No. V (volt) I (A) R. hitung R. ukur
1 2 0,009 A 500 222,2
2 5 0,017 A 500 294,1
3,5 0,013 A 500 285,9
Keadaan Ruangan P(cm)Hg T(c) C(%)
Sebelum Percobaan 75,6 24 72
Sesudah Percobaan 75,6 25 71
4.2 Perhitungan
1. Mengukur tegangan PLN
Tegangan AC =
skala yang terbaca
=
= 240 Volt
2. Mengukur tegangan Power Supply
Tegangan DC
Min =
skala yang terbaca
=
= 0 Volt
Maks =
skala yang terbaca
=
= 21 Volt
3. Mengukur Resistor
1) Coklat Hitam Jingga Emas
1 0
5%
10
3
=
= 500
Maka R hitung menjadi :
- Untuk nilai batas bawah : 10.000 500 = 9.500
- Untuk nilai batas atas : 10.000 + 500 = 10.500
Jadi nilai R hitung untuk resistor di atas adalah dari batas 9.500 10.500
R ukur = Hambatan yang terbaca Batas ukur
= 100 100
= 10.000
Jika hasil R ukur = 10.000 , nilai tersebut masuk di antara nilai batas atas dan batas
bawah R hitung, berarti resistor tidak rusak atau percobaan benar.
2) Merah Ungu Jingga Emas
2 7
5%
10
3
=
= 1.350
Maka R hitung menjadi :
- Untuk nilai batas bawah : 27.000 1.350 = 25.650
- Untuk nilai batas atas : 27.000 + 1.350 = 28.350
Jadi nilai R hitung untuk resistor di atas adalah dari batas 25.650 28.350
R ukur = Hambatan yang terbaca Batas ukur
= 25 1000
= 25.000
Jika hasil R ukur = 25.000 , nilai tersebut masuk di antara nilai batas atas dan batas
bawah R hitung, berarti resistor tidak rusak atau percobaan benar.
3) Kuning Ungu Coklat Emas
4 7
10%
10
1
=
= 47
Maka R hitung menjadi :
- Untuk nilai batas bawah : 470 47 = 423
- Untuk nilai batas atas : 470 + 47 = 517
Jadi nilai R hitung untuk resistor di atas adalah dari batas 423 517
R ukur = Hambatan yang terbaca Batas ukur
= 5 100
= 500
Jika hasil R ukur = 500 , nilai tersebut masuk di antara nilai batas atas dan batas bawah
R hitung, berarti resistor tidak rusak atau percobaan benar.
4. Mengukur Resistor rangkaian seri
1. R1 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
R2 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
Rhitung =
= 1.000 = 2.000
V = 2,5 Volt
I = 0,002 A
Rukur =
2. R1 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
R2 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
Rhitung =
= 1.000 = 2.000
V = 5 Volt
I = 0,004 A
Rukur =
5. Mengukur nilai tahanan pada rangkaian Paralel
1. R1 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
R2 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
Rhitung ;
1.000 = 2 Rp
Rp = 1.000 / 2 = 500
V = 2 Volt
I = 0,009 A
Rukur =
2. R1 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
R2 ; Coklat Hitam Merah Emas
1 0 10
2
5%
R1 = 10 = 1.000
Rhitung ;
1.000 = 2 Rp
Rp = 1.000 / 2 = 500
V = 5 Volt
I = 0,017 A
Rukur =
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu Multimeter dan Hukum Ohm kami akan sedikit
memberi pembahasan. Percobaan kali ini berhubungan dengan cara-cara mengukur tegangan,
arus, dan tahanan dengan menggunakan beberapa alat. Alat-alat tersebut dapat mengukur
besarnya arus, tegangan, dan tahanan. Nama-nama alat tersebut adalah multimeter Abb MA
2H dan Multimeter demonstrasi Leybold.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah menghitung tegangan. Tegangan ada dua
jenis, yaitu AC dan DC. Pada percobaan ini mengukur tegangan AC PLN. Rumusnya adalah
skala yang terbaca. Dimana batas skala adalah skala yang terdapat pada
multimeter bagian atas. Ada 3 skala yang dapat kita pilih. Skala dengan batas maksimal 5, 10,
dan 250. Dan pada menghitung tegangan DC maka digunakan power supply. Untuk nilai
minimal pasti bernilai nol. Dan untuk nilai maksimal sama seperti menghitung tegangan AC
PLN.
Percobaan kedua adalah mengukur nilai resistor atau tahanan. Resisistor yang
digunakan pada percobaan kali ini ada tiga buah. Resistor mempunyai cincin-cincin warna
dimana warna-warna tersebut menandakan seberapa besar nilai sebuah resistor.
Percobaan yang ketiga adalah menghitung nilai tahanan pada rangkaian seri.
Maksudnya rangkaian seri adalah dua atau beberapa resistor disusun secara berderet sehingga
arus yang mengalir pada tiap komponen sama besarnya. Pertama untuk menghitung R hitung
maka resistor harus diukur seberapa besar nilainya dengan menggunakan multimeter. Pada
saat menghitung nilai tahanan, kita juga akan mendapatkan nilai arus dan tegangan. Setelah
nilai R1 dan R, maka dapat kita masukan ke dalam rumus. Dimana rumus untuk Rtotal adalah
.
Percobaan yang terakhir adalah menghitung nilai tahanan pada rangkaian paralel.
Sama halnya dengan mengukur nilai tahanan pada rangkaian seri. Pada rangkaian seri rumus
yang digunakan adalah
BAB VI
KESIMPULAN
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi menahan arus litrik, dan karena arus
listrik berhubungan dengan tegangan listrik, sehingga jika suatu tegangan listrik dilewatkan
pada resistor maka akan terjadi penurunan pada tegangan tersebut.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik disusun secara
berderet sehingga arus yang mengalir pada tiap komponen sama.
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik disusun
secara sejajar sehingga tegangan pada tiap komponen sama.
Rangkaian kombinasi adalah gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rumus untuk mencari nilai tegangan V = I . R
Rumus untuk mencari nilai arus I = V / R
Rumus untuk mencari nilai hambatan R = V / I
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Solihin. 2000. Fisika. erlangga: Jakarta
http://www.gurumuda.com/2008/10/hukum-hukumarchimedes/
http/id.wikipedia,org/wiki/hukum archimides
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan. Bogor
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),Jakarta :
Penerbit Erlangga
Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta