Pada umumnya perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan pemotongan pajak (tax deductions) yang disebabkan karena adanya pengeluaran kas, baik untuk pembelian barang, membayar tenaga kerja, maupun jasa lainnya yang digunakan dalam kegiatan operasional. Pengakuan biayanya sederhana tergantung apakah perusahaan menggunakan dasar kas atau dasar akrual dalam pembukuannya. Namun ada jasa yang digunakan dalam kegiatan operasional yang harus dibeli terlebih dahulu seperti gedung, mesin, dan tanah. Pengeluaran kas untuk hal tersebut memberikan manfaat lebih dari satu periode. Untuk kepentingan pajak, perlakuan terhadap pengeluaran semacam ini dapat menimbulkan masalah dalam penentuan pajak penghasilan. 2. Pengertian Penyusutan Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi (PSA!"). Penyusutan perlu dilakukan karena manfaat yang diberikan dan nilai dari aset tersebut semakin berkurang. Pengurangan nilai aset dibebankan secara bertahap. ebijakan pajak untuk penyusutan harus mempertimbangkan tiga hal yaitu, keadilan pajak, kebijakan ekonomi, dan administrasi, penjelasannya sebaai berikut # !. eadilan pajak (tax equity) Untuk keadilan pajak perlu diperhatikan jenis kegiatan dari $ajib Pajak, apakah perusahaan manufaktur atau perusahaan jasa, bagaimana struktur modalnya, padat modal, atau padat karya. %engan adanya penyusutan maka kegiatan usaha manufaktur dn jenis usaha yang padat modal akan lebih diuntungkan dibanding dengan yang lainnya. &. ebijakan ekonomi %engan adanya penyusutan memba'a akibat pada peningkatan modal. (ika penyusutan besar maka laba setelah pajak juga besar, sehingga arus kas menjadi tinggi. )enurut ketentuan perpajakan, perhitungan penyusutan dimulai pada tahun perolehan. Secara ekonomis dapat diatur dengan peraturan tertentu secara selektif, untuk mendorong atau menghambat suatu peningkatan modal. Penyusutan secara selektif dapat dibedakan menjadi # a. Penyusutan untuk barang baru atau barang bekas* b. Penyusutan berdasarkan jenis industri tertentu* c. Penyusutan berdasarkan jenis aset* d. Penyusutan berdasarkan lokasi (terpencil) +. Administrasi Secara administrasi penyusutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sederhana dan kompleks. Pemilihan jenis penyusutan, baik yang sederhana ataupun yang kompleks, bergantung pada beberapa hal, seperti besarnya biaya administrasi, sumber daya manusia, dan kepatuhan dari 'ajib pajak. 3. Karakteristik dari Aset yang Dapat Disusutkan !. %igunakan dalam kegiatan usaha. Aset yang boleh disusutkan adalah aset yang dipakai dalam usaha atau menjalankan usaha. Aset ini dapat dibedakan menjadi aset bisnis, aset campuran, dan aset pribadi. Untuk aset bisnis dapat disusutkan semuanya, sedangkan untuk aset campuran boleh disusutkan sebagian sesuai dengan yang digunakan dalam kegiatan usaha. &. Nilainya menurun secara bertahap Nilai aset yang dapat disusutkan harus menurun secara bertahap, baik karena semakin buruk fisiknya atau karena faktor kualitas. alau nilainya tidak menurun secara bertahap maka tidak dapat disusutkan tetapi langsung dibiayakan. Adapun aset yang tidak dapat disusutkan adalah tanah, aset pendanaan, barang dagangan, atau persediaan. +. Aset ber'ujud dan aset tidak ber'ujud Aset ber'ujud maupun aset tidak ber'ujud yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode dapat disusutkan. Untuk aset tidak ber'ujud penyusutannya disebut dengan amortisasi. ,. Pihak yang berhak melakukan penyusutan Pihak yang berhak melakukan penyusutan adalah# a. Pihak yang menggunakan aset tersebut dalam kegiatan usaha* b. Pemilik, dapat dibagi menjadi legal owner dan beneficial owner. -. Saat dilakukan penyusutan Secara umum saat dilakukan penyusutan adalah saat digunakan, tetapi adakalanya pada tahun perolehan. .. asar untuk melakukan penyusutan ". Pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut # a. /arga perolehan (historical cost) 0ermasuk di dalamnya adalah harga, ongkos, dan pajak. Pajak yang dapat dikreditkan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dapat dikreditkan dengan pajak keluaran tidak termasuk dalam harga perolehan. b. /arga penggantian (replacement cost) Pada prinsipnya harga penggantian tidak diperkenankan, karena untuk kepentingan pencatatan menggunakan harga perolehan. c. 1e2aluasi (revaluation) Suatu aset yang telah dire2aluasi biasanya disusutkan berdasarkan nilai re2aluasinya. Penyusutan yang Diperepat Penyusutan dapat dipercepat untuk meningkatkan arus kas, karena jika penyusutannya besar, maka pajak yang dibayar lebih kecil dan pengembalian atas in2estasi menjadi tinggi. )etode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut # !. %ipercepat (accelerated), misalnya dengan metode penyusutan saldo menurun3 menurun ganda &. )emperpendek umur +. bebas !. Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpa"akan )enurut Pasal 4 ayat (&) UU PPh bah'a pengeluaran untuk mendapatkan manfaat, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan. /al ini sesuai dengan kela5iman dunia usaha dan selaras dengan prinsip penandingan antara pengeluaran dan penerimaan (matching cost against revenue). %alam ketentuan ini, pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan mempertahankan penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak dapat dikurangkan sebagai biaya sekaligus pada tahun pengeluarannya. Namun demikian, dalam perhitungan dan penerapan tarif penyusutan untuk keperluan pajak, perlu diperhatikan dasar hukum penyusutan fiskal, karena dapat berbeda dengan penyusutan untuk akuntansi (komersial). )ulai tahun !44- ketentuan fiskal mengharuskan penyusutan harta tetap dilakukan secara indi2idual per aset, tidak lagi secara gabungan (berdasarkan golongan) seperti yang berlaku sebelumnya kecuali untuk alat6alat kecil (small tools) yang sama atau sejenis masih boleh menggunakan penyusutan secara golongan. Saat #ulainya Penyusutan Undang6undang PPh secara khusus dan eksplisit menetapkan saat dimulainya penyusutan fiskal adalah pada bulan perolehan. Penyusutan fiskal harus dilakukan sebulan penuh. Pengecualian dari ketentuan ini hanya dapat terjadi karena hal6hal berikut ini. !. /arta3aset yang masih dalam proses pengerjaan &. /arta3aset dalam usaha se'a guna usaha (leasing) +. $ajib Pajak yang mengajukan permohonan kepada %irjen Pajak. $arta%Aset dala& Penger"aan Untuk harta3aset tetap dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada tahun selesainya pekerjaan tersebut. (adi 'alaupun pada umunya penyusutan atas harta3aset dimulai pada tahun perolehan tetapi untuk harta3aset yang pengerjaannya memerlukan 'aktu lebih dari satu tahun, perhitungan penyusutan dimulai saat selesainya harta3aset yang bersangkutan. $arta%Aset dala& Usa'a Se(a )una Usa'a Penyusutan terhadap harta dalam usaha se'a guna usaha (leasing) khususnya se'a guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) dimulai pada bulan harta tersebut dise'agunausahakan. Persetu"uan Dir"en Pa"ak $ajib Pajak dapat mengajukan permohonan kepada %irjen Pajak, apabila tidak mengikuti prinsip umum penyusutan. )isalnya penyusutan baru dilakukan pada tahun harta3aset tersebut menghasilkan. Pengel*&p*kan $arta Ber(u"ud %alam sistem penyusutan menurut UU PPh, semua aset tetap ber'ujud yang memenuhi syarat penyusutan fiskal harus dikelompokkan terlebih dahulu menjadi dua golongan sebagai berikut. !. /arta ber'ujud kelompok bukan bangunan &. /arta ber'ujud kelompok bangunan /arta ber'ujud bukan bangunan dikelompokkan menurut masa manfaatnya sebagai berikut. Kel*&p*k Bukan Bangunan #asa #an+aat elompok ! elompok & elompok + elompok , , tahun 7 tahun !. tahun &8 tahun /arta ber'ujud bangunan dikelompokkan menurut masa manfaatnya sebagai berikut. Kel*&p*k Bukan Bangunan #asa #an+aat 9angunan permanen 9angunan tidak permanen &8 tahun !8 tahun #et*de dan Tari+ Penyusutan ,iskal )ulai tahun !44- $ajib Pajak diperkenankan untuk memilih metode penyusutan fiskal untuk aset tetap ber'ujud bukan bangunan, yaitu metode saldo menurun ganda atau metode garis lurus. )etode mana yang akan dipakai bergantung pada $ajib Pajak, sepanjang dilaksanakan dengan taat asas. Satu hal yang perlu dicatat adalah bah'a metode yang dipilih harus diterapkan terhadap seluruh kelompok harta. )aksudnya, $ajib Pajak tidak dapat menggunakan metode saldo menurun terhadap kelompok yang satu dan menerapkan metode garis lurus terhadap kelompok lainnya. %alam hal $ajib Pajak memilih metode saldo menurun, maka pada tahun terakhir masa manfaat nilai sisa buku harta yang bersangkutan disusutkan seluruhnya. Aset tetap bangunan hanya menggunakan satu metode yaitu metode garis lurus. Sebagai akibat dari adanya dua metode penyusutan ini, timbul perbedaan persentase penyusutan fiskal. Tari+ Penyusutan untuk Aset Tetap Bukan Bangunan Kel*&p*k Bukan Bangunan Tari+ Penyusutan #et*de )aris Lurus #et*de Sald* #enurun elompok ! elompok & elompok + elompok , &-,88: !&,-8: .,&-: -: -8,88: &-,88: !&,-8: !8,88: Tari+ Penyusutan untuk Aset Tetap Berupa Bangunan Kel*&p*k Bangunan Tari+ Penyusutan -#et*de )aris Lurus. 9angunan Permanen 9angunan tidak permanen -: !8: /. Penyusutan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Aset tetap dan akuntansi penyusutan diatur dalam Standar Akuntansi euangan (SA) di dalam Pernyataan Standar Akuntansi euangan (PSA) Nomor !. 0entang Aset 0etap dan Aset ;ain6;ain, PSA Nomor !" 0entang Akuntansi Penyusutan. Aset tetap adalah aset ber'ujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. 0anah biasanya memiliki masa manfaat yang tidak terbatas dan biasanya tidak dianggap sebagai suatu aset yang dapat disusutkan. Namun, tanah yang memiliki masa manfaat terbatas bagi perusahaan diperlakukan sebagai aset tetap yang dapat disusutkan. Penyusutan adalah alokasi sistematis suatu nilai aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang dapat diestimasi. Penyusutan periode akuntansi dibebankan ke pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. (umlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah jumlah perolehan suatu aset atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisanya. Pengukuran penyusutan aset tetap berdasarkan pada umur ekonomis maupun umur teknis. Umur ekonomis bisa lebih pendek dari umur teknis misalnya karena perubahan teknologi yang cepat. Nilai sisa atau nilai residu adalah jumlah neto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aset setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan. Nilai 'ajar adalah suatu jumlah, untuk itu aset mungkin dapat ditukar atau suatu ke'ajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang 'ajar (arms length transaction). (umlah tercatat (carrying amount) adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aset setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Biaya Per*le'an 9iaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai 'ajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan. 9iaya perolehan suatu aset tetap terdiri atas harga belinya, termasuk biaya impor dan PPN masukan tidak boleh direstitusikan (nonrefundable), dan setiap biaya yang dapat didistribusikan secara langsung dalam memba'a aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan, setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari pembelian. <ontoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah sebagai berikut. !. 9iaya persiapan tempat &. 9iaya pengiriman a'al (initial delivery), biaya simpan, dan biaya bongkar muat (handling cost). +. 9iaya pemasangan (instalation cost) ,. 9iaya profesional seperti arsitek dan insinyur. Apabila suatu aset diperoleh secara gabungan maka harga perolehan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai 'ajar masing6masing aset yang bersangkutan. Aset tetap yang diperoleh dengan pertukaran atau pertukaran sebagian untuk aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya, biaya perolehannya diukur berdasarkan nilai 'ajar aset yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih andal sesuai eki2alen dengan nilai 'ajar aset yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer. Aset tetap yang diperoleh dengan pertukaran atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dalam bidang usaha yang sama dan memiliki suatu nilai yang 'ajar, biaya perolehannya adalah jumlah tercatat dari aset yang dilepaskan. (adi, karena proses perolehan penghasilan (earning process) tidak lengkap, maka keuntungan atau kerugian yang timbul tidak diakui. Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan atau donasi harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun =modal donasi>. Pada umumnya, SA menganut penilaian berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran, jadi tidak mengi5inkan penilaian kembali aset tetap (re2aluasi). Penyimpanan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. %alam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aset tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Kriteria Aset yang dapat disusutkan !. %iharapkan digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi * dan &. memiliki suatu masa manfaat yang terbatas * dan +. ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa untuk dise'akan, atau untuk tujuan administrasi. #asa &an+aat !. periode suatu aset diharapkan digunakan oelh perusahaan. &. (umlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset oleh perusahaan. #et*de Penyusutan Ati0a Tetap Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokan menurut akuntansi komersial, yaitu # !. 9erdasarkan kriteria 'aktu a. )etode ?aris ;urus b. )etode pembebanan )enurun !. )etode jumlah angka tahun &. )etode saldo menurun3 saldo menurun ganda &. 9erdasrkan kriteria penggunaan a) )etode jam jasa b) )etode jumlah unit produksi +. 9erdasarkan kriteria lainya a) )etode berdasarkan jenus dan kelompok b) )etode anuitas )etode penyusutan menurut ketentuan perundang @ undangan perpajakn sebagaimana telah di atur dalam pasal !! Undang @ Undang Pajak Penghasilan # !. )etode ?aris ;urus ( Straight ;ine )ethod), atau saldo menurun (%eclining 9alance )ethod) untuk Aset 0etap 9er'ujud bukan bangunan* &. )etode garis lurus untuk Aset 0etap 9er'ujud diisyaratkan taat asas (konsisten) Penyusutan kel*&p*k dan ga1ungan %alam ketentuan fiskal disebut sebagai golongan harta. 9esarnya penyusutan dihitung dengan cara mengalikan tarif nilai seluruh aset yang sejenis. Apabila kelompok aset tidak sejenis maka penyusutan dihitung dengan cara gabungan. Saat di&ulainya penyusutan Pada umumnya penyusutan dimulai pada tahun pengeluaran. Untuk aset tetap yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutan dimulai pada tahun selesainya pengerjaan tersebut. 9eda dengan penyusutan fiskal yang harus setahun penuh, penyusutan komersial boleh dilakukan untuk jangka yang lebih pendek. Dasar penyusutan Adalah biaya perolehan a'al, baik melalui pembelian maupun pendirian, penambahan, dan perbaikan. Apabila perusahaan melakukan penilaian kembali (re2aluasi) maka dasar penyusutannya adalah nilai setelah nilai re2aluasi. Persa&aan Akuntansi K*&ersial dan Akuntansi ,iskal !. Aset3harta tetap yang memberikan manfaat lebih dari satu priode tidak boleh langsung dibebankan pada tahun pengeluarannya tetapi harus dikapitalisir dan disusutkan sesuai dengan masa manfaatnya. &. Aset3harta yang dapat disusutkan adalah aset tetap, baik bangunan maupun bukan bangunan. +. 