Anda di halaman 1dari 9

ENERGI NON-KONVENSIONAL

Disusun Oleh:
BAYU WIJAYA (1332912)


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA
MAKSSAR
2014
Sumber daya energi non konvensional
MENGUBAH LIMBAH PABRIK TAHU MENJADI BAHAN BAKAR GAS


Latar belakang

Pengolahan limbah dalam industri pembuatan tahu merupakan salah satu
dari contoh teknik pengolahan limbah. Limbah merupakan zat sisa atau bahan
yang dihasilkan dari proses pembuatan produk dari Suatu
industriyangkurangmemilikinilaiguna.Limbah biasanya dibuang begitu
saja, tanpa dipikir lagi bahwa limbah tersebut mencemari lingkungan atau tidak
bahkan sebagian besar dari mereka tidak berpikiran bahwa limbah tersebut
berguna jika diolah lagi utuk menjadi produk baru. Contoh limbah yang sering
kita jumai adalah limbah pabrik tahu menjadi biogas.

Pengertian

Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasadikonsumsi setiap hari
oleh masyarakat Indonesia.


Limbah industri tahu adalah limbah yag dihasilkan dalam proses pembuatan
tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Limbah yang dihasilkan Limbah Padat
dan Limbah Cair.

Biogas Sebagai Sumber Energi Alternatif

Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik
dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa. melibatkan
oksigen disebut anaerobik digestion gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50
% ) berupa metana. material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan
diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama
material orgranik akan didegradasi menjadi asam asam lemah dengan bantuan
bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat
hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau
senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang
sederhana. Sedangkan asifdifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa
sederhana. Setelah material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap
kedua dari proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana dengan
bantuan bakteri pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina,
methano bacterium. Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan
karbon dioksida (CO2), dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil
diantaranya hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen dan
(H2), nitrogen yang kandungannya sangat kecil. Energi yang terkandung dalam
biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan
metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan
sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas
biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu :
Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO2).



Energi biogas adalah bahan organik yang dikonversikan menjadi bahan bakar
melalui proses kimia dengan bantuan dekomposer.


Pemanfaatan biogas untuk keperluan energi dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Antara lain : kayu bakar. Energi biomasa dapat diperoleh ketika menjadi
arang, atau diproses menjadi benda padat, cair, gas dengan cara pirolisa, yaitu
suatu proses memanaskan bahan baku secara bebas udara, sehingga tidak ada
oksidasi.
Cara yan lain untuk pemanfaatan biomasa adalah penggasan. Biomasa di
panaskan dibawah tekanan, dan ditambah udara dan uap. Proses ini menghasilkan
gas yang kaya akan hidrogen (H) dan karbon monoksida (CO) yang digunakan
sebagai bahan baku industri kimia.

Dengan proses fermentasi, biomasa dapat diubah menjadi etanol yang
dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Etanol (C2H5OH) dihasilkan dari biomasa,
Bahan-bahan selulosa yang mengandung Hidrat arang dalam bentuk yang lebih
kompleks, misal : kayu.

Proses pembuatan Etanol pada dasarnya, yaitu :
a. Konversi Hidrat arang menjadi gula yang dicairkan air.
b. Fermentasi gula menjadi etanol
c. Pemisahan etanol dari air dan komponen lain dengan cara destilasi.

Bahan bakar cair utama dihasilkan dari biomasa adalah metanol (methyl alcohol)
dan etanol (ethyl alcohol). Produksi gas utama biogas, yaitu campuran antara
methan dan karbondioksida.

Prinsi kimia melibatkan pembentukan biogas adalah prinsip terjadinya fermentasi
pada semua karbohidrat, lemak, dan proten oleh bakteri metan, tanpa adanya
udara. Suhu yang baik untuk proses ini antara 30'-55'C. Komposisi gas yang
diperoleh tergantung pada komposisi bahan yang dipakai, suhu, dan lama
dekomposisi.


Biasanya biogas dibuat dari limbah peternakan yaitu kotoran hewan ternak
maupun sisa makanan ternak, namun pada prinsipnya biogas dapat juga dibuat
dari limbah cair. Biogas sebenarnya adalah gas metana (CH4). Gas metana
bersifat tidak bau, tidak berwarna, dan sangat mudah terbakar. Pada umumnya di
alam tidak berbentuk sebagai gas murni namun campuran gas lain, yaitu : metana
sebesar 65%, karbondioksida 30%, hidrogen disulfida 1% dan gas lain dalam
jumlah sangat kecil. Biogas sebanyak 1000 ft3 (28,32 m3) mempunyai nilai
pembakaran yang sama dengan 6,4 galon (1 US gallon = 3,785 liter) butana atau
5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6 gallon minyak diesel. Untuk memasak pada
rumah tangga dengan 4-5 anggota keluarga cukup 150 ft3 per hari.

Pengolahan Limbah Tahu :
- Reduce :
1. Pengolahan Limbah Secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan,
diinginkan agar bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap /
bahan yang terapung disisihkan dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara
yang efisien dan murah untuk menyisihkan tersuspensi yang berukuran besar.
Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan
proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini
adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak
pengendap.
2. Pengolahan Limbah Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikel yang tak mudah mengendap (koloid), logam berat, senyawa fosfor, dan
zat organik beracun. Dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang
dibutuhkan. Penyisihan bahan tersebut prinsipnya berlangsung melalui perubahan
sifat bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan
(flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan
berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
3. Pengolahan Limbah Secara Biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai
pengolahan sekunder, pengolahan secara nbiologi dipandang sebagai pengolahan
yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang
berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
- Reuse :
Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dapat digunakan sebagai
alternatif pakan ternak. Hal tersebut dilakukan karena dalam ampas tahu terdapat
kandungan gizi, yaitu protein (23,55%), lemak (5,54%), karbohidrat (26,92%),
abu (17,03%), serat kasar (16,53%), dan air (10,43%). Salah satu alasan, untuk
mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya perairan.
-Recycle :
Larutan bekas pemasakan dan perendaman dapat didaur ulang kembali dan
digunakan sebagai air pencucian awal kedelai. Perlakuan hati-hati juga dilakukan
pada gumpalan tahu yang terbentuk seefisien mungkin untuk mencegah protein
yang terbawa dalam air didih.

MATERI
Perombakan (degradasi) limbah cair organik akan menghasilkan gas metana,
karbondioksida dan gas lain serta air. Perombakan tersebut berlangsung secara
aerobik maupun anaerobik. Pada proses aerobik limbah cair kontak dengan udara,
sebaliknya pada konndisi anaerobik limbah cair tidak kontak dengan udara luar
Proses dekomposisi limbah cair menjadi biogas memerlukan waktu sekitar 8-10
hari. Proses dekomposisi melibatkan beberapa mikroorganisme baik bakteri
maupun jamur, antara lain :
a. Bakteri selulolitik
b. Bakteri pembentuk asam
c. Bakteri pembentuk metana

ENERGI
Penggunaan limbah tahu cair sebagai bahan baku pembuatan biogas
memanfaatkan bahan yang dapat diperbaharui seperti penggunaan bakeri /
mikroorganisme pada proses pengolahannya. Sehingga pada proses pengolahan
tersebut dapat menghemat energi.
Sistem Kerja Sebuah Instalasi Biogas

Pada sebuah instalasi biogas, selalu terdapat reaktor atau digester. Reaktor
adalahsebuah ruang tertutup yang digunakan sebagai media penyimpanan kotoran
selama beberapa hari untuk menghasilkan gas yang tersimpan bersama kotoran
yang kemudian disebut biogas. Dari beberapa jenis digester biogas yang sering
digunakan adalah jenis kubah tetap (Fixed-dome) dan jenis Drum mengambang
(Floating drum). Sistem produksi biogas dibedakan menurut cara pengisian bahan
bakunya, yaitu pengisian curah dan pengisian kontinyu. Yang dimaksud dengan
sistem pengisian curah (SPC) adalah cara pengantian bahan yang dilakukan
dengan mengeluarkan sisa bahan yang sudah dicerna dari tangki pencerna setelah
produksi biogas berhenti, dan selanjutnya dilakukan pengisian bahan baku yang
baru. Sedangkan Yang dimaksud dengan pengisian kontinyu (SPK) adalah
pengisian bahan baku kedalam tangki pencerna dilakukan secara kontinyu (setiap
hari) tiga hingga empat minggu sejak pengisian awal, tanpa harus mengelurkan
bahan yang sudah dicerna.


Gambar : Skema Pemanfaatan Biogas dari limbah tahu
INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK BIOGAS


Gambar : Instalasi pembangkin listrik biogas
Penjelasan instalasi PLTB
1. Kotoran ternak dialirkan menuju Reaktor (Digester) melalui saluran masuk
(inlet).
2. Sebelum masuk digester, kotoran ternak dicampur dengan air dengan
perbandingan 1:1 dengan menggunakan pengaduk mekanis.
3. Kemudian gas yang dihasilkan dari campuran kotoran dan air dialirkan menuju
penampung gas, dengan diatur oleh valve pengatur tekanan.
4. Penampung gas dibuat lebih dari satu agar biogas yang dihasilkan bisa
digunakan untuk lebih dari satu fungsi.
5. Biogas dari penampung gas bisa digunakan untuk menyalakan lampu
petromaks, kompor gas, dan generator biogas untuk kemudian menyalakan
peralatan listrik.
6. Zat sisa proses Digesterisasi dapat digunakan langsung sebagai pupuk kandang
atau diolah menjadi pupuk urea kemasan yang siap dijual




Sumber :
http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.indosiar.com%2Ffoku
s%2Fampas-tahu-untuk-biogas_58160.html&h=fAQG7jqMd

http://komporbiogas-nawan38.blogspot.com/2012/06/air-limbah-tahu-di-ubah-
menjadi-biogas.html

http://ansoriputra.wordpress.com/2012/05/23/pemanfaatan-limbah-pabrik-tahu-2/

http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-
terbarukan/bioenergy/pengolahan-limbah-tahu-menjadi-biogas

Anda mungkin juga menyukai