Anda di halaman 1dari 2

Informasi Umum

I. Wajib Pajak pengguna formulir adalah Wajib Pajak Pemotong dengan kategori sebagai
berikut:
a. Pemberi kerja, yang terdiri dari:
i. Orang pribadi dan badan; dan
ii. Cabang, perwakilan atau unit, dalam hal melakukan sebagian atau seluruh
administrasi terkait pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain.
b. Bendahara atau pemegang kas pemerintah;
c. Dana pensiun, badan penyelenggara J aminan Sosial Tenaga Kerja dan badan-badan
lain;
d. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan
yang melakukan pembayaran sehubungan dengan penyerahan jasa; dan
e. Penyelenggara kegiatan.
II. Formulir ini berlaku dan digunakan mulai masa pajak J anuari 2014.
III. Pokok-Pokok Perubahan
1. J enis Formulir terdiri dari Formulir SPT dan Formulir Bukti Pemotongan.
Formulir SPT terdiri dari:
a. 1721: Induk SPT
b. 1721-I: Daftar Pemotongan PPh Pegawai tetap dan penerima pensiun
c. 1721-II: Daftar Bukti Pemotongan Tidak Final dan Pasal 26
d. 1721-III: Daftar Bukti Pemotongan Final
e. 1721-IV: Daftar SSP/bukti Pbk
f. 1721-V: Daftar Biaya
Formulir Bukti Pemotongan terdiri dari:
a. 1721-VI: Bukti Pemotongan PPh Tidak Final atau PPh Pasal 26
b. 1721-VII: Bukti Pemotongan PPh Final
c. 1721-A1: Bukti Pemotongan PPh Pegawai Tetap/Penerima Pensiun
d. 1721-A2: Bukti Pemotongan PPh PNS/TNI/POLRI/Pensiunannya
2. Dihapusnya:
a. Daftar Perubahan Pegawai Tetap (masuk/keluar/baru ber-NPWP)
b. Daftar Pegawai Tetap/Penerima Pensiun Berkala (1721-T)
3. Formulir yang tidak ada isinya tidak perlu dilampirkan.
4. Bukti pemotongan tidak perlu dilampirkan.
IV. Untuk Wajib Pajak Pemotong apabila dalam satu masa pajak terdapat:
a. pemotongan PPh Pasal 21 terhadap pegawai tetap/penerima pensiun/ PNS,
TNI/POLRI, Pejabat Negara yang jumlahnya lebih dari 20 (dua puluh) orang;
dan/atau
b. pemotongan PPh Pasal 21 (Tidak Final) dan/atau Pasal 26 selain pemotongan PPh
sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan bukti pemotongan yang jumlahnya lebih
dari 20 (dua puluh) dokumen; dan/atau
c. pemotongan PPh Pasal 21(Final) dengan bukti pemotongan yang jumlahnya lebih
dari 20 (dua puluh) dokumen; dan/atau
d. penyetoran pajak dengan SSP dan/atau bukti Pbk yang jumlahnya lebih dari 20 (dua
puluh) dokumen.
Wajib menggunakan format SPT dalam bentuk e-SPT, dengan menggunakan aplikasi e-
SPT yang telah disediakan oleh Direktorat J enderal Pajak yang dapat di download
melalui alamat http://www.pajak.go.id/espt/e-spt-pph-pasal-21-1.
V. Wajib Pajak Pemotong yang telah menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 dan/atau
Pasal 26 dalam bentuk e-SPT tidak diperbolehkan lagi menyampaikan SPT Masa PPh
Pasal 21 dan/atau Pasal 26 dalam bentuk formulir kertas (hard copy) untuk masa-masa
pajak berikutnya.
VI. Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan formulir dalam bentuk kertas (hardcopy), bentuk,
isi, dan ukuran SPT Masa PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran I Peraturan Direktur J enderal Pajak Nomor PER- 14/PJ /2013 tidak
boleh diubah.
VII. Formulir ini dapat diperoleh di Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau
dapat di download melalui menu formulir pada alamat http://www.pajak.go.id/.
Apabila diperlukan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi Account Representative di KPP
tempat Wajib Pajak terdaftar atau melalui Kring Pajak 500 200.

--oOo--

Anda mungkin juga menyukai