranti 6/12 (4 m) Btg
Balok 118.35 118.35 118.35 94.90 94.90 94.90 105.47 105.47 105.47
Plat 87.47 87.47 87.47 68.57 68.57 68.57 78.91 78.91 78.91
Dinding geser 34.20 34.20
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35
5 Pipa 1,5" Bh
Plat 43.67 43.67 43.67
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 44 44 44
6 Hory beam Bh
Plat 21.67 21.67 21.67
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 22 22 22
7 -8 Ljr
Balok 14.65 14.65 14.65 14.43 14.43 14.43 8.90 8.90 8.90
Plat 63.69 63.69 63.69 51.56 51.56 51.56 57.88 57.88 57.88
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 79 79 79 66 66 66 67 67 67
8 -10 Ljr
Balok 60.56 60.56 60.56 23.32 23.32 23.32 28.33 28.33 28.33
Plat 316.50 316.50 316.50 272.67 272.67 272.67 309.52 309.52 309.52
Kolom 10.68 10.68 8.01 8.01 10.68
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11
9 -12 Ljr
Balok 141.26 141.26 141.26 151.74 151.74 151.74 167.91 167.91 167.91
Kolom 22.49 22.49 16.87 16.87 22.49
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23
10 -13 Ljr
Balok 76.40 76.40 76.40 45.46 45.46 45.46 46.77 46.77 46.77
Kolom 167.78 167.78 125.84 125.84 167.78
Dinding geser 189.36 189.36
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168
11 D-19 Ljr
Kolom 21.71 21.71 16.28 16.28 21.71
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 22 22 17 17 22
12 D-22 Ljr
Balok 213.37 213.37 213.37 196.69 196.69 196.69 214.82 214.82 214.82
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 214 214 214 197 197 197 215 215 215
13 D-25 Ljr
Kolom 125.57 125.57 94.18 94.18 125.57
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 126 126 95 95 126
14 BetonK.300 m
3
Balok 229.05
Plat 288.60
Kolom 215.21
Dinding geser 35.78
Kebutuhan Bersih (dibulatkan) 518 251
No.
Periode
Materaial
Sat
Minggu ke-18 Minggu ke-19 Minggu ke-20
4.6. Perhitungan Kebutuhan Bersih Material (Netting)
Perhitungan kebutuhan bersih adalah proses perhitungan
untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya
merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan
persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan. Secara
teoritis kebutuhan bersih dapat dirumuskan :
Kebutuhan bersih =kebutuhan kotor persediaan di tangan
Data yang diperlukan dalam proses ini adalah data
kebutuhan kotor setiap periodenya dan data persediaan yang
dimiliki di awal perencanaan. Karena diasumsikan bahwa
tidak ada persediaan di awal perencanaan dalam penulisan
tugas akhir ini, maka kebutuhan bersihnya adalah sama dengan
kebutuhan kotor. Kebutuhan bersih untuk setiap item
pekerjaan struktur lantai dasar dijelaskan pada tabel 4.15.

Tabel 4.15. Kebutuhan Bersih Material














































4.7. Penentuan ukuran Pemesanan (Lotting)
Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya
jumlah pesanan yang optimal berdasarkan hasil dari
perhitungan kebutuhan bersih. Proses lotting ini digunakan
untuk level paling bawah dari proses explosion yaitu material
multyplek, kayu, dan besi beton dalammemenuhi kebutuhan
material pada komponen balok dengan plat lantai, kolom
dengan dinding geser. Teknik penentuan ukuran lot yang
digunakan adalah :
a. Teknik Lot for Lot (L4L)
b. Teknik Economic Order Quantity (EOQ)
c. Teknik Period Order Quantity (POQ)
d. Teknik Fixed period Requirement (FPR)
e. Teknik Part Period Balancing (PPB)


Untuk melakukan perhitungan penentuan ukuran
pemesanan dengan kelima teknik tersebut pengerjaannya
dilakukan dengan menggunakan program bantu Production
and Operation Management - Quantitative Method V. 3.0
(POM - QM V. 3.0.).
Data-data yang diperlukan sebagai input dalampenentuan
lot size menggunakan program bantu Production and
Operation Management - Quantitative Method V. 3.0 (POM -
QM V. 3.0.) antara lain :
a. Kebutuhan bersih material per-periode pada tabel 4.13.
b. Biaya simpan dan biaya pemesanan material pada
tabel 4.12.
c. Lead Time (lead time yang digunakan adalah 1 hari).



16

Period
Demand
(lembar)
Order receipt
(lembar)
Order release
(lembar)
Inventory
(lembar)
Holding Cost
Rp 31,90
Setup Cost
Rp 5470,00
Initial Inventory 0
1 0 162
0
2 162 162 162
0
0 5470
3 162 162 162
0
0 5470
4 162 162 128
0
0 5470
5 128 128 128
0
0 5470
6 128 128 128
0
0 5470
7 128 128 145
0
0 5470
8 145 145 145
0
0 5470
9 145 145 145
0
0 5470
10 145 145
0
0 5470
11 0
0
0 0
12 0
0
0 0
13 0
0
0 0
14 0 77
0
0 0
15 77 77 78
0
0 5470
16 78 78 78
0
0 5470
17 78 78 77
0
0 5470
18 77 77
0
0 5470
19 0
0
0 0
Totals 1615 1615 1615
0 0
71110
Average demand 85
Total cost = 71110
Multypleks 12mmSolution
Minggu
7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
periode
1
periode
2
periode
3
periode
4
periode
5
periode
6
periode
7
periode
8
periode
9
periode
10
periode
11
periode
12
periode
13
periode
14
periode
15
periode
16
periode
17
periode
18
periode
19
Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615
Order release 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615
Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893
Order release 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893
Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 110 110 110 88 88 88 98 98 98 0 48 48 0 984
Order release 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984
Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 206 206 206 164 164 164 185 185 185 0 35 35 0 1735
Order release 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735
Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 0 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636
Order release 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636
Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 0 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087
Order release 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087
Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 0 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489
Order release 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489
Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 0 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646
Order release 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646
Demand 22 22 17 17 22 100
Inventory 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 22 22 17 17 22 100
Order release 22 22 17 17 22 100
Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 0 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878
Order release 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878
Demand 126 126 95 95 126 568
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order receipt 126 126 95 95 126 568
Order release 126 126 95 95 126 568
Lonjor
Lonjor
Batang
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Besi Beton D-25
Besi Beton -12
Besi Beton -13
Besi Beton D-22
Mingguke-20
Besi Beton D-19
Kayu Glugu 5x7
Kayu Meranti 5x7
Mingguke-18 Mingguke-19
Total
Kayu Meranti 6x12
Besi Beton -8
Besi Beton -10
Multypleks 12mm
Item Satuan
Lembar
Batang
Batang
4.7.1. Teknik Lot for Lot (L-4-L)
Penetapan ukuran lot dengan teknik lot for
lot adalah dengan menentukan jumlah material
yang dipesan sama dengan jumlah material
yang dibutuhkan sehingga tidak akan
menghasilkan sisa jumlah material. Dengan
menggunakan teknik ini mengakibatkan biaya
simpan material menjadi nol.
Sebagai contoh Output ProgramPOM-QM
V.3 Lotsizing Lot For Lot ditampilkan hasil
untuk material multypleks 12 mm pada tabel
4.16. Untuk memudahkan dalam pembacaan
output programPOM-QM, hasil output teknik
Lot For Lot ditabelkan pada tabel 4.17.

Tabel 4.16. Output Lotsizing Lot For Lot

























Tabel 4.17. Hasil Output Program POM-QM V.3 Teknik Lot For Lot

































4.7.2. Teknik Economic Order Quantity (EOQ)
Dalam teknik ini besarnya ukuran lot
adalah tetap. Penetapan ukuran lot dengan
teknik ini dilakukan dengan perhitungan yang
telah mencakup biaya pesan dan biaya simpan
berdasarkan rata-rata permintaan.
Sebagai contoh Output ProgramPOM-QM
V.3 Economic Order Quantity ditampilkan
hasil untuk material multypleks 12 mmpada
tabel 4.18. Untuk memudahkan dalam
pembacaan output program POM-QM, hasil
output teknik Economic Order Quantity
ditabelkan pada tabel 4.19.






17

Minggu
7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7
periode
1
periode
2
periode
3
periode
4
periode
5
periode
6
periode
7
periode
8
periode
9
periode
10
periode
11
periode
12
periode
13
periode
14
periode
15
periode
16
periode
17
periode
18
periode
19
Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615
Inventory 0 9 18 27 70 113 156 11 37 63 63 63 63 63 157 79 1 95 95 1183
Order receipt 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 1710
Order release 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 1710
Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893
Inventory 0 137 274 411 682 157 428 635 46 253 253 253 253 253 62 762 666 475 475 6475
Order receipt 796 796 796 796 796 796 796 796 6368
Order release 796 796 796 796 796 796 796 796 6368
Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984
Inventory 0 160 50 210 122 34 216 118 20 192 192 192 192 192 192 144 96 96 96 2514
Order receipt 270 270 270 270 1080
Order release 270 270 270 270 1080
Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735
Inventory 0 73 146 219 55 170 6 100 194 9 9 9 9 9 9 253 218 218 218 1924
Order receipt 279 279 279 279 279 279 279 1953
Order release 279 279 279 279 279 279 279 1953
Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636
Inventory 0 0 170 91 12 195 129 63 245 178 111 111 111 111 111 111 111 111 111 2082
Order receipt 249 249 249 747
Order release 249 249 249 747
Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087
Inventory 0 0 41 82 123 246 369 73 154 235 316 316 316 305 294 285 276 265 265 3961
Order receipt 419 419 419 419 419 419 419 419 3352
Order release 419 419 419 419 419 419 419 419 3352
Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489
Inventory 0 0 123 246 104 217 65 178 10 107 204 204 204 181 158 141 124 101 101 2468
Order receipt 265 265 265 265 265 265 1590
Order release 265 265 265 265 265 265 1590
Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646
Inventory 0 0 169 92 15 215 169 123 76 29 228 228 228 60 138 68 244 76 76 2234
Order receipt 246 246 246 246 246 492 1722
Order release 246 246 246 246 246 492 1722
Demand 22 22 17 17 22 100
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 40 23 6 26 26 141
Order receipt 42 42 42 126
Order release 42 42 42 126
Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878
Inventory 0 0 104 49 153 115 77 39 142 86 30 30 30 30 30 30 30 30 30 1035
Order receipt 318 159 318 159 159 159 318 159 159 1908
Order release 318 159 318 159 159 159 318 159 159 1908
Demand 126 126 95 95 126 568
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 56 38 20 48 48 238
Order receipt 154 154 77 77 154 616
Order release 154 154 77 77 154 616
Lonjor
Lonjor
Batang
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Satuan
Lembar
Batang
Batang
Besi Beton -13
Besi Beton D-25
Besi Beton D-19
Mingguke-20
Besi Beton D-22
Multypleks 12mm
Kayu Glugu 5x7
Kayu Meranti 5x7
Kayu Meranti 6x12
Besi Beton -8
Besi Beton -10
Besi Beton -12
Item
Mingguke-18 Mingguke-19
Total
Period
Demand
(lembar)
Order receipt
(lembar)
Order release
(lembar)
Inventory
(lembar)
Holding Cost
Rp 31,90
Setup Cost
Rp 5470,00
Initial Inventory 0
1 0 171
0
2 162 171 171
9
287.10 5470
3 162 171 171
18
574.20 5470
4 162 171 171
27
861.30 5470
5 128 171 171
70
2233.00 5470
6 128 171 171
113
3604.70 5470
7 128 171
156
4976.40 5470
8 145 171
11
350.90 0
9 145 171 171
37
1180.30 5470
10 145 171
63
2009.70 5470
11 0
63
2009.70 0
12 0
63
2009.70 0
13 0
63
2009.70 0
Multypleks 12mm Solution




14 0 171
63
2009.70 0
15 77 171
157
5008.30 5470
16 78
79
2520.10 0
17 78 171
1
31.90 0
18 77 171
95
3030.50 5470
19 0
95
3030.50 0
Totals 1615 1710 1710 1183 37737.70 54700
Average demand 85 EOQ =
171
Total cost = 92437.70

Tabel 4.18. Output Lotsizing Economic Order Quantity






















































Tabel 4.19. Hasil Output ProgramPOM-QM V.3 Teknik Economic Order Quantity

































4.7.3. Teknik Period Order Quantity (POQ)
Teknik ini menterjemahkan jumlah
pemesanan ekonomis EOQ ke dalam satuan
waktu (beberapa periode). POQ merupakan
pembulatan lama periode suatu pesanan
ekonomi yang dilakukan. Sehingga jumlah
pesanan berkala (POQ) merupakan jumlah yang
sama dengan jumlah yang dibutuhkan selama
beberapa periode suatu pesanan ekonomis sejak
bahan yang dipesan diterima.
Sebagai contoh Output ProgramPOM-QM
V.3 Period Order Quantity ditampilkan hasil
untuk material multypleks 12 mm pada tabel
4.20. Untuk memudahkan dalam pembacaan
output programPOM-QM, hasil output teknik
Period Order Quantity ditabelkan pada tabel
4.21.


18

Period
Demand
(lembar)
Order receipt
(lembar)
Order release
(lembar)
Inventory
(lembar)
Holding Cost
Rp 31,90
Setup Cost
Rp 5470,00
Initial Inventory
0
1 0 324
0
2 162 324
162
5167.80 5470
3 162 290
0
0 0
4 162 290
128
4083.20 5470
5 128 256
0
0 0
6 128 256
128
4083.20 5470
7 128 290
0
0 0
8 145 290
145
4625.50 5470
9 145 145
0
0 0
145 145
0
0 5470
11 0
0
0 0
12 0
0
0 0
13 0
0
0 0
14 0 155
0
0 0
15 77 155
78
2488.20 5470
16 78 155
0
0 0
17 78 155
77
2456.30 5470
18 77
0
0 0
19 0
0
0 0
Totals 1615 1615 1615 718 22904.20 38290
Average demand 85 EOQ =
171
Total cost = 61194.20 POQ =
3
Multypleks 12mm Solution
Minggu
7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7
periode
1
periode
2
periode
3
periode
4
periode
5
periode
6
periode
7
periode
8
periode
9
periode
10
periode
11
periode
12
periode
13
periode
14
periode
15
periode
16
periode
17
periode
18
periode
19
Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615
Inventory 0 162 0 128 0 128 0 145 0 0 0 0 0 0 78 0 77 0 0 718
Order receipt 324 290 256 290 145 155 155 1615
Order release 324 290 256 290 145 155 155 1615
Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893
Inventory 0 1318 659 0 1050 525 0 1178 589 0 0 0 0 0 192 96 0 0 0 5607
Order receipt 1977 1575 1767 383 191 5893
Order release 1977 1575 1767 383 191 5893
Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984
Inventory 0 396 286 176 88 0 294 196 98 0 0 0 0 0 0 48 0 0 0 1582
Order receipt 506 382 96 984
Order release 506 382 96 984
Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735
Inventory 0 412 206 0 328 164 0 370 185 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 1700
Order receipt 618 492 555 70 1735
Order release 618 492 555 70 1735
Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636
Inventory 0 0 423 344 265 199 133 67 0 67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1498
Order receipt 502 134 636
Order release 502 134 636
Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087
Inventory 0 0 756 378 0 592 296 0 676 338 0 0 0 20 9 0 11 0 0 3076
Order receipt 1134 888 1014 31 20 3087
Order release 1134 888 1014 31 20 3087
Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489
Inventory 0 0 284 142 0 304 152 0 336 168 0 0 0 40 17 0 23 0 0 1466
Order receipt 426 456 504 63 40 1489
Order release 426 456 504 63 40 1489
Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646
Inventory 0 0 154 77 0 92 46 0 94 47 0 0 0 484 316 0 168 0 0 1478
Order receipt 231 138 141 652 484 1646
Order release 231 138 141 652 484 1646
Demand 22 22 17 17 22 100
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78 56 39 22 0 0 195
Order receipt 100 100
Order release 100 100
Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878
Inventory 0 0 214 0 197 0 197 0 215 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 823
Order receipt 428 411 394 430 215 1878
Order release 428 411 394 430 215 1878
Demand 126 126 95 95 126 568
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 221 95 0 126 0 0 442
Order receipt 347 221 568
Order release 347 221 568
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Satuan
Lembar
Batang
Batang
Besi Beton -13
Besi Beton D-22
Besi Beton D-25
Item
Mingguke-18
Besi Beton D-19
Multypleks 12mm
Kayu Glugu 5x7
Kayu Meranti 5x7
Kayu Meranti 6x12
Mingguke-20
Total
Besi Beton -8
Besi Beton -10
Besi Beton -12
Mingguke-19
Batang
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Tabel 4.20. Output Lotsizing Period Order Quantity




















































Tabel 4.21. Hasil Output ProgramPOM-QM V.3 Teknik Period Order Quantity

































4.7.4. Teknik Fixed period Requirement (FPR)
Teknik penetapan ukuran lot dengan
teknik ini membuat pesanan berdasarkan
periode waktu tertentu saja. Besarnya jumlah
kebutuhan tidak berdasarkan ramalan, tetapi
dengan cara menjumlahkan kebutuhan bersih
pada periode yang akan datang. Pada metode
ini selang waktu antar pemesanan dibuat tetap
dengan ukuran lot sesuai pada kebutuhan
bersih.
Sebagai contoh Output ProgramPOM-QM
V.3 Fixed period Requirement ditampilkan
hasil untuk material multypleks 12 mmpada
tabel 4.22. Untuk memudahkan dalam
pembacaan output program POM-QM, hasil
output teknik Fixed period Requirement
ditabelkan pada tabel 4.23.


19

Period
Demand
(lembar)
Order receipt
(lembar)
Order release
(lembar)
Inventory
(lembar)
Holding Cost
Rp 31,90
Setup Cost
Rp 5470,00
Initial Inventory
0
1 0 324
0
2 162 324
162.000
5167.80 5470
3 162 290
0
0 0
4 162 290
128.000
4083.20 5470
5 128 256
0
0 0
6 128 256
128.000
4083.20 5470
7 128 290
0
0 0
8 145 290
145
4625.50 5470
9 145 145
0
0 0
10 145 145
0
0 5470
11 0
0
0 0
12 0
0
0 0
13 0
0
0 0
14 0 155
0
0 0
15 77 155
78.000
2488.20 5470
16 78 155
0
0 0
17 78 155
77.000
2456.30 5470
18 77
0
0 0
19 0
0
0 0
Totals 1615 1615 1615 718 22904.20 38290
Average demand 85
Total cost = 61194.20
Multypleks 12mmSolution
Minggu
7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7
periode
1
periode
2
periode
3
periode
4
periode
5
periode
6
periode
7
periode
8
periode
9
periode
10
periode
11
periode
12
periode
13
periode
14
periode
15
periode
16
periode
17
periode
18
periode
19
Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615
Inventory 0 162 0 128 0 128 0 145 0 0 0 0 0 0 78 0 77 0 0 718
Order receipt 324 290 256 290 145 155 155 1615
Order release 324 290 256 290 145 155 155 1615
Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893
Inventory 0 659 0 525 0 525 0 589 0 0 0 0 0 0 96 0 191 0 0 2585
Order receipt 1318 1184 1050 1178 589 287 287 5893
Order release 1318 1184 1050 1178 589 287 287 5893
Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984
Inventory 0 110 0 88 0 88 0 98 0 0 0 0 0 0 0 48 0 0 0 432
Order receipt 220 198 176 196 98 96 984
Order release 220 198 176 196 98 96 984
Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735
Inventory 0 206 0 164 0 164 0 185 0 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 754
Order receipt 412 370 328 370 185 70 1735
Order release 412 370 328 370 185 70 1735
Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636
Inventory 0 0 79 0 66 0 66 0 67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 278
Order receipt 158 145 132 134 67 636
Order release 158 145 132 134 67 636
Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087
Inventory 0 0 378 0 296 0 296 0 338 0 0 0 0 11 0 9 0 0 0 1328
Order receipt 756 674 592 676 338 22 18 11 3087
Order release 756 674 592 676 338 22 18 11 3087
Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489
Inventory 0 0 142 0 152 0 152 0 168 0 0 0 0 23 0 17 0 0 0 654
Order receipt 284 294 304 336 168 46 34 23 1489
Order release 284 294 304 336 168 46 34 23 1489
Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646
Inventory 0 0 77 0 46 0 46 0 47 0 0 0 0 168 0 316 0 0 0 700
Order receipt 154 123 92 94 47 336 632 168 1646
Order release 154 123 92 94 47 336 632 168 1646
Demand 22 22 17 17 22 100
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 0 17 0 0 0 39
Order receipt 44 34 22 100
Order release 44 34 22 100
Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878
Inventory 0 0 214 0 197 0 197 0 215 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 823
Order receipt 428 411 394 430 215 1878
Order release 428 411 394 430 215 1878
Demand 126 126 95 95 126 568
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 126 0 95 0 0 0 221
Order receipt 252 190 126 568
Order release 252 190 126 568
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Batang
Batang
Batang
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Besi Beton D-22
Besi Beton D-25
Kayu Meranti 5x7
Kayu Meranti 6x12
Besi Beton -8
Besi Beton -10
Besi Beton -12
Besi Beton -13
Kayu Glugu 5x7
Item
Besi Beton D-19
Mingguke-19 Mingguke-20
Multypleks 12mm
Mingguke-18
Satuan
Lembar
Total
Tabel 4.22. Output Lotsizing Fixed period Requirement










































Tabel 4.23. Hasil Output ProgramPOM-QM V.3 Teknik Fixed period Requirement

































4.7.5. Teknik Part Period Balancing (PPB)
Part Period Balancing merupakan
pendekatan yang cukup dinamis dengan
menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan. DalamPPB digunakan informasi
tambahan dengan merubah lot size untuk
menggambarkan kebutuhan ukuran lot
berikutnya di masa datang.
Sebagai contoh Output ProgramPOM-QM
V.3 Part Period Balancing ditampilkan hasil
untuk material multypleks 12 mm pada tabel
4.24. Untuk memudahkan dalam pembacaan
output programPOM-QM, hasil output teknik
Part Period Balancing ditabelkan pada tabel
4.25.




20

Minggu
7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7
periode
1
periode
2
periode
3
periode
4
periode
5
periode
6
periode
7
periode
8
periode
9
periode
10
periode
11
periode
12
periode
13
periode
14
periode
15
periode
16
periode
17
periode
18
periode
19
Demand 162 162 162 128 128 128 145 145 145 77 78 78 77 1615
Inventory 0 162 0 128 0 128 0 145 0 0 0 0 0 0 156 78 0 0 0 797
Order receipt 324 290 256 290 145 233 77 1615
Order release 324 290 256 290 145 233 77 1615
Demand 659 659 659 525 525 525 589 589 589 191 96 96 191 5893
Inventory 0 659 0 525 0 525 0 589 0 191 191 191 191 191 0 287 191 0 0 3731
Order receipt 1318 1184 1050 1178 780 383 5893
Order release 1318 1184 1050 1178 780 383 5893
Demand 110 110 110 88 88 88 98 98 98 48 48 984
Inventory 0 308 198 88 0 284 196 98 0 96 96 96 96 96 96 48 0 0 0 1796
Order receipt 418 372 194 984
Order release 418 372 194 984
Demand 206 206 206 164 164 164 185 185 185 35 35 1735
Inventory 0 412 206 0 328 164 0 370 185 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 1700
Order receipt 618 492 555 70 1735
Order release 618 492 555 70 1735
Demand 79 79 79 66 66 66 67 67 67 636
Inventory 0 0 356 277 198 132 66 0 134 67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1230
Order receipt 435 201 636
Order release 435 201 636
Demand 378 378 378 296 296 296 338 338 338 11 11 9 9 11 3087
Inventory 0 0 378 0 296 0 296 0 338 0 51 51 51 40 29 20 11 0 0 1561
Order receipt 756 674 592 676 389 3087
Order release 756 674 592 676 389 3087
Demand 142 142 142 152 152 152 168 168 168 23 23 17 17 23 1489
Inventory 0 0 284 142 0 304 152 0 336 168 0 0 0 80 57 40 23 0 0 1586
Order receipt 426 456 504 103 1489
Order release 426 456 504 103 1489
Demand 77 77 77 46 46 46 47 47 47 168 168 316 316 168 1646
Inventory 0 0 200 123 46 0 140 94 47 0 168 168 168 0 316 0 168 0 0 1638
Order receipt 277 186 215 484 484 1646
Order release 277 186 215 484 484 1646
Demand 22 22 17 17 22 100
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78 56 39 22 0 0 195
Order receipt 100 100
Order release 100 100
Demand 214 214 214 197 197 197 215 215 215 1878
Inventory 0 0 214 0 197 0 197 0 215 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 823
Order receipt 428 411 394 430 215 1878
Order release 428 411 394 430 215 1878
Demand 126 126 95 95 126 568
Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 126 0 95 0 0 0 221
Order receipt 252 190 126 568
Order release 252 190 126 568
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Lonjor
Satuan
Lembar
Besi Beton D-19
Besi Beton D-22
Besi Beton D-25
Besi Beton -12
Besi Beton -13
Kayu Meranti 5x7
Mingguke-19
Total
Kayu Meranti 6x12
Besi Beton -8
Besi Beton -10
Batang
Batang
Batang
Lonjor
Item
Mingguke-18 Mingguke-20
Multypleks 12mm
Kayu Glugu 5x7
Period
Demand
(lembar)
Order receipt
(lembar)
Order release
(lembar)
Inventory
(lembar)
Holding Cost
Rp 31,90
Setup Cost
Rp 5470,00
Initial Inventory
0
1 0 324
0
2 162 324
162
5167.80 5470
3 162 290
0
0 0
4 162 290
128
4083.20 5470
5 128 256
0
0 0
6 128 256
128
4083.20 5470
7 128 290
0
0 0
8 145 290
145
4625.50 5470
9 145 145
0
0 0
10 145 145
0
0 5470
11 0
0
0 0
12 0
0
0 0
13 0
0
0 0
14 0 233
0
0 0
15 77 233
156
4976.40 5470
Multypleks 12mm Solution




17 78 77
0
0 0
18 77 77
0
0 5470
19 0
0
0 0
Totals 1615 1615 1615 797 25424.30 38290
Average demand 85
Total cost = 63714.30

Tabel 4.24. Output Lotsizing Part Period Balancing







































Tabel 4.25. Hasil Output ProgramPOM-QM V.3 Teknik Part Period Balancing

































4.8. Proses Offsetting
Proses offsetting bertujuan untuk menentukan saat yang
tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka
memenuhi kebutuhan bersih. Pada tugas akhir ini proses
offsetting untuk level 0 sampai dengan level 2 hanya
memberikan informasi kapan suatu pekerjaan telah mulai
untuk dikerjakan atau dirakit, karena pada proses tersebut
tidak terjadi proses lotting (ukuran pemesanan) sehingga
besarnya volume berdasarkan jadwal induk produksi. Dalam
penyusunan proses offsetting terlebih dahulu dilakukan dengan
membuat tabel yang menunjukkan ketergantungan tiap level.
Data-data yang digunakan untuk menyusun tabel proses
offsetting ini meliputi gambar Struktur Produk pekerjaan
struktur lantai dasar, Bill of Material, serta jadwal induk
produksi. Berikut ini ditampilkan level pekerjaan / material
beserta volumenya pada tabel 4.26.




21

Level
Diatasnya
0 Struktur Lt.dsr 769.00
1a 0 Balok m
3
230.00
1b 0 Plat lantai dasar m
3
289.00
1c 0 Kolom m
3
216.00
1d 0 Dinding Gsr m
3
36.00
2a 1a Bekisting balok m
2
1782.07
2b 1a Besi tulangan balok Kg 86826.42
Volume Level Periode Sat
2c 1a Beton K.300 (balok) m
3
230.00
2d 1a Bekisting plat lantai m
2
2098.49
2e 1b Besi tulangan plat lantai Kg 21328.32
2f 1b Beton K.300 (plat lantai) m
3
289.00
2g 1c Bekisting kolom m
2
683.30
2h 1c Besi tulangan kolom Kg 37706.79
2i 1c Beton K.300 (kolom) m
3
216.00
2j 1d Bekisting dinding geser m
2
236.52
2k 1d Besi tulangan dinding geser Kg 4507.49
2l 1d Beton K.300 (dinding geser) m
3
36.00
3 2a, 2d, 2g, 2j Multypleks (12mm) Lembar 1615
3 2a, 2d, 2g Kayu Glugu 5/7 Batang 5893
3 2a, 2j Kayu Meranti 5/7 Batang 984
3 2a, 2d, 2j Kayu Meranti 6/12 Batang 1735
3 2b Pipa 1,5" Buah 132
3 2b Hory beam Buah 66
3 2b, 2e Besi tulangan -8 Lonjor 636
3 2b, 2e, 2h Besi tulangan -10 Lonjor 3087
3 2b, 2h Besi tulangan -12 Lonjor 1489
3 2b, 2h, 2k Besi tulangan -13 Lonjor 1646
3 2h Besi tulangan D-19 Lonjor 100
3 2b Besi tulangan D-22 Lonjor 1878
3 2h Besi tulangan D-25 Lonjor 568
Minggu
7 1 2 3 4 5 6
periode
1
periode
2
periode
3
periode
4
periode
5
periode
6
periode
7
Demand 162 162 162 128 128 128
Inventory 0 162 0 128 0 128 0
Order receipt 324 290 256
Order release 324 290 256
Demand 659 659 659 525 525 525
Inventory 0 1318 659 0 1050 525 0
Order receipt 1977 1575
Order release 1977 1575
Demand 110 110 110 88 88 88
Inventory 0 396 286 176 88 0 294
Order receipt 506 382
Order release 506 382
Demand 206 206 206 164 164 164
Inventory 0 412 206 0 328 164 0
Order receipt 618 492
Order release 618 492
Demand 79 79 79 66 66
Inventory 0 0 423 344 265 199 133
Order receipt 502
Order release 502
Demand 378 378 378 296 296
Inventory 0 0 756 378 0 592 296
Order receipt 1134 888
Order release 1134 888
Demand 142 142 142 152 152
Inventory 0 0 284 142 0 304 152
Order receipt 426 456
Order release 426 456
Demand 77 77 77 46 46
Inventory 0 0 154 77 0 92 46
Order receipt 231 138
Order release 231 138
Demand 214 214 214 197 197
Inventory 0 0 214 0 197 0 197
Order receipt 428 411 394
Order release 428 411 394
Besi Beton D-
22
Kayu
Meranti 5x7
Kayu
Meranti 6x12
Besi Beton -
8
Besi Beton -
10
Besi Beton -
12
Besi Beton -
13
Minggu ke-18
Multypleks
12mm
Kayu Glugu
5x7
Item
Tabel 4.26. Lanjutan Level Pekerjaan / Material





























Rencana pemesanan diperoleh dengan cara
mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang
diinginkan dengan besarnya lead time. Selain itu data yang
dibutuhkan dalam proses offsetting ini adalah jadwal induk
produksi untuk mengetahui waktu rencana pelaksanaan
pekerjaan.
Lead time adalah waktu menunggu sejak memesan
sampai pesanan tersebut diterima. Lead time dalamproses
ini adalah waktu tunggu dalam beberapa aktivitas yang
meliputi waktu tunggu perakitan dan waktu tunggu
kedatangan material dari supplier.
Sebelum melakukan proses offsetting pada tugas
akhir ini perlu diketahui ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pada level 0 yaitu struktur lantai dasar merupakan
produk akhir dari perencanaan persediaan ini,
sedangkan produk yang berada pada level dibawahnya
merupakan komponen penyusunnya.
2. Berdasarkan pada jadwal pelaksanaan pekerjaan
proyek, pekerjaan untuk pengecoran balok dan plat
lantai dasar dilakukan bersamaan yaitu pada period 5
minggu ke-19 dengan durasi pengecoran adalah 1 hari
karena menggunakan beton ready mix, sehingga untuk
perakitan struktur balok dan plat adalah sama dengan
waktu pengecoran. Begitu juga pada pekerjaan struktur
kolom dan dinding geser perakitannya yaitu pada
periode ke-6 pada minggu ke-20. Dari uraian tersebut
menunjukan bahwa proses perakitan pada produk
akhir yaitu struktur lantai dasar terjadi dalam2 tahap.
3. Lokasi Supplier material yang digunakan pada tugas
akhir ini berada di kota Surabaya dan Sidoarjo, maka
untuk lead time yang digunakan adalah 1 hari setelah
ukuran lot material pada level 3 dilakukan.
4. Waktu perakitan bekisting dan penulangan sesuai
dengan jadwal pekerjaan struktur lantai dasar.
Dengan menggunakan informasi di atas, maka hasil
tabel proses offsetting untuk struktur lantai dasar level 0
sampai dengan level 3 sebagai contoh ditunjukkan pada
tabel 4.27. dan dapat dijelaskan seperti berikut.
Level 0 :
- Struktur lantai dasar merupakan produk akhir dalam
struktur produk, dan diselesaikan dalam 2 tahap
yaitu hari ke-5 minggu ke-19 dan hari ke-6 minggu
ke-20.
- Waktu pengecoran produk akhir ini adalah sama
dengan waktu perakitan komponen struktur balok,
plat lantai, kolom, dan dinding geser yang berada
pada level 1, sehingga waktu perakitannya adalah
sesuai dengan jadwal induk produksi.
Level 1 :
- Waktu pengecoran balok, plat lantai, kolom, dan
dinding geser lift, adalah sama dengan waktu
perakitan. Berdasarkan jadwal induk produksi
struktur lantai dasar, perakitan balok dan plat lantai
adalah bersamaan yaitu pada hari ke-5 minggu ke-
19, perakitan kolom dan dinding geser lift juga
dilakukan bersamaan hari ke-6 minggu ke-20.
Level 2 :
- Waktu perakitan untuk bekisting dan pembesian
adalah sesuai dengan jadwal induk produksi struktur
lantai dasar pada lampiran 5.
Level 3 :
- Waktu pemesanan material adalah 1 hari (lead time
= 1 hari) sebelum waktu perakitan pekerjaan
bekisting dan pembesian yang berada pada level 2
berdasarkan jadwal induk produksi lantai dasar.

Sebagai contoh untuk proses offsetting pada level 3
minggu ke-18 terlihat pada tabel 4.26.

Tabel 4.28. Proses Offsetting
Teknik Period Order Quantity Minggu ke-18


























Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa waktu
pemesanan pada material dilakukan sehari setelah
jumlah pesanan didapat dari masing-masing teknik
lot size. Sebagai contoh pada teknik Period Order
Quantity, jumlah pesanan multypleks salah satunya
terjadi pada periode 2 minggu ke-18 sebesar 324
lembar. Karena lead time yang dibutuhkan 1 hari,
maka pemesanan multypleks sebesar 324 lembar
harus dilakukan pada periode 1 minggu ke-18 untuk
memenuhi jumlah pesanan multypleks pada periode
2 minggu ke-18.

22

Tabel 4.27. Proses Offsetting Teknik Period Order Quantity











































































23

J enis Biaya Total
Materal Pembelian /Unit Biaya Pembelian
a b c d e =c x d
1 Multypleks 12mm Lembar 1615 137,000.00 Rp 221,255,000.00 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 5893 23,000.00 Rp 135,539,000.00 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 984 33,500.00 Rp 32,964,000.00 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 1735 55,000.00 Rp 95,425,000.00 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 636 39,875.00 Rp 25,360,500.00 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 3087 68,200.00 Rp 210,533,400.00 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 1489 82,500.00 Rp 122,842,500.00 Rp
Total Order No. Satuan



8 Besi Beton -13 Lonjor 1646 105,295.00 Rp 173,315,570.00 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 100 224,920.00 Rp 22,492,000.00 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 1878 289,300.00 Rp 543,305,400.00 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 568 374,000.00 Rp 212,432,000.00 Rp

J enis Biaya Total
Materal Pembelian /Unit Biaya Pembelian
a b c d e =c x d
1 Multypleks 12mm Lembar 1710 137,000.00 Rp 234,270,000.00 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 6368 23,000.00 Rp 146,464,000.00 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 1080 33,500.00 Rp 36,180,000.00 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 1953 55,000.00 Rp 107,415,000.00 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 747 39,875.00 Rp 29,786,625.00 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 3352 68,200.00 Rp 228,606,400.00 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 1590 82,500.00 Rp 131,175,000.00 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 1722 105,295.00 Rp 181,317,990.00 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 126 224,920.00 Rp 28,339,920.00 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 1908 289,300.00 Rp 551,984,400.00 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 616 374,000.00 Rp 230,384,000.00 Rp
No. Satuan Total Order
J enis BiayaPesan BiayaSimpan Total Total
Materal /pesan /unit /hari BiayaPesan BiayaSimpan
a b c d e f g =c x e h =d x f
1 Multypleks 12mm Lembar 13 0 5470 31.9 71,110.00 Rp - Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 13 0 5470 5.36 71,110.00 Rp - Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 11 0 5470 7.80 60,170.00 Rp - Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 11 0 5470 12.81 60,170.00 Rp - Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 9 0 7070 7.65 63,630.00 Rp - Rp
Inventori
Frek.
Pesan
No. Satuan
J enis BiayaPesan BiayaSimpan Total Total
Materal /pesan /unit /hari BiayaPesan BiayaSimpan
a b c d e f g =c x e h =d x f
6 Besi Beton -10 Lonjor 14 0 7070 13.08 98,980.00 Rp - Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 14 0 7070 15.82 98,980.00 Rp - Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 14 0 7070 20.19 98,980.00 Rp - Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 5 0 7070 43.14 35,350.00 Rp - Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 9 0 7070 55.48 63,630.00 Rp - Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 5 0 7070 71.73 35,350.00 Rp - Rp
Inventori
Frek.
Pesan
No. Satuan
J enis BiayaPesan BiayaSimpan Total Total
Materal /pesan /unit /hari BiayaPesan BiayaSimpan
a b c d e f g =c x e h =d x f
1 Multypleks 12mm Lembar 10 1183 5470 31.9 54,700.00 Rp 37,737.70 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 8 6475 5470 5.36 43,760.00 Rp 34,706.00 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 4 2514 5470 7.80 21,880.00 Rp 19,609.20 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 7 1924 5470 12.81 38,290.00 Rp 24,646.44 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 3 2082 7070 7.65 21,210.00 Rp 15,927.30 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 8 3961 7070 13.08 56,560.00 Rp 51,809.88 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 6 2468 7070 15.82 42,420.00 Rp 39,043.76 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 6 2234 7070 20.19 42,420.00 Rp 45,104.46 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 3 141 7070 43.14 21,210.00 Rp 6,082.74 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 9 1035 7070 55.48 63,630.00 Rp 57,421.80 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 5 238 7070 71.73 35,350.00 Rp 17,071.74 Rp
No. Satuan
Frek.
Pesan
Inventori
J enis BiayaPesan BiayaSimpan Total Total
Materal /pesan /unit /hari BiayaPesan BiayaSimpan
a b c d e f g =c x e h =d x f
1 Multypleks 12mm Lembar 7 718 5470 31.9 38,290.00 Rp 22,904.20 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 5 5607 5470 5.36 27,350.00 Rp 30,053.52 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 3 1582 5470 7.80 16,410.00 Rp 12,339.60 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 4 1700 5470 12.81 21,880.00 Rp 21,777.00 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 2 1498 7070 7.65 14,140.00 Rp 11,459.70 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 5 3076 7070 13.08 35,350.00 Rp 40,234.08 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 5 1466 7070 15.82 35,350.00 Rp 23,192.12 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 5 1478 7070 20.19 35,350.00 Rp 29,840.82 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 1 195 7070 43.14 7,070.00 Rp 8,412.30 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 5 823 7070 55.48 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 2 442 7070 71.73 14,140.00 Rp 31,704.66 Rp
No. Satuan
Frek.
Pesan
Inventori
J enis BiayaPesan BiayaSimpan Total Total
Materal /pesan /unit /hari BiayaPesan BiayaSimpan
a b c d e f g =c x e h =d x f
1 Multypleks 12mm Lembar 7 718 5470 31.9 38,290.00 Rp 22,904.20 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 7 2585 5470 5.36 38,290.00 Rp 13,855.60 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 6 432 5470 7.80 32,820.00 Rp 3,369.60 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 6 754 5470 12.81 32,820.00 Rp 9,658.74 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 5 278 7070 7.65 35,350.00 Rp 2,126.70 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 8 1328 7070 13.08 56,560.00 Rp 17,370.24 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 8 654 7070 15.82 56,560.00 Rp 10,346.28 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 8 700 7070 20.19 56,560.00 Rp 14,133.00 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 3 39 7070 43.14 21,210.00 Rp 1,682.46 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 5 823 7070 55.48 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 3 221 7070 71.73 21,210.00 Rp 15,852.33 Rp
Frek.
Pesan
Inventori No. Satuan
J enis BiayaPesan BiayaSimpan Total Total
Materal /pesan /unit /hari BiayaPesan BiayaSimpan
a b c d e f g =c x e h =d x f
1 Multypleks 12mm Lembar 7 797 5470 31.9 38,290.00 Rp 25,424.30 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 6 3731 5470 5.36 32,820.00 Rp 19,998.16 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 3 1796 5470 7.80 16,410.00 Rp 14,008.80 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 4 1700 5470 12.81 21,880.00 Rp 21,777.00 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 2 1230 7070 7.65 14,140.00 Rp 9,409.50 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 5 1561 7070 13.08 35,350.00 Rp 20,417.88 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 4 1586 7070 15.82 28,280.00 Rp 25,090.52 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 5 1638 7070 20.19 35,350.00 Rp 33,071.22 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 1 195 7070 43.14 7,070.00 Rp 8,412.30 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 5 823 7070 55.48 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 3 221 7070 71.73 21,210.00 Rp 15,852.33 Rp
Satuan
Frek.
Pesan
Inventori No.
4.9. Analisa Total Biaya Persediaan Material
Berdasarkan hasil output program POM-QM V.3.0
dilakukan perhitungan biaya total persediaan untuk masing-
masing material dari setiap teknik lot sizing. Biaya total
persediaan didapatkan dari hasil penjumlahan biaya pembelian
material, biaya pemesanan (setup cost) dan biaya
penyimpanan (holding cost).
4.9.1. Biaya Pembelian Material
Pada perhitungan total biaya pembelian, jumlah
total pemesanan untuk masing-masing material adalah
berdasarkan hasil output program POM-QM V.3.0.
Dalamhal ini tidak ada pengaruh faktor diskon pada
biaya pembelian sehingga total biaya pembeliannya
adalah sesuai dengan jumlah total pemesanan material.
Hasil perhitungan biaya pembelian material
dituliskan dalambentuk tabel yaitu pada tabel 4.27
sampai dengan tabel 4.28. Berdasarkan hasil output
programPOM-QM V.3.0 menunjukkan bahwa jumlah
order untuk teknik Lot for Lot, Period Order Quantity,
Fixed period Requirement dan Part Period Balancing
adalah sama, sehingga total biaya pembelian untuk
ketiga teknik inipun sama.

Tabel 4.29. Total Biaya Pembelian Material
Teknik Lot for Lot, Period Order Quantity, Fixed period
Requirement dan Part Period Balancing












Tabel 4.30. Total Biaya Pembelian Material
Teknik Economic Order Quantity












4.9.2. Biaya Pesan dan Simpan Material
Biaya pesan dan biaya simpan pada masing-
masing material dari hasil output program POM-QM
V.3.0. dijelaskan dalambentuk tabel pada tabel 4.31.
sampai dengan tabel 4.35.

Tabel 4.31. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan
Teknik Lot for Lot









Tabel 4.31. Lanjutan Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan
Teknik Lot for Lot








Tabel 4.32. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan
Teknik Economic Order Quantity












Tabel 4.33. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan
Teknik Period Order Quantity













Tabel 4.34. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan
Teknik Fixed Period Requirement













Tabel 4.35. Total Biaya Simpan dan Biaya Pesan
Teknik Part Period Balancing














24

J enis Total Total Total Total
Materal BiayaPembelian BiayaPesan BiayaSimpan BiayaPersediaan
1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00 Rp 71,110.00 Rp - Rp 221,326,110.00 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00 Rp 71,110.00 Rp - Rp 135,610,110.00 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00 Rp 60,170.00 Rp - Rp 33,024,170.00 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00 Rp 60,170.00 Rp - Rp 95,485,170.00 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 25,360,500.00 Rp 63,630.00 Rp - Rp 25,424,130.00 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 210,533,400.00 Rp 98,980.00 Rp - Rp 210,632,380.00 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 122,842,500.00 Rp 98,980.00 Rp - Rp 122,941,480.00 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 173,315,570.00 Rp 98,980.00 Rp - Rp 173,414,550.00 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00 Rp 35,350.00 Rp - Rp 22,527,350.00 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00 Rp 63,630.00 Rp - Rp 543,369,030.00 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00 Rp 35,350.00 Rp - Rp 212,467,350.00 Rp
No. Satuan
J enis Total Total Total Total
Materal BiayaPembelian BiayaPesan BiayaSimpan BiayaPersediaan
1 Multypleks 12mm Lembar 234,270,000.00 Rp 54,700.00 Rp 37,737.70 Rp 234,362,437.70 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 146,464,000.00 Rp 43,760.00 Rp 34,706.00 Rp 146,542,466.00 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 36,180,000.00 Rp 21,880.00 Rp 19,609.20 Rp 36,221,489.20 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 107,415,000.00 Rp 38,290.00 Rp 24,646.44 Rp 107,477,936.44 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 29,786,625.00 Rp 21,210.00 Rp 15,927.30 Rp 29,823,762.30 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 228,606,400.00 Rp 56,560.00 Rp 51,809.88 Rp 228,714,769.88 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 131,175,000.00 Rp 42,420.00 Rp 39,043.76 Rp 131,256,463.76 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 181,317,990.00 Rp 42,420.00 Rp 45,104.46 Rp 181,405,514.46 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 28,339,920.00 Rp 21,210.00 Rp 6,082.74 Rp 28,367,212.74 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 551,984,400.00 Rp 63,630.00 Rp 57,421.80 Rp 552,105,451.80 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 230,384,000.00 Rp 35,350.00 Rp 17,071.74 Rp 230,436,421.74 Rp
No. Satuan
J enis Total Total Total Total
Materal BiayaPembelian BiayaPesan BiayaSimpan BiayaPersediaan
1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00 Rp 38,290.00 Rp 22,904.20 Rp 221,316,194.20 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00 Rp 27,350.00 Rp 30,053.52 Rp 135,596,403.52 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00 Rp 16,410.00 Rp 12,339.60 Rp 32,992,749.60 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00 Rp 21,880.00 Rp 21,777.00 Rp 95,468,657.00 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 25,360,500.00 Rp 14,140.00 Rp 11,459.70 Rp 25,386,099.70 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 210,533,400.00 Rp 35,350.00 Rp 40,234.08 Rp 210,608,984.08 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 122,842,500.00 Rp 35,350.00 Rp 23,192.12 Rp 122,901,042.12 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 173,315,570.00 Rp 35,350.00 Rp 29,840.82 Rp 173,380,760.82 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00 Rp 7,070.00 Rp 8,412.30 Rp 22,507,482.30 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00 Rp 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp 543,386,410.04 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00 Rp 14,140.00 Rp 31,704.66 Rp 212,477,844.66 Rp
Satuan No.
J enis Total Total Total Total
Materal BiayaPembelian BiayaPesan BiayaSimpan BiayaPersediaan
1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00 Rp 38,290.00 Rp 22,904.20 Rp 221,316,194.20 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00 Rp 38,290.00 Rp 13,855.60 Rp 135,591,145.60 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00 Rp 32,820.00 Rp 3,369.60 Rp 33,000,189.60 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00 Rp 32,820.00 Rp 9,658.74 Rp 95,467,478.74 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 25,360,500.00 Rp 35,350.00 Rp 2,126.70 Rp 25,397,976.70 Rp
6 Besi Beton -10 Lonjor 210,533,400.00 Rp 56,560.00 Rp 17,370.24 Rp 210,607,330.24 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 122,842,500.00 Rp 56,560.00 Rp 10,346.28 Rp 122,909,406.28 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 173,315,570.00 Rp 56,560.00 Rp 14,133.00 Rp 173,386,263.00 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00 Rp 21,210.00 Rp 1,682.46 Rp 22,514,892.46 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00 Rp 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp 543,386,410.04 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00 Rp 21,210.00 Rp 15,852.33 Rp 212,469,062.33 Rp
No. Satuan
J enis Total Total Total Total
Materal BiayaPembelian BiayaPesan BiayaSimpan BiayaPersediaan
1 Multypleks 12mm Lembar 221,255,000.00 Rp 38,290.00 Rp 25,424.30 Rp 221,318,714.30 Rp
2 Kayu Glugu 5/7 Batang 135,539,000.00 Rp 32,820.00 Rp 19,998.16 Rp 135,591,818.16 Rp
3 Kayu Meranti 5/7 Batang 32,964,000.00 Rp 16,410.00 Rp 14,008.80 Rp 32,994,418.80 Rp
4 Kayu Meranti 6/12 Batang 95,425,000.00 Rp 21,880.00 Rp 21,777.00 Rp 95,468,657.00 Rp
5 Besi Beton -8 Lonjor 25,360,500.00 Rp 14,140.00 Rp 9,409.50 Rp 25,384,049.50 Rp
No. Satuan


6 Besi Beton -10 Lonjor 210,533,400.00 Rp 35,350.00 Rp 20,417.88 Rp 210,589,167.88 Rp
7 Besi Beton -12 Lonjor 122,842,500.00 Rp 28,280.00 Rp 25,090.52 Rp 122,895,870.52 Rp
8 Besi Beton -13 Lonjor 173,315,570.00 Rp 35,350.00 Rp 33,071.22 Rp 173,383,991.22 Rp
9 Besi Beton D-19 Lonjor 22,492,000.00 Rp 7,070.00 Rp 8,412.30 Rp 22,507,482.30 Rp
10 Besi Beton D-22 Lonjor 543,305,400.00 Rp 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp 543,386,410.04 Rp
11 Besi Beton D-25 Lonjor 212,432,000.00 Rp 21,210.00 Rp 15,852.33 Rp 212,469,062.33 Rp
Lot for Lot 221,255,000.00 Rp 71,110.00 Rp - Rp 221,326,110.00 Rp 221,326,125.00 Rp
Economic Order Quantity 234,270,000.00 Rp 54,700.00 Rp 37,737.70 Rp 234,362,437.70 Rp 234,362,450.00 Rp
PeriodOrder Quantity 221,255,000.00 Rp 38,290.00 Rp 22,904.20 Rp 221,316,194.20 Rp 221,316,200.00 Rp
FixedperiodRequirement 221,255,000.00 Rp 38,290.00 Rp 22,904.20 Rp 221,316,194.20 Rp 221,316,200.00 Rp
Part PeriodBalancing 221,255,000.00 Rp 38,290.00 Rp 25,424.30 Rp 221,318,714.30 Rp 221,318,725.00 Rp
Lot for Lot 135,539,000.00 Rp 71,110.00 Rp - Rp 135,610,110.00 Rp 135,610,125.00 Rp
Economic Order Quantity 146,464,000.00 Rp 43,760.00 Rp 34,706.00 Rp 146,542,466.00 Rp 146,542,475.00 Rp
PeriodOrder Quantity 135,539,000.00 Rp 27,350.00 Rp 30,053.52 Rp 135,596,403.52 Rp 135,596,425.00 Rp
FixedperiodRequirement 135,539,000.00 Rp 38,290.00 Rp 13,855.60 Rp 135,591,145.60 Rp 135,591,150.00 Rp
Part PeriodBalancing 135,539,000.00 Rp 32,820.00 Rp 19,998.16 Rp 135,591,818.16 Rp 135,591,825.00 Rp
Lot for Lot 32,964,000.00 Rp 60,170.00 Rp - Rp 33,024,170.00 Rp 33,024,175.00 Rp
Economic Order Quantity 36,180,000.00 Rp 21,880.00 Rp 19,609.20 Rp 36,221,489.20 Rp 36,221,500.00 Rp
PeriodOrder Quantity 32,964,000.00 Rp 16,410.00 Rp 12,339.60 Rp 32,992,749.60 Rp 32,992,750.00 Rp
FixedperiodRequirement 32,964,000.00 Rp 32,820.00 Rp 3,369.60 Rp 33,000,189.60 Rp 33,000,200.00 Rp
Part PeriodBalancing 32,964,000.00 Rp 16,410.00 Rp 14,008.80 Rp 32,994,418.80 Rp 32,994,425.00 Rp
Lot for Lot 95,425,000.00 Rp 60,170.00 Rp - Rp 95,485,170.00 Rp 95,485,175.00 Rp
Economic Order Quantity 107,415,000.00 Rp 38,290.00 Rp 24,646.44 Rp 107,477,936.44 Rp 107,477,950.00 Rp
PeriodOrder Quantity 95,425,000.00 Rp 21,880.00 Rp 21,777.00 Rp 95,468,657.00 Rp 95,468,675.00 Rp
FixedperiodRequirement 95,425,000.00 Rp 32,820.00 Rp 9,658.74 Rp 95,467,478.74 Rp 95,467,500.00 Rp
Part PeriodBalancing 95,425,000.00 Rp 21,880.00 Rp 21,777.00 Rp 95,468,657.00 Rp 95,468,675.00 Rp
Lot for Lot 25,360,500.00 Rp 63,630.00 Rp - Rp 25,424,130.00 Rp 25,424,150.00 Rp
Economic Order Quantity 29,786,625.00 Rp 21,210.00 Rp 15,927.30 Rp 29,823,762.30 Rp 29,823,775.00 Rp
PeriodOrder Quantity 25,360,500.00 Rp 14,140.00 Rp 11,459.70 Rp 25,386,099.70 Rp 25,386,100.00 Rp
FixedperiodRequirement 25,360,500.00 Rp 35,350.00 Rp 2,126.70 Rp 25,397,976.70 Rp 25,398,000.00 Rp
Part PeriodBalancing 25,360,500.00 Rp 14,140.00 Rp 9,409.50 Rp 25,384,049.50 Rp 25,384,050.00 Rp
Lot for Lot 210,533,400.00 Rp 98,980.00 Rp - Rp 210,632,380.00 Rp 210,632,400.00 Rp
Economic Order Quantity 228,606,400.00 Rp 56,560.00 Rp 51,809.88 Rp 228,714,769.88 Rp 228,714,775.00 Rp
PeriodOrder Quantity 210,533,400.00 Rp 35,350.00 Rp 40,234.08 Rp 210,608,984.08 Rp 210,609,000.00 Rp
FixedperiodRequirement 210,533,400.00 Rp 56,560.00 Rp 17,370.24 Rp 210,607,330.24 Rp 210,607,350.00 Rp
Part PeriodBalancing 210,533,400.00 Rp 35,350.00 Rp 20,417.88 Rp 210,589,167.88 Rp 210,589,175.00 Rp
Lot for Lot 122,842,500.00 Rp 98,980.00 Rp - Rp 122,941,480.00 Rp 122,941,500.00 Rp
Economic Order Quantity 131,175,000.00 Rp 42,420.00 Rp 39,043.76 Rp 131,256,463.76 Rp 131,256,475.00 Rp
PeriodOrder Quantity 122,842,500.00 Rp 35,350.00 Rp 23,192.12 Rp 122,901,042.12 Rp 122,901,050.00 Rp
FixedperiodRequirement 122,842,500.00 Rp 56,560.00 Rp 10,346.28 Rp 122,909,406.28 Rp 122,909,425.00 Rp
Part PeriodBalancing 122,842,500.00 Rp 28,280.00 Rp 25,090.52 Rp 122,895,870.52 Rp 122,895,875.00 Rp
Lot for Lot 173,315,570.00 Rp 98,980.00 Rp - Rp 173,414,550.00 Rp 173,414,550.00 Rp
Economic Order Quantity 181,317,990.00 Rp 42,420.00 Rp 45,104.46 Rp 181,405,514.46 Rp 181,405,525.00 Rp
PeriodOrder Quantity 173,315,570.00 Rp 35,350.00 Rp 29,840.82 Rp 173,380,760.82 Rp 173,380,775.00 Rp
FixedperiodRequirement 173,315,570.00 Rp 56,560.00 Rp 14,133.00 Rp 173,386,263.00 Rp 173,386,275.00 Rp
Part PeriodBalancing 173,315,570.00 Rp 35,350.00 Rp 33,071.22 Rp 173,383,991.22 Rp 173,384,000.00 Rp
Total Biaya
Simpan
Total Biaya
Persediaan
Besi Beton
-8
Item Teknik Lot Size
Total Biaya
Pembelian
Total Biaya
Pesan
PembulatanBiaya
Persediaan
Multypleks
12mm
Kayu
Glugu5/7
Kayu
Meranti
5/7
Kayu
Meranti
6/12
Besi Beton
-10
Besi Beton
-12
Besi Beton
-13

4.9.3. Biaya Total Persediaan Material
Setelah dilakukan perhitungan terhadap total
biaya pembelian, total biaya pemesanan dan total
biaya penyimpanan, untuk selanjutnya dilakukan
perhitungan total biaya persediaan dengan
menjumlahkan ketiga biaya-biaya tersebut. Tabel 4.36
sampai dengan tabel 4.40. berikut ini merupakan hasil
perhitungan biaya total persediaan material dengan ke
lima teknik lot sizing.

Tabel 4.36. Total Biaya Persediaan Material
Teknik Lot for Lot













Tabel 4.37. Total Biaya Persediaan Material
Teknik Economic Order Quantity













Tabel 4.38. Total Biaya Persediaan Material
Teknik Period Order Quantity













Tabel 4.39. Total Biaya Persediaan Material
Teknik Fixed period Requirement













Tabel 4.40. Total Biaya Persediaan Material
Teknik Part Period Balancing















Hasil perhitungan dari total biaya persediaan
material dengan kelima teknik lot size tersebut diatas
menunjukkan hasil yang berbeda untuk setiap teknik.
Untuk lebih memudahkan dalam mengetahui
perbedaan hasil perhitungan tersebut, maka dibuatkan
sebuah tabel yang dapat menunjukkan perbandingan
total biaya setiap material di setiap teknik lot size yang
digunakan. Tabel tersebut seperti yang dapat dilihat
pada tabel 4.39.

Tabel 4.41. Rekapitulasi Total Biaya Persediaa Material










































25

Lot for Lot 22,492,000.00 Rp 35,350.00 Rp - Rp 22,527,350.00 Rp 22,527,350.00 Rp
Economic Order Quantity 28,339,920.00 Rp 21,210.00 Rp 6,082.74 Rp 28,367,212.74 Rp 28,367,225.00 Rp
PeriodOrder Quantity 22,492,000.00 Rp 7,070.00 Rp 8,412.30 Rp 22,507,482.30 Rp 22,507,500.00 Rp
FixedperiodRequirement 22,492,000.00 Rp 21,210.00 Rp 1,682.46 Rp 22,514,892.46 Rp 22,514,900.00 Rp
Part PeriodBalancing 22,492,000.00 Rp 7,070.00 Rp 8,412.30 Rp 22,507,482.30 Rp 22,507,500.00 Rp
Lot for Lot 543,305,400.00 Rp 63,630.00 Rp - Rp 543,369,030.00 Rp 543,369,050.00 Rp
Economic Order Quantity 551,984,400.00 Rp 63,630.00 Rp 57,421.80 Rp 552,105,451.80 Rp 552,105,475.00 Rp
PeriodOrder Quantity 543,305,400.00 Rp 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp 543,386,410.04 Rp 543,386,425.00 Rp
FixedperiodRequirement 543,305,400.00 Rp 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp 543,386,410.04 Rp 543,386,425.00 Rp
Part PeriodBalancing 543,305,400.00 Rp 35,350.00 Rp 45,660.04 Rp 543,386,410.04 Rp 543,386,425.00 Rp
Lot for Lot 212,432,000.00 Rp 35,350.00 Rp - Rp 212,467,350.00 Rp 212,467,350.00 Rp
Economic Order Quantity 230,384,000.00 Rp 35,350.00 Rp 17,071.74 Rp 230,436,421.74 Rp 230,436,425.00 Rp
PeriodOrder Quantity 212,432,000.00 Rp 14,140.00 Rp 31,704.66 Rp 212,477,844.66 Rp 212,477,850.00 Rp
FixedperiodRequirement 212,432,000.00 Rp 21,210.00 Rp 15,852.33 Rp 212,469,062.33 Rp 212,469,075.00 Rp
Part PeriodBalancing 212,432,000.00 Rp 21,210.00 Rp 15,852.33 Rp 212,469,062.33 Rp 212,469,075.00 Rp
Total Biaya
Simpan
Total Biaya
Persediaan
Besi Beton
D-19
Besi Beton
D-22
Item Teknik Lot Size
Total Biaya
Pembelian
Total Biaya
Pesan
PembulatanBiaya
Persediaan
Besi Beton
D-25
Multypleks 12mm Period Order Quantity /Fixed period Requirement 221,316,200.00 Rp
Kayu Glugu 5/7 Fixed period Requirement 135,591,150.00 Rp
Kayu Meranti 5/7 Period Order Quantity 32,992,750.00 Rp
Kayu Meranti 6/12 Fixed period Requirement 95,467,500.00 Rp
Besi Beton -8 Part Period Balancing 25,384,050.00 Rp
Besi Beton -10 Part Period Balancing 210,589,175.00 Rp
Besi Beton -12 Part Period Balancing 122,895,875.00 Rp
Besi Beton -13 Period Order Quantity 173,380,775.00 Rp
Besi Beton D-19 Period Order Quantity /Part Period Balancing 22,507,500.00 Rp
Besi Beton D-22 Lot for Lot 543,369,050.00 Rp
Besi Beton D-25 Lot for Lot 212,467,350.00 Rp
1,795,961,375.00 Rp J umlah
Total Biaya Persediaan Item Teknik Lot Size

Tabel 4.41. Lanjutan Rekapitulasi Total Biaya Persediaa
Material


















4.9.4. Biaya Total Persediaan Minimum
Dari tabel 4.41. dibuat tabel per material untuk
lebih memudahkan dalam mengetahui total biaya
persediaan minimum berdasarkan teknik lotsize
pembentuknya.

Tabel 4.42. Total Biaya Persediaa Minimum













Berdasarkan tabel 4.42. menunjukkan bahwa
teknik Lot for Lot menghasilkan total biaya persediaan
minimumpada material besi beton D22 dan besi beton
D25. Pada teknik Period Order Quantity
menghasilkan biaya persediaan minimum pada
material kayu meranti 5/7 dan besi beton -13,
sedangkan besi beton -8, -10, dan -12 biaya
persediaan minimumdiperoleh dengan menggunakan
teknik Part Period Balancing. Pada material kayu
glugu 5/7 dan meranti 6/12 diperoleh biaya persediaan
minimumdengan menggunakan teknik Fixed period
Requirement. Namun untuk material Multypleks 12
mm dan besi beton D19, beberapa teknik lotsize
menghasilkan total biaya persediaan minimum yang
sama yaitu untuk antara teknik Period Order Quantity
dengan Fixed period Requirement dan Period Order
Quantity dengan Part Period Balancing.


BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa metode MRP dengan
perhitungan lot sizing menggunakan teknik Lot for Lot,
Economic Order Quantity, Period Order Quantity,
Fixed period Requirement dan Part Period Balancing
pada proyek Apartement High Point Surabaya, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Teknik lot size yang menghasilkan jumlah
pemesanan yang optimal dengan biaya persediaan
minimal untuk setiap jenis material adalah :
a. Untuk material multyplek 12 mm, pemesanan
optimal dapat menggunakan teknik Period
Order Quantity dengan Fixed period
Requirement dan untuk besi beton D19 dengan
menggunakan teknik Period Order Quantity
dengan Part Period Balancing.
b. Untuk kayu meranti 5/7 dan besi beton 13
dapat menggunakan teknik Period Order
Quantity.
c. Untuk material besi beton 8, besi beton 10
dan besi beton 12, pemesanan optimal
diperoleh dengan menggunakan teknik Part
Period Balancing.
d. Untuk material besi beton D22 dan besi beton
D25 dapat menggunakan teknik Lot for Lot.
2. Total biaya persediaan minimum untuk setiap
material yang diperoleh dari teknil lot size adalah
seperti berikut:
a. Multipleks 12 mm : Rp. 221.316.200,00
b. Kayu glugu 5/7 : Rp. 135.591.150,00
c. Kayu meranti 5/7 : Rp. 32.992.750,00
d. Kayu meranti 6/12 : Rp. 95.467.500,00
e. Besi beton 8 : Rp. 25.384.050,00
f. Besi beton 10 : Rp. 210.589.175,00
g. Besi beton 12 : Rp. 122.895.875,00
h. Besi beton 13 : Rp. 173.380.775,00
i. Besi beton D19 : Rp. 22.507.500,00
j. Besi beton D22 : Rp. 543.369.050,00
k. Besi beton D25
J UMLAH : Rp.1.795.961.375,00

: Rp. 212.467.350,00 +
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil
analisa dalamtugas akhir ini yaitu :
1. Adanya kelemahan untuk perhitungan biaya
simpan dalamperencanaan persediaan material ini
dimana banyak digunakan asumsi-asumsi.
2. Perencanaan persediaan material ini sangat
diperlukan terutama untuk proyek yang
membutuhkan komponen khusus yang dalam
pemenuhan kebutuhannya memerlukan waktu
produksi sehingga memperhitungkan lintasan kritis
dimana saat paling awal dan saat paling lambat
suatu komponen harus telah tersedia.

Anda mungkin juga menyukai