Anda di halaman 1dari 12

I.

Kasus
Pasangan suami istri, Apep Rohmat (42) dan Novi Nurhayati (38) pani etia
me!ihat ana eduanya, "a#id$ Ra##i Ra%%ani (4) terseda. &inggu (2'3'2()4) siang.
"a#id$ meno!a *i!o itu dipotong e*i!+e*i! dan memi!ih memaannya. Nahas,
etia ana edua ini minum, *i!o yang sedang ada dimu!utnya itu iut terte!an.
"a#id$ ter!ihat terengah+engah esu!itan %ernapas arena *i!o itu tertahan di
tenggoroannya.
&e!ihat ma!apetaa menimpa ana %ungsunya itu, Novi histeris dan %erupaya
menge!uaran maanan itu. ,egitu -uga %apanya, apep %erusaha menge!uaran *i!o
dengan %er%agai upaya namun ta %erhasi!. &erea dan .arga segera mem%a.a
or%an e !ini terdeat. /i !ini itu, sempat mendapat perto!ongan, namun denyut
nadinya tida terdetesi !agi. 0rang tuanya segera mem%a.anya erumah sait.
/i rumah sait, doter di insta!asi darurat (I1/) me!auan manuver heimlich
untu menge!uaran maanan yang menyum%at, emudian me!auan
*ardiopu!monary resus*itation (2PR) agar memunginan udara menga!ir e paru+
paru dan memompaan darah dan osigen e ota. "a#id$ -uga sempat mendapatan
%antuan osigen dan denyut nadinya mun*u! .a!aupun !emah sea!i. Namun se!ang
%e%erapa !ama, nya.a %o*ah ini ta terto!ong !agi. 3ami menerima e-adian ini
dengan !apang dada, ini u-ian yang harus ami hadapi.4 Kata Apep dengan suara
!emah dan %er!inang air mata.
II. Rumusan &asa!ah
). Apa yang dimasud dengan 2PR (*ardiopu!monary resu*itation), !angah+
!angah dan asus yang dapat ditangani dengan 2PR5
2. Apa yang dimasud dengan&" (&anuver "eim!i*h), !angah+!angah dan
asus yang dapat ditangani dengan &"5
3. ,erapaah .atu yang di%utuhan dari henti napas dan henti -antung5
4. Adaah hu%ungan antara 2PR dengan survei primer dan survey seunder5
6. Adaah penanganan !ain pada pasien terseda5
7. ,agaimanaah prinsip penanganan pasien ega.at daruratan5
8. Apaah de#inisi dari ega.at daruratan5
8. ,agaimanaah peni!aian atau assesment pada pasien dengan ega.at
daruratan5
III. Pem%ahasan
A. Kega.atdaruratan
Pasien ga.at darurat ada!ah pasien yang menga!ami peru%ahan
#isio!ogis yang *epat, mengan*am -i.a dapat menim%u!an e*a*atan anggota
%adan sehingga mem%utuhan penanganan yang *epat dan aurat. 9angat
penting me!auan pen*atatan pada setiap tindaan !inis yang di%erian.
2ontoh asusnya yaitu pasien serangan -antung atau pasien dengan
pendarahan massi#. Adapun ga.at tida darurat ada!ah pasien yang %erada
da!am ondisi ga.at namun tida per!u tindaan darurat, seperti pasien aner
stadium !an-ut. Pasien darurat tida ga.at ada!ah pasien yang datang dengan
ti%a+ti%a dengan ondisi sait tetapi tida mengan*am -i.a maupun anggota
%adannya tida men-adi *a*at, misa! :ua sayat danga!. Pasien tida ga.at
dan tida darurat ada!ah pasien dengan penyait yang %erem%ang per!ahan
dan *enderung ronis serta tida mengan*am -i.a atau menim%u!an
e*a*atan, seperti ;,2 paru, u!us peptium, penyait u!it (Kartia.ati,
2())).
,. Initia! Assesment
Initia! assesment ia!ah suatu peni!aian a.a! untu asus < asus ga.at
darurat yang di!auan sesegera mungin demi men*egah ematian pasien.
;ahapan yang pertama yaitu pendahu!uan. Pendahu!uan ter%agi men-adi dua
#ase yaitu=
). >ase prehospita! yaitu saat pasien se%e!um di%a.a e rumah sait ,
yang diharusan adanya oordinasi yang %ai antara doter di rumah
sait dan petugas medis di !apangan. Per!unya pem%eritahuan epada
rumah sait se%e!um pasien di!arian e rumah sait dari !oasi tempat
e-adian. Keterangan yang per!u dietahui o!eh rumah sait tentang
pasien yaitu .atu, se%a%, rono!ogis peristi.a dan ri.ayat medis
pasien.
2. >ase hospita! yaitu pada saat pasien da!am per-a!anan menu-u rumah
sait yang di!auan se%e!um penderita ti%a. A!at %antu air.ay
dipersiapan ter!e%ih du!u dan dites, persiapan pu!a *airan rista!oid
yang sudah dihangatan dan dipastian eduanya %erada pada tempat
mudah di-angau. /i%eritahuan epada !a%orat dan radiogra#er untu
me!auan persiapan apa%i!a nantinya di%utuhan penge*ean
!a%oratorium atau pemerisaan radio!ogi (Kartia.ati,2())).
;ahapan yang edua yaitu triage. ;riage ada!ah *ara pengategorian
pasien %erdasaran e%utuhan terapi dan sum%er daya yang tersedia dirumah
sait, ditandai dengan %e%erapa .arna yaitu =
). &erah= Pasien dengan gangguan pada air.ay, %reathing dan
*ir*u!ation yang dapat %ertahan hidup sete!ah perto!ongan pertama
segera di!auan, *ontohnya pasien sesa napas dan pendarahan he%at.
2. Kuning= Pasien yang tida menga!ami gangguan pada air.ay,
%reathing dan *ir*u!ation tetapi mungin aan mem%uru ondisinya
-ia tanpa penga.asan. Ia dapat hidup dengan perto!ongan sete!ah
%e%erapa -am, *ontohnya pasien dengan patah tu!ang paha, patah
tu!ang ter%ua atau !ua+!ua di %anya tempat.
3. "i-au= Pasien yang %isa %ertahan hidup mesipun perto!ongan %aru
di%erian sete!ah %e%erapa -am hingga sehari sete!ah e-adian. 2ontoh=
penderita dengan !ua !e*et, patah ti!ang tertutup.
4. ,iru= Pasien yang hanya dapat %ertahan hidup dengan pera.atan
intensive atau pasien %erprognosis %uru
6. "itam= Pasien yang sudah meningga! (Kartia.ati, 2())).
;ahapan etiga ada!ah survey primer. 9urvey primer ;erdiri dari
%e%erapa !angah yaitu =
). Air.ay
Pemerisaan -a!an napas untu mengetahui ada tidanya o%strusi -a!an
napas. ?ia terdapat o%strusi !auan *hin !i#t atau -a. thrust dengan
ondisi servia! te!ah diimo%i!isasi. ,ersihan air.ay dari %enda asing
%i!a tergenang massa *air !auan su*tion.
2. ,reathing
,i!a Air.ay sudah %ai, %e!um tentu sistem pernapasannya %ai
sehingga per!u se!a!u di!auan pemerisaan apaah pernapasan
penderita sudah adeuat atau %e!um. Pernapasan diataan norma!
apa%i!a e*epatan %ernapasnya pada orang de.asa seitar )2+2(
a!i'menit dan pada ana+ana seitar )6+3( a!i'menit. Pada orang
de.asa a%norma! %i!a pernapasan !e%ih dari 3( a!i atau urang dari )(
a!i setiap menit (Kartia.ati, 2())).
Prinsip pemerisaan %reathing yaitu look, listen dan feel. Look
%erarti ita me!ihat terdapat geraan %ernapas atau tida dan
eadaannya simetris atau tida. Listen %erarti ita mendengaran
apaah suara napas norma! atau ada suara napas yang a%norma!. ?enis+
-enis suara napas a%norma! arena ham%atan se%agian -a!an napas
antara !ain =
a. Snoring atau suara seperti mendengur, ondisi ini
menandaan adanya ham%atan -a!an napas di %agian atas o!eh
%enda padat. ?ia terdengar suara ini maa di!auan
penge*ean !angsung dengan *ara *ross+#inger yaitu
menggunaan dua -ari, -empo! dan te!un-u tangan, dimana
-empo! digunaan untu mendorong rahang atas e atas dan
te!un-u untu menean rahang %a.ah e %a.ah agar mu!ut
ter%ua. :ihat apaah ada %enda yang tersangut di
tenggoroan or%an. ?ia ada, segera am%i! %enda terse%ut.
%. Gargling atau suara seperti %erumur, ondisi ini ter-adi
arena ada ham%atan yang dise%a%an o!eh *airan, maa
!auan!ah *ross+#inger, !a!u !auan!ah #inger+s.eep yaitu
menggunaan dua -ari yang sudah di%a!ut dengan ain untu
3menyapu4 rongga mu!ut dari *airan.
*. Crowing atau suara dengan nada tinggi, %iasanya dise%aan
arena pem%engaan (edema) pada traea, untu perto!ongan
pertama tetap !auan maneuver head tilt and chin lift atau
jaw thrust sa-a.
>ee! artinya merasaan napas pasien dengan menempe!an pipi
pada hidung, -ia ternyata pasien masih %ernapas, maa hitung!ah
%erapa #reuensi pernapasan pasien itu da!am semenit. Pernapasan
diataan norma! dengan -um!ah )2 +2( a!i per menit. 9e!ain itu,
da!am pemerisaan %reathing dapat menggunaan metode !ain yaitu
Inspesi, ausu!tasi, perusi dan pa!pasi. Inspesi yaitu me!ihat ada
tidanya -e-as dan pergeraan rongga dada pada saat %ernapas.
Ausu!tasi yaitu mendengaran %unyi dari pernapasan. Perhatian ada
tidanya %unyi a%norma! pada pernapasan pasien. Perusi merupaan
pengetuan di area dada di seitar paru+paru pasien !a!u didengaran,
norma!nya terdapat suara sonor, -ia terdengar suara hipersonor %erarti
terdapat umpu!an udara yang tida .a-ar. Pa!pasi di!auan dengan
mene!usuri dan mera%a menggunaan tangan untu mengetahui ada
tidanya repitasi, -ia ada maa terdapat patah pada tu!ang terse%ut.
3. 2ir*u!ation
Perisa nadi se*ara tepat supaya dapat dietahui -um!ah denyutnya.
Kontro! pendarahan di!auan -ia terdapat pendarahan pada pasien
dengan metode %a!ut dan tean. Per%aian vo!ume *airan tu%uh dengan
pem%erian *airan epada pasien untu mengurangi adanya eurangan
*airan. Pada penge!o!aan siru!asi ita harus memperhatian tanda yang
ada pada pasien dengan esa!ahan siru!asi yang ada. Apa%i!a terdapat
pasien yang datang dengan per!uaan yang %anya serta ter%ua %erarti
pasien terse%ut mem%utuhan ontro! pendarahan. 9edangan -ia pasien
datang dengan ara! yang dingin, taiardi %erarti pasien menga!ami
eurangan pada vo!ume *airan.
4. /isa%i!ity
&erupaan penentuan tingat esadaran supaya dapat dietahui ada
tidanya gangguan pada sistem sara# pusat. ;anda+tanda yang dapat
diperhatian yaitu pada pupi! dengan menggunaan senter yang disinari
e mata di!ihat %agaimana pergeraan pupi! pada saat disinari o!eh
*ahaya. 1eraan pupi! norma! apa%i!a saat disinari o!eh *ahaya aan
menge*i!. Pada pasien yang esadarannya menurun, pupi! menetap sete!ah
disinari. ,andingan -uga %esarnya atau uuran dari pupi! pasien -ia
pupi! pasien %eruuran simetris dise%ut isoor sedangan -ia uuran
pupi! pasien %er%eda dise%ut anisoor. /iameter pupi! yang norma! yaitu
2+4mm.
Ada pu!a 192 ' g!asgo. s*a!e *oma yaitu peni!aian terhadap
esadaran dengan men-um!ahan ni!ai dari %e%erapa #ator yaitu &ata,
geraan ver%a! dan geraan motori. ?ia pen-um!ahan ni!ai 3+8 maa
pasien memi!ii ondisi esadaran yang %erat, @+)2 memi!ii esadaran
sedang, sedangan A)4 pasien memi!ii esadaran yang %ai.
;anda !atera!is !ainnya yang %isa diu-ian seperti pasien diminta untu
menggengam tangan -ia pasien dapat mengiuti perintah maa pasien
da!am eadaan sadar. -ia pasien tida dapat menggeraan anggota %adan
se%e!ah anan maa terdapat erusaan pada ota iri %egitupun
se%a!inya.
6. BCposure
/igunaan untu mengetahui ada tidanya -e-as, !ua dan trauma yang
tersem%unyi. ;empatan pasien da!am eadaan yang %ai dan sta%i!. ?ia
paaian pasien %asah dapat digantian dengan paaian !ain yang !e%ih
ering sehingga pasien tida menga!ami edinginan.
Pada tahap eempat, di!auan resusitasi yaitu eva!uasi dari survey
primer yang te!ah di!auan. Pada tahap ini di!auan pem%erian *airan
in#us untu meningatan esta%i!an pada pasien. /i!auan pemasangan
BK1 pada pasien %radiardi untu memonitoring #ungsi -antung.
Pemasangan ateter -uga diper!uan -ia pasien esu!itan da!am
pem%uangan urin. Produsi urin yang norma! seitar (,6 m!'g,,'-am
pada orang de.asa dan ) m!'g,,'-am pada ana+ana dan 2
m!'g,,'-am pada %ayi. :auan -uga monitoring hasi! resusitasi dan
!a%oratorium.
;ahapan e!ima ada!ah survey seunder yang merupaan survey
e!an-utan dari proses survey primer. "a! yang di!auan pada survey
seunder yaitu me!auan anamnesa untu mengetahui ri.ayat a!ergi,
meanisme dan se%a% trauma, mediasi yang sedang di-a!ani pasien,
penyait yang pernah diderita, maan'minum terahir yang dionsumsi
dan %agaimana e-adian itu ter-adi. :auan pu!a pemerisaan tam%ahan
yang seiranya diper!uan da!am penanganan pasien (Kartia.ati, 2())).
;ahapan eenam yaitu &onitoring dan Bva!uasi, yaitu pemantauan dan
eva!uasi terhadap survey seunder yang te!ah di!auan. &onitoring pada
tanda vita! dan produsi urin.
;ahapan terahir dari initia! assesment yaitu penanganan de#initi#.
Penanganan de#initi# ada!ah pera.atan terhadap penyait yang diderita
pasien. ?ia pasien menga!ami *edera !ua yang da!am dapat di!auan
pen-atihan. Apa%i!a pasien mem%utuhan penanganan se*ara intensi# %isa
di!auan pera.atan di I2D.
2. 2PR (2ardiopu!monary Resu*itation)
;indaan darurat yang %ertu-uan untu mengem%a!ian eadaan henti
napas dan henti -antung agar terhindar dari ematian %io!ogis dan -uga
ematian !inis. Kematian !inis yang dimasud ada!ah saat di!auan
pemerisaan tida ditemui adanya pernapasan dan denyut nadi yang %erarti
sistem pernapasan dan sistem siru!asi darah te!ah terhenti (9udoyono,
2((8).
Penanganan yang %ai masih dapat mem%erian esempatan sistem
untu %er#ungsi em%a!i. Pasien masih memi!ii esempatan empat sampai
enam menit se%e!um ter-adinya erusaan ota dan mengai%atan
ematian %io!ogis. Kematian %io!ogis yaitu ematian se! se%agai dampa
%erurangnya sup!ai osigen dan asupan $at maanan epada se!+se!
penyusun -aringan terse%ut sehingga se!+se! terse%ut mati dan -aringan
terse%ut rusa. Kematian %io!ogis si#atnya irreversible. 9etiap se!
mempunyai %atas daya tahan yang %er%eda se%e!um ahirnya menga!ami
ematian %io!ogis. &anusia menga!ami ematian %io!ogis pada se!+se! ota
seitar 8+)( menit. 2PR digunaan pada pasien yang menga!ami napas
yang terengah+engah, pasien tida %ernapas dan pasien yang tida responsi#
!agi. :angah+!angah tindaan 2PR yaitu=
)) Posisian diri di samping %ahu pasien
2) Posisian tangan tega !urus dan %ertumpu pada satu titi tepat
ditengah tu!ang sternum pasien
3) ;ean!ah dada pasien menggunaan tenaga yang dipero!eh dari
sendi panggu! (hip -oint).
4) ;ean!ah dada ira+ira seda!am empat sampai !ima *m, pada
%ayi teanan di!auan pada garis yang menghu%ungan antara
puting anan dan iri.
6) 9ete!ah menean tari sediit eatas agara posisi dada em%a!i
norma!. 9atu set pi-at -antung di!auan se-um!ah 3( a!i
teanan dise!ingi pem%erian napas %uatan dua a!i.
2PR memi!ii 3 #ase yaitu =
)) ,antuan hidup dasar (,"/) yang ter%agi men-adi %e%erapa
tahap yaitu =
a) A= air .ay ontro! yaitu pem%uaan -a!an napas
%) ,= Breathing support yaitu venti!asi %antuan dasar
*) 2= Circulation support yaitu dengan memperhatian ada
tidanya denyut nadi dan pengadaan siru!asi %uatan
dengan ompresi -antung.
2) ,antuan hidup !an-ut (,":) untu memu!ai !agi siru!asi
spontan terdiri dari =
a) /= Drugs and Intravenous infussion yaitu pem%erian o%at
dan *airan in#us yang dapat mem%antu em%a!inya siru!asi
men-adi norma!
%) B= lectrocardiograph! yaitu penggunaan BK1. 1am%aran
BK1 %isa menun-uan adanya *ardia* asysto!e dan %isa
-uga #i%ri!asi ventrie!.
*) >= "ibrilation yaitu suatu *ara untu mengatasi #i%ri!asi
ventrie! dengan merangsang ontrasi %iasanya
menggunaan e-ut !istri.
3) ,antuan hidup -anga !ama, ditu-uan untu pengo%atan
intensi# pas*a resusitasi yaitu=
a) 1= gaugging, menentuan dan mem%erian terapi penye%a%
suatu ematian dan meni!ai se-auh mana pasien
terse!amatan
%) "= #uman mentation, ada!ah esadaran yang diharapan
pu!ih em%a!i sete!ah pem%erian resusitasi ota
*) I= Intensive care, yaitu pera.atan se*ara intensi# da!am
-anga .atu yang pan-ang (9udoyono, 2((8).
/. ;erseda
). Pengertian
;erseda merupaan suatu ondisi masunya %enda asing e da!am
sa!uran pernapasan yang dapat %erupa %enda padat maupun *airan
sehingga menim%u!an ham%atan pada si!us pernapasan. ;erseda
di%agi men-adi dua yaitu terseda se%agian, etia %enda asing yang
masu hanya menyum%at se%agian sa!uran pernapasan sedangan
terseda tota!, etia %enda asing yang masu menutup se!uruh sa!uran.
As#isia ada!ah eadaan yang ditandai ter-adinya gangguan pertuaran
udara pernapasan. As#isia meani ada!ah pernapasan yang terha!ang
masu o!eh %er%agai eerasan yang %ersi#at meani yang
mengai%atan eadaan mati !emas. ;erseda termasu da!am as#isia
meani (1uyton, 2((8).
2. &eanisme terseda
Pada proses pene!aan, maanan dari da!am mu!ut se!an-utnya masu e
da!am erongongan. Kerongongan merupaan sa!uran masunya
maanan yang ter!eta di%e!aang tenggoroan atau sa!uran napas. Kedua
sa!uran ini %erhu%ungan dengan !u%ang hidung maupun mu!ut. ;erdapat
atup epig!otis yang men*egah agar tida ter-adi esa!ahan saat maanan
atau udara masu, yang %ergera menutup tenggoroan atau
erongongan. Pada saat %ernapas atup terse%ut menutup erongongan
agar udara masu me!e.ati tenggoroan sedangan pada saat maan atup
menutup tenggoroan sehingga maanan masu me!e.ati erongongan.
Pada pasien dengan asus terseda atup terse%ut menga!ami egaga!an
pada saat menutup atau tida dapat menutup sempurna sehingga maanan
yang seharusnya masu e da!am erongongan men-adi masu e da!am
tenggoroan sehingga menim%u!an gangguan pada sa!uran napas
(1anong, 2((3).
3. Penata!asanaan pasien terseda
Pasien terseda %iasa di%erian perto!ongan dengan manuver heim!i*h,
9uatu metode yang %ertu-uan menge!uaran %enda asing dari orang yang
sedang terseda. Prinsip manuver heim!i*h yaitu mem%erian ompresi
pada per%atasan perut dan dada seseorang sehingga udara dida!am paru+
paru aan menghenta %enda asing yang mengham%at.(,erman, 2((@).
:angah+!angah da!am me!auan manuver heim!i*h=
)). &emanggi! %antuan. &inta orang !ain memanggi! am%u!ans atau
nomer ga.at darurat.
2). &emastian orang terse%ut terseda. ;anyaan apaah dia sedang
terseda. /apat -uga di!ihat dengan tangannya memegangi !eher
ada!ah tanda %ah.a dia sedang terseda. 0rang yang tida %isa
men-a.a%, menganggu, atau menun-u < nun-u !ehernya segera
di%erian perto!ongan.
3). ,erdiri!ah di %e!aangnya sam%i! meminta untu sediit
mem%unguan %adan dan merenggangan ainya. Kepa! tangan
anan dan %ersiap mem%eri hentaan.
4). Kepa!an tangan anan disimpu!an dengan tangan iri !a!u
mem%eri teanan %er-ara dua -ari dari atas pusar. ;eanan
di%erian e atas dan %e!aang. ,erian teanan se%anya !ima
hitungan !a!u tanyaan apaah masih terseda atau tida. Prosedur
ini di!auan sampai sum%atan e!uar atau hingga %antuan ti%a
(,erman, 2((@).
Pada pasien ana dapat di!auan *hest trust yaitu peneanan
pada %agian dada e atas seda!am ),6 in*hi se%anya !ima a!i
menggunaan dua -ari yaitu te!un-u dan -ari tengah. ,a* s!ap -uga
%isa di!auan, yaitu memuu! per!ahan pada %agian punggung
se%anya !ima a!i. Pada pasien da!am eadaan hami! atau o%esitas
di!auan peneanan di%agian dada. Pada pasien da!am eadaan tida
sadar dapat di!auan dengan mene!entangan pasien dan mem%erian
teanan e atas pada %agian dada.
/A>;AR PD9;AKA
,erman, Audrey. 2((@. Buku $jar %raktik &eperawatan &linis &oi'er ( erb) ?aarta= B12.
>.1anong,Ei!!iam.2((3."isiologi &edokteran. ?aarta= B12
1uyton, Arthur 2. 2((8. Buku $jar "isiologi &edokteran) ?aarta=B12
?ohn &. >ie!d, Part )= BCe*utive 9ummary= 2()( Ameri*an "eart Asso*iation 1uide!nes #or
2ardiopu!monary Resus*itation and Bmergen*y 2ardiovasu!er 2are
2ir*u!ation
9udoyono E. 2((8. ,uu A-ar I!mu Penyait /a!am. ?i!id ). Bdisi IF. >KDI= ?aarta

Anda mungkin juga menyukai