Anda di halaman 1dari 4

Kepercayaan Publik

Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang
dimaksud dengan kriteria-kriteria yang dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang
kompeten dan independen.
Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga
menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan
publik. Kepentingan Publik merupakan kepentingan masyarkat dan institusi yang
dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan
tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan
ekonomi masyarakat dan negara.
Tanggung Jawab Auditor kepada Publik
Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga
menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan
publik. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab
terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga
terhadap publik. Kepentingan publik adalah kepentingan masyarakat dan institusi yang
dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi
tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan kode etik professional
AKDA.
Tanggung Jawab Dasar Auditor
Di dalam kode etik profesional AKDA, ada 3 karakteristik dan hal-hal yang ditekankan
untuk dipertanggungjawabkan oleh auditor kepada publik.
1. Auditor harus memposisikan diri untuk independen, berintegritas, dan obyektif
2. Auditor harus memiliki keahlian teknik dalam profesinya
3. Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung
jawab mereka kepada publik.
Independensi Auditor
Independensi dalam arti sempit adalah bebas, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri
dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak
dalam diri auditor dalam menyatakan hasil pendapatnya.
Sikap mental independen sama pentingnya dengan keahlian dalam bidang praktek
akuntansi dan prosedur audit yang harus dimiliki oleh setiap auditor. Auditor harus
independen dari setiap kewajiban atau independen dari pemilikan kepentingan dalam
perusahaan yang diauditnya..
Regulator Mengenai Independensi Akuntan Publik
Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam antara lain
adalah Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002
tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit Di Pasar Modal. Ketentuan
tersebut memuat hal-hal sebagai berikut:
Jangka waktu Periode Penugasan Profesional.
1. Periode Penugasan Profesional dimulai sejak dimulainya pekerjaan lapangan
atau penandatanganan penugasan, mana yang lebih dahulu.
2. Periode Penugasan Profesional berakhir pada saat tanggal laporan Akuntan atau
pemberitahuan secara tertulis oleh Akuntan atau klien kepada Bapepam bahwa
penugasan telah selesai, mana yang lebih dahulu.
Dalam profesi akuntan publik, etika profesi diatur di dalam Standar ProfesionalAkuntan
Publik (SPAP). Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari delapan prinsipetika yang
berlaku bagi seluruh anggota IAI. Kedelapan prinsip tersebut adalah
Tanggung Jawab Profesi, Kepentingan Publik, Integritas, Objektivitas, Kompetensi dan Kehati-
hatian Profesional, Kerahasiaan, Prilaku Profesional, dan terakhir Standar Teknis
Kompartemen Akuntan Publik uga memiliki aturanetika yang dikenal dengan aturan etika
Kompartemen Akuntan Publik yang
merupakan penabaran dari delapan prinsip etika IAI diatas. Se!ara garis besar kerangka aturan e
tika Kompartemen Akuntan Publik adalah sebagai berikut "Seperti yang telah disinggung diatas,
Kompartemen Akuntan Publik uga memilikiDe#an Standar Profesional Akuntan Publik. De#an
inilah yang bertugas untukmengeluarkan Standar Profesional Akuntan Publik. $erbagai enis asa
yang disediakan
oleh profesi akuntan publik kepada masyarakat didasarkan pada panduan yang ter!antum dalamS
tandar Profesional Akuntan Publik. Standar Profesional Akuntan Publik berupa buku
yang berisi kodifikasi berbagai standar dan aturan etika Kompartemen Akuntan Publik. Ada lima
ma!am tipe standar profesional yang diterbitkan oleh De#an sebagai aturan mutu
pekeraanakuntan publik "
pertama,
Standar Auditing%
kedua,
Standar Atestasi%
ketiga,
Standar &asaAkuntansi dan ri'ie#%
keempat,
Standar &asa Konsultasi% dan
kelima,
Standar Pengendalian(utu.Ke#aiban auditor adalah mensertifikasi bah#a laporan publik
melaporkan statuskeuangan korporasi yang se!ara #aar menampilkan posisi keuangan dan
operasi korporasiuntuk periode terkait. Dengan kata lain, tanggung a#ab
fiduiar!
dari auditor adalah kepadakeper!ayaan publik, dan independensi dari klien adalah tuntutan agar
keper!ayaan tersebutdihargai. (eskipun demikian, fakta bah#a peranan auditor menuntut lebih
mementingkanhubungan ketenagakeraan dengan klien seringkali men!iptakan dilema bagi
auditor.Sementara tanggung a#ab pertama auditor adalah mensertifikasi atau
mengatestasikebenaran (sepanang mampu) dari pernyataan keuangan, seorang auditor
mempunyaitanggung a#ab lain yang ditentukan dalam pernyataan AI)PA tentang standar
auditing.Dalam Pernyataan standar auditing *o. +, Kodifikasi prosedur dan standar auditing,
Auditingstandard $oard menentukan prinsip,prinsip akuntansi diterima umum (-AAS). Ini
terdiri daritiga standar umum, tiga standar lapangan dan empat standar pelaporan.
(erekamembutuhkan "+.

Ke!akapan pada pihak auditor%..

Independensi dalam fakta dan penampilan,/.

Due professional !are yang melibatkan rasa
0skeptisme profesional1,
2.

Penga#asan kera lapangan yang diren!anakan dan dia#asi se!ara benar%3.

Pemahaman memadai tentang struktur kontrol internal dari entitas yang diaudit,Dalam $rooks
(.442) dinyatakan, Para praktisi bisnis kini mulai menyadari bah#ameskipun manaemen risiko
!enderung berfokus kepada masalah,masalah non,etis, bukti
yang ada menunukkan bah#a penghindaran ben!ana dan kegagalan uga memerlukan perhatian
kepada masalah risiko etika. $eberapa hal yang mungkin teradi di KAP
1.

(anipulasi kertas kera pemeriksaan (
working paper
)
2.

Dwifungsi KAP: Selain KAP memberikan pelayanan audit KAP juga memberikanjasa
konsultasi manajemen
Manipulasi kertas kerja pemeriksaan (
wor ki ng paper
)
Auditor diminta oleh klien untuk memanipulasi
working paper
#alaupun beberapa
tes belum dilakukan atau belum sempurna dilakukan.Auditor melakukannya karena umlahsampe
l (
sample si"e
) terlalu banyak dan auditor hanya diberi #aktu yang sempit
untukmenyelesaikannya.$erdasarkan prosedur audit, sebuah kertas kera disusun pada saat
auditormelaksanakan beberapa tes penguian.Kertas kera didefinisikan sebagai !atatan yang
dibuat,dikumpulkan dan disimpan oleh auditor mengenai prosedur pemeriksaan yang
ditempuhnya, penguian yang dilakukan, keterangan yang diperoleh serta kesimpulan yang
ditariknya.
Dwifungsi KAP
Pas!a teradinya skandal keuangan Enron, yang menyebabkan profesi akuntanter!emar, Se!urity
of E5!hange )ommission mengeluarkan sebuah peraturan yang disebutSorbonne,65ley A!t
(S67) dimana salah satu peraturan tersebut menyebutkan bah#a sebuahKAP dilarang
memberikan asa audit dan asa konsultasi manaemen pada satu klien dalamsatu periode
penugasan. Pada prakteknya hal ini yang umum dilakukan oleh KAP ke!il. 8alini dikarenakan
ika KAP ke!il terlalu
strith
, maka sudah pasti KAP tersebut tidak akanmendapatkan klien.Konsultasi yang dilakukan uga
berupa, konsultasi dengan klien saat ada temuanaudit, sehingga pada akhirnya temuan tersebut
dinihilkan dan auditor memberikan opini#aar tanpa penge!ualian dalam laporan
auditnya.Dalam kasus ini, sekali lagi KAP ke!il dihadapkan pada sebuah dilemma, disatu sisidia
harus mempertahankan klien untuk kelangsungan perusahaan dan disisi lain dia
harusmempertahankan independensinya sebagai sebuah organisasi profesional. &ika
organisasi professional saa, bisa melakukan hal seperti ini, bagaimana dengan organisasi,
organisasilainnya9

Anda mungkin juga menyukai