0anah pada prinsipnya tidak disusutkan, kecuali jika tanah tersebut memilik masa manfaat yang terbatas. Per1edaan Akuntansi K*&ersial dan Akuntansi ,iskal Akuntansi K*&ersial Akuntansi ,iskal #asa &an+aat 2 )asa manfaat aset ditentukan berdasarkan taksiran umur ekonomismaupun umur teknis %itelaah ulang secara periodik Nilai residu bisa diperhitungkan $arga per*le'an 2 Untuk pembelian menggunakan harga sesungguhnya Untuk pertukaran aset tidak sejenis menggunakan harga 'ajar Untuk pertukaran sejenis berdasarkan nilai buku aset yang dilepas Aset sumbangan berdasarkan harga pasar #et*de Penyusutan 2 #asa &an+aat 2 %itetapkan berdasarkan keputusan )eteri euangan Nilai residu tidak diperhitungkan $arga per*le'an 2 Untuk transaksi yang tidak mempunyai hubungan istime'a berdasarkan harga yang sesungguhnya Untuk transaksi yang mempunyai hubungan istime'a berdasarkan harga pasar Untuk transaksi tukar menukar adalah berdasarkan harga pasar %alam rangka likuidasi, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau penggabungan adalah harga pasar kecuali ditentukan oleh )enteri euangan (ika dire2aluasi adalah sebesar nilai setelah dire2aluasi. #et*de penyusutan 2 Untuk aset tetap banguna adalah garis ?aris lurus (umlah angka tahunan Saldo menurun3 menurun ganda )etode jam jasa Unit produksi Anuitas Sistem persediaan Perusahaan dapat memilih salah satu metode yang dianggap sesuai, namun harus diterapkan secara konsisten dan harus ditelaah secara periodik Siste& Penyusutan 2 Penyusutan indi2idual Penyusutan gabungan3kelompok Saat Di&ulainya Penyusutan 2 Saat perolehan Saat penyelesaian lurus Untuk aset tetap bukan bangunan 'ajib pajak dapat memilih garis lurus atau saldo menurun ganda asal diterapkan secara taat asas. Siste& penyusutan 2 Penyusutan secara indi2idual kecuali untuk peralatan kecil, boleh secara gabungan Saat di&ulainya penyusutan 2 Saat perolehan %engan i5in )enteri euangan dapat dilakukan pada tahun penyelesaian atau tahun mulai menghasilkan. 3. Perenanaan Pa"ak untuk Penyusutan Penentuan metode penyusutan secara tepat penting untuk dilakukan dalam perencanaan pajak, terutama untuk perusahaan6perusahaan padat modal. 9erdasarkan pasal!! UU PPh metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan penyusutan terhadap aset tetap bukan bangunan adalah metode garis lurus atau saldo menurun. PEN4LA4AN KE#BAL4 -5E6ALUAS4. ASET TETAP 1. Penda'uluan %alam kondisi inflasi, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk melakukan re2aluasi, karena nilai buku tidak bisa mencerminkan harga pasar yang berlaku saat ini. /al yang perlu diperhatikan adalah pembayaran PPh sebesar !8: atas selisih lebih nilai 'ajar atau nilai pasar dikurangi nilai buku fiskal. Asset yang telah dire2aluasi tak dapat dialihkan dalam 'aktu lima tahun, jika dialihkan maka akan dikenakan PPh 0ambahan !-: lagi dari selisih re2aluasi yang telah dikenakan pajak, kecuali dialihkan kepada pemerintah, untuk menggabungkan, peleburan, dan pemekaran usaha. Penilaian kembali asset tetap bagi perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut. !. Perhitungan harga pokok akan menghasilkan nilai yang mendekati harga pokok yang 'ajar. &. )eningkatan struktur modal sendiri, artinya perbandingan antara pinjaman dengan modal sendiri3akuitas atau rasio utang terhadap ekuitas menjadi membaik. Pembayaran PPh atas selisih lebih penilaian kembali asset tetap sebesar !8: yang bersifat final apakah cukup menarik bagi perusahaan untuk melakukan re2aluasi 2. 5e0aluasi Aset Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan 1e2aluasi asset tetap dalam akuntansi pada umumnya tidak diperkenankan kecuali ditentukan berdasarkan peraturan pemerintah, misalnya peraturan pajak. %alam PSA No. !. disebutkan bah'a penelitian kembali asset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi euangan (SA) menganut penilaian asset berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. %alam hal ini, laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan didalam penyajian asset tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih re2aluasi dengan nilai buku asset tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama =selisih penilaian kembali asset tetap>. 3. 5e0aluasi Aset Tetap Berdasarkan Undang7Undang Pa"ak 9erdasarkan )6+7,3).8,3!447 tanggal !, agustus !447 dan SA %irjen Pajak Nomor &43P(.,&3!447, menjelaskan hal6hal sebagai berikut. !. $ajib pajak yang dapat melakukan re2aluasi adalah 'ajib pajak badan dalam negeri yang terletak atau berada di Bndonesia. $ajib pajak badan dalam negeri adalah sekumpulan orang dan3atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan kamanditer, perseroan lainnya, 9adan Usaha )ilik Negara atau %aerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuamn perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya. &. 0elah memenuhi semua ke'ajiban pajaknya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukannya penilaian kembali. e'ajiban pajak yang dimaksud terdiri dari# a. Pajak Penghasilan (PPh) b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas 9arang )e'ah (PPn9)) c. Pajak 9umi dan 9angunan (P99) d. 9ea Perolehan /ak atas 0anah dan3atau 9angungan (9P/09) Asset tetap yang dapat dire2aluasi antara lain sebagai berikut. !. Asset tetap ber'ujud dalam bentuk tanah, kelompok bangunan, dan bukan bangunan yang tidak dimaksudkan untuk dialihkan atau dijual. &. Asset tersebut terletak atau berada di 'ilayah Bndonesia. +. Penilaian kembali dapat dilakukan terhadap seluruh asset tetap (re2aluasi total) atau terhadap sebagian asset tetap (re2aluasi parsial) yang dimiliki perusahaan. ,. Penilaian kembali asset tetap dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai 'ajar asset tetap pada saat penilaian dilakukan, yang ditetapkan oleh perusahaan penilai atau penilai yang diakui oleh pemerintah. -. %alam hal nilai pasar atau nilai 'ajar yang ditetapkan oleh perusahaan penilai atau penilai yang diakui oleh pemerintah ternyata kemudian tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, maka %irjen Pajak akan menetapkan kembali nilai pasar atau nilai 'ajar yang bersangkutan. .. Selisih antara nilai pasar atau nilai 'ajar dengan nilai buku fiskal asset tetap yang dinilai kembali 'ajib dikompensasikan terlebih dahulu dengan kerugian fiskal tahun berjalan dan sisa kerugian fiskal tahun6tahun sebelumnya yang mudah dapat dikompensasikan. ". Selisih lebih karena penilaian kembali setelah dilakukan kompensasi kerugian dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final, sebesar !8:. 7. 9agi 'ajib pajak yang melakukan pengggabungan usaha, pajak penghasilan yang terutang sebesar !8: diatas, dapat dibayar dalam jangka 'aktu paling lama - tahun terhitung sejak tahun dilakukannya penilaian kembali asset tetap perusahaan. 4. Pajak penghasilan yang harus dilunasi untuk setiap tahun paling sedikit sebesar &8: dari jumlah pajak yang terutang, kecuali pelunasan untuk tahun terakhir. !8. Apabila 'ajib pajak melakukan penilaian kembali asset tetap sebelum akhir tahun pajak, maka kerugian fiskal pada tahun buku yang bersangkutan, diperhitungkan sampai dengan dilakukannya re2aluasi asset tetap tersebut. !!. Nilai pasar atau nilai 'ajar meruapakan dasar penyusutan asset mulai tahun pajak dilakukannya penilaian kembali asset tetap tersebut. Penyusutan dialakukan sesuai dengan Pasal !! UU PPh. !&. Asset tetap yang telah dilakukan penilaian kembali dan telah dikenakan PPh tidak dapat dialihkan pada pihak lain sebelum le'at jangka 'aktu - tahun setelah dilakukannya penilaian kembali. !