Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

OLEH
SRI KASWINI
HANGGA PRADANA YUDHISTIRA















Kerangka Kerja Konseptual Menurut Financial accounting Standard Board (FASB)
Menurut FASB, kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu sistem yang koheren
dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan
yang menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Ada delapan pernyataan keuangan yang dikeluarkan oleh FASB yaitu:
1. Objectives of financial reporting by business enterprises (Tujuan Pelaporan Keuangan
oleh Entitas Bisnis) yang dikenal dengan sebut SFAC no. 1
Tujuan pelaporan keuangan yaitu :
a. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk investor
sekarang dan investor potensial dan kreditur dan pengguna lain dalam memutuskan
investasi yang rasional, kredit dan keputusan sejenis.
b. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk membantu
investor sekarang dan investor potensial, kreditur dan pengguna lain dalam mengetahui
jumlah, waktu dari ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif atas deviden atau bunga
dan procsed atas penjualan atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.
c. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi
suatu entitas, klaim atas sumber daya tersebut dan efek atas transaksi dan mengubah
sumber daya atas klaim sumber daya tersebut.

2. Qualitative characteristics of accounting information (Karakteristik Kualitatif dari
Informasi Keuangan) pada bulan Mei 1980 yang dikenal dengan sebut SFAC no. 2
Pernyataan ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus dimiliki
oleh informasi akuntansi tersebut agar menjadi lebih bermanfaat. Adapun karakteristik
kualitatif dari informasi keuangan yaitu:
a. Kualitas Primer

1. Relevansi informasi (relevance)
Yaitu berhubungan dengan kesesuaian, dalam arti informasi harus logis jika dihubungkan
dengan keputusan-keputusan agar sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi akuntansi.
Dikatakan relevan apabila informasi akuntansi mampu membuat perbedaan dalam sebuah
keputusan. Informasi yang relevan harus memiliki:
a. Nilai umpan balik (feed-back value)
Mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu atau
informasi dapat menjadi keputusan yang berbeda dengan meningkatkan
kemampuan pembuat keputusan untuk memprediksi atau membetulkan harapan
awal.
b. Memiliki Nilai Prediktif (predictive value)
Dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan
datang. Nilai prediksi tidak dapat ditentukan nilainya dalam bentuk abstrak. Nilai
prediksi tersebut haruslah diubah dalam bentuk prediksi dan sifat dari
transformasi tersebut sama dengan data yang digunakan untuk menentukan
hasilnya.
c. Tepat waktu (timesliness)
Tepat waktu yaitu informasi harus disajikan kepada para pemakai sebelum
informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan.
2. Keandalan Informasi (reliability)
Pengukuran reliabilitas mengacu pada kejujuran. Reliabilitas bertujuan untuk
menggambarkan dan memberikan jaminan kepada pemakai mengenai kualitas informasi.
Keandalan informasi meliputi:
a. Dapat diverifikasi (verifiability)
Informasi akuntansi harus dapat diuji kebenarannya berdasar pada keobjektifan
dan konsensus. Laporan keuangan harus bisa diverifiksi oleh metode akuntansi
lain dan hasilnya sama.
b. Netral (neutrality)
Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok
pemakai.
c. Kejujuran penyajian (representational faithfulness)
Penyajian yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan informasi yang
disampaikan. Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan penjelasan
yang dilaporkan adalah apa yang memang terjadi.
b. Kualitas Sekunder
1. Keberdayabanding
Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu
perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan
horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda
(perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
2. Konsistensi
Sebuah entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila
mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian-
kejadian serupa, dari periode ke periode.
Kendala-kendala
Kendala-kendala yang mempengaruhi tercapainya kualitas informasi yaitu:
1. Pertimbangan manfaat-biaya (cost-effectiveness)
Untuk menghasilkan informasi yang relevan,andal, berdaya banding, dan konsisten
dibutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena biaya dan terutama manfaat tidak mudah
diukur, maka mempertimbangkan hubungan manfaat-biaya menjadi masalah.
2. Materialitas
Berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item
tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan.
Baik faktor-faktor kuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam
menentukan apakan suatu item material atau tidak.
3. Praktik industri
4. Konsevatisme
Berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya dalam
menghasilkan penetapan laba dan aktiva yang terlalu tinggi. Tujuan dari konvensi ini,
jika diaplikasikan secara tepat adalah menyediakan pedoman yang paling rasional dalam
situasi sulit : jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.
3. Elements of financial statements of business enterprises pada bulan Desember 1980
yang dikenal dengan sebutan SFAC no. 3
4. Objectives of financial reporting by nonbusiness organizations yang dikenal dengan
sebutan SFAC no. 4
5. Recognition and measurement in financial statements of business enterprises
(Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu Entitas Bisnis) yang
dikenal dengan sebutan SFAC no.5
Asumsi-asumsi dasar meliputi:
1. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption).
Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan
terpisah dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan
lainnya).
2. Kesinambungan (going concern)
Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan pada asumsi kelangsungan hidup yaitu
perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.pengalaman mengindikasikan
bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki
kelangsungan hidup yang panjang.
3. Asumsi unit moneter (monetary unit assumption)
Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas
perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
4. Asumsi periodisitas (periodicity assumption)
Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan
mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil keputusan
tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi
periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas
ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam periode waktu artifisial periode
waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan
tahunan
Prinsip-prinsip dasar akuntansi
1. Biaya historis (historical cost).
aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Cost
memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat
diandalkan.
2. Pengakuan pendapatan.
Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2)
telah dihasilkan.
3. Prinsip Penandingan (matching principle).
Beban untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan
tertentu atau dengan periode tertentud.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclosure principle)
Mengakui sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan
mencerminkan trade off penilaian, seperti :
Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan pemakai
Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami.

