Kayu =
cm
cm cm
2. Ulangan 2
Gabus =
Kayu =
b) Luas penampang saluran irigasi
Dik : kedalaman : 64 cm = 0,64 m
lebar : 2 m
Dit : A....?
Jawab : A =
= 80 X 4 = 320
= 1920 + 320 =4160 : 10.000 = 0,416 m
c) Debit
Q = A X V
1) Ulangan 1
Gabus = Q = A X V
Kayu = Q = A X V
2) Ulangan 2
Gabus = Q = A X V
Kayu = Q = A X V
d) Rata-rata
Gabus =
Kayu =
Pengukuran debit air (saluran irigasi sekunder) metode kipas (current meter )
ulangan Jarak
tempuh
(m)
Waktu
tempuh (s)
Kecepatan
aliran
(m/s)
Luas
penampang
saluran
(m
2
)
Debit
(m
3
/s)
I Gabus 32 51 0,62 0,416 0,25
Kayu 32 43,66 0,73 0,416 0,30
II Gabus 32 45,05 0,71 0,416 0,29
Kayu 32 38,44 0,83 0,416 0,34
Perhitungan:
I. Bagian tengah saluran irigasi
Permukaan : 0,7 m3/s
Dasar : 0,7 m3/s
Tengah : 0,8 m3/s
Maka debit (Q) =
= 0,73 m3/s
II. Bagian pinggir saluran irigasi
Permukaan : 0,6 m3/s
Dasar : 0,6 m3/s
Tengah : 0,7 m3/s
Maka debit (Q) =
= 0,63 m3/s
Saluran irigasi tersier
Metode pelampung
Jarak
tempuh
(m)
Waktu
tempuh (s)
Kecepatan
aliran
(m/s)
Luas
penampang
saluran
(m
2
)
Debit
(m
3
/s)
6 24,79 0,242 0,144 0,033
Perhitungan:
a) Kecepatan aliran air =
b) Luas penampang (A)
Dik : kedalaman : 24 m
lebar : 60 m
Dit : A....?
Jawab : A = 24 X 60 = 1440 cm 2
= 0,144m2
c) Debit= Q = A X V
Maka waktu yang dibutuhkan untuk mengairi sawah 1 ha:
Luas sawah 1ha =10.000 m2
Volume 20 mm = 0,02 m
Maka kebutuhan air pada sawah = 0,02 X 10.000
= 200 m3
Debit (Q) = 0,033 m3/s
Maka =
= 6060 detik =
Pembahasan
Sistem pengairan di Indonesia ada dua macam yaitu teknis dan non teknis. Pada
pengairan dengan menggunakan saluran teknis terdapat tiga macam lagi yaitu saluran teknis
primer, sekunder, dan tersier. Antara saluran teknis dan non teknis terdapat perbedaan,
terutama pada keadaan fisiknya. Saluran teknis adalah saluran yang telah dibuat secara
permanen sedangkan saluran non teknis masih berupa saluran irigasi tradisional kurang
permanen dan pembuatannya belum memperhatikan faktor-faktor teknis pengairan. Dalam
saluran teknis telah terdapat pembagian yang sistematis. Saluran yang berasal dari induk
dinamakan saluran primer, sedangkan saluran sekunder merupakan cabang pertama dari
saluran primer, dan percabangan dari saluran sekunder dinamakan saluran tersier yang
langsung menuju sawah.
Dalam praktikum debit air lapangan ini, dibuktikan bahwa perbedaan yang ada pada
masing-masing saluran juga berpengaruh pada besarnya debit yang dihasilkan. Berdasarkan
data, saluran primer memiliki kecepatan aliran air rata-rata 0,27 m/s pada perlakuan gabus
dan 0,32 pada perlakuan kayu. Nilai debit lebih besar pada perlakuan kayu karena pada
perlakuan kayu tekanan pelampung lebih besar dibandingkan pelampung pada perlakuan
gabus, sehingga kecepatan aliran air pada perlakuan kayu juga semakin besar.
Untuk saluran tersier, sesuai percobaan didapat kecepatan aliran air rata-rata 0,033 pada
perlakuan gabus saja. Besar debit pada saluran ini adalah 0,033 m
3
/s pada perlakuan gabus
saja. Besar debit pada saluran tersier lebih kecil dibanding dengan besar debit saluran teknis
yang lainnya, hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor luas dan kecepatan aliran air pada
saluran tersier besarnya paling kecil diantara saluran teknis yang lainnya.
Perbedaan besar debit disebabkan oleh perbedaan luas penampang saluran dan besar
kecilnya aliran air. Dari data keseluruhan debit air yang paling besar ada pada saluran primer,
sedangkan yang terkecil ada pada saluran non teknis. Semakin besar luas penampang
semakin besar pula debit air, dan semakin besar kecepatan alirannya nilai debit juga semakin
besar.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
1. Saluran irigasi ada dua macam yaitu saluran teknis dan saluran non teknis
2. Saluran teknis sendiri dibagi menjadi 3 macam, yaitu saluran teknis primer, saluran
teknis sekunder, saluran teknis tersier
3. Setelah dilakukan pengamatan didapat besar debit pada masing-masing saluran :
Saluran teknis sekunder = 0,27 m
3
/s
Saluran teknis tersier = 0,033 m
3
/s
4. Kecepatan aliran air
Saluran teknis sekunder = 0,70 m
3
/s
Saluran teknis tersier = 0,242 m
3
/s
5. Besar debit aliran air dipengaruhi oleh luas penampang saluran dan kecepatan aliran
air.
Dari semua data yang diketahui bahwa saluran terbesar adalah saluran teknis primer,
sedangkan saluran terkecil adalah saluran teknis tersier.
6. Kecepatan air
7. pada saluran terbuka dipengaruhi oleh angin, kemiringan, dan jarak dari pintu air.
8. Tingkat kesalahan ditunjukkan dengan standart deviasi yang paling besar.
9. Standart deviasi dipengaruhi oleh frekuensi dan kecepatan, selain itu juga adanya
faktor luar yaitu angin dan kotoran.
Daftar pustaka
Asdak. 1998. Hidrologi dan Pengaturan DAS. UGM Press. Yogyakarta
Kartosapoetro, Sutedjo. 1997. Teknik Pengairan Pertanian.Bumi Aksara. Jakarta
Seyhan. 1996. Dasar-Dasar Hidrologi. Nova. Bandung
Streeter, Victor L dan Benjamin Wylie. 1999. Mekanika Fluida Jilid 2 Edisi Delapan.
Erlangga. Jakarta
White, Frank. M. 1997. Mekanika Fluida Jilid 2 Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta