Anda di halaman 1dari 56

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA

DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA




KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan












Disusun oleh :

FR.DINA SULISTYOWATI
NIM : 08.026


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012

ii

HALAMAN PERSETUJUAN


Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA
DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA
TAHUN 2012



Diajukan Oeh :
Fr.DINA SULISTYOWATI
NIM : 08.026


Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal : Juli 2012



Pembimbing




(Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes)
NIK. 200580012



iii

HALAMAN PENGESAHAN


TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA
DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA
TAHUN 2012


Karya Tulis Ilmiah


Disusun Oleh :
Fr.DINA SULISTYOWATI
NIM : 08.026

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada tanggal:......Juli 2012
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,
Ka.Prodi D III Kebidanan




(Dheny Rohmatika, S.SiT)
NIK. 200582015
Penguji I



(Desy Handayani, S.ST.,M.Kes)
NIK. 200884029

Penguji II



(Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes)
NIK. 200580012






iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan
maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari
berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Desy Handayani, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Penguji I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran agar KTI ini
menjadi lebih baik.
5. Kepala Puskesmas Gambirsari Surakarta yang telah memberi ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

v

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.

Surakarta, Juli 2012


Penulis



















vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Fr. Dina Sulistyowati
08026


TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA
DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA

xiii + 43 halaman + 15 lampiran + 5 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar belakang : Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab terjadinya AKI terbesar di
Indonesia adalah pendarahan, infeksi dan eklampsi. Anemia dan Kekurangan
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya
pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu di Indonesia.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas
Gambirsari Surakarta yang dilakukan terhadap 10 ibu hamil, didapatkan hasil
bahwa pengetahuan ibu hamil tentang anemia masih kurang.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta berdasarkan karakteristik umur, pendidikan, dan
pekerjaan, serta dalam tingkat baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 126 Juni 2012. Populasi sebanyak 531 ibu
hamil dan sampel 31 ibu hamil. Pengambilan sampel dengan accidental sampling.
Instrumen penelitian dengan kuesioner. Variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu
hamil tentang anemia. Analisa data dengan analisa univariat.
Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Anemia di Puskesmas Gambirsari Surakarta pada kategori baik sebanyak
2 responden (6,45%), kategori cukup sebanyak 19 responden (61,29%), kategori
kurang sebanyak 4 responden (12,90%), kategori tidak baik sebanyak 6 responden
(19,36%).
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di Puskesmas
Gambirsari Surakarta yaitu pada kategori cukup sebanyak 19 responden
(61,29%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Anemia.
Kepustakaan : 20 literature (Tahun 2002 s/d 2011).






vii

MOTTO
Dream it, believe it and make it happen (penulis).
Ora et Labora (penulis).
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-
perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia
tidak benar juga dalam perkara-perkara besar (Luk 16:10)
Some where in my youth, I must doing something good (The sound of
music)


PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini
penulis persembahkan kepada :
Bapak dan ibu tercinta, terima kasih atas doa restu dan
cinta kasihnya selama ini.
Adik-adikku tercinta yang selalu memberikan
semangat.
Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Almamater tercinta.



viii


CURICULUM VITAE




Nama : Fr. DINA SULISTYOWATI
Nim : 08.026
Tempat /Tanggal Lahir : Sukoharjo, 24 April 1985
Agama : Katholik
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gadingan RT 01 RW 08, Mojolaban, Sukoharjo

Riwayat Pendidikan :
1. SD Kanisius Semanggi I, Surakarta : Lulus Tahun 1999
2. SMP PL Bintang Laut, Surakarta : Lulus Tahun 2000
3. SMA N 3, Surakarta : Lulus Tahun 2003
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta Angkatan : 2008


ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................... ........ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................ vii
CURICULUM VITAE .................... .. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................. .... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
E. Keaslian Penelitian .............................................................. 5
F. Sistematika Penulisan .......................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................................................... 9
1. Pengetahuan ................................................................... 9
2. Kehamilan Normal ......................................................... 15

x

3. Anemia .......................................................................... 19
B. Kerangka Teori .................................................................... 24
C. Kerangka Konsep ................................................................. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 26
B. Lokasi dan waktu penelitian ................................................. 26
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 26
D. Instrumen Penelitian ............................................................ 28
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 31
F. Variabel Penelitian ............................................................... 32
G. Definisi Operasional ............................................................ 32
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................... 33
I. Etika Penelitian .................................................................... 34
J. Jadwal Penelitian ................................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian ............................................ ......... 36
B. Hasil penelitian ................................................................................. 36
C. Pembahasan ...................................................................................... 38
D. Keterbatasan ...................................................................................... 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 43
B. Saran .......................... .. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetauan Anemia .......... ... 29
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan Umur Responden ................ 36
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Responden ......... 37
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan Responden ........... 37
Tabel 4.4 Pengetahuan Responden tentang Anemia dalam kehamilan .......... 38






















xii

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 24

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................... ` 25



























xiii

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1. Surat permohonan ijin Pengambilan data awal
Lampiran 2. Surat balasan ijin pengambilan data awal
Lampiran 3. Surat permohonan Uji Validitas
Lampiran 4. Surat balasan Validitas
Lampiran 5. Surat ijin penggunaan lahan penelitian
Lampiran 6. Surat balasan penggunaan lahan penelitian
Lampiran 7. Surat Permohonan Responden
Lampiran 8. Informed consent
Lampiran 9. Kuesioner penelitian
Lampiran 10. Kunci jawaban kuesioner
Lampiran 11. Data uji validitas
Lampiran 12. Hasil uji validitas dan reliabilitas
Lampiran 13. Hasil data pengetahuan ibu hamil tentang anemia
Lampiran 14. Tabulasi 1
Lampiran 15. Jadwal penelitian
Lampiran 16. Lembar Konsultasi karya tulis ilmiah

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium
yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan
dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah
kematian ibu. Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2011). Sedangkan target
MDGs pada tahun 2015, AKI dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup
(Depkes RI, 2008).
Penyebab terjadinya AKI terbesar di Indonesia adalah pendarahan,
infeksi dan eklampsi. Selain itu ada faktor pendukung yaitu 4Terlalu
terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak dan terlalu sering hamil
(Saifuddin, 2002). Anemia dan pada ibu hamil menjadi penyebab utama
terjadinya pendarahan yang merupakan faktor kematian utama ibu di
Indonesia (Depkes RI, 2008).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi hingga
lahirnya bayi (Prawirohardjo, 2009). Lama kehamilan normal diperkirakan
2



kurang lebih 280 hari (40 minggu atau 10 bulan) berdasarkan perputaran bulan
atau lunar, atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (Varney, 2009).
Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia
atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang
dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi hemodilusi atau
pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut: plasma
30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19% (Prawirohardjo, 2009).
Peningkatan volume darah total dimulai awal trimester pertama, yang
kemudian meningkat pesat hingga pertengahan kehamilan dan kemudian
melambat hingga menjelang minggu ke-32. Setelah itu volume darah
meningkat relatif stabil meski massa eritrosit tetap meningkat (Varney, 2009).
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan
makanan, karena gangguan absorbsi, atau terlampau banyaknya besi keluar
dari badan, misalnya pada perdarahan. Apabila asupan zat besi tidak
ditambah dalam kehamilan, maka mudah terjadi defisiensi zat besi. Terutama
di daerah khatulistiwa zat besi lebih banyak keluar melalui keringat
(Prawirohardjo, 2010). Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional
karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Anemia
kehamilan disebut potensial danger to mother and child, karena itu anemia
merupakan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2010). Angka kejadian anemia pada
kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu (3,8 %)
3



pada trimester I, (13,6 %) trimester II dan (24,8 %) pada trimester III
(Manuaba, 2010).
Berdasarkan survey yang dilakukan penulis pada bulan Januari 2012 di
Puskesmas Gambirsari Surakarta didapatkan data bulan JanuariDesember
2011 jumlah kunjungan ibu hamil 531 orang dengan ibu hamil normal
sebanyak 443 ibu hamil (83,4%), ibu hamil dengan anemia 71 (13,4%), ibu
hamil dengan hipertensi 11 orang (2,07%), ibu hamil dengan pre eklamsi 6
orang (1,13%). Dan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap 10
responden didapatkan hasil 7 responden mempunyai pengetahuan yang kurang
tentang anemia, 3 orang mempunyai pengetahuan cukup tentang anemia.
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di Puskesmas
Gambirsari Surakarta

B. Perumasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil perumusan
masalah yaitu Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia
di Puskesmas Gambirsari Surakarta?.

C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta.
4



2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik umur, pekerjaan dan pendidikan ibu
hamil di Puskesmas Gambirsari Surakarta.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta pada tingkat baik.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta pada tingkat cukup.
d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta pada tingkat kurang baik.
e. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta pada tingkat tidak baik.