6. Elements of financial statements a replacement of FASB concepts statements (Elemen-
elemen Laporan Keuangan ) bulan Desember 1985 yang dikenal dengan sebutan SFAC
no. 6
Unsur-unsur dalam laporan keuangan terbagi atas dua bagian yaitu:
a) Bagian pertama, yang terdiri dari tiga unsur yaitu: kekayaan, kewajiban, dan modal.
Yang dapat menggambarkan jumlah sumber-sumber ekonomi atau klaim pada suatu
saat.
b) Bagian kedua, yang terdiri dari tujuh elemen yaitu: laba komprehensif dengan
komponen pendapatan, biaya, untung dan rugi serta investasi oleh pemilik, dan
distribusi kepada pemilik. Detail unsur-unsur laporan keuangan adalah: aktiva,
kewajiban, modal atau aktiva bersih, investasi oleh para pemilik, distribusi, laba
komprehensif, pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian.

7. Using cash flow information and present value in accounting measurement
(Penggunaan Present Value dan Informasi Cash Flows dalam Pengukuran-pengukuran
Akuntansi) bulan Februari 2000 yang dikenal dengan SFAC no. 7

Present value merupakan satu-satunya tujuan, ketika digunakan dalam pengukuran-
pengukuran akuntansi khususnya pada pengukuran awal, dan pengukuran-pengukuran segera
dalam mengestimasi fair value.
Unsur-Unsur dari Pengukuran Present Value (The Components of A Present Value
Measurement) yaitu:
1. Estimasi tentang future cash flow
2. Harapan-harapan yang berhubungan dengan variasi-variasi yang mungkin dalam
jumlah atau waktu dari keseluruhan cash flow.
3. The time value of money, yang digambarkan melalui tingkat bunga bebas risiko.
4. Harga yang menghubungkan secara inheren ketidak pastian dalam asset atau
kewajiban.
5. Lain-lain asset dan kewajiban yang kadang-kadang dikenali, faktor-faktor yang
mencakup likuiditas dan ketidaksempurnaan pasar.

8. Conceptual framework for financial reporting (Kerangka kerja untuk pelaporan
keuangan) bulan September 2010 yang dikenal dengan sebutan SFAC no. 8
Konsep ini merupakan pengganti SFAC no. 1 dan SFAC no. 2. SFAC No. 8 adalah salah
satu dari serangkaian publikasi di Dewan Standar (FSAB) untuk akuntansi dan pelaporan
keuangan. SFAC No.8 mencakup 2 bab kerangka konseptual baru, menggantikan SFAC No
1, Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No.2, Karakteristik
Kualitatif Informasi Akuntansi. SFAC No.8 dimaksudkan untuk menetapkan tujuan-tujuan
dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi dasar untuk pengembangan akuntansi
keuangan dan pedoman pelaporan. Adapun isi dalam SFAC no.8 terdiri dari 3 bab yaitu:
Bab1: Tujuan Pelaporan Keuangan Umum
Adapun tujuan pelaporan keuangan yaitu:
1. Menyediakan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur tentang pelaporan entitas
yang pada intinya digunakan untuk mengambil keputusan mengenai penyediaan sumber
daya kepada entitas pelaporan.
2. Menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas oleh investor, kreditur
untuk mengukur seberapa efektif dan efisien manajemen entitas melakukan pengelolaan
dan tanggungjawab komisaris untuk menggunakan sumber daya entitas.
3. Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas yang pada
nantinya informasi ini memberikan masukan manfaat untuk mengambil keputusan
tentang penyediaan sumber daya pada entitas
Bab 2: Entitas Pelaporan
Dalam SFAC No.8 para pengguna informasi keuangan diutamakan bagi:
1. Para investor dan calon investor
2. Para kreditur dan calon kreditur
Informasi yang dibutuhkan yaitu:
Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan investor dan kreditur yaitu:
1. Menilai prospek aliran kas bersih suatu entitas dimasa depan
2. Informasi sumber daya entitas (asset), klaim atas entitas (hutang dan ekuitas),
efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumberdaya yang dimiliki entitas oleh
manajemen.
Bab 3: Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Bermanfaat
Karakteristik kualitatif informasi digunakan mengidentifikasi jenis informasi yang
berguna kepada kreditur yang ada dan potensial investor dan kreditur lainnya untuk
mengambil keputusan atas entitas pelapor dalam bentuk laporan keuangan.
Adapun karakteristik kualitatif yaitu:
1. Relevan (relevance)
2. Materialitas (materiality)
3. Kejujuran penyajian (faithful representation)
4. Dapat dibandingkan (comparability)
5. Dapat diverifikasi (verifiability)
6. Ketepatan waktu (timeliness)
7. Dapat dipahami (understandbility)

Kerangka Kerja Konseptual Menurut Internasional Accounting Standar Board (IASB)
A. Tujuan
Kerangka ini menetapkan konsep-konsep yang mendasari persiapan dan
penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal . Tujuan dari
Kerangka adalah untuk :
Membantu Dewan IASC dalam pengembangan masa depan mengenai Standar
Internasional Akuntansi dan mereview kembali Standar Internasional Akuntansi yang
ada.
Membantu Dewan IASC dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar dan
prosedur yang berkaitan dengan penyajian laporan akuntansi keuangan dengan
menyediakan dasar dan mengurangi jumlah perlakuan akuntansi alternatif diizinkan
oleh Standar International Accounting
Membantu badan-badan penetapan standar nasional dalam mengembangkan standar
nasional
Membantu pembuat laporan keuangan dalam menerapkan Standar Akuntansi
Internasional terutama yang berkaitan dengan topik yang belum dibahas dalam
Standar Akuntansi Internasional
Membantu auditor dalam membentuk pendapat apakah laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Internasional atau tidak.
Membantu pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi terkandung
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Internasional
Membantu mereka yang tertarik dalam pekerjaan IASC dalam pengembangannya
mengenai pendekatan dan perumusan Standar Akuntansi Internasional.
B. Karakteriskit kualitatif
Dapat Dipahami
Relevan (Meliputi Matrealitas)
Merupakan pertimbangan antara biaya dengan manfaat yang akan dikeluarkan
oleh perusahaan untuk melakukan suatu aktivitas.
Reabilitas
Pelaporan keuangan diharuskan untuk dapat dihandalkan, pengukuran kehandalan
suatu pelaporan keuangan dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
Dapat Dipercaya
Substansial Mengungguli bentuk
Netral
Kelengkapan
Kehati-hatian

Dapat Ditandingkan
Pelaporan Keuangan selayaknya dapat ditandingkan dengan pelaporan perusahaan
lainnya, sehingga dapat diperbandingkan kinerjanya dengan perusahaan lainnya.
C. Elemen yang ada pada laporan keuangan
Asset
Kewajiban
Ekuitas
Laba
Pemeliharaan Modal
Penampilan Perusahaan meliputi
Beban (meliputi kerugian serta biaya-biaya yang timbul
dalam rangka kegiatan normal entitas)
Income (meliputi pendapatan dan keuntungan)
D. Asumsi Dasar
Akrual Basis
Going Concern (kelangsungan hidup)
E. Prinsip Dasar
Biaya historis
Biaya sekarang
Nilai realisasi
Nilai wajar
F. Kendala yang dihadapi
Keseimbangan antara biaya dan manfaat

Tepat waktu
Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
Kebenaran dan Kewajaran


Kerangka Kerja Konseptual Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Tujuan laporan keuangan menurut IAI yaitu:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahaan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan
atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat
membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup, misalnya,
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan
1. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Materialitas
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai
yang diambil atas dasar laporan keuangan. Karenanya, materialitas lebih merupakan
suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok
yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.
4. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal {reliable). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan.
5. Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan
untuk disajikan.
6. Substansi Mengungguli Bentuk
7. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk
menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut
akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan .
8. Pertimbangan Sehat
9. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam
batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission)
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak
dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi
10. Dapat Dibandingkan
Pemakai laporan bisa membandingkan laporan keuangan antar periode untuk
mengidentifikasikan posisi dan kinerja keuangan serta dapat membandingkan laporan
keuangan antar perusahaan.
11. Penyajian wajar
Bahwa laporan keuangan menggambarkan pandangan yang wajar tentang posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.
Elemen-Elemen Dalam Laporan Keuangan
1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh perusahaan.
2. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban.
4. Kinerja
5. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
6. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal.
7. Penyesuaian Pemeliharaan Modal
Revaluasi atau pernyataan kembali (restatement) aktiva dan kewajiban menimbulkan
kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan
beban, menurut konsep pemeliharaan modal tertentu, kenaikan dan penurunan
ini tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi. Sebagai alternatif, pos ini
dimasukkan dalam ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal atau
cadangan revaluasi.
Asumsi Dasar menurut IAI yaitu:
1. Kelangsungan hidup
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Karena itu, perusahaan
diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara
material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan
keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang
digunakan harus diungkapkan.
2. Basis akrual
Dengan dasar ini pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.
Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi Menurut IAI:
1. Biaya historis
Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk memperoleh aktiva
tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai
penukar dari kewajiban (obligation), atau dalam keadaan tertentu (misalnya, pajak
penghasilan), dalam jumlah kas (atau setara kas)yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
2. Biaya Kini (current cost)
Aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva
yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan
dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang
mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang
3. Nilai Realisasi/Penyelesaian (Realisable/settlement value)
Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal). Kewajiban
dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
4. Nilai sekarang (Present Value)
Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan
ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam
pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih
di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
5. Pengakuan Pendapatan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di
masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
6. Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa
depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
7. Pengakuan Aktiva
Aktiva diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
8. Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang dan jumlah yang harus
diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Kendala-kendala menurut IAI
1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala yang
pervasif daripada karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan informasi
seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya
dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya tersebut
juga tidak perlu harus dipikul oleh pemakai informasi yang
menikmati manfaat.
2. Tepat waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin
perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu
melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya
diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika
pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan
mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam
usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan
pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan
3. Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
Dalam praktek, keseimbangan atau trade-off di antara berbagai karakteristik
kualitatif sering diperlukan. Pada umumnya tujuannya adalah untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat diantara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan. Kepentingan relatif dari
berbagai karakteristik dalam berbagai kasus yang berbeda merupakan masalah
pertimbangan professional.

Kerangka Kerja Konseptual Menurut Internasional Financial Reporting Standar (IFRS)
Tujuan laporan keuangan menurut IFRS yaitu:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
1. Relevan terdiri diri:
a. Nilai prediksi, dikatakan memiliki nilai prediktif jikaa dapat digunakan sebagai masukan
bagi proses yang digunakan pengguna dalam memprediksi masa depan.
b. Nilai konfirmasi, dikatakan memiliki nilai konfirmasi jika dapat memberikan umpan
balik (feedback) tentang evaluasi sebelumnya atau keduanya.
c. Materialitas
2. Dapat dipercaya terdiri dari:
a. Disajikan dengan jujur
b. Netral
c. Substansial mengungguli bentuk
d. Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian, kesalahan dalam menyediakn informasi dan
menjamin adanya konservatisme).
e. Kelengkapan
3. Dapat dibandingkan
Element Laporan Keuangan menurut IFRS:
1. Asset
2. Kewajiban (Liability)
3. Ekuitas
4. Pemeliharaan modal (Diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban)
5. Laba (Pendapatan dan Keuntungan)
6. Beban (Beban dan Kerugian)
Pengakuan dan pengungkapan- asumsi dasar menurut IFRS:
a. Kelangsungan hidup
b. Basis akrual
Pengakuan dan pengungkapan, prinsip-prinsip dasar akuntansi menurut IFRS:
a. Biaya historis
b. Biaya sekarang, apa yang harus dibayar hari ini untuk mendapatkan asset. Ini sering
diperoleh dalam penilaian yang sama dengan nila wajar.
c. Nilai realisasi, jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika asset dilepas.
d. Nilai wajar
e. Pengakuan pendapatan
f. Pengakuan beban
g. Pengungkapan penuh


Pengakuan dan pengukuran- kendala-kendala
1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2. Tepat waktu
3. Keseimbangan antara karakteristik kualitatif

PERBEDAAN KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT FASB, IASB, IAI DAN IFRS
DASAR PERBEDAAN FASB IASB IAI IFRS
TUJUAN PELAPORAN
KEUANGAN
Pelaporan keuangan
seharusnya menyediakan
informasi yang berguna
untuk investor sekarang
dan investor potensial dan
kreditur dan pengguna
lain dalam memutuskan
investasi yang rasional,
kredit dan keputusan
sejenis.
Pelaporan keuangan
seharusnya menyediakan
informasi yang berguna
untuk membantu investor
sekarang dan investor
potensial, kreditur dan
pengguna lain dalam
mengetahui jumlah, waktu
dari ketidakpastian dari
penerimaan kas prospektif
atas deviden atau bunga
dan proses atas penjualan
atau jatuh temponya
sekuritas atau pinjaman.

Membantu Dewan
IASC dalam
pengembangan masa
depan mengenai Standar
Internasional Akuntansi
dan mereview kembali
Standar Internasional
Akuntansi yang ada.
Membantu Dewan
IASC dalam
mempromosikan
harmonisasi peraturan,
standar dan prosedur yang
berkaitan dengan
penyajian laporan
akuntansi keuangan
dengan menyediakan
dasar dan mengurangi
jumlah perlakuan
akuntansi alternatif
diizinkan oleh Standar
International Accounting
Membantu badan-badan
penetapan standar
nasional dalam
mengembangkan standar
nasional
Membantu pembuat
laporan keuangan dalam
menerapkan Standar
Akuntansi Internasional
terutama yang berkaitan
dengan topik yang belum
dibahas dalam Standar
Akuntansi Internasional
Membantu auditor
Menyediakan informasi
yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta
perubahaan posisi
keuangan suatu
perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam
pengambilan keputusan
ekonomi.

Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang
telah dilakukan
manajemen (stewardship),
atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan
kepadanya

Menyediakan informasi
yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi
keuangan suatu
perusahaan yang
bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

Pelaporan keuangan
seharusnya menyediakan
informasi tentang sumber
daya ekonomi suatu
entitas, klaim atas sumber
daya tersebut dan efek
atas transaksi dan
mengubah sumber daya
atas klaim sumber daya
tersebut.

dalam membentuk
pendapat apakah laporan
keuangan sesuai dengan
Standar Akuntansi
Internasional atau tidak.
Membantu pengguna
laporan keuangan dalam
menafsirkan informasi
terkandung dalam laporan
keuangan yang disusun
sesuai dengan Standar
Akuntansi Internasional
Membantu mereka
yang tertarik dalam
pekerjaan IASC dalam
pengembangannya
mengenai pendekatan dan
perumusan Standar
Akuntansi Internasional.
KARAKTERISTIK
KUALITATIF
Relevansi informasi
meliputi Nilai umpan
balik, Memiliki Nilai
Prediktif, tepat waktu.
Keandalan Informasi
(reliability) meliputi:
Dapat diverifikasi
(verifiability)
Netral
Kejujuran penyajian

Keberdayabanding
konsistensi
Dapat Dipahami
Relevan (Meliputi
Matrealitas)
Reabilitas ( Meliputi
Dapat Dipercaya,
Substansial
Mengungguli bentuk,
Netral, Kelengkapan,
Kehati-hatian)
Dapat Ditandingkan
Dapat Dipahami, Relevan,
Materialitas, Keandalan,
Penyajian Jujur, Substansi
Mengungguli Bentuk,
Netralitas, Pertimbangan
Sehat, Kelengkapan,
Dapat Dibandingkan,
Penyajian wajar


Relevan terdiri diri: Nilai
prediksi, Nilai
konfirmasi, Materialitas
Dapat dipercaya terdiri
dari: Disajikan dengan
jujur, Netral, Substansial
mengungguli bentuk,
Kehati-hatian ,
Kelengkapan
Dapat dibandingkan

ELEMENT LAPORAN
KEUANGAN
aktiva, kewajiban, modal
atau aktiva bersih,
investasi oleh para
pemilik, distribusi, laba
komprehensif,
Asset
Kewajiban
Ekuitas
Laba
Pemeliharaan Modal
Aktiva, Kewajiban,
Ekuitas, Kinerja,
Penghasilan, Beban,
penyesuaian pemeliharan
modal.
Asset, Kewajiban
(Liability), Ekuitas,
Pemeliharaan modal
pendapatan, biaya,
keuntungan, dan kerugian.

Penampilan Perusahaan
meliputi
Beban (meliputi
kerugian serta biaya-
biaya yang timbul
dalam rangka
kegiatan normal
entitas)
Income (meliputi
pendapatan dan
keuntungan)


(Diperoleh dari revaluasi
asset dan kewajiban),
Laba (Pendapatan dan
Keuntungan), Beban
(Beban dan Kerugian
ASUMSI DASAR Asumsi entitas ekonomi
Kesinambungan
Asumsi unit moneter
Asumsi periodisitas


Akrual Basis
Going Concern
(kelangsungan hidup)
Kelangsungan hidup
Basis akrual

Kelangsungan hidup
Basis akrual

PRINSIP DASAR Biaya historis, Pengakuan
pendapatan, Prinsip
Penandingan, Prinsip
Pengungkapan Penuh
Biaya historis
Biaya sekarang
Nilai realisasi
Nilai wajar


Biaya historis, Biaya
sekarang, Nilai realisasi,
Nilai wajar, Pengakuan
pendapatan, Pengakuan
beban, Pengakuan aktiva,
Pengakuan kewajiban.
Biaya historis, Biaya
sekarang, Nilai realisasi,
Nilai wajar, Pengakuan
pendapatan, Pengakuan
beban, Pengungkapan
penuh

KENDALA Pertimbangan manfaat-
biaya,
Materialitas
Praktik industri
Konsevatisme


Keseimbangan antara
biaya dan manfaat, tepat
waktu serta keseimbangan
antara karakteristik
kualitatif, Kebenaran dan
Kewajaran
Keseimbangan antara
biaya dan manfaat, tepat
waktu serta keseimbangan
antara karakteristik
kualitatif
Keseimbangan antara
biaya dan manfaat, tepat
waktu serta
keseimbangan antara
karakteristik kualitatif





DAFTAR PUSTAKA
www. Psak.com
www. google.com
Kieso,D.E., J.J. We ygandt, and T.D. W a terfield, Intermediate Accounting , International Ed.,
John Wiley & Sons, 11 th Ed.(Edisi IFRS Vol.1).
http://kuap.ru/docs/ifrs/2009/en/framework.pdf

Anda mungkin juga menyukai