Anda di halaman 1dari 20

Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak
sehingga perlu dikelola untuk dimanfaatkan secara efesien, adil dan berkelanjutan.
Namun seperti yang dipahami bersama bahwa ketersediaan air baik secara kuantitas
maupun kualitas pada saat ini dalam kondisi memprihatinkan.
Secara kuantitas, saat ini telah terdapat sarana air bersih dan juga fasilitas
sanitasi lainnya yang melayani kebutuhan masyarakat, namun laju peningkatan
kapasitas pelayanan dari fasilitas ini lebih lambat dibanding dengan laju pertambahan
penduduk. Hal ini mengakibatkan adanya peningkatan juml;ah penduduk yang tidak
mendapatkan fasilitas air bersih dan sanitasi secara layak. Hal lain yang juga
memepengaruhi kuantitas air bersih di Indonesia adalah air hujan yang tersimpan
didalam tanah cenderung semakin berkurang dan sebagian besar menjadi aliran
permukaan (run off) yang akan beresiko terjadinya banjir pada musim hujan dan
kekeringan pada musim kemarau. Banjir telah terjadi dihampir seluruh
kabupaten/kota di Indonesia, begitu juga kekeringan dibeberapa waduk yang
mengganggu ketersediaan listrik dan tenaga air. Kondisi tersebut disebabkan oleh
berbagai faktor seperti maraknya penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang
mengabaikan lingkungan dan perubahan fungsi daerah tangkapan air.
Secara kualitatif, air yang tersedia juga telah mengalami pencemaran, sehingga
semakin menurunkan tingkat ketersediaan air bagi masyarakat. Pada umumnya
sungai-sungai di Jawa Barat berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan.
Sebagian besar sungai yang merupakan sumber air bagi masyarakat telah tercemar
oleh limbah industri maupun domestik.
Akhirnya, dapat dibuktikan bahwa pembangunan sistem penyediaan air minum
yang mampu menyediakan air minum dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang

1
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

sangat penting mengingat sulitnya sekarang ini mendapatkan air baku untuk air
minum.
Agar kebutuhan air minum atau air bersih dapat memenuhi kapasitas total
distribusi, maka kita harus dapat melihat proyeksi penduduk di tahun mendatang yang
akan direncanakan. Dengan melihat proyeksi penduduk, peruntukan kota dan kondisi
ekonomi diharapkan kebutuhan akan air bersih atau air minum pada suatu daerah
yang direncanakan dapat terpenuhi.Oleh karena itu perlu melaksanakan proyek untiuk
pengadaan air minum. Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan daerah
merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan penyediaan air disuatu
daerah.

1.2 Maksud dan Tujuan


• Merencanakan dan merancang sistem penyediaan air minum yang mampu
memenuhi kebutuhan penduduk di sutu daerah dengan memperhatikan laju
pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun-tahun perencanaan.
• Untuk mengetahui dan memproyeksikan kebutuhan air minum penduduk di
suatu daerah perencanaan.
• Tugas ini sebagai salah satu syarat memenuhi mata kuliah SPAM.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada penyelesaian tugas system penyediaan air minum ini adalah

daerah perencanaan meliputi seluruh daerah suatu kota untuk proyeksi perencanaan

tahun 2015 dan 2025 yang ditunjuk dalam peta. Perhitungan, penampilan gambar

kebutuhan air kota didasarkan pada keadaan kota dan melalui sistem perpipaan yang

meliputi :

2
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

• Proyeksi jumlah penduduk.


• Proyeksi kebutuhan air.
• Merencanakan jaringan pipa distribusi.
• Merencanakan jaringan pipa transmisi.
• Mendesain reservoir.
• Mendesain bangunan penangkap air.

3
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI

3.1 Metode Aritmatika


Pada metode ini laju pertumbuhan diasumsikan konstan, dan secara matematis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pf = Po + Ka (Tf – Ti)
Ka = (Pf – Po) / (tf – to)
dimana : Pf = Jumlah pertumbuhan penduduk pada tahun perencanaan
Po = Jumlah penduduk tahun awal
Ka = Konstanta aritmatika
Tf = Tahun perencanaan
Ti = Tahun saat ini
Tabel 3.1 di bawah ini menunjukkan perbandingan jumlah penduduk dari data
yang didapat dengan jumlah penduduk dari hasil perhitungan menggunakan metode
aritmatika, dimana :
Po = jumlah penduduk berdasarkan data
Pf = jumlah penduduk berdasarkan perhitungan metoda aritmatika

4
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

Tabel 3.1 Prediksi Penduduk Menurut Metode Aritmatika


TAHUN (P) Ka Pf Pf-Pi (Pf-P)2
1998 315000 315000 0 0
1999 319700 4700 319800 100 10000
2000 325400 5700 324600 -800 640000
2001 330200 4800 329400 -800 640000
2002 333600 3400 334200 600 360000
2003 339100 5500 339000 -100 10000
2004 345100 6000 343800 -1300 1690000
2005 349200 4100 348600 -600 360000
2006 353400 4200 353400 0 0
301070 300780
Σ 0 38400 0 3710000

Ka rata-rata = Σ Ka / n
= 38400 / 8
= 4800
Pf = P1998 + Ka rata-rata , (tf - to)
P1999 = 315000 + 4800 , (1999 – 1998)
= 319800
dan seterusnya sampai P2006
Standar Deviasi = √(Σ (Pf-P)2 / (n-1)) ; dimana n = banyaknya data
= √( 3710000 / (9-1))
= 680,99

3.2 Metoda Geometrik ( Rumus Bunga Berbunga)


Metoda geometrik ini digunakan jika pertumbuhan penduduk bertambah secara
eksponensial (deret ukur), Pertumbuhan geometrik ini dapat dihitung menggunakan
rumus yang lebih dikenal sebagai rumus bunga berbunga, yaitu :

5
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

Pf = Po (1+r)n
Dimana : Pf = Jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Po = Jumlah penduduk tahun awal
r = Rasio
n = Perbedaan waktu (tf - to)
Tabel 3.2 di bawah ini menunjukkan perbandingan jumlah penduduk dari data
yang didapat dengan jumlah penduduk dari hasil perhitungan menggunakan metode
geometrik (bunga berbunga), dimana :
Po = jumlah penduduk berdasarkan data
Pf = jumlah penduduk berdasarkan perhitungan metoda geometrik (bunga berbunga)

Tabel 3.2 Prediksi Penduduk Menurut Metode Bunga Berbunga


Tahun Po r Pf Pf-P (Pf-P)2
1998 315000 - 315000 - -
1999 319700 1,49 319483 -217 46891
2000 325400 1,78 324031 -1369 1874910
2001 330200 1,48 328643 -1557 2425124
2002 333600 1,03 333320 -280 78201
2003 339100 1,65 338065 -1035 1072119
2004 345100 1,77 342876 -2224 4944810
2005 349200 1,19 347757 -1443 2083599
2006 353400 1,20 352706 -694 481332
300188
Σ 3010700 11,59 1 13006987

r rata-rata = (1,49 x 1,78 x 1,48 x 1,03 x 1,65 x 1,77 x 1,19 x 1,20) 1/8
= 1,42
Pf = P1998, (1+r rata-rata)n
P1999 = 315000 , ( 1 + 1,42) (1999 – 1998)

6
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

= 319483
dan seterusnya hingga P2006
Standar Deviasi = √ (Σ (Pf-P)2)/ (n-1)) ; dimana n = banyaknya data
= √( 13006987/ (9-1))
= 1275,1

3.3 Incremental Increase Method


Metoda ini digunakan jika tedapat kenaikkan pada angka pertumbuhan, namun
pertambahan tersebut tidaklah eksponensial sebagaimana pada metoda aritmetika dan
geometrik.
Rumus :
Pn =(Po + (n,x) + n (n + 1)y) / 2
Dimana : Pn = Pertumbuhan penduduk
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal
n = Perbedaan waktu (tf - to)
x = Selisih jumlah penduduk
y = selisih dua kali jumlah penduduk
Tabel 3.3 di bawah ini menunjukkan perbandingan jumlah penduduk dari data
yang didapat dengan jumlah penduduk dari hasil perhitungan menggunakan
Incremental Increase Method , dimana :
Po = jumlah penduduk berdasarkan data
Pf = jumlah penduduk berdasarkan perhitungan Incremental Increase Method
Tabel 3.3 Prediksi Penduduk Menurut Metode Incremental Increase
TAHUN (P) x y n Pf Pf-P (Pf-P)2
1998 315000 - - - 315000 0 -
1999 319700 4700 - 1 319729 29 816
2000 325400 5700 1000 2 324386 -1014 1028776
2001 330200 4800 -900 3 328971 -1229 1509388
2002 333600 3400 -1400 4 333486 -114 13061
2003 339100 5500 2100 5 337929 -1171 1372245
2004 345100 6000 500 6 342300 -2800 7840000

7
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

2005 349200 4100 -1900 7 346600 -2600 6760000


2006 353400 4200 100 8 350829 -2571 6612245
268422
Σ 3010700 38400 -500 9 25136531

x rata-rata = Σx/n
= 38400 / 8
= 4800
y rata-rata = Σy/n
= - 500 / 7
= - 71,43
Standard Deviasi = √ (Σ (Pf-P)2) / (n-1)) ; dimana n = banyaknya data
= √( 25136531/ (9-1))

= 1772,59

3.4 Metode Terpilih


3.4.1 Perbandingan Ketiga Metode
Tabel 3.4.1a Perbandingan Standar Deviasi
Metode SD
Aritmatika 680,99
B. Berbunga 1275,1
Inc. Increase 1772,6

Dari tabel di atas terlihat bahwa metode yang memiliki standar deviasi terkecil
adalah metode aritmatika, untuk lebih meyakinkan lagi kita dapat membandingkan
prediksi penduduk berdasarkan ketiga metode dengan menurut data yang ada.
Perbandingannya dapat dilihat dari tabel 3.4.1b dan grafik 3.4.1 dibawah ini.
Tabel 3.4.1b Perbandingan Jumlah Penduduk
Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Data 315000 319700 325400 330200 333600 339100 345100 349200 353400
Arit-
319800
matik 315000 324600 329400 334200 339000 343800 348600 353400
B.Ber- 315000 319483 324031 328643 333320 338065 342876 347757 352706

8
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

bunga
Inc.In-
319729
crease 315000 324386 328971 333486 337929 342300 346600 350829

360000
357500
Dari Tabel dan grafik di atas terlihat jelas bahwa prediksi penduduk
berdasarkan metode aritmatikalah yang jumlahnya paling mendekati jumlah
penduduk berdasarkan data. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode

355000
aritmatikalah yang paling cocok untuk digunakan memprediksi jumlah penduduk
tahun perencanaan, yaitu tahun 2015 dan 2025.

3.4.2 Prediksi Penduduk


352500
Metode aritmatika yang telah terpilih ini kita gunakan sebagai acuan dalam
memroyeksikan penduduk pada tahun perencanaan yaitu 2015 dan 2025, guna

Pf = Po + Ka (Tf – Ti)
350000
menghitung pelayanan air bersih. Maka, kita gunakan rumus :

dimana : Pf = Jumlah pertumbuhan penduduk pada tahun perencanaan

347500
Po = Jumlah penduduk tahun terakhir
Ka = Konstanta aritmatika

345000 9
k
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

Tf = Tahun perencanaan
Ti = Tahun saat ini

Tabel dan Grafik 3.4.2 Prediksi Penduduk Menurut Metode Aritmatika

Prediksi Jumlah
TAHUN
Penduduk
2006 353400
2007 358200
2008 363000
2009 367800
2010 372600
2011 377400
2012 382200
2013 387000
2014 391800
2015 396600
2016 401400
2017 406200
2018 411000
2019 415800
2020 420600
2021 425400
2022 430200
2023 435000
2024 439800 10
2025 444600
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

443000

433000

423000

413000
Penduduk

BAB IV

11
403000
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

PREDIKSI KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan air tiap daerah berbeda-beda, faktor-faktor yang mempengaruhi


hal tersebut adalah :
• Keadaan iklim daerah.
• Standar hidup.
• Keadaan sosial ekonomi dari daerah tersebut.
• Pertambahan penduduk.
• Luasnya sarana penyaluran air buangan.
• Rencana daerah pelayanan dan kemungkinan perluasannya.
• Tipe kehidupan dan aktivitas penduduk, misalnya industri, komersial, pariwisata.
• Harga air.
• Ketersediaan sumber air pibadi misal sumur pantek.
• Kualitas air.
• Tekanan pada sistem distribusi
• Lengkapnya jumlah meter air.
• Sistem management.
Dengan meningkatnya keadaan sosial ekonomi atau standar hidup, kemajuan
teknologi dan juga dalam memenuhi kenyamanan dan kebutuhan akan kebersihan dan
kesehatan, maka konsumsi air akan semakin meningkat.

.
4.1 Kebutuhan Domestik

12
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

Perencanaan distribusi air bersih diperuntukkan 2 tahap tahun perencanaan,


yaitu tahap pertama untuk tahun 2015, dan tahap kedua untuk tahun 2025.
Berdasarkan data, perbandingan kepadatan penduduk pada daerah A dan B adalah
6 : 4, dimana daerah A ( ) adalah pemukiman teratur yang padat penduduknya

yangrata-rata berpenghasilan menengah ke bawah sedangkan daerah B ( )

merupakan daerah pemukiman mewah yang jarang penduduknya.


Dengan metode aritmatika (bab 3.4.2), kita telah memprediksikan jumlah
penduduk pada tahun 2015 dan 2025, yaitu :
Tahun 2015 : 396600
Tahun 2025 : 444600
Dari data di atas kita dapat memprediksikan jumlah penduduk pada daerah dan

pada tahun 2015, yaitu :

Penduduk pada daerah : (6/10) x 396600 = 237960 jiwa penduduk

Penduduk pada daerah : (4/10) x 396600 = 158640 jiwa penduduk

Sedangkan jumlah penduduk di kedua daerah pada tahun 2025 adalah :


Penduduk pada daerah : (6/10) x 444600 = 266760 jiwa penduduk

Penduduk pada daerah : (4/10) x 444600 = 177840 jiwa penduduk

Di bawah ini adalah tabel perhitungan kebutuhan domestik untuk tahun


perencanaan 2015, yang diasumsikan daerah pelayanan untuk daerah sebesar

60% dikarenakan penduduk pada daerah rata-rata masih berpenghasilan

menengah ke bawah sehingga diperkirakan baru 60 % dari total penduduk pada


daerah tersebut yang mampu membayar air melalui sambungan rumah.

13
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

4.2 Kebutuhan Air Non Domestik


Kebutuhan non domestik adalah air yang digunakan untuk keperluan publik dan
dapat dikelompokkan untuk :
• Institusi, misalnya pemakaian air di gedung milik publik, seperti
kantor pemerintahan, kantor sarana kota, sekolah serta untuk sarana sosial
lainnya seperti rumah sakit, panti asuhan, panti jompo, dll.
• Perkotaan, yaitu air yang dipakai untuk pemeliharaan kota, misalnya
pembersihan jalan, penyiraman tanaman, pengglontoran saluran kota, air
mancur, pemadaman kebakaran, dll. (Winarni, 2003 :9)

