Anda di halaman 1dari 17

Menggambar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa


My mother knitting, 1993, di gambar dengan krayon, oleh Frans Koppelaar.
Menggambar (Inggris: drawing) adalah kegiatan kegiatan membentuk imaji, dengan
menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu
di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar.
Pelakunya populer dengan sebutan Penggambar/juru gambar (inggris:draftsman) yang
merupakan salah satu bagian pekerjaan dari perupa.

Subjek utama
Kebanyakan karya dengan cara menggambar adalah representasi dari ingatan atau imajinasi
seorang juru gambar. Subjek ini bisa berupa tampilan realistis dalam kehidupan sehari-hari
seperti potret, setengah realistis seperti karya-karya sketsa, atau yang benar-benar
mementingkan gaya gambar seperti kartun, karikatur, atau gambar abstrak.
Peralatan dan media
Yang sering digunakan adalah pensil grafit, pena, kuas tinta, pensil warna, crayon, pensil
konte, dan spidol. Bisa pula dengan peralatan digital seperti stylus, mouse, atau alat lain yang
menghasilkan efek sama seperti peralatan manual.
Media permukaan yang sering digunakan adalah kertas, meskipun tidak menutup
kemungkinan pula digunakannya media lain seperti kain, permukaan kayu, dinding, dan lain-
lain.
Sebagai peralatan pendukung, digunakan pula penyerut pensil, kertas pasir, penghapus
khusus, chamois, penggaris, larutan fixatif, dan selotip khusus menggambar untuk membuat
efek-efek tertentu. Meja gambar digunakan untuk mengurangi distorsi dan kesalahan
perspektif akibat ketidaknormalan posisi mata saat menggambar.
Teknik
Teknik yang sering digunakan adalah menggaris, hatching, scribbling, stippling, dan
blending.


Garis-garis drawing dengan penggunaan sanguine oleh Leonardo da Vinci.
Sejarah
Manusia diketahui telah berusaha membuat karya drawing sejak masa prasejarah. Kegiatan
ini kemudian menyebar di Eropa sejak tahun 1400an seiring berkembangnya penggunaan
kertas. Sejak saat itu, setiap abad telah menghasilkan karya-karya drawing hebat.
Perupa yang terkenal dengan teknik menggambar pada tahun 1400an hingga 1500an antara
lain Leonardo da Vinci, Albrecht Drer, Michelangelo, dan Raphael. Selama 1600an adalah
Claude, Nicolas Poussin, Rembrandt, dan Peter Paul Rubens. Pada 1700an, karya-karya
terkenal dibuat oleh Jean-Honor Fragonard, Francisco Goya, Giovanni Battista Tiepolo, dan
Antoine Watteau. Pada tahun 1800an adalah Paul Czanne, Jacques Louis David, Edgar
Degas, Theodore Gericault, Jean Ingres, , Odilon Redon, Henri de Toulouse-Lautrec, dan
Vincent Van Gogh. Pada era 1900an karya-karya terbaik dibuat oleh Max Beckmann, Willem
De Kooning, Jean Dubuffet, Arshile Gorky, Paul Klee, Oscar Kokoschka, Jules Pascin, Pablo
Picasso, dan Jackson Pollock.
Menggambar secara digital
Perkembangan perangkat lunak grafis membuat kegiatan menggambar bisa pula dilakukan
dengan sentuhan penuh alat-alat komputer. Contohnya adalah karya gambar oleh Peter
Welleman.
Berikut daftar perngkat lunak yang memungkinkan kegiatan menggambar:
Microsoft Expression
Inkscape
Adobe Photoshop
Adobe Illustrator
Paint Shop Pro
Corel Painter
Pixia
Kolourpaint
Microsoft Paint
The GIMP
openCanvas
Dalam dunia internet, berkembang pula komunitas oekaki, yaitu kegiatan menggambar' yang
setiap tahapannya bisa diliat oleh pengguna di belahan dunia lain.

Pengertian Menulis dan Tujuan Menulis | Apa itu menulis? Menulis adalah sebuah
kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam
bahasa tulis. Dalam pengertian yang lain, menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran
dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan
berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian, dapat kita
tegaskan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan
gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.


Pengertian Menulis
Menurut KBBI, pengertian menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti
mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke
dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang orang
melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke
dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan
demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu
hal yang penting bahwa terkait dengan aktivitas menulis, seorang penulis harus
memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.

Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. Tujuan menulis dapat bermacam-macam,
bergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Memberitahukan atau Menjelaskan: Tulisan yang bertujuan untuk
memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi.
Meyakinkan atau Mendesak: Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan pembaca
bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau
mengikuti pendapat penulis.
Menceritakan Sesuatu: Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian
kepada pembaca disebut karangan narasi.
Mempengaruhi Pembaca: Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi
atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis.
Menggambarkan Sesuatu: Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca
seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam tulisannya.
Selain itu, tujuan menulis dapat juga ditinjau dari segi kepentingan pengarangnya. Menulis
dari segi itu memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
Tujuan penugasan: Ada kalanya sebuah tulisan dibuat khusus untuk memenuhi
tugas yang diberikan.
Tujuan estetis: Tujuan ini biasanya dianut oleh para sastrawan. Mereka menulis
dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan melalui tulisan yang dapat
berbentuk puisi, cerpen, ataupun novel
Tujuan penerangan: Tujuan ini terkait dengan motivasi utama si penulis yang
membuat tulisan untuk memberi informasi kepada pembaca.
Tujuan pernyataan diri: Sebuah tulisan terkadang dibuat untuk menegaskan siapa
diri Anda.
Tujuan konsumtif: Ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan untuk dijual dan
dikonsumsi oleh para pembaca.
Sekian uraian tentang Pengertian Menulis dan Tujuan Menulis. Jika ada pertanyaan,
saran/kritik, atau apresiasi, dapat Anda tampilkan melalui kotak komentar. Terima kasih,
semoga bermanfaat.









Manfaat Menggambar dan Menulis Bagi Anak
Added by admin on June 5, 2013.
Saved under Artikel
Tags: cara, manfaat menggambar, menulis
Manfaat Menggambar dan Menulis Bagi Anak Menulis dan meggambar atau mewarnai
merupakan suatu kegiatan untuk melatih motorik anak. Oleh karena itu anak-anak setingkat
siswa taman kanak-kanak disarankan untuk lebih banyak melakukan kegiatan ini. Dengan
menggambar anak-anak bisa mempunyai ruang kreatifitas yang lebih baik dari menghafal,,
ujar Tubagus Amin Fa, psikolog Aminfainstitute , pada Coaching Clinic Melatih Motorik
Anak dengan Menulis dan Menggambar. Ia menambahkan bahwa saraf motorik halus ini
dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang berkelanjutan dan
secara rutin.
Manfaat Menggambar dan Menulis Bagi Anak
Dengan menggambar setidaknya anak menggunakan empat gerakan kecerdasan. Yaitu,
cerdas gerak yang melatih gerakan tangan anak saat membuat gambar. Cerdas diri, dimana
melalui gambar anak bisa membuat gambar yang sesuai dengan imajinasi mereka. Cerdas
bahasa, dimana anak bisa mengungkapkan apa yang ingin mereka ceritakan melalui gambar
yang mereka tuangkan. Dan terakhir cerdas gambar, bagaimana mereka membuat bentuk-
bentuk yang mereka gambarkan.
Jika anak-anak terlalu banyak menghafal mereka akan akan cepat lupa di kemudian hari.
Walaupun mereka bisa mengingat namun belum tentu mereka mengerti apa yang
disampaikan oleh guru, katanya.
Manfaat Menggambar dan Menulis Bagi Anak
Setiap anak mempunyai kecerdasan gerak (bodily kinestetik) dengan bakat, kecenderungan
dan kecerdasan motorik halus yang berbeda-beda. Dalam hal kekuatan belajar maupun
ketepatannya. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh multiple intellegence (gaya belajar) anak
dan stimulasi yang didapatkannya. Terutama pada saat masa-masa pertama pertumbuhannya
atau yang lebih dikenal dengan golden age.
Tapi perhatikan juga kegiatan motorik apa yang sesuai dengan usia pertumbuhan mereka.
Untuk anak usia tiga tahun, motorik anak yang lebih banyak digunakan adalah motorik kasar.
Biasanya anak usia ini akan memulai membuat gambar bentuk lingkaran, kotak, garis dan
mulai menggunting. Di usia empat tahun, anak mulai bisa menggambar yang lebih jelas,
bermain gunting lipat dan membuat bentuk dari lilin mainan.
Manfaat Menggambar dan Menulis Bagi Anak
Di tahap usia lima tahun, anak sudah bisa menyusun permainan, membentuk sebuah benda
dari mainan yang disusun, mewarnai lebih rapih tanpa keluar garis dan meniru tulisan. Di
usia setelahnya, 5-12 tahun, anak-anak sudah mulai mengerti dan memasuki masa sekolah.
Dimasa ini justru mereka harus semakin sering untuk menggambar. Karena dari gambar-
gambar mereka timbul ruang kratifitas. Ruang kreatifitas ini adalah kecerdasan yang lebih
baik dibanding dengan menghitung dan menghafal. Sehingga anak-anak lebih bisa
memahami pelajaran mereka disekolah.
Manfaat Menggambar untuk Anak
Senin, 22 Oktober 2012, 04:30 WIB

Komentar : 1

REUTERS

Ilustrasi
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, -- Menggambar ternyata memiliki kontribusi besar dalam
mengembangkan kemampuan membaca anak.
Seperti dikutip dari Parents Indonesia, dari sebuah riset yang dilakukan terhadap 200 anak
usia 3 sampai 4 tahun, ternyata kemampuan menggambar adalah salah satu indikator terhadap
berkembangnya kemampuan membaca anak.
Jika kemampuan menggambar anak terus dikembangkan selama dua tahun di TK, maka saat
lulus nanti kemungkinan besar si anak bisa membaca, demikian menurut riset tersebut.
Jika si anak punya kemampuan menggambar yang bagus dan bisa menggambar persegi atau
lingkaran dengan sempurna maka ia bisa lebih cepat membaca dan punya kemampuan
mengidentifikasikan bahasa, sandi, dan huruf.
Tidak hanya kemampuan membaca, menggambar bahkan bisa mendongkrak kemampuan si
kecil dalam menghitung.
Peneliti berkesimpulan menggambar punya kontibusi tinggi terhadap perkembangan
pengetahuan anak di masa depan.
Peneliti juga berkesimpulan, jika si anak punya kemampuan menggambar, ternyata mereka
bisa fokus saat menerima pelajaran yang diajarkan menggunakan kata-kata dibanding dengan
pelajaran yang menggunakan kapur atau spidol. Selain itu peneliti memperkirakan ada
kemampuan kognitif lain yang berkembang jika si anak terus belajar menggambar.
Jadi daripada menggunakan banyak waktu mengajarkan anak membaca lebih baik
menggunakan sebagian waktu anak untuk menggambar. Menggambar sama
menyenangkannya dengan membaca. Selain itu bisa menggembangkan skill yang lain.

nilah Pentingnya Belajar Menggambar Bagi Anak - Anak
. Senin, April 11, 2011
Label: Pendidikan


Share
Mungkin, di antara kita para orangtua, masih ada
yang menganggap bahwa belajar menggambar untuk anak-anak adalah sebuah kegiatan
khusus bagi mereka yang berminat pada seni lukis, atau yang secara umum dikatakan bahwa
ia berbakat. Dewasa ini banyak orangtua yang mengikutkan anak-anaknya pada kursus atau
ekskul menggambar. Beberapa dari para orangtua mempunyai pandangan bahwa
keterampilan menggambar dapat berguna di kemudian hari bagi karier putra-putri mereka.
Misalnya, berkarier di dunia desain. Alasan seperti ini cukup tepat dan baik.

Ada pula orangtua yang ingin keterampilan anak mereka berkembang ke arah perkembangan
mental, yaitu dengan mengikutsertakan anak pada perlombaan-perlombaan guna menguji
keberanian dan semangat berkompetisi, syukur-syukur menang. Hal ini pun tidak buruk.
Namun sebaiknya janganlah menjadi ambisi orangtua semata.

Kalau kita amati, ketika seorang anak belajar menggambar ternyata banyak latihan-latihan
yang dapat mendukung perkembangan mereka, selain keterampilan ada pula manfaatnya bagi
perkembangan emosi mereka. Sekarang marilah kita bahas lebih mendalam mengenai
manfaat-manfaat dari belajar menggambar dan hubungannya dengan perkembangan seorang
anak, baik dari segi keterampilan dan perkembangan emosi.

Empat aspek belajar menggambar

Ketika seorang anak belajar menggambar, akan terjadi sebuah aktivitas atau sebuah proses
pembelajaran yang mencakup indera penglihatan, pikiran, mental dan fisik anak tersebut.
Masing-masing proses itu berhubungan dengan perkembangan keterampilan dan mentalnya.

Untuk memperjelas, proses tersebut dibagi menjadi empat aspek, yaitu:

1. Aspek visual, yaitu kemampuan visual anak yang berkembang ketika mereka berlatih
menggambar dengan seorang pembimbing. Aspek ini meliputi:

* Kemampuan merekam

Ketika seorang anak belajar menggambar, kemampuan pertama yang dilatih adalah
kemampuan visualnya, yaitu kemampuan seorang anak untuk merekam sebuah obyek/bentuk
yang dilihat. Seorang anak yang menggambar dari hasil ingatan penglihatan dia adalah ciri-
ciri anak yang cerdas. Ia akan berkembang menjadi anak yang mampu memvisualkan sebuah
ide, mengungkapkannya dalam bentuk gambar.

* Kemampuan membedakan bentuk, jarak dan proporsi

Dalam belajar menggambar seorang belajar membedakan sebuah bentuk dan melihat obyek-
obyek dengan ukuran berbeda hal ini berkaitan dengan jauh-dekatnya obyek-obyek tersebut
dalam pandangan. Selanjutnya, mereka akan dilatih melihat sebuah obyek secara
proporsional bentuk dan ruang.

* Kepekaan terhadap warna

Dalam belajar menggambar seorang anak juga akan berkenalan dengan warna-warna beserta
teknik-teknik pewarnaannya. Dengan latihan mengenal warna seorang anak akan belajar
terbiasa dengan penampilan yang selalu berwarna, hal ini berpengaruh pada selera terhadap
keindahan-keindahan. Serta mereka akan belajar tentang hamonisasi.

2. Aspek pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang teknik-teknik menggambar.

Dalam belajar menggambar, seorang anak akan diperkenalkan pada teknik-teknik
menggambar. Teknik-teknik dalam menggambar adalah pengetahuan yang diperlihatkan
kepada anak. Pelatih mengajak dan melatih teknik ini sehingga anak tersebut menjadi
terampil menerapkan pengetahuannya ketika bekerja.

3. Aspek mental, yaitu kemampuan untuk mengelola berbagai perasaan dan keinginan yang
ada dalam dirinya demi mencapai tujuan tertentu. Aspek Mental yang berkembang dalam
latihan menggambar meliputi:

* Konsentrasi

Seorang anak yang belajar menggambar akan terasah konsentrasinya secara alami. Ketika ia
sedang mewarnai misalnya, ia akan berusaha mewarnai sudut-sudut gambar dengan tekun. Ia
pun akan termotivasi untuk menyelesaikan lukisannya dengan hasil yang baik. Konsentrasi
adalah proses pemusatan perhatian pada satu obyek atau satu pekerjaan. Konsentrasi akan
membantu seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan hasil yang
maksimal. Hal ini sangatlah baik bagi kehidupan. Lihatlah bangunan-bangunan yang megah
berdiri, tentulah dirancang dan dibangun melalui konsentrasi. Secara mental, seseorang yang
mempunyai daya konsentrasi baik juga akan merasa lebih tenang. Ini adalah manfaat positif
dari latihan konsentrasi.

* Kesabaran dan daya tahan

Kesabaran adalah kekuatan mental yang baik. Tentu yang dimaksud dengan sabar di sini
bukanlah diam menunggu. Seseorang dapat dikatakan sebagai orang sabar, bila mempunyai
ciri sikap yang tidak mudah menyerah, mau mencoba dan jika gagal ia akan mau mencoba
lagi dan terus mencoba (gigih). Namun, janganlah dilupakan bahwa salah satu faktor
kesabaran adalah konsentrasi. Kesabaran seorang anak dilatih melalui latihan konsentrasi.
Juga ketika ia berusaha untuk menggambar dengan sebaik-baiknya, bukan asal jadi.
Kesabaran juga dilatih ketika mereka menerima hasil yang tidak memuaskan, namun pelatih
memberi dorongan untuk mencoba lagi. Kesabaran di sini lebih condong kepada sikap tabah.

Daya tahan adalah semacam kekuatan mental (ulet), tahan bekerja lama, tidak mudah
mengeluh dan (termasuk) semangat atau antusiasme. Walau salah satu faktor daya tahan
seorang anak adalah faktor fisik atau asupan gizi, tapi daya tahan dapat dilatih atau
dibiasakan. Kita semua mungkin setuju jika anak-anak walaupun masih kecil harus mulai
diasah daya tahannya. Bahkan anak-anak yang sedang bermain seperti berlari atau melompat,
bermain bola atau bermain yang lain mereka juga tentu memerlukan daya tahan.

4. Aspek motorik, yaitu kecepatan, kelenturan dan kekuatan

Ketika berlatih menggambar, motorik seorang anak yang berkembang adalah gerak otot,
khususnya otot-otot halus anak yang berada di sekitar pergelangan tangan serta jari-jari.
Aspek fisik ini berpengaruh terhadap mental dan keterampilan anak dalam menggambar.
Semakin anak terampil ia akan semakin percaya diri.

Aspek-aspek dalam menggambar ini ternyata merupakan hal yang sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Tentulah kita sebagai orangtua menginginkan
anak-anak kita menjadi anak yang cemerlang sehingga kelak menjadi orang yang berhasil dan
berguna. Seorang anak akan merasa senang jika ia dapat menciptakan buah karyanya sendiri,
apalagi bila didukung oleh sikap orangtuanya. Kepercayaan dirinya akan turut tumbuh. Jika
kita sebagai orangtua sudah memberi arahan yang benar pada putra-putri Anda, maka Anda
tak perlu lagi khawatir bila kelak anak Anda ingin menjadi seorang seniman.

Tips merangsang imajinasi anak

Kunci untuk merangsang anak untuk mau belajar menggambar adalah komunikasi. Contoh,
jika kita bepergian dengan anak ke suatu tempat, misalnya ke pasar, mall, restoran,
supermarket, rekreasi ke tempat wisata, atau mungkin melintas di jalan tol, ajaklah anak
untuk memperhatikan sesuatu.

Jika kita berada di supermarket, ajaklah anak untuk memperhatikan bentuk-bentuk rak,
display barang-barang atau trolley. Atau, ajaklah mereka untuk memperhatikan orang yang
antri di kasir. Jika kita berada di pasar, ajaklah mereka untuk memperhatikan kesibukan-
kesibukan orang-orang yang berjual-beli.

Dalam hal visual, misalnya kita sedang berada di dalam kendaraan yang melaju di jalan tol,
ajaklah anak untuk melihat jalan yang menyempit karena menjauh. Lihat pula benda-benda
yang semakin menjauh akan semakin kecil, pohon-pohon dan mobil akan semakin mengecil
karena semakin jauh dari kita. Hal ini melatih visual anak secara perspektif.

Di lain tempat seperti wisata ke pantai, ajaklah mereka memperhatikan bentuk pohon kelapa,
perahu dan sebagainya. Atau kalau kita di pegunungan ajaklah untuk memperhatikan bentuk
pohon cemara, gunung atau bukit dan sebagainya.

Memang kita bisa melakukan itu sambil menonton bersama mereka di depan televisi, hal itu
pun boleh dilakukan. Namun, sesuatu yang akan lebih kuat berkesan dalam ingatan adalah
melalui pengalaman langsung yang nyata. Saya percaya kita dapat melakukannya dengan
mudah.

Selamat mencoba.
Pengertian Menggambar
December 1, 2012

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi atau pengertian gambar adalah tiruan
barang (orang, binatang, tumbuah, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dsb pada kertas
dsb. Jika kita perhatikan terdapat banyak kata dsb pada pendefinisian tersebut. Ini
menunjukkan betapa luasnya definisi atau pengertian gambar.
Tulisan dsb yang pertama menunjukkan bahwa gambar tidak hanya terbatas pada tiruan
orang, binatang, tumbuhan. Tapi bisa juga tiruan yang lainnya. Dsb yang kedua
menggambarkan proses pembuatannya tidak terbatas pada coretan pensil. Bisa saja dengan
pointer menggunakan mouse di program menggambar di komputer.
Tulisan dsb terakhir menunjukan bahwa media untuk menggambar tidak hanya terbatas pada
kertas. Bisa saja pada dinding, lembaran kayu, atau bisa juga pada canvas imaginer di
program menggambar di komputer.
Di sini kita bisa mengetahui bahwa pendefinisian gambar cukup luas dan bisa diturunkan
menjadi berbagai definisi tergantung dari tingkat kemajuan zaman dan disiplin ilmu. Jaman
dahulu mungkin pengertian gambar hanya terbatas pada goresan-goresan menyerupai benda
tertentu yang terdapat pada kertas, namun sekarang orang juga mengenal gambar sebagai
kombinasi garis dan warna di sebuah program komputer.
Jika kita kembali mengacu pada kamus besar bahasa indonesia (KBBI), kita juga bisa
menemukan bahwa pengertian gambar bisa dipersamakan sebagai lukisan. Semoga
penjelasan diatas dapat membantu anda yang sedang mencari ulasan mengenai pengertian
gambar.

Anda mungkin juga menyukai