Anda di halaman 1dari 9

FUTURISTIC SKYSCRAPER

LIGHT PARK SOLAR SKYSCRAPER


BY: TING XU AND YIMING CHEN


SEMINAR STUDI FUTURISTIK 2013
Oleh:
Elyfirma Duma Silaban (15411003)


Abstrak
Pertumbuhan penduduk dunia paling banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan
penduduk di perkotaan, terutama di kota-kota yang berada di negara berkembang.
Pertumbuhan penduduk kota ini menyebabkan permasalahan-permasalahan yang
kompleks, seperti kemacetan, kurangnya ruang terbuka hijau, atau polusi udara. Oleh
sebab itu, dibutuhkan inovasi baru yang dapat mengatasi masalah tersebut. Salah satu
inovasi yang dapat menjadi solusi bagi masalah ini adalah Light Park Solar Skyscraper
yang didesain oleh arsitek Cina, Ting Xu dan Yiming Chen. Light Park adalah bangunan
yang melayang di udara dimana di dalamnya terdapat taman, lapangan olah raga,
restoran, dan ruang pameran. Light Park dapat melayang di udara dengan
menggunakan gas helium yang berada di bagian atas bangunan serta baling-baling
yang bergerak dengan menggunakan tenaga surya. Tidak hanya menyediakan
ruang-ruang baru yang lepas dari masalah kemacetan kota, Light Park juga dapat
menyuplai oksigen untuk kota yang ada di bawahnya.
Light Park Melayang di Atas Kota

Sumber: www.evolo.us, 2013.


Latar Belakang
Seiring dengan berjalanannya waktu, jumlah populasi manusia di dunia semakin
bertambah. Menurut United States Census Bureau, jumlah penduduk dunia hingga saat
ini mencapai 7,13 miliar orang. Tiga negara dengan jumlah penduduk terbesar adalah
Cina (1,3 miliar), India (1,2 miliar), dan Amerika (316 juta). Dan 51% dari seluruh populasi
dunia tinggal di kota. Hampir semua pertumbuhan penduduk kota di dunia terjadi di
kota-kota yang ada di negara-negara berkembang. Diperkirakan, populasi
masyarakat urban di negara berkembang akan meningkat dari 2,5 miliar pada tahun
2009 hingga menjadi 5,2 miliar di tahun 2050. Sedangkan di negara maju,
pertumbuhan penduduk kota tidak akan terlalu pesat, yakni dari 920 miliar orang pada
tahun 2009, menjadi 1 miliar pada tahun 2025.
Hingga saat ini, 51% penduduk di China tinggal di perkotaan dan diperkirakan
jumlah ini akan terus bertambah mencapai 70% pada tahun 2030. Kota dengan
penduduk terbesar di China adalah Kota Shanghai dan Kota Beijing. Kota Beijing
adalah ibukota Republik Rakyat Cina, dan merupakan kota terbesar keenam di dunia.
Pada tahun 2013, jumlah penduduk Beijing mencapai 21,2 juta orang dengan
kepadatan 1.300 penduduk per kilometer persegi. Beijing adalah kota yang menjadi
pusat kegiatan pemerintahan, politik, kebudayaan, dan pendidikan. Hampir semua
perusahaan yang ada di China mendirikan kantor pusatnya di Beijing.
Jumlah populasi penduduk di perkotaan yang sangat padat terutama di
negara-negara maju menyebabkan permasalahan-permasalahan yang kompleks.
Permasalahan tersebut antara lain adalah berkurangnya lahan untuk ruang terbuka
hijau, kemacetan, dan degradasi lingkungan seperti menurunnya kualitas udara di
perkotaan. Dengan demikian, diperlukan suatu inovasi untuk mencegah permasalah
atau dampak yang lebih buruk dari pertumbuhan penduduk di perkotaan. Salah satu
inovasi yang baru-baru ini dipublikasikan adalah Light Park Solar Skyscraper, yang
digagas oleh arsitek Ting Xu dan Yiming Chen. Light Park didesain untuk menyediakan
infrastruktur, rumah, ruang komersial dan rekreasi yang bebas dari kemacetan dan
polusi udara yang terjadi di Beijing. Inovasi ini memenangkan penghargaan ketiga
dalam kompetisi pencakar langit tahun 2013 yang diadakan oleh EVOLO.


Light Park Solar Skyscraper
Light Park Solar Skyscraper adalah bangunan dengan tinggi 501 meter dengan
sumber energi utama tenaga surya dan dirancang untuk melayang di udara. Untuk
masuk ke dalam bangunan ini, perlu melewati stasiun yang berada di permukaan
bumi. Bangunan ini dapat dibagi menjadi 2 bagian, yakni bagian atas yang terlihat
seperti kepala jamur dengan tinggi 196 meter, dan bagian batang/ poros utama
tempat lempeng-lempeng berputar dengan tinggi 305 meter.
Struktur Light Park

Sumber: www.evolo.us, 2013.
Light Park dapat melayang dengan menggunakan gas helium pada balon
tertutup pada puncak bangunan dan baling-baling bertenaga surya yang diletakkan


di sepanjang poros tengah bangunan. Tenaga surya dipilih sebagai sumber energi
utama dari bangunan Light Park dengan alasan ketinggian bangunan yang mencapai
500 meter dan kemampuannya melayang sehingga memudahkan sinar matahari
untuk diserap sebanyak secara optimal.
Panel Surya dan Baling-Baling
Sumber: www.evolo.us, 2013.
Bagian paling atas berbentuk seperti kepala jamur yang dipenuhi dengan gas
helium. Perancang memilih helium sebab gas helium aman dan tidak merusak
lingkungan. Struktur yang membentuk bagian ini terdiri dari struktur utama, struktur
kedua, struktur perghubung dan kabel. Kabel-kabel ini akan menopang lempeng-
lempeng yang berada di poros utama, sehingga konstruksinya akan tetap stabil meski
ada angin. Pada bagian teratas terdapat panel surya transparan yang berfungsi
sebagai penyerap sinar matahari. Di sekitarnya terdapat baling-baling bertenaga
surya yang berfungsi sebagai penyeimbang Light Park.
Pada bagian kepala, perancang meletakkan kantung-kantung udara, dan
tanki pendingin. Kantung-kantung udara ini akan menyesuaikan tekanan atmosfer
internal bangunan. Kantung-kantung udara ini sengaja dipisahkan menjadi beberapa
bagian besar untuk mengurangi waktu yang diperlukan oleh kantung-kangutng udara
itu untuk menyesuaikan tekanan udara di Light Park sehingga seluruh bangunan dapat
melayang.


Terdapat juga pengumpul air (water collector) dan penyaringnya (water filter) di
bagian kepala bangunan. Dengan luas permukaan yang besar, water collector
mampu menyimpan air hujan dengan kuantitas yang besar. Air hujan tersebut akan
disaring oleh water filter dan disalurkan melalui sistem transportasi air yang berada di
poros utama. Air yang dikumpulkan tersebut akan cukup untuk menyiram tanaman
yang akan ada di taman.
Sistem Pengairan dan Angin

Sumber: www.evolo.us, 2013.
Bagian batang atau poros utama bangunan adalah bagian yang digunakan
untuk beraktivitas. Pada poros utama bangunan, terdapat lempeng-lempeng yang
dapat bergerak mengelilingi poros utama, sehingga setiap lempeng dapat menerima
paparan sinar matahari yang optimal di setiap tingkatannya. Di atas lempeng-
lempeng ini terdapat taman-taman yang akan menghasilkan lebih banyak oksigen
untuk kota di bawahnya. Bangunan ini dilengkapi dengan taman, lapangan olah


raga, green houses, ruang pameran dan restoran yang ditopang oleh kabel baja dari
struktur kepala bangunan. Dan dengan kemampuan melayangnya bangunan ini
sengaja diperuntukkan sebagai transportasi yang sehat dan nyaman tanpa
terpengaruhi oleh kemacetan dan polusi udara yang terjadi di jalanan kota. Dalam
perjalanannya, penumpang dapat melihat pemandangan dari atas, bermain di
taman, berolah raga, atau berwisata kuliner di restoran-restoran yang ada di
bangunan ini.
Lempeng-Lempengan

Sumber: www.evolo.us, 2013.



Penutup
Light Park adalah bangunan yang melayang di udara dan dapat bergerak
sehingga dapat digunakan sebagai alat transportasi. Sifatnya yang melayang
membuat aktivitas di dalam bangunan tidak akan terganggu oleh kemacetan di jalan-
jalan kota. Inovasi Light Park memungkinkan adanya ruang-ruang baru untuk ruang
terbuka hijau, tempat rekreasi, lapangan olah raga, dan restoran. Banyaknya vegetasi
yang tertanam di taman-taman Light Park menghasilkan oksigen yang sangat
dibutuhkan manusia. Oksigen ini tidak hanya akan dinikmati oleh orang-orang yang
berada di bangunan Light Park, tapi juga akan memberikan oksigen untuk kota
dimana bangunan ini melayang di atasnya.





Referensi
http://www.evolo.us/competition/light-park-floating-skyscraper/ (diakses pada 28
November 2013, pukul 14:08)
http://www.arch2o.com/light-park-floating-skyscraper-ting-xu-yiming-chen/ (diakses
pada 12 Desember 2013, pukul 16:32)
http://inhabitat.com/floating-light-park-skyscraper-uses-solar-power-and-helium-to-
float-above-pollution-choked-beijing/light-park-floating-skyscraper-ting-xuyiming-chen-
1/ (diakses pada 12 Desember 2013, pukul 16:32)
http://www.designboom.com/architecture/skyscraper-competition-generates-green-
ideas/(diakses pada 12 Desember 2013, pukul 16:33)
http://kff.org/global-indicator/urban-population/ (diakses pada 12 Desember 2013,
pukul 4:48)
http://www.census.gov/popclock/ (diakses pada 12 Desember 2013, pukul 4:39)
http://www.who.int/gho/urban_health/situation_trends/urban_population_growth_text/
en/ (diakses pada 12 Desember 2013, pukul 4:53)
http://worldpopulationreview.com/world-cities/beijing-population/ (diakses pada 12
Desember 2013, pukul 5:20)
http://www.bloomberg.com/news/2013-09-09/china-needs-beijing-to-be-even-
bigger.html (diakses pada 12 Desember 2013, pukul 5:31)

Anda mungkin juga menyukai