Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HUKUM INTERNASIONAL

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
FADILLA INDARYATI (F1I013028)
VIVI SARI FATIMAH (F1I013029)
YONGKY PRATAMA K (F1I013030)
MEGA ATRINING PUTRI (F1I013031)
PRIMAS SWADYANA ADI (F1I013032)
IVAN LUTHFI FAUZI (F1I013034)
RAHAYU NUR DWIASIH (F1I013035)
JESSICA SERAH (F1I013036)
BIMA CAHYA B (F1I013038)
AFRIZAL FAJRI (F1I013039)
ANDHIKA CHANDRA U (F1I013040)
RISMA RESTIKA PUTRI (F1I013041)

HUBUNGAN INTERNASIONAL
2014

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Masyarakat internasional adalah subjek dimana subjek internasional saling berhubungan

satu sama lain. Dalam kehidupan masyarakat internasional, negara-negara di dalamnya


melakukan interaksi. Interaksi antar negara dalam masyarakat internasional dikenal sebagai
hubungan internasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses interaksi antar negara,
banyak timbul permasalahan atau konflik atau lebih dikenal dengan sengketa. Dalam hubungan
internasional sendiri dikenal beberapa konsep atau teori. Salah satu teori dalam hubungan
internasional, yang dalam hal ini berkaitan dengan konflik internasional, adalah Teori Realis atau
Realisme. Penganut teori ini beranggapan bahwa sesungguhnya keadaan politik dunia
internasional adalah anarkis. Dalam konteks ini anarkis diartikan sebagai tindakan dalam
memperjuangkan kepentingannya masing-masing dalam skala politik global. Dalam proses
memperjuangkan kepentingan, seringkali terjadi pergesekkan antar kepentingan dari berbagai
negara. Pergesekkan kepentingan tersebut menyebabkan lahirnya konflik atau sengketa.
Sengketa atau konflik yang terjadi antar negara menjadi salah satu faktor munculnya
aturan ataupun hukum internasional. Hukum internasional adalah hukum koordinasi antara
anggota masyarakat yang sederajat. Anggota masyarakat internasional tunduk pada hukum
internasional sebagai tertib hukum yang diterima sebagai kaidah dan asas yang mengikat
hubungan mereka.
Terkait dengan sengketa yang dipastikan selalu terjadi antar negara, hukum internasional
juga mempunyai aturan dalam menyelesaikan setiap sengketa yang terjadi. Dalam penyelesaian
sengketa terdapat banyak penjelasan yang bersifat metode atau tata cara.

PEMBAHASAN
Menurut Starke, sengketa internasional adalah sengketa yang terjadi antara negara
dengan negara, negara dengan individu, badan korporasi serta badan badan bukan negara di
pihak lain.
Dalam studi hukum internasional dikenal ada dua macam sengketa internasional yaitu sengketa
hukum dan sengketa politik. Yang sering dipakai menjadi ukuran suatu sengketa dipandang

sengketa hukum yaitu manakala sengketa tersebut bisa atau dapat diselesaikan oleh pengadilan
internasional.
Cara Penyelesaian Sengketa
Dalam praktiknya ada dua macam cara penyelesaian sengketa yaitu secara damai dan secara
paksa.
Cara penyelesaian secara damai telah diatur dalam Pasal 33 Piagam PBB.
1. Negosiasi
Negosiasi adalah penyelesaian sengketa dengan melakukan perundingan secara langsung.
Dalam pelaksanaannya memiliki dua bentuk utama yaitu bilateral dan multilateral.
Segi positif negosiasi :
a. Para pihak memiliki kebebasan untuk menentukan cara penyelesaian sengketa yang
disepakati.
b. Para pihak mengawasi secara langsung prosedur pelaksanaannya.
Segi negatif negosiasi ;
a. Jika kedudukan para pihak tidak seimbang, salah satu pihak kuat, sedang pihak lain
lemah.
b. Negosiasi membutuhkan waktu yang lama.
c. Jika salah satu pihak terlalu keras dengan pendiriannya dapat mengakibatkan proses
negosiasi menjadi tidak produktif.
Contoh Kasus : Penyadapan Australia Terhadap Indonesia

2. Pencarian Fakta (Inquiry)


Jika suatu sengketa mempersoalkan perbedaan mengenai fakta maka perlu campur tangan
pihak lain untuk menyelidiki fakta yang sebenarnya. Biasanya para pihak tidak meminta
pengadilan, tetapi meminta pada pihak ketiga yang sifatnya kurang formal. Cara inilah
yang disebut dengan pencarian fakta.
Contoh Kasus: Goldstone Report
3. Jasa Jasa Baik

Jasa jasa baik adalah penyelesaian sengketa melalui bantuan pihak ketiga. Fungsi utama
jasa baik adalah mempertemukan para pihak untuk bernegosiasi.
Contoh Kasus:
4. Mediasi
Mediasi adalah suatu cara penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga (mediator), di
mana ia ikut aktif dalam proses negosiasi. Fungsi utama mediator adalah mencari
berbagai solusi, mengidentifikasi hal hal yang disepakati para pihak, serta membuat
usulan usulan yang dapat mengakhiri sengketa.
Contoh Kasus: Kasus Sipadan-Ligitan
5. Konsiliasi
Konsiliasi adalah penyelesaian sengketa oleh pihak ketiga atau suatu komisi konsiliasi
yang dibentuk oleh para pihak. Sifat lebih formal dari mediasi.
Contoh Kasus: Sengketa Kuil Preah Vihear

Anda mungkin juga menyukai