Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RANCANGAN PERCOBAAN

NAMA : AMALIA KHOIRUN NISA


NIM : F24110096

PEMBUATAN PERMEN JELLY RAYAP
Rancangan Percobaan : Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Variabel yang diuji : Suhu Pemanasan
Perlakuan : 10
o
C (P1), 30
o
C (P2), 50
o
C (P3), 70
o
C (P4), 90
o
C (P5)
Ulangan perlakuan : 3 kali
Tujuan percobaan : Efek suhu pemanasan terhadap konsentrasi protein permen
jelly rayap
Hal yang diamati setelah perlakuan : Konsentrasi protein dalam permen rayap

Unit Percobaan (sebelum pengacakan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P4 P4 P4 P5 P5 P5

Unit Percobaan (setelah pengacakan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
P1 P2 P5 P4 P3 P4 P2 P1 P3 P3 P2 P5 P4 P1 P5

Alasan memilih variabel :
Suhu dianggap sebagai titik kritis dalam penggunaan protein dalam bahan pangan. Jika suhu terlalu
tinggi, protein dapat terdenaturasi sehingga aktivitasnya menurun dan tidak berfungsi sebagaimana
yang diharapkan. Jika diinginkan protein konsentrat dalam rayap cukup tinggi saat dikonsumsi,
seharusnya proses produksinya harus baik, terutama dalam pemanasannya, sehingga jumlah protein
yang ditambahkan di awal pencampuran tidak berbeda jauh dengan rendemen protein akhir saat siap
dikonsumsi.

Pemilihan metode percobaan:
Rancangan Acak Lengkap digunakan sebagai metode percobaan dikarenakan hanya 1 variabel uji (suhu)
yang akan diselidiki dalam percobaan. Dengan estimasi jumlah bahan yang dipakai (isolate protein
rayap, air dan gelatin) dan proses lainnya (pencampuran, penghilangan busa, pencetakan, dan
pendinginan) adalah tetap dengan menggunakan data dari penelitian sebelumnya.
PEMBUATAN REMPEYEK RAYAP
Rancangan Percobaan : Rancangan Faktorial (RF)
Variabel yang diuji : Jumlah menggoreng, metode penggorengan
Perlakuan : A (1 kali, 2 kali, 3kali, 4kali) = A1, A2, A3, A4
B (Deep frying, Shallow Frying) = B1, B2
Ulangan perlakuan : 2 kali
Tujuan percobaan : Efek jumlah dan metode penggorengan terhadap kandungan
protein rempeyek rayap
Hal yang diamati setelah perlakuan : Konsentrasi protein dalam rempeyek rayap

Kombinasi Perlakuan (sebelum pengacakan)
1 2 3 4 5 6 7 8
A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 A3B1 A3B2 A4B1 A4B2

Ulangan 1 Bilangan acak 234 126 334 876 901 234 458 534
No perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8
Peringkat 3 7 11 2 6 13 5 9
Ulangan 2 Bilangan acak 334 561 423 763 900 557 870 127
No perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8
Peringkat 8 16 4 15 12 10 14 1

Peringkat
1
A2B1
9
A4B2
2
A3B1
10
A3B2
3
A1B1
11
A2B1
4
A3B2
12
A2B2
5
A1B2
13
A3B1
6
A2B2
14
A1B2
7
A4B1
15
A1B1
8
A4B2
16
A4B1

Alasan memilih variabel :
Alasan minyak goreng banyak ditentang saat ini karena adanya zat karsinogenik yang terbentuk saat
penggorengan dengan suhu tinggi. 4 kali penggorengan dengan minyak goreng yang sama dianggap
sebagai jumlah maksimum penggorengan yang masih memberikan efek baik, tanpa menghasilkan zat
karsinogenik seperti yang diisukan. Dengan mengambil 4x penggorengan sebagai batas maksimum
penggorengan, dan juga menggunakan metode penggorengan berbeda (deep frying dan shallow frying),
ingin diketahui efeknya terhadap kandungan protein. Seberapa besar pengaruh jumlah dan metode
penggorengan terhadap kandungan protein dalam rempeyek rayap.

Pemilihan metode percobaan:
Rancangan Faktorial digunakan dikarenakan akan diselidiki 2 faktor yang mungkin berkorelasi terhadap
kandungan protein, yakni jumlah dan metode penggorengan. Dengan estimasi jumlah bahan yang
dipakai (rayap, tepung, bumbu dan air), serta seluruh metode lainnya selain penggorengan (pencucian,
penirisan, pembuatan adonan, pencampuran) adalah tetap dengan menggunakan data dari penelitian
sebelumnya.

PEMBUATAN KERIPIK KENTANG
Rancangan Percobaan : Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Variabel yang diuji : Konsentrasi Kalsium Oksida (CaO)
Perlakuan : 100 ppm (P1), 400 ppm (P2), 600 ppm (P3), 800 ppm (P4),
1000ppm (P5)
Ulangan perlakuan : 3 kali
Tujuan percobaan : Efek konsentrasi CaO terhadap tingkat kerenyahan kripik
kentang
Hal yang diamati setelah perlakuan : Kerenyahan Keripik

Unit Percobaan (sebelum pengacakan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P4 P4 P4 P5 P5 P5

Unit Percobaan (setelah pengacakan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
P1 P2 P5 P4 P3 P4 P2 P1 P3 P3 P2 P5 P4 P1 P5


Alasan memilih variabel :
Keripik merupakan produk snack yang sangat digemari. Tingkat kerenyahan keripik menjadi salah satu
titik kritis dalam pemilihan produk tersebut saat dikonsumsi konsumen. CaO merupakan senyawa kimia
yang biasanya digunakan sebagai perenyah dalam bahan pangan. Jumlahnya yang diizinkan saat ini
untuk keripik adalah 1000 ppm. Efek buruk CaO untuk kesehatan diantaranya adalah _____, sehingga
penggunaan CaO perlu dibatasi. Diharapkan dari percobaan ini dapat diketahui penggunaan CaO yang
optimal, yakni sedikit konsentrasinya namun sudah memberikan efek renyah yang disukai konsumen.

Pemilihan metode percobaan:
Rancangan Acak Lengkap digunakan sebagai metode percobaan dikarenakan hanya 1 variabel uji (suhu)
yang akan diselidiki dalam percobaan. Dengan estimasi jumlah bahan yang dipakai dan keseluruhan
proses lainnya adalah tetap dengan menggunakan data dari penelitian sebelumnya.

PEMBUATAN TAHU
Rancangan Percobaan : Rancangan Block Acak Lengkap (RBAL)
Variabel yang diuji : Jenis Kedelai
Blok : Shift produksi
Perlakuan : Kedelai impor, kedelai lokal, kedelai organik = P1, P2, P3
Ulangan perlakuan : 2 kali
Tujuan percobaan : Efek jenis kedelai dan blok shift produksi terhadap jumlah
limbah ampas tahu yang dihasilkan
Hal yang diamati setelah perlakuan : Jumlah limbah ampas tahu

Blok Perlakuan (sebelum pengacakan)
Shift 1 P1 P2 P3
Shift 2 P1 P2 P3
Shift 3 P1 P2 P3

Blok Perlakuan (setelah pengacakan)
Shift 1 P1 P2 P3
Shift 2 P3 P2 P1
Shift 3 P2 P1 P3

Alasan memilih variabel :
Ampas tahu saat ini bukan lagi menjadi limbah, namun sudah ditemukan banyak pemanfaatannya
menjadi berbagai macam bahan olahan yang dapat menjadi nilai tambah tersendiri, salah satu
contohnya menjadi sumber protein untuk pakan ternak. Dengan hasil samping ampas tahu yang
melimpah, tentunya produsen dapat meraup keuntungan tambahan selain dari hasil produksi utama,
yaitu tahu.
Variabel jenis kedelai dan shift dianggap perlu diselidiki lebih jauh pengaruhnya terhadap jumlah limbah
ampas tahu yang dihasilkan. Semakin banyak rendemen yang terbentuk, maka semakin sedikit jumlah
ampas tahu yang dihasilkan. Begitu pula dengan shift produksi, jika terdapat 3 shift (pagi, sore, dan
malam), suhu lingkungan saat produksi dan keadaan pekerja mungkin dapat berpengaruh terhadap
rendemen dan jumlah ampas tahu yang dihasilkan.



Pemilihan metode percobaan:
Rancangan Block Acak Lengkap digunakan sebagai metode percobaan dikarenakan akan diselidiki suatu
lingkungan percobaan berupa shift kerja produksi yang dapat dibagi menjadi blok yang homogen. Dalam
blok tersebut diamati 3 taraf lainnya yakni jenis kedelai yang digunakan dalam proses produksi.
Dengan estimasi jumlah bahan yang dipakai dan keseluruhan proses lainnya adalah tetap dengan
menggunakan data dari penelitian sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai