Anda di halaman 1dari 10

Soal TP Praktikum Radar Siskom 1

1. Jelaskan mengenai modulasi dan demodulasi AM!



Modulasi adalah proses di mana besaran gelombang pembawa (amplituda, frekuensi, atau
phasa) berubah sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Modulasi amplitudo mempunyai
pengertian yaitu metode modulasi di mana amplitudo gelombang carrier (pembawa) dibuat
bervariasi menurut harga sesaat dari sinyal pemodulasi. Dengan kata lain, bila gelombang
pembawa dimodulasikan ke amplitudo, maka amplitudo bentuk gelombang tegangan pembawa
dibuat berubah sesuai dengan tegangan yang memodulasi.
Demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari
suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian.

2. Jelaskan prosedur praktikum secara singkat menggunakan flow chart! Berikan penjelasan
secukupnya dan hasil yang diharapkan pada praktikum.

3. Apa yang dimaksud dengan indeks modulasi? Apa yang dimaksud dengan overmodulasi?

Index modulasi adalah besaran yang menyatakan nilai maksimum dari konstanta modulator
terhadap nilai maksimum sinyal. Index modulasi ini akan menentukan apakah sinyal termodulasi
dengan baik atau bahkan overmodulasi. Dengan menggunakan matematis index modulasi ()
dapat dituliskan sebagai berikut :
max min
max min
A A
A A



Overmodulasi adalah kondisi di mana telekomunikasi berada pada level instant sinyal modulasi
melebihi nilai yang diperlukan untuk memproduksi 100% modulasi carrier. Indeks modulasinya
akan bernilai lebih dari 1.

4. Gambarkan rangkaian detector selubung dan jelaskan!

Dioda bekerja sebagai suatu perata (rectifier)
dan dapat dianggap sebagai sebuah saklar yang
tertutup (ON) bila tegangan masukan positif,
sehingga memungkinkan kapasitor C untuk
mengisi muatannya hingga puncak dari
masukan RF. Selama setengah periode RF yang
negatif, dioda akan terbuka (OFF), tetapi
kapasitor akan mempertahankan muatan yang diterima sebelum itu, sehingga tegangan keluaran
tetap pada nilai positif puncak dari RF. Memang akan ada sedikit penglepasan muatan (discharge) dari
C, yang menimbulkan suatu ombak RF (RF ripple) pada bentuk gelombang keluaran, yang harus
dihilangkan dengan filter.

5. Gambarkan blok diagram penerima AM dan jelaskan masing-masing fungsinya!


1. Antena.
Bertugas menerima pancaran radiasi gelombang elektromagnetik radio ruang bebas yang berasal dari
pemancar radio. Pada antena selanjutnya energi RF diubah menjadi sinyal listrik dan disalurkan menuju
penerima melalui kabel transmisi.
2. Penguat Tala RF.
Sinyal listrik frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh antena masih sangat kecil dalam taraf mikrovolt,
sehingga harus diperkuat terlebih dahulu agar mencapai level hingga dapat diperkuat oleh tahap
selanjutnya yaitu pencampur. Selain itu sinyal dari antena masih mengandung berbagai macam
frekuensi dengan spektrum luas sehingga untuk mengoptimalkan penangkapan dan pemilihan frekuensi
gelombang yang akan diteruskan ke tahap penguat RF digunakan sebuah sistem penguat tala RF.
3. Pencampur (Mixer).
Tahap Pencampur berfungsi untuk menghasilkan frekuensi antara atau selisih antara frekuensi dari
pemancar/pembawa dengan frekuensi osilator lokal. Pencampur akan selalu mengubah setiap frekuensi
gelombang dari pemancar (yang di tala) menjadi frekuensi selisih IF (Intermediate Frequency) f
IF
yang
nilainya tetap. Cara tersebut akan meningkatkan selektivitas penerima radio dan merupakan ciri khas
dari sistem radio superheterodyne. Besar nilai f
IF
pada radio AM komersial adalah 455 kHz mengikuti
persamaan :
f
IF
= f
OL
f
C

dimana :
o f
IF
= frekuensi antara (Intermediate Frequency)
o f
OL
= frekuensi osilator lokal
o f
C
= frekuensi gelombang pembawa dari pemancar radio
4. Osilator Lokal.
Osilator lokal berfungsi untuk mengkonversi frekuensi gelombang pembawa menjadi frekuensi antara IF
setelah melalui tahap pencampuran pada Mixer. Variabel Kapasitor untuk osilator lokal berupa dua
celah satu poros dengan penguat tala RF sehingga selisih frekuensi penalaan dengan osilator lokal
selalu tetap sebesar frekuensi IF. Pada kebanyakan penerima radio komersial, frekuensi osilator lokal
selalu lebih tinggi sebesar frekuensi IF dibanding frekuensi pembawa seperti persamaan di atas.
5. Penguat IF I dan Penguat IF II.
Bagian ini menguatkan sinyal selisih f
IF
dari tahap pencampur. Menggunakan sistem penguat tertala IF
pada frekuensi 455 kHz sekaligus mampu meredam frekuensi bayangan yang masih lolos dari tahap
pencampur. Lebar bidang dari penguat IF AM berkisar 9 kHz untuk menjamin selektivitas penerimaan.
Pada beberapa sistem radio penerima AM, ada yang dilengkapi dengan filter keramik pada tahap awal
atau akhir penguat IF selain pemakaian transformator tala IF.
7. Detektor.
Berbeda dengan radio penerima FM, pada AM digunakan detektor selubung gelombang (Envelope
Detector) dengan rangkaian lebih sederhana dibanding detektor FM. Biasa digunakan deoda germanium
untuk menjamin linearitas dan sensitifitas keluaran karena germanium memiliki tegangan bias 0,3 V,
lebih kecil bila dibandingkan dengan bahan silikon yang berkisar 0,7 V.
8. AGC (Automatic Gain Control).
Sebuah kendali penguatan otomatis dipasang dengan cara mencuplik sebagian sinyal audio keluaran
dari detektor. Sinyal ini selanjutnya mengendalikan bias pada penguat IF secara terbalik, dengan
demikian diharapkan dapat diperoleh penguatan yang benar-benar terkendali saat sinyal yang ditangkap
antena mengalami perubahan level amplitudo yang ekstrim khususnya pada saat puncak sinyal
modulasi.
9. Penguat Audio.
Penguat audio menguatkan sinyal audio level rendah dari detektor. Lebar bidang dari penguat audio
tidak se ideal pada sistem radio FM karena terbatasnya spektrum sinyal informasi audio yang dapat
direproduksi pada sistem radio AM. Blok diagram radio AM. Hal tersebut juga akibat bandwidth yang
sangat terbatas pada penguat IF yang menyebabkan komponen frekuensi tinggi pada sinyal informasi
audio mengalami peredaman dalam reproduksinya. Dengan demikian jangan berharap kualitas hi-fi dari
reproduksi sinyal pesan pada sistem penerima radio AM.
10. Pengeras Suara.
Merupakan tahap akhir dari sistem blok diagram radio penerima AM. Pengeras suara mengubah sinyal
listrik audio menjadi getaran mekanik suara yang menggetarkan media udara hingga sampai pada taraf
dapat didengar oleh telinga manusia. Prinsipnya adalah sinyal listrik audio menggerakkan kumparan
yang berada pada daerah medan magnet melalui GGL yang timbul saat arus listrik melaluinya. Diafragma
yang melekat pada kumparan pada akhirnya bergetar mengikuti getaran kumparan.

6. Jelaskan cara kerja envelope detector dengan gambar!

Cara kerja envelope detector kurang lebih dijelaskan pada gambar berikut:

7. Apa yang dimaksud dengan AGC pada sistem transmisi AM?

Sebuah kendali penguatan otomatis dipasang dengan cara mencuplik sebagian sinyal audio
keluaran dari detektor. Sinyal ini selanjutnya mengendalikan bias pada penguat IF secara
terbalik, dengan demikian diharapkan dapat diperoleh penguatan yang benar-benar terkendali
saat sinyal yang ditangkap antena mengalami perubahan level amplitudo yang ekstrim
khususnya pada saat puncak sinyal modulasi.

8. Jelaskan cara pembangkitan dan deteksi sinyal AM DSB FC. AM DSB SC, AM SSB dan AM VSB
disertai dengan gambar!

9. Suatu gelombang termodulasi AM seperti gambar di bawah, hitung indeks modulasi!


= (10-6)/(10+6) = 0,25

10. Apa fungsi bandpass filter pada sistem transmisi AM?
Untuk memfilter frekuensi message yang diinginkan dari sinyal pembawa

11. Apa yang dimaksud dengan penerima superheterodyne? Apa saja komponen penyusunnya?
Jelaskan dengan singkat bagaimana cara kerjanya.
Superheterodyne merupakan sebuah radio penerima yang mempunyai selektifitas yang
tinggi dibandingkan dengan radio penerima biasa, karena jika oscillatornya bergeser
sedikit radio penerima ini akan menangkap frekuensi yang berbeda.
Komponen penyusun :

Prinsip superheterodyne terjadi apabila jika dua buah sinyal sinusoida dengan frekuensi
berbeda dicampur, sehingga keduanya mengalikan atau saling menambah dan sinyal
keluaran akan mengandung komponen-komponen sinyal pada frekuensi - frekuensi
yang merupakan jumlah, selisih, dan masing-masing dari kedua frekuensi asal tersebut.
Juga akan terdapat campuran-campuran harmonisa dari sinyal-sinyal ini, tetapi jika
kedua frekuensi dasar dipilih dengan hati-hati, ini tidak akan saling mengganggu
(interference).
12. Gambarkan sinyal pembawa, sinyal pemodulasi, dan sinyal termodulasi!
Sinyal pembawa

Pemodulasi

Termodulasi

13. Modulasi AM DSB-FC
Kasus =50 %,
Contoh Script MATLAB :
t = 0:0.0001:0.2;
mt = 0.5 * cos (2*pi*10*t);
ct = cos (2*pi*1000*t);
z = mt .* ct;
yt = z + ct;
plot(t,yt);
title('AM DSB Full Carrier , indeks modulasi = 50%');
xlabel('Nilai t');
ylabel('Amplitude');
Hasil simulasi:


Kasus =100 %,
Contoh Script MATLAB :
t = 0:0.0001:0.2;
mt = 1 * cos (2*pi*10*t);
ct = cos (2*pi*1000*t);
z = mt .* ct;
yt = z + ct;
plot(t,yt);
title('AM DSB Full Carrier , indeks modulasi = 100%');
xlabel('Nilai t');
ylabel('Amplitude');
Hasil simulasi:


Kasus =150 %,
Contoh Script MATLAB :
t = 0:0.0001:0.2;
mt = 1.5 * cos (2*pi*10*t);
ct = cos (2*pi*1000*t);
z = mt .* ct;
yt = z + ct;
plot(t,yt);
title('AM DSB Full Carrier , indeks modulasi = 150%');
xlabel('Nilai t');
ylabel('Amplitude');
Hasil simulasi yang dihasilkan :



14. Mengapa dalam sistem komunikasi, sinyal yang akan dikirimkan di kanal udara harus
dimodulasikan? Sebutkan minimal 3 alasannya.
Karena sinyal yang dikirimkan memiliki frekuensi yang rendah
Daya yang dimiliki oleh sinyal message cenderung lebih lemah
Agar dapat terkirim melalui kanal udara yang memiliki derau tinggi

15. Modulasi amplituda merupakan salah satu jenis modulasi yang tidak efisien. Mengapa?
Sebab sebagian besar daya dari sinyal modulasi berada pada gelombang pembawanya,
sedangkan sinyal informasi hanya berada pada sidebandnya.

16. Apa yang dimaksud dengan emisi spurious?
Emisi gelombang radio diluar bandwidth yang ditentukan yang menimbulkan interferensi dan
distorsi.

Anda mungkin juga menyukai