Anda di halaman 1dari 8

Strategi Belajar Mengajar (SBM) 1 | P a g e

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
kemanusiaan yang besar dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju
gerbang keberhasilan dalam melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut
profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran.
Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan
proses belajar mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang
disampaikan, selain itu guru juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam
pembelajaran. Semua ini terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang
dicetuskan para ahli. Pada makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana
penerapan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan / implementasi program Paikem Gembrot dapat berjalan
secara optimal?

C. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini untuk mencari solusi dari masalah atau
kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan suatu metode pembelajaran

D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan
membaca buku-buku yang terkait dengan judul dan media internet.




Strategi Belajar Mengajar (SBM) 2 | P a g e

BAB II
PEMBAHASAN


A. Hakikat Model Pembelajaran
Sebelum membahas tentang model pembelajaran, sebaiknya memahami terlebih
dahulu apa itu yang dimaksud dengan model? Model adalah sebuah konsep untuk
mempermudah dalam merepresentasikan segala sesuatu.
Lalu apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk diantaranya buku-buku, film,
komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce, 1992: 4).
Menurut Kardi dan Nur (dalam Paikem Gembrot, 2011: 8) istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau
prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah :
1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan dicapai);
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
degan berhasil; dan
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

B. Pengertian Paikem Gembrot
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
Menyenangkan dan Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu
yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan
mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada.
Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat
digambarkan sebagai berikut :
Strategi Belajar Mengajar (SBM) 3 | P a g e

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan pojok baca.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolahnya.
Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan
guru yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang
baik di dalam maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep keilmuan.

C. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot
Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT
diaantaranya adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Vygotsky, Teori
Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan dijelaskan beberapa teori yang melandasi model
pembelajaran ini.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak
maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu :
tahap sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam
menangani obyek-obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa
anak membangun sendiri skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan
lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai
pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para
siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
Strategi Belajar Mengajar (SBM) 4 | P a g e

Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan
keadaan pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya
mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun
pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar.
2. Teori Bandura
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang
dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar
melalui pengamatan secara selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997:
69).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku
orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara
menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-
ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini, selanjutnya Bandura
mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian, fase
retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang
pelopor pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan
pembelajaran penemuan (Inkuiri).
Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif
Khoiru & Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut.

1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;
2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri
jawabannya; dan
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.





Strategi Belajar Mengajar (SBM) 5 | P a g e

D. Iplementasi Model Pembelajaran Paikem Gembrot Dalam Proses Pembelajaran
Pelaksanaan PAIKEM GEMBROT setiap hari dilakukan dengan menggunakan
tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10 %
waktu pelajaran yang disediakan, kegaiatan inti lebih kurang 80 % waktu pelajaran yang
telah disediakan, sedangkan kegiatan penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih
kurang 10-15 % dari waktu pelajaran yang sudah disediakan.
Tabel Sintaks (Pola Urut) PAIKEM GEMBROT dalam setting pembelajaran
langsung dan pembelajaran kooperatif.
Tahap Tingkah laku guru
Fase-1 Pendahuluan
1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya.
2. Memotivasi siswa
3. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat
yang sudah dikuasai oleh siswa
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran (Kompetensi Dasar dan Indikator)

Fase-2 Presentasi Materi
1. Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan
bahan bacaan.
2. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan
3. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui bagan
4. Memodelkan penggunaan peralatan melalui bagan

Fase-3 Membimbing pelatihan
1. Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
2. Mengingatkan cara siswa bekerjandan berdiskusi secara kelompok sesuai komposisi
kelompok
3. Membagi buku siswa dan LKS
4. Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan
5. Memberikan bimbingan seperlunya
6. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang telah ditentukan
Strategi Belajar Mengajar (SBM) 6 | P a g e


Fase-4 Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik
1. Mempersiapkan kelompok belajar untuk diskusi kelas
2. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan
sesuai dengan LKS yang telah dikerjakan
3. Meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi
4. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi
Fase-5 Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan
1. Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan
2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja
dipelajari
3. Memberikan tugas rumah
Fase-6 Menganalisa dan mengevakuasi Guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap kinerja merek

















Strategi Belajar Mengajar (SBM) 7 | P a g e

BAB III
PENUTUP


A. SIMPULAN
Kesimpulannya PAIKEM GEMBROT supaya penerapan/ implementasinya dapat
berjalan secara optimal adalah dengan pola penerapan yang sesuai dengan hakikatnya
menciptakan kondisi belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira
dan berbobot. Para guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang kondusif untuk
tercapainya suatu pembelajaran yang optimal. Tidak menciptakan susana belajar yang
terlalu kaku atau monoton, membuat siswa menjadi malas dalam mengikuti pelajaran.

B. SARAN
Dunia Pendidikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena mengalami
kemerosotan prestasi, profesionalitas guru atau tenaga pendidik sebagai sumber
kendalanya karena kurangnya wawasan tentang metode-metode pembelajaran. Maka dari
itu, untuk penyempurnaan makalah ini penulis mengharapkan penyelesaian masalah
tersebut.














Strategi Belajar Mengajar (SBM) 8 | P a g e


DAFTAR PUSTAKA



Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Trianto. 2005. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik, Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Taslimuharom. 2009. Metode Paikem Gembrot. http://hasanjoen.blogspot.com (diakses
tanggal 24 Juni 2011).

Anda mungkin juga menyukai