Vaginosis bacterial
Yuli Triretno 2010730118
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Januari 1967
Usia : 37 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Marunda Baru
Datang ke Puskesmas : 11 April 2014
Pendidikan Terakhir : SMP
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan keputihan,
berbau, gatal sejak anak pertama
melahirkan.
Riwayat Peyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keputihan,
berbau dan gatal sejak melahirkan anak
pertama. Keputihan terus menerus seperti susu.
Perut bagian bawah kiri sedikit, pada BAK tidak
ada keluhan. Pasien juga mengeluhkan sering
mengelurkan darah sehabis atau sesudah
bersenggama. Menstruasi tidak lancar, sebulan
bisa 3 kali menstruasi, terkadang hanya keluar
flek-flek saja
Riwayat Penyakit Dahulu
Belum pernah sakit seperti ini sebelunya.
Awal menstruasi kelas 6 SD.
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga kakanya pernah mengeluhkan
keluhan yang sama
Suaminya jika kencing terasa sakit dan
terasa gatal
Riwayat Alergi
Makanan (-), obat-obatan (-), debu (-)
Riwayat Pengobatan
Sebelumnya sudah berobat ke bidan,
tetapi tidak sembuh
Riwayat Psikososial
Suami yang sekarang merupakan
perkawinan yang kedua
Terakhir bersenggama 3 bulan yang lalu.
Pekerjaan suami sebagai nelayan, pulang
ke rumah kira-kira 1 tahun sekali.
Pasien meminum pil KB jika suaminya
pulang ke rumah.
Status Obstetri Ginekologi
G2P2A0
Pemeriksaan Fisik
KU : Baik, tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
BB : 60 kg
Tanda Vital
TD : 180/100 mmHg
N : -
RR : -
S : 36,5
0
C
Kepala : Bentuk normocephal, rambut panjang,
warna hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut.
Mata : Tidak cekung, pupil isokhor, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : Normonasi, sekret (-/-), deviasi septum nasi
(-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-), radang (-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), Faring hiperemis
(-), perdarahan mukosa (-), perdarahan
gusi (-)
Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba,
Tiroid tidak terdapat pembesaran
Thorax
Inspeksi : normochest
Palpasi : vocal premitus simetris kanan kiri, dada
yang tertinggal (-)
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : BJ1 dan BJ2 jantung tunggal, murni,
pernapasan vesikuler ronkhi -/-,
wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : asites (-), bekas luka operasi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), hepatomegali
(-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas :
Ekstr. Atas : akral hangat, sinosis -/-, RCT <
2 detik
Ekstr. Bawah : akral hangat, sianosis -/-, udem -/-,
RCT < 2 detik
Pemeriksaan Fisik
Genitelia
Genitelia Eksterna
Inspeksi : tidak ada darah, tidak ada keputihan,
tidak ada tanda-tanda inflamasi, tidak ada
papul/ nodul, tidak ada tanda-tana luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Genitelia Interna
Inspeksi : di bagian permukaan portio terlihat
kemerahan, tidak ada darah, tidak ada
papil/nodul, pada jam 7 terlihat
seperti sariawan (stomatitis)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, pH 5.
Pemeriksaan Laboratorium
PMN uretra/serviks (+)
Diplokokus intrasel uretra/serviks (-)
Clue cells (+)
Sniff test (-)
T.Vaginalis (-)
TPHA/TPPA (-)
Diagnosa Kerja
Diagnosis Banding : Kandidiasis
vulvovagina,
Trikomoniasis
Diagnosa Kerja : Vaginosis Bakterial
(VB)
Rencana/Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa
Menjaga kebersihan vagina
Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak
merusak pH di sekitar vagina
Hindari bedak/deodoran vagin
Gunakan celana dalam yang kering dan yang
menyerap keringat
Sering mengganti pembalut jika sedang haid
Medikamentosa
Metronidazole 500mg 2 x 1
Pemeriksaan Lain
Disarankan untuk melakukan pemeriksaan
pap smear
TINJAUAN PUSTAKA
Vaginosis bakterialis
Definisi
Vaginosis bakterialis (VB) adalah suatu
gangguan pada flora vagina yang
menyebabkan keluarnya sekret berbau,
putih abu-abu, dan encer
Epidemologi
Wanita > pria
Etiologi
Gardnerella vaginali
Mycoplasma hominis
Bakteri anaerob : Mobilincus Spp dan Bacteriodes
Spp
Patogenesis
G.Vaginalis
Asam
Amino
Ph
Amin
Bau
Kuman-
kuman
anaerob +
bakteri
vagina
fakulttif
Degenerasi
sel
+ pelepasan
Sel epitel
vagina
Duh tubuh
wanita
Gejala Klinis
Mengeluh keputihan ringan / sedang
Berbau tidak enak
Darah menstruasi berbau abnormal
Iritasi daerah vagina/sekitar vagina (gatal, rasa
terbakar)
Nyeri abdomen
Dispareunia
Diagnosis
AMSEL :
ditemukannya 3 di antara 4 gejala, yakni
1. Ditemukannya clue cells
2. pH vagina > 4,5
3. Tes amin positif
4. Duh tubuh vagina yang homogen, putih dan
meleket
Diagnosis Banding
Pengobatan
Secara topikal, digunakan :
Krim Sulfonamida tripel sebagai acid cream
base dengan pH 3,9 dipakai setiap hai selama
7 hari. Namun, kesembuhan hanya sementara,
yakni selama penggunaan pengobatan topikal.
Atau
Supositoria vaginal berisi tetrasiklin atau
yodium povidon 76%
Secara sistemik, berikan :
Metrodinazol 2-3 x 500 mg tiap hari selama 7
hari, atau
Tinidazol 2 x 500 mg selama 5 hari, atau
Amoksisilin atau ampisilin dengan dosis 4 x
500 mg per oral selama 5 hari. Pemberian
ampisilin dan tetrasiklin merupakan
predisposisi timbulnya kandidosis vaginal.
Prognosis
Prognosis bakterial vaginosis dapat timbul
kembali pada 20-30% wanita walaupun tidak
menunjukkan gejala. Pengobatan ulang dengan
antibiotik yang sama dapat dipakai.
Prognosis bakterial vaginosis sangat baik, karena
infeksinya dapat disembuhkan. Dengan pengobatan
metronidazol dan klindamisin memberi angka
kesembuhan yang tinggi (84-96%).
Referensi
Djuanda, Adhi. 2007. Imu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta : FKUI
Mansjoer, Arif. 2009. Bakterial vaginosis. Kapita
Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI
Price, Sylvia A. dan Lorraine M.Wilson. 2006.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Edisi 6. Jakarta : EGC
Bakterial Vaginosis. Diunduh pada : 3 Mei 2014.
http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/refe
rat-vaginosis-bacterialis.html