Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Menderita dari jaringan iskemik beberapa waktu untuk memulihkan aliran
darah (reperfusi), tingkat kerusakan jaringan cepat oleh situasi drama. Juga
dikenal sebagai iskemia / cedera reperfusi. Sehingga menyebabkan penyakit klinis
yang disebut sindrom reperfusi.
Sindrom reperfusi, pertama kali dijelaskan oleh Haimovici pada tahun 1960,
merupakan komplikasi setelah operasi berat untuk iskemia akut. Mengevaluasi
kejadian komplikasi ini pada 264 pasien yang dioperasi pada antara tahun 1972
dan 1981 dan 392 pasien yang dioperasi pada antara tahun 1982 dan 1991.
Cedera reperfusi darah adalah rusaknya jaringan yang disebabkan ketika
pasokan darah kembali ke jaringan ketika terjadi peristiwa iskemik atau
kekurangan oksigen untuk beberapa saat. Ketidakadaan oksigen dan gizi dari
darah selama iskemia menyebabkan kondisi dimana perbaikan sistem
kardiovaskular menyebabkan radang dan kerusakan oksidasi melalui masuknya
stres oksidatif.












2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sindrom Reperfusi
2.1.1 Definisi
Menderita dari jaringan iskemik beberapa waktu untuk memulihkan aliran
darah (reperfusi), tingkat kerusakan jaringan cepat oleh situasi drama. Juga
dikenal sebagai iskemia / cedera reperfusi. Sehingga menyebabkan penyakit klinis
yang disebut sindrom reperfusi.
Reperfusi adalah pemulihan darah mengalir ke jaringan iskemik. Meskipun
manfaat tegas reperfusi dari darah ke jaringan iskemik, reperfusi sendiri dapat
menimbulkan kaskade reaksi yang merugikan yang paradoks melukai jaringan.

2.1.2 Epidemiologi
Sindrom reperfusi, pertama kali dijelaskan oleh Haimovici pada tahun
1960, merupakan komplikasi setelah operasi berat untuk iskemia akut.
Mengevaluasi kejadian komplikasi ini pada 264 pasien yang dioperasi pada antara
tahun 1972 dan 1981 dan 392 pasien yang dioperasi pada antara tahun 1982 dan
1991.

2.1.3. Etiologi
1. Trombosis
Aliran darah yang abnormal (misalnya stasis turbulensi) atau kerusakan
dinding pembuluh darah (misalnya hilangnya lapisan endotel) atau kandungan
darah yang abnormal.
2. Emboli
penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di berbagai bagian tubuh
oleh embolus (zat asing) yang di bawa ke tempat tersebut oleh aliran darah. Salah
3

satu embolus adalah trombus, yaitu gumpalan darah yang mudah terbentuk di
dalam rongga aneurisma. Trombus yang rapuh ini dapat membentuk serpihan dan
menimbulkan sumbatan di berbagai tempat,
3. Spasme
Akibat kontraksi otot polos lapisan media pembuluh darah, misalnya
akibat tidak adanya NO dari endotel.
4. Ateroma
Terjadi hanya pada arteri yang menyebabkan trombosis dan emboli.
1. Penekanan
Vena lebih rentan karena dindingnya lebih tipis dan tekanan
intraluminalnya lebih rendah.
2. Vaskulitis
Radang yang menyebabkan penyempitan lumen dengan komplikasi
terjadinya trombosis
3. Pencurian Vaskuler
Misalnya arteri menyempit karena ateroma, tetapi aliran masih cukup
untuk mempertahankan hidupnya daerah yang dialiri. Bagaimana pun aliran dapat
beralih akibat permintaan yang meningkat dari daerah sekitarnya.
4. Viskositas tinggi
Naiknya viskositas pada misalnya hipergamaglobulinemia miotoma yang
menyebabkan aliran yang kurang dan predisposisi terjadinya trombosis



4

2.1.4. Patofisiologi
Lamanya waktu tisu dapat bertahan kekurangan oksigen bervariasi, tetapi
akhirnya semua jaringan iskemik menjadi nekrotik.Pemulihan suplai darah harus
meminimalkan kerusakan, tetapi berarti untuk reperfuse jaringan setelah
trombosis. menyebabkan kesadaran bahwa tingkat cedera sering meningkat ketika
pasokan darah dipulihkan.
Kekurangan oksigen menyebabkan akumulasi intermediet
metabolisme.Dengan reperfusi reaksi ini melanjutkan dengan peningkatan
mendadak dalam radikal oksigen. Peningkatan ini dapat membanjiri sel
pertahanan yang biasa menyebabkan oksidasi terkendali komponen sel vital.

2.1.5. Manifestasi Klinis
1. Iskemik
Sebagai hasil dari tidak baiknya perfusi vaskuler, berkurangnya nutrisi
vital terhadap jaringan terpengaruh, terutama oksigen. Pengaruh terhadap
jaringan bersifat reversibel.
2. syok
Keadaan kolapsnya sirkulasi yang mengakibatkan buruknya perfusi
jaringan.

2.1.6. Penatalaksanaan
1. Pertama adalah untuk mencegah generasi radikal bebas dan peroksida
hidrogen secara langsung. Allopurinol, yang menghambat produksi
superoksida oleh xantin oksidase,
2. Kedua adalah untuk meningkatkan kapasitas jaringan 'untuk menjebak radikal
bebas.Sejumlah antioksidan dan pembersih radikal bebas yang telah
5

diselidiki. Dismutase rekombinan dismutase (SOD), suatu enzim yang
mendetoksifikasi O
2

-






























6

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.swewe.com/word_show.htm/?274245_1&Cedera%7Creperfusi.
2. Underwood.j.c.e, editor bahasa sarjadi prof, volume 1 Patologi umum dan
sistmatik, tahun 1999, penerbit EGC jakarta.

Anda mungkin juga menyukai