+. Apabila 'ajib pajak mengalihkan asset tetap tersebut sebelum le'at jangka - tahun, maka atas selisih penilaian asset tetap tersebut tetap dikenakan PPh yang terutang sebesar !8: dan tambahan PPh final sebesar !-:. !,. %ikecualikan dari jangka 'aktu - tahun jika asset tetap tersebut dialihkan kepada pemerintah atau dialihkan dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha. Persyaratan Ad&inistrati+ Setela' 5e0aluasi Aset Tetap Setelah melakukan re2aluasi asset tetap maka 'ajib pajak memberitahukan hasil penilaian kembali dengan mengisi formulir yang telah disediakan kepada %irjen Pajak cC. epala PP tempat 'ajib pajak terdaftar dengan melampirkan hal6hal sebagai berikut. !. ;aporan penilaian dari perusahaan penilai3penilai professional yang diakui oleh pemerintah &. Neraca penyesuaian yang telah diaudit oleh akuntan publik yang secara jelas terlihat nilai asset sebelum dan sesudah dilakukannya re2aluasi asset tetap. +. Penghitungan selisih lebih akibat re2aluasi asset tetap dan perhitungan besarnya PPh terutang ,. Surat Setoran Pajak (SSP). Tari+ Perlakuan K'usus Selisih lebih akibat re2aluasi asset tetap setelah dikompensasikan dengan kerugian fiscal dan3atau sisa kerugian fiscal pada tahun6tahun yang lalu (Pasal . a & UU PPh) dikenakan PPh final sebesar !8:. husus bagi $P yang melakukan penggabungan usaha,PPh final dapat dibayarkan dalam 'aktu paling lama - tahun terhitung sejak tahun fiscal dilakukan re2aluasi asset tetap, sepanjang PPh yang dibayarkan3dilunasi setiap tahunnya tidak boleh kurang dari &8: jumlah PPh terutang,kecuali pelunasan untuk tahun terakhir. 8angka 9aktu Penga&1ilan Keputusan *le' :t*ritas Pa"ak Paling lama ! bulan setelah tanggal pemberitahuan $P diterima secara lengkap %irjen Pajak cC. a. PP 'ajib menerbitkan S pengesahan3penolakan atas neraca penyesuaian yang dilaporkan oleh $P yang melakukan re2aluasi asset tetap. Apabila dalam 'aktu tersebut %irjen Pajak cC. a. PP tidak3belum memberikan pengesahan3penolakan, maka neraca penyesuaian yang disampaikan oleh $P dianggap disetujui demi kepastian hukum. Teknis Akuntansi atas Selisi' Le1i' Aki1at 5e0aluasi Aset Tetap Selisih lebih akibat re2aluasi aset tetap setelah diperhitungkan dengan kompensasi kerugian dibukukan dalam perkiraan tersendiri yang diberi nama DSelisih Penilaian embali AsetE dan termasuk dalam kelompok perkiraan modal. Ke1i"akan E+isiensi Apabila neraca penyesuaisn dalam rangka re2aluasi asset tetap telah dilakukan pemeriksaan umum oleh AP, maka neraca penyesuaian tersebut tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan khusus,sedangkan apabila belum dilakukan pemeriksaan umum maka neraca enyesuaian tersebut cukup dilakukan pemeriksaan khusu oleh akuntan public. !. $al7$al yang Perlu Diper'atikan dala& #elakukan 5e0aluasi 5e0aluasi Parsial%&enyeluru' Fbjek re2aluasi adalah asset ber'ujud dalam bentuk tanah,kelompok banguna dan bukan bangunan yang tidak dimaksudkan untuk dialihkan3dijual3bukan barang dagangan. 1e2aluasi parsial berarti perusahaan hanya melakukan re2aluasi atas sebagian asset tetap yang ada sesuai pertimbanagan perusahaan. 9agi perusaan tertentu,misalnya perusahaan perkebunan, re2aluasi atas tanah tidak menarik, sebab adanya pembayaran PPh !8: atas selisih lebih penilaian kembali asset padahal tanah tidak disusutkan,sehingga tambhan beban penyusutan tahun mendatang hanya dari selisih lebih re2aluasi atas asset tetap selain tanah,padahal asset tanah nilainya paling besar dibandingkan dengan yang lainnya. Pe&1ayaran PP' se1esar 1;< 1ersi+at +inal Aset tetap yang sudah dire2aluasi akan disusutkan berdasarkan nilai re2aluasi. 9iaya penyusutan akan mengurangi Penghasilan ena Pajak. (angka 'aktu penyusutan dilakukan sesuai dengan kelompok asset yang bersangkutann,'alaupun asset yang dire2aluasi tasdinya sudah digunakan lebih dari separuh umur. Pe&1ayaran Pa"ak Sela&a Li&a Ta'un ) No ,&&3).8,3!447 menegaskan bah'a $P yang melakukan penggabungan,peleburan3 pemekaran harus melunasi seluruh utang pajak dari tiap perusahaan terkait. Apabila perusahaan yang melakukan gabungan usaha tersebut tidak melaksanakan ke'ajiban kekurangan PPh final yang terutang,pada tahun berikutnya akan menyulitkan administrasi dan penagihan pajaknya karena badan yang bergabung tersebut sudah bubar3dilikuidasi sehingga untuk mengejar penanggung pajaknya tidak mudah. /. Perenanaan Pa"ak ter'adap 5e0aluasi Aset Tetap apan suatu perusahaan sebaiknya melakukan re2aluasi aset G apakah akan dilakukan re2aluasi total atau re2aluasi parsial G untuk yang berkaitan dengan masalah pajak pertimbangan yang harus diperhatikan adalah kondisi perusahaan yang bersangkutan, seperti berikut ini# !. ondisi perusahaan dalam laba atau rugiG &. (ika laba berapa labanyaG Apakah sudah mencapai lapisan kena pajak dengan tarif tertinggiG +. (ika rugi, kapan rugi terjadiG 0ahun berjalan atau tahun6tahun sebelumnyaG apan batas akhir kompensasi kerugian G ,. 9agaimana dengan re2aluasi terhadap beban pajak tahun berjalan dan tahun6tahun yang akan datang G <ontoh# P0 )elati pada tahun &88- membeli aset tetap berupa mesin dengan harga perolehan 1p,88.888.888. )esin tersebut termasuk dalam aset kelompok & dan selam ini perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Pada a'al tahun &887 berdasarkan penilaian dari perusaha jasa penilai yang diakui pemerintah , nilai 'ajar dari mesin sebesar 1p .88.888.888. apakah sebaiknya perusahaan melakukan re2aluasi G jika kondisi perusahaan diasumsikan sebagai berikut# !. Perusahaan tidak mempunyai rugi fiskal &. Pada tahun &88+ perusahaan mengalami rugi fiskal sebesar 1p !.888.888.888 dan sampai tahun &88" baru sebesar 1p -88.888.888 yang telah dikompensasi dan laba tahun berjalan diprediksi 1p &88.888.888. (ika dilakukan re2aluasi /arga perolehan mesin 1p,88.888.888 Akumulasi penyusutan 1p!-8.888.888 Nilai buku mesin 1p.88.888.888 Nilai re2aluasi 1p.88.888.888 Selisih lebih re2aluasi 1p+-8.888.888 (selisih lebih adalah objek PPh tariff !8:. Perusa'aan tidak &e&punyai rugi +isal arena perusahaan tidak mempunyai rugi fiskal maka harus dipertimbangkan adalah besarnya laba yang diperoleh tahun berjalan. Apakah laba masih diterapkan pada tariff terendah (!8:), atau sudah mencapai tariff tertinggi (+8:). (ika laba perusahaan masih dikenakan tarif terendah yakni !8: maka sama dengan tariff PPh yang harus dibayar. /al ini kurang menguntungkan karena pembebanan selisih harus melalui penyusutan sesuai dengan umur aset yang bersangkutan. (ika laba mencapai tariff tertinggi, maka perlu dihitung nilai tunai dari jumlah penyusutan aset yang berasal dari selisih lebih, baru kemudian dibandingkan dengan PPh final yang harus dibayar. yang &e&punyai rugi +iskal (ika perusahaan mempunyai rugi fiskal, misalnya 1p -88.888.888 dan laba tahun berjalan diprediksi hanya 1p &88.888.888 maka aka nada kompensasi kerugian yang hangus sebesar 1p+88.888.888(karena sudah - tahun). %ari pada kompensasi tersebut hangus, perusahaan sebaiknya melakukan re2aluasi pada tahun &887. /al ini karena selisih lebih re2aluasi sebsar 1p +-8.888.888 dikompensasi terlebih dahulu dengan sisa rugi fiskal, sehingga tidak dikenakan rugi fiskal. %engan demikian, rugi fiskal pada tahun &887 tinggal sebesar 1p !-8.888.888, dan apabila laba tahun berjalan 1p &88.888.888, maka perusahaan hanya tinggal membayar pajak untul laba setelah dikompensasi sebesar 1p -8.888.888 yang dikenakan tariff terendah. %isamping itu perusahaan juga akan mendapat tambah beban penyusutan dari re2aluasi, yang juga kan mengurangi laba fiskal.Perusahaan