Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

TAKSONOMI HEWAN
(Neritidae: Nerita exuvia)
Shokhikhun Nati
!"#$"%$&'
KEMENTERIAN PEN(I(IKAN (AN KE!U(A)AAN
UNI*ERSITAS #EN(ERAL SOE(IRMAN
+AKULTAS !IOLOGI
PURWOKERTO
%$",
I- PEN(AHULUAN
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Cibinong merupakan tempat
penyimpanan koleksi spesimen jenis-jenis binatang di Indonesia, diperkirakan
berjumlah sekitar 2,25 juta spesimen, dengan jumlah terbesar baik spesimen
ataupun jenisnya adalah serangga. Namun demikian koleksi yang dimiliki
diperkirakan masih kurang dari 1! jumlah keanekaragaman "aunayang ada di
Indonesia.
#alam sistem pengelolaan spesimen, $%& membagi koleksinya menjadi
tujuh kelompok utama kuratorial yaitu $amalia, &urung, Ikan, 'erpet ()eptilia
dan *m"ibi+, $oluska termasuk in,ertebrata lain, -rustasea, dan .erangga
termasuk *rtropoda lainnya. Pengelolaan spesimen masing-masing kelompok
kuratorial diba/ah penga/asan dan pimpinan seorang $anajer -oleksi ($-+
yang juga bertanggung ja/ab untuk penataan, keselamatan, keamanan, dan
pengembangan koleksinya.
-oleksi spesimen yang ada dapat diman"aatkan oleh siapa saja 0 sis/a,
mahasis/a, pihak pemerintah, s/asta, lembaga s/adaya masyarakat, ilmu/an
atau indi,idu baik dari dalam maupun luar negeri untuk kepentingan ilmiah.
.pesimen yang tersimpan dikenal sebagai koleksi ilmiah, yang se1ara garis
besarnya dapat digunakan sebagai &ahan a1uan untuk identi"ikasi jenis-jenis
binatang Indonesia, obyek penelitian biosistematika atau taksonomi, bahan untuk
mengajar dan belajar bagi sis/a2i atau mahasis/a2i dan2atau indi,idu lainnya
dalam bidang biologi dan praktek sistematika dan sumber data "auna Indonesia.
In"ormasi yang dihasilkan dapat diman"aatkan oleh semua pihak untuk berbagai
ma1am kegiatan atau sebagai bahan a1uan bagi para pengambil kebijakan yang
berkaitan dengan keanekaragaman "auna Indonesia dan konser,asinya.
3astropoda merupakan he/an moluska yang berjalan dengan kaki perut.
-elas gastropoda memiliki anggota terbanyak dan merupakan kelas yang paling
sukses hidup diberbagai habitat yang ber,ariasi. Pada umumnya, dikenal dengan
sebutan siput atau keong (&arnes, 1456+. #iperkirakan lebih dari 7. spesies
telah ditemukan diseluruh dunia ($udjiono, 21+. 8mumnya bentuk tubuh
gastropoda asimetris karena mengalami pilinan. Cangkang siput umumnya
berbentuk keru1ut atau konde dari tabung yang melingkar. $antel terletak di
depan 1angkang, isi perutnya tergulung spiral kearah belakang, didalam
tubuhnya terdapat organ-organ diantaranya organ pen1ernaan, perna"asan serta
organ genetalis untuk reproduksi. *lat gerak mengeluarkan lendir, untuk
memudahkan pergerakannya. -epala gastropoda terdapat sepasang alat peraba
yang dapat dipanjang pendekan, selain itu alat peraba ini terdapat titik mati untuk
membedakan terang dan gelap. (.utikno, 1445+.
3astropoda dari "amily Neritidae berhabitat di laut, payau dan air ta/ar.
Neritidae biasanya dapat ditemukan pada 9ona intertidal dan dikenal suka
berkoloni. Neritids umumnya euryhaline. .pesies dari genus Neritaare lebih
sering ditemukan di lingkungan laut, sementara sebagian besar spesies Nerita
hidup di pantai berbatu dan terumbu karang yang sering terkena panas matahari
atau berlindung di 1elah-1elah batu dan rumput laut. :amily Neritidae lebih akti"
pada saat basah atau ketika air pasang naik (-omatsu, 146;+.
:amily Neritidae sebagian besar termasuk herbi,ore yang men1ari makan
pada permukaan batu ganggang, permukaan kayu atau akar bakau. Neritidae
sering memakan lar,a lalat ataupun mikroalga dari permukaan tanaman.
Neritidae memiliki 1angkang yang keras dan tidak sedikit yang memiliki 1angkang
run1ing sebagai pertahanan terhadap predator (.u/ondo et al., 2;+.
Nerita adalah genus dari kerang laut berukuran ke1il dengan insang dan
oper1ulum. $oluska gastropoda laut tersebut masuk kedalam "amily Neritidae.
Nerita exuvia memiliki 1angkang tebal dengan spiral rib yang menonjol dan lebar.
#iantara spiral rib terdapat 1elah yang dalam dan lebar dengan hitam putih
kuning yang tampak seperti berselang-seling. Columella menebal, lebar, datar,
berbintil-bintil halus. &ibir 1olumella terdapat gerigi ke1il yang jelas terlihat. &ibir
luas melebar dan bergerigi halus dibagian dalamnya (Linnaeus, 1556+.
Nerita exuvia buah insang yang terletak di posterior, 1angkang umumnya
tereduksi dan terletak didalam mantel, ne"ridia berjumlah satu buah, jantung
satu ruang, organ reproduksi berumah satu dan "ertilisasi se1ara internal. Pada
mulut terdapat lidah parut dan gigi rahang, saluran pen1ernaan terdiri atas0
mulut, pharyn< yang berotot, kerongkongan, lambung, usus dan anus.
-ebanyakan Nerita exuvia hidup di laut (Linnaeus, 1556+.
.e1ara mor"ologi, 1angkang Nerita exuvia sangat mirip Nerita cymostyla.
Perbedaan dari kedua spesies tersebut terletak pada gigi abapi1al terluar dari
bibir Nerita exuvia yang agak membesar Nerita exuvia menyerupai Ritena dalam
berbagai karakter, termasuk berat septum bergerigi, umlah dan gigi abapi1al
terluar dari bibir. Nerita exuvia memiliki lebih banyak gigi luar dan tulang rusuk
spiral (Linnaeus, 1556+.
II- ISI
Preser,asi spesimen adalah penga/etan yang digunakan dalam
mempertahan kan organ spesimen. =eknik preser,asi dibedakan menjadi dua
yaitu preser,asi basah dan preser,asi kering. Preser,asi kering dilakukan untuk
he/an seperti dari kelas mamalia, amphibi dan a,es dan untuk preser,asi basah
digunakan untuk kelas reptil dan pis1es. Persiapan preser,asi spesimen yaitu
mematikan objek, "iksasi, dan penga/etan. >bjek yang akan di jadikan spesimen
harus dimatikan terlebih dahulu supaya memudahkan dalam penga/etannya
kemudian dilakukan "iksasi yang bertujuan untuk mempertahankan ukuran
bentuk sel tubuh dilanjutkan penga/etan spesimen supaya spesimen tersebut
tidak rusak sehingga dapat dijadikan koleksi rujukan dalam identi"ikasi he/an.
Cara preser,asi tergantung pada taksa suatu spesies.
8ntuk melakukan pelemasan atau relaksasi Nerita exuvia ada beberapa
1ara. Cara yang biasa digunakan adalah dengan $gCl2;'2>, pembekuan
1epat, dengan menthol, dengan klorat hidrat atau merendamnya dalam air ta/ar.
Pembekuan 1epat dapat dilakukan dengan 1ara meletakkan pe1ahan esbatu
dalam 1a/an petri dan masukkan Nerita exuvia ke dalam 1a/an.
Pembuatan koleksi kering moluska yang pertama adalah moluska
dikeluarkan dari 1angkangnya terlebih dahulu dengan 1ara memasukkan
moluska ke dalam air dingin (air laut atau ta/ar+, kemudian dipanaskan perlahan-
lahan. =ubuh binatang akan keluar dari 1angkang, dan dapat di"iksasi. Cangkang
dibungkus dengan kapas atau kertas tisu, agar tidak rusak dan masukkan dalam
kotak plastik atau kardus. =ahapan berikutnya bersihkan 1angkang dengan air
mengalir berulang kali, kemudian keringkan. .etelah kering dapat disimpan
dalam kotak plastik bebas asam atau unit tray yang bebas asam ($ar/oto dan
.inthosari, 1444+.
Pembuatan koleksi basah moluska, spesimen harus dibungkus dengan
kapas atau kain yang telah direndam dengan "ormalin (2 !+ atau alkohol (5 !+.
.etelah itu spesimen ditempatkan dalam kantong plastik tebal dan kemudian
disimpan dalam /adah atau kotak plastik untuk diba/a ke laboratorium. #i
laboratorium, dipindahkan ke botol yang telah berisi larutan penga/et (alkohol 5
!+. :iksasi untuk moluska menggunakan 2-7 ! "ormalin yang dinetralkan
dengan boraks atau larutan &ouin. :ormalin dien1erkan dengan air laut,
masukkan sampel moluska yang telah mati atau lemas dan diamkan hingga 1
atau 2 hari. -husus untuk moluska jenis besar yaitu Chephalopoda, "ikasasi
dapat disuntikan ke dalam mantel sehingga bagian dalam juga dapat ter"iksasi
($ar/oto dan .inthosari, 1444+.
=eknik penyimpanan spesimen koleksi basah tersimpan dalam botol yang
berisi larutan penga/et alkohol. .etelah spesimen koleksi tersimpan dan tertata
dengan rapi, maka perlu dilakukan peara/atan se1ara rutin, teratur dan
insidental. Penge1ekan alkohol se1ara berkala, setiap ? atau ; bulan sekali, bila
jumlah alkohol berkurang harus ditambah kembali hingga penuh. Pemeriksaan
/adah dan label, bila label rusak harus diganti, dan label lama dapat tetap
disimpan. .edangkan pemeriksaan se1ara insidental dapat dilakukan kapan saja,
bila terlihat ada /adah yang harus segera diganti, keadaan spesimen yang perlu
diselamatkan karena kadar alkohol yang sudah berubah /arna dan keruh, maka
harus segera diganti. .pesimen jangan ditempatkan terlalu banyak dalam satu
botol, dengan demikian tidak mudah rusak. .elain itu juga kondisi ruangan
koleksi harus dijaga agar tidak terjadi kebakaran, instalasi listrik, *C, suhu
ruangan dan kebersihan ruangan harus diperhatikan. .uhu dalam ruangan dijaga
agar tetap stabil, dan tetap rendah. .uhu dalam ruangan harus tetap lebih
rendah dibandingkan dengan suhu di luar ruangan. .uhu rata-rata 27 @C dengan
kelembaban tidak lebih dari ; !. &ila lebih dari ; ! maka koleksi dapat
dengan mudah diserang oleh jamur (=jakra/idjaya, 1444+.
=eknik penyimpanan -oleksi kering sebaiknya diusahakan spesimen
1angkang dalam keadaan yang bersih dan kering, hal ini dilakukan untuk
menghindari jamur dan pembusukan sisa-sisa daging yang masih tertinggal.
.etelah betul-betul bersih dan kering, masukkan 1angkang dalam kotak plastik
tahan asam, agar tidak mudah terserang jamur. .uhu dalam koleksi kering
berkisar 16-2 @C, dengan kelembaban 55 ! hingga ; !, agar spesimen tidak
mudah ditumbuhi jamur dan dirusak oleh serangga (=jakra/idjaya, 1444+.
III- PENUTUP
&erdasarkan pendahuluan dan pembahasan dari laporan yang telah
dibuat dapat ditarik kesimpulan. $etode preser,asi he/an dapat dilakuukan
dengan dua 1ara yaitu se1ara basah dan kering. $oluska dipreser,asi dengan
metode preser,asi kering dan preser,asi basah. Preser,asi kering pada moluska
dilakukan dengan mengeluarkan moluska dari 1angkangnya kemudian
dikeringkan. .etelah kering 1angkang moluska dimasukkan kotak plastik bebas
asam atau unit tray yang bebas asam. Preser,asi basah pada moluska dilakukan
dengan membungkus spesimen dengan kapas atau kain yang telah direndam
dengan "ormalin (2 !+ atau alkohol (5 !+, kemudian selanjutnya dipindahkan ke
botol yang telah berisi larutan penga/et (alkohol 5 !+. .pesimen yang
dia/etkan harus diperhatikan jangka /aktu penga/etannya, meliputi suhu ruang,
kelembaban dan bahan 1airan spe1imen (apabila a/etan basah.
(A+TAR RE+ERENSI
&arnes. )...-. 1456. Astuarine &iology. =he Institute o" &iologiBs .tudies in
&iology Ad/ard *rnold (Publiser+. London.
-omatsu, .. 146;. =a<onomi1 re,ision o" the neritid gastropods. .pe1ial
publi1ation o" the $ukaishima $arine &iologi1al .tation 1-;4.
Linnaeus, C. (1758). .ystema nature per regna tria nature se1undum 1lassses
ordines genera spe1ies 1um 1hara1teribus di""erentiis synonymis lo1is.
('olmiae, Laurentii, .al,ii, Ed.). 1.
$*)C>=>, ).$. dan *. $. .IN='>.*)I 1444. Pengelolaan -oleksi $oluska.
#alam0 &uku Pegangan Pengelolaan -oleksi .pesimen %oologi. Dayuk,
). .uhardjono (Ad.+. &alai Penelitian dan Pengembangan %oologi, Pusat
Penelitian dan Pengembangan &iologi, Lembaga.
$udjiono, 21. $odul untuk Pelatihan Pengenalan 'e/an $oluska Laut
($arine $ollus1+. Pusat Penelitian >seanogra"i. LIPI. Eakarta.
.utikno, 1445. -arakteristik 3astropoda.htpp0222.bp.blogspot.1om2mor"ologi
gastopoda, diakses 14 $ei 217.
=E*-)*CI#E*D*, *.'. 1444. Pengelolaan -oleksi Ikan. #alam 0 &uku
Pegangan Pengelolaan -oleksi .pesimen %oologi. (.8'*)#E>N>, D.).
Ad.+. &alai Penelitian dan Pengembangan %oologi. Pusat Penelitian dan
Pengembangan &iologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Eakarta 0
61-45.
.u/ondo, Alya :ebrita, dan :i"i .umanti, 2;. .truktur -omunitas 3astropoda
Pada 'utan $angro,e #i Pulau .ipora -abupaten -epulauan $enta/ai
.umatera &arat. Eurnal &iogenesis Fol. 2(1+025-24, 25 G Program .tudi
Pendidikan &iologi :-IP 8ni,ersitas )iau. I..N01624-57;.

Anda mungkin juga menyukai