Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan KKL
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan program intrakurikuler
yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa, dengan kegiatan utamanya adalah
mengunjungi objek terkait dengan disiplin ilmu mahasiswa yang bersangkutan. Dengan
adanya KKL terpadu ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori yang telah
dipelajari di bangku kuliah dan dapat mengaplikasikan dalam dunia kerja yang sesuai
dengan ilmu yang kita terima. Pelaksanaan KKL Fakultas Ekonomi tahun ini diadakan di
Bursa Efek Indonesia (Surabaya) sebagai tempat menambah ilmu dan wawasan.
1.2 Tujuan Kegiatan KKL
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dari kegiatan KKL adalah :
1. Memperoleh suatu ilmu yang tepat dan aplikatif untuk penerapan mahasiswa dalam
dunia ekonomi sekarang dan yang akan datang.
2. Membantu mahasiswa dalam memahami teori dan konsep yang akan dan telah
diperoleh di lingkungan akademik sesuai dengan progam keahlian.
3. Memberi gambaran tentang aplikasi teori ekonomi dalam dunia kerja.
4. Menambah Pengetahuan, Pengalaman dan wawasan mahasiswa dalam manajemen
organisasi dan dunia usaha sebagai calon pelaku ekonomi yang profesional dan
kompetitif.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Ekonomi dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Senin, 25 Nopember 29 Nopember 2013
Waktu : Pukul 19.00 WIB s.d selesai
Tempat : Surabaya Bali





2

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
1. Sejarah BES
2. Visi dan Misi BES
3. Profil BEI
4. Topik-topik pilihan pada waktu KKL di Bursa Efek Surabaya :
a. Produk yang dihasilkan oleh Bursa Efek Surabaya
- Saham
- Obligasi
- Derivatives

B. Pembahasan
1. Sejarah Bursa Efek Surabaya
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar
modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya
pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah
Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun
pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar
modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode
kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari
pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai
kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya.

Bursa Efek Surabaya (BES) merupakan bursa efek swasta pertama di Indonesia,
didirikan pada tanggal 16 Juni 1989 berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor
645/KMK.010/1989 oleh Menteri Keuangan pada waktu itu JB Sumarlin.
Pendirian BES dimaksudkan untuk mendukung perkembangan ekonomi
wilayah Indonesia bagian timur, dengan mengembangkan industri pasar modal
di Surabaya dan Jawa Timur. Tahun 1997 didirikanlah PT Kustodian Efek
Indonesia (KSEI), KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional pada tanggal
19 Januari 1998 yaitu kegiatan penyelesaian transaksi efek. Tahun 2000 KSEI
bersama PT Bursa EFEK Indonesia dan PT Kliring Pinjaman Efek Indonesia
(KPEI) mengimplementasikan perdagagangan tanpa warkat (scripless trading)
3

dan operasional Kustodian Sentral di pasar modal Indonesia. Dengan
diterapkannya sistem tersebut, maka arus perpindahan effek dana menjadi lebih
efektif sehingga likuiditas perdagangan saham akan meningkat. Sistem
scripless trading itu juga dapat mengurangi resiko dalam perdagangan saham.
Pada tahun 2007 pemerintah memutuskan untuk menggabugkan Bursa Efek
Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi
menjadi Bursa Efek Indnesia dan bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi
pada 1 Desember 2007.

2. Visi dan Misi BES
Visi : Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
Misi : Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui
pemberdayaan Anggota dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efesiensi biaya
serta penerapan good governance.
Core Values :
1. Teamwork
2. Integrity
3. Professionalism
4. Service Excellence
Core Competencies :
1. Building Trust
2. Integrity
3. Strive for Excellence
4. Customer Focus

3. Profil Bursa Efek Surabaya
Bursa Efek Surabaya didirikan pada tanggal 16 Juni 1989 dan merupakn bursa
efek pertama di Indonesia. Pada tahun 1995 Bursa Pararel Indonesia
menggabungkan diri dengan PT BES.
Kantor Pusat :
Gedung Medan Pemuda 5th Floor
Jl. Pemuda No. 27-31
Surabaya 60271
Telp. (031) 531 0646
4

Faks. (031) 531 9490
Kantor Operasional :
Plaza Bapindo Menara I 20th Floor
Plaza Bapindo Menara II 24th Floor
Jl. Jend. Sudirman kav. 54-55
Jakarta 12190
Telp. (021) 526 6210
Faks. (021) 526 6219

Struktur Organisai


4. Topik Topik Pilihan
a. Produk yang dihasilkan oleh Bursa Efek Surabaya
Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham
merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan investasi yang banyak dipilih para investor
karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
5

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
Obligasi
Surat Utang (obligasi) yang tercatat di BEI terdiri dari :
1. Obligasi Koperasi adalah obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan
Swasta Nasional termasuk BUMN dan BUMD.
2. Surat Utang Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh
Pemerintah sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, terdiri dari:
o Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI)
o Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
3. Sukuk Korporasi adalah Instrumen berpendapatan tetap yang
diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam&LK
Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.Pendapatan Sukuk Korporasi
berdasrkan Akad-akad yang tertuang dalam ketentuan Bapepam&LK
tentang Akad-akad Efek Syariah.
4. Surat Berharga Syariah Negara/SBSN atau Sukuk Negara adalah Surat
Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah yang berdasarkan Syariah
Islam sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN).
5. Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek bersifat utang yang diterbitkan
dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.
Derivatif
Derevatif merupakan kontrak finansial antara dua atau lebih pihak-pihak
guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang
dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang
merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.
Adapun nilai dimasa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut
sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.
LQ Futures
Kontrak berjangka atau futures adalah kontrak untuk membeli atau
menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham obligasi, dll)
6

di masa mendatang kontrak indeks merupakan kontrak berjangka
yang menggunakan underlying berupa indeks saham.
Mini LQ Futures
Kontrak yang menggunakan underlying indeks LQ 45, hanya saja
Mini LQ Futures memilii multiplier lebih kecil sehingga nilai
transaksi, kebutuhan margin awal, dan fee transaksinya juga lebih
kecil.
LQ 45 Futures Periodik
Kontrak yang diterbitkan pada hari bursa tertentu dan jatuh tempo
dalam periode hari bursa tertentu.
JP Futures
Produk ini memberikan peluang kepad investor untuk melakukan
investasi secara global sekaligus memperluas rangkaian dan
jangkauan produk derivatif BEI ke produk yang menjadi benchmark
dunia.















7




BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Bursa Efek Surabaya (BES) merupakan bursa efek swasta pertama di Indonesia,
didirikan pada tanggal 16 Juni 1989 berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor
645/KMK.010/1989 oleh Menteri Keuangan pada waktu itu JB Sumarlin.
Pendirian BES dimaksudkan untuk mendukung perkembangan ekonomi wilayah
Indonesia bagian timur, dengan mengembangkan industri pasar modal di Surabaya
dan Jawa Timur. Tahun 1997 didirikanlah PT Kustodian Efek Indonesia (KSEI),
KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional pada tanggal 19 Januari 1998 yaitu
kegiatan penyelesaian transaksi efek. Tahun 2000 KSEI bersama PT Bursa EFEK
Indonesia dan PT Kliring Pinjaman Efek Indonesia (KPEI) mengimplementasikan
perdagagangan tanpa warkat (scripless trading) dan operasional Kustodian Sentral
di pasar modal Indonesia.

2. Saran
Agar Melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan
Pasar Modal dan lembaga keuangan non bank dengan baik dan profesional,Menjadi
otoritas pasar modal dan lembaga keuangan yang amanah dan profesional, yang
mampu mewujudkan industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai
penggerak perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global.






8




























9

Anda mungkin juga menyukai