Anda di halaman 1dari 22

MODULASI PULSA

Di susun oleh :
1. Achmad Danu
2. Achmad Suryo
3. Cahyo Nugroho

APA ITU MODULASI ?
APA ITU PULSA ?
Modulasi pulsa adalah sebuah sistem
analog,meskipun sampel sampel (sample=contoh)
yang bernilai farik dari sinyal analog yang kontinu
yang telah di gunakan dalam proses modulasinya.
TRANSMISI PULSA
Dalam gambar 11.1(a) di perlihatkan sebuah pulsa persegi yang sempurna.
Pulsa ini mempunyai selang waktu atau lebar t yang tertentu,dan suatu
amplitudo yang konstan selama selang waktu tersebut. Analisis fourier dari
pulsa ini menunjukan bahwa pulsa ini mempunyai spektrum frekuensi yang
kontinu (lihat gambar 2.3(d)). Jika pulsa semacam ini di teruskan lewat
sebuah filter lowpass, maka semua frekuensi yang di atas frekuensi cuttoff
filter akan di hilangkan,dan pulsa pada keluaran akan dibulatkan ,seperti
terlihat dalam gambar 11.1 (b)
Jika saluran transmisi mempunyai lebar jalur yang terlalu sempit atau
menimbulkan cacat fasa terlalu besar,pulsa menjadi seperti di oleskan
(smeared) dan berkurang amplitudonya seperti di tunjukan dalam gambar
11.1(c). Jika cacat terlalu hebat,deteksi pulsa pada ujung penerimaan akan
menjadi tidak mungkin. Kebisingan yang di timbulkan selama transmisi dapat
menghasilkan sebuah pulsa yang tidak di inginkan atau meniadakan sebuah
pulsa yang di perlukan,sehingga terjadilah kesalahan transmisi,di samping
meningkatnya distorsi pusat

Untuk sebuah pulsa tunggal,spektrum adalah sebuah fungsi yang kontinu
dari frekuensi
Sekali lagi terlihat bahwa sebagian besar spektrum terkandung dalam
interval frekuensi dari nol hingga 1/t , di mana t adalah lebar pulsa.
Untuk transmisi pulsa yang memudahkan dalam suatu sistem
komunikasi, lebar jalur saluran sekurang kurangnya harus 1/t. tetapi,bila
di kehendaki untuk memperagakan bentuk gelombang pulsa dengan
teliti pada sebauh osiloskop,lebar jalur osiloskop sekurang kurangnya
haruslah 4kali 1/t agar dapat melewatkan lebih banyak detil frekuensi
tinggi dari spektrum.
=
1


jika bias di setel terlalu rendah, maka luas pulsa diatas bias
akan lebih besar daripada yang di bawah,dan perioda pulsa
regenerasi akan di perpanjang dan di perlambat, seperti
terlihat dalam gambar 11.1(e). Ini di namakan distorsi bias
tanda (marking bias distortion) jika bias di setel terlalu
tinggi maka pulsa akan di perlambat dan di perpendek,
seperti di tunjukan dalam gambar 11.1(f). Ini di namakan
distorsi bias kosong (spacing bias distortion). Suatu distorsi
dari jenis yang serupa di hasilkan bila pulsa yang di terima
banyak sekali di kurangi amplitudonya,tetapi bias di
pertahankan pada tingkat normal. Hasilnya ialah bahwa luas
pulsa di atas bias adalah lebih kecil daripada ynag di
bawah,sehingga menyebabkan keterlambatan dan
perpendekan dari jenisyang sama seperti pada distorsi bias
kosong, yang terlihat dalam gambar 11.1(g).
Crosstalk antar simbol (inteferensi
antar simbol)
Gambar 11.1 (b) menunjukan bentuk khas sebuah pulsa yang telah
melewati suatu saluran yang terbatas lebar jalurnya. Bila sebuah
pulsa di lewatkan pada sebuah filter lowpass atau saluran yang
terbatas,sudut sudutnya akan di bulatkan, amplitudonya di
kurangi,dan karena keterlambata keterlambatan (delays) waktu yang
tidak sama, pulsa menjadi seperti dioleskan (smeared) kedalam
kedudukan waktu yang berbatasan.gambar 11.2(b) menunjukan efek
dari frekuensi cuttoff filter yang semakin rendah pada bentuk pulsa.
Perhatikanlah bahwa ekor pulsa berlangsung terus,lama setelah
perioda pulsa nominal dan dapat mengganggu pulsa berikutnya. Efek
ini di kenal sebagai crosstalk antar simbol.
Modulasi amplitudo pulsa
Modulasi amplitudo pulsa (pulse amplitude modulation) PAM di
hasilkan bila suatu rentetan pulsa yang sangat pendek dengan
amplitudo konstan yang terjadi dengan kecepatan berulangnya
pulsa yang tinggi. gambar 11.3(a),(b),(c) berturut turut menunjukan
serentetan pulsa, gelombang sinus modulasi, dan bentuk gelombang
PAM yang di hasilkan
Sampling PAM alami
Sampling PAM alami terjadi bila pada modulator digunakan pulsa-
pulsa dengan lebar terbatas,tetapi puncak puncak pulsa di paksa untu
mengikuti bentuk gelombang modulasi,seperti di tunjukan dalam
gambar 11.3(c). Hasilnya sekali lagi adalah sebuah spektrum yang
mengandung sepasang jalur sisi di sekitar setiap harmonisa dari
frekuensi sampling pulsa,dan jalur modulasi itu sendiri
Sampling PAM dengan puncak rata
Sampling PAM denga puncak rata adalah suatu sistem yang cukup sering
di gunakan karena mudahnyapembangkitan gelombang yang di modulasi.
Disini digunakan pulsa pulsa dengan lebar terbatas,tetapi sesudah
modulasi mereka mempunyai puncak puncak yang rata. Bila bentuk
gelombang modulasi di peroleh kembali dari bentuk gelombang yang di
sampel berpuncak rata dengan menggunakan filter lowpass, akan terlihat
adanya cacat atau distorsi yang di sebabkan oleh segmen-segmen bentuk
gelombang yang berpuncak rata. Sinyal-sinyal PAM jarang sekali
digunakan langsung untuk tujuan tujuan transmisi. Alasannya terletak
pada fakta bahwa informasi modulasi terkandung di dalam amplitudo
dari pulsa pulsa itu, yang selama transmisi dapat dengan mudah menjadi
cacat karena adanya kebisingan ,crosstalk, atau bentuk bentuk distorsi
yang lain. Sinyal sinyal PAM sering digunakan sebagai suatu langkah
antara metoda metoda modulasi pulsa yang lain,terutama bila digunakan
metoda multiplex pembagian waktu.
Multiplex pembagian waktu
Bentuk bentuk gelombang PAM dapa di bangkitkan dan hanya akan
menggunakan perioda kerja yang kecil sekali, sehingga jika di
kirimkan hanya satu gelombang PAM lewat sebuah saluran,sebagian
besar dari waktu transmisi yang tersedia akan tidak terpakai. Waktu
ini dapat digunakan dengan jalan menyisipkan rentetan rentetan
pulsa dari sinyal sinyal PAM yang lain kedalam selang selang waktu
antar pulsa yang digunakan. gambar 11.6(a) menunjukan bagaimana
cara ini akan bekerja untuk multiplex pembagian waktu dari lima
buah sinyal PAM,masing masing dengan laju samplng yang sama.
Untuk penyederhanaan,hanya di perlihatkan 2 saja dari kelima
gelombang tersebut. Gambar 11.6(b) menunjukan diagram blok dari
sebuah sistem TDM yang dapat digunakan untuk memultiplex lima
buah sinyal.
Modulasi waktu pulsa
Modulasi waktu pulsa di peroleh dengan 4 cara yang berbeda sebagai
berikut. 3 metode yang pertama membentuk sebuah kelompok yang
di kenal sebagai modulasi waktu berlangsungnya pulsa atau modulasi
lebar pulsa yang keempat adalah modulasi posisi pulsa. Ada 3 variasi
dari PWM yang mungkin,tergantung pada apakah tepi permulaan,tepi
akhir atau tengah tengah dari pulsa yang di pertahankan tetap
fasanya, sementara lebar pulsa di ubah ubah dengan modulasi.
Bentuk modulasi ini juga di kenal sebagai modulasi kelas D. PPM,
yaitu ragam yang keempat, membangkitkan dengan posisi dari suatu
pulsa yang tetap panjangnya didalam suatu kedudukan waktu
tertentu.
Modulasi lebar pulsa
Gambar 11.8 menunjukan sebuah sistem modulasi lebar pulsa. Mula
mula di bangkitkan sebuah sinyal PAM yang mungkin di multipleks
dengan sinyal sinyal PAM yang lain. Sinyal PWM di bangkitkan dari sinyal
sinyal PAM tersebut dan di pancarkan. Pada penerima,sinyal PAM di
bangkitkan kembali,dan kemudian di demodulasi dengan penyaringan
lowpass.
Modulasi posisi pulsa
Sinyal sinyal modulasi posisi pulsa dapat dibangkitkan dengan mudah
dari sinyal sinyal PWM dengan menggunakan tepi yang di modulasi dari
pulsa PWM untuk memacu sebuah rangkaian multi vibiator
monostable yang membangkitkan pulsa pulsa dengan lebar dan
amplitudo tetap bila di trigger.

Anda mungkin juga menyukai