Pembimbing dr. Zakaria Mustari Sp.PD REFERAT DEFINIS Artritis Reumatoid adalah penyakit inflamasi sistemik yang kronis dan terutama menyerang persendian perifer serta otot-otot, tendon, ligamen, dan pembuluh darah yang ada disekitarnya. Penyakit ini adalah salah satu penyakit rematik inflamatorik yang tersering dan ditandai oleh terjadinya proliferasi inflamatorik kronik lapisan dalam sinovium sendi yang menyebabkan kerusakan tulang rawan dan erosi tulang progresif EPIDEMIOLOGI Prevalensi AR adalah sekitar 1 persen populasi (berkisar antara 0,3-21 persen) di Amerika Serikat Perempuan terkena sekitar tiga kali lebih sering daripada laki-laki. AR ditemukan diseluruh dunia dan mengenai semua ras. Awitan umumnya terjadi selama dekade keempat dan kelima dalam hidup, dengan 80 persen pasien menderita penyakit antara usia 35 dan 50 tahun. ETIOLOGI faktor penyebab artritis reumatoid yang sebenarnya hingga kini belum diketahui dengan pasti Aktivasi imun yang abnormal (terjadi pada individu yang secara genetik memiliki kerentanan) sehingga timbul inflamasi agen infeksi seperti Mycoplasma, Virus Eipstein-Barr, sitomegalovirus, parvovirus, dan virus rubella. Pembentukan antibodi imunoglobulin (Ig) M terhadap IgG tubuh sendiri (yang dinamakan faktor reumatoid) PATOFISIOLOGI Sinovitis kongesti dan edema pada membran sinovial serta kapsula sendi.
Infiltrasi oleh limfosit makrofag dan neutrofil membuat respon inflamasi lokal terus berlanjut. Sel-sel ini, disamping sel-sel sinovial mirip fibroblas menghasilkan enzim yang membantu menguraikan tulang dan kartilago. Gejala Klinis poliartritis yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada rawan sendi dan tulang disekitarnya. Kerusakan ini terutama mengenai sendi perifer pada tangan dan kaki yang umumnya bersifat simetris. Dikatakan menderita AR jika memenuhi sekurang- kurangnya kriteria 1 sampai 4 yang diderita sekurang- kurangnya 6 minggu sesuai Kriteria American Rheumatism Association untuk Artritis Reumatoid Revisi Tahun 1987
DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan berdasarkan Anamnesis dan pemeriksaan klinis
Gambaran konstitusi yang mengisyaratkan sifat meradang dari penyakit ini, misalnya kaku sendi pada pagi hari, menyongkong diagnosis. Pembuktian adanya nodus subkutis juga membantu diagnosis. faktor rematoid, cairan sinovium yang meradang disertai peningkatan jumlah leukosit polimorfonukleus. temuan radiografik berupa demineralisasi tulang erosi sendi yang terkena menyongkong diagnosis PEMERIKSAAN PENUNJANG Evaluasi radiografik berupa foto rontgen pembengkakan jaringan lunak (stadium awal), perubahan kartilago serta penyempitan rongga sendi dan akhirnya destruksi kartilago serta tulang, dan erosi, subluksasio, serta deformitas Pembengkakan jaringan lunak erosi erosi Osteoporosis periartikular Titer faktor reumatoid positif pada 75% hingga 80% pasien (titer 1:160 atau lebih tinggi)
Analisis cairan sinovial memastikan adanya artritis meradang
Laju endap darah dan kadar C-reaktif protein yang memperlihatkan kenaikan pada 85% hingga 90% pasien
Hitung darah lengkap Penatalaksanaan
Konsep pengobatan pada pasien pada pasien AR ditujukan untuk. 3
Menghilangkan gejala inflamasi aktif baik lokal maupun sistemik Mencegah destruksi jaringan Mencegah terjadinya deformitas dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik. Mengembelikan kelainan fungsi organ dan persendian yang terlibat agar sedapat mungkin menjadi normal kembali.
Penatalaksanaan medis AR terdiri dari tiga pendekataan umum
obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengobati AR. Obat tersebut antara lain adalah etodolak, fenoprofen, ibuprofen, indometasin, ketoprofen, nabumeton, meklofenamat, diklofenak, piroksikam, oksaprosin, , dan flurbiprofen
Obat lain yaitu antimalaria, D-penisilamin, dan sulfasalazin. Obat ini memiliki efek analgesik atau antiinflamasi non spesifik
Prednison dosis rendah (kurang dari 7,5 mg/dL) di anjurkan sebagai terapi tambahan untuk mengontrol gejala, tetapi berbagai percobaan tidak dapat membuktikan efikasi obat ini
Obat imunosupresif azatioprin dan siklofosfamid terbukti efektif dalam pengobatan AR dan memiliki efek serupa dengan yang diperlihatkan oleh DMARD Metotreksat, suatu antagonis asam folat, yang diberikan dengan dosis rendah intermiten (7,5 sampai 15 mg sekali seminggu), mungkin juga berguna dalam terapi AR
Pembedahan Prognosis Prognosis penyakit tersebut bervariasi, sebagian besar penderita membaik dengan terapi standar dalam tahun pertama. Sebagian kecil menjadi cacat total walupun diberikan semua terapi Diagnosis Banding Osteoartritis Sebagai bentuk artritis yang umum ditemukan. Osteoartritis (sering disebut pula dengan istilah penyakit degeneratif sendi) merupakan keadaan kronis yang menyebabkan degenerasi kartilago tulang dan pembentukan tulang baru sebagai reaksi atas degenerasi tersebut didaerah tepi serta daerah subkondrium sendi. Biasanya osteoartritis menyerang sendi-sendi yang menyangga berat tubuh atau weight bearing joint (sendi lutut, sendi kaki, sendi paha, vertebra lumbalis). Gout Gout, juga disebut artritis gout, merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh pengendapan senyawa urat di dalam sendi sehingga timbul peradangan sendi yang nyeri. Penyakit ini terutama ditemukan pada kaki, khususnya ibu jari kaki, pergelangan kaki dan kaki bagian tengah tetapi dapat mengenai setiap sendi. Penyakit ini berkembang menjadi kronis, disertai pembentukan tofus dan terjadi nefropati. Pirai di bagi atas bentuk primer 90% dan yang sekunder 10%.