D. Manfaat penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini dapat dijadikan wacana dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan tentang anemia,khususnya anemia pada ibu hamil.
2. Bagi peneliti
Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh diinstitusi pendidikan yaitu metologi
penelitian dan statitistik kesehatan serta dapat menambah pengalaman bagi
peneliti dalam menyusun penelitian kesehatan khususnya tentang anemia
pada ibu hamil.

5



3. Bagi institusi
a. Pendidikan
Dapat menambah bahan bacaan dan wawasan mengenai tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang anemia.
b. Puskesmas
Dapat digunakan sebagai masukan bagi puskesmas tentang pentingnya
pengetahuan tentang anemia bagi ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian
1. Susanti Chandrasari (2006), Stikes Kusuma Husada Surakarta dengan
judul Pengetahuan Remaja Putri tentang Anemia Di Kelas XI SMA I
Manyaran jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
pendekatan cross sectional, Hasil Penelitian : dari penelitian didapatkan
hasil bahwa pengetahuan remaja putri di kelas XI SMA I Manyaran
tentang anemia dalam kategori cukup baik yaitu dari 40 responden 31
responden (77,5%), sedangkan untuk kategori baik 7 responden (17,5%),
dan untuk kategori kurang baik 2 responden (5%). Hasil penelitian dapat
disimpulkan pengetahuan remaja putri di kelas XI SMA I Manyaran
termasuk dalam kategori cukup baik yaitu 31 responden (77,5%) dari 40
responden.
2. Sigit Prasetyo (2006), program Diploma III Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Penyakit Anemia Di RSD Kab.Malang penelitian ini
6



merupakan penelitian non-Eksperimen, dengan desain penelitian
deskriptif, sampel terdiri dari 15 responden dipilih dengan teknik
consecutif sampling. Dari hasil perhitungan didapatkan tingkat
pengetahuan menurut jenjang C1 adalah cukup baik dengan prosentase
86,67 %, tingkat pengetahuan menurut jenjang C2 adalah cukup baik
dengan prosentase 80,00 %, tingkat pengetahuan menurut jenjang C3
adalah cukup baik dengan prosentase 60,00 % dan secara keseluruan
tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu hamil adalah cukup baik dengan
prosentase 93,33.
3. Titin Wulandari (2004) Akbid Estu Utomo Boyolali, dengan judul
Tingkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Besi dan Upaya
Pencegahan Anemia di RB Djuweni Robangsen Pandes Wedi Tahun
2004, dengan menggunakan survey analitik cross sectional. Dan hasil
tersebut didapatkan 21% ibu hamil dengan pengetahuan baik, mengenai
tablet besi dan upaya pencegahan anemia, 23% mengetahui pengetahuan
cukup baik, dan 5% mempunyai pengetahuan kurang baik.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu, waktu,
tempat responden penelitian, teknik pengambilan sampel dan hasil penelitian.
Persamaan penelitian ini adalah jenis penelitian.





7



F. Sistematika penelitian
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sitematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, kehamilan,
asuhan pada ibu hamil, teori tentang anemia, kerangka teori, dan
kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sample, instrument
penelitian, tehnik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi
operasional, metode pengolahan data dan analisa data, etika
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas tentang gambaran umum tempat penelitian,
hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini terdapat kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil tahu pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui
panca indra manusia, yakni indra pengeliatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan yang dicakup di
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
1) Tahu (Knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.
Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau
mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di
himpun atau dikenali (recall of facts).
2) Memahami (Comprehension)
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal
yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi
9



meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini
misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.
3) Menerapkan (Aplication)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang
sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.
4) Analisa (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi
rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang
berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk
susunan berarti.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-
bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang
mengandung arti tertentu.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal
yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,
sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal
yang sedang dinilainya.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) ada beberapa cara untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu:
10



1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut
tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila
kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan
kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba
kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut
dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode
trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah
coba-coba.
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-
kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.
Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima
pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik
berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.
11



Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut
menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,
pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara
untuk memperoleh pengetahuan.
4) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir
manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi
maupun deduksi.
5) Cara Moderen dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian
ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research
methodology).
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah:
12



1) Pendidikan
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah
menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai
baru yang diperkenalkan.
2) Informasi
Seorang yang mempunyai informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih banyak pula.
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang meliputi sikap, kebiasaan dan kepercayaan.
4) Pengalaman
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan,
baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut
dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila
berhasil maka orang akan menggunakan cara tersebut dan bila
gagal tidak akan mengulangi cara itu.
5) Sosial Ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup
tergantung dengan hasil pendapatan.
13



6) Umur
Menurut Nursalam & Pariani (2008), usia adalah umur individu
yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang
belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari
pengalaman dan kematangan jiwa. Menurut Saifudin (2002) ada
faktor resiko yang mendukung tingginya angka kematian ibu yaitu
4Terlalu terlalu muda (20 tahun), terlalu tua (35 tahun),
terlalu banyak anak dan terlalu sering hamil. Untuk faktor resiko
terlalu tua dan terlalu muda dapat dijadikan dasar pengelompokan
karakteristik berdasarkan umur ibu hamil.
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006) pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang
isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke
dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya.
Untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu dapat dibagi menjadi 4
kategori, yaitu :
1) Baik
2) Cukup baik
14



3) Kurang baik
4) Tidak baik

2. Kehamilan Normal
a. Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
hingga lahirnya bayi (Prawirohardjo, 2009). Lama kehamilan normal
diperkirakan kurang lebih 280 hari (40 minggu atau 10 bulan)
berdasarkan perputaran bulan atau lunar, atau 9 bulan sejak hari
pertama haid terakhir (Varney, 2009).
b. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Wiknjosastro (Prawiroharjo, 2009), tanda-tanda
kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena wanita
hamil tidak haid lagi dan perlu diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan bila
persalinan diperkirakan akan terjadi.
b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), Enek terjadi umumnya
pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang
oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.
15



c) Mengidam terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.
d) Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai
sehingga dianjurkan tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada
bulan-bulan pertama kehamilan hingga sesudah kehamilan 16
minggu.
e) Mammae menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini
disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron
yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.
f) Anoreksia (tidak ada nafsu makan). Pada bulan-bulan pertama
terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
g) Sering kencing terjadi karena pada bulan-bulan pertama
kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada trimester kedua keluhan ini menghilang karena uterus
yang membesar keluar dari rongga panggul, sedangkan pada
trimester ketiga gejala mulai timbul lagi karena janin mulai
masuk panggul dan menekan kandung kencing.
h) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan
oleh hormon steroid.
i) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
j) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae sering terjadi
pada trimester pertama.
16



k) Varices, sering terjadi pada trimester 3, didapat pada daerah
genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki, dan betis.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membersar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin
dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur
kehamilan 18 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop
Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada
usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16
minggu.
17



d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
e) Dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran
kantong janin, panjangnya janin, dan diameter biparietalis
hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.
c. Asuhan pada ibu hamil
Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil
sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan (Myles, 2009).
Tujuan asuhan antenatal menurut Saifuddin (2002), antara lain :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

18



3. Anemia
a. Pengertian anemia
1) Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah (Varney, 2009).
2) Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi
dan potensial membahayakan ibu dan anak (Manuaba, 2010).
3) Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi
berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika
konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 pada kehamilan
trimester II sampai dengan 11,00 gr/dl pada umur kehamilan
trimester I dan III (Varney, 2009).
b. Etiologi
Menurut Mansjoer (2008), etiologi anemia, meliputi:
1) Asupan besi yang berkurang pada jenis makanan yang
mengandung Fe, muntah berulang pada bayi dan pemberian
makanan tambahan yang tidak sempurna.
2) Kehilangan/pengeluaran besi berlebihan pada perdarahan saluran
cerna kronis.
3) Kebutuhan energi dan zat besi yang meningkat oleh karena
pertumbuhan pada bayi, anak, remaja, dan ibu hamil.
4) Asupan zat besi yang tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat.
19



c. Tanda-Tanda Klinis
Gejala atau tanda-tanda yang dapat dilihat menurut Helen
Varney (2009), adalah:
1) Letih, mengantuk, malaise
2) Limbung, lemah
3) Sakit kepala
4) Lidah licin
5) Kulit pucat, bantalan kuku jari pucat
6) Membran mukosa pucat, misal: konjungtiva
7) Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah
d. Batasan Anemia
Menurut Manuaba (2010), batasan anemia adalah sebagai berikut:
1) Tidak anemia Hb > 11 gr %
2) Anemia Ringan Hb 9-10 gr %
3) Anemia Sedang Hb 7-8 gr %
4) Anemia Berat Hb < 7 gr %
e. Macam- macam Anemia
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam anemia adalah
sebagai berikut:
1) Anemia defisiensi besi
Adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral fe.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur
besi dengan makanan, karena gangguan absorbsi, atau terlampau
20



banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.
(Prawirohardjo, 2009).
2) Anemia megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam folat,
jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering
ditemukan pada wanita yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau
segar atau makanan dengan protein hewani tinggi (Walsh, 2008).
3) Anemia hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel
darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya
(Prawirohardjo, 2009).
4) Anemia Hipoplastik dan Aplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang
belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru
(Prawirohardjo 2005). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh
obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan
imunologis (Myles, 2009).
f. Pengaruh anemia
1) terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas
a) Dapat terjadi abortus
b) Partus prematurus
c) Atonia uteri
d) Partus lama
21



e) Afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia
f) Mudah terjadi infeksi
g) Ancaman decompensasi cordis (Hb < 6 gr %)
h) Perdarahan ante partum (Prawirohardjo, 2009)
2) Pada hasil konsepsi
a) Kematian mudigah
b) Kematian perinatal
c) Prematuritas
d) Dapat terjadi cacat bawaan
e) Cadangan besi kurang
f) IUGR (Intrauterine Growth Retardation)
(Prawirohardjo, 2009)
g. Pencegahan Anemia
1) Pemberian tablet besi, pemerintah kini mulai melirik calon
pengantin perempuan sebagai target, kepada mereka diberikan 1
tablet tiap minggu selama 16 minggu ditambah 1 tablet tiap hari
selama haid. Dosis mingguan ini ternyata cukup efektif dalam
meningkatkan kadar hemoglobin.
2) Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan
asupan zat besi melalui makanan. Memberikan penyuluhan tentang
tanda gejala anemia serta bahaya yang ditimbulkan oleh anemia.
Menganjurkan untuk makan makanan yang banyak mengandung
zat besi.
22



Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Anemia
3) Pengawasan penyakit infeksi. Pengawasan penyakit infeksi ini
memerlukan upaya kesehatan masyarakat seperti penyediaan air
bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan.
4) Peningkatan makanan yang banyak mengandung zat besi,
mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kalori, setiap
1000 kkal makanan dari beras mengandung 6 mg Fe,
meningkatkan makanan yang dapat memacu penyerapan zat besi
dan mengurangi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat
besi (Arisman, 2007).

B. Kerangka Teori











Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Notoatmodjo (2005) Varney (2009)
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial Ekonomi

Pengertian anemia
Tanda-Tanda Klinis
anemia
Batasan anemia

Macam- macam anemia

Pengaruh anemia terhadap
kehamilan, persalinan,
nifas dan hasil konsepsi
Pencegahan Anemia

Etiologi anemia
23



C. Kerangka Konsep











Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2
Kerangka Konsep




Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Anemia
Baik
Cukup baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial Ekonomi

24

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif menurut Notoatmodjo
(2005) merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini
digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2005), pengertian lokasi dan waktu penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian adalah lokasi diadakannya penelitian.
2. Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gambirsari Surakarta pada
tanggal 126 Juni 2012.

C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
25



ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2007 ). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Gambirsari Surakarta
pada 126 Juni 2012. Dari Jumlah ibu hamil dari bulan Maret hingga Mei
tahun 2012 sebanyak 104 orang, maka rata-rata per bulan adalah 35 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di
Puskesmas Gambirsari Surakarta berjumlah 35 orang.
3. Tehnik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah accidental sampling. Accidental sampling yaitu cara pengambilan
sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu. Sebagai contoh, dalam
menentukan sampel apabila dijumpai ada, maka sampel tersebut diambil
dan langsung dijadikan sampel utama. (Hidayat, 2007). Dalam penelitian
ini sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
a. Kriteria Inklusi adalah
1) Ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Gambirsari Surakarta
2) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
3) Ibu hamil yang bisa baca dan tulis
b. Kriteria Ekslusi
1) Ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis
26



2) Ibu hamil yang sedang sakit
3) Ibu hamil yang tidak bisa baca dan tulis
4) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuesioner tertutup adalah sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya
(Arikunto, 2006). Apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar
diberi skor 1 dan apabila salah diberi skor 0 yang terdiri dari pernyataan
favorable dan unfavorable.
Pernyataan favorable penilaiannya adalah sebagai berikut :
1. Benar, nilainya 1
2. Salah, nilainya 0
Pernyataan unfavorable penilaiannya sebagai berikut :
1. Salah, nilainya 1
2. Benar, nilainya 0





27



Tabel. 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Anemia
Variabel Sub Variabel Pertanyaan Jumlah
Soal
Favourable Unfavourable
Pengertian
Etiologi anemia
1,3,4
6,7,8,9
2
5
4
5
Tingkat
pengetahuan
Ibu tentang
Anemia
Tanda-tanda klinis 10 11,12 3
Batasan anemia 13,15,16 14 4
Macam anemia 18,19,21,22,
23
17,20 7
Pengaruh anemia 25,27,28 24,26 5
Pencegahan anemia 29,30 2

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu akan dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian, yaitu di
Puskesmas Penumping Surakarta.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak
diukur. Untuk menguji validitas instrumen, peneliti menggunakan product
moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows, Rumus
product momentadalah sebagai berikut :


Keterangan:
N : Jumlah responden
r
xy
: Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
( ) ( ) } Y - Y {N } X X {
Y X. - XY . N

2 2 2 2
E E E E
E E E
=
N
r
xy
28



y : Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi
harus dibandingkan dengan angka kritik tabel. Dinyatakan valid jika r
hitung
> r
table
, dengan taraf significancy 0,05 (Arikunto, 2006). Dari hasil uji validitas
yang dilakukan pada 30 orang ibu hamil dan dilakukan penghitungan dengan
menggunakan program SSPS for windows versi 16.0, didapatkan nilai r
hitung

> r
table
(0,361), sehingga 30 pernyataan dinyatakan valid. Hasil uji validitas
dapat dilihat pada lampiran 12.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu.
Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

=
_
2
2
11
1
1
t
b
k
k
r
o
o

Keterangan:
r
11
= Reliabilitas Instrument
29



k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b
2
= Jumlah varian butir
t
2
= Varians total
Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki alpha minimal 0,7. Sehingga
untuk mengetahui kuesioner reliabel atau tidak dengan melihat besarnya nilai
( Riwidikdo, 2010 ). Dari uji coba reliabilitas untuk 30 soal didapatkan nilai
koefisien alpha 0,744 > 0,7 sehingga pernyataan dinyatakan reliabel. Hasil
perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 12.

E. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada para ibu
hamil di Puskesmas Gambirsari Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara
pengisiannya. Responden diminta mengisi sendiri kuesioner yang telah
dibagikan, lalu peneliti meminta kembali kuesioner yang telah diisi oleh
responden saat itu juga.
Data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber-sumber dasar yang terdiri dari bukti-bukti
atau saksi utama dari kejadian obyek yang diteliti dan gejala yang terjadi
di lapangan (Sumantri, 2011). Data primer diperoleh secara langsung dari
sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan
melalui pengisian kuesioner oleh responden.

30



2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita
tinggal mencari dan mengumpulkan, selain itu dikaitkan dengan sumber
selain dokumen langsung yang menjelaskan tentang suatu gejala
(Sumantri, 2011). Data sekunder didapatkan dari Puskesmas Gambirsari
surakarta.

F. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status
perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia.

G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2005). Variabel penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil
tentang anemia, merupakan kemampuan dari responden dalam menjawab
kuesioner tentang anemia dengan benar. Skala yang digunakan adalah skala
ordinal dengan menggunakan kuesioner tertutup. Dengan menggunakan
indikator kategori :
31



a. Baik : 76 -100 %
b. Cukup baik : 56-75 %
c. Kurang baik : 40-55 %
d. Tidak baik : < 40 % (Arikunto, 2006 )

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah
pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.


32



2. Analisa Data
Dalam penelitian hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden
tentang anemia dengan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap
variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi
dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase masing-masing
responden menurut Riwidikdo (2010) adalah :

Skor yang diperoleh responden
Skor Prosentase = x 100%
Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu maka
digunakan perhitungan sebagai berikut :
5) 76 -100 % Jawaban benar : Baik
6) 56-75 % Jawaban benar : Cukup baik
7) 40-55 % Jawaban benar : Kurang baik
8) < 40 % Jawaban benar : Tidak baik (Arikunto, 2006)
Sedangkan untuk mengetahui prosentase tiap kategori menggunakan
rumus :

E Ibu Menurut Tingkat Pengetahuan
Skor Prosentase = x 100%
E Responden

I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian , mengingat penelitian berhubungan langsung
33



dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain
sebagai berikut :
1. Inform Consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian
mengetahui dampaknya . Jika responden bersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama )
Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian
dengan cara tidak memberikan / mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitiam yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian,
baik informasi masalah-masalah lainnya. Semua informasi tyang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian
Terlampir

34

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gambirsari Surakarta yang
beralamat di Jl. Kelud Barat RT 06 RW 13 Kadipiro, Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta. Puskesmas Gambirsari merupakan Puskesmas induk yang
membawahi dua Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Clolo dan Puskesmas
Ngrembyongan.
Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan rawat jalan
meliputi Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Laboratorium, dan Apotik.

B. Hasil penelitian
1. Karakteristik Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung
di Puskesmas Gambirsari Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi
dengan jumlah responden sebanyak 35 orang.
a. Karakteristik responden berdasarkan kelompok umur
Tabel 4.1.
Karakteristik responden berdasarkan Umur Responden
No Umur ( tahun ) Jumlah Responden Persentase (%)
1 < 20 7 20
2 20 35 28 60
3 > 35 0 0
Jumlah 35 100
Sumber: Data primer
35



Pada tabel 4.1. di atas diketahui responden yang berusia antara
20 35 tahun sebanyak 28 orang (60%), responden yang berusia lebih
dari 35 tahun sebanyak 0 orang (0%) dan responden yang berumur
kurang dari 20 tahun sebanyak 7 orang (20%).
b. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah
Responden
Presentase
(%)
1 SD, SMP 13 37,14
2 SMA 19 54,29
3 Akademi, PT 3 8,57
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer
Pada tabel 4.2. di atas diketahui responden yang berpendidikan SD
dan SMP sebanyak 13 responden (37,14%), responden yang
berpendidikan SMA sebanyak 19 responden (54,29%), sedangkan
yang akademi dan perguruan tinggi hanya 3 responden (8,57%).
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)
1 Wiraswata 5 14,29
2 Karyawan/Buruh 7 20
3 Tidak bekerja / IRT 23 65,71
Jumlah 35 100
Sumber: Data Primer
Pada Tabel 4.3. di atas diketahui responden yang tidak bekerja/IRT
sebanyak 23 responden (65,71%), responden dengan pekerjaan sebagai
36



karyawan/buruh sebanyak 7 responden (20%), responden dengan
pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 5 orang (14,29%).
2. Tingkat pengetahuan responden secara umum
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
Tabel 4.4.
Pengetahuan Responden tentang Anemia dalam kehamilan
No Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1
2
3
4
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
2
22
5
6
5,71
62,86
14,29
17,14
Jumlah 35 100
Sumber: data primer
Berdasarkan tabel di atas dapat dikelompokkan pengetahuan ibu
hamil tentang anemia kategori baik sebanyak 2 responden (5,71%)
pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (62,86%), pengetahuan kurang
baik sebanyak 6 responden (14,29%) dan pengetahuan tidak baik sebanyak
6 responden (17,14%).

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta, data yang dikumpulkan telah diolah dan
akan dibahas berdasarkan karakteristik umur, pendidikan dan pekerjaan.
Karakteristik responden berdasarkan umur yaitu berusia antara 20 35 tahun
sebanyak 28 responden (60%), responden yang berusia 35 tahun sebanyak 0
responden (0%) dan responden yang berumur 20 tahun sebanyak 7
37



responden (20%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan adalah
yang berpendidikan SD dan SMP sebanyak 13 responden (37,14%),
responden yang berpendidikan SMA sebanyak 19 responden (54,29%),
sedangkan akademi dan perguruan tinggi hanya 3 responden (8,57%).
Sedangkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan adalah responden
yang tidak bekerja/IRT sebanyak 23 responden (65,71%), responden dengan
pekerjaan sebagai karyawan/buruh sebanyak 7 responden (20%), responden
dengan pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 5 orang (14,29%).
Menurut Notoatmodjo (2010), bertambahnya umur seseorang dapat
berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi
pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan
atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Selain umur, faktor lain
yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan dan pekerjaan.
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi
perubahan perilaku positif yang meningkat serta pendidikan yang tinggi akan
berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri
dengan hal yang baru tersebut. Sedangkan pendapat dari Soekanto, S (2002)
responden yang kesehariannya tidak disibukkan oleh pekerjaan mempunyai
kesempatan yang lebih untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan atau
mengikuti penyuluhan dan kegiatan lain yang bersifat menambah pengalaman
karena pengetahuan dapat diperoleh dari pikiran kritis. Hal ini memungkinkan
responden lebih banyak mempunyai waktu luang untuk mencari informasi
yang berhubungan dengan kesehatan khususnya tentang anemia pada
38



kehamilan baik dari media elektronik, media cetak maupun dari tenaga
kesehatan.
Hasil penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
anemia diketahui bahwa pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 2
responden (5,71%) pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (62,86%),
pengetahuan kurang baik sebanyak 5 responden (14,29%) dan pengetahuan
tidak baik sebanyak 6 responden (17,14%).
Pengetahuan diperoleh setelah orang melakukan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang
(Notoatmodjo, 2010).
Dari hasil penelitian mayoritas ibu hamil berpengetahuan cukup
disebabkan karena responden kurang mengerti tentang macam-macam
anemia. Ibu berpengetahuan kurang dikarenakan kurang mengerti tentang
macam-macam anemia dan pencegahan anemia. Dan ibu dengan pengetahuan
tidak baik disebabkan ibu tidak mengerti hampir keseluruhan tentang materi
anemia.
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam anemia adalah anemia
defisiensi besi yang disebabkan oleh kurangnya mineral fe, anemia
megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam folat,
jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering ditemukan
39



pada wanita yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar atau makanan
dengan protein hewani tinggi (Walsh, 2008). Yang ketiga adalah anemia
hemolitik yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya (Prawirohardjo, 2009). Kemudian
yang keempat adalah anemia Hipoplastik dan Aplastik yang disebabkan
karena sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang
baru (Prawirohardjo 2005). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau
zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan imunologis
(Myles, 2009).
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Anemia di Puskesmas Gambirsari Surakarta adalah cukup
baik, dengan karakteristik umur 2035 tahun, pendidikan SMA, dan
pekerjaan ibu rumah tangga.

D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini mempunyai banyak
kekurangan, antara lain:
1. Penelitian ini di lakukan dengan waktu yang terbatas yaitu 1 bulan,
sehingga jumlah responden dalam penelitian ini sedikit, yaitu sebanyak
35 responden.
2. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel tunggal sehingga
hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
40



3. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya
bisa menjawab benar atau salah dan jawaban mereka belum bisa
mengukur pengetahuan secara mendalam.
4. Penelitian ini hanya di lakukan di Puskesmas Gambirsari Surakarta,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat di generalisasikan.








41

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden di antaranya adalah umur, tingkat pendidikan,
dan pekerjaan. Dalam penelitian ini, sebagian besar responden adalah
umur 20 35 tahun yaitu sebanyak 28 responden (60%), tingkat
pendidikan paling banyak SMA sebanyak 19 responden (54,29%),
sedangkan jenis pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja/IRT sebanyak
23 responden (65,71%).
2. Pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas Gambirsari
Surakarta pada tingkat baik sebanyak 2 responden (5,71%).
3. Pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas Gambirsari
Surakarta pada tingkat cukup sebanyak 22 responden (62,86%).
4. Pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas Gambirsari
Surakarta pada tingkat kurang baik sebanyak 5 responden (14,29%).
5. Pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas Gambirsari
Surakarta pada tingkat tidak baik sebanyak 6 responden (17,14%).





42



B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil
Dikarenakan besarnya dampak anemia pada ibu hamil terhadap
kehamilan, persalinan, nifas dan hasil konsepsi, maka di harapkan ibu
selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang
anemia pada ibu hamil, serta di harapkan ibu juga melakukan
penatalaksanaan pencegahan anemia pada ibu hamil untuk mencegah dan
mengurangi resiko anemia pada kehamilan, persalinan, nifas dan hasil
konsepsi.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lain yang mungkin berminat untuk melakukan dan
mengembangkan penelitian ini diharapkan melakukan penelitian dengan
lebih banyak sampel dan mengembangkan variabel penelitian, lebih luas
pembahasan materinya, menggunakan metode dan tehnik yang berbeda
serta memperluas ruang lingkup peneliti.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah ini bisa dijadikan
referensi bagi peneliti selanjutnya.


43



b. Puskesmas Gambirsari
Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi Puskesmas
tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas
Gambirsari Surakarta dan lebih meningkatkan pelayanan kepada ibu
hamil khususnya pemberian informasi seakurat dan sebanyak mungkin
tentang anemia.

Anda mungkin juga menyukai