Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Biologi

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN


Oleh:
Nama : Urip Santoso Pane
NIM : 1105106010013
Kelompok : 1 (Satu)
Kelas : Jumat (14.00)
Tanggal Percobaan : 11 November 2011






Mengetahui, Darussalam, 15-11- 2011
Asisten Praktikan,


( ) (Urip Santoso Pane)




I. TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman tumbuhan adalah keanekaragaman makhluk hidup yang
menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu
daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan
faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya
terhadap morfologi organisme.Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya
terhadap morfologi organisme (Henuhili, 2003).
Tidak ada dua individu yang sama persis. Hal ini disebabkan oleh adanya
variasi organism dari spesies yang sama atau keanekaragaman spesies.
Lingkungan atau faktor eksterna; seperti makanan, suhu, cahaya matahari,
kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang
diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu
individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi
antara genotip dengan lingkungannya. Baik hewan maupun tumbuhan juga
mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna
dan ciri khan lainnya (Yatim dan Wildan, 1991).

Terdapat bermacam-macam definisi tentang keanekaragaman tumbuhan,
tetapi hanya tiga kategori utama yang akan dijelaskan di sini. Pertama adalah
keaneka ragaman azas keturunan, yang dapat menimbulkan keaneka ragaman gen
dalam jenis yang sama seperti halnya antar jenis. Kedua adalah keaneka ragaman
yang taxonomic, didasarkan pada taxa yang berbeda dimasukkan ke dalam suatu
ekosistem. Ketiga adalah keaneka ragaman fungsional, mengenali variasi dari
peran organisme yang berbeda- termasuk memisahkan langkah-langkah hidup dari
jenis individu di dalam ekosistem (Saktiyono,2006).


II. PEMBAHASAN
Tubuh makhluk hidup (organisme) tersusun atas sel. Sel merupakan satuan
unit terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang bersel banyak dan ada
pula yang hanya terdiri dari satu sel saja. Makhluk hidup yang tubuhnya tersusun
dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler dan sel tunggal disebut
makhluk hidup uniseluler.
Sel pada tumbuhan multiseluler memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda
beda. Sel yang sejenis dan memiliki fungsi sama dalam tubuh tumbuhan
multiseluler menbentuk jaringan. Jaringan jaringan itu pun berbeda beda
menurut dan fungsinya. Berbagai jaringan berbentuk organ atau alat tubuh. Pada
tumbuhan multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya,
yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Contoh tumbuhan multiseluler seperti
lumut, paku pakuan, tumbuhan berbiji, dll.
Sel pada tumbuhan uniseluler, segala fungsi kehidupannya dilakukan oleh
sel tunggal tersebut. Didalam sel itu terdapat alat alat yang melakukan kegiatan
kegiatan hidup. Maka dari itu semua kegiatan kehidupan tumbuhan uniseluler
seperti bergerak, tumbuh dan berkembang ,reproduksi, , menaggapi rangsang ,
berlangsung dalam satu sel itu. Hal ni dapat terjadi karena dalam sel terdapat
bagian-bagaian yang menjalankan fungsi kehidupan. Contoh tumbuhan uniseluler
seperti Euglena sp,protozoa,ganggang bersel satu,dll.
Euglena sp merupakan salah satu organisme air tawar yang sebenarnya
memiliki ciri tumbuhan dan hewan, ciri hewan yang dimilikinya yaitu memiliki
alat gerak yang berupa flagel, dan ciri tumbuhannya adalah memiliki klorofil dan
dapat berfotosintesis. Euglena sp ini sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk
lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung
posterior (belakang). Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk
(flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. . Pada saat sinar
matahari mencukupi, Euglena melakukan fotosintesis. Tetapi bila tidak terdapat
sinar matahari, Euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya.
Euglena berkembangbiak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner
secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi
dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua.
Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru.
Anggota kingdom fungi memiliki ciri khusus, yaitu eukariotik yang
memiliki dinding sel, namun jamur tidak memiliki klorofil, jamur tidak dapat
membuat makanannya sendiri yang berupa bahan organik. Bahan organik
diperoleh dari lingkungannya, baik dari makhluk hidup lain atau dari sisa makhluk
hidup.
Jamur ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, namun sebagian
besar jamur multiseluler. Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopis.
Sedangkan jamur multiseluler ada yang berukuran mikroskopis dan ada juga yang
berukuran makroskopis, bentuk tubuh jamur bervariasi, dari yang berbentuk oval
pada jamur uniseluler sampai yang berbentuk tubuh buah pada jamur multiseluler.
Tubuh buah jamur memiliki bentuk yang beragam, antara lain seperti mangkuk,
payung, setengah lingkaran, kuping, atau bulat. Jamur yang multiseluler tersusun
atas benang-benang yang disebut dengan hifa.
Berdasarkan ukurannya, jamur dibedakan atas jamur makrokopis dan
jamur mikroskopis. Jamur makroskopis adalah jamur yang tidak dapat dilihat
dengan jelas tanpa menggunakan alat bantu seperti miroskop, jamur miroskopis
ini sangat kecil. Sedangkan jamur makroskopis adalah jamur yang dapat dilihat
dengan mata telanjang, tidak perlu menggunakan alat bantu, karena jamur ini
memiliki ukuran yang besar.


Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk
dalam Bryophytina

(dari bahasa Yunani bryum, "lumut"). lumut merupakan
tumbuhan yang memiliki klorofil sehingga sifatnya autotrof,yaitu mampu
membuat makanannya sendiri. Lumut tumbuh di berbagai tempat yang hidup pada
daun daun yang disebut sebagai epifil. Tumbuhan ini sudah menunjukkan
diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum
memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki
pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah:
"serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut
merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan
lain mampu tumbuh.
Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai
tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai,
kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang
hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil. Jika pada hutan banyak pohon
dijumpai epifil maka hutan demikian disebut hutan lumut.
Kalau berbicara tentang impian, saya sangat ingin menjadi orang yamg
sukses, sukses di dunia maupun di akhirat. Dan sya sangat ingin membuat orang
tua saya menangis karena bangga terhadap apa yang saya capai. Tapi untuk
masalah cita-cita saya ingin bekerja di sebuah perusahaan pekebunan terkenal di
Indonesia. Dan saya ingin menjadi kepala teknik di perusahaan itu. Semua itu
saya capai dengan cara tekun belajar dan selalu berdoa. Awalnya saya akan
melamar di perusahaan itu, dan saya akan mengikuti test dengan berusaha dan
berdoa. Target saya, impian itu akan tercapai pada tahun 2017, jika panjang umur.
Inilah impian saya.



III. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil:
1. Keanekaragaman tumbuhan adalah keanekaragaman makhluk hidup
yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di
suatu daerah.
2. Makhluk hidup yang tubuhnya tersusun dari banyak sel disebut
makhluk hidup multiseluler dan sel tunggal disebut makhluk hidup
uniseluler.
3. Euglena sp merupakan salah satu organisme air tawar yang sebenarnya
memiliki ciri tumbuhan dan hewan, ciri hewan yang dimilikinya yaitu
memiliki alat gerak yang berupa flagel, dan ciri tumbuhannya adalah
memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis.
4. Berdasarkan ukurannya, jamur dibedakan atas jamur makrokopis dan
jamur mikroskopis. Makrokopis dapat dilihat dengan mata telanjang,
mikrokopis melihatnya harus dengan bantuan mikroskop.
5. lumut merupakan tumbuhan yang memiliki klorofil sehingga sifatnya
autotrof,yaitu mampu membuat makanannya sendiri.
6. Anggota kingdom fungi memiliki ciri khusus, yaitu eukariotik yang
memiliki dinding sel, namun jamur tidak memiliki klorofil, jamur tidak
dapat membuat makanannya sendiri.








DAFTAR PUSTAKA
Henuhili. 2003. Genetika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Yatim, Wildan. 1991. Genetika. Bandung: Tarsito.
Aryulina, D. 2006. Biologi. Esis. Jakarta.
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI. Esis. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai