Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang bisa dilihat dengan mata. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu, cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya. Cahaya merambat dengan sangat cepat, yaitu dengan kecepatan 3 10 8 m/s, artinya dalam waktu satu sekon cahaya dapat menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000 km. Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang, bayangan yang dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berbelok. Namun cahaya dapat dipantulkan Sumber : http://pustakafisika.wordpress.com/2011/10/13/cahaya-sebagai- gelombang-elektromagnetik/ 2. Jelaskan sifat dualism dari cahaya? Sifat dualisme cahaya dalam kaitannya dengan persamaan hukum pembiasan cahaya. Persamaan hukum pembiasan cahaya telah diturunkan dalam fisika klasik dengan menganggap cahaya sebagai gelombang. Berdasarkan teori dualisme cahaya, penurunan hukum pembiasan yang diperoleh dari fisika klasik dapat pula diperoleh dari fisika kuantum yang menganggap cahaya sebagai partikel. Cahaya sebagai paritkel dikemukakan oleh Max Planck pada tahun 1901 dalam hipotesisnya yang menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang electromagnet yang terpancar berupa paket-paket energy yang disebut foton. Cahaya sebagai gelombang dijelaskan oleh Louis de Broglie pada tahun 1924 dalam hipotesisnya yang menerangkan hubungan antara panjang gelombang dengan momentum (p). Cahaya memiliki sifat kembar (DUALISME), pada kondisi tertentu cahaya dapat memiliki sifat partikel dan pada kondisi tertentu juga cahaya dapat memiliki sifat gelombang. Sebuah cahaya hanya dapat memiliki satu sifat, artinya walaupun cahaya bersifat dualisme tidak berarti cahaya bisa memiliki sifat keduanya secara bersamaan. Jika dalam suatu kondisi tertentu cahaya berupa partikel maka cahaya tersebut tidak akan memiliki sifat dualisme nya sebagai gelombang, cahaya memang memiliki kedua sifat tersebut tetapi kedua sifat tersebut tidak akan bisa muncul secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya untuk membedakan cahaya sebagai gelombang dan kondisi tertentu sebagai partikel adalah ketika cahaya di katan sebagai gelombang karena didasarkan atas sifat-sifat cahaya, sedangkan cahaya sebagai partikel didasarkan atas perilaku cahaya sebagai paket energi sebesar nhf. Paket energi inilah jika mengenai katoda dalam solar cell dimana frekuensi datangnya lebih besar dari frekuensi ambang bahan katoda, maka akan mengeluarkan elektron yang akan bergerak menuju anoda. Aliran elektron inilah yang dikatakan ada arus listrik. Peristiwa ini akan nampak pada efek fotolistrik. Hal ini tidak dapat bisa dijelaskan kalau cahaya dianggap sebagai gelombang. Sumber : http://setyadisutris.wordpress.com/2012/12/10/dualisme-cahaya/ http://edingulik.wordpress.com/2009/10/31/dualisme-cahaya/
3. Apa yang dimaksud dengan radiasi benda hitam? Benda hitam merupakan suatu objek yang memiliki kemampuan untuk menyerap semua cahaya (berbagai macam panjang gelombang) yang mengenainya pada berbagai variasi temperature. Laju pembentukan energi dari permukaan demikian bergantung pada suhu, sifat dan luas permukaan. Suatu permukaan yang hitam kusam meradiasi lebih banyak energi per detik dari pada suatu permukaan yang dipolis dengan luas dan suhu yang sama. Semakin hitam permukaannya semakin besar pula radiasinya, sehingga radiasi maksimum pada suhu tertentu aka dihasilkan oleh suatu permukaan yang hitam sempurna. Radiasi demikian disebut radiasi benda hitam. Sumber : modul Ikatan dan Struktur Molekul 4. Jelaskan tentang teori Max Plank ? Max Planck, ahli fisika dari Jerman, pada tahun 1900 mengemukakan teori kuantum. Planck menyimpulkan bahwa atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum. Planck menemukan bahwa energi foton (kuantum) berbanding lurus dengan frekuensi cahaya.
dengan
Salah satu fakta yang mendukung kebenaran dari teori kuantum Max Planck adalah efek fotolistrik, yang dikemukakan oleh Albert Einsteinpada tahun 1905. Efek fotolistrik adalah keadaan di mana cahaya mampu mengeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam (yang paling terlihat adalah logam alkali) (James E. Brady, 1990). Susunan alat yang dapat menunjukkan efek fotolistrik ada pada gambar 1.1. Elektrode negatif (katode) yang ditempatkan dalam tabung vakum terbuat dari suatu logam murni, misalnya sesium. Cahaya dengan energi yang cukup dapat menyebabkan elektron terlempar dari permukaan logam. Elektron tersebut akan tertarik ke kutub positif (anode) dan menyebabkan aliran listrik melalui rangkaian tersebut.
Percobaan Efek Fotolistrik Memperlihatkan susunan alat yang menunjukkan efek fotolistrik, Seberkas cahaya yang ditembakkan pada permukaan pelat logam akan menyebabkan logam tersebut melepaskan elektronnya.Elektron tersebut akan tertarik ke kutub positif dan menyebabkan aliran listrik melalui rangkaian tersebut. Sumber: General Chemistry, Principles & Structure, James E. Brady, 5th ed, 1990. Einstein menerangkan bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel foton yang energinya sebanding dengan frekuensi cahaya. Jika frekuensinya rendah, setiap foton mempunyai jumlah energi yang sangat sedikit dan tidak mampu memukul elektron agar dapat keluar dari permukaan logam. Jika frekuensi (dan energi) bertambah, maka foton memperoleh energi yang cukup untuk melepaskan elektron (James E. Brady, 1990). Hal ini menyebabkan kuat arus juga akan meningkat. Energi foton bergantung pada frekuensinya.
dengan: h = tetapan Planck (6,626 10 34 J dt) c = kecepatan cahaya dalam vakum (3 108 m det 1 ) = panjang gelombang (m)
sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/teori- kuantum-max-planck/