4.2.1 Proyeksi kebutuhan Air di Perkantoran


Menurut sumber / literature konsumsi air di perkantoran adalah 20 l/orang/hari.
Kita asumsikan pada tahun 2015 dan 2025 konsumsi air di perkantoran tetap 20
l/orang/hari karena tidak adanya penambahan fasilitas / ruangan di perkantoran
tersebut.
Tabel 4.2.1 Proyeksi Kebutuhan Air di Perkantoran
2006 2015 2025
Konsumsi. Keb. Konsumsi Keb.
Lokasi Jml. Jml. Air air Jml. Air air
Pegawai Pegawai (l/dtk Pegawai
(l/org/hr) (l/org/hr) (l/dtk)
)

14
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

K1 1400 1571 20 0,364 1761 20 0,408


K1 2100 2357 20 0,546 2642 20 0,612
K3 400 449 20 0,104 503 20 0,116
K4 1300 1459 20 0,338 1635 20 0,379
(Sumber :)

4.2.2 Proyeksi Kebutuhan Air di Sekolah


Menurut sumber / literature konsumsi air di sekolah adalah 20 l/orang/hari. Kita
asumsikan pada tahun 2015 dan 2025 konsumsi air di perkantoran tetap 20
l/orang/hari karena tidak adanya penambahan fasilitas / kelas di gedung sekolah
tersebut.

Tabel 4.2.2 Proyeksi Kebutuhan Air di Sekolah


2006 2015 2025
Konsumsi Keb. Konsumsi Keb.
Lokasi Air air Air air
Jml murid Jml murid Jml murid
(l/dtk
(l/org/hr) (l/org/hr) (l/dtk)
)
S1 65 73 20 0,017 82 20 0,019
S2 425 477 20 0,110 535 20 0,124
S3 850 954 20 0,221 1069 20 0,248
(Sumber :)

4.2.3 Proyeksi Kebutuhan Air di Rumah Sakit


Menurut sumber / literature konsumsi air di rumah sakit adalah 500-650 l/bed
/hari. Kita asumsikan pada tahun 2015 konsumsi air di rumah sakit adalah 600
l/bed/hari dan pada tahun 2025 konsumsi air bertambah menjadi 650 l/bed /hari

15
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

karena adanya penambahan fasilitas berupa penambahan laboratorium dan ruang


operasi di rumah sakit tersebut.
Tabel 4.2.3 Proyeksi Kebutuhan Air di Rumah Sakit
2006 2015 2025
Konsumsi Keb. Konsumsi Keb.
Lokasi Air air Jml Tmp Air air
Jml Bed Jml Bed
(l/dtk tdr
(l/bed/hr) (l/bed/hr) (l/dtk)
)
RS 25 28 600 0,194 31 650 0,230
(Sumber :)

4.2.4 Proyeksi Kebutuhan Air di Hotel


Menurut sumber / literature konsumsi air di hotel adalah 150 l/orang/hari. Kita
asumsikan pada tahun 2015 dan 2025 konsumsi air di hotel tetap 150 l/orang/hari
karena tidak adanya penambahan fasilitas di hotel tersebut.
Tabel 4.2.4 Proyeksi Kebutuhan Air di Hotel
2006 2015 2025
Konsumsi Keb. Konumsi Keb.
Lokasi
Jml Air air Air air
Jml Bed Jml Bed
Bed (l/dtk
(l/bed /hr) (l/bed/hr) (l/dtk)
)
H1 70 79 150 0,137 88 150 0,153
H2 85 95 150 0,165 107 150 0,186
(Sumber :)

4.2.5 Proyeksi Kebutuhan Air di Mesjid


Menurut sumber / literature konsumsi air di mesjid adalah 40 l/orang/hari. Kita
asumsikan pada tahun 2015 dan 2025 konsumsi air di mesjid tetap 40 l/orang/hari
karena tidak adanya penambahan fasilitas di mesjid tersebut.
Tabel 4.2.5 Proyeksi Kebutuhan Air di Mesjid
Lokasi 2006 2015 2025
Jml. Jml. Konsumsi Keb. Jml. Konsumsi Keb.

16
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

Air air Air air


Orang Orang (l/dtk Orang
(l/org/hr) (l/org/hr) (l/dtk)
)
M1 100 112 40 0,052 125 40 0,058
510 125 140 40 0,065 157 40 0,073
M3 150 168 40 0,078 189 40 0,088
(Sumber :)

4.2.6 Proyeksi Kebutuhan Air di Pertokoan


Menurut sumber / literature konsumsi air di pertokoan adalah 45 l/orang/hari.
Kita asumsikan pada tahun 2015 dan 2025 konsumsi air di pertokoan tetap 45
l/orang/hari dengan asumsi setiap toko terdiri dari 5 orang pegawai maka kebutuhan
air di tiap toko adalah 225 l/toko/hari. Tidak ada peningkatan konsumsi dari tahun
2015 ke 2025 karena tidak adanya penambahan bangunan/fasilitas.
Tabel 4.2.6 Proyeksi Kebutuhan Air di Pertokoan
2006 2015 2025
Konsumsi Keb. Konsumsi Keb.
Lokasi Jml Jml Air air Jml Air air
Toko Toko (l/dtk Toko
(l/toko /hr) (l/toko/hr) (l/dtk)
)
T1 120 135 225 0,351 151 225 0,393
T2 95 107 225 0,278 106 225 0,277
(Sumber :)

4.2.7 Proyeksi Kebutuhan Air di Pasar Tradisional


Berdasarkan sumber/literature, konsumsi air di pasar tradisional adalah 100
l/ha/hari. Kita asumsikan pada tahun 2015 dan 2025 konsumsi air di pasar tetap 100

17
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

l/ha/hari dengan asumsi setiap pasar tidak mengalami perluasan daerah sehingga tidak
ada kenaikan jumlah konsumsi air l/ha/hari dari tahun 2015 ke 2025.
Tabel 4.2.7 Proyeksi Kebutuhan Air di Pasar Tradisional
2006 2015 2025
Konsumsi Konsumsi
Lokasi Keb. air Keb. air
Ha Ha Air Ha Air
(l/Ha/hr) (l/dtk) (l/Ha/hr) (l/dtk)
17, 17,
P1 17,6 100 0,020 100 0,020
6 6
22, 22,
P2 22,4 100 0,026 100 0,026
4 4
(Sumber :)

4.2.8 Proyeksi Kebutuhan Air di Kawasan Industri


Berdasarkan sumber/literature, konsumsi air di kawasan industri adalah 1-2
l/ha/detik. Kita asumsikan pada tahun 2015 dan 2025 konsumsi air di kawasan
industri adalah 0,1 l/ha/detik dengan asumsi setiap toko tidak mengalami perluasan
daerah sehingga tidak ada kenaikan jumlah konsumsi air l/ha/detik dari tahun 2015 ke
2025.
Tabel 4.2.8 Proyeksi kebutuhan Air di Kawasan Industri
2006 2015 2025
Konsumsi Keb. Konsumsi Keb.
Lokasi
ha ha Air air ha Air air
(l/ha/detik) (l/dtk) (l/ha/detik) (l/dtk)
I1 224 224 0,1 22,4 224 0,1 22,4
I2 200 200 0,1 20 200 0,1 20
(Sumber :)

4.2.9 Rekapitulasi Kebutuhan Air Non-Domestik

18
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

Setelah dilakukan perhitungan satu persatu akan kebutuhan air non-domestik


per sarana. Maka dilakukan rekapiltulasi atas semua hasil perhitungan tersebut seperti
tabel 4.2.9 di bawah ini
Tabel 4.2.9 Rrekapitulasi Kebutuhan Air Non-Domestik
dalam satuan l/dtk
Deskripsi 2015 2025
Perkantoran 1,351 1,514
Sekolah 0,348 0,390
Rumah Sakit 0,194 0,230
Hotel 0,302 0,339
Mesjid 0,194 0,218
Pertokoan 0,628 0,670
Pasar
0,046 0,046
Tradisional
Kawasan
42,4 42,4
Industri
Jumlah 45,464 45,808

19
Sistem Penyediaan Air Minum / Nisa Noor Fadhila Soeseno / 08205019

20

Anda mungkin juga menyukai